Anda di halaman 1dari 1

kelangkaan minyak goreng di pasaran tidak terlepas dari mekanisme penawaran dan

permintaan atau supply and demand. Minyak goreng merupakan salah satu komoditas penting
di Indonesia. Berdasarkan IHK (Indeks Harga Konsumen) Indonesia, minyak goreng
memiliki kontribusi yang besar. Hal tersebut karena minyak goreng merupakan salah satu
barang yang dikonsumsi masyarakat setiap harinya. Kelangkaan minyak goreng disebabkan
karena ada kenaikan dari sisi permintaan (demand) dan penurunan dari sisi penawaran
(supply). Beberapa faktor berikut menjadi penyebabkan penurunan supply, utamanya
produsen mengalami penurunan dalam memasarkan minyak goreng di dalam negeri.
Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyampaikannya bahwa stok minyak goreng di
pasaran harusnya melimpah. Akan tetapi, minyak goreng seakan-akan langka dan akibatnya
harganya pun melonjak. Salah satu hal yang dicurigai sebagai penyebabnya adalah minyak
goreng yang seharusnya untuk rakyat justru malah terserap oleh pelaku industri. Ketersediaan
minyak sawit sebagai bahan baku minyak goreng yang terkumpul dalam kebijakan domestic
market obligation (DMO) sudah cukup besar. Seharusnya hal ini dapat membuat minyak
goreng di pasaran melimpah. Kelangkaan dan mahalnya minyak goreng di pasaran ini terjadi
karena pasokan untuk rakyat justru terserap oleh pihak yang tidak berhak mendapatkannya.
Selain itu, ada juga sebagian dari produsen minyak goreng yang justru melakukan ekspor
tanpa izin yang tentu melanggar hukum. Sebab, cara-cara yang digunakan oleh pelaku
industri tersebut salah.
Dampak yang ditimbulkan dapat berpengaruh beberapa sektor; sektor industri
makanan,rumah tangga dan semua produksi yang menggunakan minyak goreng. Naiknya
harga minyak goreng dapat mendorong inflasi secara umum. 

Anda mungkin juga menyukai