MATERI
KETERAMPILAN KLINIK DASAR (KKD)
MODUL PSIKIATRI
Tahun 2021/2022
BENTUK KETERAMPILAN :
Pemeriksaan dan Penatalaksanaan Psikiatrik
MATERI AJAR :
I. Diagnosis Psikiatrik (Blok F0-9) dan Evaluasi Multiaksial (Axis I-V)
II. Pemeriksaan Psikiatrik (Bina Rapport, Riwayat Psikiatrik, Status Mental)
III. Penatalaksanaan Psikiatrik (Psikofarmaka dan Psikoterapi)
P.I.C.
SESI MATERI AJAR TOPIK BAHASAN WAKTU
Per sesi
Penggolongan Diagnosis
Diagnosis
I-a Gangguan Mental Perilaku ATWR 1 jam
Psikiatrik
KKD - 1 (Pemutaran Film Psikiatrik)
Pemeriksaan Anamnesis Psikiatrik
I-b ATWR 1 jam
Psikiatrik-1 (Bina Rapport) & Latihan
KKD - 2 II Tentamen-1 Anamnesis Psikiatrik / Bina Rapport 2 jam
Pemeriksaan Pemeriksaan Riwayat-
III-a ATWR ½ jam
KKD - 3 Psikiatrik-2 Psikiatrik & Latihan
III-b Tentamen-2 Riwayat Psikiatrik 1½ jam
Pemeriksaan Status Mental
IV-a Pemeriksaan EI 1½ jam
KKD - 4 & Latihan Tentamen
Psikiatrik-3
IV-b Evaluasi Multiaksial (GAF) EPN ½ jam
KKD - 5 V Tentamen-3 Status Mental 2 jam
Penatalaksanaan Penatalaksanaan
VI-a RMWL ½ jam
Psikiatrik-1 Psikofarmaka & Latihan
KKD - 6 Penatalaksanaan
VI-b Psikoterapi & Latihan DS ½ jam
Psikiatrik-2
VI-c Tentamen-4 Psikofarmaka dan Psikoterapi 1 jam
Rangkuman KKD Mo-PSI (Persiapan Ujian) ½ jam
KKD - 7 VII DPV
Latihan Ujian KKD Mo-PSI 1½ jam
KKD - 8 VIII UJIAN KKD Mo-PSI (OSCE Psikiatrik)
Dr. dr. Agnes Tineke WR, SpKJ (ATWR) dr. Erita Istriana, Sp.KJ
(EI)
dr. Eunice P Nayoan, Sp.KJ (EPN) (KPM Mo-PSI)
dr. Daniella Satyasari, SpKJ (DS) dr. Rivo Mario WL, SpKJ
(RMWL)
(SM Mo-PSI & P.I.C. KKD)
2. ORIENTASI
- Hari apakah ini? Tanggal berapakah hari ini? Bulan dan tahun berapakah hari ini?
- Musim apa sekarang?
- Apa nama alamat tempat tinggal anda sekarang?
- Dimanakah kita sekarang? ( Kota, Negara, dan Alamat )?
- Apakah nama rumah sakit ini? Di bangsal apakah kita berada?
- Siapakah nama anggota-anggota staf rumah sakit disini? Siapa nama Dokter yang mengobati anda?
Apa pekerjaan mereka?
- Siapakah nama teman-teman anda dirumah sakit? Siapa nama teman-teman anda dirumah?
- Tahukah anda nama Presiden kita? Gubernur kita?
3. HALUSINASI
- Apakah anda pernah mengalami pengalaman yang tidak seperti biasanya? Mendengar suara gaduh
yang asing?
- Kadang-kadang orang menceritakan pada saya bahwa mereka dapat mendengar bunyi-bunyi atau
suara-suara dalam kepalanya yang tidak didengar orang lain, bagaimana dengan anda?
- Apakah anda kadang-kadang mendengar sesuatu yang tidak didengar oleh orang lain? Mendengar
suara-suara yang padahal saat itu tidak ada orang lain di tempat itu? Suara apa yang anda dengar?
- Apakah anda kadang-kadang menerima komunikasi pribadi dari televisi atau radio? Dari Tuhan?
Setan?
- Dapatkah anda kadang-kadang mendengar pikiran-pikiran anda dengan keras dari dalam kepala anda?
Apakah bunyinya seperti suara-suara?
- Apakah anda kadang-kadang mendengar suara-suara dari dalam kepala anda? Kapan? Seringkah?
Seberapa jelas? Seberapa keras?
- Suara-suara siapa yang anda dengar di dalam kepala anda? Berapa banyakkah suara-suara tersebut?
Apakah suara-suara tersebut berbicara pada anda, mengomentari anda, atau berbicara satu dengan
yang lainnya?
- Apakah yang dikatakan oleh suara-suara tersebut? Baik atau burukkah suara tersebut?
- Apakah anda takut pada suara-suara tersebut?
- Apakah suara-suara tersebut menyuruh anda untuk melakukan sesuatu? Memberikan perintah
langsung?
6. RASA KEBESARAN
- Bagaimana anda membandingkan diri anda dengan orang lain pada umumnya? Lebih baikkah atau
lebih burukkah? Atau sama?
- Apakah anda istimewa dalam beberapa hal? Dalam hal apa?
- Apakah anda mempunyai bakat-bakat atau kemampuan yang tidak dimiliki orang lain atau sebagian
besar orang?
- Apakah anda mempunyai indera ke-enam? Dapatkah anda membaca pikiran orang lain?
- Bagaimana perasaan anda mengenai diri anda sendiri?
- Apakah anda mempunyai kekuasaan yang istimewa atau yang tidak biasa?
- Apakah anda menganggap diri anda kaya? Terkenal? Pernahkah anda muncul di televisi, radio, film,
atau pentas? Membuat rekaman?
- Apakah anda menilai diri anda lebih tinggi dari orang lain dalam hal standar moral? Apakah ini
membuat anda mendapatkan kehormatan istimewa?
- Apakah anda mempunyai misi khusus dalam kehidupan? Bagaimana hal ini terjadi?
7. RASA BERSALAH
- Apakah anda merasa kurang berharga daripada orang lain pada umumnya?
- Apakah anda menganggap diri anda sebagai orang yang buruk dalam beberapa hal?
- Apakah anda merasa bersalah tentang sesuatu yang mungkin sudah anda lakukan di masa lalu?
- Sudahkah anda melakukan sesuatu yang pantas mendapatkan hukuman?
- Hukuman macam apa yang pantas anda terima?
- Apakah keadaan anda saat ini ( perawatan di rumah sakit, keadaan sakit, dsb ) merupakan semacam
hukuman? Bagaimanakah anda tahu?
- Punyakah anda pikiran-pikiran untuk mencelakakan diri sendiri sebagai hukuman? Pernahkah anda
melaksanakan pikiran-pikiran tersebut?
8. WAHAM
Waham Pertanyaan
- Waham kejar ( misalnya, seseorang sedang Apakah anda mengalami kesulitan dalam bersama-
diikuti, suratnya telah dibuka, rumahnya sama dengan orang lain?
dipasang alat perekam, diamati pemerintah ) Apakah anda merasa bahwa orang-orang menentang
- Persecutory anda?
Apakah seseorang telah mencoba untuk
membahayakan diri anda atau bersekongkol
menentang anda?
- Waham cemburu (misalnya, pasangan Apakah anda takut bahwa pasangan anda tidak jujur?
memiliki hubungan gelap) Bukti apa yang anda miliki?
- Jealousy
- Waham dosa atau bersalah (misalnya Apakah anda merasa bahwa anda telah melakukan hal
seseorang telah melakukan dosa yang yang menakutkan?
menakutkan, seseorang telah Apakah anda merasa layak mendapatkan hukuman
bertanggungjawab atas tindakan yang tidak atasnya?
termaafkan, seseorang patut untuk dihukum) Apakah ada yang mengganggu kesadaran anda? Apa
- Sin / guilt itu?
- Waham kebesaran ( misalnya, seseorang Apakah anda memiliki kekuatan, bakat, atau
memiliki kekuatan, kemampuan, identitasnya kemampuan khusus?
khusus ) Apakah anda merasa bahwa anda akan mencapai hal
- Grandiose, megaloman yang besar?
- Waham somatik (misalnya, seseorang yakin Apakah ada gangguan dengan cara kerja tubuh anda?
bahwa tubuhnya menderita penyakit, Apakah anda melihat adanya perubahan dalam
abnormal, atau berubah) penampilan anda?
Apa penyebabnya?
- Gagasan atau waham menyangkut diri Apakah anda berjalan ke dalam ruangan dan berpikir
sendiri (ideas and delusion of reference) bahwa orang lain sedang membicara-kan anda atau
(misalnya, seseorang yakin bahwa tanda, menertawakan anda?
pernyataan, atau peristiwa yang tidak Apakah anda melihat di majalah atau TV yang
penting adalah ditujukan pada dirinya atau menyebut diri anda atau memiliki arti khusus bagi
memiliki arti khusus ) anda?
- Idea of influence: ide mirip waham dirinya Apakah anda telah menerima pesan khusus dengan
dipengaruhi kekuatan luar suatu cara?
10. DEPRESI
- Apa yang anda rasakan sekarang? Seperti apakah ciri alam perasaan anda?
- Apakah anda pada umumnya merasa bahagia? Sedih? Mengapa?
- Ketidakbahagiaan yang bagaimana yang anda rasakan?
- Kapan anda merasakan paling sedih? Berapa lama perasaan ini berlangsung?
- Pernahkah pada seminggu terakhir anda merasakan perasaan sedih atau tidak bahagia?
- Apakah anda kadang-kadang menangis? Seringkah?
- Apakah alam perasaan anda mempengarui nafsu makan anda? Tidur? Kemampuan untuk bekerja?
- Sudahkah anda mempunyai pikiran untuk mencelakakan diri sendiri atau mengakhiri hidup anda?
Sudahkah anda berusaha bunuh diri?
11. ANXIETAS
- Adakah sesuatu yang mencemaskan anda? Pernahkah anda merasakan gugup? Tegang?
- Apakah yang telah membuat anda merasa gugup ( cemas, tidak tenang, tidak santai )?
- Coba anda luruskan tangan anda ke depan ( untuk memeriksa tremor ).
- Sekarang bolehkah saya melihat telapak tangan anda? ( untuk memeriksa keringat)
- Pernahkah anda merasa jantung anda berdebar-debar kencang?
- Apakah anda takut pada sesuatu? Seseorang?
- Seberapa cemaskah atau gugup pernah anda rasakan? Apakah pernah sampai pada keadaan panik?
- Apakah kecemasan/ kegugupan mempengaruhi nafsu makan anda? Tidur? Kemampuan bekerja?
- Apakah perasaan itu mempengaruhi aktivitas anda?
(Sumber : Pedoman Definisi PANSS ( Positive And Negative Symptoms Scale ) & Sinopsis Psikiatri)
Untuk
MAHASISWA
Instruksi :
1. Tentamen ini bertujuan untuk mengevaluasi keterampilan ANAMNESIS/
WAWANCARA PSIKIATRIK/ BINA RAPPORT !
2. Anda berperan sebagai dokter Poliklinik Umum R.S. Pendidikan Trisakti.
3. Bacalah skenario kasus di bawah ini dengan cermat ( 1 menit). Selama waktu tsb.
sebaiknya Anda telah mampu memperkirakan diagnosis kasus (Axis I), agar
nantinya dapat melakukan anamnesis dengan baik sesuai kriteria diagnostiknya.
4. Kini lakukanlah wawancara psikiatrik secara singkat.
5. Lakukanlah bina rapport dengan baik terhadap pasien, dari awal, pertengahan/
selama wawancara dan observasi hingga akhir/ terminasi wawancara.
6. Ingatlah tujuan tentamen ini adalah melatih keterampilan membina rapport,
sehingga Anda pada tentamen ini hanya menggali riwayat psikiatrik, yakni keluhan
utama, riwayat gangguan sekarang dan riwayat gangguan dahulu (± 6 menit).
7. Anda tak perlu menggali riwayat kehidupan pribadi/ keluarga/ lingkungan/ sosek,
dan tidak perlu mempresentasikan hasil pemeriksaan status mental, juga tanpa
pemberian terapi.
8. Waktu yang masih tersedia dapat digunakan untuk konfirmasi data (± 1 menit).
9. Bila eksplorasi data dianggap cukup, lakukanlah terminasi atau mengakhiri
wawancara dengan pasien (± 1 menit).
10. Total waktu tentamen = 10 menit.
Kasus :
o Ny. Aci, 35 tahun, menikah, agama Islam, suku Betawi, pendidikan SMA
(tamat), pegawai administrasi kantor swasta, tinggal di Tomang, Jakarta Barat.
o Pasien dibawa oleh suaminya ke Poliklinik Umum R.S. Pendidikan Trisakti
dengan keluhan mendengar suara-suara tanpa ada orang di sekitarnya, dan
perubahan perilaku lainnya yang dialami sejak dua minggu yang lalu.
g
SKENARIO KASUS
Pasien dibawa oleh suaminya ke Poliklinik Umum R.S. Pendidikan Trisakti dengan keluhan mendengar suara-
suara tanpa ada orang di sekitarnya, dan perubahan perilaku lainnya sejak dua minggu yang lalu.
I. Identitas:
Ny. Aci, 35 tahun, menikah, Islam, Betawi, SMA (tamat), pegawai administrasi kantor swasta, tinggal di
Tomang, Jakarta Barat.
g
CUPLIKAN WAWANCARA
PSIKIATRIK
SKENARIO KASUS:
Ny. Aci, 35 tahun. Pasien dibawa oleh suaminya ke Poliklinik Umum R.S. Pendidikan Trisakti dengan
keluhan mendengar suara-suara tanpa ada orang di sekitarnya sejak dua minggu yang lalu.
(dari sebagian Skenario Percakapan dengan Pasien Simulasi / Standarized Patient – Pasien Standar - PS)
Dokter : Selamat pagi / siang, perkenalkan nama saya dokter …….. , silakan duduk ibu.
PS : Terima kasih, dok!
Dokter : Dengan Ibu Aci ya … ?
PS : Ya, saya … Ibu Aci.
(Catatan: Bila ditanya tentang identitas lengkap - alamat, umur, pendidikan, pekerjaan, status pernikahan, agama,
suku, dsb. maka penguji akan menginterupsi, karena data-data tsb.sudah lengkap tak perlu ditanyakan lagi. Tujuan
wawancara psikiatrik versi ini hanya meliputi satu gejala psikopatologi, bukan diagnosis kerja).
PS : Begini dok, saya terganggu sekali dengan suara-suara dari telinga saya.
(Catatan: ekspresi wajah sedih/ kecewa dan bingung)
Dokter : Maksudnya, apakah Ibu mendengar suara orang berbicara melalui telinga Ibu?
PS : Ya dok.
Dokter : Saat mendengar suara-suara itu Ibu sedang ada di mana? Apakah di luar rumah atau
dalam kamar atau dimana ibu? Dan kapan munculnya / biasanya saat Ibu sedang bikin
apa / ngapain?
PS : Dalam kamar tidur dok. Biasanya muncul kalau saya lagi banyak mikir, entah apa yang
dipikirin… atau sebaliknya kalau pikiran lagi kosong … terus muncul deh !.
Dokter : Jadi dalam kamar tidur, saat itu apakah ada orang yang mengajak Ibu bicara?
PS : Itulah dok yang bikin bingung. Tidak ada, tapi suaranya jelas sekali saya dengar.
(Catatan: ekspresi wajah tampak bingung juga sedikit kesal)
Dokter : Baik ibu. Jadi Ibu mendengar suara tanpa ada orangnya yang akhirnya membuat Ibu
bingung. Mungkin bisa ceritakan tentang suara- suara itu ibu?
PS : Ya dok, dua minggu yang lalu saya izin dari kantor, soalnya badan tiba-tiba kurang
“enak”, seperti mau sakit. Mau bilang demam juga tidak, akhirnya saya minum obat
turunkan panas, lalu saya masuk kamar. Nah, saat itulah timbul suara-suara.
Dokter : Jadi hal ini sudah berjalan dua minggu? Apakah sebelumnya juga pernah alami hal
yang sama? Atau pernah mengetahui / melihat orang lain atau keluarga seperti yang Ibu
alami saat ini?
PENJELASAN KASUS:
Kasus ini khusus untuk Latihan Wawancara Psikiatrik atau Membina Rapport.
1. Gejala psikopatologi kasus Ny. Aci, 35 tahun berdasarkan keluhan utama adalah: Halusinasi
Auditorik / Halusinasi Dengar jenis Komando-Second Order. Kemungkinan diagnosis: Psikosis
Reaktif Singkat/ PRS (Brief Psychosis Disorder) atau disebut pula Psikosis Akut/ Sementara.
2. Penjelasan kasus:
a. Pasien mendengar suara-suara melalui telinganya tanpa ada orang di sekitar yang berbicara padanya.
Suara-suara itu berupa perintah (komando) yang menyuruh pasien melakukan sesuatu. Misalkan
berbunyi sbb: “Aci, kamu harus sholat, cepat lakukan”; “Kamu jangan bengong saja, ayo...
bersihkan rumah”, dsb. Suara itu menyebut nama pasien “Aci” atau memakai kata “kamu” (dalam
tata bahasa sebagai orang kedua tunggal/ second order).
b.Terdapat gejala positif dan negatif seperti pada Skizofrenia dan tanpa penyebab trauma/ penyakit
fisik serius atau zat-psikotropika, digolongkan dalam diagnosis blok F2 (Psikosis Non Organik/
Fungsional). Onset sejak dua minggu yang lalu/ belum satu bulan, diagnosis: PRS. Durasi bila
melebihi satu bulan namun belum enam bulan, diagnosis: Gangguan Skizofreniform. Bila lebih
enam bulan, diagnosis Skizofrenia (pada kasus: tipe Paranoid).
A. BINA RAPPORT
B. SIKAP PROFESIONAL
25. terampil 29. tidak impulsif/ destruktif
26. obyektif menunjukkan rasa hormat kepada pasien/
30.
27. jujur tanpa manipulatif penguji
28. tak terkesan sombong
Untuk
MAHASISWA
Instruksi :
1. Tentamen ini bertujuan untuk mengevaluasi keterampilan ANAMNESIS/
WAWANCARA PSIKIATRIK/ BINA RAPPORT !
2. Anda berperan sebagai dokter Poliklinik Umum R.S. Pendidikan Trisakti.
3. Bacalah skenario kasus di bawah ini dengan cermat ( 1 menit). Selama waktu tsb.
sebaiknya Anda telah mampu memperkirakan diagnosis kasus (Axis I), agar nantinya
dapat melakukan anamnesis dengan baik sesuai kriteria diagnostiknya.
4. Kini lakukanlah wawancara psikiatrik secara singkat.
5. Lakukanlah bina rapport dengan baik terhadap pasien, dari awal, pertengahan/ selama
wawancara dan observasi hingga akhir/ terminasi wawancara.
6. Ingatlah tujuan tentamen ini adalah melatih keterampilan membina rapport, sehingga
Anda pada tentamen ini hanya menggali riwayat psikiatrik, yakni keluhan utama,
riwayat gangguan sekarang dan riwayat gangguan dahulu (± 6 menit).
7. Anda tak perlu menggali riwayat kehidupan pribadi/ keluarga/ lingkungan/ sosek, dan
tidak perlu mempresentasikan hasil pemeriksaan status mental, juga tanpa pemberian
terapi.
8. Waktu yang masih tersedia dapat digunakan untuk konfirmasi data (± 1 menit).
9. Bila eksplorasi data dianggap cukup, lakukanlah terminasi atau mengakhiri
wawancara dengan pasien (± 1 menit).
10. Total waktu tentamen = 10 menit.
Kasus :
o
I. IDENTITAS PASIEN
Nama (inisial) :
Jenis kelamin :
Umur :
Bangsa / Suku :
Agama :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Status Pernikahan :
Alamat (kel. / kec. / regio) :
A. Keluhan Utama
(Alasan berobat / indikasi perawatan)
E. Riwayat Keluarga
(Gambar pohon keluarga).
(Tuliskan identitas masing-masing anggota keluarga (umur, agama, suku, pendidikan, status perkawinan,
pekerjaan, tempat tinggal, beri tanda bila mengalami gangguan jiwa, jenis gangguan jiwanya, sebab kematian,
dll).
Pasien Simulasi/
TIPE SOAL: A/B-2 LATIHAN TENTAMEN-2 ALLO-ANAMNESIS:
Laki-laki
Untuk
MAHASISWA
Instruksi :
1. Latihan tentamen ini bertujuan untuk mengevaluasi keterampilan PEMERIKSAAN
RIWAYAT PSIKIATRIK!
2. Anda berperan sebagai dokter Poliklinik Umum R.S. Pendidikan Trisakti melakukan
pemeriksaan psikiatrik terhadap keluarga pasien (Allo-anamnesis).
3. Bacalah skenario kasus di bawah ini dengan cermat ( 1 menit). Selama waktu tsb.
sebaiknya Anda telah mampu memperkirakan diagnosis kasus (Axis I), agar nantinya dapat
melakukan anamnesis dengan baik sesuai kriteria diagnostiknya.
4. Kini lakukanlah anamnesis psikiatrik dengan tetap membina rapport yang baik terhadap
pasien, dari awal, pertengahan hingga akhir/ terminasi wawancara.
5. Wawancara psikiatrik pada tentamen ini menggali riwayat psikiatrik, yakni dimulai dengan
Keluhan Utama – Riwayat Gangguan Sekarang – Riwayat Gangguan Dahulu (D/. Axis I &
III) dan Riwayat Kehidupan Pribadi (D/. Axis II), Riwayat Keluarga, serta Riwayat
Lingkungan / Sosial Ekonomi pasien (D/. Axis IV & V) (4 – 5 menit).
6. Anda tidak perlu melakukan presentasi Status Mental dan tanpa pemberian terapi, karena
tujuan khusus tentamen ini adalah Pemeriksaan Riwayat Psikiatrik,
7. Waktu yang masih tersedia dapat digunakan untuk konfirmasi data. Bila eksplorasi data
dianggap cukup, lakukanlah terminasi untuk mengakhiri wawancara.
8. Setelah itu Anda persiapkan diri untuk presentasi Riwayat Psikiatrik pasien.
9. Kini saatnya Anda melakukan presentasi (oral) Riwayat Psikiatrik pasien (waktu 3 menit).
10. Total waktu tentamen = 10 menit.
Kasus :
o Alloanamnesis: suami pasien: Tn. Doni, 35 tahun, pegawai swasta.
o Ny. Tini, 35 tahun, menikah, agama Islam, suku Betawi, pendidikan SMA (tamat),
pegawai administrasi kantor swasta, tinggal di Tomang, Jakarta Barat.
o Pasien dibawa oleh suaminya ke Poliklinik Umum R.S. Pendidikan Trisakti dengan
keluhan sejak dua bulan ini mendengar suara-suara tanpa ada orang di sekitarnya,
dan satu minggu belakangan sering merasa sedih tanpa sebab yang jelas.
Perawatan diri kurang.
o Tanpa riwayat gangguan jiwa dalam keluarga. Ekonomi pasien kurang sehingga
pengobatan dibiayai oleh orangtuanya. Sejak kecil pasien dikenal sebagai anak
pendiam, jarang bergaul, senang menyendiri dan sikap acuh tak acuh.
o Sebelumnya pasien tidak pernah mengalami keluhan seperti ini. Pemeriksaan fisik/
penunjang normal.
g KASUS
SKENARIO
Untuk INSTRUKTUR / PS
Pasien diantar oleh suaminya ke Poliklinik Umum R.S. Pendidikan Trisakti dengan keluhan sejak dua
bulan yang lalu mendengar suara-suara tanpa ada orang di sekitarnya, dan satu minggu belakangan ini
sering merasa sedih tanpa sebab yang jelas.
I. Identitas:
Ny. Tini, 345 tahun, menikah, Islam, Betawi, SMA (tamat), pegawai administrasi kantor swasta,
tinggal di Tomang, Jakarta Barat.
(Alloanamnesis – suami: Tn. Doni, 35 tahun, pegawai swasta).
5. Riwayat Keluarga
Pasien anak bungsu dari tiga bersaudara. Interaksi keluarga cukup baik dari sejak masa kecil
pasien hingga saat ini. Dukungan keluarga setelah pasien mengalami gangguan tetap berjalan
baik. Tidak ada keluarga yang mengalami gangguan seperti pasien.
PENJELASAN KASUS
1. Kasus ini khusus untuk Latihan Pemeriksaan Psikiatrik untuk Riwayat Psikiatrik yang meliputi
Keluhan Utama, Riwayat Gangguan Sekarang dan Dahulu; Riwayat Kehidupan Pribadi,
Keluarga dan Lingkungan/ Kehidupan Sosial/ Ekonomi.
2. Kasus Ny. Tini, 35 tahun (Allo-anamnesis – suami: Tn. Doni, 35 tahun) berdasarkan skenario
kasus mengalami gejala positif dan negatif seperti pada Skizofrenia, namun kemudian disertai
gejala mood terdepresi, kemungkinan diagnosis (Axis I) mengarah pada Gangguan Skizoafektif
tipe Depresif.
3. Jadi hal utama yang dilakukan adalah memahami keluhan utama dan gejala/tanda penyerta lainnya.
Setelah itu mengembangkan wawancara berdasarkan data tadi dengan bertanya tentang kriteria
diagnostik dari perkiraan diagnosis tsb. Sindrom psikopatologi yang dialami pasien: gangguan
persepsi berupa halusinasi dengar (mendengar suara-suara tanpa ada orang di sekitarnya);
gangguan isi pikir waham curiga (keyakinan bahwa suami/ keluarga tidak mencintainya,
berlawanan dengan realita); gejala positif lainnya berupa alogia (tak mampu berpikir/ bekerja
seperti biasanya); dan gejala negatif berupa diam/ tanpa dorongan kehendak (abulia), menarik diri
(asosialisasi)/ disfungsi sosial dan pekerjaan – sejak dua bulan yang lalu. Lalu sejak satu minggu
ini terdapat perasaan sedih (mood terdepresi) dan afek murung (menangis). Tanpa gejala manik
(gembira atau aktivitas, bicara/ pikiran yang sangat berlebihan).
4. Riwayat Gangguan Dahulu: pasien belum pernah mengalami gangguan seperti ini, kondisi medis
umum baik dan tanpa riwayat napza (Axis III tidak ada diagnosis).
5. Kemudian wawancara mengarah pada riwayat Kehidupan Pribadi: Masa kanak/ remaja (sebelum
gangguan/ pramorbid) dikenal sebagai anak pendiam, jarang bermain dengan anak
seusianya/ tidak suka bergaul, lebih sering menyendiri/ bermain sendiri dan lebih senang
berada dalam kamar, bersikap acuh tak acuh terhadap pujian/ kritikan, terkesan kaku dan
jarang bicara; mengarah pada diagnosis Axis II Gangguan Kepribadian Skizoid.
6. Riwayat Keluarga dan Kehidupan Sosial/ Ekonomi: tidak terdapat problem psikososial dan
lingkungan yang bermakna (diagnosis Axis IV tidak ada).
7. Diagnosis Axis V (taraf fungsi kehidupan setahun sebelum gangguan dan paling terkini): dibahas
pada materi Pemeriksaan Penunjang/ Psikometri/ GAF.
A. IDENTIFIKASI DATA
Identitas pasien:
1. Nama, usia, alamat, bangsa/ suku/ agama
2. Pendidikan/ pekerjaan, status perkawinan
Sumber Allo-anamnesis
3.
(nama, usia, relasi dengan pasien)
B. RIWAYAT PASIEN
KELUHAN UTAMA:
4. Keluhan/ gejala utama
5. Onset/ durasi
6. Stresor/ penyebab
7. Keluhan lain/ penyerta
RIWAYAT GANGGUAN SEKARANG:
8. Penelusuran gejala menuju diagnosis
9. Penyingkiran diagnosis banding
10. Distres dan disfungsi
RIWAYAT GANGGUAN DAHULU:
11. Riwayat Gangguan Psikiatrik
12. Riwayat Kondisi Medis
13. Riwayat Penggunaan Zat/ NAPZA
RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI:
Riwayat Pre/perinatal
14.
Riwayat Masa Kanak/ Remaja
15. Riwayat Pendidikan/ Pekerjaan
Psikoseksual/ Perkawinan,
16.
Kehidupan Beragama dan Hukum
RIWAYAT KELUARGA;
SITUASI KEHIDUPAN SEKARANG DAN LINGKUNGAN:
17. Penelusuran riwayat keluarga
18. Lampiran pohon keluarga (X)
19. Sosial Ekonomi (dan Lingkungan)
20. Bina Rapport & Sikap Profesional
Untuk
MAHASISWA
Instruksi :
1. Latihan tentamen ini bertujuan untuk mengevaluasi keterampilan PEMERIKSAAN
RIWAYAT PSIKIATRIK!
2. Anda berperan sebagai dokter Poliklinik Umum R.S. Pendidikan Trisakti melakukan
pemeriksaan psikiatrik terhadap keluarga pasien (Allo-anamnesis).
3. Bacalah skenario kasus di bawah ini dengan cermat ( 1 menit). Selama waktu tsb. sebaiknya
Anda telah mampu memperkirakan diagnosis kasus (Axis I), agar nantinya dapat melakukan
anamnesis dengan baik sesuai kriteria diagnostiknya.
4. Kini lakukanlah anamnesis psikiatrik dengan tetap membina rapport yang baik terhadap
pasien, dari awal, pertengahan hingga akhir/ terminasi wawancara.
5. Wawancara psikiatrik pada tentamen ini menggali riwayat psikiatrik, yakni dimulai dengan
Keluhan Utama – Riwayat Gangguan Sekarang – Riwayat Gangguan Dahulu (D/. Axis I & III)
dan Riwayat Kehidupan Pribadi (D/. Axis II), Riwayat Keluarga, serta Riwayat Lingkungan /
Sosial Ekonomi pasien (D/. Axis IV & V) (4 – 5 menit).
6. Anda tidak perlu melakukan presentasi Status Mental dan tanpa pemberian terapi, karena
tujuan khusus tentamen ini adalah Pemeriksaan Riwayat Psikiatrik,
7. Waktu yang masih tersedia dapat digunakan untuk konfirmasi data. Bila eksplorasi data
dianggap cukup, lakukanlah terminasi untuk mengakhiri wawancara.
8. Setelah itu Anda persiapkan diri untuk presentasi Riwayat Psikiatrik pasien.
9. Kini saatnya Anda melakukan presentasi (oral) Riwayat Psikiatrik pasien (waktu 3 menit).
10. Total waktu tentamen = 10 menit.
Kasus :
o Allo-anamnesis: Ny...
o Pasien: Tn.....
A. Deskripsi Umum
1. Penampilan
(Deskripsikan apa yang tampak: sikap, cara berpakaian, dandanan, riasan wajah, postur tubuh, warna
rambut, kebersihan diri, tampak lebih tua / muda / sesuai usia, kegiatan yang sedang dilakukan pasien dll).
2. Kesadaran
Kesadaran neurologik / biologik : (kuantitas kesadaran: compos mentis, apatis, somnolon, sopor, koma,
berkabut).
Kesadaran psikiatrik (kualitas kesadaran; kesadaran psikologis dan kesadaran sosial).
3. Perilaku dan aktivitas psikomotor
(Perilaku dan aktivitas psikomotor pasien pada saat sebelum wawancara, selama wawancara, sesudah
wawancara).
4. Pembicaraan
(Kuantitas : banyak / sedikitnya kata-kata yang diucap; Kualitas : spontan / tidak, cepat / lambat, keras /
lemah, lancar, tersendat, gagap, dramatik, monoton, sambil menggerutu / bergumam dll; serta ide cerita
banyak / sedikit).
5. Sikap terhadap pemeriksa
(Kooperatif, indeferen, apatis, curiga, negativistik, bermusuhan, pasif, aktif, ambivalen, tegang, seduktif
dll).
E. Proses Pikir
1. Arus pikir :
a. Produktivitas (miskin / banyak ide, terbatas, logorrhea)
b. Kontinuitas (asosiasi longgar, inkoherensi, word salad dll)
c. Hendaya berbahasa : terganggu / tidak terganggu (afasia, disartri dll)
2. Isi pikir :
a. Preokupasi
b. Ide-ide mirip waham
c. Waham
F. Pengendalian Impuls
(Kemampuan mengendalikan impuls agresivitas, seksual, dorongan kehendak, dan perilaku psikososial yang bisa
membahayakan diri atau orang lain, seperti abulia, stupor, raptus, pyromania dll).
G. Daya Nilai
1. Daya nilai sosial : Persepsi pasien tentang perilakunya yang dinilai dengan normal sosial.
2. Uji daya nilai : Persepsi pasien tentang suatu peristiwa yang dikemukakan pemeriksa, sesuai dengan latar
belakang pendidikan pasien.
3. Penilaian Realita : terganggu dalam hal apa (ciri-ciri psikotik seperti waham, halusinasi, inkoherensi,
katatonia / perilaku kacau).
H. Tilikan : Derajat
1. Menyangkal bahwa dirinya sakit
2. Mengakui dan menyangkal bahwa dirinya sakit pada saat yang bersamaan
3. Menyalahkan orang lain / faktor eksternal seabgai penyebab sakitnya
4. Sadar bahwa sakitnya disebabkan oleh sesuatu yang tak diketahui dalam dirinya
5. Sadar bahwa dirinya sakit tetapi tidak bisa menerapkan dalam mengatasinya (Tilikan intelektual)
6. Sadar bahwa dirinya sakit dan sudah bisa menerapkannya sampai kesembuhannya
(Tilikan emosional sejati)
g
Untuk
MAHASISWA
Instruksi :
1. Tentamen ini bertujuan untuk mengevaluasi keterampilan PEMERIKSAAN
STATUS MENTAL !
2. Anda berperan sebagai dokter Poliklinik Umum R.S. Pendidikan Trisakti.
3. Bacalah skenario kasus di bawah ini dengan cermat ( 1 menit). Selama waktu tsb.
sebaiknya Anda telah mampu memperkirakan diagnosis kasus (Axis I), agar nantinya dapat
melakukan anamnesis dengan baik sesuai kriteria diagnostiknya.
4. Kini lakukanlah anamnesis psikiatrik dengan tetap membina rapport yang baik terhadap
pasien, dari awal, pertengahan hingga akhir/ terminasi wawancara.
5. Wawancara psikiatrik pada tentamen ini menggali riwayat psikiatrik untuk
memperoleh status mental, yakni dimulai dengan keluhan utama, lalu riwayat
gangguan sekarang dan riwayat gangguan dahulu (± 5 menit).
6. Anda tak perlu menggali riwayat kehidupan pribadi/ keluarga/ lingkungan/ sosek.
Juga tidak perlu memberikan terapi (psikofarmaka ataupun psikoterapi), karena tujuan
khusus tentamen ini adalah latihan Pemeriksaan Status Mental. Penggalian untuk Status
Mental inipun tidak dilakukan terhadap semua ranah, hanya pada ranah yang relevan dengan
kriteria diagnostik dan penyingkiran diagnosis banding.
7. Waktu yang masih tersedia dapat digunakan untuk konfirmasi data. Bila eksplorasi data
dianggap cukup, lakukanlah terminasi untuk mengakhiri wawancara ( 1 menit).
8. Setelah itu Anda persiapkan diri untuk presentasi Status Mental pasien.
9. Kini saatnya Anda melakukan presentasi (oral) Status Mental pasien (waktu 3 menit).
10. Total waktu tentamen = 10 menit.
Kasus :
o Ny. Detty, 35 tahun, menikah, agama Islam, suku Betawi, pendidikan SMA
(tamat), pegawai administrasi kantor swasta, tinggal di Tomang, Jakarta Barat.
o Pasien dibawa oleh suaminya ke Poliklinik Umum R.S. Pendidikan Trisakti
dengan keluhan sejak tiga hari yang lalu pasien mendengar suara-suara yang
menyuruhnya untuk mengakhiri hidup, namun ia tidak mengikuti suruhan
tersebut.
Untuk INSTRUKTUR / PS
Pasien diantar oleh suaminya ke Poliklinik Umum R.S. Pendidikan Trisakti dengan keluhan sejak tiga
hari yang lalu pasien mendengar suara-suara yang menyuruhnya untuk mengakhiri hidup, namun ia
tidak mengikuti suruhan tersebut.
I. Identitas:
Ny. Detty, 35 tahun, menikah, agama Islam, suku Betawi, pendidikan SMA (tamat), pegawai
administrasi kantor swasta, tinggal di Tomang, Jakarta Barat.
(Allo-anamnesis: Tn. Denny, 35 tahun, pegawai swasta).
II. Riwayat Psikiatrik:
1. Keluhan Utama:
Sejak tiga hari yang lalu pasien mendengar suara-suara yang menyuruhnya untuk mengakhiri
hidup, namun ia tidak mengikuti suruhan tersebut. Perubahan perilaku didahului dengan
berdiam diri, tampak murung, dan sering menangis.
2. Riwayat Gangguan Sekarang:
- Tiga minggu yang lalu: Keluarga pasien dikagetkan dengan berita dari kantor polisi bahwa
anak mereka bersama teman-teman sekolahnya terlibat penggunaan narkoba. Pasien sangat
terpukul akan kejadian tersebut, dan merasa sangat bersalah karena menganggap dirinya
telah gagal menjadi ibu/ isteri yang baik bagi keluarganya. Setelah itu mulai terlihat
perubahan perilaku pada pasien, lebih banyak berdiam diri, tampak murung, dan sering
menangis.
- Satu minggu yang lalu: Pasien mengeluh sukar tidur, rata-rata tertidur hanya dua jam.
Bangun dini hari dengan perasaan yang berat, tak bersemangat, rasa lelah walau tak
melakukan aktivitas apapun, dan nafsu makan berkurang.
- Tiga hari yang lalu: Pasien mendengar suara-suara yang menyuruhnya untuk mengakhiri
hidup ketika berada sendiri di kamar. Sempat terlintas dalam pikiran pasien untuk mengikuti
suara-suara tersebut. Terlebih ketika itu ia menganggap dirinya adalah orang yang tidak
berguna lagi, karena telah mencoreng nama baik keluarga dan lingkup sosial keagamaannya.
Akhirnya suami dan keluarga membawa pasien berobat ke rumah sakit.
3. Riwayat Gangguan Dahulu:
a. Riwayat Psikiatrik: Tahun lalu untuk pertama kalinya pasien mengalami perubahan
perilaku yang sangat berlawanan seperti saat ini: gembira berlebihan, sangat bersemangat
dan aktif, banyak berpergian ke luar rumah, tanpa rasa lelah, dan banyak bicara dengan
tema kehebatan diri, sering berbelanja dan membagi-bagikannya yang dianggap sebagai
tindakan beramal, sehingga perlu dirawat inap. Tiga bulan setelah itu kondisi pasien
kembali pulih seperti semula, bahkan dapat bekerja dengan baik.
b. Riwayat Kondisi Medis Umum: tidak pernah mengalami trauma kepala/ penyakit yang
serius.
c. Riwayat Penggunaan Zat/ Medikasi: tidak pernah menggunakan napza atau tidak sedang
mengkonsumsi obat/ medikasi tertentu.
4. Riwayat Kehidupan Pribadi:
Deskripsi Umum:
Sesuai usia, pakaian dan sisiran rambut kurang rapi, ekspresi
1) Penampilan
tampak murung.
2) Kesadaran Kesadaran neurologis/ biologis compos mentis, kesadaran
A. (neurologis, psikologis, sosial) psikologis terganggu dan sosial tidak terganggu.
3) Pembicaraan Bicara sedikit, suara pelan, lambat.
Selama pemeriksaan pasien tampak pasif/ diam/ lambat
4) Perilaku dan aktivitas psikomotor
bergerak dengan kepala yang sering tertunduk.
5) Sikap terhadap pemeriksa Cukup kooperatif.
Alam Perasaan (Emosi):
Hipotim (Mood depresif)
6) Mood /suasana perasaan
(suasana perasaan diliputi kesedihan yang mendalam).
B. 7) Afek / ekspresi afektif Afek: serasi, stabil, pengendalian baik, empati dapat
(keserasian, stabilitas, pengendalian, dirabarasakan, echt (sunggug-sungguh/tanpa dramatisasi),
echt-unecht, empati, dalam-dangkal, (penghayatan emosi) dalam, skala diferensiasi menyempit
serasi, skala-diferensiasi) (dominan sedih).
Gangguan Persepsi:
Halusinasi dengar /auditorik; Tipe second order / Command
8) Halusinasi
C. (+ tipenya)
Hallucination. (ketika sedang sendirian di kamar terdengar
suara-suara yang menyuruhnya untuk mengakhiri hidup).
9) Gangguan persepsi lainnya
Tidak ditemukan.
(ilusi, depersonalisasi, derealisasi)
Fungsi Intelektual (Fungsi kognitif):
10) Taraf inteligensi dan Kemampuan Sesuai dengan pendidikan pasien.
menolong diri sendiri Secara umum tanpa hambatan.
11) Daya ingat (jangka panjang, pendek) (tak perlu diperiksa secara spesifik, dan tidak dipresentasikan)
D. Pasien tidak bersedia dilakukan pemeriksaan ranah ini,
karena menganggap dirinya agak “telmi”, sering lupa, susah
12) Konsentrasi dan Perhatian
konsentrasi/perhatian. (Pemeriksaan melalui wawancara tak
langsung menunjukkan kognitif baik)
13) Orientasi;Kemampuan Visuospasial;
(tak perlu diperiksa secara spesifik dan tidak dipresentasikan)
Pikiran Abstrak
Proses Pikir:
14) Arus Pikir (produktivitas) Produktivitas kurang, blocking (bicara tidak tuntas/ berhenti di
15) Arus Pikir ( kontinuitas, hendaya tengah pembicaraan dan lupa apa yang akan dibicarakan).
E. berbahasa) Kontinuitas koheren, tanpa hendaya berbahasa.
Preokupasi: tak ada. Terdapat waham nihilistik (keyakinan
16) Isi Pikir (preokupasi/ide mirip waham)
tentang ketakberdayaan diri) dan waham bersalah, terdapat
17) Isi Pikir (waham + tipenya)
ide bunuh diri (tanpa tindakan).
18) Daya Nilai Tidak terganggu.
Tilikan: derajat tiga (III)
19) Tilikan; (pasien mengartikan stres berat = ggn jiwa, yang menurutnya
F. Taraf Dapat Dipercaya disebabkan oleh faktor eksternal, yakni akibat ulah si anak.
Taraf dapat dipercaya
20) Bina Rapport
Dilakukan dengan baik
dan Sikap Profesional
Skala GAF
Gejala tidak ada, berfungsi maksimal, tidak ada problem yang tak
91 – 100
tertanggulangi
Gejala minimal, berfungsi baik, cukup puas, tidak lebih dari
81 – 90
problem harian yang biasa
Gejala sementara dan dapat diatasi, hendaya ringan dalam social,
71 – 80
pekerjaan, sekolah, dll.
Beberapa gejala ringan dan menetap, hendaya ringan dalam
61 – 70
fungsi, secara umum masih baik
51 – 60 Gejala sedang (moderate), hendaya sedang
41 – 50 Gejala berat (serious), hendaya berat
Beberapa hendaya dalam hubungan dengan realitas dan
31 – 40
komunikasi, hendaya berat dalam beberapa fungsi
Hendaya berat dalam komunikasi dan daya nilai atau tidak
21 – 30
mampu berfungsi hampir semua bidang
Bahaya mencederai diri atau orang lain, hendaya sangat berat
11 – 20
dalam komunikasi dan mengurus diri
1 – 10 Seperti di atas → menetap/ persisten dan lebih serius
0 Informasi tidak adekuat
Untuk
MAHASISWA
Instruksi :
1. Tentamen ini bertujuan untuk mengevaluasi keterampilan PEMERIKSAAN STATUS
MENTAL !
2. Anda berperan sebagai dokter Poliklinik Umum R.S. Pendidikan Trisakti.
3. Bacalah skenario kasus di bawah ini dengan cermat ( 1 menit). Selama waktu tsb. sebaiknya
Anda telah mampu memperkirakan diagnosis kasus (Axis I), agar nantinya dapat melakukan
anamnesis dengan baik sesuai kriteria diagnostiknya.
4. Kini lakukanlah anamnesis psikiatrik dengan tetap membina rapport yang baik terhadap
pasien, dari awal, pertengahan hingga akhir/ terminasi wawancara.
5. Wawancara psikiatrik pada tentamen ini menggali riwayat psikiatrik untuk memperoleh
status mental, yakni dimulai dengan keluhan utama, lalu riwayat gangguan sekarang
dan riwayat gangguan dahulu (± 5 menit).
6. Anda tak perlu menggali riwayat kehidupan pribadi/ keluarga/ lingkungan/ sosek. Juga
tidak perlu memberikan terapi (psikofarmaka ataupun psikoterapi), karena tujuan khusus
tentamen ini adalah latihan Pemeriksaan Status Mental. Penggalian untuk Status Mental inipun
tidak dilakukan terhadap semua ranah, hanya pada ranah yang relevan dengan kriteria
diagnostik dan penyingkiran diagnosis banding.
7. Waktu yang masih tersedia dapat digunakan untuk konfirmasi data. Bila eksplorasi data
dianggap cukup, lakukanlah terminasi untuk mengakhiri wawancara ( 1 menit).
8. Setelah itu Anda persiapkan diri untuk presentasi Status Mental pasien.
9. Kini saatnya Anda melakukan presentasi (oral) Status Mental pasien (waktu 3 menit).
10. Total waktu tentamen = 10 menit.
Kasus :
o
PSIKOFARMAKA PSIKOTERAPI
Menjelaskan arah dan tujuan terapi
Jenis Psikofarmaka yang dipilih secara singkat, jelas dan tegas
(informatif/ edukatif).
Memotivasi pasien agar mau menerima
terapi. Meyakinkan pasien bahwa terapis
mengerti keluhan pasien dan mampu
Penjelasan indikasi dan tujuan terapi membantu pasien.
yang diberikan Membantu pasien mengurangi keluhan,
misal: cara latihan nafas/ relaksasi,
memberi opsi dan konsekuensi solusi
problem sesuai indikasi.
Penjelasan cara pemberian obat dan
Pelaksanaan teknik atau prosedur jenis
Penjelasan efek samping obat yang
Psikoterapi utama yang dipilih
mungkin terjadi
Menjelaskan arah dan tujuan terapi
Penulisan/ pembuatan resep obat secara singkat, jelas dan tegas
(informatif/ edukatif).
g
Untuk
MAHASISWA
Instruksi :
1. Anda adalah dokter Puskesmas.
2. Anda tak perlu mewawancarai pasien untuk menegakkan diagnosis, cukup membaca
skenario kasus vignette di bawah ini selama ± 2 menit.
3. Lalu tentukan dan sebutkan diagnosis kasus tersebut di depan penguji !
4. Sebutkan satu jenis obat pilihan utama (psikofarmaka) untuk kasus tersebut (dosis,
sediaan, cara pemakaian obat)! Anda diminta membuat tulisan resep obat yang
dipilih, dan menyerahkannya kepada penguji.
5. Jelaskan kepada pasien indikasi obat (psikofarmaka) yang akan diberikan !
6. Jelaskan kepada pasien efek samping obat tersebut yang mungkin terjadi !
7. Jelaskan kepada pasien tujuan terapi non obat (psikoterapi) yang akan diberikan !
8. Bantulah pasien mengurangi keluhannya saat itu (sesuai indikasi), misal: cara latihan
nafas/relaksasi atau memberi opsi dan konsekuensi solusi problem (problem solving).
9. Lakukanlah hubungan terapeutik yang baik terhadap pasien dengan tetap menjunjung
sikap profesionalisme selaku terapis.
10. Manfaatkanlah waktu yang disediakan dengan baik, total = 10 menit.
Kasus Vignette :
Ny. Anggrek, 35 tahun
datang dengan keluhan perubahan tingkah laku sejak 6 bulan ini.
Pasien sering marah-marah, mengamuk tanpa sebab yang jelas, mendengar
suara-suara tanpa ada orang di sekitar, berbicara dan tertawa sendiri,
meyakini ada orang yang bermaksud jahat. Bicara pasien sukar
dimengerti.
Hasil pemeriksaan fisik (dokter) sebelumnya normal, kecuali menderita
tekanana darah rendah, disarankan berobat ke bagian Psikiatri.
Kondisi ekonomi kurang.
Ny. Anggrek: Psikofarmaka: Berilah Obat Antipsikotik Tipikal/ Anti-Psikotik Generasi-I (APG-I) yang
aman untuk hipotensinya dengan inisial nama generik “H”.
g
Untuk
MAHASISWA
Instruksi :
1. Anda adalah dokter Puskesmas.
2. Anda tak perlu mewawancarai pasien untuk menegakkan diagnosis, cukup membaca
skenario kasus vignette di bawah ini selama ± 2 menit.
3. Lalu tentukan dan sebutkan diagnosis kasus tersebut di depan penguji !
4. Sebutkan satu jenis obat pilihan utama (psikofarmaka) untuk kasus tersebut (dosis,
sediaan, cara pemakaian obat)! Anda diminta membuat tulisan resep obat yang dipilih,
dan menyerahkannya kepada penguji.
5. Jelaskan kepada pasien indikasi obat (psikofarmaka) yang akan diberikan !
6. Jelaskan kepada pasien efek samping obat tersebut yang mungkin terjadi !
7. Jelaskan kepada pasien tujuan terapi non obat (psikoterapi) yang akan diberikan !
8. Bantulah pasien mengurangi keluhannya saat itu (sesuai indikasi), misal: cara latihan
nafas/relaksasi atau memberi opsi dan konsekuensi solusi problem (problem solving).
9. Lakukanlah hubungan terapeutik yang baik terhadap pasien dengan tetap menjunjung
sikap profesionalisme selaku terapis.
10. Manfaatkanlah waktu yang disediakan dengan baik, total = 10 menit.
Kasus Vignette :
Tn. Bintang, 35 tahun
datang dengan keluhan tidur yang terjadi sejak 2 minggu ini.
Pasien merasa sedih, kecewa sejak mengalami pemutusan hubungan kerja
(PHK), dengan dampak pada perekonomian keluarga yang semakin
terpuruk. Sukar memulai tidur, sering terbangun malam hari tanpa mimpi
buruk. Kondisi makin parah ketika bangun pagi hari - badan terasa lemah,
kurang semangat, tapi tak ada pikiran bunuh diri. Sebelumnya tak pernah
mengalami hal seperti ini.
Hasil pemeriksaan fisik (jantung) normal, disarankan ke bagian Psikiatri.
Kondisi ekonomi kurang.
Tn. Bintang: Psikofarmaka: Berilah Obat Antidepresi dengan inisial nama generik “A” yang
aman bagi pasien dengan kondisi fisik terutama jantung tanpa kelainan.
g
Untuk
MAHASISWA
Instruksi :
1. Anda adalah dokter Puskesmas.
2. Anda tak perlu mewawancarai pasien untuk menegakkan diagnosis, cukup membaca
skenario kasus vignette di bawah ini selama ± 2 menit.
3. Lalu tentukan dan sebutkan diagnosis kasus tersebut di depan penguji !
4. Sebutkan satu jenis obat pilihan utama (psikofarmaka) untuk kasus tersebut (dosis,
sediaan, cara pemakaian obat)! Anda diminta membuat tulisan resep obat yang
dipilih, dan menyerahkannya kepada penguji.
5. Jelaskan kepada pasien indikasi obat (psikofarmaka) yang akan diberikan !
6. Jelaskan kepada pasien efek samping obat tersebut yang mungkin terjadi !
7. Jelaskan kepada pasien tujuan terapi non obat (psikoterapi) yang akan diberikan !
8. Bantulah pasien mengurangi keluhannya saat itu (sesuai indikasi), misal: cara latihan
nafas/relaksasi atau memberi opsi dan konsekuensi solusi problem (problem solving).
9. Lakukanlah hubungan terapeutik yang baik terhadap pasien dengan tetap menjunjung
sikap profesionalisme selaku terapis.
10. Manfaatkanlah waktu yang disediakan dengan baik, total = 10 menit.
Kasus Vignette :
Tn. .....
Materi ajar yang diberikan menyangkut topik-topik bahasan sebelumnya atau rangkuman sesi I–VI,
dan sebagai persiapan menghadapi OSCE Mo-PSI (sesi VIII).
Strategi ujian OSCE Psikiatrik sebagai materi ajar untuk mahasiswa:
a. Pelajari skenario kasus dengan hierarki diagnostik (Blok F0-6 kasus dewasa; Blok 7-9 kasus
anak /remaja), dan menetapkan diagnosis kerja.
b. Diawali dengan melakukan anamnesis tentang keluhan utama, diikuti gejala (lain/ penyerta) dan
observasi tanda yang sesuai kriteria diagnostik untuk perkiraan diagnosisnya dan menyingkirkan
yang lain/ diagnosis banding agar memperoleh kepastian diagnosis.
c. Pemeriksaan status mental terkandung dalam anamnesis tersebut. Presentasi hasil pemeriksaan
status mental hanya pada ranah-ranah yang memiliki relevansi erat dengan diagnosis/ diagnosis
banding.
d. Melaporkan diagnosis (Axis I) dan diagnosis banding kepada penguji dan/ atau menjelaskan
kepada pasien tentang gangguan yang dialaminya. Pada saat itu dapat pula menyebutkan kepada
penguji terapi yang akan diberikan.
e. Pemberian psikofarmaka (tanpa resep) dan psikoterapi yang tepat kepada pasien.
f. Sejak awal memasuki ruang ujian, mahasiswa menunjukkan rapport yang baik dan bersikap
profesional.
SKENARIO KASUS :
Identitas:
Tn. Didi, 35 tahun, Betawi, agama Islam, suku Jawa, pendidikan SLTA (tamat),
pegawai swasta, status menikah, tinggal di Tomang, Jakarta Barat.
Keluhan Utama:
Mendengar suara-suara tanpa ada orang yang berbicara di sekitarnya sejak dua
bulan yang lalu dan belakangan sering merasa sedih.
a. Keluhan utama pasien misalnya mendengar suara-suara tanpa ada orang di sekitarnya
→ Psikosis (Organik / Non-organik ?).
b. Keluhan utama lainnya yaitu adanya perasaan sedih yang belakangan timbul
→ kemungkinan D/ Blok F3 : Mood Disorder / Ggn Suasana Perasaan/ Ggn Afektif (D/. Major
Depresif Disorder (MDD)?, Ggn Bipolar I episode depresif ?) (Distimia/ Neurosis depresif tak
penuhi onset harus ≥ 2 tahun dan pada pasien ini terdapat gejala psikotik).
c. Hasil pemeriksaan fisik normal → Psikosis Non-organik (D/. Blok F2):
(Skizofrenia?, Ggn Skizofreniform?, Ggn Waham/ Delusional disorder?, Ggn Psikotik Akut-
Sementara/ Psikosis Reaktif Singkat/ Brief Psychotic Disorder?, Ggn Skizoafektif ? ).
d. Gangguan psikotik dengan mood yang menonjol → tak memenuhi untuk D/. :
• Skizofrenia (onset/ durasi gangguan pasien baru 2 bulan).
• Gangguan Skizofreniform (walau onset/ durasi memenuhi > 1bulan / < 6 bulan).
• Brief Psychotic Disorder (onset harus < 1 bulan).
• Gangguan Waham (onset memenuhi minimal 1 bulan, walau tanpa waham bizarre,
namun pasien alami halusinasi auditorik yang tak boleh ada pada gangguan waham).
e. Pasien mengalami gangguan mood (depresi) yang menonjol, namun tanpa data lainnya,
diasumsikan pasien tidak memenuhi Epsiode Depresif, namun ada halusinasi (psikosis) → tak
penuhi D/. F3 : Major Depresif Disorder (MDD) taraf berat dengan ciri psikotik.
f. Pasien baru pertama kali alami gangguan ini dengan asumsi pasien tidak pernah mengalami
episode manik, namun terdapat halusinasi/ gambaran psikotik → tidak memenuhi D/. F3:
Gangguan Bipolar I kini episode depresif dengan ciri psikotik.
g. Keluhan utama diawali dengan gejala psikosis/ mirip Skizofrenia dan belakangan timbul
perasaan sedih (mood depresif/ hipotim) seperti pada gangguan Afektik → Skizofrenia + Afektif
→ kemungkinan D/. F2 : GANGGUAN SKIZOAFEKTIF Dengan Tipe Depresif.
h. Data lain yang belum diperoleh → dikembangkan dalam anamnesis.
a. Ingatlah lakukan wawancara dengan membina rapport yang baik terhadap pasien.
b. Pertama-tama lakukan anamnesis identitas pasien yang sangat relevan, seperti nama pasien:
misal Tn. Didi, usia 35 tahun. Untuk menghemat waktu, sebaiknya langsung menyebut nama
pasien Tn. Didi, dan perkenalkan saya Dr....... (lihat cuplikan wawancara). Usia juga tak perlu
ditanyakan, data dapat dilihat pada lembar instruksi untuk mahasiswa). Data identitas lainnya
tak perlu ditanyakan.
c. Pertanyaan pertama pada anamnesis adalah keluhan utama.
d. Selanjutnya anamnesis diagnosis banding:
o Anamnesis DD/. dimulai dengan blok yang sama dari D/ yang diperkirakan.
o Urutan pertanyaan fleksibel tergantung arus wawancara dan ingatlah lakukan anamnesis
yang benar-benar relevan berhubung adanya keterbatasan waktu.
o Pada D/. Blok F2 yang memenuhi hanya Gangguan Skizoafektif, artinya gangguan lain blok ini
tak perlu ditanyakan. Lanjutkan anamnesis DD/ Blok F0 (GMO), F1 (Napza). Dapat pula
dimulai pada Blok F3 (Major Depresif Disorder/ taraf berat dengan ciri psikotik dan
Gangguan Bipolar I episode depresif dengan ciri psikotik), dilanjutkan DD/. F0 dan F1 lalu F2
(Gangguan Skizoafektif).
o Uraian: Diagnosis banding :
▪ Psikosis Organik / Gangguan Mental Organik – GMO → DD/. Blok F0.
o ”Apakah pasien pernah alami penyakit yang serius atau kecelakaan/ trauma berat mengenai
kepala ?”
o Bila D/. Blok F0 tidak memenuhi, maka langsung bertanya untuk D/. Blok F1.
5. Penatalaksanaan Kasus:
a. Terapi Obat (Psikofarmaka): Misal: Tab. Haloperidol 3 X 5 mg/ hari dan tab. Sertralin 1 x 50 mg/ hari.
b. Terapi Non-Obat (Psikoterapi): Misal: Psikterapi Suportif.
MAHASISWA/ PS / INSTRUKTUR
(Setting: Poliklinik
Umum R.S. Trisakti)
Bobot
No Kompetensi Rentang Nilai 0 – 3
Niali
Penegakkan Diagnosis
(Axis-I sesuai DSM Mahasiswa menetapkan diagnosis dan diagnosis banding
3. 2
IV) dan Diagnosis yang sesuai, tepat dan benar pada gangguan berikut ini:
Banding
MAHASISWA/ PS / INSTRUKTUR
(Setting: Poliklinik
Umum R.S. Trisakti)
Pemeriksaan Psikiatrik-1
1. 20 % ........
(Anamnesis/ Wawancara Psikiatrik)
Pemeriksaan Psikiatrik-2
2. 15 % ........
(Riwayat Psikiatrik)
Pemeriksaan Psikiatrik-3
3. 20 % ........
(Status Mental)
Penatalaksanaan Psikiatrik
4. 15 % ........
(Psikofarmaka dan Psikoterapi)