Anda di halaman 1dari 4

KESEDERHANAAN ADALAH JALAN UNTUK MEMPEROLEH KEBAJIKAN

Sederhana bukan berarti miskin. Bukan pula berarti kotor. Hidup sederhana bukan berarti
tidak memiliki harta atau mengalami kekurangan. Namun, kesederhanaan adalah sebuah bentuk
penghayatan hidup. Bentuk penghayatan hidup ini lahir dari sebuah pengalaman atau situasi
tertentu. Penghayatan hidup sederhana ini sangat nyata dalam kehidupan sebagian orang Kristen
zaman dulu. Mereka yang memilih jalan hidup seperti itu memiliki komitmen yang kuat untuk
tetap bertahan dengan pilihannya. Dalam sejarah hidup mereka hampir sebagian besar datang
dari keluarga kaya raya. Ada yang sangat kaya, tetapi rela meninggalkan semuanya demi pilihan
hidup yang baru ini. Apa yang mereka lakukan berangkat dari pengalaman hidupnya. Ada
berbagai macam situasi hidup yang mereka alami. Bercermin pada pengalaman-pengalaman
tersebut, maka mereka memutuskan untuk memulai cara hidup baru.

Tentu yang menjadi panutan utama adalah Yesus sendiri. Bagi mereka Yesus selain
Tuhan tapi juga sebagai Guru yang memberikan teladan hidup yang pasti. Sebagai manusia
Yesus telah menunjukkan sebuah jalan hidup yang sempurna, bahwa manusia tidak selamanya
bergantung pada harta duniawi. Ketiadaan harta duniawi bukanlah sebuah rintangan besar dalam
kehidupan manusia, tetapi hanya masalah kecil yang bisa diselesaikan secara gampang. Karena
itu, Yesus dalam seluruh pengajaran-Nya mengingatkan para murid dan pengikut-Nya agar
jangan cemas ketika tidak memiliki banyak harta. Sebab Allah Bapa selalu memperhatikan
kebutuhan anak-anak-Nya. Ajaran Yesus ini sebenarnya sebuah kritikan terhadap orang-orang
dizaman-Nya yang selalu mendewakan harta duniawi. Selain itu, banyak masalah sosial yang
muncul yang disebabkan ulah sebagian orang yang tergila-gila dengan harta duniawi. Oleh
karena itu, Yesus selalu mengingatkan para murid-Nya agar hati-hati dengan barang-barang
duniawi. Jangan terbuai dengan keindahnya, tetapi lihat secara saksama apakah sangat berguna
untuk kehidupan atau tidak?.

Melihat dan merenungkan hidup dan ajaran Yesus menginspirasi sebagian orang Kristen
untuk hidup sederhana. Santo Antonius dari Egyt salah satu contoh, yang terinspirasi oleh Sabda
Yesus “juallah segala harta milikmu, hasilnya diberikan orang-orang kecil dan ikutlah Aku”.
Kalimat ini terngiang dalam pikiran Antonius, maka ia berani menjual segala harta miliknya dan
hasilnya diberikan kepada orang-orang kecil. Setelah itu, Antonius memulai sebuah hidup baru,
yakni menjadi pertapa. Antonius hidup di padang gurun, jauh dari keramaian dan tentu di sana
banyak kekurangan. Namun, Antonius sungguh menikmati cara hidup barunya. Dia tidak
menyesal dengan keputusannya, tetapi dia sangat bersyukur bahwa dia dengan bebas
menanggapi segala rencana Allah dalam hidupnya. Fransiskus dari Asisi juga mengalami hal
yang sama. Terinspirasi oleh ajaran Yesus sendiri, maka dia rela meninggalkan kemewahan
hidupnya. Bagi Fransiskus kekayaan yang sangat berharga adalah melakukan kehendak Allah.
Kehendak Allah adalah mutiara yang sangat indah dan mahal. Karena itu, melakukan kehendak
Allah berarti telah menjadi orang yang sangat kaya. Fransiskus mau menyerupai Yesus, Sang
Guru Agung yang telah rela menjadi manusia dan berkorban demi keselamatan umat manusia.
Fransiskus melihat cara hidup Yesus sebagai manusia sangat sederhana dan hanya bergantung

1
pada kehendak Bapa. Salah satu contohnya Yesus tidak tergiur dengan bujukkan setan untuk
memiliki semua kerajaan di dunia ini. Yesus tidak membenci harta duniawi atau Dia tidak
melarang para pengikut-Nya untuk memiliki kekayaan. Buktinya Dia sangat respek dengan
beberapa wanita yang melayani Dia dengan para murid-Nya dengan kekayaan mereka. Namun,
Yesus mengharapkan agar semua murid-Nya fokus kepada kehendak Bapa seperti diri-Nya.
Ajaran inilah yang menginspirasi sebagian orang Kristen awal untuk menghayati hidup
sederhana dan bahkan tanpa memiliki apa-apa.

RAHMAT ALLAH

Rasul Yohanes dalam suratnya menyebutkan bahwa Allah adalah kasih. Itu berarti bahwa
Allah bukan hanya memiliki kasih, tetapi Dia adalah kasih itu sendiri. Allah adalah kasih ini
sungguh nyata dalam diri Yesus Putra-Nya. Dia mewujudkan kasih-Nya tidak hanya dengan
sebuah kehidupan atau dengan anugerah-anugerah lainnya, tetapi berwujud dan nyata. Kasih
Allah ini secara khusus diarahkan kepada manusia sebagai ciptaan-Nya yang sangat istimewa.
Kepada manusia Allah memberikan banyak keistimewaan dibandingkan dengan ciptaan lainnya.
Kehadiran Yesus pula sangat spesial untuk kehidupan manusia. Melalui Yesus, Allah
menghendaki adanya perdamaian antara diri-Nya dengan manusia. Allah bahkan menjadikan
Putra-Nya sebagai penebus untuk menghapus dosa-dosa manusia. Tindakan Allah ini adalah
bukti bahwa Dia memiliki kasih dan Dia adalah kasih itu sendiri. Kasih Allah ini tidak berhenti
pada titik tertentu atau tidak hanya terbatas pada kematian Putra-Nya, tetapi kasih-Nya mengalir
seperti sungai. Hal ini terbukti dengan memberikan harapan kehidupan baru kepada manusia.
Harapan baru itu adalah kebangkitan Putra-Nya. Yesus yang wafat dikayu salib, dimakamkan
dan pada hari ketiga dibangkitkan. Peristiwa ini adalah peristiwa kasih. Di mana Allah
menunjukkan kepada dunia bahwa Dia sungguh mencintai manusia. Allah tidak membiarkan
manusia terkungkung dalam kegelapan hidupnya, tetapi melalui peristiwa kebangkitan Kristus
Allah memberikan terang dan harapan baru atau kehidupan baru kepada manusia.

Rahmat Allah ini bukan saja sebagai modal untuk masa depan manusia, tetapi sebagai
modal untuk kehidupan saat ini dan sepanjang masa. Oleh karena itu, Allah sangat
mengharapkan agar manusia membuka diri terhadap kasih-Nya. Allah mau manusia menerima
Kebaikan-Nya dengan penuh sukacita dan tulus hati. Hal ini tentunya diperlihatkan oleh manusia
didalam kehidupannya setiap hari. Agar rahmat atau kasih-Nya mengalir dan menetap dalam diri
manusia, maka Allah melakukan berbagai cara. Dia mengutus dan merelakan Putra-Nya menjadi
manusia, menderita dan sampai wafat dikayu salib, selain itu Allah juga menetapkan sebagian
orang pilihan-Nya untuk mewartakan Kasih-Nya kepada semua manusia. Allah sepertinya tidak
pernah berhenti untuk mencintai manusia, bagaimanapun sikap atau cara hidup manusia, Dia
tetap setia dan kasih-Nya abadi.

2
HIDUP FOKUS KEPADA ALLAH

Rahmat Allah mengalir sepanjang masa dalam kehidupan manusia. Hal ini tidak bisa
dipungkiri oleh manusia. Rahmat Allah ini juga dialirkan kepada semua orang tanpa memandang
orang baik atau orang buruk, orang berdosa atau tidak berdosa semuanya sama dapat mengalami
dan merasakan rahmat-Nya. Kekuatan kasih Allah ini mendorong sebagian orang beriman untuk
mencintai diri-Nya dengan sungguh-sungguh melalui cara hidup baru. Cara hidup baru itu
memang sangat sulit. Namun, dengan cara hidup baru itu mereka berkomitmen agar hidupnya
hanya untuk Allah. Hanya untuk fokus dengan apa yang menjadi kehendak-Nya. Melalui cara
hidup baru itu mereka akan selalu terlibat penuh dengan recana Allah bagi dunia ini. Dengan
kata lain, mereka hanya bekerja untuk tugas yang dberikan oleh Allah sendiri. Oleh karena itu,
agar mereka sungguh fokus dengan kehendak Allah itu, maka mereka harus rela meninggalkan
segalanya atau segala hal duniawi dipisahkan dari hidupnya. Kerelaan untuk meninggalkan
segalanya adalah sebuah jalan yang mengantar mereka untuk selalu dan tetap fokus kepada
Allah. Mata dan hati mereka hanya dapat melihat apa yang dilakukan oleh Allah.

Allah selalu setia memperhatikan kehidupan manusia. Dia sangat bangga dan bahagia
jika manusia berubah dan mengikuti kehendak-Nya. Bagi pribadi-pribadi yang sangat setia
kepada-Nya atau yang hanya fokus kepada kehendak-Nya akan mendapatkan ganjaran yang
berlimpah dalam hidupnya. Untuk mereka Allah menyediakan tempat yang sangat istimewa dan
nama mereka pun tercatat di dalam buku kehidupan. Pribadi-pribadi yang hidupnya hanya untuk
Allah tidak hanya istimewa di hadapan Allah, tetapi dimata sesama manusia pun mereka menjadi
teladan hidup. Cara atau pola hidup mereka akan menjadi cerminan bagi orang beriman yang
lain. Orang-orang yang fokus kepada Allah melihat dunia ini hanya sebagai tempat persinggahan
untuk sampai pada dunia baru. Karena itu, mereka sangat mengharapkan agar cepat beralih
kepada dunia baru itu.

PENUTUP

Kehidupan manusia adalah sebuah hadiah dari Allah. Allah memberikan hidup kepada
manusia karena Dia mencintai manusia. Dia memandang manusia makhluk yang istimewa.
Keistimewaan ini diperlihatkan oleh Allah dengan menjadikan manusia sebagai rekan kerja-Nya.
Selain itu, banyak juga hadiah yang diberikan oleh Allah kepada manusia. Oleh karena itu,
sebagai makhluk yang istimewa dari segala ciptaan Allah, maka manusia hendaknya membalas
kebaikan Allah itu. Allah tidak membutuh perak atau emas untuk membalasnya, tetapi cukup
dengan setia dan taat kepada-Nya. Setia dan taat kepada Allah berarti manusia harus selalu fokus
dengan segala rencana Allah dalam hidupnya. Manusia harus menempatkan kehendak dan
rencana Allah itu sebagai yang pertama dan utama dalam hidupnya. Cara atau pola hidup orang-
orang kudus dapat menjadi cerminan bagi manusia untuk selalu fokus kepada kehendak Allah.
####

3
4

Anda mungkin juga menyukai