Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH ADVOKASI GIZI

Metode, Sasaran dan Strategi Advokasi

Program PMT Pada Anak Wasting di Puskesmas

Dosen pengampu:
Dr. Demsa simbolon., SKM.MKM

Disusun Oleh Kelompok 3:


Sela Kartika permata sari (P05130219071)
Sinthya Melinda putri (P05130219033)
Yolanda Patrichia (P05130219080)
Zahra Astiwi (P05130219081)

KEMENTRIAN REPUBLIK INDONESIA


PRODI SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA
POLTEKKES KEMENKES BENGKULU
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayat-nya serta
kemudahan yang diberikannya sehingga kelompok penyusun dapat menyelesaikan makalah
ini di Politeknik Kesehatan Bengkulu. Dalam menyelesaikan makalah ini penyusun telah
mendapatkan masukan dan bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu kelompok penyusun
mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bunda Eliana,SKM., MPH sebagai Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes


Bengkulu
2. Bapak Anang Wahyudi, S.Gz., MPH sebagai Ketua Jurusan Gizi Politeknik
Kesehatan Kemenkes Bengkulu
3. Bapak Tetes Wahyudi W. STT.,M Biomed sebagai Ketua Priode Sarjana Terapan
Gizi dan Dietetika Kemenkes Bengkulu
4. Desri Suryani SKM.,M.kes sebagai Dosen coordinator mata kuliah Advokasi
Gizi
5. Dr. Demsa simbolon., SKM.MKM sebagai Dosen pengampu mata kuliah
Advokasi Gizi

Kelompok Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan Makalah ini belum sempurna
dan banyak kekurangan baik dari segi materi maupun dalam penyajian. Segala saran dan
masukan sangat berarti demi perbaikan makalah ini. Kelompok Penulis berharap semoga
makalah ini bermanfaat bagi semua pihak serta dapat membawa perubahan positif terutama
bagi penulis dan pembaca. Atas perhatian dan masukannya penulis mengucapkan terima
kasih.

Bengkulu, Januari 2022

Kelompok 3
DAFTAR ISI

COVER…………………………………………………………………………….

KATA PEGANTAR………………………………………………………………

DAFTAR ISI………………………………………………………………………

BAB 1 PENDAHULUAN…………………………………………………………

A. Latar belakang…………………………………………………………………..

B. Rumusan masalah………………………………………………………………..

C. Tujuan……………………………………………………………………………

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………..

BAB III PENUTUP………………………………………………………………..

Kesimpulan………………………………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Advokasi berasal dari kata advocate, yang berarti pembelaan, atau anjuran
terhadap suatu masalah atau kasus. sedangkan menurut WHO, advokasi adalah
kombinasi dari desain tindakan individu dan sosial untuk mendapatkan politik
komitmen, dukungan kebijakan, penerimaan sosial dan dukungan sistem untuk tujuan
kesehatan tertentu atau program.
Sedangkan Johns Hopkins (1990) mengatakan advokasi adalah usaha untuk
mempengaruhi kebijakan publik melalui bermacam-macam bentuk komunikasi
persuasif. Istilah advocacy/advokasi di bidang Kesehatan mulai digunakan dalam
program kesehatan masyarakat pertama kali oleh WHO pada tahun 1984 sebagai
salah satu strategi global Pendidikan atau Promosi Kesehatan.WHO merumuskan
bahwa dalam mewujudkan visi dan misi Promosi Kesehatan secara efektif
menggunakan 3 strategi pokok,yaitu Advocacy, Social support, Empowerment.
Advokasi diartikan sebagai upaya pendekatan terhadap orang lain yang dianggap
mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan suatu program atau kegiatan yang
dilaksanakan.
Untuk seorang ahli gizi, advokasi harus dilakukan mengingat dukungan
penentu kebijakan pelaksanaannya tidaklah signifikan menyangkut masalah gizi yang
kian banyak di negara kita seperti wasting pada anak. Advokasi ditunjukkan kepada
penentu kebijakan dengan upaya persuasif untuk memperoleh dukungan atau
kepedulian dari para pemegang kebijakan terkait gizi. Tujuan umum untuk kegiatan
advokasi ini adalah memperoleh dukungan dan komitmen dalam upaya perbaikan gizi
masyarakat yang merupakan hak setiap warga negara Indonesia yang wajib dipenuhi
baik berupa kebijakan yang pro rakyat, dana, bantuan sarana dan prasarana,
kemudahan tindikan riil dan segala bentuk akan pentingnya gizi, penyediaan anggaran
untuk program gizi perubahan perilaku masyarakat, menu gizi seimbang, perbaikan
status gizi masyarakat dan komitmen para pengambil keputusan untuk bersama-sama
memecahkan masalah gizi di Indonesia khususnya wasting pada anak dengan
membuat program PMT
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja kegiatan advokasi gizi pada permasalahan wasting anak dengan
program PMT ?
2. Bagaimana Metode advokasi gizi pada permasalahan wasting anak dengan
program PMT ?
3. Siapa sasaran dari advokasi gizi pada permasalahan wasting anak dengaan
program PMT ?
4. Bagaimana sasaran pada permasalahan wasting anak dengaan program
PMT ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui kegiatan advokasi gizi pada permasalahan wasting anak
dengan program PMT
2. Untuk mengetahui metode advokasi gizi pada permasalahan wasting anak
dengaan program PMT
3. Untuk mengetahui siapa sasaran dari advikasi gizi pada permasalahan
wasting anak dengaan program PMT
4. Untuk mengetahui strategi pada permasalahan wasting anak dengaan
program PMT
BAB II

ISI

A. Pengertian Advokasi
a. Advokasi adalah program komunikasi untuk mendekatkan problem publik kepada
pembuatan kebijakan (Proceeding IFPPD,2002)
b. Advokasi adalah usaha untuk mempengaruhi kebijakan publik melalui
bermacam-macam bentuk komunikasi persuasif (JHU,1999)
c. Advokasi adalah upaya atau proses yang strategis dan terencana untuk
mendapatkan komitmen dan dukungan dari pihak-pihak yang terkait
(stakeholders)
d. Advokasi merupakan serangkaian kegiatan komunikasi untuk mempengaruhi
penentu kebijakan dengan cara; membujuk, meyakinkan, menjual ide agar
memberikan dukungan terhadap upaya penyelenggaraan pelayanan kesehatan
masyarakat yang merata dan terjangkau oleh masyarakat
B. Proses Advokasi
Advokasi adalah kombinasi antara pendekatan atau kegiatan individu dan
sosial untuk memperoleh komitmen politik, dukungan kebijakan, penerimaan sosial,
dan adanya sistem yang mendukung terhadap suatu program Kesehatan. Untuk
mencapai tujuan advokasi ini, dapat diwujudkan dengan berbagai kegiatan atau
pendekatan. Yaitu pendekatan yang bijak, sesuai dengan cara yang baik dan benar
serta sesuaai dengan situasi kondisi.
Kerja advokasi merupakan proses yang dinamis sebab melibatkan
seperangkat pelaku gagasan dan agenda yang selalu berubah. Menurut Sharma (2004),
untuk melakukan kerja advokasi, maka ada lima Langkah yang harus diperhatikan
yaitu :
1. Tahap pertama, mencari akar permasalahan. pada tahap ini harus
menetapkan agenda advokasi. Penetapan agenda harus
mempertimbangkan skala prioritas, tidak seluruh masalah harus selesai
secara bersamaan.
2. Tahap kedua yaitu merumuskan dan memilih jalan keluar, segera
menyusul. Pelaku advokasi harus mampu menawarkan jalan keluar
yang tepat supaya permasalahan serupa tidak terulang kembali
3. Tahap ketiga, membangun kesadaran atau kemauan politik pihak-pihak
yang terlibat dalam masalah. Hal itu didapat lewat pembentukan
koalisi, menemui dan meyakinkan para pengambil keputusan dan
membangun penalaran seluruh pemangku kepentingan akan
pentingnya perubahan kebijakan
4. Tahap keempat, tindakan kebijakan. Pemahaman akan proses
pengambilan keputusan dan strategi advokasi akan meningkatkan
kemungkinan terciptanya celah peluang untuk bertindak
5. Tahap kelima, penilaian. Penilaian perlu dilakukan untuk mengetahui
efektivitas kegiatan evaluasi. Penilaian bisa berupa tindakan refleksi
atas kerja-kerja yang telah dilakukan.
C. Jenis Advokasi
1. Personal yaitu menyampaikan permasalahan dan usulan ke pengambil
keputusan yang mempunyai dampak khusus pada yang melakukan advokasi
atau orang yang diwakili lalu cenderung lebih focus pada permasalahan yang
khusus
2. Issue-based yaitu menyampaikan presenting permasalahan dan usulan ke
pengambil keputusan sebagai perwakilan dari kelompok yang lebih besar atau
berdampak pada kelompok yang lebih besar dan cenderung permasalahan
yang lebih luas.
Advokasi jika dikaitkan dengan skala masalah yang telah dihadapi dikategorikan
kepada tiga jenis (Satrio Aris Munandar 2007: 2) yaitu:
1. Advokasi diri adalah advokasi yang dilakukan dalam skala lokal dan bahkan
sangat pribadi
2. Advokasi kasus, yaitu advokasi yang dilakukan sebagai proses pendampingan
terhadap orang atau kelompok yang belum memiliki kemampuan membela
dirinya dan kelompoknya
3. Advokasi kelas, yaitu sebuah proses mendesakkan kebijakan publik atau
kepentingan satu kelompok masyarakat dengan tujuan akhir terwujudnya
perubahan sistematik yang berujung pada lahirnya kebijakan yang melindungi
atau berubahnya legislasi yang dianggap tidak adil.
D. Prinsip Dasar Advokasi
Advokasi tidak hanya sekedar melakukan lobby politik, akan tetapi mencakup
kegiatan persuasive, memberikan semangat dan bahkan sampai memberikan pressure
atau tekanan kepada para pemimpin institusi.
1. Suatu Tindakan penyadaran dan pengorganisasian
2. Sebuah proses bukan tujuan
3. Alat Pendidikan politik rakyat
E. Tujuan Advokasi
1. Mempromosikan suatu perubahan dalam kebijakan program atau peraturan
2. Mendapatkan dukungan politis terhadap perubahan kebijakan dan
implementasi upaya kesehatan masyarakat
3. Mengharapkan dikeluarkannya kebijakan untuk mendukung program-program
yang diinginkan
4. Adanya kemauan atau kepedulian serta alternatif solusi
5. Adanya tindakan nyata : solusi masalah
6. Adanya tindak lanjut kegiatan
7. Adanya ketertarikan untuk mengatasi masalah
8. Adanya pemahaman atau kesadaran terhadap masalah
9. Adanya komitmen dan dukungan terhadap kebijakan, sumber daya,
kemudahan dan keikutsertaan
F. Tujuan Advokasi Kesehatan
1. Meningkatkan jumlah kebijakan publik berwawasan kesehatan
2. Meningkatkan opini masyarakat dalam mendukung program kesehatan
3. Teratasinya masalah kesehatan masyarakat secara bersama dan terintegrasi
dengan pembangunan kesehatan di daerah melalui kemitraan dan didukung
oleh keputusan serta kepedulian
4. Agar kesehatan menjadi arus utama pembangunan nasional
5. Agar sektor kesehatan tidak dianggap sebagai sektor yang hanya
menghabiskan anggaran
G. Ruang Lingkup Advokasi
Ruang lingkup dari advokasi sebagai berikut :
1. Pengembangan kepemimpinan
2. Pembangunan suatu koalisi
3. Membentuk jejaring
4. Melakukan lobi politik, melakukan promosi terhadap perubahan perundangan
atau kebijakan dan lain - lain
5. Melakukan briefieng kepada media
6. Melakukan aksi untuk melawan oposisi
H. Teknik/Metode Advokasi
Beberapa metode yang digunakan dalam advokasi diantarannya adalah :
a. Lobi Politik (Political Lobbying)
 Merupakan suatu teknik advokasi yang bertujuan untuk menyampaikan isu
pentingnya mewujudkan melalui pertemuan, surat, maupun intervensi media,
dll
 Seorang pelobi harus pandai mencari entripoint yang tepat dan mengena tetapi
harus harus pada inti permasalahan
 Kemampuan melobi lebih banyak tergantung pada seni dan kreatif seseorang,
misalnya : melakukan lobi pada saat rekreasi.
Lobi politik pada dasarnya adalah varian dari komunikasi interpersonal atau
wawancara tatap muka. Oleh karena itu dalam lobi politik ini pengenalan sasaran
yang mendalam (nilai kepentingannya, kebiasaannya, hobinya sampai kelemahannya
dan lainlain) akan sangat mempengaruhi keberhasilan lobi. Lobi politik ini sangat
penting dan banyak digunakan untuk mengadvokasikan pembuat kebijakan/pejabat
publik dalam bentuk bincang-bincang (pendekatan tokoh).
b. Negosiasi
Negosiasi merupakan teknik advokasi yang bertujuan untuk menghasilkan
kesepakatan. Dalam hal ini pihak yang bernegosiasi menyadari bahwa masing-masing
pihak mempunyaikepentingan yang sama tentang upaya mengatasi permasalahan gizi,
sekaligus menyatukan kepentingan yang berbeda tentang program gizi sesuai
valuenya masing-masing.
Negosiasi merupakan cara yang efektif untuk mendapatkan kesepakatan
tentang pentingnya memberikan dukungan kebijakan maupun sumberdaya dalam
mewujudkan kadarzi. Adapun cara melakukan negosiasi adalah dengan jalan
kompromi, akomodasi dan kolaborasi.
c. Presentasi
Presentasi adalah penyampaian informasi atau isu strategi kepada sasaran
advokasi agar sasaran advokasi memahami permasalahan, tertarik untuk
menanggulang masalah tersebut serta memberikan dukungan kebijakan maupun
sumberdaya. presentasi merupakan salah satu cara melakukan advokasi yang efektif
dan efisien apabiladilakukan melalui teknik yang benar.
d. Seminar
Seminar adalah pembahasan ilmiah yang biasanya diikuti oleh 5-30 orang
yang dipimpin seseorang yang ahli dalam bidang yang dibahas. tujuan
diselenggarakannya seminar adalah untuk mencari pedoman terhadap pemecahan
masalah tertentu yang disepakati oleh semua peserta seminar merupakan salah satu
teknik advokasi yang dapat membangun kesamaan persepsi,menumbuhkan
kebersamaan serta diperoleh komitmen dari berbagai pihak.
e. Studi banding
Studi banding juga merupakan salah satu teknik advokasi yang baik, yakni
dengan mengajak sasaran advokasi mengunjungi suatu daerah yang baik maupun
yang kurang baik kondisinya, agar mereka dapat mempelajari secara langsung
permasalahan yang ada.teknik ini diarahkan untuk dapat memberikan gambaran
maupun menyampaikan informasi se-konkrit mungkin kepada sasaran advokasi.
Dengan demikian, diharapkan sasaran advokasi dapat melakukan analisa serta
menetapkan langkah-langkah untuk mengatasi permasalahan yang adaserta
mempunyai gambaran dukungan yang harus diberikannya.
f. Dialog
Dialog merupakan teknik advokasi yang penerapannya lebih tepat untuk
membangun opini public dengan jalan menyampaikan informasi melalui media
massa, khususnya TV dan radio bisa menjangkau kelompok yang sangat luas. tehnik
dialog memberi peluang yang cukup baik untuk mengungkapkan aspirasi pandangan
sasaran (khalayak).
g. Pengembangan kelompok peduli
Pengembangan kelompok peduli adalah teknik advokasi dengan cara
menghimpun kekuatan baik orang maupun organisasi dalam suatu jaringan kerja sama
untuk menyuarakan memperjuangkan isu yang diadvokasikan. kelompok ini bisa
bernama koalisi seperti koalisi Indonesia sehat atau Aliansi pita putih atau forum atau
apapun yang memiliki jaringan yang kuat dalamide'gagasan meskipun secara
organisasi tidak terlalu ketat keterikatannya.
h. Pengembangan media masa
Peranan media massa sangat besar dan menentukan dalam keberhasilan
advokasi PHBS, baik dalam membentuk Opini, menyamakan persepsi maupun dalam
membangun Opini publik. !ediamassa yang diman0aatkan untuk melakukan advokasi
adalah media yang mampu memberi informasi kepada banyak orang di banyak tempat
yang berbeda dalam waktu yang hampir bersamaan, misalnya media elektronunik,
TV, radio, internet dan media cetak (koran, majalah, tabloid dan lain-lain).
I. Sasaran Advokasi
Sasaran advokasi adalah :
a) tokoh masyarakat formal yang umumnya berperan sebagai penentu kebijakan
pemerintahan dan penyandang dana pemerintah.
b) tokoh- tokoh masyarakat inforrmal seperti tokoh agama, tokoh adat, dan lain-lain
yang umumnya dapat berperan sebagai penentu “kebijakan” tidak tertulis di
bidangnya.
c) tokoh - tokoh dunia usaha, yang diharapkan dapat berperan sebagai penyandang
dana non- pemerintah.
Advokasi program gizi sangat perlu dilakukan di semua jenjang administrasi
pusat, provinsi, kabupaten/kota, kecamatan dan desa/kelurahan. Perlu disadari bahwa
komitmen dan dukungan yang diupayakan melalui advokasi jarang diperoleh dalam
waktu singkat. Pada diri sasaran advokasi umumnya berlangsung tahapan-tahapan,
yaitu :
1. Mengetahui atau menyadari ada-nya masalah
2. Tertarik untuk ikut mengatasi masalah
3. Peduli terhadap pemecahan masalah dengan memper-timbangkan berbagai
alternatif pemecahan masalah
4. Sepakat untuk memecahkan masalah dengan memilih salah satu alternatif
pemecahan masalah
5. Memutuskan tindak lanjut kesepakatan. Dengan demikian, maka advokasi
harus dilakukan secara terencana, cermat, dan tepat.
J. Strategi Advokasi
1. Advokasi bottom-up/ grass root (dari akar) merupakan pendekatan melalui dari
masyarakat yang memiliki masukan terhadap pengambilan kebijakan dan
kemudian disusun serta direalisasikan kepada pemerintah (bawah ke atas).
 Kelebihan dari advokasi bottom-up : rakyat memiliki suara dalam
perencanaan kebijakan dan keputusan, serta kebijakan lebih tepat sasaran
karena berasal dari masyarakat.
 Kekurangan dari advokasi bottom-up : ditahap perencanaan jauh lebih
memakan waktu dan tenaga, tidak cocok untuk waktu yang terbatas, serta
memerlukan ruang lingkup dan proses kontrol yang jelas dan terkendali.
2. Advokasi top-down adalah pendekatan dari atas ke bawah dimana pengambil
keputusan (pemerintah) mengeluarkan kebijakan kepada masyarakat dengan
komunikasi.
 Kelebihan dari advokasi top-down : keputusan dibuat dengan sangat cepat,
cocok untuk waktu yang terbatas dan dapat menyelaraskan proyek dengan
tujuan strategis organisasi (pemerintah memberikan arahan).
 Kekurangan dari advokasi top-down : rakyat tidak terlihat dalam
perencanaan dan mungkin akan terjadi ketidaksepakatan, serta komunikasi
kurang antara pemerintah dan rakyat terkait kebijakan.
K. Unsur-unsur Advokasi
1. Penetapan tujuan advokasi
2. Pemanfaatan data riset untuk advokasi
3. Identifikasi khalayak sasaran advokasi
4. Pengembangan dan penyampaian pesan advokasi
5. Membangun koalisi
6. Membuat presentasi yang persuasive
7. Penggalangan dana untuk advokasi
8. Evaluasi upaya advokasi
L. Pendekatan Utama Advokasi
(UNFPA dan BKKBN 2002) mengemukakan ada 5 pendekatan utama dalam advokasi
yaitu :
1. Melibatkan para pemimpin
Para pembuat undang-undang, mereka yang terlibat dalam penyusunan
hukum,peraturan maupun pemimpin politik, yaitu mereka yang menetapkan
kebijakan publik sangat berpengaruh dalam menciptakan perubahan yang
terkait dengan masalah sosial termasuk kesehatan dan kependudukan. Oleh
karena itu sangat penting melibatkan mereka semaksimum mungkin dalam isu
yang akan diadvokasikan.
2. Bekerja dengan media massa
Media massa sangat penting berperan dalam membentuk opini publik.
Media juga sangat kuat dalam mempengaruhi persepsi publik atas isu atau
masalah tertentu. Mengenal, membangun dan menjaga kemitraan dengan
media massa sangat penting dalam proses advokasi
3. Membangun kemitraan
Dalam upaya advokasi sangat penting dilakukan upaya jaringan,
kemitraan yang berkelanjutan dengan individu, organisasi-organisasi dan
sektor lain yangbergerak dalam isu yang sama. Kemitraan ini dibentuk oleh
individu, kelompok yang bekerja sama dengan tujuan untuk mencapai tujuan
umum yang sama/hampir sama.
4. Memobilisasi massa
Memobilisasi massa merupakam suatu proses mengorganisasikan
individu yang telah termotivasi ke dalam kelompok-kelompok atau
mengorganisasikan kelompok yang sudah ada. Dengan mobilisasi
dimaksudkan agar termotivasi individu dapat diubah menjadi tindakan kolektif
5. Membangun kapasitas
Membangu kapasitas disini di maksudkan melembagakan kemampuan
untuk mengembangakan dan mengelola program yang komprehensif dan
membangun critical massa pendukung yang memiliki keterampilan advokasi.
Kelompok ini dapat diidentifikasi dari LSM tertentu, kelompok profesi serta
kelompok lain.
M. Pesan dalam Advokasi
1. Menyiapkan bahan advokasi
 Sesuai kelompok sasaran
 Memuat masalah dan alternatif mengatasi nya
 Meliputi 5W dan 1H
 Memuat peran yang diharapkan dalam sosis solusi masalah
 Dikemas menarik ringkas jelas dan mengesankan
 Pertimbangan waktu dan tempat
 Ada data pendukung gambar atau bagan
 Bahan akurat tepat, lengkap, dan menarik
2. Persyaratan materi advokasi
 Dapat dipercaya
 Mungkin untuk dilaksanakan
 Sesuai dengan masalah
 Harus segera dilaksanakan
 Menjadi prioritas utama
3. Pengembangan pesan advokasi
Pesan advokasi dikembangkan sesuai dengan karakteristik sasaran advokasi ,
bersifat mengajak, informatif, memperingatkan, membimbing dan memberi solusi.
Pesan juga harus mengandung informasi yang didukung data akurat dan terfokus
pada pesan kunci sehingga pesan yang ditampilkan tidak terlalu banyak.
4. Unsur dalam pesan advokasi (BISSWTS)
 B : Bahasa
 I : Ide/Isi Pesan
 S : Subyek / Sasaran
 S : Sumber Pesan Yang Dipercaya Sasaran Advokasi
 W : Waktu Penyampaian Pesan Advokasi
 T : Tempat Melakukan Advokasi
 S : Saluran Komunikasi Pesan
5. Isi Pesan Advokasi (SEEA)
 S : STATEMENT / pernyataan sederhana
 E : EVIDENCE / bukti /fakta-faktanya
 E : EKXAMPLE / contoh dg cerita /analogi
 A : ACTION / tindakan aksi
N. Langkah- langkah Advokasi
Advokasi adalah proses atau kegiatan yang hasil akhirnya adalah diperolehnya
dukungan dari para pembuat keputusan terhadap programkesehatan yang ditawarkan
atau diusulkan. Oleh sebab itu, proses ini antara lainmelalui langkah-langkah sebagai
berikut:
1. Tahap Persiapan
Persiapan advokasi yang paling penting adalah menyusun bahan (materi)
atau instrumen advokasi.
2. Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan advokasi sangat tergantung dari metode atau cara advokasi.
Cara advokasi yang sering digunakan adalah lobbi dan seminar atau
presentasi.
3. Tahap Penilaian
Seperti yang disebutkan diatas bahwa hasil advokasi yang diharapkan
adalah adanya dukungan dari pembuat keputusan, baik dalam bentuk
perangkat lunak (software) maupun perangkat keras (hardware).
O. Tips untuk Advokasi Efektif
 Selalu positif
 Rencanakan kemenangan kecil
 Kerjakan PR dan dokumentasikan hasil
 Dimulai dengan mengasumsikan terbaik untuk orang lain
 Menetapkan capaian maksimal
 Bingkai kembali definisi lawan tentang masalah yang diajukan
 Pertahankan kesederhanaan
 Tetap berhasrat dan persiten
 Siap untuk kompromi
 Oportunistik dan kreatif
 Jangan takut dengan intimidasi
 Selalu fokus pada masalah
 Buatlah lokal dan selalu relevan
 Didasarkan informasi yang luas sejak awal
 Kembangkan identitas publik independen
 Usahakan untuk tetap dengan pengalaman individu dalam tim
 Cari di luar pengalaman lawan
 Biarkan lawan dengan aturannya
 Ikatkan usaha advokasi pada event yang berkaitan
 Usahakan memanfaatkan waktu dan keadaan
P. Etika Advokasi
 Selalu terbuka (berwawasan luas)
 Netral, empati, baik dan terikat (detached)
 Memahami fakta sebelum bertindak
 Berbicara dengan tim/anggota dan dengan ijin, bicara ke orang/organisasi lain
yang terlibat
 Uji dengan penasehat
Q. Membangun jejaring dalam advokasi Kesehatan
Jejaring advokasi merupakan sekelompok organisasi maupun perorang yang
bekerjasama untuk mencapai perubahan dalam kebijakan hukum dan program dari
suatu isu atau masalah tertentu terkait kesehatan. Manfaat dari jejaring advokasi
yaitu :
a. Mencapai sesuatu bersama (tidak mungkn sendiri)
b. Memperkuat advokasi
c. Mempengaruhi yang lain (luar & dalam jejaring)
d. Memperluas pemahaman masalah tertentu
e. Berbagi beban tugas
f. Bertukar ide, pikiran, pengalaman, ketrampilan
g. Membangun solidaritas, kekompakan
h. Meningkatkan dukungan moral dan psikologis
i. Mengurangi/mencegah duplikasi kegiatan
j. Meningkatkan efisiensi sumberdaya
k. Dalam keadaan tertentu memobilisasi sumber dana keuangan.
R. Monitoring dan evaluasi program advokasi
Aspek yang dievaluasi dalam advokasi :
 Penetapan Sasaran
 Perumusan Tujuan
 Perumusan Isi Pesan
 Pemilihan Saluran
 Peran jejaring
 Pencapaian hasil
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Advokasi berasal dari kata advocate, yang berarti pembelaan, atau anjuran
terhadap suatu masalah atau kasus. sedangkan menurut WHO, advokasi adalah
kombinasi dari desain tindakan individu dan sosial untuk mendapatkan politik
komitmen, dukungan kebijakan, penerimaan sosial dan dukungan sistem untuk tujuan
kesehatan tertentu atau program. Advokasi adalah kombinasi antara pendekatan atau
kegiatan individu dan sosial untuk memperoleh komitmen politik, dukungan
kebijakan, penerimaan sosial, dan adanya sistem yang mendukung terhadap suatu
program Kesehatan. Untuk mencapai tujuan advokasi ini, dapat diwujudkan dengan
berbagai kegiatan atau pendekatan. Yaitu pendekatan yang bijak, sesuai dengan cara
yang baik dan benar serta sesuaai dengan situasi kondisi.
Jenis advokasi terdiri dari dua yaitu Personal dan Issue-based. Advokasi tidak
hanya sekedar melakukan lobby politik, akan tetapi mencakup kegiatan persuasive,
memberikan semangat dan bahkan sampai memberikan pressure atau tekanan kepada
para pemimpin institusi. Advokasi program gizi sangat perlu dilakukan di semua
jenjang administrasi pusat, provinsi, kabupaten/kota, kecamatan dan desa/kelurahan.
Perlu disadari bahwa komitmen dan dukungan yang diupayakan melalui advokasi
jarang diperoleh dalam waktu singkat.
DAFTAR PUSTAKA

Ritu R. Sharma. 2004. Pengantar Advokasi: Panduan Latihan, Yayasan Obor: Jakarta.
EVALUASI SOAL

1. Seorang ahli gizi membuat sebuah organisasi di desa dengan tujuan mencegah stunting,
dalam oranisasi ini mereka saling bekerjasama dan saling memberi manfaat dan mitra
kerja agar organisasi berjaan sesuai dengan harapan. Bentuk kegiatan apakah yang
sedang diakukan ahli gizi diatas ?
a. Pembangunan kemitraan
b. Pembangunan iptek
c. Pengambungunan masyarakat
d. Penyuuhan
e. Pemberdayaan masyarakat
2. Seorang ahli gizi sedang membuat progam mengenai pencegahan stunting, kemudian
ia melakukan kesepakatan dengan beberapa pihak , metode advokasi apakah yang
sedang dilakukan ahli gizi tersebut ?
a. Seminar
b. Negosiasi
c. Presentasi
d. Studi bunding
e. Penyuluhan
3. Pada sebuah posyandu ahli gizi sedang merencanakan progam pencegahan wasting
pada anak, lalu ditetapkan bahwa sasaran dari progam yang akan dijalankan adalah
ibu dari balita usia 0-59 bulan. Kegiatan apa yang sedang dilakukan ahli gizi tersebut
a. Menetapkan sasaran
b. Negosiasi
c. Menetapkan target keberhasilan
d. Seminar
e. Dialog
4. Seorang Ahli gizi sedang menyiapkan media berupa leaflet untuk kegiatan progam
pencegahan wasting pada anak yang akan dilaksanakan lusa . strategi advokasi apakah
yang dilakukan ahli gizi pada soal diatas
a. Menetapkan tujuan
b. Pemilihan bentuk aksi dan media
c. Menyiapkan dana dari sasaran advokasi
d. Mobilisasi
e. Tindakan/aksi
5. Devinisi advokasi menurut (stakeholders) adalah
a. Advokasi merupakan serangkaian kegiatan komunikasi untuk mempengaruhi
penentu kebijakan dengan cara; membujuk, meyakinkan, menjual ide agar
memberikan dukungan terhadap upaya penyelenggaraan pelayanan kesehatan
masyarakat yang merata dan terjangkau oleh masyarakat
b. Advokasi adalah upaya atau proses yang strategis dan terencana untuk
mendapatkan komitmen dan dukungan dari pihak-pihak yang terkait
c. Advokasi adalah program komunikasi untuk mendekatkan problem publik kepada
pembuatan kebijakan
d. Advokasi adalah usaha untuk mempengaruhi kebijakan publik melalui bermacam-
macam bentuk komunikasi persuasive
e. advokasi adalah kombinasi dari desain tindakan individu dan sosial untuk
mendapatkan politik komitmen, dukungan kebijakan, penerimaan sosial dan
dukungan sistem untuk tujuan kesehatan tertentu atau program.
6. Teknik advokasi yang bertujuan untuk menghasilkan kesepakatan merupakan bagian
dari metode advokasi gizi yaitu…
a. Lobi politik
b. Negosiasi
c. Presentasi
d. Seminar
e. Studi banding
7. Beberapa metode yang digunakan dalam advokasi salah satunya yaitu lobi politik.
Dibawah ini yang dimaksud dengan lobi politik adalah…
a. Cara yang efektif untuk mendapatkan kesepakatan tentang pentingnya
memberikan dukungan kebijakan maupun sumberdaya dalam mewujudkan
kadarzi.
b. Mengajak sasaran advokasi mengunjungi suatu daerah yang baik maupun yang
kurang baik kondisinya, agar mereka dapat mempelajari secara langsung
permasalahan yang ada
c. Teknik advokasi dengan cara menghimpun kekuatan baik orang maupun
organisasi dalam suatu jaringan kerja sama untuk menyuarakan memperjuangkan
isu yang diadvokasikan
d. Pembahasan ilmiah yang biasanya diikuti oleh 5-30 orang yang dipimpin
seseorang yang ahli dalam bidang yang dibahas.
e. Teknik advokasi yang bertujuan untuk menyampaikan isu pentingnya
mewujudkan melalui pertemuan, surat, maupun intervensi media, dll
8. Advokasi adalah usaha untuk mempengaruhi kebijakan publik melalui bermacam-
macam bentuk komunikasi persuasif. Merupakan pengertian menurut…
a. Johns Hopkins (1990)
b. Proceeding IFPPD(2002)
c. JHU (1999)
d. Stakeholders
e. WHO
9. Dibawah ini yang tidak termasuk kedalam strategi advokasi adalah…
a. Menetapkan tujuan
b. Pemilihan bentuk aksi dan media
c. Menyiapkan dana dari sasaran advokasi
d. Mobilisasi
e. Standarisasi
10. Manfaat studi banding pada metode advokasi adalah….
a. Sasaran advokasi dapat melakukan analisa serta menetapkan langkah-
langkah untuk mengatasi permasalahan yang adaserta mempunyai
gambaran dukungan yang harus diberikannya
b. Dapat membangun kesamaan persepsi,menumbuhkan kebersamaan serta
diperoleh komitmen dari berbagai pihak.
c. Untuk mendapatkan kesepakatan tentang pentingnya memberikan dukungan
kebijakan maupun sumberdaya dalam mewujudkan kadarzi.
d. Untuk mengadvokasikan pembuat kebijakan/pejabat publik dalam bentuk
bincang-bincang (pendekatan tokoh).
e. Untuk membangun ketidaksamaan persepsi,menumbuhkan kebersamaan serta
diperoleh komitmen dari berbagai pihak
11. Suatu teknik advokasi yang bertujuan untuk menyampaikan isu pentingnya
mewujudkan melalui pertemuan, surat, maupun intervensi media, dll disebut

a. metode advokasi menurut Lobi Politik (Political Lobbying)


b. pengertian advokasi
c. metode advokasi persuasive
d. metode individu
e. Negoisasi
12. Seorang ahli gizi menyampaikn informasi atau isu strategi kepada sasaran advokasi
agar sasaran advokasi memahami permasalahan, tertarik untuk menanggulang
masalah tersebut serta memberikan dukungan kebijakan maupun sumberdaya
penyampaiain informasi ini dengan cara

a. Ceramah
b. Persentasi
c. Seminar
d. Diskusi
e. Bertukar pikiran sesame kelompok
13. Salah satu teknik advokasi yang baik, yakni dengan mengajak sasaran advokasi
mengunjungi suatu daerah yang baik maupun yang kurang baik kondisinya, agar
mereka dapat mempelajari secara langsung permasalahan yang ada yaitu tehnik

a. negoisiasi
b. seminar
c. studi banding
d. metode advokasi
e. persentasi
14. Apa persiapan strategi yang harus dilakukan seorang ahli gizi Ketika menjalankan
program pmt pada wasting

a. Menetapkan tujuan
b. Pemilihan bentuk aksi dan media
c. Menyiapkan dana dari sasaran advokasi
d. Mobilisasi/tidakan aksi
e. Semua benar
15. Seorang ahli gizi membuat program pemberian pmt pada wasting sasaran utama pada
program tersebut yaitu

a. Anak-anak
b. Balita
c. Baduta
d. Masyarakat formal
e. Orang tua dan anak
16. Seorang ahli gizi melakukan penyuluhan dengan tujuan memandirikanmasyarakat
agar dapat secara proaktif dapat mempraktekkan hidup bersih dansehat secara
mandiri. Dalam tujuan ini ahli gizi tersebut membuat sebuah organisasi didesanya.
Strategi apakah yg dilakukan oleh ahli gizi tersebut?

a. Pemberdayaan masyarakat
b. Bina suasana
c. Advokasi
d. Penyuluhan
e. Politik kesehatan
17. Seorang ahli gizi membuat sebuah kegiatan di suatu desa dengan tujuan untuk
membuat suasana atau iklim di desa tersebut mendukung terwujudnya perilaku hidup
sehat di desa tersebut
a. Pemberdaya masyarakat
b. Pemberdayaan kemitraan
c. Pembangunan IIIPTEK
d. Pengembangan infrastruktur
e. Pembinaan Suasana
18. Seorang ahli gizi datang ke rumah Seorang warga untuk melakukan pendekatan
kepada warga tersebut untuk menggunakan program mencegahan juga melakukan
pendekatan kepada ibu untuk mendorong perubahan anaknya tersebut. Strategi apa
yang dilakukan oleh ahli gizi tersebut
a. Advokasi
b. Bina suasana
c. Gerakan masyarakat
d. Penyuluhan
e. Pendekatan keluarga
19. Untuk dapat mengetahui apakah sudah ada perubahan termasuk perubahan rencana
Program dan alokasi program dalam melaksanakan advokasi maka perlu dilakukan
a. Loby
b. Monitoring dan evaluasi
c. Negosiasi
d. Debat
e. Resolusi
20. Persiapan pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan adalah termasuk kegiatan
penanggulangan masalah kesehatan termasuk dari pemberdayaan
a. diri sendiri
b. masyarakat
c. lingkungan
d. sosial
e. orang tua

Anda mungkin juga menyukai