Anda di halaman 1dari 67

MAHASISWA

MATERI
KETERAMPILAN KLINIK DASAR (KKD)
MODUL PSIKIATRI

Tahun 2021/2022

Trisakti Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti


Jakarta
KETERAMPILAN KLINIK DASAR (KKD)
MODUL PSIKIATRI (Mo-PSI)
BAGIAN ILMU KESEHATAN JIWA FK USAKTI

BENTUK KETERAMPILAN :
Pemeriksaan dan Penatalaksanaan Psikiatrik

MATERI AJAR :
I. Diagnosis Psikiatrik (Blok F0-9) dan Evaluasi Multiaksial (Axis I-V)
II. Pemeriksaan Psikiatrik (Bina Rapport, Riwayat Psikiatrik, Status Mental)
III. Penatalaksanaan Psikiatrik (Psikofarmaka dan Psikoterapi)
P.I.C.
SESI MATERI AJAR TOPIK BAHASAN WAKTU
Per sesi
Penggolongan Diagnosis
Diagnosis
I-a Gangguan Mental Perilaku ATWR 1 jam
Psikiatrik
KKD - 1 (Pemutaran Film Psikiatrik)
Pemeriksaan Anamnesis Psikiatrik
I-b ATWR 1 jam
Psikiatrik-1 (Bina Rapport) & Latihan
KKD - 2 II Tentamen-1 Anamnesis Psikiatrik / Bina Rapport 2 jam
Pemeriksaan Pemeriksaan Riwayat-
III-a ATWR ½ jam
KKD - 3 Psikiatrik-2 Psikiatrik & Latihan
III-b Tentamen-2 Riwayat Psikiatrik 1½ jam
Pemeriksaan Status Mental
IV-a Pemeriksaan EI 1½ jam
KKD - 4 & Latihan Tentamen
Psikiatrik-3
IV-b Evaluasi Multiaksial (GAF) EPN ½ jam
KKD - 5 V Tentamen-3 Status Mental 2 jam
Penatalaksanaan Penatalaksanaan
VI-a RMWL ½ jam
Psikiatrik-1 Psikofarmaka & Latihan
KKD - 6 Penatalaksanaan
VI-b Psikoterapi & Latihan DS ½ jam
Psikiatrik-2
VI-c Tentamen-4 Psikofarmaka dan Psikoterapi 1 jam
Rangkuman KKD Mo-PSI (Persiapan Ujian) ½ jam
KKD - 7 VII DPV
Latihan Ujian KKD Mo-PSI 1½ jam
KKD - 8 VIII UJIAN KKD Mo-PSI (OSCE Psikiatrik)

Dr. dr. Agnes Tineke WR, SpKJ (ATWR) dr. Erita Istriana, Sp.KJ
(EI)
dr. Eunice P Nayoan, Sp.KJ (EPN) (KPM Mo-PSI)

dr. Dyani P Velyani, SpKJ (DPV)

dr. Daniella Satyasari, SpKJ (DS) dr. Rivo Mario WL, SpKJ
(RMWL)
(SM Mo-PSI & P.I.C. KKD)

Penyusun Buku Materi KKD Modul Psikiatri


(Edisi-1 s.d. Edisi revisi November 2020)
Dr. dr. Agnes Tineke Waney R, SpKJ

Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2021/2022 | 1


Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2021/2022 | 2
MATERI KKD - 1 (Sesi I-a): DIAGNOSIS PSIKIATRIK

Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2021/2022 | 3


Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2021/2022 | 4
Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2021/2022 | 5
MATERI KKD - 1 (Sesi I-b): PEMERIKSAAN PSIKIATRIK
ANAMNESIS PSIKIATRIK (BINA RAPPORT)

Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2021/2022 | 6


Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2021/2022 | 7
Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2021/2022 | 8
Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2021/2022 | 9
Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2021/2022 | 10
PENUNTUN WAWANCARA PSIKIATRIK

(hanya sebagai penuntun, bukan suatu Protokol Wawancara)

1. PERTIMBANGAN / DAYA NILAI DAN TILIKAN


- Apakah yang menyebabkan anda datang/ dibawa ke rumah sakit?
- Sudah berapa lama anda dirawat di rumah sakit?
- Apakah anda membutuhkan pengobatan? Obat-obatan? Perawatan? Apakah obat-obatan tersebut
menolong anda?
- Apakah perawatan anda di rumah sakit merupakan suatu kesalahan? Suatu hukuman? Bagian dari
suatu rencana atau persekongkolan?
- Apakah anda mempunyai gangguan kejiwaan/ gangguan seperti yang anda alami saat ini ? Pernahkan
anda mengalaminya pada masa lalu?
- Apa gejala-gejala penyakit atau gangguan yang anda alami?
- Untuk alasan apa anda masih tinggal di rumah sakit?
- Apakah anda sudah siap untuk keluar dari rumah sakit?
- Apakah rencana-rencana anda dalam waktu dekat? Rencana-rencana anda untuk waktu yang akan
datang?
- Apakah anda akan memakan obat-obat untuk masalah-masalah anda setelah keluar dari rumah sakit?

2. ORIENTASI
- Hari apakah ini? Tanggal berapakah hari ini? Bulan dan tahun berapakah hari ini?
- Musim apa sekarang?
- Apa nama alamat tempat tinggal anda sekarang?
- Dimanakah kita sekarang? ( Kota, Negara, dan Alamat )?
- Apakah nama rumah sakit ini? Di bangsal apakah kita berada?
- Siapakah nama anggota-anggota staf rumah sakit disini? Siapa nama Dokter yang mengobati anda?
Apa pekerjaan mereka?
- Siapakah nama teman-teman anda dirumah sakit? Siapa nama teman-teman anda dirumah?
- Tahukah anda nama Presiden kita? Gubernur kita?

3. HALUSINASI
- Apakah anda pernah mengalami pengalaman yang tidak seperti biasanya? Mendengar suara gaduh
yang asing?
- Kadang-kadang orang menceritakan pada saya bahwa mereka dapat mendengar bunyi-bunyi atau
suara-suara dalam kepalanya yang tidak didengar orang lain, bagaimana dengan anda?
- Apakah anda kadang-kadang mendengar sesuatu yang tidak didengar oleh orang lain? Mendengar
suara-suara yang padahal saat itu tidak ada orang lain di tempat itu? Suara apa yang anda dengar?
- Apakah anda kadang-kadang menerima komunikasi pribadi dari televisi atau radio? Dari Tuhan?
Setan?
- Dapatkah anda kadang-kadang mendengar pikiran-pikiran anda dengan keras dari dalam kepala anda?
Apakah bunyinya seperti suara-suara?
- Apakah anda kadang-kadang mendengar suara-suara dari dalam kepala anda? Kapan? Seringkah?
Seberapa jelas? Seberapa keras?
- Suara-suara siapa yang anda dengar di dalam kepala anda? Berapa banyakkah suara-suara tersebut?
Apakah suara-suara tersebut berbicara pada anda, mengomentari anda, atau berbicara satu dengan
yang lainnya?
- Apakah yang dikatakan oleh suara-suara tersebut? Baik atau burukkah suara tersebut?
- Apakah anda takut pada suara-suara tersebut?
- Apakah suara-suara tersebut menyuruh anda untuk melakukan sesuatu? Memberikan perintah
langsung?

Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2021/2022 | 11


- Apakah anda patuh pada perintah suara-suara tersebut? Haruskah anda patuh?
- Apakah yang anda lakukan dengan suara-suara (pengelihatan) tersebut?
- Bagaimanakah munculnya suara-suara (pengelihatan) tersebut?
- Apakah ini merupakan suatu pengalaman yang wajar?
- Apakah suara-suara tersebut mengganggu pikiran dan aktivitas anda?
- Apakah benda-benda yang biasa dilihat pernah tampak asing atau menyimpang?
- Apakah anda pernah mempunyai pengelihatan atau melihat sesuatu yang tidak dilihat oleh orang lain?
Seringkah? Seberapa jelaskah pengelihatan tersebut?
- Apakah pengelihatan-pengelihatan tersebut terjadi bersamaan dengan suara-suara, ataukah terpisah?
- Apakah anda pernah mencium bau yang tidak dicium oleh orang lain?
- Apakah anda merasakan sensasi asing dari dalam tubuh anda atau merasakan sesuatu yang asing
dalam diri anda?

4. DELUSI / WAHAM & ISI PIKIR YANG TIDAK BIASA


- Adakah sesuatu yang mengganggu pikiran anda akhir-akhir ini? Dapatkah anda menceritakan pada
saya mengenai pikiran-pikiran anda?
- Ketika anda sedang sendiri apakah yang anda pikirkan?
- Apakah keyakinan-keyakinan atau kepercayaan-kepercayaan anda tentang kehidupan?
- Apakah anda memiliki filosofi tertentu yang anda anut?
- Dapatkah anda membaca pikiran orang lain? Bagaimana caranya?
- Dapatkah orang lain membaca pikiran anda? Bagaimana mereka dapat melakukannya?
- Adakah alasan seseorang ingin membaca pikiran anda?
- Siapakah yang mengendalikan pikiran-pikiran anda?

5. IDE-IDE TUDUHAN DIRI DAN KEJARAN


- Bagaimana pergaulan anda dengan orang lain?
- Apakah anda menyukai orang? Tidak menyukai orang? Apakah sering orang merasa kesal terhadap
anda?
- Anda takut pada orang? Mengapa?
- Apakah orang menyukai anda? Tidak menyukai anda? Mengapa?
- Apakah anda mempercayai sebagian besar orang yang anda kenal?
- Adakah beberapa diantaranya yang tidak anda percayai? Siapa? Mengapa?
- Apakah orang kadang-kadang membicarakan anda di belakang anda?
- Apakah yang mereka katakan? Mengapa?
- Apakah beberapa orang mempunyai maksud buruk terhadap anda?
- Apakah buktinya? Siapa yang berada di balik semua itu? Mengapa itu terjadi?

6. RASA KEBESARAN
- Bagaimana anda membandingkan diri anda dengan orang lain pada umumnya? Lebih baikkah atau
lebih burukkah? Atau sama?
- Apakah anda istimewa dalam beberapa hal? Dalam hal apa?
- Apakah anda mempunyai bakat-bakat atau kemampuan yang tidak dimiliki orang lain atau sebagian
besar orang?
- Apakah anda mempunyai indera ke-enam? Dapatkah anda membaca pikiran orang lain?
- Bagaimana perasaan anda mengenai diri anda sendiri?
- Apakah anda mempunyai kekuasaan yang istimewa atau yang tidak biasa?
- Apakah anda menganggap diri anda kaya? Terkenal? Pernahkah anda muncul di televisi, radio, film,
atau pentas? Membuat rekaman?
- Apakah anda menilai diri anda lebih tinggi dari orang lain dalam hal standar moral? Apakah ini
membuat anda mendapatkan kehormatan istimewa?
- Apakah anda mempunyai misi khusus dalam kehidupan? Bagaimana hal ini terjadi?

Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2021/2022 | 12


- Apakah anda seorang yang religius? Bagaimana hubungan anda dengan Tuhan? Apakah anda lebih
dekat dengan Tuhan dibandingkan dengan orang lain?
- Apakah anda salah satu dari malaikat Tuhan? ( nabi, utusan, dsb ) ?
- Apakah anda menganggap diri anda sebagai Tuhan?

7. RASA BERSALAH
- Apakah anda merasa kurang berharga daripada orang lain pada umumnya?
- Apakah anda menganggap diri anda sebagai orang yang buruk dalam beberapa hal?
- Apakah anda merasa bersalah tentang sesuatu yang mungkin sudah anda lakukan di masa lalu?
- Sudahkah anda melakukan sesuatu yang pantas mendapatkan hukuman?
- Hukuman macam apa yang pantas anda terima?
- Apakah keadaan anda saat ini ( perawatan di rumah sakit, keadaan sakit, dsb ) merupakan semacam
hukuman? Bagaimanakah anda tahu?
- Punyakah anda pikiran-pikiran untuk mencelakakan diri sendiri sebagai hukuman? Pernahkah anda
melaksanakan pikiran-pikiran tersebut?

8. WAHAM

Waham Pertanyaan
- Waham kejar ( misalnya, seseorang sedang Apakah anda mengalami kesulitan dalam bersama-
diikuti, suratnya telah dibuka, rumahnya sama dengan orang lain?
dipasang alat perekam, diamati pemerintah ) Apakah anda merasa bahwa orang-orang menentang
- Persecutory anda?
Apakah seseorang telah mencoba untuk
membahayakan diri anda atau bersekongkol
menentang anda?
- Waham cemburu (misalnya, pasangan Apakah anda takut bahwa pasangan anda tidak jujur?
memiliki hubungan gelap) Bukti apa yang anda miliki?
- Jealousy
- Waham dosa atau bersalah (misalnya Apakah anda merasa bahwa anda telah melakukan hal
seseorang telah melakukan dosa yang yang menakutkan?
menakutkan, seseorang telah Apakah anda merasa layak mendapatkan hukuman
bertanggungjawab atas tindakan yang tidak atasnya?
termaafkan, seseorang patut untuk dihukum) Apakah ada yang mengganggu kesadaran anda? Apa
- Sin / guilt itu?
- Waham kebesaran ( misalnya, seseorang Apakah anda memiliki kekuatan, bakat, atau
memiliki kekuatan, kemampuan, identitasnya kemampuan khusus?
khusus ) Apakah anda merasa bahwa anda akan mencapai hal
- Grandiose, megaloman yang besar?
- Waham somatik (misalnya, seseorang yakin Apakah ada gangguan dengan cara kerja tubuh anda?
bahwa tubuhnya menderita penyakit, Apakah anda melihat adanya perubahan dalam
abnormal, atau berubah) penampilan anda?
Apa penyebabnya?
- Gagasan atau waham menyangkut diri Apakah anda berjalan ke dalam ruangan dan berpikir
sendiri (ideas and delusion of reference) bahwa orang lain sedang membicara-kan anda atau
(misalnya, seseorang yakin bahwa tanda, menertawakan anda?
pernyataan, atau peristiwa yang tidak Apakah anda melihat di majalah atau TV yang
penting adalah ditujukan pada dirinya atau menyebut diri anda atau memiliki arti khusus bagi
memiliki arti khusus ) anda?
- Idea of influence: ide mirip waham dirinya Apakah anda telah menerima pesan khusus dengan
dipengaruhi kekuatan luar suatu cara?

Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2021/2022 | 13


Waham aneh Pertanyaan
- Perubahan pikiran, siar/ sisip /sedot pikir Apakah anda mendengar pikiran anda berbicara,
- Thought broadcasting seakan-akan ada suara di luar kepala anda?
Apakah anda merasa bahwa pikiran anda disiarkan
- Thought insertion sehingga orang lain dapat mendengarnya?
Apakah anda merasa bahwa pikiran telah dimasukkan
- Thought withdrawal ke dalam kepala anda oleh sumber atau orang di luar?
Apakah anda merasa bahwa pikiran anda telah diambil
oleh sumber atau orang di luar?

9. KEPRIHATINAN / KEKUATIRAN SOMATIK


- Bagaimana perasaan anda mengenai kesehatan anda selama ini?
- Apakah anda mengalami masalah dengan kesehatan fisik anda? Dengan fungsi tubuh anda?
- Apakah anda mempunyaki keluhan-keluhan sakit ( illness ) atau penyakit ( disease ) medik? Bila ada
seberapa parahkah?
- Bagaimana dengan kepala anda? Bagaimana dengan jantung anda?
- Adakah kesulitan dengan paru-paru anda? Lengan? Tungkai? Dengan bagian lain dari tubuh anda?
- Apakah kepala dan tubuh anda terasa asing?
- Apakah penyebab masalah ini? Apa yang menyebabkan perubahan-perubahan itu?
- Dapatkah anda jelaskan?

10. DEPRESI
- Apa yang anda rasakan sekarang? Seperti apakah ciri alam perasaan anda?
- Apakah anda pada umumnya merasa bahagia? Sedih? Mengapa?
- Ketidakbahagiaan yang bagaimana yang anda rasakan?
- Kapan anda merasakan paling sedih? Berapa lama perasaan ini berlangsung?
- Pernahkah pada seminggu terakhir anda merasakan perasaan sedih atau tidak bahagia?
- Apakah anda kadang-kadang menangis? Seringkah?
- Apakah alam perasaan anda mempengarui nafsu makan anda? Tidur? Kemampuan untuk bekerja?
- Sudahkah anda mempunyai pikiran untuk mencelakakan diri sendiri atau mengakhiri hidup anda?
Sudahkah anda berusaha bunuh diri?

11. ANXIETAS
- Adakah sesuatu yang mencemaskan anda? Pernahkah anda merasakan gugup? Tegang?
- Apakah yang telah membuat anda merasa gugup ( cemas, tidak tenang, tidak santai )?
- Coba anda luruskan tangan anda ke depan ( untuk memeriksa tremor ).
- Sekarang bolehkah saya melihat telapak tangan anda? ( untuk memeriksa keringat)
- Pernahkah anda merasa jantung anda berdebar-debar kencang?
- Apakah anda takut pada sesuatu? Seseorang?
- Seberapa cemaskah atau gugup pernah anda rasakan? Apakah pernah sampai pada keadaan panik?
- Apakah kecemasan/ kegugupan mempengaruhi nafsu makan anda? Tidur? Kemampuan bekerja?
- Apakah perasaan itu mempengaruhi aktivitas anda?

12. PIKIRAN ABSTRAK


Persamaan: Dalam hal apa mereka serupa atau apa persamaan mereka?
Apakah persamaan bola dan jeruk? Apel dan pisang? Pinsil dan pena?
Peribahasa: Ada gula ada semut, Ada udang di balik batu, Tong kosong nyaring bunyinya

(Sumber : Pedoman Definisi PANSS ( Positive And Negative Symptoms Scale ) & Sinopsis Psikiatri)

Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2021/2022 | 14


MATERI KKD - 1 (Sesi I-b): LATIHAN TENTAMEN
ANAMNESIS PSIKIATRIK (BINA RAPPORT)

TIPE SOAL: A/B-1


LATIHAN / TENTAMEN - 1 Pasien Perempuan

Untuk

MAHASISWA

LATIHAN ANAMNESIS PSIKIATRIK/ BINA RAPPORT

Instruksi :
1. Tentamen ini bertujuan untuk mengevaluasi keterampilan ANAMNESIS/
WAWANCARA PSIKIATRIK/ BINA RAPPORT !
2. Anda berperan sebagai dokter Poliklinik Umum R.S. Pendidikan Trisakti.
3. Bacalah skenario kasus di bawah ini dengan cermat ( 1 menit). Selama waktu tsb.
sebaiknya Anda telah mampu memperkirakan diagnosis kasus (Axis I), agar
nantinya dapat melakukan anamnesis dengan baik sesuai kriteria diagnostiknya.
4. Kini lakukanlah wawancara psikiatrik secara singkat.
5. Lakukanlah bina rapport dengan baik terhadap pasien, dari awal, pertengahan/
selama wawancara dan observasi hingga akhir/ terminasi wawancara.
6. Ingatlah tujuan tentamen ini adalah melatih keterampilan membina rapport,
sehingga Anda pada tentamen ini hanya menggali riwayat psikiatrik, yakni keluhan
utama, riwayat gangguan sekarang dan riwayat gangguan dahulu (± 6 menit).
7. Anda tak perlu menggali riwayat kehidupan pribadi/ keluarga/ lingkungan/ sosek,
dan tidak perlu mempresentasikan hasil pemeriksaan status mental, juga tanpa
pemberian terapi.
8. Waktu yang masih tersedia dapat digunakan untuk konfirmasi data (± 1 menit).
9. Bila eksplorasi data dianggap cukup, lakukanlah terminasi atau mengakhiri
wawancara dengan pasien (± 1 menit).
10. Total waktu tentamen = 10 menit.

Kasus :
o Ny. Aci, 35 tahun, menikah, agama Islam, suku Betawi, pendidikan SMA
(tamat), pegawai administrasi kantor swasta, tinggal di Tomang, Jakarta Barat.
o Pasien dibawa oleh suaminya ke Poliklinik Umum R.S. Pendidikan Trisakti
dengan keluhan mendengar suara-suara tanpa ada orang di sekitarnya, dan
perubahan perilaku lainnya yang dialami sejak dua minggu yang lalu.

Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2021/2022 | 15


TIPE SOAL: A/B-1 LATIHAN / TENTAMEN – 1 Pasien Perempuan

g
SKENARIO KASUS

Pasien dibawa oleh suaminya ke Poliklinik Umum R.S. Pendidikan Trisakti dengan keluhan mendengar suara-
suara tanpa ada orang di sekitarnya, dan perubahan perilaku lainnya sejak dua minggu yang lalu.

I. Identitas:
Ny. Aci, 35 tahun, menikah, Islam, Betawi, SMA (tamat), pegawai administrasi kantor swasta, tinggal di
Tomang, Jakarta Barat.

II. Riwayat Psikiatrik:


1. Keluhan Utama:
Mendengar suara-suara tanpa ada orang lain di sekitarnya sejak seminggu yang lalu.
2. Riwayat Gangguan Sekarang:
- Sejak dua minggu ini pasien sering terlihat berbicara sendiri tanpa ada orang di sekitarnya.
- Suara-suara itu muncul saat pasien berada dalam kamar tidur, ketika sedang banyak pikiran atau saat
ia merasa tidak bisa berpikir apa-apa/ pikiran kosong.
- Menurut pasien suara-suara itu sangat jelas didengarnya, seperti suara suaminya atau ayah dan
ibunya. Suara-suara itu menyuruh pasien melakukan berbagai kegiatan, seperti menyuruh sholat,
membersihkan rumah/ pekarangan, siapkan makanan/ minuman di meja makan, atau suara-suara
kasar yang membentakinya. Hal itu membuat pasien merasa kesal dan marah.
- Pasien juga sering mengatakan bahwa suaminya tidak mencintainya, demikian pula ayah dan ibunya
yang lebih menyukai kedua kakaknya. Realitarnya pasien yang merupakan anak bungsu paling
disayang dalam keluarga.
- Dua minggu yang lalu ketika sedang bekerja di kantor, didapati pasien tampak kebingungan dalam
melakukan tugasnya, banyak berdiam diri, tampak tidak memahami pembicaraan, dan menolak
makan/ minum, sehingga terpaksa diantar pulang ke rumah.
- Perubahan perilaku ini sangat mengganggu kehidupan pasien, baik dalam rumah, hubungan dengan
keluarga, tetangga, kerabat kantor (saat ini pasien diberi izin cuti).
3. Riwayat Gangguan Dahulu:
a. Riwayat Psikiatrik: pasien tidak pernah mengalami keluhan seperti sekarang ini.
b. Riwayat Kondisi Medis Umum: pasien tak pernah mengalami trauma/penyakit yang serius.
c. Riwayat Penggunaan Zat/ Medikasi: tidak sedang mengkonsumsi obat-obatan/ napza.
4. Riwayat Kehidupan Pribadi: tidak ada data.
5. Riwayat Keluarga: tidak ada keluarga yang mengalami gangguan seperti pasien.
6. Riwayat Sosial Ekonomi dan Lingkungan: tidak ada data.

III. Pemeriksaan Psikiatrik:


1. Status Fisik: Tidak ada data (dianggap telah dilakukan pemeriksaan dengan hasil normal).
2. Status Mental: Data tidak lengkap (dianggap telah melakukan pemeriksaan lengkap).
Gambaran umum pasien (data untuk pasien simulasi):
Penampilan: pakaian dan sisiran rambut kurang rapi, ekspresi tampak bingung. Perilaku dan
aktivitas psikomotor: selama pemeriksaan pasien duduk cukup tenang, namun ketika menyinggung
langsung tentang keluhan utamanya pasien tampak kesal. Pembicaraan: tak banyak, kecuali berkisar
tentang suara-suara tsb. Sikap: cukup kooperatif terhadap pemeriksa.-

Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2021/2022 | 16


TIPE SOAL: A/B-1
LATIHAN / TENTAMEN - 1 Pasien Perempuan

g
CUPLIKAN WAWANCARA
PSIKIATRIK

SKENARIO KASUS:
Ny. Aci, 35 tahun. Pasien dibawa oleh suaminya ke Poliklinik Umum R.S. Pendidikan Trisakti dengan
keluhan mendengar suara-suara tanpa ada orang di sekitarnya sejak dua minggu yang lalu.

(dari sebagian Skenario Percakapan dengan Pasien Simulasi / Standarized Patient – Pasien Standar - PS)

Dokter : Selamat pagi / siang, perkenalkan nama saya dokter …….. , silakan duduk ibu.
PS : Terima kasih, dok!
Dokter : Dengan Ibu Aci ya … ?
PS : Ya, saya … Ibu Aci.
(Catatan: Bila ditanya tentang identitas lengkap - alamat, umur, pendidikan, pekerjaan, status pernikahan, agama,
suku, dsb. maka penguji akan menginterupsi, karena data-data tsb.sudah lengkap tak perlu ditanyakan lagi. Tujuan
wawancara psikiatrik versi ini hanya meliputi satu gejala psikopatologi, bukan diagnosis kerja).

Dokter : Ada yang bisa saya bantu… Ibu Aci?


(Catatan: Bentuk pertanyaan lain: ….” Apa yang membuat Ibu Aci datang / dibawa ke sini ?” atau “Apa yang
menjadi keluhan Ibu Aci hingga datang ke sini ?”)

PS : Begini dok, saya terganggu sekali dengan suara-suara dari telinga saya.
(Catatan: ekspresi wajah sedih/ kecewa dan bingung)

Dokter : Maksudnya, apakah Ibu mendengar suara orang berbicara melalui telinga Ibu?
PS : Ya dok.
Dokter : Saat mendengar suara-suara itu Ibu sedang ada di mana? Apakah di luar rumah atau
dalam kamar atau dimana ibu? Dan kapan munculnya / biasanya saat Ibu sedang bikin
apa / ngapain?
PS : Dalam kamar tidur dok. Biasanya muncul kalau saya lagi banyak mikir, entah apa yang
dipikirin… atau sebaliknya kalau pikiran lagi kosong … terus muncul deh !.
Dokter : Jadi dalam kamar tidur, saat itu apakah ada orang yang mengajak Ibu bicara?
PS : Itulah dok yang bikin bingung. Tidak ada, tapi suaranya jelas sekali saya dengar.
(Catatan: ekspresi wajah tampak bingung juga sedikit kesal)

Dokter : Baik ibu. Jadi Ibu mendengar suara tanpa ada orangnya yang akhirnya membuat Ibu
bingung. Mungkin bisa ceritakan tentang suara- suara itu ibu?
PS : Ya dok, dua minggu yang lalu saya izin dari kantor, soalnya badan tiba-tiba kurang
“enak”, seperti mau sakit. Mau bilang demam juga tidak, akhirnya saya minum obat
turunkan panas, lalu saya masuk kamar. Nah, saat itulah timbul suara-suara.
Dokter : Jadi hal ini sudah berjalan dua minggu? Apakah sebelumnya juga pernah alami hal
yang sama? Atau pernah mengetahui / melihat orang lain atau keluarga seperti yang Ibu
alami saat ini?

Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2021/2022 | 17


PS : Saya sama sekali tidak pernah mengalami seperti ini, dari keluarga saya juga tidak. Oya,
saya alami mungkin lebih dua minggu tapi belum sebulan dok.
Dokter : Ya..selain perasaan seperti mau sakit, apakah Ibu mengalami gejala fisik lainnya?
Seperti sakit kepala, mual, diare, berdebar-debar, sesak nafas, lain-lainnya ibu?
PS : Tidak dok, sebelum ini saya sehat-sehat, jarang sekali sakit.
Dokter : Baik, jadi sebelumnya sehat-sehat ya ibu. Tapi saya ingin mengetahui apakah Ibu
mengkonsumsikan minuman kemasan/ soft drink atau … maaf ibu seperti minuman
beralkohol/ lainnya atau mungkin Ibu merokok?
PS : Wah dok … paling-paling ngopi, itupun sesekali, saya juga tidak merokok.
Dokter : Adakah akhir-akhir ini ada hal yang cukup menguras pikiran? Bila ada hal yang ingin
Ibu sampaikan, silahkan.. dan bila itu bersifat pribadi.. kami akan menjaga data tsb. Tapi
seandainya Ibu tidak bermaksud menceritakannya tidak apa ibu.
PS : Yah.. dok … saat ini saya belum siap menceritakannya.
Dokter : Baik ibu. Hm, … ya.. kalau saya tidak salah dengar Ibu tadi mengatakan mendengar
suara-suara, maksud Ibu …? Apakah suara-suara yang menyuruh untuk melakukan
sesuatu atau mengomentari sesuatu tentang diri Ibu… atau yang bagaimana ? Mungkin
Ibu bisa ceritakan ?
PS : Begini dok.. suara-suara itu lebih sering menyuruh saya untuk bikin ini..itu..
Dokter : Seperti apa misalnya ..?
PS : Yaaa…paling sering menyuruh saya sholat. Kadang suruh rapikan kamar tidur, lemari
pakaian, bersihkan rumah, pekarangan. Wah… nyuruhnya banyak dok.
Dokter : Apakah Ibu melakukan apa yang disuruh suara-suara itu?
PS : Sebagian ya, lainnya tidak dok. Tapi kalau sholat, tanpa disuruh saya kerjakan,
kewajiban agama dok.. saya malah berterimakasih karena diingatkan terus.
Dokter : Bagaimana perasaan Ibu saat itu?
PS : Yah.. bagaimana saya tidak bingung dok.. koq saya dengar suara-suara itu jelas sekali;
suaranya seperti suara suami, ayah-ibu saya. Tapi dok… orang-orang rumah katanya
tidak ada nyuruh-nyuruh seperti itu, apalagi marah-marah.
Dokter : Selain bingung tentang sumber suara, adakah hal lain yang Ibu rasakan?
PS : Yah.. ada dok, bagaimana tidak kesal, saya khan butuh istirahat.. sudah cuti dari kantor
masa’ disuruh kerja di rumah... Ya.. “bawaannya” jadi kesal-lah.
Dokter : Saat kesal seperti itu, apa yang Ibu lakukan? Apakah pernah berakibat lanjut?
PS : Maksud dokter.. seperti mengamuk begitu? Tidak dok, ya.. masih bisa nahan diri, paling
marah. Atau sembahyang dan berusaha mengalihkan suara-suara itu.
Dokter : Apakah usaha mengalihkan dapat meredakan suara-suara?
PS : Tidak juga, makanya saya ingin dokter bantu saya menghilangkan semuanya ini. Tolong
saya … dok.
Dokter : Baik ibu. Tapi saya ingin mengetahui juga, selain suara-suara apakah Ibu melihat
/mencium, mengecap atau merasa disentuh sesuatu yang orang lain tidak
mengalaminya? Atau kekuatiran tentang keadaan fisik Ibu?

Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2021/2022 | 18


PS : Tidak dok.
Dokter : Apakah dua minggu ini Ibu juga mengalami kejadian yang luar biasa yang
mengherankan dan hanya Ibu yang mengalaminya? Adakah keyakinan pada sesuatu
yang begitu kuat atau pikiran-pikiran yang berulang? Keyakinan bahwa pikiran Ibu
dipengaruhi/ dikendalikan sesuatu yang asing atau mencurigai seseorang – tetangga –
rekan kerja – orang rumah yang menyebabkan semua ini?
PS : Tidak dok.
Dokter : Baik ibu. Tapi saya ingin mengetahui juga, selain suara-suara, apakah Ibu melihat
/mencium /mengecap/ merasa disentuh sesuatu yang orang lain tidak mengalaminya?
Adakah kekuatiran tentang keadaan fisik? Apakah juga mempengaruhi konsentrasi?
PS : Tidak. Ya… yang ada suara-suara itu dok… itu yang mengganggu sekali.
Dokter : Ya… mendengar suara-suara sementara orang sekitar tidak mendengarnya … cukup
mengganggu ya ibu? Dan apakah hal ini turut mempengaruhi kehidupan sehari-hari Ibu,
dalam pekerjaan/ rumah /pergaulan dengan tetangga / kerabat?
PS : Ya dok betul sekali. Itu yang membuat saya memutuskan untuk minta cuti dari kantor.
Sementara istirahat di rumah tetap sulit karena suara-suara itu muncul kapan saja. Ya…
sangat mengganggu, saya jadi tambah sering bengong / berdiam diri di kamar, malas
mau bikin sesuatupun, juga malas ke luar rumah. Tolong bantu saya ya dok ?!.
Dokter : Baik ibu, saya akan mengevaluasi lagi kondisi Ibu, untuk itu saya harapkan Ibu dapat
kembali lagi minggu depan. Tapi sebelum mengakhiri percakapan kita, apakah saat ini
ada hal lain yang ingin Ibu sampaikan?
PS : Tidak dok, saya rasa cukup. Ya, saya berusaha datang minggu depan. Tapi tolong bantu
saya ya .. dok.
Dokter : Ya… saya berusaha membantu Ibu, tapi saya membutuhkan kerjasama Ibu dan
keluarga. Sampai ketemu minggu depan, ya ibu!
PS : Baik dok, terimakasih banyak ya… dok!

PENJELASAN KASUS:
Kasus ini khusus untuk Latihan Wawancara Psikiatrik atau Membina Rapport.
1. Gejala psikopatologi kasus Ny. Aci, 35 tahun berdasarkan keluhan utama adalah: Halusinasi
Auditorik / Halusinasi Dengar jenis Komando-Second Order. Kemungkinan diagnosis: Psikosis
Reaktif Singkat/ PRS (Brief Psychosis Disorder) atau disebut pula Psikosis Akut/ Sementara.
2. Penjelasan kasus:
a. Pasien mendengar suara-suara melalui telinganya tanpa ada orang di sekitar yang berbicara padanya.
Suara-suara itu berupa perintah (komando) yang menyuruh pasien melakukan sesuatu. Misalkan
berbunyi sbb: “Aci, kamu harus sholat, cepat lakukan”; “Kamu jangan bengong saja, ayo...
bersihkan rumah”, dsb. Suara itu menyebut nama pasien “Aci” atau memakai kata “kamu” (dalam
tata bahasa sebagai orang kedua tunggal/ second order).
b.Terdapat gejala positif dan negatif seperti pada Skizofrenia dan tanpa penyebab trauma/ penyakit
fisik serius atau zat-psikotropika, digolongkan dalam diagnosis blok F2 (Psikosis Non Organik/
Fungsional). Onset sejak dua minggu yang lalu/ belum satu bulan, diagnosis: PRS. Durasi bila
melebihi satu bulan namun belum enam bulan, diagnosis: Gangguan Skizofreniform. Bila lebih
enam bulan, diagnosis Skizofrenia (pada kasus: tipe Paranoid).

Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2021/2022 | 19


MATERI KKD - 1 (Sesi I-b): EVALUASI
PEMERIKSAAN PSIKIATRIK-1
ANAMNESIS PSIKIATRIK (BINA RAPPORT)
(Bina Rapport, Komunikasi/ Edukasi, dan Sikap Profesional)

A. BINA RAPPORT

A. 1. Awal pemeriksaan: A.2. Selama wawancara:


1. memberi salam 7. observasi pasien dengan cermat
2. memperkenalkan diri 8. berkomunikasi dengan hangat
3. konfirmasi nama pasien 9. bahasa mudah dimengerti
mempersilahkan pasien duduk 10. tidak pasif, active-listening
4.
dengan nyaman 11. penuh empati
menenangkan pasien untuk 12. open-closed ended questions
5. menjalankan pemeriksaan 13. tidak konfrontatif
(yang bersifat rahasia) 14 tidak dominan
mengajukan pertanyaan awal 15. tanpa tendensi interogatif
(keluhan utama):
6. ”Apa yang bisa saya bantu”/ 16. tanpa kata kata keras/ kasar
”Apa yang membuat Anda datang”/ 17. tidak menghakimi
”Apa yang menjadi keluhan Anda” 18. tingkatkan percaya diri pasien
A.3. Akhir wawancara (terminasi):
19. memberi harapan yang realistis 23. mengucapkan terimakasih
20. klarifikasi hasil anamnesis
mempersilahkan pasien meninggalkan
21. menawarkan pasien bertanya 24.
tempat pemeriksaan
22. rencanakan tindak lanjut

B. SIKAP PROFESIONAL
25. terampil 29. tidak impulsif/ destruktif
26. obyektif menunjukkan rasa hormat kepada pasien/
30.
27. jujur tanpa manipulatif penguji
28. tak terkesan sombong

Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2021/2022 | 20


Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2021/2022 | 21
MATERI KKD - 2 (Sesi II): TENTAMEN
ANAMNESIS PSIKIATRIK (BINA RAPPORT)

TIPE SOAL: A/B-1 TENTAMEN - 1

Untuk

MAHASISWA

TENTAMEN ANAMNESIS PSIKIATRIK/ BINA RAPPORT

Instruksi :
1. Tentamen ini bertujuan untuk mengevaluasi keterampilan ANAMNESIS/
WAWANCARA PSIKIATRIK/ BINA RAPPORT !
2. Anda berperan sebagai dokter Poliklinik Umum R.S. Pendidikan Trisakti.
3. Bacalah skenario kasus di bawah ini dengan cermat ( 1 menit). Selama waktu tsb.
sebaiknya Anda telah mampu memperkirakan diagnosis kasus (Axis I), agar nantinya
dapat melakukan anamnesis dengan baik sesuai kriteria diagnostiknya.
4. Kini lakukanlah wawancara psikiatrik secara singkat.
5. Lakukanlah bina rapport dengan baik terhadap pasien, dari awal, pertengahan/ selama
wawancara dan observasi hingga akhir/ terminasi wawancara.
6. Ingatlah tujuan tentamen ini adalah melatih keterampilan membina rapport, sehingga
Anda pada tentamen ini hanya menggali riwayat psikiatrik, yakni keluhan utama,
riwayat gangguan sekarang dan riwayat gangguan dahulu (± 6 menit).
7. Anda tak perlu menggali riwayat kehidupan pribadi/ keluarga/ lingkungan/ sosek, dan
tidak perlu mempresentasikan hasil pemeriksaan status mental, juga tanpa pemberian
terapi.
8. Waktu yang masih tersedia dapat digunakan untuk konfirmasi data (± 1 menit).
9. Bila eksplorasi data dianggap cukup, lakukanlah terminasi atau mengakhiri
wawancara dengan pasien (± 1 menit).
10. Total waktu tentamen = 10 menit.

Kasus :
o

Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2021/2022 | 22


Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2021/2022 | 23
MATERI KKD - 3 (Sesi III-a): PEMERIKSAAN PSIIATRIK-2
RIWAYAT PSIKIATRIK

I. IDENTITAS PASIEN
Nama (inisial) :
Jenis kelamin :
Umur :
Bangsa / Suku :
Agama :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Status Pernikahan :
Alamat (kel. / kec. / regio) :

II. RIWAYAT PSIKIATRIK


Anamnesis diperoleh dari :
Autoanamnesis (tanggal wawancara)
Alloanamnesis (tanggal wawancara, nama orang yang diwawancara, hubungannya dengan pasien)

A. Keluhan Utama
(Alasan berobat / indikasi perawatan)

B. Riwayat Gangguan Sekarang


(Uraikan secara kronologis onset gangguan kejiwaannya, perkembangan gejala, faktor-faktor yang
mempengaruhi (stresor organobiologik, psikososial), dampak gangguan pada fungsi pekerjaan, sosial dan
kegiatan sehari-hari, pernah diobati / dirawat dimana, diberikan obat apa, bagaimana reaksinya; upayakan
sedapat mungkin sampai didapat kesan diagnosis sementara gangguan jiwanya).

C. Riwayat Gangguan Sebelumnya


1. Riwayat gangguan psikiatri
(Uraikan secara kronologis onset gangguan yang pertama kali, perkembangan gejala, faktor-faktor yang
mempengaruhi (stresor organobiologik, psikososial), dampak gangguan pada fungsi pekerjaan, sosial dan
kegiatan sehari-hari, pernah diobati / dirawat dimana, diberikan obat apa, bagaimana reaksinya; efek samping
obat, kepatuhan pengobatan, upayakan sedapat mungkin sampai didapat kesan diagnosis gangguan
kejiwaannya pada saat itu, hasil pengobatannya, gejala sisa (residual), remisi parsial / total, kegiatan setelah
terapi.
2. Riwayat gangguan medis
(Penyakit / gangguan fisik yang pernah dialami, diagnosis, terapi, kondisi setelah terapi).
3. Riwayat penggunaan zat psikoaktif (NAPZA)
(Uraikan jenis zat psikoaktif atau minuman beralkohol yang pertama kali digunakan, kapan, dosis,
frekuensi, cara pemakaian, dampak penggunaannya, gejala putus zat, terapi, sembuh / masih menggunakan
zat itu, pemakaian terakhir).

D. Riwayat kehidupan pribadi


1. Riwayat prenatal dan perinatal
(Riwayat perkembangan fisik dari dalam kandungan sampai dengan saat ini, kondisi ibu saat kehamilan,
keadaan pada saat partus / trauma lahir, cacat bawaan, perkembangan fisik, motorik, pernah sakit yang
bermakna, kecelakaan yang bermakna, kejang, operasi, dll)

Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2021/2022 | 24


(Riwayat perkembangan kepribadian mulai dari masa kanak, remaja, dewasa, lanjut usia : pola perkembangan
psikomotor, psikososial, kognitif dan moral; kualitas komunikasi orang tua – anak; sifat, temperamen, karakter;
gangguan perkembangan atau perilaku; pola pergaulan, hubungan sosial, hubungan interpersonal, persepsi diri;
identitas diri, citra diri, tokoh idola, hobi; problem emosional, gambaran kepribadian).

2. Riwayat masa kanak awal (0-3 tahun)


3. Riwayat masa kanak pertengahan (3 – 11 tahun)
4. Riwayat masa kanak akhir dan remaja
5. Riwayat masa dewasa
a. Riwayat Pendidikan
(Mulai dari masuk sekolah TK, SD, SMP, SMU, SMK dll).
(Prestasi pelajaran, kegagalan, keberhasilan, berhenti, pindah sekolah, kegiatan di luar sekolah, kegiatan
setelah berhenti sekolah)
b. Riwayat pekerjaan
(Mulai dari pertama kali bekerja, di mana, jenis pekerjaan, senang / tak senang, lama bekerja, alasan berhenti
pindah, gaji, hubungan dengan atasan / bawahan / teman sejawat dll)
c. Riwayat psikoseksual / pernikahan
(Masa pacaran, dijodohkan / pilihan sendiri, harapan terhadap pasangan hidup, kehidupan seksual,
keharmonisan pernikahan, kehamilan yang diharapkan, kelahiran anak I, II dst, siapa pencari nafkah
utama, alasan perceraian, alasan rujuk, alasan nikah lagi, dsb).
d. Riwayat kehidupan beragama
(Latar belakang pendidikan agama, sikap terhadap agama, ketaatan beribadah, pandangan agama tentang
kehidupan sekarang, bunuh diri, AIDS, dan gangguan jiwa, pengaruh agama dalam kegiatan / kehidupan
sehari-hari).
e. Riwayat pelanggaran hukum
(Pernah / tidak terlibat dalam proses pengadilan yang berkaitan dengan hukum).

E. Riwayat Keluarga
(Gambar pohon keluarga).
(Tuliskan identitas masing-masing anggota keluarga (umur, agama, suku, pendidikan, status perkawinan,
pekerjaan, tempat tinggal, beri tanda bila mengalami gangguan jiwa, jenis gangguan jiwanya, sebab kematian,
dll).

F. Kehidupan Sosial Ekonomi Sekarang


(Sebaiknya dengan kunjungan rumah; kondisi fisik tempat tinggal; jumlah penghuni dalam rumah, hubungannya
dengan pasien; interaksi keluarga dengan pasien, sikap keluarga terhadap kondisi psikososial pasien; kesan
kondisi sosial ekonomi keluarga; pencari nafkah utama dalam keluarga).

G. Persepsi Pasien Tentang Diri dan Kehidupannya


(Bagaimana pasien menilai dirinya dan menyadari tentang sakit jiwanya serta bagaimana persepsi lingkungan
terhadap dirinya).

Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2021/2022 | 25


MATERI KKD - 3 (Sesi III-a): LATIHAN TENTAMEN
RIWAYAT PSIKIATRIK

Pasien Simulasi/
TIPE SOAL: A/B-2 LATIHAN TENTAMEN-2 ALLO-ANAMNESIS:
Laki-laki

Untuk

MAHASISWA

LATIHAN PEMERIKSAAN RIWAYAT PSIKIATRIK

Instruksi :
1. Latihan tentamen ini bertujuan untuk mengevaluasi keterampilan PEMERIKSAAN
RIWAYAT PSIKIATRIK!
2. Anda berperan sebagai dokter Poliklinik Umum R.S. Pendidikan Trisakti melakukan
pemeriksaan psikiatrik terhadap keluarga pasien (Allo-anamnesis).
3. Bacalah skenario kasus di bawah ini dengan cermat ( 1 menit). Selama waktu tsb.
sebaiknya Anda telah mampu memperkirakan diagnosis kasus (Axis I), agar nantinya dapat
melakukan anamnesis dengan baik sesuai kriteria diagnostiknya.
4. Kini lakukanlah anamnesis psikiatrik dengan tetap membina rapport yang baik terhadap
pasien, dari awal, pertengahan hingga akhir/ terminasi wawancara.
5. Wawancara psikiatrik pada tentamen ini menggali riwayat psikiatrik, yakni dimulai dengan
Keluhan Utama – Riwayat Gangguan Sekarang – Riwayat Gangguan Dahulu (D/. Axis I &
III) dan Riwayat Kehidupan Pribadi (D/. Axis II), Riwayat Keluarga, serta Riwayat
Lingkungan / Sosial Ekonomi pasien (D/. Axis IV & V) (4 – 5 menit).
6. Anda tidak perlu melakukan presentasi Status Mental dan tanpa pemberian terapi, karena
tujuan khusus tentamen ini adalah Pemeriksaan Riwayat Psikiatrik,
7. Waktu yang masih tersedia dapat digunakan untuk konfirmasi data. Bila eksplorasi data
dianggap cukup, lakukanlah terminasi untuk mengakhiri wawancara.
8. Setelah itu Anda persiapkan diri untuk presentasi Riwayat Psikiatrik pasien.
9. Kini saatnya Anda melakukan presentasi (oral) Riwayat Psikiatrik pasien (waktu 3 menit).
10. Total waktu tentamen = 10 menit.

Kasus :
o Alloanamnesis: suami pasien: Tn. Doni, 35 tahun, pegawai swasta.
o Ny. Tini, 35 tahun, menikah, agama Islam, suku Betawi, pendidikan SMA (tamat),
pegawai administrasi kantor swasta, tinggal di Tomang, Jakarta Barat.
o Pasien dibawa oleh suaminya ke Poliklinik Umum R.S. Pendidikan Trisakti dengan
keluhan sejak dua bulan ini mendengar suara-suara tanpa ada orang di sekitarnya,
dan satu minggu belakangan sering merasa sedih tanpa sebab yang jelas.
Perawatan diri kurang.
o Tanpa riwayat gangguan jiwa dalam keluarga. Ekonomi pasien kurang sehingga
pengobatan dibiayai oleh orangtuanya. Sejak kecil pasien dikenal sebagai anak
pendiam, jarang bergaul, senang menyendiri dan sikap acuh tak acuh.
o Sebelumnya pasien tidak pernah mengalami keluhan seperti ini. Pemeriksaan fisik/
penunjang normal.

Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2021/2022 | 26


Pasien Simulasi/
ALLO-ANAMNESIS:
TIPE SOAL: A/B-2
LATIHAN TENTAMEN-2 Laki-laki

g KASUS
SKENARIO

Untuk INSTRUKTUR / PS

Pasien diantar oleh suaminya ke Poliklinik Umum R.S. Pendidikan Trisakti dengan keluhan sejak dua
bulan yang lalu mendengar suara-suara tanpa ada orang di sekitarnya, dan satu minggu belakangan ini
sering merasa sedih tanpa sebab yang jelas.

I. Identitas:
Ny. Tini, 345 tahun, menikah, Islam, Betawi, SMA (tamat), pegawai administrasi kantor swasta,
tinggal di Tomang, Jakarta Barat.
(Alloanamnesis – suami: Tn. Doni, 35 tahun, pegawai swasta).

II. Riwayat Psikiatrik:


1. Keluhan Utama:
Sejak dua bulan yang lalu mendengar suara-suara tanpa ada orang di sekitarnya, dan satu
minggu belakangan ini sering merasa sedih tanpa sebab yang jelas.

2. Riwayat Gangguan Sekarang:


- Sejak dua bulan ini pasien sering terlihat berbicara sendiri tanpa ada orang di sekitarnya.
- Suara-suara itu muncul saat pasien berada dalam kamar tidur, ketika sedang banyak pikiran
atau saat ia merasa tidak bisa berpikir apa-apa/ pikiran kosong.
- Menurut pasien suara-suara itu sangat jelas didengarnya, seperti suara suaminya atau ayah
dan ibunya. Suara-suara itu menyuruh pasien melakukan berbagai kegiatan, seperti
menyuruh berdoa, membersihkan rumah/ pekarangan, siapkan makanan/ minuman di meja
makan, atau suara-suara kasar yang membentakinya. Hal itu membuat pasien merasa kesal
dan marah.
- Pasien juga sering mengatakan bahwa suaminya tidak mencintainya, demikian pula ayah
dan ibunya yang lebih menyukai kedua kakaknya. Realitarnya pasien yang merupakan anak
bungsu paling disayang dalam keluarga.
- Sebulan yang lalu ketika sedang bekerja di kantor, didapati pasien tampak kebingungan
dalam melakukan tugasnya, banyak berdiam diri, tampak tidak memahami pembicaraan,
dan menolak makan/ minum, sehingga terpaksa diantar pulang ke rumah.
- Sejak satu minggu ini pasien sering merasa sedih, bahkan terlihat beberapa kali menangis
tanpa sebab yang jelas. Riwayat sebaliknya, seperti gembira atau aktivitas yang berlebihan
tidak dialami pasien.
- Perubahan perilaku ini sangat mengganggu kehidupan pasien, baik dalam rumah, hubungan
dengan keluarga, tetangga, kerabat kantor (saat ini pasien diberi izin cuti).

3. Riwayat Gangguan Dahulu:


a. Riwayat Psikiatrik: pasien tidak pernah mengalami keluhan seperti sekarang ini.
b. Riwayat Kondisi Medis Umum: pasien tak pernah mengalami trauma/penyakit yang
serius.
c. Riwayat Penggunaan Zat/ Medikasi: tidak sedang mengkonsumsi obat-obatan/ napza.

Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2021/2022 | 27


4. Riwayat Kehidupan Pribadi
Sepengetahuan suami pasien, perkembangan pasien pada masa kanak dan remaja tidak ada
kelainan fisik yang berarti. Di sekolah prestasi rata-rata dan dikenal sebagai anak pendiam.
Pasien sejak kecil memang jarang terlihat bermain dengan anak seusianya, seperti tidak suka
bergaul, lebih sering menyendiri atau bermain sendiri dan lebih senang berada dalam kamar.
Menurut sang suami, tampak bersikap acuh tak acuh terhadap pujian/ kritikan, terkesan kaku
dan jarang bicara. Pasien bekerja sebagai tenaga administrasi. Menikah sudah 12 tahun dan
hingga saat ini belum dikaruniakan anak.

5. Riwayat Keluarga
Pasien anak bungsu dari tiga bersaudara. Interaksi keluarga cukup baik dari sejak masa kecil
pasien hingga saat ini. Dukungan keluarga setelah pasien mengalami gangguan tetap berjalan
baik. Tidak ada keluarga yang mengalami gangguan seperti pasien.

Pohon keluarga/ Family tree/ Pedigree/ Silsilah Keluarga

6. Riwayat Sosial Ekonomi dan Lingkungan


Sejak pasien mengalami gangguan, masalah perekonomian keluarga termasuk biaya
pengobatan ditanggung oleh orangtua pasien. Problem ini dirasakan cukup berat bagi
keluarga, sementara lainnya walaupun ada masalah dianggap tak bermakna.

Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2021/2022 | 28


Pasien Simulasi/
ALLO-ANAMNESIS:
TIPE SOAL: A/B-2 Laki-laki
LATIHAN TENTAMEN-2

PENJELASAN KASUS

1. Kasus ini khusus untuk Latihan Pemeriksaan Psikiatrik untuk Riwayat Psikiatrik yang meliputi
Keluhan Utama, Riwayat Gangguan Sekarang dan Dahulu; Riwayat Kehidupan Pribadi,
Keluarga dan Lingkungan/ Kehidupan Sosial/ Ekonomi.
2. Kasus Ny. Tini, 35 tahun (Allo-anamnesis – suami: Tn. Doni, 35 tahun) berdasarkan skenario
kasus mengalami gejala positif dan negatif seperti pada Skizofrenia, namun kemudian disertai
gejala mood terdepresi, kemungkinan diagnosis (Axis I) mengarah pada Gangguan Skizoafektif
tipe Depresif.
3. Jadi hal utama yang dilakukan adalah memahami keluhan utama dan gejala/tanda penyerta lainnya.
Setelah itu mengembangkan wawancara berdasarkan data tadi dengan bertanya tentang kriteria
diagnostik dari perkiraan diagnosis tsb. Sindrom psikopatologi yang dialami pasien: gangguan
persepsi berupa halusinasi dengar (mendengar suara-suara tanpa ada orang di sekitarnya);
gangguan isi pikir waham curiga (keyakinan bahwa suami/ keluarga tidak mencintainya,
berlawanan dengan realita); gejala positif lainnya berupa alogia (tak mampu berpikir/ bekerja
seperti biasanya); dan gejala negatif berupa diam/ tanpa dorongan kehendak (abulia), menarik diri
(asosialisasi)/ disfungsi sosial dan pekerjaan – sejak dua bulan yang lalu. Lalu sejak satu minggu
ini terdapat perasaan sedih (mood terdepresi) dan afek murung (menangis). Tanpa gejala manik
(gembira atau aktivitas, bicara/ pikiran yang sangat berlebihan).
4. Riwayat Gangguan Dahulu: pasien belum pernah mengalami gangguan seperti ini, kondisi medis
umum baik dan tanpa riwayat napza (Axis III tidak ada diagnosis).
5. Kemudian wawancara mengarah pada riwayat Kehidupan Pribadi: Masa kanak/ remaja (sebelum
gangguan/ pramorbid) dikenal sebagai anak pendiam, jarang bermain dengan anak
seusianya/ tidak suka bergaul, lebih sering menyendiri/ bermain sendiri dan lebih senang
berada dalam kamar, bersikap acuh tak acuh terhadap pujian/ kritikan, terkesan kaku dan
jarang bicara; mengarah pada diagnosis Axis II Gangguan Kepribadian Skizoid.
6. Riwayat Keluarga dan Kehidupan Sosial/ Ekonomi: tidak terdapat problem psikososial dan
lingkungan yang bermakna (diagnosis Axis IV tidak ada).
7. Diagnosis Axis V (taraf fungsi kehidupan setahun sebelum gangguan dan paling terkini): dibahas
pada materi Pemeriksaan Penunjang/ Psikometri/ GAF.

Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2021/2022 | 29


MATERI KKD - 3 (Sesi III-a): EVALUASI
MATERI KKD - 1 (Sesi I-b): EVALUASI
PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN PSIKIATRIK-2/
RIWAYAT PSIKIATRIK

A. IDENTIFIKASI DATA
Identitas pasien:
1. Nama, usia, alamat, bangsa/ suku/ agama
2. Pendidikan/ pekerjaan, status perkawinan
Sumber Allo-anamnesis
3.
(nama, usia, relasi dengan pasien)
B. RIWAYAT PASIEN
KELUHAN UTAMA:
4. Keluhan/ gejala utama
5. Onset/ durasi
6. Stresor/ penyebab
7. Keluhan lain/ penyerta
RIWAYAT GANGGUAN SEKARANG:
8. Penelusuran gejala menuju diagnosis
9. Penyingkiran diagnosis banding
10. Distres dan disfungsi
RIWAYAT GANGGUAN DAHULU:
11. Riwayat Gangguan Psikiatrik
12. Riwayat Kondisi Medis
13. Riwayat Penggunaan Zat/ NAPZA
RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI:
Riwayat Pre/perinatal
14.
Riwayat Masa Kanak/ Remaja
15. Riwayat Pendidikan/ Pekerjaan
Psikoseksual/ Perkawinan,
16.
Kehidupan Beragama dan Hukum
RIWAYAT KELUARGA;
SITUASI KEHIDUPAN SEKARANG DAN LINGKUNGAN:
17. Penelusuran riwayat keluarga
18. Lampiran pohon keluarga (X)
19. Sosial Ekonomi (dan Lingkungan)
20. Bina Rapport & Sikap Profesional

MATERI KKD - 3 (Sesi III-b): TENTAMEN

Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2021/2022 | 30


RIWAYAT PSIKIATRIK
Pasien Simulasi/
ALLO-ANAMNESIS:
Perempuan
TIPE SOAL: A/B-2 TENTAMEN - 2

Untuk

MAHASISWA

TENTAMEN PEMERIKSAAN RIWAYAT PSIKIATRIK

Instruksi :
1. Latihan tentamen ini bertujuan untuk mengevaluasi keterampilan PEMERIKSAAN
RIWAYAT PSIKIATRIK!
2. Anda berperan sebagai dokter Poliklinik Umum R.S. Pendidikan Trisakti melakukan
pemeriksaan psikiatrik terhadap keluarga pasien (Allo-anamnesis).
3. Bacalah skenario kasus di bawah ini dengan cermat ( 1 menit). Selama waktu tsb. sebaiknya
Anda telah mampu memperkirakan diagnosis kasus (Axis I), agar nantinya dapat melakukan
anamnesis dengan baik sesuai kriteria diagnostiknya.
4. Kini lakukanlah anamnesis psikiatrik dengan tetap membina rapport yang baik terhadap
pasien, dari awal, pertengahan hingga akhir/ terminasi wawancara.
5. Wawancara psikiatrik pada tentamen ini menggali riwayat psikiatrik, yakni dimulai dengan
Keluhan Utama – Riwayat Gangguan Sekarang – Riwayat Gangguan Dahulu (D/. Axis I & III)
dan Riwayat Kehidupan Pribadi (D/. Axis II), Riwayat Keluarga, serta Riwayat Lingkungan /
Sosial Ekonomi pasien (D/. Axis IV & V) (4 – 5 menit).
6. Anda tidak perlu melakukan presentasi Status Mental dan tanpa pemberian terapi, karena
tujuan khusus tentamen ini adalah Pemeriksaan Riwayat Psikiatrik,
7. Waktu yang masih tersedia dapat digunakan untuk konfirmasi data. Bila eksplorasi data
dianggap cukup, lakukanlah terminasi untuk mengakhiri wawancara.
8. Setelah itu Anda persiapkan diri untuk presentasi Riwayat Psikiatrik pasien.
9. Kini saatnya Anda melakukan presentasi (oral) Riwayat Psikiatrik pasien (waktu 3 menit).
10. Total waktu tentamen = 10 menit.

Kasus :
o Allo-anamnesis: Ny...
o Pasien: Tn.....

Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2021/2022 | 31


MATERI KKD - 4 (Sesi IV-a): PEMERIKSAAN PSIKIATRIK-3

Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2021/2022 | 32


STATUS MENTAL

STATUS MENTAL (autoanamnesis, tanggal pemeriksaan)

A. Deskripsi Umum
1. Penampilan
(Deskripsikan apa yang tampak: sikap, cara berpakaian, dandanan, riasan wajah, postur tubuh, warna
rambut, kebersihan diri, tampak lebih tua / muda / sesuai usia, kegiatan yang sedang dilakukan pasien dll).
2. Kesadaran
Kesadaran neurologik / biologik : (kuantitas kesadaran: compos mentis, apatis, somnolon, sopor, koma,
berkabut).
Kesadaran psikiatrik (kualitas kesadaran; kesadaran psikologis dan kesadaran sosial).
3. Perilaku dan aktivitas psikomotor
(Perilaku dan aktivitas psikomotor pasien pada saat sebelum wawancara, selama wawancara, sesudah
wawancara).
4. Pembicaraan
(Kuantitas : banyak / sedikitnya kata-kata yang diucap; Kualitas : spontan / tidak, cepat / lambat, keras /
lemah, lancar, tersendat, gagap, dramatik, monoton, sambil menggerutu / bergumam dll; serta ide cerita
banyak / sedikit).
5. Sikap terhadap pemeriksa
(Kooperatif, indeferen, apatis, curiga, negativistik, bermusuhan, pasif, aktif, ambivalen, tegang, seduktif
dll).

B. Alam Perasaan (Emosi)


1. Mood (suasana perasaan)
(Emosi yang bersifat menetap, berlangsung lama, internal, yang dapat dikemukakan pasien, dan
mempengaruhi persepsi / perilaku seseorang tentang dunia sekitarnya, secara obyektif dapat dilihat dari cara
berbicaranya, ekspresi wajahnya, gerak-gerik tubuhnya, nada suaranya, kecepatan berbicaranya, banyak /
sedikit pembicaraannya).
(Euthym : mood yang biasa, wajar, normal (normotim).
(Hiperthym : mood yang meningkat (bahagia, senang, gembira, puas, terhibur, ekstasi / kenikmatan indrawi,
hipoman → mania).
(Dysthym : mood yang iritabel (marah, beringas, benci, jengkel, berang, tersinggung, bermusuhan,
mengamuk, kebencian patologik → tindak kekerasan).
(Hipothym : mood yang menurun (murung, pedih, muram, sedih, melankolis, berkabung, putus asa, malu,
ditolak → disforik, depresi).
2. Afek (ekspresi afektif)
(Respons emosional secara eksternal, yang tampak pada saat wawancara (hidup emosi), emosi yang sesaat /
jangka pendek; tampak dari reaksi yang timbul setelah membicarakan sesuatu hal → afek normal / terbatas
/ tumpul / datar, yang dapat memicu emosi, yang dinilai adalah :
- stabilitas : stabil / labil
- pengendalian : cukup / terganggu
- echt / unecht : (sungguh-sungguh / dramatisasi)
- empati : ada / tidak ada (kemampuan meraba-rasakan emosi pasien atau juga kemampuan
pasien meraba-rasakan emosi pemeriksanya).
- dalam / dangkal
- skala diferensiasi : luas / sempit
- keserasian : serasi / tidak serasi
C. Gangguan Persepsi (Persepsi pancaindra)
1. Halusinasi (ada / tidak ada, jenisnya, isinya)

Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2021/2022 | 33


2. Ilusi (ada / tidak ada, jenisnya, isinya)
3. Depersonalisasi (ada / tidak ada, jenisnya, isinya)
4. Derealisasi (ada / tidak ada, jenisnya, isinya)

D. Fungsi Intelektual (Sensorium dan Kognisi)


(Faktor organik spesifik yang mempengaruhi fungsi mental susunan saraf pusat).
a. Sensorium (kesadaran neurologik; fungsi luhur yang paling rendah).
b. Fungsi kognitif (fungsi luhur yang paling tinggi).
1. Taraf pendidikan : sesuai dengan tingkat pendidikan / akademik.
Taraf pengetahuan : luas, sempit, kurang
Taraf kecerdasan : di atas rata-rata, rata-rata, di bawah rata-rata (bila perlu IQ test)
2. Konsentrasi dan perhatian
3. Orientasi : waktu, tempat, orang
4. Daya ingat : jangka panjang, pendek, sesaat, segera
5. Kemampuan membaca dan menulis
6. Kemampuan visuospasial : (kemampuan menirukan gambar yang bertumpang tindih seperti pentagon,
segitiga, lingkaran, kemampuan menggambar jam)
7. Pikiran abstrak : (kemampuan berpikir konseptual, mengetahui arti peribahasa, mengetahui persamaan
beberapa benda)
8. Kemampuan menolong diri sendiri : (mandi, makan, mengganti pakaian dll)

E. Proses Pikir
1. Arus pikir :
a. Produktivitas (miskin / banyak ide, terbatas, logorrhea)
b. Kontinuitas (asosiasi longgar, inkoherensi, word salad dll)
c. Hendaya berbahasa : terganggu / tidak terganggu (afasia, disartri dll)
2. Isi pikir :
a. Preokupasi
b. Ide-ide mirip waham
c. Waham

F. Pengendalian Impuls
(Kemampuan mengendalikan impuls agresivitas, seksual, dorongan kehendak, dan perilaku psikososial yang bisa
membahayakan diri atau orang lain, seperti abulia, stupor, raptus, pyromania dll).

G. Daya Nilai
1. Daya nilai sosial : Persepsi pasien tentang perilakunya yang dinilai dengan normal sosial.
2. Uji daya nilai : Persepsi pasien tentang suatu peristiwa yang dikemukakan pemeriksa, sesuai dengan latar
belakang pendidikan pasien.
3. Penilaian Realita : terganggu dalam hal apa (ciri-ciri psikotik seperti waham, halusinasi, inkoherensi,
katatonia / perilaku kacau).

H. Tilikan : Derajat
1. Menyangkal bahwa dirinya sakit
2. Mengakui dan menyangkal bahwa dirinya sakit pada saat yang bersamaan
3. Menyalahkan orang lain / faktor eksternal seabgai penyebab sakitnya
4. Sadar bahwa sakitnya disebabkan oleh sesuatu yang tak diketahui dalam dirinya
5. Sadar bahwa dirinya sakit tetapi tidak bisa menerapkan dalam mengatasinya (Tilikan intelektual)
6. Sadar bahwa dirinya sakit dan sudah bisa menerapkannya sampai kesembuhannya
(Tilikan emosional sejati)

I. Taraf Dapat Dipercaya : dapat / tidak dapat dipercaya


MATERI KKD - 4 (Sesi IV-a): LATIHAN TENTAMEN
STATUS MENTAL
Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2021/2022 | 34
TIPE SOAL: A/B-3 Pasien Perempuan
LATIHAN TENTAMEN-3

g
Untuk

MAHASISWA

LATIHAN PEMERIKSAAN STATUS MENTAL

Instruksi :
1. Tentamen ini bertujuan untuk mengevaluasi keterampilan PEMERIKSAAN
STATUS MENTAL !
2. Anda berperan sebagai dokter Poliklinik Umum R.S. Pendidikan Trisakti.
3. Bacalah skenario kasus di bawah ini dengan cermat ( 1 menit). Selama waktu tsb.
sebaiknya Anda telah mampu memperkirakan diagnosis kasus (Axis I), agar nantinya dapat
melakukan anamnesis dengan baik sesuai kriteria diagnostiknya.
4. Kini lakukanlah anamnesis psikiatrik dengan tetap membina rapport yang baik terhadap
pasien, dari awal, pertengahan hingga akhir/ terminasi wawancara.
5. Wawancara psikiatrik pada tentamen ini menggali riwayat psikiatrik untuk
memperoleh status mental, yakni dimulai dengan keluhan utama, lalu riwayat
gangguan sekarang dan riwayat gangguan dahulu (± 5 menit).
6. Anda tak perlu menggali riwayat kehidupan pribadi/ keluarga/ lingkungan/ sosek.
Juga tidak perlu memberikan terapi (psikofarmaka ataupun psikoterapi), karena tujuan
khusus tentamen ini adalah latihan Pemeriksaan Status Mental. Penggalian untuk Status
Mental inipun tidak dilakukan terhadap semua ranah, hanya pada ranah yang relevan dengan
kriteria diagnostik dan penyingkiran diagnosis banding.
7. Waktu yang masih tersedia dapat digunakan untuk konfirmasi data. Bila eksplorasi data
dianggap cukup, lakukanlah terminasi untuk mengakhiri wawancara ( 1 menit).
8. Setelah itu Anda persiapkan diri untuk presentasi Status Mental pasien.
9. Kini saatnya Anda melakukan presentasi (oral) Status Mental pasien (waktu 3 menit).
10. Total waktu tentamen = 10 menit.

Kasus :
o Ny. Detty, 35 tahun, menikah, agama Islam, suku Betawi, pendidikan SMA
(tamat), pegawai administrasi kantor swasta, tinggal di Tomang, Jakarta Barat.
o Pasien dibawa oleh suaminya ke Poliklinik Umum R.S. Pendidikan Trisakti
dengan keluhan sejak tiga hari yang lalu pasien mendengar suara-suara yang
menyuruhnya untuk mengakhiri hidup, namun ia tidak mengikuti suruhan
tersebut.

TIPE SOAL: A/B-3 Pasien Perempuan


LATIHAN TENTAMEN-3

Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2021/2022 | 35


g KASUS
SKENARIO

Untuk INSTRUKTUR / PS

Pasien diantar oleh suaminya ke Poliklinik Umum R.S. Pendidikan Trisakti dengan keluhan sejak tiga
hari yang lalu pasien mendengar suara-suara yang menyuruhnya untuk mengakhiri hidup, namun ia
tidak mengikuti suruhan tersebut.

I. Identitas:
Ny. Detty, 35 tahun, menikah, agama Islam, suku Betawi, pendidikan SMA (tamat), pegawai
administrasi kantor swasta, tinggal di Tomang, Jakarta Barat.
(Allo-anamnesis: Tn. Denny, 35 tahun, pegawai swasta).
II. Riwayat Psikiatrik:
1. Keluhan Utama:
Sejak tiga hari yang lalu pasien mendengar suara-suara yang menyuruhnya untuk mengakhiri
hidup, namun ia tidak mengikuti suruhan tersebut. Perubahan perilaku didahului dengan
berdiam diri, tampak murung, dan sering menangis.
2. Riwayat Gangguan Sekarang:
- Tiga minggu yang lalu: Keluarga pasien dikagetkan dengan berita dari kantor polisi bahwa
anak mereka bersama teman-teman sekolahnya terlibat penggunaan narkoba. Pasien sangat
terpukul akan kejadian tersebut, dan merasa sangat bersalah karena menganggap dirinya
telah gagal menjadi ibu/ isteri yang baik bagi keluarganya. Setelah itu mulai terlihat
perubahan perilaku pada pasien, lebih banyak berdiam diri, tampak murung, dan sering
menangis.
- Satu minggu yang lalu: Pasien mengeluh sukar tidur, rata-rata tertidur hanya dua jam.
Bangun dini hari dengan perasaan yang berat, tak bersemangat, rasa lelah walau tak
melakukan aktivitas apapun, dan nafsu makan berkurang.
- Tiga hari yang lalu: Pasien mendengar suara-suara yang menyuruhnya untuk mengakhiri
hidup ketika berada sendiri di kamar. Sempat terlintas dalam pikiran pasien untuk mengikuti
suara-suara tersebut. Terlebih ketika itu ia menganggap dirinya adalah orang yang tidak
berguna lagi, karena telah mencoreng nama baik keluarga dan lingkup sosial keagamaannya.
Akhirnya suami dan keluarga membawa pasien berobat ke rumah sakit.
3. Riwayat Gangguan Dahulu:
a. Riwayat Psikiatrik: Tahun lalu untuk pertama kalinya pasien mengalami perubahan
perilaku yang sangat berlawanan seperti saat ini: gembira berlebihan, sangat bersemangat
dan aktif, banyak berpergian ke luar rumah, tanpa rasa lelah, dan banyak bicara dengan
tema kehebatan diri, sering berbelanja dan membagi-bagikannya yang dianggap sebagai
tindakan beramal, sehingga perlu dirawat inap. Tiga bulan setelah itu kondisi pasien
kembali pulih seperti semula, bahkan dapat bekerja dengan baik.
b. Riwayat Kondisi Medis Umum: tidak pernah mengalami trauma kepala/ penyakit yang
serius.
c. Riwayat Penggunaan Zat/ Medikasi: tidak pernah menggunakan napza atau tidak sedang
mengkonsumsi obat/ medikasi tertentu.
4. Riwayat Kehidupan Pribadi:

Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2021/2022 | 36


Sepengetahuan suami pasien, perkembangan pasien pada masa kanak dan remaja tidak ada
kelainan fisik yang berarti. Menurut pengakuan keluarga, sejak usia remaja pasien sering
merasa tersaingi oleh sang adik, baik dari tampilan fisik, maupun tingkat kecerdasan. Di
sekolah pasien sering mengatakan bahwa ia sangat berjasa mengantar adiknya meraih predikat
juara kelas. Padahal realitanya, sang adiklah yang sering mengajari pasien dan membantu
menyelesaikan pekerjaan rumah.
Pasien bekerja sebagai tenaga administrasi sejak 20 tahun belakangan ini. Hubungan dengan
teman sekantor juga kurang akrab. Pasien dikenal sebagai orang yang sombong, senang
membanggakan diri, dan sebaliknya menganggap orang lain lebih rendah.
Telah 12 tahun menikah dan memiliki seorang anak laki-laki (Doddy, 10 tahun).
5. Riwayat Kehidupan Keluarga
Pasien anak sulung dari tiga bersaudara. Interaksi keluarga cukup baik, namun sejak kecil
hubungan pasien dengan sang adik kurang baik. Ibu pasien mengalami gangguan seperti
pasien, namun tidak pernah sampai dirawat di rumah sakit. Tiga tahun yang lalu ibu pasien
meninggal dunia akibat serangan jantung. Setahun yang lalu ayah pasien tewas dalam
kecelakaan pesawat terbang. Peristiwa itu membuat pasien sangat terpukul, karena kedekatan
hubungannya dibanding dengan sang ibu.
6. Riwayat Sosial Ekonomi dan Lingkungan
Setelah anak pasien berurusan dengan polisi akibat penggunaan narkoba, keluarga baru
menyadari bahwa mereka sering dibohongi. Beberapa bulan belakangan ini si anak sering
meminta uang dalam jumlah yang besar dengan alasan tuntutan dari sekolah atau untuk
berbagai kebutuhan lainnya. Perekonomian keluarga turut terpengaruh setelah kejadian
tersebut, maka untuk biaya pengobatan pasien ditanggung oleh sang mertua.

TIPE SOAL: A/B-3 LATIHAN TENTAMEN-3 Pasien Perempuan

Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2021/2022 | 37


g
PENJELASAN KASUS
Catatan untuk INSTRUKTUR:

1. Kasus ini khusus untuk Latihan Pemeriksaan Psikiatrik Status Mental.


2. Kasus Ny. Detty, 35 tahun (allo-anamnesis – suami: Tn. Denny, 35 tahun) berdasarkan skenario
kasus saat ini mengalami episode depresif yang tahun lalu mengalami episode manik, dan diantara
dua episode tersebut mengalami pulih/ remisi total seperti sebelumnya/ pramorbid. Kemungkinan
diagnosis (Axis I) mengarah pada Gangguan Bipolar I kini episode Depresif dengan ciri psikotik.
3. Pemeriksaan psikiatrik untuk Status Mental diperoleh dari wawancara – alam pikiran dan
perasaan (mood), serta observasi – alam perbuatan/ perilaku dan perasaan (afek). Pemeriksaan
dilakukan secara sitematis, dimulai dari keluhan utama dan gejala/tanda penyerta lainnya. Setelah
itu wawancara dikembangkan berdasarkan data tadi dengan bertanya tentang kriteria diagnostik
dari perkiraan diagnosis tsb. untuk memperoleh data tentang riwayat gangguan sekarang maupun
dahulu.
4. Skenario didahului dengan stresor berupa anak pasien ditahan di kantor polisi karena bersama teman-
teman sekolahnya terlibat penggunaan narkoba. Lalu terjadi perubahan perilaku pasien (= Episode
Depresif): lebih banyak berdiam diri, tampak murung, dan sering menangis, problem tidur -
kuantitas/ kualitas, bangun dini hari dengan perasaan yang berat, tak bersemangat, rasa lelah walau
tak melakukan aktivitas apapun, dan nafsu makan berkurang. Kemudian diikuti gejala mendengar
suara-suara yang menyuruhnya untuk mengakhiri hidup ketika berada sendiri di kamar (halusinasi
dengar) (= Ciri Psikotik). Gangguan pertamakali dialami tahun lalu dan diikuti dengan remisi total/
sembuh seperti pramorbid, yaitu Episode Manik, berupa perilaku yang sangat berlawanan seperti
saat ini: gembira berlebihan, sangat bersemangat dan aktif, banyak berpergian ke luar rumah, tanpa
rasa lelah, dan banyak bicara dengan tema kehebatan diri, sering berbelanja dan membagi-
bagikannya yang dianggap sebagai tindakan beramal.
5. Setelah data yang diperoleh dianggap telah lengkap, maka saatnya hasil pemeriksaan Status Mental
dipresentasikan secara singkat dan sistematis, serta menyebut diagnosis gangguannya. (Catatan:
hanya ranah-ranah status mental yang relevan dengan penegakkan diagnosis Axis I yang
dipresentasikan; tak perlu menyebutkan diagnosis banding dan tak perlu memberikan terapi obat/
psikoterapi, karena penekanan hanya pada status mental).
6. Catatan tambahan:
a. Kondisi medis umum dalam kondisi normal dan tanpa riwayat napza (Axis III tidak ada
diagnosis). Berarti Gangguan Mood yang dialami pasien bukan karena penyakit/ trauma (blok F0)
ataupun napza (blok F1), sehingga kepastian diagnosis berada di blok F3.
b. Riwayat Kehidupan Pribadi: Masa kanak/ remaja (sebelum gangguan/ pramorbid) dikenal sebagai
anak yang tidak ingin disaingi, orang yang sombong, senang membanggakan diri, dan sebaliknya
menganggap orang lain lebih rendah (diagnosis Axis II: Gangguan Kepribadian Narsisistik).
c. Riwayat Keluarga dan Kehidupan Sosial/ Ekonomi (yang bermakna dalam satu terakhir): terdapat
problem psikososial dan lingkungan yang bermakna (diagnosis Axis IV: anak pengguna napza
dan sedang dalam tahanan polisi, serta masalah ekonomi keluarga).
d. Diagnosis Axis V (taraf fungsi kehidupan setahun sebelum gangguan dan paling terkini): dibahas
pada materi Pemeriksaan Penunjang/ Psikometri/ GAF.

MATERI KKD - 4 (Sesi IV-a): EVALUASI

Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2021/2022 | 38


PRESENTASI HASIL PEMERIKSAAN STATUS MENTAL
KASUS: Ny. Detty, 35 tahun (allo-anamnesis: Tn. Denny, 35 tahun).

Deskripsi Umum:
Sesuai usia, pakaian dan sisiran rambut kurang rapi, ekspresi
1) Penampilan
tampak murung.
2) Kesadaran Kesadaran neurologis/ biologis compos mentis, kesadaran
A. (neurologis, psikologis, sosial) psikologis terganggu dan sosial tidak terganggu.
3) Pembicaraan Bicara sedikit, suara pelan, lambat.
Selama pemeriksaan pasien tampak pasif/ diam/ lambat
4) Perilaku dan aktivitas psikomotor
bergerak dengan kepala yang sering tertunduk.
5) Sikap terhadap pemeriksa Cukup kooperatif.
Alam Perasaan (Emosi):
Hipotim (Mood depresif)
6) Mood /suasana perasaan
(suasana perasaan diliputi kesedihan yang mendalam).
B. 7) Afek / ekspresi afektif Afek: serasi, stabil, pengendalian baik, empati dapat
(keserasian, stabilitas, pengendalian, dirabarasakan, echt (sunggug-sungguh/tanpa dramatisasi),
echt-unecht, empati, dalam-dangkal, (penghayatan emosi) dalam, skala diferensiasi menyempit
serasi, skala-diferensiasi) (dominan sedih).
Gangguan Persepsi:
Halusinasi dengar /auditorik; Tipe second order / Command
8) Halusinasi
C. (+ tipenya)
Hallucination. (ketika sedang sendirian di kamar terdengar
suara-suara yang menyuruhnya untuk mengakhiri hidup).
9) Gangguan persepsi lainnya
Tidak ditemukan.
(ilusi, depersonalisasi, derealisasi)
Fungsi Intelektual (Fungsi kognitif):
10) Taraf inteligensi dan Kemampuan Sesuai dengan pendidikan pasien.
menolong diri sendiri Secara umum tanpa hambatan.
11) Daya ingat (jangka panjang, pendek) (tak perlu diperiksa secara spesifik, dan tidak dipresentasikan)
D. Pasien tidak bersedia dilakukan pemeriksaan ranah ini,
karena menganggap dirinya agak “telmi”, sering lupa, susah
12) Konsentrasi dan Perhatian
konsentrasi/perhatian. (Pemeriksaan melalui wawancara tak
langsung menunjukkan kognitif baik)
13) Orientasi;Kemampuan Visuospasial;
(tak perlu diperiksa secara spesifik dan tidak dipresentasikan)
Pikiran Abstrak
Proses Pikir:
14) Arus Pikir (produktivitas) Produktivitas kurang, blocking (bicara tidak tuntas/ berhenti di
15) Arus Pikir ( kontinuitas, hendaya tengah pembicaraan dan lupa apa yang akan dibicarakan).
E. berbahasa) Kontinuitas koheren, tanpa hendaya berbahasa.
Preokupasi: tak ada. Terdapat waham nihilistik (keyakinan
16) Isi Pikir (preokupasi/ide mirip waham)
tentang ketakberdayaan diri) dan waham bersalah, terdapat
17) Isi Pikir (waham + tipenya)
ide bunuh diri (tanpa tindakan).
18) Daya Nilai Tidak terganggu.
Tilikan: derajat tiga (III)
19) Tilikan; (pasien mengartikan stres berat = ggn jiwa, yang menurutnya
F. Taraf Dapat Dipercaya disebabkan oleh faktor eksternal, yakni akibat ulah si anak.
Taraf dapat dipercaya
20) Bina Rapport
Dilakukan dengan baik
dan Sikap Profesional

Skala GAF

Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2021/2022 | 39


▪ Diagnosis Aksis V:
Penilaian Fungsi Secara Global (Global Assesment of Functioning = GAF Scale)
Digunakan untuk melaporkan penilaian klinisi terhadap taraf fungsi seseorang secara
menyeluruh yang berguna untuk perencanaan pengobatan dan pengukuran hasilnya,
serta dalam memperbaiki hasil terapi dan taraf pemulihan.
Nilai skala GAF dilakukan terhadap fungsi psikologis, sosial, dan pekerjaan.
• Skala GAF dilaporkan pada aksis V: GAF Nilai 1 – 100 (rentang waktu mutakhir, taraf
tertinggi dalam tahun lalu, pada waktu masuk/pulang RS).
• Evaluasi Multiaksial (menurut S-PPDGJ-III) :
Axis I : F38.0 Gangguan suasana perasaan tunggal lainnya akibat hipotiroidi
Axis II : F60.4 Gangguan Kepribadian histrionik
Axis III : E02.0 Hipotiroidi
Axis IV : Tak ada problem
Axis V : GAF = 45 (pada saat masuk rumah sakit)
GAF = 65 (pada saat pemulangan)
Nilai 45 : Gejala berat (serious), hendaya berat.
Nilai 65 : Beberapa gejala ringan dan menetap, hendaya ringan dalam
fungsi, secara umum masih baik.

Gejala tidak ada, berfungsi maksimal, tidak ada problem yang tak
91 – 100
tertanggulangi
Gejala minimal, berfungsi baik, cukup puas, tidak lebih dari
81 – 90
problem harian yang biasa
Gejala sementara dan dapat diatasi, hendaya ringan dalam social,
71 – 80
pekerjaan, sekolah, dll.
Beberapa gejala ringan dan menetap, hendaya ringan dalam
61 – 70
fungsi, secara umum masih baik
51 – 60 Gejala sedang (moderate), hendaya sedang
41 – 50 Gejala berat (serious), hendaya berat
Beberapa hendaya dalam hubungan dengan realitas dan
31 – 40
komunikasi, hendaya berat dalam beberapa fungsi
Hendaya berat dalam komunikasi dan daya nilai atau tidak
21 – 30
mampu berfungsi hampir semua bidang
Bahaya mencederai diri atau orang lain, hendaya sangat berat
11 – 20
dalam komunikasi dan mengurus diri
1 – 10 Seperti di atas → menetap/ persisten dan lebih serius
0 Informasi tidak adekuat

Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2021/2022 | 40


MATERI KKD - 5 (Sesi V): TENTAMEN
PEMERIKSAAN STATUS MENTAL

Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2021/2022 | 41


TIPE SOAL: A/B-3-Y
TENTAMEN - 3 Pasien Laki-laki

Untuk

MAHASISWA

TENTAMEN PEMERIKSAAN STATUS MENTAL

Instruksi :
1. Tentamen ini bertujuan untuk mengevaluasi keterampilan PEMERIKSAAN STATUS
MENTAL !
2. Anda berperan sebagai dokter Poliklinik Umum R.S. Pendidikan Trisakti.
3. Bacalah skenario kasus di bawah ini dengan cermat ( 1 menit). Selama waktu tsb. sebaiknya
Anda telah mampu memperkirakan diagnosis kasus (Axis I), agar nantinya dapat melakukan
anamnesis dengan baik sesuai kriteria diagnostiknya.
4. Kini lakukanlah anamnesis psikiatrik dengan tetap membina rapport yang baik terhadap
pasien, dari awal, pertengahan hingga akhir/ terminasi wawancara.
5. Wawancara psikiatrik pada tentamen ini menggali riwayat psikiatrik untuk memperoleh
status mental, yakni dimulai dengan keluhan utama, lalu riwayat gangguan sekarang
dan riwayat gangguan dahulu (± 5 menit).
6. Anda tak perlu menggali riwayat kehidupan pribadi/ keluarga/ lingkungan/ sosek. Juga
tidak perlu memberikan terapi (psikofarmaka ataupun psikoterapi), karena tujuan khusus
tentamen ini adalah latihan Pemeriksaan Status Mental. Penggalian untuk Status Mental inipun
tidak dilakukan terhadap semua ranah, hanya pada ranah yang relevan dengan kriteria
diagnostik dan penyingkiran diagnosis banding.
7. Waktu yang masih tersedia dapat digunakan untuk konfirmasi data. Bila eksplorasi data
dianggap cukup, lakukanlah terminasi untuk mengakhiri wawancara ( 1 menit).
8. Setelah itu Anda persiapkan diri untuk presentasi Status Mental pasien.
9. Kini saatnya Anda melakukan presentasi (oral) Status Mental pasien (waktu 3 menit).
10. Total waktu tentamen = 10 menit.

Kasus :
o

Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2021/2022 | 42


Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2021/2022 | 43
MATERI KKD - 6 (Sesi VI-a): PENATALAKSANAAN PSIKIATRIK-1
PSIKOFARMAKA

Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2021/2022 | 44


Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2021/2022 | 45
Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2021/2022 | 46
Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2021/2022 | 47
MATERI KKD - 6 (Sesi VI-b): PENATALAKSANAAN PSIKIATRIK-2
PSIKOTERAPI

Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2021/2022 | 48


Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2021/2022 | 49
Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2021/2022 | 50
Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2021/2022 | 51
MATERI KKD - 6 (Sesi VI a-b): EVALUASI
PENATALAKSANAAN PSIKOFARMAKA dan PSIKOTERAPI

PSIKOFARMAKA PSIKOTERAPI
Menjelaskan arah dan tujuan terapi
Jenis Psikofarmaka yang dipilih secara singkat, jelas dan tegas
(informatif/ edukatif).
Memotivasi pasien agar mau menerima
terapi. Meyakinkan pasien bahwa terapis
mengerti keluhan pasien dan mampu
Penjelasan indikasi dan tujuan terapi membantu pasien.
yang diberikan Membantu pasien mengurangi keluhan,
misal: cara latihan nafas/ relaksasi,
memberi opsi dan konsekuensi solusi
problem sesuai indikasi.
Penjelasan cara pemberian obat dan
Pelaksanaan teknik atau prosedur jenis
Penjelasan efek samping obat yang
Psikoterapi utama yang dipilih
mungkin terjadi
Menjelaskan arah dan tujuan terapi
Penulisan/ pembuatan resep obat secara singkat, jelas dan tegas
(informatif/ edukatif).

Contoh Resep Obat

Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2021/2022 | 52


MATERI KKD - 6 (Sesi VI a-b): LATIHAN TENTAMEN
PSIKOFARMAKA dan PSIKOTERAPI

TIPE SOAL: A/B-4 LATIHAN TENTAMEN - 4 Pasien Perempuan

g
Untuk

MAHASISWA

LATIHAN PSIKOFARMAKA & PSIKOTERAPI

Instruksi :
1. Anda adalah dokter Puskesmas.
2. Anda tak perlu mewawancarai pasien untuk menegakkan diagnosis, cukup membaca
skenario kasus vignette di bawah ini selama ± 2 menit.
3. Lalu tentukan dan sebutkan diagnosis kasus tersebut di depan penguji !
4. Sebutkan satu jenis obat pilihan utama (psikofarmaka) untuk kasus tersebut (dosis,
sediaan, cara pemakaian obat)! Anda diminta membuat tulisan resep obat yang
dipilih, dan menyerahkannya kepada penguji.
5. Jelaskan kepada pasien indikasi obat (psikofarmaka) yang akan diberikan !
6. Jelaskan kepada pasien efek samping obat tersebut yang mungkin terjadi !
7. Jelaskan kepada pasien tujuan terapi non obat (psikoterapi) yang akan diberikan !
8. Bantulah pasien mengurangi keluhannya saat itu (sesuai indikasi), misal: cara latihan
nafas/relaksasi atau memberi opsi dan konsekuensi solusi problem (problem solving).
9. Lakukanlah hubungan terapeutik yang baik terhadap pasien dengan tetap menjunjung
sikap profesionalisme selaku terapis.
10. Manfaatkanlah waktu yang disediakan dengan baik, total = 10 menit.

Kasus Vignette :
Ny. Anggrek, 35 tahun
datang dengan keluhan perubahan tingkah laku sejak 6 bulan ini.
Pasien sering marah-marah, mengamuk tanpa sebab yang jelas, mendengar
suara-suara tanpa ada orang di sekitar, berbicara dan tertawa sendiri,
meyakini ada orang yang bermaksud jahat. Bicara pasien sukar
dimengerti.
Hasil pemeriksaan fisik (dokter) sebelumnya normal, kecuali menderita
tekanana darah rendah, disarankan berobat ke bagian Psikiatri.
Kondisi ekonomi kurang.

Ny. Anggrek: Psikofarmaka: Berilah Obat Antipsikotik Tipikal/ Anti-Psikotik Generasi-I (APG-I) yang
aman untuk hipotensinya dengan inisial nama generik “H”.

Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2021/2022 | 53


MATERI KKD - 6 (Sesi VI a-b): LATIHAN TENTAMEN
PSIKOFARMAKA dan PSIKOTERAPI

TIPE SOAL: A/B-4


LATIHAN TENTAMEN - 4 Pasien Laki-laki

g
Untuk

MAHASISWA

LATIHAN PSIKOFARMAKA & PSIKOTERAPI

Instruksi :
1. Anda adalah dokter Puskesmas.
2. Anda tak perlu mewawancarai pasien untuk menegakkan diagnosis, cukup membaca
skenario kasus vignette di bawah ini selama ± 2 menit.
3. Lalu tentukan dan sebutkan diagnosis kasus tersebut di depan penguji !
4. Sebutkan satu jenis obat pilihan utama (psikofarmaka) untuk kasus tersebut (dosis,
sediaan, cara pemakaian obat)! Anda diminta membuat tulisan resep obat yang dipilih,
dan menyerahkannya kepada penguji.
5. Jelaskan kepada pasien indikasi obat (psikofarmaka) yang akan diberikan !
6. Jelaskan kepada pasien efek samping obat tersebut yang mungkin terjadi !
7. Jelaskan kepada pasien tujuan terapi non obat (psikoterapi) yang akan diberikan !
8. Bantulah pasien mengurangi keluhannya saat itu (sesuai indikasi), misal: cara latihan
nafas/relaksasi atau memberi opsi dan konsekuensi solusi problem (problem solving).
9. Lakukanlah hubungan terapeutik yang baik terhadap pasien dengan tetap menjunjung
sikap profesionalisme selaku terapis.
10. Manfaatkanlah waktu yang disediakan dengan baik, total = 10 menit.

Kasus Vignette :
Tn. Bintang, 35 tahun
datang dengan keluhan tidur yang terjadi sejak 2 minggu ini.
Pasien merasa sedih, kecewa sejak mengalami pemutusan hubungan kerja
(PHK), dengan dampak pada perekonomian keluarga yang semakin
terpuruk. Sukar memulai tidur, sering terbangun malam hari tanpa mimpi
buruk. Kondisi makin parah ketika bangun pagi hari - badan terasa lemah,
kurang semangat, tapi tak ada pikiran bunuh diri. Sebelumnya tak pernah
mengalami hal seperti ini.
Hasil pemeriksaan fisik (jantung) normal, disarankan ke bagian Psikiatri.
Kondisi ekonomi kurang.
Tn. Bintang: Psikofarmaka: Berilah Obat Antidepresi dengan inisial nama generik “A” yang
aman bagi pasien dengan kondisi fisik terutama jantung tanpa kelainan.

Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2021/2022 | 54


MATERI KKD - 6 (Sesi VI-c): TENTAMEN
PSIKOFARMAKA dan PSIKOTERAPI

TIPE SOAL: B-4


TENTAMEN - 4 Pasien Laki-laki

g
Untuk

MAHASISWA

LATIHAN PSIKOFARMAKA & PSIKOTERAPI

Instruksi :
1. Anda adalah dokter Puskesmas.
2. Anda tak perlu mewawancarai pasien untuk menegakkan diagnosis, cukup membaca
skenario kasus vignette di bawah ini selama ± 2 menit.
3. Lalu tentukan dan sebutkan diagnosis kasus tersebut di depan penguji !
4. Sebutkan satu jenis obat pilihan utama (psikofarmaka) untuk kasus tersebut (dosis,
sediaan, cara pemakaian obat)! Anda diminta membuat tulisan resep obat yang
dipilih, dan menyerahkannya kepada penguji.
5. Jelaskan kepada pasien indikasi obat (psikofarmaka) yang akan diberikan !
6. Jelaskan kepada pasien efek samping obat tersebut yang mungkin terjadi !
7. Jelaskan kepada pasien tujuan terapi non obat (psikoterapi) yang akan diberikan !
8. Bantulah pasien mengurangi keluhannya saat itu (sesuai indikasi), misal: cara latihan
nafas/relaksasi atau memberi opsi dan konsekuensi solusi problem (problem solving).
9. Lakukanlah hubungan terapeutik yang baik terhadap pasien dengan tetap menjunjung
sikap profesionalisme selaku terapis.
10. Manfaatkanlah waktu yang disediakan dengan baik, total = 10 menit.

Kasus Vignette :
Tn. .....

Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2021/2022 | 55


Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2021/2022 | 56
MATERI KKD - 7:
RANGKUMAN KKD MODUL PSIKIATRI
(LATIHAN OSCE PSIKIATRIK / UJIAN KKD Mo-PSI)

Materi keterampilan Pelatihan:

Materi ajar yang diberikan menyangkut topik-topik bahasan sebelumnya atau rangkuman sesi I–VI,
dan sebagai persiapan menghadapi OSCE Mo-PSI (sesi VIII).
Strategi ujian OSCE Psikiatrik sebagai materi ajar untuk mahasiswa:
a. Pelajari skenario kasus dengan hierarki diagnostik (Blok F0-6 kasus dewasa; Blok 7-9 kasus
anak /remaja), dan menetapkan diagnosis kerja.
b. Diawali dengan melakukan anamnesis tentang keluhan utama, diikuti gejala (lain/ penyerta) dan
observasi tanda yang sesuai kriteria diagnostik untuk perkiraan diagnosisnya dan menyingkirkan
yang lain/ diagnosis banding agar memperoleh kepastian diagnosis.
c. Pemeriksaan status mental terkandung dalam anamnesis tersebut. Presentasi hasil pemeriksaan
status mental hanya pada ranah-ranah yang memiliki relevansi erat dengan diagnosis/ diagnosis
banding.
d. Melaporkan diagnosis (Axis I) dan diagnosis banding kepada penguji dan/ atau menjelaskan
kepada pasien tentang gangguan yang dialaminya. Pada saat itu dapat pula menyebutkan kepada
penguji terapi yang akan diberikan.
e. Pemberian psikofarmaka (tanpa resep) dan psikoterapi yang tepat kepada pasien.
f. Sejak awal memasuki ruang ujian, mahasiswa menunjukkan rapport yang baik dan bersikap
profesional.

Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2021/2022 | 57


CONTOH BAHASAN KASUS

SKENARIO KASUS :
Identitas:
Tn. Didi, 35 tahun, Betawi, agama Islam, suku Jawa, pendidikan SLTA (tamat),
pegawai swasta, status menikah, tinggal di Tomang, Jakarta Barat.
Keluhan Utama:
Mendengar suara-suara tanpa ada orang yang berbicara di sekitarnya sejak dua
bulan yang lalu dan belakangan sering merasa sedih.

1. Analisis Skenario Kasus:


➔ Sebagai persiapan untuk menyusun wawancara terhadap pasien.
➔ Bacalah skenario kasus (± 2 menit) sekaligus menganalisis kasus untuk memperkirakan
diagnosis pasien hingga dapat melakukan anamnesis/ wawancara psikiatrik dengan baik.

a. Keluhan utama pasien misalnya mendengar suara-suara tanpa ada orang di sekitarnya
→ Psikosis (Organik / Non-organik ?).
b. Keluhan utama lainnya yaitu adanya perasaan sedih yang belakangan timbul
→ kemungkinan D/ Blok F3 : Mood Disorder / Ggn Suasana Perasaan/ Ggn Afektif (D/. Major
Depresif Disorder (MDD)?, Ggn Bipolar I episode depresif ?) (Distimia/ Neurosis depresif tak
penuhi onset harus ≥ 2 tahun dan pada pasien ini terdapat gejala psikotik).
c. Hasil pemeriksaan fisik normal → Psikosis Non-organik (D/. Blok F2):
(Skizofrenia?, Ggn Skizofreniform?, Ggn Waham/ Delusional disorder?, Ggn Psikotik Akut-
Sementara/ Psikosis Reaktif Singkat/ Brief Psychotic Disorder?, Ggn Skizoafektif ? ).
d. Gangguan psikotik dengan mood yang menonjol → tak memenuhi untuk D/. :
• Skizofrenia (onset/ durasi gangguan pasien baru 2 bulan).
• Gangguan Skizofreniform (walau onset/ durasi memenuhi > 1bulan / < 6 bulan).
• Brief Psychotic Disorder (onset harus < 1 bulan).
• Gangguan Waham (onset memenuhi minimal 1 bulan, walau tanpa waham bizarre,
namun pasien alami halusinasi auditorik yang tak boleh ada pada gangguan waham).
e. Pasien mengalami gangguan mood (depresi) yang menonjol, namun tanpa data lainnya,
diasumsikan pasien tidak memenuhi Epsiode Depresif, namun ada halusinasi (psikosis) → tak
penuhi D/. F3 : Major Depresif Disorder (MDD) taraf berat dengan ciri psikotik.
f. Pasien baru pertama kali alami gangguan ini dengan asumsi pasien tidak pernah mengalami
episode manik, namun terdapat halusinasi/ gambaran psikotik → tidak memenuhi D/. F3:
Gangguan Bipolar I kini episode depresif dengan ciri psikotik.
g. Keluhan utama diawali dengan gejala psikosis/ mirip Skizofrenia dan belakangan timbul
perasaan sedih (mood depresif/ hipotim) seperti pada gangguan Afektik → Skizofrenia + Afektif
→ kemungkinan D/. F2 : GANGGUAN SKIZOAFEKTIF Dengan Tipe Depresif.
h. Data lain yang belum diperoleh → dikembangkan dalam anamnesis.

Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2021/2022 | 58


2. Wawancara Psikiatrik:
➔ (ketika berada dalam ruang pemeriksaan – wawancara ± 5 menit)
➔ Hasil wawancara yang sesuai kriteria diagnostik kasus akan menysun Status Mental dan
penegakkan Diagnosis/ Diagnosis Banding, sehingga mampu memberi terapi yang tepat.

a. Ingatlah lakukan wawancara dengan membina rapport yang baik terhadap pasien.
b. Pertama-tama lakukan anamnesis identitas pasien yang sangat relevan, seperti nama pasien:
misal Tn. Didi, usia 35 tahun. Untuk menghemat waktu, sebaiknya langsung menyebut nama
pasien Tn. Didi, dan perkenalkan saya Dr....... (lihat cuplikan wawancara). Usia juga tak perlu
ditanyakan, data dapat dilihat pada lembar instruksi untuk mahasiswa). Data identitas lainnya
tak perlu ditanyakan.
c. Pertanyaan pertama pada anamnesis adalah keluhan utama.
d. Selanjutnya anamnesis diagnosis banding:
o Anamnesis DD/. dimulai dengan blok yang sama dari D/ yang diperkirakan.
o Urutan pertanyaan fleksibel tergantung arus wawancara dan ingatlah lakukan anamnesis
yang benar-benar relevan berhubung adanya keterbatasan waktu.
o Pada D/. Blok F2 yang memenuhi hanya Gangguan Skizoafektif, artinya gangguan lain blok ini
tak perlu ditanyakan. Lanjutkan anamnesis DD/ Blok F0 (GMO), F1 (Napza). Dapat pula
dimulai pada Blok F3 (Major Depresif Disorder/ taraf berat dengan ciri psikotik dan
Gangguan Bipolar I episode depresif dengan ciri psikotik), dilanjutkan DD/. F0 dan F1 lalu F2
(Gangguan Skizoafektif).
o Uraian: Diagnosis banding :
▪ Psikosis Organik / Gangguan Mental Organik – GMO → DD/. Blok F0.
o ”Apakah pasien pernah alami penyakit yang serius atau kecelakaan/ trauma berat mengenai
kepala ?”
o Bila D/. Blok F0 tidak memenuhi, maka langsung bertanya untuk D/. Blok F1.

▪ Psikosis/ Gangguan Mental Perilaku Akibat Zat → DD/. Blok F1.


o ”Apakah pasien merokok, mengkonsumsi kopi/ minuman berenergi/ beralkohol atau pernah
ditawari seperti narkoba yang tentunya dapat mempengaruhi keluhan yang seperti dialami
saat ini ?”
o Bila D/. Blok F1 tidak memenuhi, maka langsung bertanya untuk D/. Blok F3.

▪ Major Depresif Disorder taraf berat dengan ciri psikotik


➢ Kriteria Episode Depresif Mayor → ”SIGEMCAPS” : durasi 2 minggu
o S : sleep disorder (insomnia/ hipersomnia)
o I : interest deficit (minat  / kesenangan  = anhedonia) → kriteria -2
o G : guilt (rasa bersalah yang tak sesuai/ berlebihan, rasa tak berarti/ berharga,
putus asa,
hingga waham nihilistik)
o E : energy deficit (/ fatigue) → kriteria -3
o M : mood  (hipotim / terdepresi) → kriteria utama -1
o C : concentration deficit (/ kemampuan berpikir , keragu-raguan)
o A : appetite disoder ( /   perubahan berat badan > 5% sebulan)
o P : psychomotor  (retardasi) /  (agitasi)
o S : suicide (ide / percobaan bunuh diri)

Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2021/2022 | 59


▪ Gangguan Bipolar I kini episode depresif dengan ciri psikotik :
➢ Bipolar: Episode Depresif Mayor (lihat kriteria di atas) dan Episode Manik.
➢ Kriteria utama Mania: Hiperthym/ Mood  → suasana perasaan secara ab-normal dan
persisten meningkat, ekspansif atau iritabel).
➢ Mania berkisar antara Elasi (rasa gembira, senang, bahagia, kepuasan diri yang dalam);
Euforia (elasi kuat, rasa gembira diluar batas); Eksaltasi (sangat meningkat dibanding
euforia, keyakinan diri meningkat); hingga Ecstasy (kegembiraan yang luar biasa;
kenikmatan yang sangat intens).
➢ Kriteria Episode manik → ”DIGFAST” : durasi 1 minggu
o D : distractibility (atensi mudah teralih dari stimulus yang tak adekuat)
o I : indiscretion (keterlibatan berlebihan pada aktivitas yang menyenangkan, tapi
berpotensi memiliki akibat menyakitkan; tak bijak/ tanpa memikirkan bahaya
dikemudian hari)
o G : grandiosity (harga diri membumbung, ide/ waham kebesaran, erotomania)
o F : flight of ideas (lompat pikir)
o A : activities increase (hiperaktivitas yang berorientasi tujuan)
o S : sleep (kebutuhan tidur  / tak butuh tidur)
o T : talkative (logore/ banyak bicara dari biasanya/ tekanan untuk terus bicara)

3. Presentasi Status Mental:


(Sesuai format yang berlaku)

4. Diagnosis dan Diagnosis Banding:


a. Diagnosis: GANGGUAN SKIZOAFEKTIF DENGAN TIPE DEPRESIF : Kriteria menurut DSM IV-TR:
a) Periode penyakit tak terputus pada suatu waktu berupa episode depresi mayor/ episode
manik/ episode campuran yang terjadi bersamaan dengan gejala yang memenuhi kriteria A
Skizofrenia.
- (Gejala karakteristik Skizofrenia: selama periode 1 bulan terdapat 2 / > gejala bermakna berikut ini: (1).
Delusi/ waham; (2). Halusinasi; (3). Bicara terdisorganisasi/kacau – derailment/ inkoherensi; (4). Perilaku
terdisorganisasi/kacau atau katatonik; (5). Gejala negatif – afek datar, alogia, avolition/ abulia, anhedonia,
atensi defisit, apatis, asosialisasi/ social withdrawal).
- (Episode Depresif terutama terdapat gejala mood terdepresi).
b) Selama periode penyakit yang sama, terdapat waham/ halusinasi selama minimal 2 minggu
tanpa mood yang menonjol.
c) Gejala yang memenuhi kriteria episode mood timbul dalam porsi substansial pada total
durasi periode aktif dan residual penyakit.
d) Gangguan tak disebabkan efek fisiologis langsung suatu zat (Blok F1) / kondisi medis umum
(Blok F0).
→ Tipe Depresif (mencakup hanya episode depresif mayor).
→ Tipe Bipolar (episode manik/campuran atau manik/campuran + episode depresif mayor).
b. Diagnosis Banding (paling mendekati):
Gangguan Bipolar I kini episode depresif dengan ciri psikotik.

5. Penatalaksanaan Kasus:
a. Terapi Obat (Psikofarmaka): Misal: Tab. Haloperidol 3 X 5 mg/ hari dan tab. Sertralin 1 x 50 mg/ hari.
b. Terapi Non-Obat (Psikoterapi): Misal: Psikterapi Suportif.

Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2021/2022 | 60


MATERI KKD - 7 (Sesi VII-c): LATIHAN UJIAN OSCE PSIKIATRIK

TIPE SOAL: A/B-5 Untuk Pasien Perempuan

MAHASISWA/ PS / INSTRUKTUR

LATIHAN OSCE PSIKIATRIK /UJIAN KKD Mo-PSI

1. Instruksi Peserta SKENARIO KLINIK:


Ujian Pasien datang dengan keluhan utama nyeri perut. Sejak setahun
(Mahasiswa) belakangan ini pasien sangat mengkuatirkan kondisi perutnya yang
kemungkinan mengalami kanker. Tidak terdapat keluhan pada bagian
tubuh lainnya. Pasien telah memeriksakan kesehatannya ke berbagai
dokter/ rumah sakit dengan hasil normal dan tidak ditemukan proses
keganasan.
Tugas:
1. Lakukan anamnesis/wawancara psikiatrik
2. Lakukan pemeriksaan status mental dan presentasikan hasilnya
3. Tentukan diagnosis (Axis I) dan diagnosis banding
4. Sebutkan tatalaksana (psikofarmaka – tanpa resep obat dan
psikoterapi)
5. Lakukan bina rapport dan tunjukkan sikap profesionalisme.

2. Instruksi Pasien A. IDENTITAS PASIEN:


Simulasi/ Standar Ny. Oci, 35 tahun, menikah, ibu pegawai swasta, Islam, Betawi,
(PS) tamat SMA, tinggal di Tomang Jakarta Barat.
B. RIWAYAT GANGGUAN PSIKIATRIK:
1. Keluhan Utama: Nyeri perut.
(Pasien datang
bersama suami ke 2. Riwayat Gangguan Sekarang:
Poliklinik Umum 1) Sejak setahun belakangan ini pasien sangat mengkuatirkan
R.S. Trisakti) kondisi perutnya yang mungkin menderita kanker.
2) Hasil pemeriksaan secara lengkap selalu menunjukkan kondisi
fisik yang normal, tanpa tanda-tanda keganasan. Walau
demikian pasien masih terus kuatir terhadap kondisinya, dan
hal itu membuat keluarga kesal dan akhirnya bersikap kurang
peduli.
3) Tidak terdapat kekuatiran yang berlebihan pada bagian tubuh
lainnya.
4) Keluhan fisik lain: tanpa problem tidur/ selera makan/ berat
badan. Tanpa rasa lelah yang hebat/ lemah, pucat/ kurang
darah, sesak, pusing, dsb.

Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2021/2022 | 61


5) Tanpa hambatan konsentrasi/ daya ingat. Juga tidak ada pikiran
tentang masa depan yang suram, terlebih kematian.
6) Kekuatiran dirinya mengalami kanker tidak sampai pada taraf
pemikiran atau keyakinan yang salah bahwa ia benar-benar
telah mengidap penyakit parah (kanker).
7) Tidak berpikir ada pengaruh diluar batas manusia telah terjadi
keanehan yang tak lazim pada perut-ususnya/ tubuh/
lingkungan atau kekuatan supranatural/ diluar kendali/
kecurigaan tanpa dasar.
8) Tidak ada riwayat mendengar suara-suara/ melihat/ mencium/
meraba tanpa objek atau pikiran tentang perubahan yang tak
lazim pada tubuh/ lingkungan sekitar.
9) Wawasan/ kesadaran pasien terhadap gangguan yang dialami
selama ini dianggap murni akibat penyakit fisik. Tidak berpikir
ada orang lain/ sekitarnya sebagai penyebab.
10) Gangguan tersebut mempengaruhi kehidupan sehari-hari.
3. Riwayat Gangguan Dahulu:
a. Riwayat Psikiatrik: Belum pernah mengalami gangguan
seperti sekarang ini.
b. Riwayat Kondisi Medis Umum: Pasien tidak pernah
mengidap penyakit serius (radang usus besar/ gangguan cerna
lain). Pasien tak pernah mengalami trauma kepala/ penyakit
yang serius. Tanpa riwayat keluarga dengan tumor/ kanker.
c. Riwayat Penggunaan Zat/ Medikasi: Pasien tidak pernah
menggunakan napza atau tidak sedang mengkonsumsi obat/
medikasi, merokok, atau minum kopi.
C. RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI, KELUARGA,
PERNIKAHAN, LINGKUNGAN/ SOSIAL EKONOMI:

3. Tata Letak Station 1 meja-3 kursi-ATK


dan Kebutuhan
Peralatan

(Setting: Poliklinik
Umum R.S. Trisakti)

4. Penulis dr. Agnes TWR, Sp.KJ


5. Referensi - Kaplan & Sadock’s Synopsis of Psychiatry, 11th ed, 2015.
- PPDGJ III, Depkes RI, 1993.
- Materi kuliah Modul Psikiatri.

Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2021/2022 | 62


MATERI KKD - 7 (Sesi VII-c): EVALUASI
LATIHAN OSCE PSIKIATRIK / UJIAN KKD Mo-PSI

RUBRIK PENILAIAN OSCE MODUL PSIKIATRI

Bobot
No Kompetensi Rentang Nilai 0 – 3
Niali

Mahasiswa melakukan anamnesis berikut ini secara


Anamnesis
lengkap dan sistematis: 3
1. (Wawancara
Keluhan Utama, Riwayat Gangguan Sekarang, dan
Psikiatrik)
Riwayat Gangguan Dahulu

Mahasiswa melakukan dan mempresentasikan hasil


Pemeriksaan dan pemeriksaan status mental(*) secara lengkap, sistematis
2. Presentasi dan hampir seluruh komponen disebut secara benar, 2
Status Mental sesuai dengan psikopatologi pasien. Komponen penilaian
Status Mental (*) :

Penegakkan Diagnosis
(Axis-I sesuai DSM Mahasiswa menetapkan diagnosis dan diagnosis banding
3. 2
IV) dan Diagnosis yang sesuai, tepat dan benar pada gangguan berikut ini:
Banding

Mahasiswa menyebutkan tatalaksana:


• Psikofarmaka: (nama obat yang sesuai), dengan
menjelaskan tujuan terapi dan indikasi obat yang
dipilih, menjelaskan cara mengonsumsi obat yang
Tatalaksana Terapi akan diberikan, menjelaskan efek samping obat yang
Psikofarmaka mungkin terjadi)
4. 1
dan • Psikoterapi: (jenis terapi yang sesuai), dengan
Psikoterapi memotivasi pasien agar mau menerima terapi,
menjelaskan tujuan terapi secara singkat, jelas dan
tegas meyakinkan pasien bahwa terapis mengerti
keluhan pasien dan mampu membantu pasien, derta
teknik/ prosedur yang benar

Mahasiswa melakukan berikut ini:


• Bina Rapport : membina hubungan terapeutik yang
Komunikasi/ Edukasi
baik.
(Bina rapport)
5. • Wawancara/ Anamnesis: secara sistematis dan 2
dan Perilaku
lengkap.
Profesional
• Sikap profesional selaku terapis : terkesan sangat
terampil dan profesional

Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2021/2022 | 63


Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2021/2022 | 64
MATERI KKD - 8 (Sesi VIII): UJIAN KKD Mo-PSI (OSCE PSIKIATRIK)

TIPE SOAL: A-5 Untuk Pasien Perempuan

MAHASISWA/ PS / INSTRUKTUR

UJIAN KKD Mo-PSI (OSCE PSIKIATRIK)

1. Instruksi Peserta SKENARIO KLINIK: ...


Ujian Tugas:
(Mahasiswa) 1. Lakukan anamnesis/wawancara psikiatrik
2. Lakukan pemeriksaan status mental dan presentasikan hasilnya
3. Tentukan diagnosis (Axis I) dan diagnosis banding
4. Sebutkan tatalaksana (psikofarmaka – tanpa resep obat dan
psikoterapi)
5. Lakukan bina rapport dan tunjukkan sikap profesionalisme.
2. Instruksi Pasien A. IDENTITAS PASIEN:
Simulasi/ Standar B. RIWAYAT GANGGUAN PSIKIATRIK:
(PS) 1. Keluhan Utama:
2. Riwayat Gangguan Sekarang:
3. Riwayat Gangguan Dahulu:
a. Riwayat Psikiatrik:
(Pasien datang b. Riwayat Kondisi Medis Umum:.
bersama suami ke c. Riwayat Penggunaan Zat/ Medikasi:
Poliklinik Umum C. RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI, KELUARGA,
R.S. Trisakti) PERNIKAHAN, LINGKUNGAN/ SOSIAL EKONOMI:
D. PERAN YANG HARUS DILAKUKAN PS:
a. Peran Umum:
b. Peran Khusus:
3. Tata Letak Station 1 meja-3 kursi-ATK
dan Kebutuhan
Peralatan

(Setting: Poliklinik
Umum R.S. Trisakti)

4. Penulis dr. Agnes TWR, Sp.KJ


5. Referensi - Kaplan & Sadock’s Synopsis of Psychiatry, 11th ed, 2015.
- PPDGJ III, Depkes RI, 1993.
- Materi kuliah Modul Psikiatri.

Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2021/2022 | 65


EVALUASI AKHIR
KKD MODUL PSIKIATRI

No. BIDANG KOMPETENSI BOBOT NILAI

Pemeriksaan Psikiatrik-1
1. 20 % ........
(Anamnesis/ Wawancara Psikiatrik)

Pemeriksaan Psikiatrik-2
2. 15 % ........
(Riwayat Psikiatrik)

Pemeriksaan Psikiatrik-3
3. 20 % ........
(Status Mental)

Penatalaksanaan Psikiatrik
4. 15 % ........
(Psikofarmaka dan Psikoterapi)

5. Ujian (Latihan OSCE Psikiatrik) 30 % ........

TOTAL NILAI AKHIR KKD MODUL PSIKIATRI


(Nilai Kelulusan: ≥ 80) ........

Materi KKD Mo-PSI (MAHASISWA) – 2021/2022 | 66

Anda mungkin juga menyukai