Anda di halaman 1dari 29

KOMUNIKASI SUPERVISI PENDIDIKAN

MAKALAH

Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata Supervisi Pendidikan

Dosen Pengampu: Dr. Hj. Iis Rodiah, S. Pd.,M. M. Pd

Disusun Oleh:

Nama/ NIM : Dina Marlina/ 18.08.177

Nama/ NIM : Mia Rosmia/ 18.08.192

Semester : 7A

PRODI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

FAKULTAS TARBIYAH

IMSTITUT AGAMA ISLAM DARUSSALAM CIAMIS

2022 M / 1442 H

1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI .....................................................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah...............................................................................2
B. Rumussan Masalah.......................................................................................2
C. Tujuan Penelitian..........................................................................................2
BAB II LANDASAN TEORI...........................................................................3
A. Pentingnya Komunikasi dalam Supervisi.....................................................3
B. Bentuk- bentuk komunikasi..........................................................................4
C. Model- Model Komunikasi...........................................................................5
D. Rintangan- Rintangan Komunikasi...............................................................7
E. Solusi Rintangan dalam Komunikasi............................................................8
F. Komunikasi Efektif.......................................................................................9
BAB III PEMBAHASAN.................................................................................10
A. Kondisi Nyata...............................................................................................10
B. Implementasi Teori.......................................................................................13
BAB IV PENUTUP...........................................................................................14
A. Kesimpulan...................................................................................................14
B. Saran.............................................................................................................14
LAMPIRAN

2
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Kehadirat Allah SWT, yang senantiasa melimpahkan rahmat dan
hidayahNya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Makalah ini disusun guna melengkapi tugas kelompok mata kuliah Supervisi Pendidikan
yang berjudul “Komunikasi Supervisi Pendidikan” , untuk itu penyusun mengharapkan
kritikannya jika masih jauh dari sempurna.
Penyusun tidak dapat menyelesaikan makalah ini tanpa adanya bantuan, bimbingan
dan kerjasama dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penyusun mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas ini yang tidak dapat
dituliskan atau disebutkan satu persatu.

Tiada kesempurnaan melainkan milik Allah SWT, demikian pula makalah ini.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran
dan kritik yang membangun sangat penyusun harapkan demi kelengkapan dan perbaikan
makalah ini.

Darussalam, Desember 2021

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Manusia merupakan makhluk sosial yang senantiasa behubungan satu sama
lain setiap waktunya melalui kegiatan komunikasi. Dengan berkomunikasi manusia
dapat saling bertukar informasi satu sama lain.
Komunikasi telah menjadi bagian pokok dari kehidupan manusia, dengan
begitu manusia selalu berkelompok dan bermasyarakat. Dengan kata lain, apabila
kegiatan komunikasi tersebut hilang, maka hilang juga hakikat manusia sebagai
makhluk sosial.
Kegiatan komunikasi yang dilakukan dengan baik akan menghasilkan
interaksi yang baik pula. Artinya, apabila komunikasi yang dilakukan buruk atau tidak
sesuai maka akan menimbulkan jurang komunikasi antara pemberi pesan dan
penerima pesan, dan bahkan tidak jarang terjadi komunikasi yang salah sehingga
terjadi kesalahpahaman, yang dapat menghambat perkembangan diri, dan merusak
hubunganya dengan orang lain dalam lingkungannya.

Allah Subhanahu Wata’ala telah berfirman di dalam Al Qur’an :

‫أولئك الذين يعلم هللا ما فى قلوبهم فأعرض عنهم وعظهم وقل لهم فى أنفسهم قوال بليغا‬

“Mereka itu adalah orang-orang yang Allah mengetahui apa yang ada di dalam hati
mereka. Karena itu berpalinglah kamu dari mereka, dan berilah mereka pelajaran, dan
katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka.” (Q.S AnNisa:
63).

Ayat tersebut menjelaskan komunikasi yang baik adalah, Qaulan Balighan


yakni perkataan (komunikasi) yang baik adalah perkataan yang lugas yang dapat
menyentuh hati pendengarnya sekaligus. Begitu juga perkataan itu dapat
dipersepsikan atau dipahami oleh pihak yang mendengar seperti apa yang
dimaksudkan oleh penuturnya.
Untuk mencapai suatu tujuan setiap individu mememerlukan komunikasi yang
baik dalam prosesnya. Begitu juga dalam dunia Pendidikan, seperti kegiatan Supervisi
yang senantiasa menjadi kegiatan rutin yang harus dilakukan oleh pendidik dalam
jangka waktu yang telah ditetapkan. Dalam melaksanakan kegiatan supervisi

4
diperlukan komunikasi yang baik. Sebab, hahikat supervisi adalah membantu
pendidik menciptakan kondisi belajar peserta didik menjadi lebih baik.
Namun, faktanya lembaga sekolah belum mampu mengindahkan kegiatan
tersebut. Seperti halnya yang terjadi di lembaga TK Sari Arum, menurut hasil
observasi peneliti di lembaga tersebut bahwa kegiatan supervisi yang dilakukan masih
cukup kurang terlaksana dengan baik, dari hasil penemuan peneliti ditemukan bahwa
kegiatan supervisi yang dilakukan dilembaga tersebut masih belum terjadwal, hal
tersebut disebabkan dari kurangnya kepala sebagai supervisor melakukan diskusi atau
komunikas kepada guru- guru.
Padahal, sudah sepatutnya kepala sekolah sebagai supervisor menjalin
hubungan yang baik dengan pendidik dan tenaga kependidikan, khususnya dalam
kegiatan supervisi karena hal tersebut merupakan tugas pokok seorang kepala yang
tertuang dalam Permendikbud nomor 6 tahun 2018 di Bab VI pasal 15 Ayat 1 bahwa
Beban kerja Kepala Sekolah sepenuhnya untuk melaksanakan tugas pokok manajerial,
pengembangan kewirausahaan, dan supervisi kepada Guru dan tenaga kependidika n.
Terciptanya kondisi belajar yang baik tersebut dapat terlaksana apabila ada
komunikasi yang baik pula antara supervisor dengan pihak yang disupervisi.
Tentu saja, komunikasi yang dimaksud adalah komunikasi yang disampaikan
supervisor dapat di pahami dengan baik oleh pihak yang di supervisi, begitu pun
sebaliknya informasi yang disampaikan oleh pihak yang di supervisi dapat dipahami
oleh supervisor. Dengan demikian, terciptanya kondisi belajar yang diharapkan
berpeluang lebih besar.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan komunikasi?
2. Bagaimana bentuk- bentuk komunikasi itu?
3. Apa saja model- model komunikasi itu?
4. Rintangan apa saja yang ditemukan dalam komunikasi?
5. Bagaimana solusi dari rintangan yang ditemukan dalam komunikasi?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mendapatkan informasi tentang komunikasi.
2. Untuk memahami bentuk- bentuk komunikasi itu.
3. Untuk memahami model- model komunikasi itu.
4. Untuk mengetahui Rintangan yang ditemukan dalam komunikasi.
5. Untuk menngetahui solusi dari rintangan yang ditemukan dalam komunikasi.
5
6. Untuk mengetahui komunikasi yang efektif .

6
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Komunikasi
Secara etimologis, isltilah komunikasi berasal dari Bahasa Latin
Communication yang berasal dari kata Communis yang berarti sama, dalam arti kata
sama makna yaitu sama makna mengenai suatu hal. Jadi, komunikasi berlangsung
apabila antara orang- orang yang terlibat terdapat kesamaan maksna mengenai suatu
hal yang dikomunikasikan. Jelasnya jika sesorang mengerti akan sesuatu yang
dikatakan orang lain kepadanya, maka artinya komunikasi berlangsung. Dengan
istilah lain, hubungan tersebut bersifat komunikatif. Sebaliknya jika tidak dapat
dimengerti, maka artinya komuniiakasi tidak berlangsung, dengan kata lain, hubungan
tersebut tikalah komunikatif.
Sedangkan secara terminologis komunikasi berarti proses penyampaian suatu
pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Sedangkan menurut (May T:2 2005)
Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, pesan- pesan, gagasan dengan
menggunakan lambang yang mengandung arti verbal maupun non verbal tujuannya
untuk mencapai saling pengertian/ kesepakatan
Dari pengertian tersebut dapat diambil pemahaman bahwa komunikasi adalah
proses interaksi satu individu dengan individu lainnya, dimana satu individu
menyatakan sesuatu kepada orang lain sebagai proses penyampaian informasi baik
secara verbal maupun non verbal.
Komunikasi menjadi kegiatan yang penting bagi manusia dalam kegiatan
bermasyarakat. Pentingnya komunikasi tidak terbatas pada komunikasi personal,
tetapi juga dalam tatanan komunikasi organisasi.
Dengan adanya komunikasi yang baik, sebuah komunikasi dapat berjalan
dengan lancer dan berhasil, begitu pula sebaliknya. Tepat atau tidaknya pemahaman
terhadap komunikasi dalam suatu organisasi dapat mengakibatkan tidak lancarnya
kegaiatan organisasi itu senidir. Dengan demikian, komunikasi dalam setiap
organisasi mempunyai peranan yang sentral. (Sutopo, dkk:2019).
Dengan begitu kegiatan komunikasi dalam kegiatan supervisi menjadi penting
karena komunikasi dapat menentukan tercapai atau tidaknya tujuan dari kegiatan
tersebut. Sebagai contoh ketika seorang guru memberikan informasi atau masalah
yang ia miliki kemudian kepala sekolah harus memberikan solusi dari masalah

7
tersebut,, maka kemampuan berkomunikasi diperlukaan pada saar itu, untuk
menyampaikan solusi yang tidak membuat kesalahpamahan dan bisa dipahami dengan
mudah oleh pendengar.
B. Bentuk- bentuk Komunikasi
Dalam pelaksanaanya, ada beberapa bentuk komunikasi yang sering dpakai
atau digunaka dalam kehidupan bermasyarakat atau berinteraksi dengn orang lain,
walaupun mungkin ketika kita melakukan kounikasi terssebut tidak tau masuk ke
dalam bentuk komunikasi yang mana kegiatan komunikasi yang kita lakukan.
Bentuk komunikasi adalah pola komunikasi diartikan sebagai bentuk atau pola
dua orang atau lebih dalam proses pengiriman dan penerimaan cara yang tepat
sehingga pesan yang dimaksud apat dipahami. (Trisiah:2015)
Adapun Bentuk-bentuk komunikasi yang dapat diterapkan dalam melakukan
pengawasan/supervisi konflik dapat dijelaskan sebagai berikut Effendi dalam
Kamaludin: 2019.
1. Komunikasi antar Pribadi (interpersonal communication)
Dalam kaitannya dengan strategi komunikasi antar pribadi (interpersonal)
misalnya ditempuh melalui musyawarah atau perundingan yang dilakukan
secara langsung di antara para pihak, yang menaruh perhatian dengan program
yang akan disusun. Komunikasi yang terjadi didasarkan atas kesukerelaan
antara berbagai pihak untuk memutuskan bentuk kegiatan yang cocok untuk
dikembangkan. Proses komunikasi yang terjadi akan berbentuk perundingan,
negosiasi, musyawarah dan bentuk pertemuan tatap muka lainnya yang dapat
disesuaikan dengan kondisi lokal merupakan inti pendekatan komunikasi antar
pribadi. Fisher dan Ury (dalam Hadi, 2004) menyebutkan bahwa rnusyawarah
atau negosiasi adalah cara mendasar untuk mendapatkan dari pihak lain.
2. Komunikasi Massa (mass communication)
Devito (1982) mendefinisikan komunikasi massa sebagai komunikasi yang
menggunakan media massa, baik cetak (surat kabar, majalah) atau elektronik
(radio, televisi), yang dikelola oleh suatu lembaga yang ditujukan kepada
sejumlah besar orang yang tersebar di banyak tempat, anonim dan heterogen.
Proses komunikasi yang berlangsung dimana pesannya dikirim dari sumber
yang melembaga kepada khalayak yang sifatnya massal melalui alatalat yang
bersifat mekanik seperti; radio, televisi, surat kabar dan film. Pesan- pesan

8
bersifat umum, disampaikan secara cepat, serentak dan selintas (khususnya
media elektronik)
3. Komunikasi Publik (public communication)
Pace (1979) menyatakan bahwa komunikasi publik adalah proses komunikasi
dimana pesan-pesan disampaikan oleh pembicara dalam situasi tatap muka di
depan khalayak yang lebih besar dan tidak dikenali satu persatu. Disebut juga
sebagai komunikasi kelompok besar (large group communication) melalui
komunikasi pidato, komunikasi retorika, public speaking.
4. Komunikasi Kelompok (group communication)
Arifin (1994) menyatakan bahwa komunikasi kelompok adalah komunikasi
yang berlangsung di antara beberapa orang dalam suatu kelompok kecil seperti
dalam rapat, pertemuan, konferensi dan sebagainya.
C. Model- Model Komunikasi
Selain bentuk- bentuk komunikasi, Adapun model- model komunikasi yang
ditemukan oleh berbagai ahli. Model komunikasi adalah gambaran yang sederhana
dari proses komunikasi yang memperlihatkan kaitan antara satu komponen
komunikasi dengan komponen lainnya (Muhammad:2000)
Adapun model-model komunikasi tersebut, diantaranya (Mulyana: 2010) :
a. Model Stimulus – Respons
Model ini merupakan model yang paling dasar dalam ilmu komunikasi. Model ini
menunjukan komunikasi sebagai sebuah proses aksi reaksi. Model ini beranggapan
bahwa kata-kata verbal, tanda-tanda nonverbal, gambar-gambar, dan tindakan akan
merangsang orang lain untuk memberikan respon dengan cara tertentu. Kita dapat
juga mengatakan bahwa proses ini merupakan perpindahan informasi ataupun
gagasan. Proses ini dapat berupa timbal balik dan mempunyai efek yang banyak.
Setiap efek dapat merubah perilaku dari komunikasi berikutnya Model ini
mengabaikan komunikasi sebagai sebuah proses.
b. Model Aristoteles
Model ini merupakan model yang paling klasik dalam ilmu komunikasi. Bisa juga
disebut sebagai model retorikal. Model ini membuat rumusan tentang model
komunikasi verbal yang petama.
c. Model Lasswell
Model ini menggambarkan komunikasi dalam ungkapan who, says what, in which
channel, to whom, with what effect atau dalam bahasa Indonesia adalah, siapa,

9
mengatakan apa, dengan medium apa, kepada siapa,pengaruh apa? Model ini
menjelaskan tentang proses komunikasi dan fungsinya terhadap masyarakat.
d. Model Shannon dan Weaver
Model ini membahas tentang masalah dalam mengirim pesan berdasarkan tingkat
kecermatannya.
e. Model Schramm Wilbur Scheram
Membuat serangkai model komunikasi, dimulai dengan model komunikasi manusia
yang sederhana (1954), lalu model yang lebih rumit yang memperhitungkan
pengalaman dua individu yang mencoba berkomunikasi, hingga ke model
komunikasi yang dianggap interaksi dua individu.
f. . Model Newcomb Theodore Newcomb (1953)
melihat komunikasi dari pandangan sosial psokologi. Model ini juga dikenal dengan
nama model ABX. Model ini menggambarkan bahwa seseorang (A) mengirim
informasi kepada orang lain (B) tentang sesuatu (X). Model ini mengasumsikan
bahwa orientasi A ke B atau ke X tergantung dari mereka masingmasing. Dan
ketiganya memiliki sistem yang berisi empat orientasi.
g. Model Westley dan Maclean
Model ini berbicara dalam dua konteks, komunikasi interperonal dan massa.Dan
perbedaan yang paling penting diantara komunikasi interpersonal dan massa adalah
pada umpan balik (feedback).
h. Model Gerbner
Model ini merupakan perluasan dari model komunikasi milik Lasswell, terdiri dari
model verbal dan model diagramatik.
i. Model Berlo
Model ini hanya memperlihatkan proses komunikasi satu arah dan hanya terdiri dari
empat komponen yaitu sumber (Source), pesan (Message), saluran (Channel), dan
penerima (Receiver).
j. Model Defleur
Model ini merupakan model komunikasi massa. Dengan menyisipkan perangkat
media massa (mass medium device) dan perangkat umpan balik (feedback device)
k. Model Komunikasi Linear
Model komunikasi ini dikemukakan oleh Claude Shannon dan Warren Weaver pada
tahun 1949 dalam buku The Mathematical of Communication. Mereka
mendeskripsikan komunikasi sebagai proses linear karena tertarik pada teknologi

10
radio dan telepon dan ingin mengembangkan suatu model yang dapat menjelaskan
bagaimana informasi melewati berbagai saluran (channel)
l. Model Interaksional
Dikembangkan oleh Wilbur Schramm pada tahun 1954 yang menekankan pada
proses komunikasi dua arah di antara para komunikator. Dengan kata lain,
komunikasi berlangsung dua arah: dari pengirim dan kepada penerima dan dari
penerima kepada pengirim.
m. Model Transaksional
Model komunikasi transaksional dikembangkan oleh Barnlund pada tahun 1970.
Model ini menggarisbawahi pengiriman dan penerimaan pesan yang berlangsung
secara terus-menerus dalam sebuah episode komunikasi.
D. Rintangan- rintangan Komunikasi
Di dalam kehidupan bermasyarakat manusia tidaklah terlepas dari yang
namanya rintangan yang dialaminya semasa hidup, rintangan tersebutlah yang
nantinya akan melatih manusia agar senantiasa belajar untuk lebih baik ke depannya.
Begitu pula Dalam proses berkomunikasi, seringkali ditemukan berbagai rintangan
dan hambatan yang dapat menghambat proses komunikasi sehingga tidak jarang
terjadi kesalahpahaman atau pesan yang tersampaikan tidak dapat dipahami oleh
penerima pesan.
Menurut (Cangara: 2004) ada beberapa ritangan yang seringkali ditemukan
dalam kegiatan komunikasi, diantaranya:
1. Gangguan teknis, terjadi jika salah satu alat yang digunakan dalam
berkomunikasi mengalami gangguan, sehingga informasi yang ditransmisi
melalui saluran mengalami kerusakan. Misalnya gangguan pada stasiun
televisi atau radio, gangguan jaringan telepon, dan sebagainya.
2. Gangguan semantik, yakni gangguan komunikasi yang disebabkan karena
kesalahan bahasa yang digunakan. Misalnya: (1) kata-kata yang digunakan
terlalu banyak memakai jargon bahasa asing sehingga sulit dimengerti oleh
khalayak tertentu, (2) bahasa yang digunakan pembicara berbeda dengan
bahasa yang digunakan oleh penerima, (3) struktur bahasa yang digunakan
tidak sebagaimana mestinya, sehingga membingungkan penerima, (4) latar
belakang budaya yang menyebabkan salah persepsi terhadap simbol-simbol
bahasa yang digunakan.

11
3. Gangguan psikologis, terjadi karena adanya gangguan yang disebabkan oleh
persoalan-persoalan dalam diri individu. Misalnya, rasa curiga penerima
kepada sumber, situasi berduka atau karena gangguan kejiwaan sehingga
dalam penerimaan dan pemberian informasi tidak sempurna.
4. Rintangan fisik atau organik, yaitu rintangan yang disebabkan karena kondisi
geografis, misalnya jarak yang jauh sehingga sulit dicapai, tidak ada sarana
kantor pos, kantor telepon, jalur transfortasi, dan sebagainya. Dalam
komunikasi antar manusia, rintangan fisik juga bisa diartikan karena adanya
gangguan organik, yakni tidak berfungsinya salah satu panca indera pada
penerima.
5. Rintangan status, yaitu rintangan yang disebabkan karena jarak sosial di antara
perserta komunikasi. Misalnya, adanya jarak antara senior dan junior, atasan
atau bawahan. Perbedaan ini pada gilirannya menuntut perilaku komunikasi
yang selalu memperhatikan kondisi dan etika yang sudah membudaya dalam
masyarakat, yakni bawahan cenderung hormat kepada atasannya, mahasiswa
cenderung manut kepadad osennya,dan seterusnya.
6. Rintangan kerangka berpikir, yaitu rintangan yang disebabkan adanya
perbedaan persepi antara komunikator dan khalayak terhadap pesan yang
digunakan dalam berkomunikasi. Hal ini disebabkan karena latar belakang
pengalaman dan pendidikan antara peserta komunikasi berbeda. Semakin jarak
perbedaan ini lebar, maka komunikasi yang dibangun semakin kurang bagus
atau lancar. Sebaliknya semakin perbedaan diantara pesrta komunikasi ini
kecil atau bahkan tidak ada, maka komunikasi semakin lancar dan efektif.
Schramm, menyatakan bahwa field of experience atau bidang pengalaman
merupakan faktor yang amat penting untuk terjadinya kominikasi.
7. Rintangan budaya, ialah rintangan yang terjadi disebabkan karena adanya
perbedaan norma, kebiasaan dan nilai-nilai yang dianut oleh pihak-pihak yang
terlibat dalam komunikasi. Di negara-negara sedang berkembang masyarakat
cenderung menerima informasi dari sumber yang banyak memiliki kesamaan
dengan dirinya, seperti bahasa, agama dan kebiasaan-kebiasaan lainnya.
E. Solusi Rintangan dalam Komunikasi
Setelah diidentifikasi hambatan apa saja yang seringkali ditemukan dalam
komunikasi, maka dapat dilakukan pencarian solusi untuk menyelasaikan masalah

12
tersebut. ( Bovee & Thill dalam Sutrisna: 2006) menyatakan ada beberapa solusi
yang dapat dilakukan guna menhadapi rintagan- rintang tersebut, diantaranya:
 Memelihara iklim komunikasi agar senantiasa terbuka
 Bertekat untuk memegang teguh etika dalam berkomunikasi dan menjalannya dengan
baik
 Memahami akan adanya kesulitan komunikasi antar budaya
 Menggunakan pendekatan komunikasi yang berpusat pada penerima pesan.
 Menggunakan tekonogi yang ada secara bijaksana dan bertanggung jawab agar dapat
memperoleh dan membagi informasi dengan baik dan efektif.
 Menciptakan serta memproses pesan secara efektif dan juga efisien.

F. Komunikasi Efektif
Setelah mengetahui berbagai model, bentuk, serta rintangan yang sering
terjadi saat komunikasi. Hakikat komunikasi bukanlah hanya sekedar menyampaikan
pesan atau informasi saja kepada penerima pesan, akan tetapi komunikasi haruslah
mampu memenuhi tujuan pengirim. Maksudnya, pesan tersebut harus mampu
disampaikan dengan baik oleh pengirim kepada penerima pesan. Oleh karena itu,
pentingnya berkegiatan komunikasi dengan baik, dan berkualitas. Komunikasi ini
seringkali disebut komunikasi efektif.
Pidarto dalam Diniaty: 2017 mengatakan tentang komunikasi efektif bahwa
suatu komunikasi dikatakan efektif bila apa yang disampaikan dan yang
dikomunikasikannya berkualitas baik, sehingga bisa ditangkap dengan benar oleh
yang menerima yang menjurus kepada penyelesaian tujuan organisasi dan individu
baik dalam waktu dekat maupun dalam jangka panjang.
Sedangkan menurut Wikipedia komunikasi efektif adalah pertukaran
informasi, ide, perasaan yang menghasilkan perubahan sikap sehingga terjalin sebuah
hubungan baik antara pemberi pesan dan penerima pesan. Pesan yang tersampaikan
dengan benar dan tepat sesuai keinginan sang komunikator, menunjukkan bahwa
komunikasi dapat berjalan secara efektif.
Jadi dapat diambil pemahaman bahwa komunikasi efektif adalah pertukaran
informasi, ide, yang dilakukan dengan berkualitas baik, sehingga dapat ditangkap
dengan benar oleh penerima pesan.

13
Apabila melihat pengertian yang dipaparkan di atas mengenai komunikasi
efektif , komunikasi seperti yang demikian sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-
hari, komunikasi yang tidak menimbulkan kesalahpahaman oleh si penerima pesan.
Karena sering kali komunikasi yang tidak baik menimbulkan kekacauan, bahkan
sampai tindak kejahatan seperti saling pukul misalnya atau bahkan pertumpahan
darah.
Begitu pun, sama pentingnya dalam kegiatan- kegiatan perkantoran, seperti di
lembaga sekolah, yaitu kegiatan supervisi, komunikasi seperti itulah yang diperlukan
agar tujuan daripada penyelesaian masalah- masalah yang ditemukan dapat
terselesaikan dan tersampaikan dengan baik.

14
BAB III

PEMBAHASAN

A. Deksripsi Kondisi Nyata


Penelitian dilakukan di TK Sari Arum Kecamatan Cijeungjing Kabupaten
Ciamis ketika kegiatan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL).dengan menggunakan
wawancara, observasi dan dokumentasi. Tk Sari Arum Kecamatan Cijeungjing
Kabpuaten Ciamis memiliki jumlah guru sebanyak empat orang dengan satu kepala
sekolah, satu guru kelompok A, dua guru Kelompok B yang mana salah satunya
merangkap sebagai bendahara. Riwayat Pendidikan seluruh guru adalah S1 PG
PAUD. Subjek dari pada penelitian ini adalah keterlaksanaan komunikasi dalam
kegiatan supervisi
TK Sari Arum berlokasi di diantara pemukiman warga dan letaknya pun
berdekatan dengan 3 lembaga Sekolah Dasar (SD) sehingga lingkungan tersebut
ramai oleh anak- anak sekolah. Begitupun dengan akses jalan menuju TK Sari Arum
sudah bagus dan beraspal hal tersebut dapat mempermudah orang tua untuk
mengantar jemput putra/ putrinya bersekolah. Jarak TK Sari Arum ke pusat
Kabupaten Ciamis adalah sekitar 5 KM. TK Sari Arum berdiri pada lahan seluas
144m2 dan dengan bangunana seluas 60m2 dengan kondisi bangunan TK Sari Arum
dalam keadaan baik serta sarana dan prasarananya memadai.. Kondisi ekonomi
masyarakat TK Sari Arum berada pada ekonomi menengah keatas dengan rata-rata
pendidikan terakhir SLTA dan S1 dan berprofesi sebagai buruh, wiraswasta dan
Pegawai Negri Sipil (PNS). Bahasa yang digunakan untuk komunikasi sehari-hari
adalah Bahasa Sunda. Namun dalam berjalannya proses pembelajaran menggunakan
Bahasa Sunda dan Bahasa Indonesia..
Dari hasil penelitian yang dilakukan di Tk Sari Arum didapat bahwa
pelaksanaan supervisi khusunya komunikasi supervisi Pendidikan sudah terlaksana
cukup baik. Hal tersebut bedasarka pernyataan kepala sekolah Tk Sari Arum melalui
kegiatan wawancara yang dilakukan selama kegiatan PPL yang dilakukan pada bulan
Oktober.
Berikut hasil wawancara yang dilakukan tentang pelaksanaan komunikasi
supervisi di TK Sari Arum, peneliti bertanya tentang:

15
“Apakah di Lembaga ibu/ bapak melaksanakan kegiatan komunikasi
supervisi?” Dijelaskan oleh narasumber 1, Kepala Sekolah TK Sari Arum (A1)
Cijeungjing, adalah sebagai berikut
“Untuk supervisi sebenarnya belum terlaksana secara terprogram dan
terjadwal tidak terjadwal terkadang kegiatan supervisi dilakukan di akhir
semester, terkadang di akhir tahun ajaran jadi 2 semester, kegiatan nya melihat
situasi dan kondisi di Lembaga biasanya, karena terkadang ada kegiatan-
kegiatan yang tiba- tiba tidak sesuai agenda datang.” (A1.1.13-11-2021)
Keterangan kepala sekolah TK Sari Arum tersebut diperkuat oleh keterangan
yang diberikan oleh narasumber 3 yakni ibu Etih (B1) sebagai guru di TK Sari Arum
yang mengatakan bahwa:
“kegiatan supervisi biasanya ya, dilakukan diakhir semesrter biasanya. Namun,
hal itupun sebenernya terkadang tidak terlaksana di akhir semester, karena
terkadang ketika kita akan melakukannya, akan melaksanakan kegiatan
supervisi tersebut sering kali tiba- tiba ada kegiatan dadakan, entah itu dari
gurunya sendiri, atau ada acara dari luar. Jadi belum terprogram secara
terjadwal untuk kegiatan ini.” (B.1.10-01-2022)
Dari percakapan tersebut dapat diketahui bahwa Kegiatan supervisi di TK Sari
Arum belum memiliki program yang terjadwal, dilakukan secara fleksibel sewaktu-
waktu dapat berubah. Kemudian dalam kegiatan supervisi juga diperlukannya sebuah
komunikasi yang baik dan bertukar informasi agar jalanya kegiatan supervisi berjalan
dengan baik, berdasarkan hasil wawancara berkenaan dengan tersebut tentang
“Apakah komukasi supervise di sekolah ibu sudah berjalan dengan baik? Seperti apa
pelaksanaan kegiatan komunikasi supervise tersebut?”. Dijawab oleh narasumber 1,
Kepala Sekolah TK Sari Arum (A1) Cijeungjing, adalah sebagai berikut:
“Ya tadi seperti yang udah dibilang kalo supervisi disekolah ini melihat sikon
apabila sedang sibuk banyak kegiatan akhir semester dan kepala sekolah nya
sedang berhalangan maka terkadang tidak terlaksana diundur jadi semester yg
akan datang misalnya. Melakukan pemberitahuan terlebih dahulu, lalu
dipersiapakan rpph nya atau program pembelajarannya, pokonya direkap dulu
dokumen- dokumen yang diperlukan saat supervise. Jadi ada pemberitahuan
terlebih dahulu jika besok atau waktu tertentu akan dilakukan supervise,
namun terkadang kegiatan supervise ini dilakukan secara dadakan juga tanpa
sepengetahuan guru, dengan cara kepala datang ke kelas. atau terkadang

16
komunikasi supervise itu seperti guru mengkomunikasikan sendiri kesulitan
beliau susahnya dimana, memerlukan bantuan apa seperti itu.” (A1.2.13-11-
2021)

Pernyataan kepala sekolah tersebut didukung oleh narasumber 3 yakni ibu Etih
(B) sebagai guru di TK Sari Arum, bahwa:
“Untuk kegiatan komunikasinya sendiri menurut ibu sudah dilaksanakan
cukup baik, mengingat ketika kegiatan tersebut akan dilaksanakan besok
misalnya,, maka kepala sekolah sebagai supervisor akan memberitahunya di
hari sebelumnya, atau jika kegiatan tidak dilaksanakan karena ada halangan,
aka nada pemberitahuan, namun terkadang ada kegiatan supervisi yang
sesekali tidak ada pemberitahuan sebelumnya, hal itu pernah dikatakan oleh
ibu kepala untuk mengetahui kinerja yang seseungguhnya jika tanpa
diberitahu, katanya seperti itu.” (B.1.10-01-2022)
Kemudian dalam persiapan atau pelaksanaan kegiatan supervisi, banyak hal
yang perlu dipersiapakan oleh guru diantaranya biaya. Berdasarkan hasil wawancara
tentang “Apakah kegiatan tersebut memerlukan biaya yang besar?” Dijelaskan oleh
ibu Elis sebagai kepala sekolah Tk Sari Arum (A1) adalah sebagai berikut:
“Tidak, karena itu kegiatan sehari- hari dan harus dilengkapi. Namun, terkadang
kita juga membutuhkan konsumsi dalam rapat atau diskusi hasil supervise jika
supervise tersebut dilakukan secara berkelompok atau rapat Bersama guru-
guru yang lain, maka hal tersebut harus mengeluarkan biaya dab terkadang
juga biasanya guru- guru TK itu mandiri, maksudnya ya bawa makanan sendiri
misalnya.” (A1.3.13-11-2021)
Pernyataan Ibu Elis tersebut diperkuat oleh narasumber 2 jawaban dari bu
Momoh (A2) sebagai bendahara, bahwa:
“Untuk kegiatan supervisi yang biasanya dilakukan, untuk biaya sendiri
sebenarnya tidakbanyak yang keluar untuk kegiatannya, seperti konsumsi
biasanya guru- guru membawa bekal dari rumah dan berbagi dengan guru lain,
kemudian biaya sepertinya ada namun tidak banyak keluar dalam tiap
pertemuan, karena untuk membuat instrument penilian misalnya, kami
alhamdulillah sudah punya sendiri mesin dan kertas, jadi tidak perlu ngeprint
keluar, jadi terasa sedikit hemat” (A2.1.10-01-2022)

17
Selain mempersiapkan anggaran biaya yang akan dikeluarkan, dalam
melakukan kegiatan supervisi guru dan supervisor sudah memiliki tujuan yang jelas
agar menghasilkan pencapaian yang memuaskan dalam mdlaksanakan kegiatan
supervisi. Berdasarkan hasil wawancara, tentang “Apa tujuan dilaksanakannya
kegiatan komukasi dalam kegiatan supervisi tersebut?”
ibu Elis sebagai kepala Tk Sari Arum(A1) dan narasumber 1 menjelaskan bahwa :
“Tujuannya kita melakukan kegiatan ini tidak lain adalah agar dapat diketahui
sejauh mana program sudah terlaksana, mengetahui sarana & prasarana apa
saja yang kurang, agar dapat mengkomunikasikan kesulitan yang di dapat, dan
hal lainnya mengenai kegiatan pembelajaran yang sudah berjalan dalam waktu
tertentu.”(A1.4.13-11-2021)
Kemudian pertanyaan tentang: “Siapa saja yang biasanya terlibat dalam kegiatan
komunikasi supervise tersebut? Kapan kegiatan tersebut dilaksanakan?”
Dijelaskan oleh narasumber 1 ibu Elis Kepala TK Sari Arum (A1) bahwa :
“Yang terlibat biasanya guru dan kepala. Kegiatan supervise biasanya
dilakukan di tahun ajaran baru di mulai secara terencana, di awal tahun,
pertangahan dan akhir semester. Dan yang paling penting tiap hari suka
dilaksanakan.”(A1.5.13-11-2021)
Berdasarkan peryataan ibu kepala sekolah TK Sari Arum dalam wawancara
tersebut bahwa guru dan kepala adalah orang yang terlibat aktif dalam kegaiatan
komunikasi supervisi tersebut. Komunikasi menjadi hal yang penting tentunya untuk
menyampaikan informasi dan kekurangan apa saja yang terdapat di sekolah, sesuai
dengan pertanyaan tentang “Mengapa kegiatan komunikasi supervise diperlukan?
Pertanyaan tersebut dijawab oleh narasumber 1 ibu Elis Kepala sekolah TK Sari
Arum (A1) bahwa:
“Hal tersebut menjadi Penting dilakukan karena untuk mengukur
ketercapaian program, dan sebagai perencanaan untuk mencapai program
yang telah dibuat tentunya. Namun, terkadang kegiatan komunikasi dalam
supervisi ini dilakukan masih sering banyak informasi baik itu masalah atau
hambatan guru dalam mengajar tidak tersampaikan dengan baik, hal tersebut
disebabkan Ketika pihak yang di supervise tidak mencatatnya, atau
kejadiannya sudah lama sekali” (A1.6.13-11-2021)
Kemudian pernyataan tersebut diperkuat oleh jawaban yang diberikan oleh
narasumber 2 yakni ibu Etih (B) sebagai guru, bahwa:

18
“untuk kegiatan komunikasinya sendiri saya rasa menjadi pentingya, karena
untuk menyampaikan kendala, kesulitan atau ilmu baru kan itu perlu
komunikasi, khususnya di supervisi ini.” (B.3.10-01-2022)
Dalam melaksanakan tugas atau suatu kegiatan tentunya akan mendapatkan
suatu tantangan atau rintangan yang dapat menghambat kelancaran suatu program.
Berikut wawancara tentang: “Selama melaksanakan kegiatan tersebut apakah ibu/
bapak mendapatkan rintangan atau kendala?”
Ibu Kepala Tk Sari Arum(A1) menjelaskan bahwa:
“Selama menjalankan kegiatan ini kami Sering kali mennemui kendala
diantaranya,persiapan yang kurang matang sehingga terjadi diskomunikasi
antar supervisor dan yang di supervisi, atau waktu yang seringkali terganggu
karena terkadang rencana di hari A ternyata ada agenda lain yang mendesak
akhirnya digeser,” (A1.7.13-11-2021)
Kemudian pernyataan tersebut diperkuat dari jawaban narasumber 3 yakni ibu
Etih (B) sebagai guru di Tk Sari Arum, bahwa:
“rintangan yang seringkali kami hadapi tentunya banyak, diantara yang sering
kali terjadi adalah tidak terjalinnya komunikasi yang efektif, hal itu
menyebabkan sering kali supervise yang kita rencanakan tidak sesuai rencana,
ada gangguan atau halangan mendesak tiba- tiba misalnya karena satu guru
dihari sebelumnya tidak memberikan informasi kalua ada halangan hadir
misalnya, atau tidak terssampaikanya maksuda atau masalah- masalah yang
ditemui saat pembelajaran yang disebabkan tidak dicatat oleh supervisor atau
pun yang disupervisor,” (B.4.10-01-2022)
Jika melihat dari pernyataan Ibu Kepala Sekolah Tk Sari Arum bahwa
rintangan dan tantangan sering kali ditemukan, maka solusi daripada tantangan
tersebut diperlukan. Berdasarkan hasil wawancara tentang ”Bagaimana ibu/ bapak
menyelesaikan massalah yang ditemui a\selama kegiatab tersebut berlangsung?”
Dijelaskan oleh Ibu Kepala Sekolah TK Sari Arum (A1) bahwa:
“Penyelesaian daripada maslaah yang kerap kali ditemukan pada pelaksanaan
kegiatan tersebut tentunya dengan adanya komunikasi antara pihak kepala dan
staf guru lainnya, menjalin komunikasi yang lebih intens, dan juga kerja sama
antar sesame, intinya komunikasi adalah hal yang penting dalam melakukan
kegiatan ini.” (A1.8.13-11-2021)

19
Kemudian diperkuat oleh pernyataan tersebut diperkuat oleh pernyataan etih
sebagai guru (B) yaitu:
“pennyelesaianya biasanya nanti diarahkan oleh ibu kepala harus bagaiamana
kedepanya, seperti harus sering memberikan informasi apa ada yang kuran, ada
masalah atau ada kendala” (B.5.10-01-2022)
Dari hasil wawancara yang dilakukan Bersama dengan Ibu Kepala Sekolah
TK Sari Arum dapat diketahui bahwa pelaksanaan kegiatan supervisi di Lembaga
tersebut belum terprogram secara terencana, dikarenakan terkadang waktu yang
biasanya dijadwalkan untuk pelaksanaan kegiatan tersebut, terkadang tidak terlaksana
dikarenakan ada agenda lain. Kemudian untuk biaya itu bersifat fleksibel dan tidak
mengeluarkan biaya terlalu banyak.
B. Implementasi Pemecahan Masalah
Melihat kondisi nyata dari hasil observasi dan wawancara yang terjadi di TK
Sari Arum bahwa masih kurangnya persiapan untuk kegiatan supervise, dikarenakan
belum teragenda dengan baik. Oleh karena itu, sudah seharusnya sebuah Lembaga
memiliki program- program yang terencana agar dalam pelaksanaanya tidak sering
dan banyak terganggu, contohnya seperti melihat kalender Pendidikan agar tidak
bertabrakan dengan jadwal kegiatan lainnya yang diselenggarakan oleh pihak
pemerintah. Selain itu, dalam perencanaan program- program tersebut khususnya
supervisi harus dengan kesiapan yang matang, diantaranya yakni biaya
penyelenggaraan. Walaupun biaya yang sering dikeluarkan tidak terlalu banyak, akan
tetapi tetap harus memiliki persiapan, jikalau sewaktu- waktu ada hal- hal yang terjadi
yang membutuhkan biaya tidak akan terlalu repot.
Kemudian dalam proses komuunikasi dalam kegiatan supervisi yang menjadi
hambatan adalah tidak tersampaikannya beberapa informasi saat melakukan kegiatan
supervisi terutama dari pihak yang di supervisi, alangkah baiknya jikalau kedepannya
guru atau bahkan supervisor jikalau menemukan hambatan atau masalah jika tidak
disampaikan secara langsung maka hendaknya dicatat untuk disampaikan nanti pada
pertemuan kegiatan supervisi.
Maka, sudah seharusnya komunikasi yang dilakukan berjalan dengan baik,
dimulai dari kepala sekolah sebagai supervisor harus mampu mnegkondisikan hal- hal
tersebut, kepala sekolah harus mampu memberikan pengarahan kepada pendidik apa
yang harus dilakukan, bagaimana rencana ke depannya agar masalah- masalah yang
ditemukan dapat teratasi. Intinya kerja sama antara berbagai pihak sangatlah

20
diperlukan, dan kerja sama tersebut dapat terlaksana dari adanya komunikasi yang
baik dari kepala sebagai supervisor.
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
komunikasi adalah proses interaksi satu individu dengan individu lainnya,
dimana satu individu menyatakan sesuatu kepada orang lain sebagai proses
penyampaian informasi baik secara verbal maupun non verbal.
Bentuk- bentuk komunikasi terdiri dari komunikasi antar pribadi, komunikasi
massa, publik dan kelompok.
Model komunikasi adalah gambaran yang sederhana dari proses komunikasi
yang memperlihatkan kaitan antara satu komponen komunikasi dengan komponen
lainnya, diantaranya, Model Stimulus – Respons, Model Aristoteles, Model Lasswell,
Model Shannon dan Weaver, Model Schramm Wilbur Scheram, Model Newcomb
Theodore Newcomb, Model Westley dan Maclean, Model Gerbner, Model Berlo,
Model Defleur, Model Komunikasi Linear dan Model Transaksional.
Beberapa ritangan yang seringkali ditemukan dalam kegiatan komunikasi,
diantaranya: Gangguan teknis, Gangguan semantik, Gangguan psikologis, Rintangan
fisik atau organik, Rintangan status, Rintangan kerangka berpikir, Rintangan budaya.
Solusi yang dapat dilakukan guna menhadapi rintagan- rintang tersebut,
diantaranya: Memelihara iklim komunikasi agar senantiasa terbuka, Bertekat untuk
memegang teguh etika dalam berkomunikasi dan menjalannya dengan baik,
Memahami akan adanya kesulitan komunikasi antar budaya, Menggunakan
pendekatan komunikasi yang berpusat pada penerima pesan, Menggunakan tekonogi
yang ada secara bijaksana dan bertanggung jawab agar dapat memperoleh dan
membagi informasi dengan baik dan efektif, Menciptakan serta memproses pesan
secara efektif dan juga efisien.
Komunikasi efektif adalah pertukaran informasi, ide, yang dilakukan dengan
berkualitas baik, sehingga dapat ditangkap dengan benar oleh penerima pesan.

B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka terdapat beberapa saran sebagai berikut :
1. Bagi Guru

21
Guru hendaknya mampu menyampaikan komunikasi secara baik mengenai
masalah apa yang ditemukan Ketika pembelajaran, agar senantiasa diberikan jalan
dan arahan dari supervisor dan pendidik lainnya.
2. Bagi Kepala
Kepala sebagai supervisor hendaknya mampu melaksanakan kegiatan
supervise secara terprogram agar kegiatan yang dilakukan dapat terealisasi dengan
seharusnya.
3. Bagi Peneliti/ mahasiswa
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi, pengalaman dan pengetahuan
untuk pembahasan atau penelitian berikutnya.

22
DAFTAR PUSTAKA

Sutopo, Dkk. 2019. diakses dari `

https://lmsspada.kemdikbud.go.id/mod/forum/discuss.php?d=2990 tanggal 18

Oktober 2021.

Kamaluddin. 2019. Bentuk- bentuk komunikasi dalam perspektif Dakwah Islam. IAIN

Padangsidimpuan.

Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, Cet. XII, (Jakarta: PT.Rajagrafindo, 2011), h.

18-19.

Dewi, Sutrisna. 2006. Komunikasi Bisnis.. Yogyakarta:penerbit Andi. Diakses dari

https://www.portal-ilmu.com/2019/12/memahami-macam-hambatan-komunikasi-

dan_15.html tanggal 18 Oktober 2021

Diniaty, Amirah. 2017. Mengembangkan Komunikasi Efektif dalam Pembelajaran Klasikal

oleh Pendidik. UIN SUSKA RIAU.

Permendikbud nomor 6 tahun 2018

23
LAMPIRAN

DAFTAR RESPONDEN

No Nama Keterangan Kode

1 Bu Elis Kepala Sekolah A1

2 Bu momoh bendahara A2

3 Bu Etih Guru B

Lembar Wawancara

INTERVIEWEE (ITEE) : IBU Elis (Kepala Tk PGRI Sari Arum)


SATUAN PAUD : TK PGRI SARI ARUM
WAKTU WAWANCARA : KAMIS, 21 OKTOBER 2021
Pokok Bahasan
No. Sub Pokok Pertanyaan Hasil Penelitian/ Hasil Wawancara
Bahasan
1 Implementasi 1. Apakah di 1. Untuk supervisi
Komunikasi Lembaga ibu/ sebenarnya belum
dalam bapak terlaksanan secara
Supervisi melaksanakan terprogram jadi intina
Pendidikan kegiatan mah tida terjadwal
komunikasi terkadang dilakukan di
supervisi? akhir semester,
2. Apakah terkadang di akhir tahun
komukasi ajaran jadi 2 semester,
supervise di melihat sikon biasanya.
sekolah tersebut 2. Ya tadi seperti yang
sudah berjalan udah dibilang kalo
dengan baik? supervisi disekolah ini
Seperti apa melihat sikon kalo lagi
pelaksanaan sibuk banyak kegiatan
akhir semester dan
kegiatan
kepala sekolah nya
komunikasi
sedang berhalangan
supervise
maka terkadang tidak
tersebut?
terlaksana diundur jadi
3. Apakah
semester yg akan datang
kegiatan misalnya.
tersebut (wawancara terhenti
memerlukan karena narasumber
biaya yang mendapat telpon dan
besar? mengharuskan pergi
4. Apa tujuan mendadak, maka
dilaksanakanny kegiatan wawancara

24
a kegiatan ditunda, rencana hari
komukias senin depan wawancara
tersebut? dilanjut). Melakukan
5. Siapa saja yang pemberitahuan terlebih
biasanya terlibat dahulu, lalu
dalam kegiatan dipersiapakan rpph nya
komunikasi atau program
supervise pembelajarannya,
tersebut? Kapan pokonya direkap dulu
kegiatan dokumen- dokumen
tersebut yang diperlukan saat
dilaksanakan? supervise.
6. Mengapa 3. Tidak, karena itu
kegiatan kegiatan sehari- hari dan
komunikasi harus dilengkapi.
4. Tujuanny agar sejauh
supervise
mana program sudah
diperlukan?
terlaksana, mengetahui
7. Selama
sarana & prasarana apa
melaksanakan
saja yang kurang, agar
kegiatan
dapat
tersebut apakah mengkomunikasikan
ibu/ bapak kesulitan yang di dapat,
mendapatkan dan hal lainnya
rintangan atau mengenai kegiatan
kendala? pembelajaran yang
8. Bagaimana ibu/ sudah berjalan dalam
bapak waktu tertentu.
menyelesaikan 5. Yang terlibat biasanya
massalah yang guru dan kepala.
ditemui a\ Kegiatan supervise
selama kegiatab biasanya dilakukan di
tersebut tahun ajaran baru di
berlangsung? mulai secara terencana,
di awal tahun,
pertangahan dan akhir
semester. Dan yang
paling penting tiap hari
suka dilaksanakan.
6. Penting dilakukan
karena untuk mengukur
ketercapaian program,
dan sebagai
perencanaan untuk
mencapai program.
7. Sering kali mennemui
kendala diantaranya,
kesulitan guru dalam
pembelajaran , atau
terkadang waktu yang
seringkali terganggu.

25
8. Adanya komunikasi
antara pihak kepala dan
staf guru lainnya,
menjalin komunikas
yang lebih intens, dan
juga kerja sama antar
sesame.

26
Lembar Wawancara

INTERVIEWEE (ITEE) : IBU ETIH NURHAYATI (Guru)


SATUAN PAUD : TK PGRI SARI ARUM
WAKTU WAWANCARA : Senin, 10 Januari 2022
Pokok Bahasan
No. Sub Pokok Pertanyaan Hasil Penelitian/ Hasil Wawancara
Bahasan
1 1. Apakah di 1. Oh muhun neng, kegiatan
Lembaga ibu/ supervisi biasana mah,
bapak dilakukan diakhir
melaksanakan semesrter biasanya.
kegiatan Namun, hal itupun
komunikasi sebenernya terkadang
supervisi? tidak terlaksana di akhir
2. Apakah semester, karena
komukasi terkadang ketika kita akan
supervise di melakukannya, akan
sekolah tersebut melaksanakan kegiatan
sudah berjalan supervisi tersebut sering
dengan baik? kali tiba- tiba ada kegiatan
Seperti apa dadakan, entah itu dari
pelaksanaan gurunya sendiri, atau ada
kegiatan acara dari luar. Jadi belum
komunikasi terprogram secara
supervise terjadwal untuk kegiatan
tersebut? ini mah, kitu.
3. Mengapa 2. Untuk kegiatan
kegiatan komunikasinya sendiri
komunikasi menurut ibu mah sudah
supervise bagus kitu dan
diperlukan? dilaksanakan cukup baik,
4. Selama melihat ketika kegiatan
melaksanakan tersebut akan dilaksanakan
kegiatan besok misalnya,, maka
tersebut apakah kepala sekolah nu engke
ibu/ bapak an jadi supervisor
mendapatkan memberitahunya di hari
rintangan atau sebelumnya, atau jika
kendala? kegiatan tidak
5. Bagaimana ibu/ dilaksanakan karena ada
bapak halangan, aka nada
menyelesaikan pemberitahuan, namun
massalah yang terkadang ada kegiatan
ditemui a\ supervisi yang sesekali
selama kegiatab tidak ada pemberitahuan
tersebut sebelumnya, hal itu pernah
berlangsung dikatakan oleh ibu kepala
untuk mengetahui kinerja

27
yang seseungguhnya jika
tanpa diberitahu, katanya
seperti itu.
3. untuk itu pentinglah,
karena itukan untuk
menyampaikan kendala,
kesulitan atau ilmu baru
kan itu perlu komunikasi,
khususnya di supervisi ini.
4. rintangan yang seringkali
kami hadapi tentunya
banyak, diantara yang
sering kali terjadi adalah
tidak terjalinnya
komunikasi yang efektif,
hal itu menyebabkan
sering kali supervise yang
kita rencanakan tidak
sesuai rencana, ada
gangguan atau halangan
mendesak tiba- tiba
misalnya karena satu guru
dihari sebelumnya tidak
memberikan informasi
kalua ada halangan hadir
misalnya, atau tidak
terssampaikanya maksuda
atau masalah- masalah
yang ditemui saat
pembelajaran yang
disebabkan tidak dicatat
oleh supervisor atau pun
yang disupervisor

28
Lembar Wawancara
INTERVIEWEE (ITEE) : Ibu Momoh (Bendahara)
SATUAN PAUD : TK PGRI SARI ARUM
WAKTU WAWANCARA : Senin, 10 Januari 2022
Pokok Bahasan
No. Sub Pokok Pertanyaan Hasil Penelitian/ Hasil Wawancara
Bahasan
Untuk biaya biassanya mah
tidakbanyak yang keluar untuk
kegiatannya, seperti konsumsi
biasanya guru- guru membawa
bekal dari rumah dan berbagi
1. Apakah
dengan guru lain, kemudian biaya
kegiatan
sepertinya ada namun tidak
tersebut
banyak keluar dalam tiap
memerlukan
pertemuan, karena untuk
biaya yang
membuat instrument penilian
besar?
misalnya, kami alhamdulillah
sudah punya sendiri mesin dan
kertas, jadi tidak perlu ngeprint
keluar, jadi terasa sedikit hemat
Hemat itu hebat neng, (ibu
bendahara tertawa)

29

Anda mungkin juga menyukai