Anda di halaman 1dari 15

Pengaruh Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah, dan

Murabahah Terhadap Pengembangan UMKM di


Komplek Beliang
Oleh:

Noor Ihsan
(1904120125)
Ekonomi Syariah
Mahasiswa IAIN Palangkaraya
E-Mail: ekhsan1210@gmail.com
Abstract
Tujuan Penelitian: Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui peran
pembiayaan mudharabah musyarakah, dan murabahah terhadap perrkembangan
UMKM di komplek Beliang
Desain Penelitian: pendekatan yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan
metode kuantitatif, data kuantitatif didapatkan dari penggunaan SPSS dan
wawancara beberapa subjek toko yang menggunakan salah satu sistem dari
mudharabah, musyarakah, dan murabahah. Selain itu juga menggunakan metode
observasi dan menggunakan statistic untuk memberikan lebih jauh peranan
pembiayaan mudharabah, musyarakah, dan murabahah untuk menguatkan bukti
lain. Sedangkan teknik pengabsahan data menggunakan teknik triangulasi sumber.
Temuan: hasil dari pengamatan peran pembiayaan mudharabah,musyarakah, dan
murabahah dalam pengembangan UMKM di komplek Beliang menunjukkan
bahwa UMKM yang menggunakan sistem pembiayaan mudharabah, musyarakah,
dan murabahah tingkat kemudahan dalam peminjaman dan pengembaliannya
mereka lebih mudah dalam membayarnya dan karena kemudahan membayar
pinjaman hal itu tentu saja mempengaruhi pendapatan mereka, walaupun ada
beberapa toko juga yang modalnya dari bank konvesional dan dari uang
menabung mereka sendiri.
Batasan Penelitian: Generalisasi penelitian ini terbatas karena waktu
pengumpulan tugas yang sudah mepet
Orisinalitas/ Nilai: Penelitian ini berkontribusi pada peran pembiayaan
mudharabah, musyarakah, dan murabahah di lapangan dengan membandingan
pembiayaan syariah dengan konvensional, yang mana ssistem syariah yang tanpa
riba dengan sistem konvensional yang dengan riba
Kata Kunci: Mudharabah, Musyarakah, Murabahah, UMKM, komplek Beliang

1
Pendahuluan

Di Palangkaraya bunga bank masih menjadi polemik tersendiri karena para


ulama masih belum sepakat tentang boleh-tidaknya sehingga dalam praktek, baik
perbankan syariah maupun perbankanckonvensional berjalan bersama-
sama.Perbedaan pendapat ini diklasifikasikanamenjadi tiga pandangan, yaitu:
pertama, bunga bank adalah termasuk dalam kategoriweriba sehingga hukumnya
haram, sedikit atautrbanyakyunsur; kedua, bungakbank bukan termasuk dalam
kategori riba sehingga halal untuk dilakukan; ketiga, ribahtermasuk dalam
klasifikasi mutasyabihat sehinggahgsebaiknyakbunga bank tidak dilakukan.1
Dengan melaranghriba, Islamkberusahakmembangunksebuah masyarakat
berdasarkanhkejujuran dankkeadilan .Keadilanldalam konteks ini memiliki dua
dimensi, yaitu pemodal berhak untuk mendapatkan imbalan, tetapi harus sepadan
dengan resiko danhusaha yang dibutuhkan, dan imbalan yang didapat ditentukan
oleh keuntungan dari proyek yangddimodalinya.Yang dilarang dalam Islam
adalah keuntungan yang ditetapkan sebelumnya.
Dalamfagama islam dikenaljberbagai akad yang dibenarkan dalam
bermuamalah.jDiantaranyajadalahhgakad mudharabah, musyarakah, dan
murabahah.Akad-akad tersebut lazim digunakan dalam transaksi antara perbankan
syariah dengan para nasabahnya.Namun tidak menutup kemungkinan, akad-akad
itu digunakan oleh sebagian masyarakat di luar perbankan syariah. Misalnya saja
dalam praktek hubungan kerja di rumah makan padang telah menerapkan akad
mudharabah, para petani berusahahgbersama dengan carafpatungan modal dan
bekerja besama atau musyarakah, serta antaradpedagang dan pembeli menerapkan
akad murabahah.2
UsahakMikrogKecilhMenengah (UMKM)pyanghbiasaioseringkldikatakan
orang-orangrtsebagai motor pertumbuhan ekonomi ini memiliki potensi yang
begitu besar namun kenyataannya Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) masih
mengalami berbagai hambatan internal maupun eksternal, salah satu hambatannya
adalah masalah kecukupan modal. Tanpakadanyaksuntikanlmodal tambahan maka
kemungkinan akan susah bagi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) untuk
meningkatkan produktivitasnya. Dalam haluinipoperanankdarijsektor lembaga
keuangan seperti perbankan juga sangat penting terkait dengan segala hal
mengenai pendanaan, terutamahgdari sisi pemberian pinjaman, pembiayaan atau
penetapan kebijakan.3

1
Siti Nurhaliza Soenarto, The Influence Of Murabahah, Mudharabah, Musyarakah
Financing Towards Syariah Bank Profitability, 2018, Jurnal Universitas Indonesia, hal 4
2
Elsa Kurniasari, The Effect Of Income Mudharabah, Musyarakah and Murabahah to
Profitability,2019, Artikel Universitas Muhammadiyah jember, hal 6
3
Indah Parwati, Pengaruh Pembiayaan Mudharabah dan Murabahah Terhadap
Perkembangan Usaha Kecil Nasabah BMT Muamalah Syariah Tebuireng Jombang,2018,
Universitas Hasyim Asy’ari, hal 7

2
Pendanaan yang biasanya diberikan perbankan untuk sektor UMKM biasanya
disertai dengan jaminan dan untuk mendapatkan hal itu masyarakat biasanya
berfikir dua kali untuk mendapatkan pinjaman itu karena terkait dengan besarnya
beban yang harus di tanggung oleh peminjam. Dan hal itu juga terjadi di sebagian
besar pemilik UMKM di komplek Beliang yang kesusahan dalam mendapatkan
modal karena beratnya persyaratan yang diajukan oleh perbankan belum lagi
mereka menetapkan bunga yang relatif tinggi.4
Dalam hal ini pembiayaan Mudharabah, Musyarakah, dan Murabahah dapat
menjadi alternatif yang bisa digunakan oleh UMKM di komplek Beliang untuk
menjadi tempat mencari modal dengan persyaratan yang tidak terlalu berat dan
tentunya tidak ada bunga yang memberatkan bagi pemilik UMKM, karena hal ini
sudah sesuai dengan aturan dari DSN-MUI bahwasanya pembiayaan syariah tidak
boleh ada unsur riba sedikitpun5
Kajian Literatur

Pembiayaan

Menurut Kasmir Pembiayaan adalah penyediaan tuang atau tagihan


yangfsdipersamakankdengan itu, berdasarkan persetujuankatau kesepakatan
antara Bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihakhgyang dibiayai untuk
mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan
imbalan atau bagi hasil. Menurut Rivai dan Arifin pembiayaan
atau financing adalah pendanaan yang diberikan oleh suatu pihak kepada pihak
lain untuk mendukung investasi yang telah direncanakan, baik dilakukan sendiri
maupun lembaga. Dengan kata lain, pembiayaan adalah pendanaan yang
dikeluarkan untuk mendukung investasi yang telah direncankan. 6Dari pengertian
di atas dapat disimpulkan bahwa pembiayaan adalah pendanaan yang diberikan
oleh satu pihak ke pihak lainnya untuk melakukan sesuatu baik itu untuk investasi
ataupun hal lainnya, dan pihak yang dibiayai wajib mengembalikan dana yang
sudah diberikan baik dalam bentuk imbalan atau pun bagi hasil.7
Mudharabah
Mudharabah adalah akad kerjasama antara bank selaku pemilik dana
(shahibul maal) dengan nasabah selaku (mudharib) yang mempunyai keahlian
atau ketrampilan untuk mengelola suatu usaha yang produktif dan halal. Hasil
keuntungan dari penggunaan dana tersebut dibagi bersama berdasarkan nisbah

4
Linda Novita, Pengaruh Pembiayaan Murabahah terhadap Perkembangan UMKM di
Kecamatan Leuwiliang, 2015, Artikel FAI-UIKA Bogor, hal 9
5
Muh. Rendra Adhi S, Pengaruh Pembiayaan Mudharabah Terhadap Usaha Mikro,
2016, Artikel Universitas Brawijaya, hal 8
6
Hestanto, Pengertian Pembiayaan, 2020, https://www.hestanto.web.id/pengertian-
pembiayaan/ diakses pada 29 mei 2021, pukul 11.47
7
Trimulato ,Analisis Potensi Produk Musyarakah Terhadap Pembiayaan Sektor Riil
UMKM, 2017, Jurnal Ekonomi & Studi Pembangunan Vol, 8 No,1 , hal 10

3
yang disepakati. Akadkmudharabahkdigunakanloleh bank untuk memfasilitasi
pemenuhan kebutuhan permodalan bagi nasabah guna menjalankan usaha atau
proyek dengan cara melakukan penyertaan modal bagi usaha atau proyek yang
bersangkutan. 8
Musyarakah
Musyarakah adalah bentuk Kerjasama dua orang atau lebih dengan
pembagian keuntungan secara bagi hasil.Menurut Dewan Syariah Nasional MUI
dan PSAK Np. 1069 mendefinisikan musyarakah sebagai akad kerjasama antara
dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu, dimana masing – masing pihak
memberikan kontribusi dana dengan ketentuan dibagi berdasarkan kesepakatan
sedangkan kerugian berdasarkan kontribusi dana. Para mitra bersama – sama
menyediakan dana untuk mendanai suatu usaha tertentu dalam masyarakat, baik
usaha yang sudah berjalan maupun yang baru. Investasi musyarakah dapat dalam
bentuk kas, setara kas atau asset non kas.9
Murabahah
Murabahah merupakan suatu akad yang dijalankan menggunakan instrumen jual
beli dengan mengambil keuntungan. Skema ini juga dapat menjadi akses
permodalan usaha melalui akad bai' murabahah bil wa'di lisy syira' dan bai'
murabahah lil amri lisy srira'. Nilai keuntungan yang didapat perbankan
bergantung pada margin laba. Pembiayaan akad Murabahah ini dijalankan dengan
basis ribhun (laba) melalui jual beli secara cicil maupun tunai.
Akad Murabahah juga termasuk dalam bai’ul amanah yang berarti sebuah
transaksi jual-beli amanah yaitu di mana penjual memberikan transparansi terkait
harga modal dan margin secara jelas serta jujur kepada pembeli.
Murabahah pada dasarnya adalah sebuah proses transaksi jual-beli barang di mana
harga asal dan keuntungan telah diketahui dan disepakati oleh kedua belah pihak
sebelumnya. Sementara, Akad Murabahah dalam perbankan Syariah dapat
diartikan sebagai jenis kontrak yang sering digunakan untuk pembelian produk
oleh banktsesuaihpermintaanynasabah dan kemudian dijual kepada nasabah
tersebut sebesar dengan harga beli dan keuntungan yang telah disepakati
sebelumnya10.
Usaha Mikro Kecil Menegah
MenurutkkUndang-undangtNomort20 tahunh2008 UMKM adalah
usahaggperdaganganhyang dikelolaholeh badan usaha atau pereorangan yang

8
Heru Maruta, Akad Mudharabah, Musyarakah, dan Murabahah serta Aplikasinya
dalam masyarakat, 2018, artikel STIE Syariah Bengkalis, hal 5
9
Alfu Nikmah , Analisis Penerapan Akuntansi Syariah Berdasarkan PSAK 102 Pada
Pembiayaan Murabahah Se-kabupaten Pati , 2016, jurnal IAIN Kudus Ac.Id. hal 48
10
Rohmah Diah Musdiana, Efektivitas Pembiayaan Mudharabah dalam Meningkatkan
Kinerja UMKM, 2015, Jurnal Ekonomi bisnis Islam, hal 56

4
merujuk pada udaha ekonomi produktif sesuailjdengan kriteria yang ditetapkan.
UMKM memiliki perbedaaan antara masing-masing jenis bisnisnya yaitu
Usaha Mikro
Usaha produktif milik perseorangan dan atau badan usaha perseorangan yang
memenuhi kriteria usaha mikro yang diatur dalam undang-undang
Usaha Kecil
Usahakekonomijproduktiffyang berdiri sendiri dan dilakukan oleh
perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau
bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik
langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang
memenuhi kriteria usaha kecil yang diatur dalam undang-undang.
Usaha Menengah
Usahadfekonomijproduktifgyang berdiridgsendiri, yangfdilakukan oleh
perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau
cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung
maupundftidak langsungkdengan usaha kecil atau usaha besar dengan jumlah
kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam undang-
undang.11
Salah satu keunggulan yang utama adalah kemudahan dalam mengadopsi
inovasi dalam bisnis, terutama dalam bidang teknologi. Adopsi teknologi terbaru
menjadi lebih mudah dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis UMKM
karena tidak memiliki birokrasi yang berbelit dan sistem yang rumit. Selain
kemudahan aplikasi teknologi, keunggulan dalam faktor hubungan antar
karyawan karena lingkupnya lebih kecil, dan fleksibilitas untuk menyesuaikan
bisnis dengan kondisi pasar yang dinamis.12

Data yang dihimpun dari kementerian koperasi dan UMKM adalah sebagai
berikut:

2009 berjumlah 52.764.750 unit dengan pangsa 99,99%

2010 berjumlah 54.114.821 unit dengan pangsa 100,53%

2011 berjumlah 55.206.444 unit dengan pangsa 99,99%

2012 berjumlah 56.534.592 unit dengan pangsa 99,99%

11
Yunita Agza, Pengaruh Pembiayaan Murabahah Musyarakah Terhadap Profitabilitas
Bank Pembiayaan Rakyat syariah, 2017, Jurnal kajian Ekonomi dan Bisnis Islam STAIN Kudus.
Hal 36
12
Ayu Astari ,Peran Pembiayaan Mudharabah Dalam Pengembangan Kinerja Usaha
Mikro Pada BMT, 2019, Jurnal Ums.ac.Id, hal 18

5
2013 berjumlah 57.895.721 unit dengan pangsa 99,99%

2014 berjumlah 57.895.721  unit dengan pangsa 99,99%

2015 berjumlah 59.262.772  unit dengan pangsa 99,99%

2016 berjumlah 61.651.177  unit dengan pangsa 99,99%

2017 berjumlah 62.922.617  unit dengan pangsa 99,99%

Pada Tahun 2014-2016 jumlah UMKM lebih dari 57.900.000 unit dan
pada tahun 2017 jumlahnya diperkirakan berkembang sampai lebih dari
59.000.000 unit. Dan pada Tahun 2016, Presiden RI menyatakan Usaha Mikro,
Kecil, dan Menengah yang memiliki daya tahan tinggi akan mampu untuk
menopang perekonomian negara, bahkan saat terjadi krisis global.Pada November
2016, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima para pelaku bisnis ini di Istana
Merdeka untuk dimintai pendapatnya.Jokowi sangat berharap pelaku bisnis usaha
kecil, mikro dan menengah atau UMKM artinya bisa menjadi garda terdepan
dalam membangun ekonomi rakyat.13

Kerangka Konseptual dan Pengembangan Hipotesis

Kerangka berfikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori-teori


yang berhubungan dengan berbagai faktor yang diidentifikasi sebagai masalah
yang penting. Kerangka berfikir dibuat untuk memudahkan dalam memahami
pengaruh Variabel Independen terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi minat
masyarakat menjadi peserta asuransi Prudensial syariah di Kota Palangka Raya.
Berdasarkan pemaparan diatas, kerangka berfikir pada penelitian ini ialah

Skema Kerangka Konseptual

Mudharabah (X1)

Musyarakah (X2) Pengembangan


UMKM

Murabahah (X3)

13
John Doe, Pengertian UMKM, 2020, Jurnal Enterpreneur, hal 6

6
Menurut Dr. Sugiyono hipotesis ialah jawaban sementara terhadap
rumusan masalah pada penelitian, dimana rumusan masalah telah dinyatakan
dalam bentuk kalimat pernyataan. Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah:
H1: Diduga mudharabah berpengaruh terhadap perkembangan UMKM di
Komplek Beliang
H2: Diduga musyarakah berpengaruh terhadap perkembangan UMKM di Komplek
Beliang
H3 Diduga murabahah berpengaruh terhadap perkembangan UMKM di Komplek
Beliang
Metode Penelitian

Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan


analisis menggunakan regresi linier berganda. Alat analisis yang digunakan untuk
mengetahui pengaruh pembiayaan mudharabah,musyarakah, dan murabahah
dalam pengembangan UMKM di komplek Beliang dengan menggunakan
SPSS’25.
Hasil dan Diskusi
Uji Validasi

Uji Validasi
Perkembangan
Mudharabah Musyarakah Murabahah UMKM
Mudharabah Pearson Correlation 1 .179 .419 .552
Sig. (2-tailed) .773 .482 .334
N 5 5 5 5
Musyarakah Pearson Correlation .179 1 .732 .798
Sig. (2-tailed) .773 .160 .106
N 5 5 5 5
Murabahah Pearson Correlation .419 .732 1 .960**
Sig. (2-tailed) .482 .160 .009
N 5 5 5 5
Perkembangan UMKM Pearson Correlation .552 .798 .960 **
1
Sig. (2-tailed) .334 .106 .009
N 5 5 5 5
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Sumber: Data diolah, 2021
Berdasarkan tabel diatas karena r > 0,361 maka dapat disimpulkan bahwa
variabel-variabel dalam kuesioner tersebut di nyatakan valid, dan dapat digunakan
dalam analisis berikutnya

7
Uji Reabilitas

Uji Reabilitas
N %
Cases Valid 5 100.0
Excluded a
0 .0
Total 5 100.0
Sumber: Data diolah, 2021
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.667 3

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa masing-masing dari variabel


memiliki Cronbach’s Alpa > 0,6 (α > 0,60), yang artinya bahwa semua variabel
X1, X2, X3,dan Y dapat dikatakan Reliabel.

Uji Asumsi Klasik

Hasil Uji Normalitas


Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Mudharabah .237 5 .200 *
.961 5 .814
Musyarakah .300 5 .161 .833 5 .146
Murabahah .231 5 .200 *
.881 5 .314
Perkembangan UMKM .197 5 .200* .943 5 .685
*. This is a lower bound of the true significance.
Sumber data Primer diolah, 2021

Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan apabila Sig.> 0,05 maka data tersebut
distribusinya normal

Karakteristik Responden
Karakteristik Jumlah Responden Persentase
Jenis Kelamin
Laki Laki 2 40%
Perempuan 3 60%

8
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa mayoritas responden adalah laki-laki
40% Sedangkan sisanya adalah perempuan sebanyak 60%

Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) .430 .267 1.613 .353
Mudharabah -.135 .094 -.920 -1.441 .386
Musyarakah -.050 .116 -.366 -.430 .741
Murabahah .145 .184 .725 .787 .576
Sumber: data primer diolah, 2021

Berdasarkan data diatas menjelaskan bahwasanya Sig. > 0,05 maka dapat
disimpulkan bahwa data tidak terjadi heteroskedastisitas.
Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) .900 .889 1.013 .496
Mudharabah .450 .312 .223 1.441 .386 .789 1.267
Musyarakah .500 .387 .266 1.291 .420 .444 2.250
Murabahah 1.850 .614 .672 3.011 .204 .378 2.642
a. Dependent Variable: Perkembangan UMKM. Sumber: data diolah, 2021

Dari data diatas dapat disimpulkan dengan melihat nilai Tolerance bahwa apabila
Tolerance > 0,10 maka data diatas bisa dikatakan tidak terjadi multikolinearitas.
Dari data diatas dapat disimpulkan dengan melihat nilai VIF bahwa apabila VIF <
10,00 dapat dikatakan bahwa data diatas tidak terjadi multikolinearitas.
Uji Hipotesis
Uji Simultan F

Uji Simultan F
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

9
1 Regression 20.800 3 6.933 17.333 .174b
Residual .400 1 .400
Total 21.200 4
a. Dependent Variable: Perkembangan UMKM
b. Predictors: (Constant), Murabahah, Mudharabah, Musyarakah
Sumber: Data diolah, 2021

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa jika Sig.< 0,05 maka tolak Ho, dan
karena data diatas Sig.> 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa Pembiayaan
Mudharabah, Musyarakah, dan Murabahah tidak berpengaruh terhadap
pengembangan UMKM di Komplek Beliang.
Persamaan Regresi Linier Berganda

Persamaan Regresi Linier Berganda


Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) .900 .889 1.013 .496
Mudharabah .450 .312 .223 1.441 .386
Musyarakah .500 .387 .266 1.291 .420
Murabahah 1.850 .614 .672 3.011 .204
a. Dependent Variable: Perkembangan UMKM
Sumber: data diolah, 2021

Dari uji parsial kita dapat menentukan persamaan regresi berganda sebagai
berikut:
Ẏ = 900 + 450X1 + 500X2 + 1,850X3
Uji T Parsial

Uji T Parsial
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) .900 .889 1.013 .496
Mudharabah .450 .312 .223 1.441 .386
Musyarakah .500 .387 .266 1.291 .420
Murabahah 1.850 .614 .672 3.011 .204

10
b. Dependent Variable: Perkembangan UMKM
Sumber: data diolah, 2021

Dari data diatas maka dapat disimpulkan sebagai berikut:


1. Mudharabah, karena menurut data diatas Sig.> 0,05 maka terima H0, yang
artinya pembiayaan Mudharabah tidak berpengaruh terhadap perkembangan
UMKM di Komplek Beliang
2. Musyarakah, karena menurut data diatas Sig.> 0,05 maka terima H 0, yang
artinya pembiayaan Musyarakah tidak berpengaruh terhadap perkembangan
UMKM di Komplek Beliang
3. Murabahah, karena menurut data diatas Sig.> 0,05 maka terima H 0, yang
artinya pembiayaan Murabahah tidak berpengaruh terhadap perkembangan
UMKM di Komplek Beliang
Uji Koefisien Determinasi

Uji Koefisien Determinasi


Change Statistics
Adjusted R Std. Error of R Square
Model R R Square Square the Estimate Change F Change df1 df2 Sig. F Change
1 .991a .981 .925 .632 .981 17.333 3 1 .174

a. Predictors: (Constant), Murabahah, Mudharabah, Musyarakah


Sumber: data diolah, 2021

Nilai Adjusted R Square sebesar 0,925 artinya adalah keputusan para pemlik
UMKM untuk mengembangkan usahanya yang tidak dipengaruhi oleh
Mudharabah, Musyarakah, dan Murabahah sebesar 92,5%. Dan selebihnya (100%
- 92,5% = 7,5%) dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak di teliti.

Pengaruh Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah, dan Murabahah


terhadap pengembangan UMKM di Komplek Beliang
Dari hasil diatas yang menggunakan SPSS, maka dapat disimpulkan
bahwa jika Sig.< 0,05 maka tolak Ho, dan karena data diatas Signifikansi lebih
tingi yaitu .174 > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa Pembiayaan Mudharabah,
Musyarakah, dan Murabahah tidak berpengaruh terhadap pengembangan UMKM
di Komplek Beliang.

11
Pada penelitian ini, narasumber mengungkapkan bahwa pelaku Usaha
Mikro Kecil Menengah masih belum paham apa itu tentang pembiayaan
mudharabah, musyarakah, dan murabahah. Seseorang bisa dikatakan paham bila
dia bisa mengimplemantasikannya kedalam kehidupannya sehari hari. Benjamin
S. Bloom mengatakan bahwa pemahaman comprehension adalah kemampuan
sesorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan
diingat .Dengan kata lain pemahami dapat diartikan mengerti tentang sesuatu dan
dapat melihatnya dari berbagai segi. Jadi, dapat disimpulkan bahwa sesorang
siswa dikatan memahami sesuatu apabila dia dapat memberikan penjelasan atau
uraian yang lebih rinci tentang hal yang telah dipelajari dengan menggunakan
bahasanya sendiri. Hasil belajar pada pemahaman lebih tinggi satu tingkat dari
tipe hasil belajar pengetahuan yang sifatnya hafalan. Karena pada tingkat
pemahaman memerlukan kemampuan untuk menangkap makna atau arti dari
sebuah konsep. 14
Peneliti menyimpulkan bahwa pelaku usaha mikro kecil menengah masih
belum paham terkait dengan konsep pembiayaan mudharabah, musyarakah, dan
murabahah. Tetapi, mereka paham bahwa pembiayaan itu penting untuk usaha
perkembangan uasha mereka namun yang mereka tahu hanyalah pembiayaan dari
bank konvensional yang notabene menggunakan riba, tetapi mereka sebagai
pelaku usaha mau tidak mau harus menggunakannya demi usaha mereka tetap
jalan. Hal ini juga karena tingkat penyuluhan tentang pembiayaan syariah yang
kurang luas di masyarakat dengan pendidikan minim yang membuat mereka tidak
tahu bahwa ada pembiayaan yang tidak mengharuskan menggunakan riba, yang
mana riba itu sangat memberatkan bagi mereka pelaku usaha mikro kecil
menengah.
Usaha mikro dan kecil dan merupakan organisasi bisnis yang paling
banyak di Indonesia, dengan kontribusinya yang besar terhadap pengembangan
ekonomi, mereka sering dijuluki tulang punggung ekonomi, namun pada
kenyataannya pelaku usaha mikro dan kecil memiliki permasalahan terkait dengan
pembiayaan. Hal ini dibuktikan dengan wawancara yang peneliti lakukan
bahwasanya masih banyak pelaku usaha yang tidak tahu tentang pembiayaan
syariah dan malah memilih pembiayaan konvensional yang membertakan mereka
dengan adanya riba, bahkan mungkin tidak sedikit dari pelaku ekonomi mikro
kecil menengah lain yang terjerat hutang kepada bank dan akhirnya itu
menghancurkan usaha mereka. 15Hal itu juga terjadi di Kota Palangkaraya, sulit
bagi mereka untuk mengembangkan usahanya apabila tidak didukung dengan
pembiayaan yang memadai dan tidak memberatkan mereka, padahal pembiayaan
mudharabah, musyarakah, dan murabahah itu bisa menjadi solusi bagi pelaku
usaha yang kekurangan modal usaha agar bisa mendapatkan modal tanpa harus
menggunakan sistem riba

14
Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru
Algensindo, 2015 hlm 51 
15
Edisahputra Nainggolan Analisis Pembiayaan Mudharabah Musyarakah dan
Murabahah Untuk Meningkatkan Pendapatan Pada PT Bank Mandiri Syariah Cabang Aksara
Medan, 2018, Jurnal Konsep Bisnis dan Manajemen, hal 36

12
Dari hasil investigasi menunjukkan bahwa kendala yang dihadapi pelaku
usaha mikro kecil menengah terhadap pimbiayaan mudharabah, musyarakah, dan
muarabahah adalah ketidaktahuan mereka tentang adanya pembiayaan
mudharabah, musyarakah, dan murabahah, hal ini terjadi karena kurangnya
pengetahuan yang mereka mikili tentang bank syariah dan fitur-fitur yang ada di
bank syariah, hal lain yang juga bisa menjadi faktor ketidaktahuan mereka adalah
kurangnya penyuluhan dari pihak bank syariah terhadap pelaku usaha mikro kecil
menengah tentang fitur-fitur mereka yang diantaranya adalah mudharabah,
musyarakah, dan murabahah.

Kesimpulan
Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pelaku usaha mikro
kecil menengah masih belum paham tentang adanya pembiayaan mudharabah,
musyarakah, dan murabahah. Hal tersebut dapat dibuktikan dari wawancara yang
dilakukan oleh peneliti kepada mereka dan hasilnya menunjukkan bahwa mereka
masih belum tau apa itu pembiayaan mudharabah, musarakah, dan murabahah
mereka hanya tau tentang pembiayaan dari bank konvensional yang menggunakan
riba, padalah apabila mereka menggunakan pembiayaan mudharabah, musyarakah
dan murabahah maka itu akan bisa lagi meningkatkan usaha mereka karena
pembiayaan mudharabah, musyarakah dan murabahah adalah salah satu
pembiayaan syariah yang anti riba dan pastinya tidak memberatkan pelaku usaha.
Daftar Pustaka
Agza, Yunita. 2017. Pengaruh Pembiayaan Murabahah Musyarakah Terhadap
Profitabilitas Bank Pembiayaan Rakyat syariah. Jurnal kajian Ekonomi
dan Bisnis Islam STAIN Kudus.
Astari, Ayu. 2019. Peran Pembiayaan Mudharabah Dalam Pengembangan
Kinerja Usaha Mikro Pada BMT,, Jurnal Ums.ac.Id
Doe, John.2020. Pengertian UMKM, Jurnal Enterpreneur
Hestanto.2020.Pengertian pembiayaan. https://www.hestanto.web.id/pengertian-
pembiayaan/
Kurniasari, Elsa.2019. The Effect Of Income Mudharabah, Musyarakah and
Murabahah to Profitability. Artikel Universitas Muhammadiyah jember
Maruta, Heru.2018. Akad Mudharabah, Musyarakah, dan Murabahah serta
Aplikasinya dalam masyarakat. Artikel STIE Syariah Bengkalis
Musdiana, Rohmah Diah. 2015. Efektivitas Pembiayaan Mudharabah dalam
Meningkatkan Kinerja UMKM. Jurnal Ekonomi bisnis Islam

13
Nainggolan, Edisahputra .2018. Analisis Pembiayaan Mudharabah Musyarakah
dan Murabahah Untuk Meningkatkan Pendapatan Pada PT Bank Mandiri
Syariah Cabang Aksara Medan. Jurnal Konsep Bisnis dan Manajemen
Nikmah, Alfu. 2016. Analisis Penerapan Akuntansi Syariah Berdasarkan PSAK 102
Pada Pembiayaan Murabahah Se-kabupaten Pati. jurnal IAIN Kudus Ac.Id.

Novita, Linda.2015. Pengaruh Pembiayaan Murabahah terhadap Perkembangan


UMKM di Kecamatan Leuwiliang. Artikel FAI-UIKA Bogor
Parwati, Indah.2018. Pengaruh Pembiayaan Mudharabah dan Murabahah
Terhadap Perkembangan Usaha Kecil Nasabah BMT Muamalah Syariah
Tebuireng Jombang. Universitas Hasyim Asy’ari
Soenarto,Siti Nurhaliza.2018. The Influence Of Murabahah, Mudharabah,
Musyarakah Financing Towards Syariah Bank Profitability.Jurnal
Universitas Indonesia.
S, Muh. Rendra Adhi.2016. Pengaruh Pembiayaan Mudharabah Terhadap Usaha
Mikro. Artikel Universitas Brawijaya

Sudjana, Nana.2015. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru


Algensindo
Trimulato. 2017. Analisis Potensi Produk Musyarakah Terhadap Pembiayaan Sektor Riil
UMKM. Jurnal Ekonomi & Studi Pembangunan Vol, 8 No,1

14
15

Anda mungkin juga menyukai