Anda di halaman 1dari 7

No. Kode No.

Perubahan
Standard Prosedur Dok.: dok: xxx
P1-1.1a
Operasional

PENGAMBILAN DARAH ARTERI (UMUM 002) Halaman 1 dari 6


Disiapkan oleh: Dikaji oleh: Disetujui oleh:

Tanggal: Tanggal: Tanggal:


Dr. Yohanes Salim, SpPK Farid Sastra Nagara, S.Si Apt. Retno Suprihatin S.Si, MBA
Dokter Penanggung Jawab Kepala Divisi Laboratorium Direktur
Tanggal Efektif :

Pengertian:

Pemeriksaan gas darah arteri (GDA) atau analisa gas darah arteri (AGD) adalah salah
satu jenis pemeriksaan darah yang dilakukan dengan cara mengambil darah arteri dengan
teknik tertentu yang bertujuan untuk mengkaji gangguan keseimbangan asam-basa, yang
disebabkan oleh gangguan respiratorik atau gangguan metabolik atau keduanya.

Tujuan:

- Memberi petunjuk bagi petugas laboratorium untuk melakukan pengambilan darah


arteri
- Menilai tingkat keseimbangan asam dan basa
- Mengetahui kondisi fungsi pernafasan dan kardiovaskuler
- Menilai kondisi fungsi metabolisme tubuh

Kebijakan:
Pedoman Pelayanan Laboratorium Cordlife Persada.
Prosedur:
Pemeriksaan dilakukan sesuai dengan langkah kerja mulai dari persiapan alat, sampel,
bahan kontrol dan reagensia. Hasil akan diinput secara manual ke dalam laporan hasil.
Metode :
Kolorimetri (BCG/Bromcresol green).

PRINSIP:
SAMPEL:
1. Jenis: Darah
2. Jumlah: -
3. Wadah: -
4. Bahan Tambahan:
5. Stabilitas: -

REAGEN:
(i) Jenis: -
(ii) Penyimpanan: - 3/5
No. Kode No
Standard Prosedur Operasional Dokumen: Perubahan
P1.1-1a dok: xxx

PENGAMBILAN DARAH ARTERI (UMUM 002) Halaman 2 dari 6

KONTROL:
(i) Jenis : -
(ii) Penanganan : -
(iii) Penyimpanan : -

KALIBRATOR:
(i) Jenis : -
(ii) Penanganan : -
(iii) Penyimpanan : -

ALAT:
1. Alkohol Swab
2. Spuit 3cc dengan jarum 22/25 untuk anak-anak dan nomor 20/21 untuk dewasa
3. Tabung tutup hijau
4. Obat anastetik local
5. Thermometer
6. Plaster
LANGKAH KERJA:
1. Salam pada pasien
2. Lakukan pendekatan pasien dengan tenang dan ramah, usahakan pasien
senyaman mungkin
3. Jelaskan maksud dan tujuan tentang Tindakan yang akan dilakukan
4. Posisikan pasien dengan lengan lengan ekstensi dan telapak tangan menghadap
ke atas
5. Palpasi arteri radial dan brakial dengan jari tangan. Tentukan daerah palpasi
maksimal
6. Lakukan tes allen
- Lakukan penekanan pada kedua denyutan radialis dan ulnaris dari salah
satu pergelangan tangan pasien sampai denyutan hilang. Tangan menjadi pucat
karena kuragnya sirkulasi ke tangan
- Lepaskan tekanan pada arteri urnalis. Jika tangan Kembali normal dengan
cepat, hasil tes dinyatakan positif dan penusukan arteri dapat dilakukan pada
pergelangan tangan tersebut.
- Jika setelah dilakukan pelepasan tekanan pada arteri ulnaris tangan tetap
pucat, artinya sirkulasi ulnaris tidak adekuat. Hasil tes dinyatakan negatif dan
pergelangan tangan yang lain harus di tes.
- Bila hasil tes pada kedua pergelangan tangan adalah negative, arteri
femoralis harus dieksplorasi.
7. Stabilisasikan arteri radial dengan melakukan hiperekstensi pergelangan tangan;
stabilisasi arteri brakialis dengan melakukan hiperekstensi siku
8. Desinfeksi daerah penusukan disekitar pulsasi maksimal dengan kapas alkohol
No. Kode No
Standard Prosedur Operasional Dokumen: Perubahan
P1.1-1a dok: xxx

PENGAMBILAN DARAH ARTERI (UMUM 002) Halaman 3 dari 6

dengan Gerakan sirkuler dari dalam ke luar atau dengan usapan satu arah
9. Pegang kapas alkohol dengan jari tangan dan palpasi pulpasi lagi. Pertahankan jari
tangan di daerah proksimal dari daerah penusukan
10. Masukkan jarum dengan sudut 43-90º (sesuai dengan lokasi) langsung ke dalam
arteri
11. Perhatikan masuknya darah ke dalam spuit yang terlihat seperti “denyutan”.
Hetikan menusukkan jarum lebih jauh bila terlihat “denyutan” ini
12. Pertahankan posisi dan tunggu sampai terkumpul 2-4ml (atau sesuai kebutuhan)
darah ke dalam spuit
13. Letakkan kapas alkohol diatas daerah penusukan sesegera mungkin dengan
menggunakan kapas alkohol tersebut, keluarkan udara dari spuit ; lepaskan jarum
dan buang
14. Bersihkan daerah penusukan dengan kapas alkohol
15. Monitor tempat penusukjan terhadap adanya perdarahan dengan melakukan
inspeksi dan palpasi
16. Lakukan balutan tekan (Pressure dressing) jika perdarahan berlanjut beresakan
peralatan
17. Mengakhiri pertemuan dengan baik
18. Cui tangan

1.Mengerjakan pemeriksaan kontrol:


Dikerjakan setelah hasil kalibrasi memenuhi syarat
a. Letakkan kontrol pada rak kontrol di alat
b. Kontrol diperiksa secara otomatis oleh alat
c. Hasil kontrol tercatat ke komputer dan dilaporkan kepada dokter patologi klinik dan
harus memenuhi range ±2 SD sebelum melakukan pemeriksaan terhadap sampel

2.Melakukan pemeriksaan sampel:


Pemeriksaan sampel dilakukan setelah kalibrasi dan kontrol memenuhi syarat
a. Letakkan sampel pada rak sampel di alat
b. Sampel diperiksa secara otomatis oleh alat
c. Hasil pemeriksaan dimasukkan ke komputer hasil dan divalidasi oleh dokter
patologi klinik atau yang telah diberikan kewenangan

3.Kemungkinan masalah dan penanganan


a. Hasil melewati Linearitas 🡪 pengenceran( secara otomatis atau manual)
b. Hasil tidak sesuai klinis 🡪 dilaporkan ke dokter Patologi klinik

Interpretasi:
Hasil yang diharapkan:
No. Kode No
Standard Prosedur Operasional Dokumen: Perubahan
P1.1-1a dok: xxx

PENGAMBILAN DARAH ARTERI (UMUM 002) Halaman 5 dari 6

Spesifikasi:

LINEARITAS: 4/5

Serum/plasma : 0.06-30.5 mg/dL (5-2700 μmol/L)


Urin : 1.1-610 mg/dL (100 – 5400 μmol/L)

PRESISI:
Dinyatakan dengan ketidaktelitian (SD dan CV)

AKURASI:
Dinyatakan dengan ketidakpastian pengukuran (U)
Serum/plasma

BATAS DETEKSI:
Batas bawah deteksi : 2 U/L (0,03 µkat/L) (Tanpa aktivasi PYP)
Batas bawah deteksi : 3 U/L (0,05 µkat/L) (Dengan aktivasi PYP)

RENTANG PENGUKURAN:
Serum/plasma:
No. Kode No
Standard Prosedur Operasional Dokumen: Perubahan
P1.1-1a dok: xxx

PENGAMBILAN DARAH ARTERI (UMUM 002) Halaman 6 dari 6

HASIL:
Hasil pemeriksaan sampel secara otomatis tercatat di komputer

KALKULASI/PERHITUNGAN:

NILAI ACUAN BIOLOGIS:

NILAI KRITIS: Tidak Ada


INTERFERENSI DAN NILAI SILANG:
1.
2. Hasil tidak sesuai ditindaklanjuti oleh dokter patologi klinik.

Tindak Lanjut:

1. Hasil sesuai dicetak dan diberikan kepada pengirim sampel.


2. Hasil tidak sesuai ditindaklanjuti oleh dokter patologi klinik.

Bahan Berbahaya:
Lihat MSDS (Material Safety data Sheet)

Kewaspadaan keselamatan:
1. Melaksanakan prosedur keselamatan kerja dalam menangani semua sampel dan
reagen laboratorium.
2. Melaksanakan prosedur pembuangan limbah terhadap semua bahan bekas
pemeriksaan

Prosedur/Dokumen Terkait:
1. SPO PENGGUNAAN ALAT COBAS 311
2. SPO PENYIMPANAN SISA SAMPEL
3. SPO PEMBUANGAN LIMBAH
4. SPO VALIDASI HASIL

Unit terkait:
No. Kode No
Standard Prosedur Operasional Dokumen: Perubahan
P1.1-1a dok: xxx

PENGAMBILAN DARAH ARTERI (UMUM 002) Halaman 6 dari 6

LABORATORIUM CORDLIFE PERSADA

Rujukan:
1. COBAS C311 ASTL Method Sheet
2. NCEP ATP III (2001)
No. Kode No
Standard Prosedur Operasional Dokumen: Perubahan
P1.1-1a dok: xxx

PENGAMBILAN DARAH ARTERI (UMUM 002) Halaman 7 dari 6

Anda mungkin juga menyukai