Anda di halaman 1dari 49

KESIAPSIAGAAN RS MENGHADAPI EKSKALASI

KASUS OMICRON

23 FEBRUARI 2022

DIREKTUR PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN


TOPIK

• Situasi terkini Covid-19 dan Varian Omicron


• Data perawatan pasien Covid-19 di rumah sakit
• Strategi penanganan pasien Covid-19 di rumah sakit
• Langkah-Langkah antisipasi rumah sakit
• Kriteria rujuk turun dan selesai isolasi
• Penanganan pasien isolasi mandiri
• Strategi pemenuhan kebutuhan tenaga Kesehatan di rumah sakit
TOPIK

• Situasi terkini Covid-19 dan Varian Omicron


• Data perawatan pasien Covid-19 di rumah sakit
• Strategi penanganan pasien Covid-19 di rumah sakit
• Langkah-Langkah antisipasi rumah sakit
• Kriteria rujuk turun dan selesai isolasi
• Penanganan pasien isolasi mandiri
• Strategi pemenuhan kebutuhan tenaga Kesehatan di rumah sakit
Data RSPI SS
TOPIK

• Situasi terkini Covid-19 dan Varian Omicron


• Data perawatan pasien Covid-19 di rumah sakit
• Strategi penanganan pasien Covid-19 di rumah sakit
• Langkah-Langkah antisipasi rumah sakit
• Kriteria rujuk turun dan selesai isolasi
• Penanganan pasien isolasi mandiri
• Strategi pemenuhan kebutuhan tenaga Kesehatan di rumah sakit
RUMAH SAKIT YANG MEMBERIKAN PELAYANAN COVID-19
Jumlah
ACEH: 38 RS

SULAWESI BARAT
9 RS
Tempat Tidur
RIAU: 51 RS
KEPULAUAN RIAU: KALIMANTAN BARAT:
34 RS 45 RS GORONTALO:
11 RS
RS Seluruh Indonesia 3.120 407.412
KALIMANTAN UTARA:
10 RS
KEPULAUAN BABEL: SULAWESI TENGAH:
28 RS
RS Melayani Covid 2.385 98.661
18 RS
SULAWESI UTARA:
46 RS Persentase 76 % 24%
SUMATERA MALUKU UTARA
UTARA :142 RS 12 RS

KALTIM : 43 RS
SUMATERA
SELATAN : 60 RS
JUMLAH RS YANG SEDANG MERAWAT PASIEN COVID: 1.814
SUMATERA BARAT :
KALIMANTAN
49 RS DKI: SELATAN:
148 RS 34 RS
SULAWESI TENGGARA:
JAMBI: 32 RS KALTENG : 23 RS 25 RS
MALUKU:
SULAWESI SELATAN: 23 RS
BENGKULU: 71 RS
19 RS
LAMPUNG:
55 RS
NTB: 30 RS
BANTEN: 104 RS
PAPUA BARAT:
BALI : 65 RS 21 RS
JAWA BARAT:
343 RS NTT: 46 RS
PAPUA : 30 RS
JAWA TENGAH:
297 RS JAWA TIMUR:
351 RS

DI YOGYAKARTA
69 RS

Sumber : RS Online Yankes 22 Februari 2022 dan Dinkes Prov


KECUKUPAN TT COVID DENGAN PASIEN YANG DIRAWAT DI
SAMPAI DENGAN 22 FEBRUARI 2022 RS PER PROVINSI
18000

16000

14000

12000

10000

8000

6000

4000

2000

0
Nus Nus Kep
Sum Sum Kali Kali Kali a Sum a Kali Sula ulau Kali
Jaw Jaw Jaw Sula Sula DI Kep Sula Pap Sula Malu
DKI ater ater mant mant mant Ten ater Ten mant wesi an Ben mant
a a a Bant wesi Lam wesi Yog ulau Malu Ace Pap Jam wesi ua wesi Goro ku
Jaka a Bali a an an Riau an ggar a ggar an Ten Ban gkul an
Timu Bara Ten en Sela pung Utar yaka an ku h ua bi Ten Bara Bara ntalo Utar
rta Utar Sela Sela Bara Timu a Bara a Ten ggar gka u Utar
r t gah tan a rta Riau gah t t a
a tan tan t r Bara t Timu gah a Belit a
t r ung
TERSEDIA 1648 1523 1340 1062 4866 3547 2709 2665 2175 1988 1892 1743 1644 1642 1613 1608 1598 1556 1452 1169 1132 1061 995 935 899 823 670 569 563 409 334 220 219 216
TERPAKAI 7025 5841 6341 5052 1689 1509 916 924 651 936 714 893 574 255 470 355 555 296 422 149 170 268 241 174 197 240 199 90 129 159 48 58 51 47

Sumber: RS Online 22 FEBRUARI 2022 Pukul 13.00 WIB , Dinkes Provinsi


GRAFIK RASIO KETERPAKAIAN TT COVID DI RS PER PROVINSI
SAMPAI DENGAN
22 FEBRUARI 2022 (TANPA RSDC WISMA ATLIT)
DI Yogyakarta 51% INDONESIA = 38,29 %
DKI Jakarta 49%
Jawa Tengah 48%
Jawa Barat 47%
Sumatera Selatan 47%
Banten 43%
Bengkulu 39%
Jawa Timur 38%
Sulawesi Utara 38%
Kalimantan Selatan 35%
Kalimantan Timur 35%
Sumatera Utara 35%
Bali 35%
Sulawesi Selatan 34%
Lampung 30%
Sulawesi Tenggara 30%
Sulawesi Tengah 29%
Riau 29%
Sumatera Barat 29%
Sulawesi Barat 26%
Nusa Tenggara Timur 25%
Kalimantan Tengah 24%
Gorontalo 23%
Kepulauan Bangka Belitung 23%
Kepulauan Riau 22%
Jambi 22%
Maluku Utara 22%
Nusa Tenggara Barat 19%
Papua 19%
Papua Barat 16%
Kalimantan Barat 16%
Aceh 15%
Kalimantan Utara 14% Sumber: RS Online 22 FEBRUARI 2022
Maluku 13% Pukul 13.00 WIB ,Dinkes Prov
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60%
21000
41000
61000
81000

1000
101000
121000
30-Apr
07-May
14-May
21-May
28-May
04-Jun
11-Jun
18-Jun
25-Jun
02-Jul
SAMPAI DENGAN 22 FEBRUARI 2022

09-Jul
16-Jul
23-Jul
30-Jul
06-Aug
13-Aug
20-Aug
27-Aug
03-Sep

TT COVID Tersedia
10-Sep
17-Sep
24-Sep
01-Oct
08-Oct
15-Oct
TT COVID Terpakai

22-Oct
29-Oct
05-Nov
12-Nov
19-Nov
BOR COVID

26-Nov
03-Dec
10-Dec
17-Dec
24-Dec
31-Dec
07-Jan
14-Jan
21-Jan
28-Jan
KETERPAKAIAN TEMPAT TIDUR COVID HARIAN DI INDONESIA

04-Feb
11-Feb
38,15%
98661

18-Feb
0,0%
10,0%
20,0%
30,0%
40,0%
50,0%
60,0%
70,0%
80,0%
90,0%
100,0%

37638
TOPIK

• Situasi terkini Covid-19 dan Varian Omicron


• Data perawatan pasien Covid-19 di rumah sakit
• Strategi penanganan pasien Covid-19 di rumah sakit
• Langkah-Langkah antisipasi rumah sakit
• Kriteria rujuk turun dan selesai isolasi
• Penanganan pasien isolasi mandiri
• Strategi pemenuhan kebutuhan tenaga Kesehatan di rumah sakit
Usulan 5 OP
terkait alur tata
laksana pasien
COVID-19
STRATEGI PERAWATAN PASIEN BERDASARKAN GEJALA

Triase Tanpa Gejala Ringan Sedang Berat


Gejala & Saturasi >95% Saturasi >95% Saturasi 93-95% Saturasi <93%
• Telemedicine Tanda Napas 12-20x/menit Napas 12-20x/menit Napas cepat Napas cepat
• Faskes Demam, batuk, (dewasa > 30x/menit) (dewasa > 30x/menit)
Pasien lemas, nyeri otot

Memenuhi Tidak memenuhi


kriteria rumah kriteria rumah

Lokasi Isolasi mandiri Isolasi terpusat Rumah Sakit Rumah Sakit


Rawat Ruang isolasi Ruang ICU/HCU

Terapi Multivitamin (C, D) Multivitamin (C, D) Multivitamin (C, D, B1) Multivitamin (C, D, B1)
Obat gejala (batuk, Obat gejala Obat gejala, Obat gejala,
pilek, dll) Antivirus (Favipiravir, komplikasi, komplikasi, komorbid
Remdesivir, komorbid Antivirus
Molnupiravir, Antivirus Kortikosteroid
Paxlovid) Antikoagulan Oksigenasi
Oksigenasi Anti IL-6
29
AKSES KE LAYANAN ISOMAN, TELEMEDICINE, DAN ISOLASI TERPUSAT YANG BERJALAN

Tanpa Gejala / Ringan Sedang / Berat


Penyedia Isoman / Telemedicine Isolasi Terpusat Rumah Sakit
layanan
17 platform telemedicine Wisma / Rusun / Hotel 3114 Rumah Sakit
Alodokter, GetWell, Good yang ditunjuk pemerintah • 1929 RS Swasta dan Swasta Non Profit
Doctor, GrabHealth, Halodoc, (biaya pemerintah) • 912 RS Pemerintah Provinsi/KotaKabupaten
KlikDokter, KlinikGo, Link • 168 RS TNI/POLRI
Sehat, Milvik Dokter, ProSehat, • 39 RS Kemkes
SehatQ, YesDok, Aido Health, Hotel rekomendasi Satgas • 36 RS BUMN
Homecare24, Lekasehat, (biaya mandiri) • 29 RS Kemeterian Lain
mDoc, Trustmedis, Vascular* • 1 RSDC Wisma Atlet
Kapasitas Sesuai kediaman 75.636 TT Saat ini tersedia: Kapasitas maksimum:
penderita • 88.855 TT Isolasi • 139.494 TT Isolasi
BOR (39%) (+50.639)
Distribusi obat kerja sama • 8.759 TT Intensif • 15.499 TT Intensif
dengan Kimia Farma dan BOR (31%) (+7.160)
SiCepat
Cara Buka isoman.kemkes.go.id Melapor atau dirujuk dari Dirujuk dari puskesmas, klinik, lab, atau dinas kesehatan
akses dan pilih jenis platform Satgas / Dinas Kesehatan Mendatangi langsung IGD / poli demam rumah sakit

30
*Penyedia layanan telemedicine baru
SYARAT ISOLASI MANDIRI
a) Syarat klinis dan perilaku
(1) usia < 45 tahun;
(2) tidak memiliki komorbid;
(3) dapat mengakses telemedisin atau layanan
kesehatan lainnya
Isolasi terpusat
(4) berkomitmen untuk tetap diisolasi sebelum
diizinkan keluar
b) Syarat rumah dan peralatan pendukung lainnya
(1) dapat tinggal di kamar terpisah, lebih baik lagi
jika lantai terpisah dipersiapkan pemerintah pusat, pemerintah daerah, atau
(2) ada kamar mandi di dalam rumah terpisah untuk swasta, yang dikoordinasikan oleh puskesmas dan dinas
penghuni rumah lainnya kesehatan.
(3) dapat mengakses pulse oksimeter

• Puskesmas
• Satgas Covid-19
TOPIK

• Situasi terkini Covid-19 dan Varian Omicron


• Data perawatan pasien Covid-19 di rumah sakit
• Strategi penanganan pasien Covid-19 di rumah sakit
• Langkah-Langkah antisipasi rumah sakit
• Kriteria rujuk turun dan selesai isolasi
• Penanganan pasien isolasi mandiri
• Strategi pemenuhan kebutuhan tenaga Kesehatan di rumah sakit
LANGKAH-LANGKAH ANTISIPASI BERUPA PENYIAPAN
SARANA DAN PRASARANA DI RUMAH SAKIT -1
Rumah Sakit saat ini masih dapat
SKENARIO 1 : menampung Lonjakan Pasien
KENAIKAN PASIEN Covid s.d 50%
Kapasitas terpakai
20 % SD 50 % (Kondisi Saat ini) baru
6,19%
(Estimasi kenaikan pasien Covid-19
Varian Omicron )

STRATEGI :
SKENARIO 2 : Menambah kapasitas ruang
perawatan umum menjadi ruang
KENAIKAN PASIEN LEBIH perawatan Covid (bisa baik Gedung
50% sd 100 % ataupun lantai/blok) sehingga bisa
menambah kapasitas ruang rawat
Estimasi kenaikan pasien Covid19 varian inap Covid 19 (KONVERSI)
Omicron
KEM ENTER
IAN
KESEHATAN
REPUBLIK
INDONESIA
Zona 1 (merah) : BOR Covid > 80%
• Mengkonversi minimal 40% dari TT
Rawat Inap untuk pasien Covid-19

• Mengkonversi minimal 25% dari ruang


yang dikonversi untuk ICU
SE Menkes
Mengkonversi Minimal 40%No.
dariHK
TT Rawat Inap unt
02.01/Menkes/11/2021
PENINGKATAN Zona 2 (kuning) : BOR Covid 60% - 80% Peningkatan Kapasitas Perawatan
KAPASITAS • Mengkonversi minimal 30% dari TT Pasien Corona
RUANG Virus Disease 2019 Pada RS
Rawat Inap untuk pasien Covid-19
Penyelenggara
PERAWATAN Pelayanan Corona virus Disease
COVID-19 • Mengkonversi minimal 15% dari ruang 2019 (Covid 19)
yang dikonversi untuk ICU

Zona 3 (Hijau) : BOR Covid > 60%

• Mengkonversi minimal 20% dari TT


Rawat Inap untuk pasien Covid-19

• Mengkonversi minimal 10% dari ruang


yang dikonversi untuk ICU
LANGKAH-LANGKAH ANTISIPASI BERUPA PENYIAPAN
SARANA DAN PRASARANA DI RUMAH SAKIT -2

STRATEGI :
Mendirikan Pelayanan
SKENARIO 3 : Tenda darurat di area
perawatan pasien Covid
KENAIKAN LEBIH
di rumah sakit
DARI 2X
(lebih dari 100 %)
Mendirikan RS Lapangan/
Darurat Covid bekerja
Estimasi kenaikan pasien Covid-19
Varian Omicron sama dengan BNPB/TNI
diluar area RS
Space 1. Penambahan Ruang Isolasi dan ICU Khusus Covid-19
Bed Converting, Membangun ruangan baru, Menambah RS rujukan, Membuat RS lapangan
(ruang)
& Hotel tempat karantina
2. Pengetatan/Penundaan layanan non-emergency dan kasus elektif
3. Penataan sistem rujukan pasien Covid-19
4. Peningkatan fasilitas dan sarpras hingga pengaktifan surveillance infeksi RS untuk
mencegah penularan

Staff (sumber daya manusia)


1. Penyiapan Kebutuhan SDM
2. Pengaturan Beban Kerja Tenaga Kesehatan
3. Update Pengetahuan dan Keterampilan (Pengobatan, Perawatan, dan
Pencegahan Penularan)
4. Kemampuan dan Komitmen pemanfaatan sistem informasi
(telemedicine)

Stuff (Obat dan Perbekalan Kesehatan)


1. Menjaga ketersediaan obat-obatan Covid-19
2. Meningkatkan ketersediaan peralatan medis dan bahan habis pakai
3. Menjaga Ketersediaan APD
4. Pemanfaatan sistem informasi untuk memantau ketersediaan obat, peralatan dan perbekalan
kesehatan
TOPIK

• Situasi terkini Covid-19 dan Varian Omicron


• Data perawatan pasien Covid-19 di rumah sakit
• Strategi penanganan pasien Covid-19 di rumah sakit
• Langkah-Langkah antisipasi rumah sakit
• Kriteria rujuk turun dan selesai isolasi
• Penanganan pasien isolasi mandiri
• Strategi pemenuhan kebutuhan tenaga Kesehatan di rumah sakit
RUMAH SAKIT RUJUKAN COVID-19

Perbaikan Kondisi Klinis

NAAT

SKEMA RUJUKAN TURUN PERAWATAN


PASIEN OMICRON
Positif Negatif

Memenuhi kriteria isoman Sembuh/Selesai isolasi

Ya Tidak

Isoman di Rumah Isoter dengan


dengan pemantauan pemantauan Nakes
puskesmas

38
KRITERIA SELESAI ISOLASI PASIEN
ISOMAN/ISOTER Alternatif :

PASIEN ISOMAN/ISOTER PASIEN ISOMAN/ISOTER

Tanpa gejala Gejala ringan *Berdasarkan Hari ke-5* tetap tidak


guideline CDC menunjukkan gejala
terbaru
10 hari 10 hari + 3 hari
bebas gejala NAAT

Positif Negatif
Selesai isolasi
Memenuhi kriteria isoman Sembuh/Selesai isolasi

Ya Tidak

Isoman di Rumah Isoter dengan


dengan pemantauan pemantauan Nakes
puskesmas
39
TOPIK

• Situasi terkini Covid-19 dan Varian Omicron


• Data perawatan pasien Covid-19 di rumah sakit
• Strategi penanganan pasien Covid-19 di rumah sakit
• Langkah-Langkah antisipasi rumah sakit
• Kriteria rujuk turun dan selesai isolasi
• Penanganan pasien isolasi mandiri
• Strategi pemenuhan kebutuhan tenaga Kesehatan di rumah sakit
PAKET OBAT TELEMEDICINE
Klasifikasi Paket Obat Dewasa Paket Obat Anak/Remaja
PAKET A (Tanpa Gejala) • Vitamin C, dengan pilihan ; • Vitamin C
✓ Tablet Vitamin C non acidic 500 mg/6-8 jam ✓ 1-3 tahun maksimal 400mg/hari
oral (untuk 14 hari); atau ✓ 4-8 tahun maksimal 600mg/hari
✓ Tablet isap vitamin C 500 mg/12 jam oral ✓ 9-13 tahun maksimal 1,2g/hari
(selama 30 hari); atau ✓ 12-18 tahun maksimal 1,8g/hari
✓ Multivitamin yang mengandung vitamin C 1-2 • Vitamin D
tablet/24 jam (selama 30 hari). ✓ <3 tahun: 400 IU/hari
• Vitamin D ✓ Anak: 1000 IU/hari
✓ Suplemen: 400 IU-1000 IU/hari ✓ Remaja: 2000 IU/hari
✓ Obat: 1000-5000 IU/hari ✓ Remaja obesitas: 5000 IU/hari
• Zink
✓ 20 mg/hari

PAKET B (Ringan) • VIT C, Vit D sesuai paket A • VIT C, Vit D sesuai dosis anak/remaja
• Antivirus, dengan pilihan: • Antivirus, dengan pilihan :
✓ Favipiravir 1.600 mg/12 jam/oral → 2 x 600 ✓ Favipiravir
mg (hr 2-5) ;atau ✓ Nirmatrevir/Ritonavir (Paxlovid) Terapi
✓ Molnupiravir : 800 mg/12 jam selama 5 simptomatik sesuai gejala
hr;atau • Dosis disesuaikan dengan berat badan dan usia
✓ Nirmatrevir/Ritonavir (sediaan 150 mg/100
mg dalam bentuk kombinasi), Nirmatrevir 2
tablet per 12 jam, Ritonavir 1 tablet per 12
jam, diberikan selama 5 hari
• Terapi simptomatik sesuai gejala
TOPIK

• Situasi terkini Covid-19 dan Varian Omicron


• Data perawatan pasien Covid-19 di rumah sakit
• Strategi penanganan pasien Covid-19 di rumah sakit
• Langkah-Langkah antisipasi rumah sakit
• Kriteria rujuk turun dan selesai isolasi
• Penanganan pasien isolasi mandiri
• Strategi pemenuhan kebutuhan tenaga Kesehatan di rumah sakit
KRITERIA KEMBALI BEKERJA BAGI TENAGA KESEHATAN
PASCA TERKONFIRMASI/POSITIF COVID-19
Tenaga Kesehatan Tenaga Kesehatan Tenaga Kesehatan
terkonfirmasi/posi terkonfirmasi/posi terkonfirmasi/posi
tif tif tif
COVID-19 COVID-19 COVID-19
Gejala Ringan -
Tanpa Gejala Sedang Gejala Berat - Kritis

5 hari 10 hari • 10 – 20 hari dan 24 Jam setelah


5 hari 10 hari
hilang demam tanpa obat serta
10 hari + 24 perbaikan gejala
Tes Antigen/ Tes Antigen/
NAAT NAAT jam
(48 jam sebelum kembali bekerja) (48 jam sebelum kembali bekerja)

24 jam setelah 2x Tes Antigen/


Hilang demam tanpa NAAT
obat + Perbaikan (selang 24 jam)
Negatif Positif gejala
Negatif Positif

24 jam setelah
Hilang demam tanpa Positif
Tidak Negatif
Kembali obat + Perbaikan
Bekerja kembali Kembali gejala
Bekerja Bekerja Tidak kembali Tidak kembali
hingga hari Bekerja hingga hari ke Kembali Bekerja
Kembali
ke 10 10 dan Bekerja hingga 2x
Kembali Bekerja
24 jam setelah Hilang
Bekerja hasil tes
demam tanpa obat +
negatif
Perbaikan gejala 45
Sumber: https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/hcp/guidance-risk-assesment-hcp.html
STRATEGI MENGHADAPI KONDISI KEKURANGAN TENAGA KESEHATAN

STRETEGI MITIGASI
KONDISI TENAGA VAKSINASI
KESEHATAN STATUS
KONDISI KONVENSIONAL KONDISI KONTIGENSI KONDISI KRISIS

• Sudah Apabila asimptomatik atau gejala ringan Apabila asimptomatik atau gejala ringan Tidak ada pembatasan ketentuan,
mendapatkan dengan perbaikan gejala serta hilang demam dengan perbaikan gejala serta hilang namun dengan memprioritaskan
Booster > 24 jam tanpa obat, dapat kembali bekerja, demam > 24 jam tanpa obat, dapat tenaga kerja dengan kondisi tanpa
• Sudah 2x dengan ketentuan: kembali bekerja, dengan ketentuan: gejala untuk kembali bekerja lebih
Vaksinasi 1. 10 Hari (tanpa tes) • Minimal 5 hari setelah gejala awal
• Belum 2. 5 hari isolasi ditambah 2x pemeriksaan pertama muncul (Hari ke-0) ditambah Hanya dilakukan apabila:
Konfirmasi (+) infeksi
SARS-CoV-2 divaksinasi dengan hasil negatif dengan selang 2x pemeriksaan dengan hasil negatif - sudah tidak tersedia sumber daya
waktu 24 jam dengan hasil tes negatif dengan selang waktu 24 jam dengan untuk penanganan COVID-19
hasil tes negatif (relawan),
- atas persetujan nakes yang
bersangkutan
- Hanya melakukan monitoring
pasien di ruang isolasi
Sudah Kembali bekerja setelah hasil negative pada Kembali bekerja setelah hasil negative Kembali bekerja setelah hasil
mendapatkan
hari ke-2 dan hari ke 5-7 setelah terpapar pada hari ke-2 negative pada hari ke-2
Booster

Asimptomatik dengan • Sudah 2x


kondisi/risiko vaksinasi Dapat kembali bekerja jika:
terpapar tinggi • Belum Dilakukan tes pada hari ke 1-2 setelah terpapar dan jika hasilnya negatif diulang pada hari ke 5-7 dan bekerja dengan menerapkan
divaksinasi protokol kesehatan yang ketat
Skenario pemenuhan tenaga Kesehatan di rumah sakit pd kondisi konvensional, kontijensi dan krisis tenaga kesehatan

Konvensional Kontijensi Krisis

INTERNAL Pengaturan jadwal jaga (shift) Pengaturan jadwal jaga (shift) Mobilisasi seluruh tenaga
kesehatan yang memungkinkan
untuk melakukan pelayanan

Mobilisasi tenaga Kesehatan dari unit lain Mobilisasi tenaga Kesehatan dari unit lain untuk
untuk membantu pelayanan di layanan membantu pelayanan di layanan COVID-19
COVID-19
Penyediaan transportasi (antar jemput) dan Penyediaan transportasi (antar jemput) dan
akomodasi untuk staf akomodasi untuk staf
Mengurangi/menunda layanan non emergensi Mengurangi/menunda layanan non emergensi

Meningkatkan layanan telemedicine Meningkatkan layanan telemedicine

Melibatkan Dokter/Tenaga Kesehatan yang


sedang menjalankan isolasi mandiri (tanpa
gejala) terlibat dalam pelayanan melalui
telemedicine (memberikan telekonsultasi pada
staf dan/atau pasien)
Penugasan khusus pada Dokter yang bertugas
di manajemen untuk membantu pelayanan
(sebagai konsultan)
Mobilisasi Dokter di luar Dokter Penanggung
Jawab Pelayanan (DPJP) COVID-19 untuk
membantu tatalaksana pasien di bawah
supervisi DPJP
Meningkatkan kompetensi petugas dalam
perawatan isolasi terutama isolasi intensif
Skenario pemenuhan tenaga Kesehatan di rumah sakit pd kondisi konvensional, kontijensi dan krisis tenaga kesehatan

Konvensional Kontijensi Krisis

EKSTERNAL Mobilisasi relawan (koas, PPDS) Kerjasama dengan rumah sakit lain dalam
melakukan rujukan

Koordinasi dengan Organisasi Profesi dalam


penyediaan tenaga cadangan untuk membantu
Memobilisasi tenaga kesehatan RS dari wilayah
kasus COVID-19 rendah ke tinggi
Memobilisasi mahasiswa akhir di institusi
pendidikan kesehatan terutama membantu
dalam administrasi
Memobilisasi tenaga kesehatan yang bertugas
di non faskes Fasyankes/administrasi
kesehatan untuk membantu merawat pasien
COVID-19 ( di payungi regulasi ijin praktek)

kondisi kekurangan tenaga


kesehatan yang masih dapat kondisi kekurangan tenaga
tenaga Kesehatan bisa di diatasi oleh Fasilitas Pelayanan kesehatan yang terjadi di
upayakan secara internal untuk Kesehatan bekerjasama dengan Fasilitas Pelayanan Kesehatan
memenuhi kebutuhan pelayanan berbagai sumber sehingga tidak dan berdampak luas pada
secara optimal berdampak pada pelayanan pelayanan kesehatan
kesehatan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai