Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Ilmiah CIVIS, Volume V, No 2, Juli 2015

PERAN GURU PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN


KESEHATAN DALAM UPAYA PEMBENTUKAN KARAKTER
KEWARGANEGARAAN

Nur Azis Rohmansyah


Fb_aziz@yahoo.com

ABSTRAK
Oleh
Pendidikan karakter pada intinya bertujuan membentuk bangsa yang tangguh,
Antonobertoleran,
kompetitif, berakhlak mulia, bermoral, Herry P.Abergotong royong, berjiwa patriotik,
berkembang dinamis, berorientasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang
semuanya dijiwai oleh iman dan takwa kepada Tuhan yang Maha Esa berdasarkan
Pancasila. Pendidikan karakter berfungsi mengembangkan potensi dasar agar berhati
baik, berpikiran baik, dan berperilaku baik, memperkuat dan membangun perilaku
bangsa yang multikultur, meningkatkan peradaban bangsa yang kompetitif dalam
pergaulan dunia.
Dalam hidup berbangsa dan bernegara dewasa ini Penjasorkes sangatlah penting dalam
mewujudkan pribadi bangsa yang berkualitas dan Penjasorkes haruslah mampu
menumbuhkan kemandirian. Sehingga peserta didik dapat tumbuh sebagai manusia
yang berkualitas dalam keidupan berbangsa dan bernegara. Akan tetapi di zaman yang
sudah maju Penjasorkes seolah-olah terlupakan oleh sebagian besar masyarakat
Indonesia. Karena dengan Penjasorkes diharapkan bisa membentuk karakter peserta
didik yang memiliki kepribadian. Kepribadian adalah ciri atau karakteristik atau gaya
atau sifat khas dari diri seseorang yang bersumber dari bentuk-bentuk yang diterima
dari lingkungan misalnya keluarga pada masa kecil, dan juga bawaan seseorang sejak
lahir. Sudah saatnya bagi tiap sekolah untuk melaksanakan kembali Pancasila sebagai
acuan dasar dalam membentuk karakter peserta didik. Terbukti Pancasila sangat kaya
akan nilai-nilai keutamaan hidup yang mampu mensejahterakan masyarakat Indonesia.
Satu-satunya jalan mewujudkan kesejahteraan adalah melalui pendidikan karakter.

Kata kunci: Pendidikan Karakter, Penjaorkes, Kepribadian

esa memunculkan implikasi operasional yang harus dilaksanakan oleh desa. Sebagai
bangsa, desentralisasi
daerah administrasi, desa harus mampu mengelola salah satu fiskal
diantaranya adalah
dengan cara
A. PENDAHULUAN
mengembangkan potensi desa, meningkatkan matakerjasama
pelajaran Penjasorkes.
antar desa, meningkatkan
kemitraan untuk pengembangan
Pendidikan memiliki peranan potensi desa, dan meningkatkan
Penjasorkes merupakan peran sertamata
masyarakat dalam pembangunan desa. Pemerintah desa harus mampu menggerakkan
yang sangat penting dalam pelajaran yang sarat isi dengan nilai-
perekonomian desa dengan melakukan upaya-upaya efektif penggerakan aktivitas-
pembentukan karakter. Pendidikan
aktivitas ekonomi masyarakat desa. Kesiapannilaipemerintah
pancasila untuk
desa dalam membentuk
otonomi desa
karakter mengajarkan kebiasaanpenerimaan
tidak hanya menghasilkan cara kepribadian.
besar dalam keuanganPenjasorkes tidakjuga
desa, melainkan cukup
berpikir dan
harusperilaku yang aktivitas
memberdayakan menbantu hanya desa.
ekonomi masyarakat sampai pada belajar gerak,
individu untuk hidup dan bekerja sama melainkan Penjasorkes diterapkan
Kata kunci : desentralisasi fiskal, potensi desa, ekonomi masyarakat, pemberdayaan
sebagai keluarga, masyarakat, dan dalam kehidupan sehari-hari peserta
bernegara dan membantu mereka untuk didik dalam bentuk perbuatan, nilai-nilai
membuat keputusan yang dapat yang terkandung dalam pancasila bukan
dipertanggung jawabkan. Di dalam untuk dihafal melainkan untuk
dunia pendidikan sejumlah mata dipraktekan dalam kehidupan nyata.
pelajaran dapat membentuk karakter Oleh karena itu pembelajaran
Penjasorkes perlu mengutamakan
perilaku.

Peran Guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Dalam Upaya Pembentukan Karakter Kewarganegaraan

879
Jurnal Ilmiah CIVIS, Volume V, No 2, Juli 2015

Dalam hidup berbangsa dan didik menyimpang. Hal ini dikarenakan


bernegara dewasa ini Penjasorkes krisis karakter bangsa.
sangatlah penting dalam mewujudkan Kenakalan remaja di era modern ini
pribadi bangsa yang berkualitas dan sudah melebihi batas yang sewajarnya.
Penjasorkes haruslah mampu Banyak anak dibawah umur yang sudah
menumbuhkan kemandirian. Sehingga mengenal rokok, narkoba, freesex, dan
peserta didik dapat tumbuh sebagai terlibat banyak tindakan kriminal
manusia yang berkualitas dalam lainnya. Fakta ini sudah tidak dapat
keidupan berbangsa dan bernegara. diungkuri lagi, anda dapat melihat
Akan tetapi di zaman yang sudah maju brutalnya remaja jaman sekarang.
Penjasorkes seolah-olah terlupakan oleh Meningkatnya tingkat kriminal di
sebagian besar masyarakat Indonesia. Indonesia tidak hanya dilakukan oleh
Karena dengan Penjasorkes diharapkan orang dewasa, tetapi banyak juga dari
bisa membentuk karakter peserta didik kalangan para remaja. Tindakan
yang memiliki kepribadian. Kepribadian kenakalan remaja sangat beranekaragam
adalah ciri atau karakteristik atau gaya dan bervariasi dan lebih terbatas jika
atau sifat khas dari diri seseorang yang dibandingkan tindakan kriminal orang
bersumber dari bentuk-bentuk yang dewasa. Juga motivasi para remaja
diterima dari lingkungan misalnya sering lebih sederhana dan mudah
keluarga pada masa kecil, dan juga dipahami misalnya : pencurian yang
bawaan seseorang sejak lahir. Sudah dilakukan oleh seorang remaja, hanya
saatnya bagi tiap sekolah untuk untuk memberikan hadiah kepada
melaksanakan kembali Pancasila mereka yang disukainya dengan maksud
sebagai acuan dasar dalam membentuk untuk membuat kesan impresif yang
karakter peserta didik. Terbukti baik atau mengagumkan.
Pancasila sangat kaya akan nilai-nilai Melihat permasalahan di atas
keutamaan hidup yang mampu pendidikan karakter sangat dibutuhkan
mensejahterakan masyarakat Indonesia. dalam pendidikan saat ini. Karena hanya
Satu-satunya jalan mewujudkan dengan pendidikan karakter sajalah
kesejahteraan adalah melalui yang bisa mengatasi permasalahan-
pendidikan karakter. permasalahan tersebut. Selain itu juga
Pendidikan karakter adalah baik guru sekolah sangat berpengaruh dalam
atau unggul suatu system penanaman pembentukan karakter peserta didik.
nilai-nilai karakter kepada warga Berdasarkan latar belakang di atas,
sekolah yang meliputi komponen penulis mencoba untuk mengkaji secara
pengetahuan kesadaran atau kemauan, lebih mendalam mengenai peranan
dan tindakan untuk melaksanakan nilai- pendidikan jasmani olahraga dan
nilai tersebut. Akan tetapi di era kesehatan dalam upaya pembentukan
globalisasi saat ini seiring kemajuan karakter peserta didik.
teknologi, nilai-nilai kesopanan, budi
pekerti seakan telah diabaikan. Yang B. PEMBAHASAN
mengakibatkan perilaku yang peserta B.1. Pengertian Peran

Peran Guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Dalam Upaya Pembentukan Karakter Kewarganegaraan

880
Jurnal Ilmiah CIVIS, Volume V, No 2, Juli 2015

Pengertian peran adalah sebuah kurikulum pendidikan. Pendidikan


kegiatan yang dilakukan karena adanya jasmani adalah proses pendidikan
sebuah keharusan maupun tuntutan melalui penyediaan pengalaman belajar
dalam sebuah profesi atau berkaitan kepada siswa berupa aktivitas jasmani,
dengan keadaan dan kenyataan. Jadi bermain dan berolahraga yang
peran merupakan perilaku yang direncanakan secara sistematis guna
diharapkan oleh orang lain terhadap merangsang pertumbuhan dan
seseorang yang sesuai dengan perkembangan fisik, keterampilan
kedudukannya dalam suatu sistem. Jadi motorik, keterampilan berfikir,
peran dipengaruhi oleh keadaan sosial emosional, social, dan moral
baik dari dalam maupun dari luar dan (Depdiknas, 2006: 1).
bersifat stabil. Perilaku individu dalam Pendapat senada dikemukakan
kesehariannya hidup bermasyarakat oleh Helmy Firmansyah (2009: 04),
berhubungan erat dengan peran. Karena bahwa pendidikan jasmani adalah
peran mengandung hal dan kewajiban proses pendidikan yang melibatkan
yang harus dijalani seorang individu interaksi antara peserta didik dengan
dalam bermasyarakat. Sebuah peran lingkungan yang dikelola melalui
harus dijalankan sesuai dengan norma- aktivitas jasmani secara sistematik
norma yang berlaku juga di masyarakat. menuju pembentukan manusia
Seorang individu akan terlihat status seutuhnya. Masih menurut Helmy
sosialnya hanya dari peran yang Firmansyah (2009: 06), secara esensial
dijalankan dalam kesehariannya. pendidikan jasmani adalah suatu proses
belajar untuk bergerak (learning to
B.2. Hakikat Penjasorkes move) dan belajar melalui gerak
Menurut Andun Sudijandoko (learning through movement). Program
jurnal pendidikan jasmani Indonesia pendidikan jasmani berusaha
volume 7 (2010: 03), bahwa pendidikan membantu peserta didik untuk
jasmani adalah suatu proses pendidikan menggunakan tubuhnya lebih efisien
seseorang sebagai perseorangan atau dalam melakukan berbagai
anggota masyarakat yang dilakukan keterampilan gerak dasar dan
secara sadar dan sistematik melalui keterampilan kompleks yang diperlukan
berbagai kegiatan jasmani untuk dalam kehidupan sehari-hari. Guru
memperoleh pertumbuhan jasmani, pendidikan jasmani semestinya
kesehatan dan kesegaran jasmani, memberikan pengalaman berhasil bagi
kemampuan dan keterampilan, setiap anak, karena pengalaman berhasil
kecerdasan, dan perkembangan watak dapat merupakan sumber motivasi.
serta keperibadian yang harmonis dalam
rangka pembentukan manusia Indonesia
berkualitas berdasarkan pancasila. B.3. Hakikat Karakter
Pendidikan jasmani merupakan Karakter adalah suatu sistem
salah satu mata pelajaran wajib di penanaman nilai-nilai karakter kepada
sekolah termasuk sekolah dasar, karena warga sekolah yang meliputi komponen
pendidikan jasmani masuk dalam pengetahuan, kesadaran atau kemauan,
Peran Guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Dalam Upaya Pembentukan Karakter Kewarganegaraan

881
Jurnal Ilmiah CIVIS, Volume V, No 2, Juli 2015

dan tindakan untuk melaksanakan nilai- terwujud dalam perilaku sehari-


nilai tersebut, baik terhadap Tuhan hari. Selama ini, pendidikan
YME, diri sendiri, sesama, lingkungan, informal terutama dalam
maupun kebangsaan sehingga menjadi lingkungan keluargabelum
manusia. memberikan kontribusi berarti
Pendidikan karakter ditempatkan dalam mendukung pencapaian
sebagai landasan untuk mewujudkan kompetensi dan pembentukan
visi pembangunan nasional, yaitu karakter peserta didik. Kesibukan
mewujudkan masyarakat berakhlak dan aktivitas kerja orang tua yang
mulia, bermoral, beretika, berbudaya, relative tinggi, kurangnya
dan beradab berdasarkan falsafah pemahaman orang tua dalam
Pancasila. Upaya pembentukan karakter mendidik anak di lingkungan
sesuai dengan budaya bangsa ini tentu keluarga, pengaruh pergaulan di
tidak semata-mata hanya dilakukan di lingkungan sekitar, dan pengaruh
sekolah melalui serangkaian kegiatan media elektronik ditengarai bisa
belajar mengajar dan luar sekolah, akan berpengaruh negatif terhadap
tetapi juga melalui kebiasaan dalam perkembangan dan pencapaian
kehidupan, seperti: religius, jujur, hasil belajar peserta didik.
disiplin, toleran, kerja keras, cinta Dengan pendidikan
damai, tanggung-jawab, dan karakter yang diterapkan secara
sebagainya. sistematis dan berkelanjutan,
Karakter adalah watak peserta didik akan memiliki
seseorang, yang meliputi moral, prilaku, kecerdasan emosi. Kecerdasan
budi pekerti. Dalam kamus besar bahasa emosi ini adalah bekal penting
Indonesia belum memasukan kata dalam mempersiapkan anak
karakter,yang ada adalah ‘watak’ yang menyongsong masa depan, karena
diatikan sebagai sifat batin manusia seseorang akan lebih mudah dan
yang mempengari segenap pikiran dan berhasil menghadapi segala macam
tingkah laku; budi pekerti; tabiat. tantangan kehidupan, termasuk
Pendidikan karakter bertujuan untuk tantangan untuk berhasil secara
meningkatkan mutu penyelenggaraan akademis. Aspek-aspek penting
dan hasil pendidikan di sekolah yang dalam pendidikan karakter anak,
mengarah pada pencapaian menurut Megawangi ada tiga
pembentukan karakter dan akhlak mulia kebutuhan dasar anak yang harus
peserta didik secara utuh. dipenuhi, yaitu maternal bonding
Melalui pendidikan (kelekatan psikologis dengan
karakter diharapkan peserta didik ibunya), rasa aman, dan stimulasi
mampu secara mandiri fisik dan mental. Ketiga aspek ini
meningkatkan dan menggunakan sangat penting dalam pembentukan
pengetahuannya, mengkaji, dan karakter anak di lingkungan. Jadi
menginternalisasi serta pendidikan karakter sangat
mempersonalisasi nilai-nilai terpengaruhi oleh pendidikan
karakter dan akhlak mulia sehingga kewarganegaraan, dimana
Peran Guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Dalam Upaya Pembentukan Karakter Kewarganegaraan

882
Jurnal Ilmiah CIVIS, Volume V, No 2, Juli 2015

pendidikan kewarganegaraan seluruh tingkat pendidikan di


memiliki peranan penting dalam Indonesia harus menyisipkan
pembentukan karakter. Karena pendidikan berkarakter tersebut
pendidikan kewarganegaraan dalam proses pendidikannya. 18
mencakup semua poin-poin karakter menurut Diknas adalah :
karakter. Yang termasuk poin Religi, jujur, toleransi, disiplin,
karakter di dalam pendidikan kerja keras, kreatif, mandiri,
kewarganegaraan adalah budi demokratis, rasa ingin tahu,
pekerti, moral, norma. semangat keangsaan, cinta tanah
Pembentukan karakter air, menghargai prestasi,
peserta didik ini bertujuan untuk bersahabat/komunikatif, cinta
menciptakan seorang yang damai, gemar membaca, peduli
berakhlak, berbudi pekerti, lingkungan, peduli sosial, dan
bermoral, dan taat terhadap bertanggung jawab.
peraturan yang ada baik yang Pendidikan karakter pada
terisirat maupun tersurat. intinya bertujuan membentuk
Pembentukan karakter ini sudah bangsa yang tangguh, kompetitif,
dilaksanakan semenjak anak berakhlak mulia, bermoral,
berusia dini. Tidak hanya didalam bertoleran, bergotong royong,
sekolah akan tetapi didalam berjiwa patriotik, berkembang
keluarga pun pendidikan karakter dinamis, berorientasi ilmu
sudah diterapkan, agar nantinya pengetahuan dan teknologi yang
anak memiliki kepribadian yang semuanya dijiwai oleh iman dan
berkualitas, sesuai dengan yang takwa kepada Tuhan yang Maha
diharapkan. Esa berdasarkan Pancasila.
Pendidikan karakter berfungsi
B.4. Pendidikan Karakter mengembangkan potensi dasar
Pendidikan karakter adalah agar berhati baik, berpikiran baik,
suatu usaha pengembangan dan dan berperilaku baik, memperkuat
mendidik karakter seseorang, yaitu dan membangun perilaku bangsa
kejiwaan, akhlak, dan budi pekerti yang multikultur, meningkatkan
sehingga menjadi lebih baik. peradaban bangsa yang kompetitif
Pendidikan karakter adalah suatu dalam pergaulan dunia.
sistem penanaman nilai-nilai Pendidikan karakter
karakter kepada warga sekolah dilakukan melalui berbagai media
yang meliputi komponen yang mencakup keluarga, satuan
pengetahuan, kesadaran atau pendidikan, masyarakat sipil,
kemauan, dan tindakan untuk masyarakat politik, pemerintah,
melaksanakan nilai-nilai karakter. dunia usaha, dan media massa.
Ada 18 nilai-nilai dalam Tujuannya adalah untuk
pengembangan pendidikan menanamkan dan membentuk sifat
karakter bangsa yang dibuat oleh atau karakter yang diperoleh dari
Diknas. Mulai tahun ajaran 2011, cobaan, pengorbanan, pengalaman
Peran Guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Dalam Upaya Pembentukan Karakter Kewarganegaraan

883
Jurnal Ilmiah CIVIS, Volume V, No 2, Juli 2015

hidup, serta nilai yang ditanamkan waktu, patriotik, pemaaf, pemurah,


sehingga dapat membentuk nilai pengabdian, berpengendalian diri,
intrinsik yang akan menjadi sikap produktif, rajin, ramah, rasa indah,
dan perilaku peserta didik. Nilai- rasa kasih sayang,rasa keterikatan,
nilai yang ditanamkan berupa sikap rasa malu, rasa memiliki, rasa
dan tingkah laku tersebut diberikan percaya diri, rela berkorban,
secara terus-menerus sehingga rendah hati, sabar, semangat
membentuk sebuah kebiasaan dan kebersamaan, setia, siap mental,
dari kebiasaan tersebut akan sikap adil, sikap hormat, sikap
menjadi karakter khusus bagi nalar, sikap tertib, sopan santun,
individu atau kelompok. sportif, susila, taat asas, takut
Pendidikan karakter dinilai bersalah, tangguh, tawakal, tegar,
sangat penting untuk dimulai pada tegas, tekun, tepat janji, terbuka,
anak usia dini karena pendidikan ulet, dan sejenisnya.
karakter adalah proses pendidikan Untuk menjaga agar
yang ditujukan untuk pertumbuahnan pendidikan
mengembangkan nilai, sikap, dan karakter sesuai dengan kultur
perilaku yang memancarkan akhlak individu yang ada, pendidikan
mulia atau budi pekerti luhur. karakter memiliki sebuah dimensi
Nilai-nilai positif dan yang yang mengandung arti bahwa
seharusnya dimiliki seseorang pendidikna karakter dapat
menurut ajaran budi pekerti yang membantu mengembangkan
luhur adalah amal saleh, amanah, kehidupan moral individu,
antisipatif, baik sangka, bekerja memperkokoh keyakinan agama
keras, beradab, berani berbuat seseorang untuk menciptakan suatu
benar, berani memikul resiko, tatanan masyarakat yang stabil
berdisiplin, berhati lapang, berhati ditengah keragaman sangat
lembut, beriman dan bertaqwa, memerlukan adanya nilai-nilai
berinisiatif, berkemauan keras, bersama yang menjadi dasar hidup
berkepribadian, berpikiran jauh ke masyarakat.
depan, bersahaja, bersemangat, Pendidikan karakter atau
bersifat konstruktif, bersyukur, budi pekerti sangat efektif di
bertanggung jawab, bertenggang terapkan pada jalur pendidikan
rasa, bijaksana, cerdas, cermat, formal. Pendidikan karakter di
demokratis, dinamis, efisien, sekolah tidak harus menyusun
empati, gigih, hemat, ikhlas, jujur, kurikulum baru, kurikulum
kesatria, komitmen, kooperatif, pendidikan karakter, pendidikan
kosmopolitan (mendunia), kreatif, karakter dapat dimasukan dalam
kukuh hati, lugas, mandiri, pokok-pokok bahasan.
manusiawi, mawas diri, mencintai Memberikan nasehat, arahan,
ilmu, menghargai karya orang lain, petunjuk untuk berbuat kebaikan.
menghargai kesehatan, menghargai Sebaliknya untuk tidak melakuakn
pendapat orang lain, menghargai sesuatu yang kurang baik sebelum
Peran Guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Dalam Upaya Pembentukan Karakter Kewarganegaraan

884
Jurnal Ilmiah CIVIS, Volume V, No 2, Juli 2015

dan sesudah menyampaikan materi Kurikulum Berbasis


atau disela-sela penyampaian Kompetensi (KBK), yang
materi merupakan suatu cara untuk kemudian diterpakan menjadi
mendidik karakter peserta didik. Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP), merupakan
B.5. Sejarah Pendidikan Karakter kurikulum yang dirancang untuk
Sejarah Indonesia telah memberikan peluang seluas-
mengalami beberapa kali luasnya bagi sekolah dan tenaga
perubahan zaman. Begitu pula pendidik untuk melakukan praktik-
perkembangan pendidikan di praktik pendidikan dalam rangka
Indonesia yang mengalami berkali- mengembangkan semua potensi
kali perubahan dalam kurikulum. yang dimiliki peserta didik, baik
Kurikulum yang pertama kali melalui proses pembelajaran di
diterapkan di Indonesia adalah kelas maupun melalui program
kurikulum tahun 1947 (rentjana pengembangan diri
pendidikan). Seiring (ekstrakurikuler).
berkembangnya zaman, Dalam pengembangan karakter
berkembang pula pendidikan di peserta didik di sekolah, guru memiliki
Indonesia, kurikulum pun berkali- posisi yang strategis sebagai pelaku
kali mengalami perubahan seperti utama. Guru merupakan sosok yang
kuriklim tahun 1952 (rentjana bisa ditiru atau menjadi idola bagi
pendidikan), kurikulum tahun 1964 peserta didik. Guru bisa menjadi sumber
(rentjana pendidikan), kurikulum inpirasi dan motivasi peserta didiknya.
tahun 1968, kurikulum tahun 1975, Sikap dan prilaku seorang guru sangat
kurikulum tahun 1984, kurikulum membekas dalam diri peserta didik,
tahun 1994, kurikulum tahun 2004 sehingga ucapan, karakter dan
(kurikulum berbasis kompetensi), kepribadian guru menjadi cermin
dan kurikulum tahun 2006 peserta didik. Dengan demikian guru
(kurikulum tingkat satuan memiliki tanggung jawab besar dalam
pendidikan). menghasilkan generasi yang
Upaya membangun berkarakter, berbudaya, dan bermoral.
karakter bangsa sejak dini melalui Tugas-tugas manusiawi itu merupakan
jalur Pendidikan dianggap sebagai transpormasi, identifikasi, dan
langkah yang tepat. Mulai tahun pengertian tentang diri sendiri, yang
pelajaran 2010/2011, pendidikan harus dilaksanakan secara bersama-
karakter telah diselipkan kedalam sama dalam kesatuan yang organis,
struktur dan muatan kurikulum harmonis, dan dinamis.
tingkat satuan Pendidikan (KTSP).
Setiap sekolah merumuskan D. KESIMPULAN
bagaimana konsep Pendidikan Peran guru dalam memberikan
karakter yang tertuang dalam materi di kelas diharapkan mengacu
kurikulum sekolah masing-masing. dan menekankan pada tujuan
pembelajaran mengenai implikasinya
Peran Guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Dalam Upaya Pembentukan Karakter Kewarganegaraan

885
Jurnal Ilmiah CIVIS, Volume V, No 2, Juli 2015

dalam kehidupan sehari- hari. Jadi dan perangkat desa sangat besar bagi
tentunya guru Penjasorkes dalam terciptanya peningkatan kesejahteraan
membentuk karakter peserta didik masyarakat desa melalui pemberian
memiliki peranan yang sangat penting. motivasi kewirausahaan, fasilitator
Karena Penjasorkes merupaka pelajaran gerakan ekonomi mandiri, dan
yang bertujuan untuk membentuk pendampingan program usaha keluarga.
warganegara yang baik dalam Pemerintah desa bisa mempromosikan
kehidupan sehari-hari atau dalam setiap hasil kegiatan ekonomi
kehidupan berbangsa dan bernegara. masyarakat melalui expo kewirausahaan
Dengan demikian, peserta didik masyarakat.
diharapkan memiliki kepribadian yang Hal penting yang harus menjadi
sesuai dengan nilai-nilai pancasila dasar bagi pemerintah desa adalah
sehingga terciptalah generasi bangsa bahwa pemerintah desa harus mampu
yang cerdas dan bermoral. menggerakkan perekonomian desa
Bagi desa yang mempunyai dengan melakukan upaya-upaya efektif
keterbatasan sumberdaya alam dan penggerakan aktivitas-aktivitas ekonomi
sumberdaya manusia, pemerintah desa masyarakat desa. Kesiapan pemerintah
mempunyai tugas berat. Pemerintah desa dalam otonomi desa tidak hanya
desa harus mempunyai inisiatif dalam menghasilkan penerimaan besar dalam
menemukan aktivitas efektif bagi keuangan desa, melainkan juga harus
masyarakat. Aktivitas-aktivitas ekonomi memberdayakan aktivitas ekonomi
yang dibangun oleh pemerintah desa masyarakat desa.
bisa berpengaruh positif pada
penerimaan keuangan desa dan ***
peningkatan pendapatan masyarakat.
Penciptaan aktivitas-aktivitas ekonomi
DAFTAR PUSTAKA
baru akan menghasilkan keuntungan
bagi desa berupa cascade effect
(Rondinelli, 1985). Cascade effect bisa Aqib Zaenal dan Sujak, Panduan
berupa rangsangan penciptaan aktivitas Dan Aplikasi Pendidikan
lain yang mendukung aktivitas-aktivitas Karakter Bandung : Yarma
ekonomi masyarakat, seperti Widaya, 2011
peningkatan jalan desa, penciptaan Azra Azyumardi, Para digma Baru
sektor informal lain yang mendukung Pendidikan Nasional
aktivitas ekonomi masyarakat desa, Rekonstuksi Dan Demokratis
yang secara tidak langsung akan Jakarta : Buku Kompas, 2002
berpengaruh pada peningkatan Kaelan, Pendidikan Pancasila,
pendapatan asli desa, yaitu dari retribusi Yogyakarta : Paradigma,
desa. 2003
Peningkatan PADes menjadi Mikhael Mali Benyamin dkk,
tanggung jawab pemerintah desa Civic Education Uupaya
sebagai unsur penyelenggara Pengembangan Epistemi
pemerintahan desa. Peran kepala desa
Peran Guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Dalam Upaya Pembentukan Karakter Kewarganegaraan

886
Jurnal Ilmiah CIVIS, Volume V, No 2, Juli 2015

Politik (Jakarta Fidei Press :


2011)
Muslich Masnur, Pendidikan
Karakter Menjawab Tenang
Krisis
http://goeroendeso.wordpress
.com/2011/09/13/nilai-nilai-
karakter-di-sekolah/ (08-12-
2012)
http://definisimu.blogspot.com/2012
/0 9/definisi-karakter.html
(06-12-2012)
http://www.setneg.go.id/index.php?o
pt
ion=com_content&task=vie
w&id=529 &Itemid=116
(06-12-2012)

*) Nur Azis Rohmansyah


Dosen FPIPSKR Universitas PGRI
Semarang

Peran Guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Dalam Upaya Pembentukan Karakter Kewarganegaraan

887

Anda mungkin juga menyukai