Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR

SEMESTER GANJIL

PENGAMATAN TERHADAP SPEKTRUM GELOMBANG


ELEKTROMAGNETIK

Nama : Latifatul Himami


NIM : 211810101086
Fakultas/ Jurusan : MIPA/ Matematika

Hari/ Tanggal : Kamis, 7 Oktober 2021

Asisten : Samakhatus Sahiroh

LABORATORIUM FISIKA DASAR


UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN MATEMATIKA
2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada era globalisasi sekarang kemajuan teknologi sangat berkembang
dengan pesat. Salah satu kemajuan teknologi adalah perkembangan
telekomonikasi dan penyediaan jaringan listrik yang sangat pesat berdampak
pada gelombang elektromagnetik. Teknologi ponsel menggunakan radiasi
elektromagnetik secara drastis meningkatkan paparan gelombang
elektromagnetik dalam kehidupan sehari-hari. Awalnya gelombang
elektromagnetik masih berupa ramalan dari Maxwell yang dengan intuisinya
mampu melihat adanya pola dasar kelistrikan dan kemagnetan. Kenyataan ini
menjadikan JC Maxwell dianggap sebagai penemu dan perumus dasar-dasar
gelombang elektromagnetik. Gelombang elektromagnetik memiliki rentang
tertentu berdasarkan panjang gelombang dan frekuencinya (Nuraeni et al,
2019).
Gelombang merupakan getaran yang merambat. Ciri dari gelombang
salah satunya adalah merambatkan energi. Panas matahari yang terjadi di bumi
ini juga merupakan salah satu bentuk perambatan energi dimana gelombang
elektromagnetik yang dipancarkan oleh sinar matahari akan menghasilkan
panas yang kemudian panas tersebut sampai ke bumi,
Pada praktikum ini kita dapat mengetahui dan mempelajari Spectrum
gelombang elektromagnetik. Pada praktikum kali ini menerapkan percobaan
Fresnell-Young. Percobaan ini digunakan untuk membuktikan bahwa
gelombang elektromagnet yang awalnya hanya berupa rumusan teori dari
Maxwell, benar-benar ada sekaligus membuktikan teori Maxwell mengenai
gelombang elektromagnetik serta penerapan terhadap kehidupan sehari-hari.
Selain itu, praktikum ini mempelajari tentang remang spektrum gelombang
Plektromagnetik, krakteristik gelombang di dalam spectrum.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam praktikum pengamatan terhadap spectrum
gelombang elektromagnetik kali ini yaitu:
1. Bagaimana cara mengetahui proses peruraian cahaya polikromatik menjadi
monokromatik?
2. Bagaimana enentukan panjang gelombang dan sebuah spektrum cahaya
dengan memanfaatkan fenomena difraksi cahaya pada kisi?

1.3 Tujuan
Tujuan pada praktikum pengamatan terhadap spektrum gelombang
elektromagnetik kali ini yaitu:
1. Mengetahui proses peruraian cahaya polikromatik menjadi monokromatik
2. Menentukan panjang gelombang dan sebuah spektrum cahaya dengan
memanfaatkan fenomena difraksi cahaya pada kisi

1.4 Manfaat
Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh pada praktikum pengamatan
terhadap spektrum gelombang elektromagnetik kali ini yaitu:
1. Mahasiswa diharapkan dapat mengetahui cara menguraikan cahaya
polikromatik menjadi cahaya monokromatik
2. Mahasiswa diharapkan dapat mengetahui cara menentukan panjang
gelombang dari sebuah spektrum cahaya dengan memanfaatkan
fenomena diraksi cahaya pada kisi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Teori gelombang elektromagnetik pertama kali dikemukakan oleh James Clerk


Maxwell (1831-1879). Menurut Maxwell, ketika terdapat perubahan medan listrik
(E) akan terjadi perubahan medan magentik (B). Perubahan medan magnetik ini
akan menimbulkan kembali perubahan medan listrik dan seterusnya. Maxwell
menemukan bahwa perubahan medan listrik dan perubahan medan magnetik ini
menghasilkan gelombang medan listrik dan gelombang medan magnet yang dapat
merambat di ruang hampa. Gelombang medan listrik dan medan magnetik inilah
yang disebut gelombang elektromagnetik (Saripudin dkk., 2009).
Gelombang elektromagnetik merupakan aliran energi dalam bentuk medan
elektrik dan magnetik. Gelombang elektromagnetik terjadi karena bergetarnya
muatan elektrik atau muatan elektrik yang diperapat. Semakin tinggi level energi
dalam suatu sumber energi, semakin rendah panjang gelombang dan energi yang
dihasilkan, serta semakin tinggi frekuensinya. Perbedaan karakteristik energi
gelombang digunakan untuk mengelompokkan energi elektromagnetik.
Gelombang elektromagnetik terdiri atas bermacam-macam gelombang yang
frekuensi dan panjang gelombangnya berbeda, tetapi semua gelombang tersebut
mempunyai nilai kecepatan rambat yang sama, yaitu 𝐶 = 𝜆 ∙ 𝑓 (Juningtyartuti dkk,
2012)
Gelombang elektromagnetik terdiri atas getaran medan listrik dan medan
magnet yang saling tegak lurus dan keduanya tegak lurus terhadap arah
perambatannya. Dengan demikian, gelombang elektromagnetik digolongkan
sebagai gelombang transversal.(Nuriyah dan Juwono, 2017)
Gelombang elektromagnetik merambat di ruang dengan kecepatan tertentu
yang disebut cepat rambat gelombang. Untuk melengkapi teori tentang gelombang
elektromagnetiknya, Maxwell juga merumuskan pernyataan bagi cepat rambat
gelombang elektromagnetik, yaitu
1
c=
√μ0 ε0
Di mana 0 adalah permeabilitas ruang hampa dan 0 , permitivitas ruang hampa.
Karena permeabilitas ruang hampa dan permitivitas ruang hampa merupakan suatu
konstanta, cepat rambat gelombang elektromagnetik juga suatu konstanta.
𝑐 = 2,9979 × 108 𝑚/𝑠 atau biasa ditulis 𝑐 = 3 × 108 m/s
Cepat rambat ini sama dengan kecepatan cahaya. Dengan demikian cahaya
merupakan salah satu bentuk gelombang elektromagnetik.(Hari, 2019)
Cahaya merupakan bagian dari spektrum gelombang elektromagnetik yang
nampak oleh mata manusia. Cahaya ini juga berfungsi untuk membentuk bayangan
pada mata yang menyebabkan setiap benda yang terkenai cahaya akan mampu
dilihat oleh mata. Sinar putih yang biasanya dapat terlihat pada cahaya biasa disebut
dengan spektrum cahaya yang dimana spektrum cahaya ini terbagi atas besarnya
panjang gelombang. Panjang gelombang yang berbeda ini diartikan oleh otak kita
menjadi sebuah warna. Warna ungu berada pada range panjang gelombang 380-450
nm, warna biru 450-495 nm, warna hijau 495-570 nm, kuning 570-590 nm, jingga
590-620 nm, dan warna merah 620-750 (Faridah, 2018; Pamungkas dkk, 2015)
Secara umum gelombang elektromagnetik memiliki sifat-sifat yang sama yaitu :
1. Dapat merambat di ruang hampa
2. Merupakan gelombang transversal
3. Dapat mengalami pemantulan (refleksi)
4. Dapat mengalami pembiaran (refraksi)
5. Dapat mengalami Interferenti
6. Dapat mengalami lenturan (difraksi)
7. Dapat mengalami polansasi
8. Arah perambatanya tidak dibelokkan oleh medan listrik maupun medan
magnetic

(Taranggono dan Subagya, 2014)


BAB III
METODE PRAKTIKUM

3.1 Alat dan bahan


Alat dan bahan yang digunakan pada paktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Mistar, digunakan untuk mengukur jarak warna hasil dari proses
difraksi cahaya.
2. Meteran, digunakan untuk mengukur jarak antara kisi dengan layar
penerima spektrum cahaya.
3. Lampu LED sebagai sumber cahaya polikromatik.
4. Kisi dengan tetapan kisi yang diketahui digunakan untuk mengukur
panjang gelombang yang terdiri atas banyak celah sempit dengan
jarak sama pada permukaan datar.
5. Layar sebagai penerima spektrum cahaya.
6. Statif digunakan untuk menjepit kisi dan lampu LED.

3.2 Metode Kerja


3.2.1 Desain Eksperimen
Desain eksperimen dari praktikum hukum Ohm rangkaian seri dan
paralel, yaitu :

Gambar 3.1

(Sumber:Tim Penyusun, 2021)


.

Gambar 3.2
(Sumber:Tim Penyusun, 2021)
3.2.2 Variabel Eksperimen

Variable eksperimen yang terdapat pada percobaan pengamatan


terhadap spektrum gelombang elektromagnetik adalah sebagai berikut :

- Variabel bebas : Jarak antara kisi dengan layar penerima


spektrum cahaya.
- Variabel terikat : Panjang jarak
- Variabel control : Lampu LED, kisi, dan layar

3.2.3 Langkah Kerja


Langkah kerja yang dilakukan dalam praktikum pengamatan terhadap
spektrum gelombang elektromagnetik, yaitu :
− Disetting percobaan Fresnell-Young seperti pada gambar 3.2
− Dicatat konstanta kisi yang tertera pada kisi dengan dinghitung
tetapan kisi terlebih dahulu
− Ditetapkan jarak antara kisi dengan layar penerima spectrum
cahaya
− Dipilih spektrum warna orde 1 yang posisinya berada di sebelah
kiri dan kanan titik pusat
− Ditandai warna yang sama untuk keduaa sisi
− Diukur jarak antar kedua sisi dari warna tersebut P
− Dihitung S yaitu posisi cahaya yang dipilih pada orde ke satu
− Dilakukan 2 data spektrum yang lain
− Diulangi percobaan untuk jarak L yang berbeda

3.3 Metode Analisis Data


Metode analisis data yang digunakan dalam praktikum Hukum Ohm dan
rangkaian seri parallel sebagai berikut :
3.3.1 Tabel
• Tabel Pengamatan
No. N (1/mm) L(cm) Warna P (cm)
1
2
3
4
5
`6`
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18

• Tabel Analisi Data


Spektrum L d P S sin θ λ −λ Δλ I K AP
(cm) (cm) (nm)
warna (cm) (mm) (mm) (nm) (%) (%)
Merah
Hijau

Biru

Merah

Hijau

Biru
• Panjang gelombang spectrum warna menggunakan 600 kisi/mm

Spektrum warna L (cm) λ ± Δ λ (nm)


Merah

Hijau

Biru

• Panjang gelombang spectrum warna menggunakan 300 kisi/mm

Spektrum warna L (cm) λ ± Δ λ (nm)


Merah

Hijau

Biru

3.3.2 Rumus
Rumus-rumus yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu:
− Menentukan tetapan kisi

1
𝑑 (𝑚𝑚) =
𝑁

− Menentukan S posisi cahaya


𝑃
𝑆 (𝑐𝑚) = 2

− Menentukan sin 
5
sin 𝜃 = √ 52 +𝐿2

− Menentukan panjang gelombang

𝑑∙sin 𝜃
𝜆= 𝑛

− Menentukan  rata-rata

𝜆̅ = 𝜆 1 + 𝜆 2 + 𝜆 3

1
∆𝑠 = ∆𝐿 = 2 𝑛𝑠𝑡

2𝜆 2𝜆
∆𝜆 = |2𝑠 | |∆𝑠| + |2𝐿 | |2𝐿 |

− Menentukan I (%)

∆𝜆
𝐼 = ( 𝜆 ) × 100%

− Menentukan K (%)

𝐾 = 100% − 𝐼

− Menentukan AP

∆𝜆
𝐴𝑃 = 1 − log ( )
𝜆
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
1. Tabel pengamatan

No. N (1/mm) L(cm) Warna P (cm)


1 600 40 merah 34
2 600 40 hijau 28
3 600 40 biru 24
4 600 50 merah 42
5 600 50 hijau 34
`6` 600 50 biru 29
7 600 60 merah 50
8 600 60 hijau 42
9 600 60 biru 35,5
10 300 40 merah 16
11 300 40 hijau 13,5
12 300 40 biru 12
13 300 50 merah 19,5
14 300 50 hijau 17
15 300 50 biru 14,5
16 300 60 merah 23,5
17 300 60 hijau 20,5
18 300 60 biru 17,5

2. Tabel Analisis Data

Spektrum L d P S sin θ λ −λ Δλ I K AP
(cm) (cm) (nm)
warna (cm) (mm) (mm) (nm) (%) (%)
Merah 40 0,0016 34 17 0,39 6,2 × 6,1× 1,2 × 1,9% 98,1 -1,71
10 -4 10 -5 %
10 -4
50 0,0016 42 21 0,39 6,2 × 1,2 × 1,9% 98,1 -1,71
10-4 10 -5 %
60 0,0016 50 25 0,38 6 × 1,2 × 2% 98 -1,6
10 -4 10 -5 %
Hijau 40 0,0016 28 14 0,33 5,28 5,22 9,27 1,7% 98,3 -1,75
× ×10 -4 ×10 -6 %
-4
10
50 0,0016 34 17 0,32 5,12 9,27 1,8% 98,2 -1,74
× ×10 -6 %
10 -4
60 0,0016 42 21 0,33 5,28 9,27 1,7% 98,3 -1,75
× ×10 -6 %
10 -4
Biru 40 0,0016 24 12 0,2870,000 0,000 1 21 79 3
479 4 %
7
50 0,0016 29 14,5 0,2870,000 1 22 78 3
464 %
60 0,0016 35,5 17,7 0,2830,000 1 21 79 3
5 472 %
Merah 40 0,0033 16 8 1,56 156 x 1,89 x 233,3 14.958-14 -
10-3 10-3 4 . .957 4,17
5 012,83.912 4
% ,83%
50 0,0033 19,5 9,75 1,86 186 x 21,21 1.140. 1.14 -
10-3 3 4 0.83, 3,05
83,87 87% 7
%
60 0,0033 23,5 11,7 2,25 225 x 254,5 11.313-1.313. -
5 10-3 5 . 233,33 4,05
333,33 % 3
%
Hijau 40 0,0033 13,5 6,75 0,166 5,48 5,51 3,3 0,60 99,4 3,22
× ×10-4 ×10-6 ×10% 0%
10-4

50 0,0033 17 8,5 0,168 5,51 3,3 0,59% 99,4 3,22


× ×10-6 1%
10-4

60 0,0033 20,5 10,2 0,168 5,54 3,3 0,59% 99,4 3,22


5 × ×10-6 1%
10-4

Biru 40 0,0033 12 6 0,148 4,9× 3×10- 1,2× 25% 75% 1,6


10-4 4 10-4
50 0,0033 14,5 7,25 0,144 4,8× 1,2× 25% 75% 1,6
10-4 10-4
60 0,0033 17,5 8,75 0,144 4,8× 1,2× 25% 75% 1,6
10-4 10-4
3. Tabel Hasil
A. Panjang gelombang spectrum warna menggunakan 600 kisi/mm

Spektrum warna L (cm) λ ± Δ λ (nm)


Merah 40 6,2 ×10 -4 ±1,2 × 10 -5
50 6,2 ×10 -4 ±1,2 ×10 -5
60 6 ×10 -4 ± 1,2 ×10 -5
Hijau 40 5,28 ×10 -4 ± 9,27 ×10 -6
50 5,12 ×10 -4 ±9,27 ×10 -6
60 5,28 ×10 -4 ± 9,27 ×10 -6
Biru 40 0,000479 ± 1
50 0,000464 ± 1
60 0,000472 ± 1
60 0,000472 ± 1

B. Panjang gelombang spectrum warna menggunakan 300 kisi/mm

Spektrum warna L (cm) λ ± Δ λ (nm)


-3
Merah 40 156 x 10 ± 233,345
50 186 x 10 -3 ± 21,213
60 225 x 10 -3 ± 254,55
Hijau 40 5,48 ×10 -4 ±3,3 ×10 -6
50 5,51 ×10 -4 ±3,3 ×10 -6
60 5,54 ×10 -4 ±3,3 ×10 -6
Biru 40 4,9 ×10-4 ±1,2×10-4
50 4,8 ×10-4 ±1,2 ×10-4
60 4,8 ×10-4 ±1,2 ×10-4
60 4,8 ×10-4 ±1,2 ×10-4

4.2 Pembahasan
Setelah melakukan praktikum spektrum gelombang elektromagnetik
terdapat beberapa hal yang perlu kita kaji. Pertama mengenai pengaruh jarak
kisi terhadap panjang gelombang. Kedua pengaruh jarak layar kiri terhadap
spektrum cahaya. Ketiga mengenai hubungan panjang gelombang dan
spektrum cahaya wama seluruh Variasi L. Dimana hal itu berpedoman pada
hasil yang telah didapatkan setelah melakukan praktikum. Pada percobaan ini
menggunakan 3 jenis variasi jarak kişi kelayar yang berbeda-beda. Percobaan
ini Merupakan kisi difraksi, dimana difraksi merupakan pelenturan cahaya
yang bisa dilewati oleh celah sempit. Warna cahaya yang digunakan pada
percobaan ini adalah merah, hijau, dan biru yang memiliki panjang
gelombang berbeda-beda.
Difraksi cahaya sendiri dapat terjadi apabila panjang gelombang
melewati sebuah celah kecil. Difraksi pada kisi ini akan membentuk pola
difraksi berupa bayangan gelap dan terang pada layar apabila cahaya
monokromatis melewatinya. Panjang gelombang ini sendiri membutuhkan
difraksi ini mencari besar dari sudut simpangan yang terbentuk dari titik
tengah antara celah sempit denagn titik terang.
Dari percobaan yang telah dilakukan bahwa jarak kisi ke layar cukup
berpengaruh pada panjang gelombang yang dihasilkan. Kesimpulan tersebut
dapat dilihat pada perbandingan antara hasil panjang gelombang terhadap
jarak kisi. Panjang gelombang paling besar didapatkan pada jarak 60cm.
Semakin besar jarak L maka jarak P juga akan semakin besar. Namun
meskipun jarak L diubah dari kecil kebesar nilai panjang gelombang berbeda
namun tidak begitu jauh namun hal ini akan mempengaruhi pola gelap
terangnya suatu pusat warna.

Pada hasil percobaan yang telah dilakukan menghasilkan panjang


gelombang yang berbeda-beda. Hal itu dikarenakan pengaruh jarak kisi
dengan layar yang memiliki variasi berbeda-beda. Nilai jarak kisi dengan
layar semakin besar maka panjang gelombang juga akan semakin besar.
Berdasarkan hasil pengamatan spektrum warna merah memiliki panjang
gelombang terbesar meskipun digunakan konstanta N yang berbeda.
Spektrum merah menghasilkan panjang gelombang 652 x 10 -6 sedangkan
panjang gelombang terkecil didapatkan pada spektrum warna biru. Hal ini
sesuai dengan teori yang ada bahwa spektrum panjang gelombang warna
merah paling besar yakni 620-750 nm. Sedangkan panjang gelombang
terkecil pada percobaan ini yaitu spektrum warna biru 450-495 nm. Hasil
pengamatan dengan teori yang ada dapat dikatakan kurang sesuai, Hal ini
mungkin dikarenakan kesalahan pada saat melakukan praktikum.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpula
Kesimpulan yang didapatkan pada praktikum spectrum gelombang
elektromagnetik kali ini yaitu :
1. Hubungan panjang gelombang dan spectrum warna seluruh variasi
berbanding lurus semakin besar nilai L maka panjang gelombang juga
semakin besar dan spectrum warna memiliki nilai yang berda-beda
2. Difraksi cahaya dapat dimanfaatkan sebagai mencari panjang gelombang
dengan dapat mencari besar sudut simpangan dari titik tengah dengan garis
terang.
5.2 Saran
Saran saya pada praktikum kali ini, diharapkan bagi para praktikan ketika
melakukan percobaan untuk tidak bergurau atau bercanda. Dan berhati-hati
keyika melakukan percobaan supaya tidak menimbulkan kecelakaan pada saat
melakukan praktikum dan agar mendapatkan hasil data praktikum yang akurat.
DAFTAR PUSTAKA

Saripudin, A., D. Rustiawan, dan A. Suganda. 2009. Praktis Belajar Fisika. Jakarta:
Visindo Media Pratama.

Nuraeni, A., U. H. Azzahra, dan Nana. 2019. Menentukan Frekuensi Spektrum


Elektromagnetik pada Aktivitas Pembelajaran Fisika. Jurusan Pendidikan
Fisika Universitas Siliwangi Jawa Barat.
Juningtyastuti, A. Warsito, dan F, Hadisusanto. 2012. Optimisasi Kkinerja
Pencahayaan Buatan untuk Efisiensi Pemakaian Energi Listrik pada Ruangan
dengan Metode Algoritma Genetika. Jurnal Momentum 13 (2) : 41-49.
Nuriyah, L., dan A. M. Juwono. 2017. Elektromagnetisme (Listrik-Magnet).
Malang : UB Press.
Hari, B. S. 2019. Mengenal Cahaya Sebagai Gelombang. Bandung : Penerbit Duta.
Faridah, N. 2018. Mengenal Lebih Dekat dengan Cahaya dan Warna. Yogyakarta:
LeutikaPrio.
Pamungkas, M., Hafiddudin, Y. S. Rohmah. 2015. Perancangan dan Realisasi Alat
Pengukur Intensitas Cahaya. Jurnal ELKOMIKA. 2(3): 120-132.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai