Anda di halaman 1dari 26

ASUHAN KEPERAWATAN DEFISIT

PERAWATAN DIRI

Disusun oleh
:Nama : Maftuhatul
Latifatun Nikmah
Tingkat : 1A
NIM : P1337420421107

POLTEKKES KEMENKES
SEMARANG PRODI DIII
KEPERAWATAN BLORA TAHUN
AJARAN 2021/2022
Tinjauan Kasus
A. Identitas Klien
- Inisial : Ny. J
- Jenis Kelamin : Perempuan
- Umur : 65 tahun
- Agama : Kristen
- Status : Menikah
- Tanggal Pengkajian : 16 Februari
2021
- Diagnosa Medis : Defisit
Perawatan Diri

B. Faktor Predisposisi
Klien sebelumnya pernah mengalami
gangguan jiwa sekitar ± 3 tahun yang
lalu tepatnya pada tahun 2019 dan
pulang kerumah dalam keadaan baik.
Saat di rumah, klien selalu merasa
kesepian dikarenakan anak-anaknya
tidak mau berkunjung untuk melihatnya
sehingga klien merasa tidak
dipedulikan
dan diperhatikan oleh anak-anaknya.
Kemudian sakit klien kambuh kembali
saat mengetahui anaknya membuat
masalah, klien semakin depresi dan
akhirnya klien malas mengurus dirinya
sendiri. Keluarga klien tidak ada yang
pernah mengalami gangguan jiwa

C. Fisik
Klien mengeluh dengan badannya yang
kotor dan bau, lalu klien juga
mengeluh lututnya sakit ketika
berjalan, saat dilakukan TTV
didapatkan hasil
TD : 140/90 mmHg, N : 80x/menit
S : 36,7°C, P : 16x/i.
Klien memiliki TB : 145 cm dan BB :
68 kg.

D. Psikososial
- Genogram : Klien sudah
menikah dan mempunyai 5 anak
laki-laki
- Konsep diri :
1. Gambaran Diri : Klien sangat
tidak menyukai badannya yang
bau dan kotor.
2. Identitas : Klien seorang
wanita tamatan SD.
3. Peran : Klien
merupakan seorang ibu
rumah tangga.
4. Ideal Diri : Klien sangat
ingin sembuh.
5. Harga Diri : Klien mengatakan
merasa gagal menjadi seorang
ibu untuk anak-anaknya.

Masalah Keperawatan : Harga


Diri Rendah Kronis

- Hubungan Sosial
Klien mengatakan orang yang berarti
dalam hidupnya adalah keluarganya
(suami dan anak-anaknya). Klien
tidak mengikuti kegiatan di
kelompok / masyarakat. Klien
mengatakan malu jika bertemu
dengan orang-orang karena merasa
bau dan kotor. Klien juga
mengatakan merasa gagal menjadi
seorang ibu untuk anak-anaknya.

Masalah Keperawatan : Isolasi


Sosial

- Spiritual
a. Nilai dan Keyakinan :
Klien menganut agama
Kristen.
b.Kegiatan ibadah : Semenjak
sakit klien kambuh, dalam
sebulan ini belum ada
mengikuti kegiatan ibadah.
- Status mental
1. Tingkat kesadaran :
Compos mentis
2. Penampilan : Klien tidak rapi,
klien mengatakan malas mandi
dan gosok gigi, klien mengatakan
sudah 2 minggu lebih tidak
mengganti baju dan celana, hal
ini dapat dilihat pada saat awal
pengkajian berlangsung.
Masalah Keperawatan : Defisit
Perawatan Diri
3. Pembicaraan : Selama
pengkajian, klien sangat mudah
untuk diajak berbicara.
4. Alam perasaan : Klien
terlihat sedih karena merasa
tidak diperhatikan oleh
anaknya.
Masalah keperawatan : Harga Diri
Rendah
5. Afek : Klien sangat jarang
berbicara jika tidak ada yang
mengajak klien mengobrol dan
klien hanya berbicara
seperlunya saja.
Masalah Keperawatan : Isolasi
Sosial
6. Interaksi selama wawancara
: Selama di wawancara saat
pengkajian, klien tampak
kooperatif dan kontak mata
mudah beralih ke arah lain.
7. Persepsi : Klien mengatakan
merasa malas untuk mandi
karena menurutnya mandi
ataupun tidak mandi maka tetap
tidak akan ada yang
memperhatikannya. Masalah
Keperawatan : Defisit
Perawatan Diri
8. Proses pikir : Pembicaraan
klien sesuai dengan pertanyaan
perawat. Tidak ditemukan adanya
masalah keperawatan.
9. Isi pikir : Klien tidak
mengalami gangguan daya
pikir saat dilakukan wawancara
10. Tingkat kesadaran : Klien
tidak mengalami gangguan
orientasi waktu, orang dan
tempat.
11. Memori : Klien mampu
menceritakan kejadian di
masa lalu dan yang baru
terjadi

E. Mekanisme Koping
1. Adaptif : Ketika ada masalah,
maka klien hanya akan memendam
sendiri dan tidak menceritakannya
dengan siapa pun.
2. Maladaptive : Disaat ada
masalah klien selalu
menghindarinya dan lebih baik
tidur daripada memikirkannya.
F. Masalah Psikososial
dan Lingkungan
Klien mengatakan merasa malu untuk
bertemu orang karena kondisi tubuhnya
yang bau dan kotor.
I. Analisis Data

No. DO / DS Masalah
Keperawatan
1. DS : Defisit
- Klien Perawatan Diri
mengatakan
malas untuk
merawat
dirinya karena
menurutnya
mandi
ataupun tidak
mandi tetap
tidak akan
yang
memperhatika
nnya.
- Klien hanya
mengganti
baju jika
merasa
ingin, jika
tidak
maka
pakaiannya
akan terus
ia pakai.
- Klien
mengatakan
tidak pernah
mencuci
tangan saat
makan dan
ketika selesai
makan klien
hanya melap
di pakaiannya
saja,
- Klien
mengatakan
jika
BAB/BAK
hanya
menyiramnya
begitu saja.
DO :
- Klien
tampak kotor
dan sangat
bau.
- Klien sering
memakai
pakaian
yang sama
tiap harinya
dan berbau
- Kuku klien
tampak
sangat kotor
dan panjang
- Mulut klien
tampak
kotor dan
giginya
kuning
2. DS : Harga Diri Rendah
- Klien
mengatakan
merasa gagal
menjadi
seorang ibu
untuk
anak-anaknya
- Klien
mengatakan
malu
bertemu
dengan orang
lain karena
merasa kotor
dan bau

DO :
- Klien
tampak
sering sedih
dan murung
- Klien
berbicara
seperlunya
saja jika ada
yang
mengajaknya
berbicara
3. DO : Isolasi Sosial
- Klien
mengatakan
tidak memiliki
teman dekat
dan lebih
senang
menyendiri
saja

DS :
- Klien
tampak
sering
melamun
- Klien sering
menghindari
orang lain
- Klien
tampak
jarang
berbicara
dengan
orang lain
II. Rumusan Masalah
a. Defisit perawatan diri
b. Harga diri rendah
c. Isolasi Sosial

III. Pohon Masalah

Defisit Perawatan Diri


𝖸
Isolasi Sosial
𝖸
Harga Diri Rendah Kronis

IV. Diagnosa Prioritas


Defisit Perawatan Diri
V. Intervensi Keperawatan

DX Tujuan Kriteria Intervensi


Hasil
SP 1 : Klien mau SP 1 :
Klien mandi Melatih
mampu minimal 2 cara
melakuka kali dalam perawatan
n sehari diri :
kebersiha Mandi
n
diri
secara
mandiri
SP 2 : -Penampila SP 2 :
Klien n klien Melatih
mampu tampak cara
melakuka rapi, perawatan
n berhias bersih, diri :
atau tidak Berhias
berdanda berbau
n secara -Mampu
Defisit baik mengering
Perawa kan
tan badan
Diri setelah
mandi
SP 3 : Klien SP 3 :
Klien mampu Melatih
mampu mencuci cara
mencuci tangan perawatan
tangan sebelum diri :
sebelum dan Makan /
dan sesudah Minum
sesudah makan
makan
SP 4 : Klien SP 4 :
Klien mampu Melatih
mampu mencuci cara
mencuci tangan perawatan
tangan menggunak diri :
setelah an BAB /
BAB/BA sabun BAK
K setelah
BAB/BAK
VI. Implementasi dan Evaluasi

Hari/Tanggal Implementasi Evaluasi


Senin, 17 Data : S:
Februari 2021 Badan klien Klien
tampak kotor sangat
dan bau, kuku antusias
jari tangan dan 1.Memperk
kaki panjang enalkan diri
dan kotor, baju 2. Klien
sangat kotor mengerti
pentingnya
Tindakan kebersihan
Keperawatan : dirinya.
Sp 1 : Melatih 3. Klien
SP 1 (09:00) cara perawatan merasa
WIB diri : mandi senang
1. Membina setelah
hubungan dibantu.
saling percaya
2. Jelaskan O:
pentingnya Klien
kebersihan diri tampak
3. Jelaskan antusias
cara dan alat saat
kebersihan mendapatka
diri. n
4. Latih informasi
menjaga dari
kebersihan diri perawat.
: mandi, ganti
pakaian, A:
sikat gigi, cuci Masalah
rambut, potong teratasi,
kuku klien mau
mandi dan
membersih
kan diri.

P:
Intervensi
dilanjutkan
degan topic
cara
berdandan
yang baik
Data : S:
Rambut Klien
berantakan, mampu
wajah menyebutk
kusam an dan
Tindakan memprakte
Keperawatan : kkan secara
Sp 2 : Melatih mandiri
cara cara
perawatan diri berdandan
: berhias yang baik.
1. Evaluasi
kegiatan SP O:
1. Beri pujian Klien
SP 2 2. Jelaskan tampak
(16:00) cara sudah
WIB berdandan bisa
3. Latih cara untuk
berdandan berdandan
setelah dengan baik
membersihkan
diri : A:
sisiran, rias Masalah
muka teratasi
untuk wanita
P:
Intervensi
dilanjutkan
dengan
topic cara
makan/
minum
yang baik
Selasa, 18 Data : S:
Februari 2021 Klien tidak Klien
pernah sangat
mencuci antusias
tangan
sebelum dan O:
sesudah Klien
makan tampak
antusias
Tindakan dan saat
Keperawatan : makan
SP 3 (08:00) Sp 3 : Melatih klien
WIB cara sudah bisa.
perawatan diri
: A:
makan/ minum Masalah
1. Evaluasi teratasi
kegiatan SP 1
dan 2. Beri P:
pujian Intervensi
2. Jelaskan dilanjutkan
cara dan alat dengan
makan dan topic cara
minum. BAB/ BAK
3. Latih cara yang baik
makan dan dan benar
minum yang
baik.
Data : S:
Badan klien Klien
sangat bau dan mampu
kotor menjelaska
n kembali
Tindakan cara
Keperawatan : BAB/BAK
SP 4 (16:00) Sp 4 : Melatih yang baik.
WIB cara
perawatan diri A:
: BAB / BAK 1. Tujuan
1. Evaluasi telah
kegiatan SP tercapai
3. Beri pujian 2. Klien
2. Jelaskan sudah dapat
cara BAB dan makan dan
BAK yang minum
baik dengan baik
3. Latih BAB serta
dan BAK BAK/BAB
yang baik dengan
baik.

P:
Intervensi
dipertahank
an dan
motivasi
klien untuk
tetap
melakukan
perawatan
diri.

Anda mungkin juga menyukai