Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN TUGAS KELOMPOK

MATA KULIAH KESEHATAN MASYARAKAT KELAUTAN DAN


MARITIM

PELAYANAN KEPERAWATAN JIWA PADA SITUASI BENCANA


GELOMBANG PASANG DAN BADAI

Disusun Oleh Kelompok 2 :

1. Alda Rimba Alfiana Sari 1910008


2. Ifa Anggi N 1910056
3. Ken Satyo W 1910062
4. Margareta Yulia P 1910068
5. Mei Nur Cahyatiningsih 1910070
6. Oktaningtiyas 1910084

PRODI S-1 KEPERAWATAN

STIKES HANG TUAH SURABAYA

TA. 2021/2022

KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kelompok 2 dapat menyelesaikan makalah
ini tentang“Pelayanan Keperawatn Jiwa Pada Situasi Bencana Gelombang Pasang dan
Badai ”

Penyusunan karya tulis ilmiah ini bertujuan untuk memberi gambaran tentang
bagaimana “Pelayanan Keperawatn Jiwa Pada Situasi Bencana Gelombang Pasang dan
Badai”. Kami menyadari bahwa tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak, penulisan karya
tulis ilmiah ini tidak akan terwujud, maka dari itu kami ucapkan terima kasih.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, kami menerima
segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat serta
pengetahuan yang lebih luas bagi pembaca.

Surabaya, 25 oktober 2021


DAFTAR ISI

COVER ........................................................................................................

KATA PENGANTAR .................................................................................

DAFTAR ISI ................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................
1.3 Tujuan .....................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN
2.1 gelombang pasang dan badai .................................................................
2.2 pelayanan kesehatan jiwa .......................................................................

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan .............................................................................................
3.2 Saran .......................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Gelombang adalah peristiwa naik turunnya permukaan air laut dari ukuran
kecil (riak) sampai yang paling panjang (pasang surut).gelombang yang terjadi di
perairan teluk pelabuhan ratu merupakan gelombang hasil rambatan yang terjadi di
samudera indonesia. Gelombang ini di pengaruhi oleh kondisi topografi dasar laut dan
keadaan angin.
Gelombang adalah suatu fenomena laut yang sangat penting untuk diketahui.
Informasi mengenai gelombang laut digunakan dalam banyak kegiatan yang
berhubungan dengan kemaritiman seperti transportasi laut, eksplorasi lepas pantai,
perikanan, pembangunan pelabuhan, keselamatan pelayaran, dan pengembangan
wilayah pesisir, dan mitigasi pantai. Fenomena gelombang yang ada di laut sendiri
utamanya merupakan hasil transfer energi oleh embusan angin di permukaan laut
yang kemudian menjalar dan diteruskan hingga menuju pantai. Embusan angin yang
berada di permukaan laut akan mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang,
kecepatan gelombang serta panjang gelombang seiring dengan meningkatnya waktu
embusan angin berlangsung (Ondara dan Semeidi, 2017).
Seseorang yang mengalami peristiwa traumatik yang diakibatkan bencana
mengalami perubahan drastis dalam hidupnya. Hal-hal yang terjadi jelas,teratur dan
dapat di prediksi berubah menjadi ketidakjelasan dan sulit diprediksi.hal ini membuat
presepsi seseorang akan kehidupan menjadi berubah. Mereka tidak lagi berani
membuat rencana, masa depan seolah-olah hilang karena umumnya hanya hidup
untuk saat ini .pengalaman traumatik ini juga dapat mengubah perilaku dan kehidupan
emosi seseorang, perasaan marah, bingung, frustasi, tidak berdaya, merasa bersalah,
sering di rasakan oleh indvidu. Ada banyak gangguan mental yang dapat terjadi
setelah trauma dari bencana.

1.2. Rumusan masalah


1. Bagaimana cara perusakan gelombang pasang dan badai ?
2. Apa saja kerugian korban korban dan kerusakan akibat bencana ?
3. Apakah tindakan yang di lakukan sebelum dan sesudah terjadi bencana ?
4. Apakah pentingnya penangan masalahkesehatan jiwa dalam bencana ?
5. Apakah penyebab timbulnya masalah kesehatan jiwa dan psikososial dalam
bencana ?
6. Apakah masaalah kesehatan jiwa dan psikososial terhadap bencana ?
7. Apakah upaya penangan masalah kesehatan jiwa dan psikososial pada bencana ?
8. Apakah intervensi kesehatan jiwa psikososial untuk kesiap siagaan bencana ?

1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui penyebab gelombang pasang dan badai .
2. Untuk mengetahui cara menghadapi bencana gelombang pasang dan badai .
3. Untuk mengetahui tindakan yang akan dilakukan ketika sebelum dan sesudah
terjadi bencana
4. Untuk menangani psikologis pada penderita bencana
5. Untuk mengetahui penyebab masalah kesehatan jiwa yang terjadi dalam
bencana
6. Untuk mengetahui diagnosa masalah kesehatan jiwa dan psikososial terhadap
bencana
7. Untuk mengetahui upaya penanganan untuk masalah kesehatan jiwa dan
psikososial pada bencana
8. Untuk mengetahui tindakan yang diberikan kepada kesehatan jiwa psikososial
untuk kesiap siagaan bencana
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Gelombang Pasang dan Badai


2.1.1 Pengertian Gelombang Pasang dan Badai
Gelombang pasang adalah gelombang air laut yang melebihi batas
normal, dan dapat menimbulkan bahaya di laut maupun di darat terutama
daerah piinggir pantai .umumnya gelombang pasang terjadi karena adanya
angin kencang/uting beliung.perubahan cuaca yang sangat cepat dan karena
ada pengaruh gravitasi bulan maupun matahari.
Angin kencang terjadinya badai di tengah laut dan menyebabkan
terjadinya gelombang pasang di pinggir pantai.perubahan cuaca yang tiba-tiba
menjadi gelap merupakan salah satu tanda-tanda akan terjadinya gelombang
pasang.
Gelombang pasang laut atau badai laut terjadi di sebagian besar
provinsi di indonesia .disamping itu terdapat infrastruktur yang rusak akibat
gelombang pasang laut atau badai laut seperti jalan, saluran listrik ,dan
sebagainya.

2.1.2 Penyebab Gelombang Pasang dan Badai


Angin dengan kecepatan besar yang terjadi di atas permukaan laut bisa
membangkitkan turun naiknya muka air laut yang besar di sepanjang
pantai.apalagi jika angin badai tersebut cukup kuat dan daerah pantai dangkal
dan luas .apalagi terjadinya siklon tropis ,pasang surut purnama dan gempa
bumi yang diikuti tsunami menjadi penyebab badai laut.
Banyaknya hal dan kerumitan yang mnyertai timbulnya badai ini.
Menyebabkan perkiraan dan penentuan peningkatan muka air laut selama
terjadinya badai sulit di prediksi. Besarnya perubahan naik-turun muka air
tergantung pada kecepatan angin ,putar balik,kedalaman air dan kemiringan
dasar laut.putar-balik permukaan ini berpengaruh pada periode dan tinggi
gelombang yang dibangkitkan.gelombang panjang akan terjadi jika putar-balik
besar/panjang.
Siklon tropis sesuai namanya yaitu berada di sekitar daerah tropis
terutama yang mempunyai suhu muka laut hangat.terbentuknya siklon tropis
karena adanya wilayah perairan yang luas dengan suhu muka laut hangat
sampai panas (lebih 270c) sehingga udaara lapisan bawah terangkat ,tertiup
perlahan ,bergeser kemudian berputa-putar serta menjauh dari khatulistiwa
yang makin lama makin bsar dan kuat. Oleh karena itu siklon tropis dimulai
secara aktif di daerah lintang bumi 100-200 LU/LS

2.1.3 Cara Perusakan


Gelombang pasang terjadi dalam periode yang cukup lama dengan
ketinggian gelombang yang berbeda-beda selama proses tersebut gelombang
dapat merusak dan mengahncurkan kehidupan. Bangunan dan infrastruktur
daerah pantai dan menggeamkan kapal-kapal, gelombang badai dapat
memutar air dan menimbulkan gelombang yang tinggi sehingga mengganggu
pelayaran yang berpotensi menenggelamkan kapal.tahap terjadinya siklon
tropis terjadi pada saat mencapai lautan yang dingin atau memasuki daratan
karena sumber energi panasnya mengecil, melemah dan akhirnya
menghilang,sementara itu gelombang tetap menyerang pemukiman peenduduk
pesisir pantai.

2.1.4 Gejala dan Tanda Gelombang Badai


1. Terlihat gumpalan awan gelap besar dan tinggi
2. Petir dan guruh terlihat dari jauh
3. Terdengar suara gemuruh dari kejauhan
4. Langit mendadak gelap

2.1.5 Kerugian Korban dan Kerusakan Akibat Bencana


Bagi penduduk yang bermukim di esisir pantai,gelombang
pasang/badai laut mengakibatkan kerugian berupa korban manusia.harta benda
dan kerusakan.baik milik perorangan maupun milik umum. Dapat menggangu
dan bahkan melumpuhkan kegiatan sosial dan ekonomi peduduk.manusia akan
meninggal karea tertimpa bangunan roboh tertiup badai dan luka-
luka .prsarana umum, sosial dan eekonomi serta ekonomi yang rusak atau
roboh.
2.1.6 Tindakan Yang Dilakukan Sebelum dan Sesudah Terjadinya Badai
Bagi penduduk yang bermukiman di pesisir pantai,hal hal berikut harus
di lakukan dalam menghadapai gelombang pasang/badai laut
1. Sebelum terjadi
Bila berada di dalam rumah :
a) Bawa masuk barang-barang kedalam rumah agar tidak terbawa
angin
b) Tutp jendela dan pintu
c) Matikan aliran listrik
d) Cari informasi untuk mendapatkan informasi dan petunjuk-
petunjuk .

Jika berada di luar rumah :

a) Segera menjauh dari badai bila masih memungkinkan


b) Segera masuk ke dalam rumah atau bangunan yang kokoh .
c) Sgera membungkuk ,duduk dan peluk lutut ke dada bila terasa
petir akan menyambar jangan tiarap dia tas tanah
d) Hindari bangunan yang tinggi (tiang listrik, pohon ,papanreklame
dan sebagainya)

2. Setelah terjadinya badai :


a) Pastikan tidak ada anggota keluarga yang cedera
b) Bila ad orban segera berikan pertolongan
c) Laporkan segera kepada petugas yang berwenang jika ada
kerusakan listrik,gas,dan kerusakan yang lainnya.
d) Jika dalam perjalanan teruskan perjalanan dengan hati-hati

2.1.7 Cara Menghadapi Bencana


Untuk menghadapi gelombang pasangabrasi laut dan gelombang badai
setiap orang yang tinggal di daerah rawan bemcana ini harus mempunyai
rencana .
Bergabung dengan kegiatan PRB berbasis masyarakat, khususnya
masyarakat siaga bencana gelombang laut atau badai laut di antara nelayan
dan penduduk pantai .
Tutrut serta mendukung pendidikan PRB di sekolah. Mengikuti
kegiatan pelatihan teknis dan ketrampilan kerja dalam rangka PRB. Kegiatan
ini bermaksud untuk meningkatkan keadaan ekonomi msyarakat, sehingga
tidak rentan dalam menghadapi bencana alam.
.
2.2 Pelayanan Kesehatan Jiwa
2.2.1 Pentingnya Penanganan Masalah Kesehatan Jiwa Dalam Bencana
Seseorang yang mengalami peristiwa traumatik yang diakibatkan
bencana mengalami perubahan drastis dalam hidupnya. Hal-hal yang terjadi
jelas,teratur dan dapat di prediksi berubah menjadi ketidakjelasan dan sulit
diprediksi.hal ini membuat presepsi seseorang akan kehidupan menjadi
berubah. Mereka tidak lagi berani membuat rencana, masa depan seolah-olah
hilang karena umumnya hanya hidup untuk saat ini .pengalaman traumatik ini
juga dapat mengubah perilaku dan kehidupan emosi seseorang, perasaan
marah, bingung, frustasi, tidak berdaya, merasa bersalah, sering di rasakan
oleh indvidu. Ada banyak gangguan mental yang dapat terjadi setelah trauma
dari bencana.
Ada yang merupakan akibat langsungdari trauma yang dialami, seperti
reaksi stres akut dan gangguan pasca trauma, ada yang hanya di cetuskan oleh
peristiwa traumatik yang di alami, seperti gangguan psikotik, gangguan
anxietas dan depresi dan ada yang secara tidak langsung di sebabkan oleh
bencana, karena peristiwa itu menghentian proses pengobatan gangguan yang
telah di derita sebelumnya sehingga terjadi kekambuhan pada beberapa kasus
mungkin memerlukan bantuan profesional atau ahli kesehatan jiwa untuk
mengatasi hal tersebut.

2.2.2 Penyebab Timbulnya Masalah Kesehatan Jiwa dan Psikososial Dalam


Bencana
1. Mengingatkan kembali peristiwa yang terjadi
2. Takut akan terjadi kembali peristiwa yang sama
2.2.3 Masalah Kesehatan Jiwa Dan Psikososial Akibat Bencana
1. Stress akut
2. Depresi
3. Gangguan stress pasca trauma

2.2.4 Upaya Penanganan Masalah Kesehatan Jiwa dan Psikososial Pada


Bencana
1. Komponen dukungan kesehatan jiwa dan psikososial untuk kesiapsiagaan
becana
Sistem kesehatan jiwa yang komprehensif perlu di kembangkan untuk
merespon kebutuhan dukungan psikososial dan kesehatan jiwa pada
masyarakat yang terkena bencana. Sistem kesehatan jiwa yang kuat akan
memudahkan suatu daerah memiliki sumber daya manusia yang terampil
dan siap di obilisasi dengan cepat bila terjadi bencana .
Seluruh aspek kesehatan jiwa haruslah di kembangkan dalam jangka
panjang, termasuk pengembangan kebijakan kesehatan jiwa,
pengembangan pelayanan kesehatan jiwa dan peningkatan struktur
administratif kesehatan jiwa didinas kesehatan provinsi, kabupaten/kota.
Uraian di bawah ini merupakan ukuran untuk mengembangkan sistem
penanganan masalah kesehatan jiwa akibat bencana pelayanan kesehatan
jiwa dari provinsi serta kabupaten/kota untuk kesiapsiagaan bencana
1) Sistem Pelayanan Kesehatan Jiwa Untuk Kesiapsiagaan Bencana
Seperti yang sudah diuraikan sebelumya, ada banyak gangguan
jiwa yang dapat terjadi setelah bencana seperti reaksi stres akut,
gangguan depresi, gangguan ansietas, gangguan stres pasca trauma
serta kambuhnya gangguan jiwa yang telah diderita sebelumnya.
2) Sistem Informasi
Sistem informasi merupakan komponen penting dalam
pengembangan upaya kesehatan jiwa pada kesiapsiagaan bencana. Hal
ini bertujuan untuk :
a. Menjamin diseminasi informasi sampai pada masyarakat
b. Menjamin diseminasi informasi antar sistem yaitu dari sistem
kesehatan kepada sistem lain
c. Memudahkan akses oleh berbagai kelompok sasaran
3) Monitoring dan Evaluasi
Monitoring dan evaluasi secara rutin atau berkala upaya-upaya
program kesehatan jiwa bencana perlu dilakukan untuk menilai atau
mengukur keberhasilan kegiatan yang dilaksanakan. Untuk itu perlu
disusun beberapa fungsi umum monitoring dan evaluasi pada
kesiapsiagaan bencana:
a. Meninjau dan menyusun informasi tentang kapasitas dan
kerentanan masyarakat untuk menghadapi isu-isu dan
sumber daya kesehatan jiwa dan psikososial dalam situasi
kedaruratan
b. Menilai kapasitas tanggap darurat untuk dukungan
kesehatan jiwa
c. Mengembangkan instrumen penilaian serta fleksibel secara
budaya untuk digunakan secara cepat dalam situasi
kedaruratan
d. Mengembangkan indikator untuk melakukan monitoring
dan evaluasi dukungan kesehatan jiwa
e. Mengembangkan rencana aksi untuk penilaian yang
terkoordinir
f. Mengumpulkan dan menyebarluaskan informasi kepada
masyarakat dan sektor terkait
4) Sistem Koordinasi
Maksud dan tujuan mengembangkan sistem koordinasi dalam
upaya pelayanan kesehatan jiwa pada kesiapsiagaan bencana ini agar:
a. Pemanfaatan sumber daya dapat lebih efektif dan efisien
b. Mencegah terjadinya fragmentasi dan duplikasi upaya
dukungan kesehatan jiwa dan psikososial yang diberikan
c. Intervensi yang diberikan sesuai dengan kebutuhan dan fakta
yang ada di masyarakat, dan tersebar secara geografis sesuai
kebutuhan
5) Pemberdayaan Masyarakat
a. Upaya pemberdayaan masyarakat guna melakukan respon awal
saat
b. Bencana dan mengembangkan ketahanan masyarakat,
kemampuan mengatasi
c. Masalah dan mendorong hubungan masyarakat yang harmonis
perlu diperkuat

2.2.5 Upaya Intervensi Kesehatan Jiwa dan Psikososial Untuk Kesiapsiagaan


Bencana
Penanganan kesehatan jiwa dan psikososial untuk kesiapsiagaan
bencana adalah sebagai berikut :

1) Individual
Intervensi masalah kesehatan jiwa dapat diberikan secara individual
misalnya melalui terapi, konseling, psikoedukasi individual, dsb.
2) Komunitas
Selain secara individual, intervensi juga bisa diberikan berazaskan
komunitas, melalui pengorganisasian komunitas, psikoedukasi komunitas,
dan konseling kelompok.
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Gerakan air laut terdiri atas ombak (gelombang), arus, dan gerakan pasang. Gerakan
air laut memengaruhi perubahan bentuk permukaan pantai karena gerakan tersebut dapat
mengakibatkan pengikisan, pengangkutan, dan pengendapan material. Terjadinya
gelombang disebabkan oleh angin dan pasang serta gaya tarik bulan dan matahari.
Manfaat dari gerakan air laut ini ialah bahwa semua aktivitas didekat laut maupun
didalam laut sangat bermanfaat untuk makhluk hidup (manusia, hewan, dan organism
lainnya) ataupun non mahkluk hidup lainya (angin, udara dan lainnya).

Kesehatan jiwa merupakan kondisi dimana seorang individu dapat berkembang secara
fisik, mental, spiritual, dan sosial sehingga individu tersebut menyadari kemampuan
sendiri, dapat mengatasi tekanan, dapat bekerja secara produktif, dan mampu memberikan
kontribusi untuk komunitasnya.

3.2. Saran
Masih banyak yang perlu dikaji dan dipelajari dalam makalah ini, namun keterbatasan
penulis dalam mencari data dan informasi yang lebih valid menjadi salah satu kendala
dalam penulisan karya tulis ini. Namun, ada satu kesimpulan yang dapat kita ambil dari
tulisan ini adalah pembaca dapat memahami isi didalam pembahasan tersebut, sehingga
dapat dijadikan acuan informasi dalam memberikan informasi pada orang lain.
DAFTAR PUSTAKA

UU No, 18 tahun 2015 tentang kesehatan jiwa

Departemen Kesehatan (2008) Pedoman Upaya Kesehatan Jiwa dan Psikososial untuk
Kesiapsiagaan Bencana

Departemen Kesehatan (2008). Pedoman Kesehatan Jiwa pada situasi emergensi (aspek jiwa
dan kesehatan masyarakat yang terpapar stressor yang ekstrim

Kepmenkes No.48 tahun 2006 tentang Pedoman Penanggulangan Masalah Kesehatan Jiwa
dan Psikososial pada Masyarakat akibat Bencana dan Konflik

Departemen Kesehatan (2000). Pedoman Penanggulangan Masalah Kesehatan Jiwa dan


Psikososial pada Masyarakat akibat Bencana dan Konftk,

http://geoenviron-blogspot.com/2013/03/gelombang-laut.html

https://www.scribd.com/document/476025787/GELOMBANG-PASANG-DAN-BADAI-
LAUT-BARU-1
https://jurnal.stmkg.ac.id/index.php/jmkg/article/download/212/145/

Anda mungkin juga menyukai