Anda di halaman 1dari 1

Marchella Lynan Langobelen_205931_H_UTS_Pysikologi

Opini Tentang Aktraksi Budaya penangkapan Ikan paus di Kabupaten Lembata Nusa Tenggara Timur.
Selain punya keindahan alam yang unik, juga punya tradisi yang tak kalah unik dan mendunia, ialah
berburu paus.Sebelum tradisi ini dimulai, para pemburu paus yang biasa disebut lamafa akan
menyiapkan senjata tempuling yang terbuat dari sebilah bambu atau tongkat yang di ujungnya diberikan
besi runcing dan tajam. Senjata ini digunakan untuk menikam paus di perairan NTT.Biasanya lamafa
akan berdiri di ujung perahu atau buritan yang digunakan sambil menggenggam tempuling. Lamafa akan
mencari dan membidik tempuling ke arah paus. Saat perahu sudah mendekati paus dan ada
kesempatan, lamafa dengan sigap melemparkan dan menikam paus dengan tempuling.Daging ikan paus
yang ditangkap akan dibagikan kepada mereka yang berperan dalam tradisi tersebut. Jumlah daging
yang diberikan disesuaikan dengan usaha yang dilakukan masing-masing. Selain itu, minyak yang berada
di tubuh ikan paus juga dimanfaatkan sebagai minyak urut, minyak gosok dan bahan bakar lampu
templok.Keahlian dan keberanian lamafa dalam menangkap ikan paus merupakan upaya suku Lamalera
dalam mempertahankan dan melestarikan tradisi ini. Kini semakin berkurang generasi muda di Lembata
yang mampu menjadi lamafa.Tradisi ini sebenarnya banyak dikecam oleh para pecinta hewan. Mereka
khawatir tradisi ini bisa mengurangi populasi paus hingga terancam punah. Sementara suku Lamalera
menilai tidak sembarangan menangkap paus. Mereka tidak menangkap paus yang masih muda maupun
sedang hamil agar jumlah populasi ikan paus yang berada di perairan Lembata tetap karena tradisi
penangkapan ikan paus ini sudah menjadi turun temurun dari zaman Nene moyang Masyarakat
Lamalera merupakan keturunan para pelaut yang tiba dari Sulawesi bagian selatan lebih dari 500 tahun
yang lalu.

Anda mungkin juga menyukai