Perubahan
Standard Prosedur Dok.: dok: xxx
P1-1.1a
Operasional
Pengertian:
Pemeriksaan gas darah arteri (GDA) atau analisa gas darah arteri (AGD) adalah salah
satu jenis pemeriksaan darah yang dilakukan dengan cara mengambil darah arteri dengan
teknik tertentu yang bertujuan untuk mengkaji gangguan keseimbangan asam-basa, yang
disebabkan oleh gangguan respiratorik atau gangguan metabolik atau keduanya.
Tujuan:
Kebijakan:
Pedoman Pelayanan Laboratorium Cordlife Persada.
Prosedur:
Pemeriksaan dilakukan sesuai dengan langkah kerja mulai dari persiapan alat, sampel,
bahan kontrol dan reagensia. Hasil akan diinput secara manual ke dalam laporan hasil.
Metode :
Kolorimetri (BCG/Bromcresol green).
PRINSIP:
SAMPEL:
1. Jenis: Darah
2. Jumlah: -
3. Wadah: -
4. Bahan Tambahan:
5. Stabilitas: -
REAGEN:
(i) Jenis: -
(ii) Penyimpanan: - 3/5
No. Kode No
Standard Prosedur Operasional Dokumen: Perubahan
P1.1-1a dok: xxx
KONTROL:
(i) Jenis : -
(ii) Penanganan : -
(iii) Penyimpanan : -
KALIBRATOR:
(i) Jenis : -
(ii) Penanganan : -
(iii) Penyimpanan : -
ALAT:
1. Alkohol Swab
2. Spuit 3cc dengan jarum 22/25 untuk anak-anak dan nomor 20/21 untuk dewasa
3. Tabung tutup hijau
4. Obat anastetik local
5. Thermometer
6. Plaster
LANGKAH KERJA:
1. Salam pada pasien
2. Lakukan pendekatan pasien dengan tenang dan ramah, usahakan pasien
senyaman mungkin
3. Jelaskan maksud dan tujuan tentang Tindakan yang akan dilakukan
4. Posisikan pasien dengan lengan lengan ekstensi dan telapak tangan menghadap
ke atas
5. Palpasi arteri radial dan brakial dengan jari tangan. Tentukan daerah palpasi
maksimal
6. Lakukan tes allen
- Lakukan penekanan pada kedua denyutan radialis dan ulnaris dari salah
satu pergelangan tangan pasien sampai denyutan hilang. Tangan menjadi pucat
karena kuragnya sirkulasi ke tangan
- Lepaskan tekanan pada arteri urnalis. Jika tangan Kembali normal dengan
cepat, hasil tes dinyatakan positif dan penusukan arteri dapat dilakukan pada
pergelangan tangan tersebut.
- Jika setelah dilakukan pelepasan tekanan pada arteri ulnaris tangan tetap
pucat, artinya sirkulasi ulnaris tidak adekuat. Hasil tes dinyatakan negatif dan
pergelangan tangan yang lain harus di tes.
- Bila hasil tes pada kedua pergelangan tangan adalah negative, arteri
femoralis harus dieksplorasi.
7. Stabilisasikan arteri radial dengan melakukan hiperekstensi pergelangan tangan;
stabilisasi arteri brakialis dengan melakukan hiperekstensi siku
8. Desinfeksi daerah penusukan disekitar pulsasi maksimal dengan kapas alkohol
No. Kode No
Standard Prosedur Operasional Dokumen: Perubahan
P1.1-1a dok: xxx
dengan Gerakan sirkuler dari dalam ke luar atau dengan usapan satu arah
9. Pegang kapas alkohol dengan jari tangan dan palpasi pulpasi lagi. Pertahankan jari
tangan di daerah proksimal dari daerah penusukan
10. Masukkan jarum dengan sudut 43-90º (sesuai dengan lokasi) langsung ke dalam
arteri
11. Perhatikan masuknya darah ke dalam spuit yang terlihat seperti “denyutan”.
Hetikan menusukkan jarum lebih jauh bila terlihat “denyutan” ini
12. Pertahankan posisi dan tunggu sampai terkumpul 2-4ml (atau sesuai kebutuhan)
darah ke dalam spuit
13. Letakkan kapas alkohol diatas daerah penusukan sesegera mungkin dengan
menggunakan kapas alkohol tersebut, keluarkan udara dari spuit ; lepaskan jarum
dan buang
14. Bersihkan daerah penusukan dengan kapas alkohol
15. Monitor tempat penusukjan terhadap adanya perdarahan dengan melakukan
inspeksi dan palpasi
16. Lakukan balutan tekan (Pressure dressing) jika perdarahan berlanjut beresakan
peralatan
17. Mengakhiri pertemuan dengan baik
18. Cui tangan
Interpretasi:
Hasil yang diharapkan:
No. Kode No
Standard Prosedur Operasional Dokumen: Perubahan
P1.1-1a dok: xxx
Spesifikasi:
LINEARITAS: 4/5
PRESISI:
Dinyatakan dengan ketidaktelitian (SD dan CV)
AKURASI:
Dinyatakan dengan ketidakpastian pengukuran (U)
Serum/plasma
BATAS DETEKSI:
Batas bawah deteksi : 2 U/L (0,03 µkat/L) (Tanpa aktivasi PYP)
Batas bawah deteksi : 3 U/L (0,05 µkat/L) (Dengan aktivasi PYP)
RENTANG PENGUKURAN:
Serum/plasma:
No. Kode No
Standard Prosedur Operasional Dokumen: Perubahan
P1.1-1a dok: xxx
HASIL:
Hasil pemeriksaan sampel secara otomatis tercatat di komputer
KALKULASI/PERHITUNGAN:
Tindak Lanjut:
Bahan Berbahaya:
Lihat MSDS (Material Safety data Sheet)
Kewaspadaan keselamatan:
1. Melaksanakan prosedur keselamatan kerja dalam menangani semua sampel dan
reagen laboratorium.
2. Melaksanakan prosedur pembuangan limbah terhadap semua bahan bekas
pemeriksaan
Prosedur/Dokumen Terkait:
1. SPO PENGGUNAAN ALAT COBAS 311
2. SPO PENYIMPANAN SISA SAMPEL
3. SPO PEMBUANGAN LIMBAH
4. SPO VALIDASI HASIL
Unit terkait:
No. Kode No
Standard Prosedur Operasional Dokumen: Perubahan
P1.1-1a dok: xxx
Rujukan:
1. COBAS C311 ASTL Method Sheet
2. NCEP ATP III (2001)
No. Kode No
Standard Prosedur Operasional Dokumen: Perubahan
P1.1-1a dok: xxx