Anda di halaman 1dari 5

MATERI : TASAWUF

DOSEN : KUSWATI, MA
MATKUL : AGAMA ISLAM

PENGENALAN SEKILAS MASALAH TASAWUF


Tasawuf adalah salah satu upaya atau usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk
menyucikan jiwa dengan cara menjauhi pengaruh kehidupan yang bersifat kesenangan
duniawi dengan cara mendekatkan diri kepada Allah sehingga kehadiran Allah senantiasa
dirasakan secara sadar dalam kehidupan (Pemadi, 2004).

Berikut pengertian tasawuf berdasarkan etimologi atau asal bahasanya:


 Ahlu suffah, yaitu sekelompok orang pada masa Rasulullah yang hidupnya diisi
dengan banyak berdiam di serambi-serambi masjid, dan mereka mengabdikan
hidupnya untuk beribadah kepada Allah.
 Shafa, yaitu nama bagi orang-orang yang bersih atau suci. Makna tersebut sebagai
nama dari mereka yang memiliki hati yang bersih atau suci, maksudnya adalah
bahwa mereka menyucikan dirinya di hadapan Allah SWT.
 Shaf, yaitu orang-orang yang ketika salat berada di barisan yang paling depan.
Makna shaff ini dinisbahkan kepada para jemaah yang selalu berada pada barisan
terdepan ketika solat, sebagaimana solat yang berada di barisan pertama maka akan
mendapat kemuliaan dan pahala.
 Sufi, istilah ini berasal dari bahasa Yunani yang disamakan artinya dengan hikmah,
yang berarti kebijaksanaan.
 Shaufanah, yaitu sebangsa buah-buahan kecil yang berbulu-bulu, yang banyak
sekali tumbuh di padang pasir di tanah Arab, dan pakaian kaum sufi itu berbulu-
bulu seperti buah itu pula, dalam kesederhanaannya.
 Shuf, yang berarti bulu domba atau wol. Mereka disebut sufi karena memakai kain
yang terbuat dari bulu domba. Pakaian yang terbuat dari bulu domba menjadi
pakaian khas kaum sufi, bulu domba atau wol saat itu bukanlah wol lembut seperti
sekarang melainkan wol yang sangat kasar, itulah lambang dari kesederhanaan
pada saat itu. Berbeda dengan orang kaya saat itu yang memakai kain sutra. 
 Shuffah, yaitu serambi Masjid Nabawi yang ditempati sebagian sahabat Rasulullah.
Makna tersebut dilatarbelakangi oleh sekelompok sahabat yang hidup zuhud dan
konsentrasi beribadah kepada Allah SWT serta menimba ilmu bersama Rasulullah
yang menghuni serambi Masjid Nabawi.

Sedangkan pengertian tasawuf berdasarkan pendapat para ahli sufi antara lain sebagai
berikut:
 Menurut Al-Junaid Al-Bagdadi (Pemadi, 2004), tasawuf adalah membersihkan hati
dari sifat yang menyamai binatang dan melepaskan akhlak yang fitri, menekan sifat
basyariah (kemanusiaan), menjauhi hawa nafsu, memberikan tempat bagi
kerohanian, berpegang pada ilmu kebenaran, mengamalkan sesuatu yang lebih
utama atas dasar keabadianNya, memberi nasihat kepada umat, benar-benar
menepati janji terhadap Allah SWT, dan mengikuti syariat Rasulullah SAW.
 Menurut Abu Qasim Abdul Karim Al-Qusyairi (Pemadi, 2004), tasawuf adalah
menjabarkan ajaran-ajaran Al Quran dan Sunnah, berjuang mengendalikan nafsu,
menjauhi perbuatan bidah. mengendalikan syahwat, dan menghindari sikap
meringankan ibadah. 
 Menurut Syekh Abdul Qadir al-Jailani (Alba, 2012), tasawuf adalah menyucikan hati
dan melepaskan nafsu dari pangkalnya dengan khalawt, riyadloh, taubah dan
ikhlas. 

Tujuan Tasawuf 
Menurut Rivay (2002), tujuan tasawuf adalah sebagai berikut:
1. Pembinaan aspek moral. Aspek ini meliputi mewujudkan kestabilan jiwa yang
berkeseimbangan, penguasaan dan pengendalian hawa nafsu sehingga manusia
konsisten dan komitmen hanya kepada keluhuran moral. Tasawuf yang bertujuan
moralitas ini bersifat praktis. 
2. Ma'rifatullah melalui penyingkapan langsung atau metode al-kasyaf al-hijab.
Tasawuf jenis ini sudah bersifat teoritis dengan seperangkat ketentuan khusus yang
diformulasikan secara sistematis analitis. 
3. Membahas bagaimana sistem pengenalan dan pendekatan diri kepada Allah secara
mistis filosofis, pengkajian garis hubungan antara Tuhan dengan makhluk, terutama
hubungan manusia dengan Tuhan.

Tahapan dalam ilmu tasawuf: Syariat, Tarekat, Hakikat dan Makrifat

1. Syariat
Syariat (Islam) adalah hukum dan aturan (Islam) yang mengatur seluruh sendi
kehidupan umat Muslim. Selain berisi hukum dan aturan, syariat (Islam) juga berisi
penyelesaian masalah seluruh kehidupan ini. Syariat yaitu segala aturan yang sudah
ditentukan oleh Allah swt, atau aturan yang sudah dilegalisasi oleh Rasulullah saw
yang berkenaan dalam soal Aqidah, masalah hukum baik haram halal, syarat atau
rukun dsb yang mengatur hubungan manusia dengan penciptaNya atau Sesama
Manusia.
2. Tarekat
Tarekat berasal dari kata ‘thariqah’ yang artinya ‘jalan’. Jalan yang dimaksud di sini
adalah jalan untuk menjadi orang bertaqwa, menjadi orang yang diredhoi Allah
s.w.t. Secara praktisnya tarekat adalah kumpulan amalan-amalan lahir dan batin
yang bertujuan untuk membawa seseorang untuk menjadi orang bertaqwa. 
Secara harfiah berarti jalan, metoda, cara, dalam lapangan tasawuf istilah ini dipakai
calon sufi adalah jalan yang ditempuh untuk mendekatkan diri kepada Allah yang
sedekat-dekatnya atau mendapat maqam yang mahmudah, jadi dalam tingkatan ini
ada maqam yang harus dikerjakan secara istiqamah yaitu maqam taubat, zuhud,
sabar, ridlo dsb.
3. Hakikat 
Hakikat artinya i`tikad atau kepercayaan sejati (mengenai Tuhan), maka hakikat ini
pekerjaan hati. Sehingga tidak ada yang dilihat didengar selain Allah, atau gerak dan
diam itu diyakini dalam hati pada hakikatnya adalah kekuasaan Allah. Hakikat,
adalah kebenaran, kenyataan (Poerwadarminta,1984) hakekat menyaring dan
memusatkan aspek-aspek yang lebih rumit menjadi keterangan yang gamblang dan
ringkas. Hakikat berasal dari kata arab haqqo, yahiqqu, haqiqotan yang berarti
kebenaran sedangkan dalam kamus ilmiah disebutkan bahwa hakikat adalah:
Yang sebenarnya; sesungguhnya; keadaan yang sebenarnya
Dapat di ibaratkan buah , jadi yaitu biji benih (syariat)  pada tingkatan tharikat 
menjadi batang yang becabang, berdaun jika pada tingkatan ini kita amalkan buah
dari tharekat, akhlak, bisa menahan nafsu, sabar, tawaduk kita akan memperoleh
buah (maqam mahmudah) jadi dengan Allah tiada hijab atau tabir atau penghalang
lagi.
4. Makrifat
Istilah Ma'rifat berasal dari kata "Al-Ma'rifah" yang berarti mengetahui atau
mengenal sesuatu. Dan apabila dihubungkan dengan pengamalan Tasawuf, maka
istilah ma'rifat di sini berarti mengenal Allah ketika Shufi mencapai maqam dalam
Tasawuf. Marifat adalah menggetahui Allah SWT, yakni : hati menyadari bahwa
segala sesuatu menemukan, bergerak, berdiam, berangan-angan, berfikir dan
sebagainya semua adalah Alloh SWT, yang menciptakan dan yang mengerakan. Jadi
semuanya dan segala sesuatu adalah Billah. Makrifat, sebagai pengetahuan yang
hakiki dan meyakinkan, menurut al-Gazali, tidak didapat lewat pengalaman
inderawi, juga tidak dicapai lewat penalaran rasional, tetapi lewat kemurnian qalbu
yang mendapat ilham atau limpahan nur dari Tuhan sebagai pengalaman sufistik.

Kemudian istilah ini dirumuskan definisinya oleh beberapa Ulama Tasawuf, antara
lain:
a. Dr. Mustafa Zahri mengemukakan salah satu pendapat Ulama Tasawuf yang
mengatakan : "Marifat adalah ketetapan hati (dalam mempercayai hadirnya) wujud
yang wajib adanya (Allah) yang menggambarkan segala kesempurnaannya."

b. Asy-Syekh Ihsan Muhammad Dahlan Al-Kadiriy mengemukakan pendapat Abuth


Thayyib As-Saamiriy yang mengatakan: "Ma'rifat adalah hadirnya kebenaran Allah
(pada Shufi)...dalam keadaan hatinya selalu berhubungan dengan Nur Ilahi..."

c. Imam Al-Qusyairy mengemukakan pendapat Abdur Rahman bin Muhammad bin


Abdillah yang mengatakan: "Ma'rifat membuat ketenangan dalam hati, sebagaimana
ilmu pengetahuan membuat ketenangan (dalam akal pikiran). Barangsiapa yang
meningkat ma'rifatnya, maka meningkat pula ketenangan (hatinya)." marifat arti
secara umum adalah yang dilakukan orang alim yang sesuai dengan maksud dan
tujuan ilmu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai

  • Document
    Document
    Dokumen1 halaman
    Document
    Naufal Andriyanto
    Belum ada peringkat
  • Document
    Document
    Dokumen1 halaman
    Document
    Naufal Andriyanto
    Belum ada peringkat
  • Document
    Document
    Dokumen1 halaman
    Document
    Naufal Andriyanto
    Belum ada peringkat
  • Document
    Document
    Dokumen1 halaman
    Document
    Naufal Andriyanto
    Belum ada peringkat