Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

EVALUASI / ASSESMEN SD
( MEMAHAMI DAN MENERAPKAN KONSEP INSTRUMENT
EVALUASI HASIL BELAJAR )

DIBUAT OLEH KELOMPOK 3 :


1. JULIANA
2. HURIYA NABILA
3. RISKI ANANDA PUTRA
4. SISKA RAMADHANI

DOSEN PENGAMPU :
RANDI EKA PUTRA,S.Pd., M.Pd

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
MUHAMMADIYAH MUARA BUNGO
TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan penulis kemudahan
dalam menyelesaikan makalah tepat waktu. Tanpa rahmat dan pertolongan-Nya,
penulis tidak akan mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tidak lupa
shalawat serta salam tercurahkan kepada Nabi agung Muhammad SAW yang
syafa’atnya kita nantikan kelak.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat


sehat-Nya, sehinggamakalah “Memahami Dan Menerapkan Konsep Instrument
Evaluasi Hasil Belajar” dapat diselesaikan. Makalah ini disusun guna memenuhi
tugas mata kuliah Evaluasi / Assesmen SD.

Penulis menyadari makalah ini masih perlu banyak penyempurnaan karena


kesalahan dan kekurangan. Penulis terbuka terhadap kritik dan saran pembaca
agar makalah ini dapat lebih baik. Apabila terdapat banyak kesalahan pada
makalah ini, penulis memohon maaf.

Demikian yang dapat penulis sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ini
dapat bermanfaat.

Muara Bungo, 6 Oktober 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
A.Latar Belakang. ........................................................................................................... 1
B.Rumusan Masalah ....................................................................................................... 1
C.Tujuan Masalah ........................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pembahasan Jenis Tagihan dan Instrumen Penilaian ................................................... 3
B. Pembahasan Syarat-syarat Penyusunan Jenis Tagihan dan Instrumen Penilaian .......... 3
C. Berlatih Menyusun Berbagai Jenis Tagihan dan Bentuk Instrummen Penilaian ........... 5
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Guru maupun
siswa dalam melaksanakan kegiatan kegiatan belajar-mengajar tidak dapat
bebas menurutkemauan, tetapi mengikuti aturan yang berlaku, mulai dari
cara belajar dalam kelassampai pada kegiatan tahap evaluasi tersetruktur.
Tentu saja semua aturan ini untukmeningkatkan mutu siswa secara , baik
individu, kelompok atau sampai tingkatpendidikan nasional. Sekait dengan
meningkatkan mutu pembelajaran siswa. Siswadituntut untuk lebih giat
dalam menempuh pembelajaran di kelas ataupun di luarkelas terutama di
ruang lingkup yang lebih luas yaitu di masyarakat. Tidak hanya untuk
meningkatkan mutu siswa saja, guru pun dituntut lebih giat dalam
membina kemajuan anak didiknya.
Teknik melaksanakan evaluasi sering disebut jenis tagihan evaluasi
hasil pembelajaran, sedangkan bentuk instrument evaluasi hasil
pembelajaran adalah alat evaluasi yang dipakai untuk memungut data hasil
pembelajaran. Penyusunan tagihan adalah perencanaan seorang guru
dalam memberikan kegiatan atau tugas-tugas belajar berupa pengalaman
langsung di kelas atau di luar kelas. Istilah lain pemberian tugas ini
dikenal dengan tagihan belajar. Terlebih dalam pembelajaran berbasis
kompetensi, maka tagihan belajar menjadi hal yang penting dan
menentukan bagi capaian kompetensi belajar peserta didik. Makin seorang
guru memperbesar tagihan belajar, makin besar pula kemungkinan
kompetensi yang akan dicapai. Tentu dalam menyusun jenis tagihan
maupun instrument penilaian terdapat syarat-syarat tertentu dalam
penyusunannya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas dapatlah rumusan masalah
sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan Jenis Tagihan dan Instrumen
Penilaian?
2. Bagaimana Syarat-syarat Penyusunan Jenis Tagihan dan Instrumen
Penilaian?
3. Bagaimana Menyusun Berbagai Jenis Tagihan dan Bentuk
Instrummen Penilaian?

C. Tujuan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah diatas memiliki tujuan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui Jenis Tagihan dan Instrumen Penilaian
2. Untuk mengetahui Syarat-syarat Penyusunan Jenis Tagihan dan
Instrumen Penilaian
3. Untuk Mengetahui Bagaimana Menyusun Berbagai Jenis Tagihan
dan Bentuk Instrummen Penilaian
BAB II
PEMBAHASAN

A. Jenis Tagihan dan Instrumen Penilaian


1. Jenis Tagihan
Tagihan adalah cara ujian atau penilaian yang dilaksanakan.
Tagihan penilaian Merupakan bahan yang digunakan untuk
mengumpulkan informasi olehguru tentang perkembangan dan pencapaian
pembelajaran yang dilakukan anakdidik melalui berbagai teknik yang
mampu mengungkapkan, membuktikan atau menunjukkan secara tepat
bahwa tujuan pembelajaran dan kemampuan (kompetensi) telah benar-
benar dikuasai dan dicapai. Bentuk tagihan berkaitan era tdengan tujuan,
kompetensi dasar, hasil belajar, dan indicator hasil belajar yang
ingindicapai. Sebagai bagian dari kegiatan pembelajaran, tagihan
merupakan tuntutan kegiatan yang harus dilakukan atau ditampilkan siswa.
Jenis tagihan belajar sangat ditentukan oleh topic materi yang
dikemas. Secara umum tagihan belajar ini harus menjawab ranah belajar
yang dikembangkan pada kompetensi dan indikator. Misalnya ketika kita
ingin meminta tagihan belajar pada ranah kognitif, maka tagihan belajar
hatus menyangkut hal-hal yang berkenaan dengan pengetahuan dan
pemahaman.
Data dan informasi sebagai dasar penentuan tingkat keberhasilan
peserta didik dalam penguasaan kompetensi dasar yang diajarkan
memerlukan adanya berbagai jenis tagihan. Jenis tagihan yang dapat
dipakai dalam sistem penilaian berbasis kompetensi dasar dapat terkait
aspek kognitif atau psikomotor, antara lain sebagai berikut :
a. Kuis
Dilaksanakan dalam waktu yang singkat misalnya 15 menit saja,
dan hanya menanyakan hal-hal yang prinsip. Bentuknya berupa isian
singkat. Kuis biasanya diberikan sebelum pelajaran baru dimulai yaitu
untuk mengethui pelajaran yang lalu secara singkat. Kuis dapat pula
diberikan setelah pelajaran diberikan, yaitu untuk mengethui pemahaman
peserta didik terhadap pelajaran yang baru diberikan itu. Bila ada bagian
yang belum dikuasai sebaiknya guru menjelaskan kembali dengan metode
yang lain.
b. Pertanyaan lisan di kelas
Materi yang ditanyakan berupa pemahaman terhadap konsep,
prinsip atau teori. Teknik bertanya yang baik adalah mengajukan
pertanyaan ke kelas, memberi waktu sebentar untuk berpikir, memilih
peserta didik secara acak untuk menjawab. Jawaban ini benar atau salah
selalu diberikan kepada peserta didik lain atau meminta pendapat untuk
jawaban peserta didik yang pertama. Kemudian guru menyimpulkan
jawaban peserta didik yang benar. Pertanyaan lisan ini dapat diajukan pada
awal atau akhir pelajaran
c. Ulangan harian
Ulangan harian sebaiknya dilakukan secara periodik, misalnya satu
atau dua kompetensi dasar selesai diajarkan. Bentuk soal yang digunakan
sebaiknya bentuk uraian objektif atau uraian nonobjektif. Tingkat berpikir
yang terlibat sebaiknya pemahaman, analisis, dan aplikasi.
d. Tugas individu
Tugas invidu dapat diberikan setiap minggu dengan bentuk tugas
atau soal uraian objektif atau non objektif. Tingkat berpikir yang terlibat
sebaiknya aplikasi, analisis, bila mungkin sampai sintesis dan evaluasi.
Tugas individu untuk mata pelajaran tertentu dapat terkait dengan ranah
psikomotor, seperti mengadakan observasi lapangan dalam Geografi atau
latihan tari/musik pada pelajaran Pendidikan Kesenian.
e. Tugas kelompok
Tugas kelompok digunakan adalah uraian dengan tingkat berpikir
tinggi yaitu aplikasi sampai evaluasi. Bila mungkin peserta didik diminta
menggunakan data sungguhan atau melakukan pengamatan terhadap suatu
gejala, atau merencanakan suatu proyek Proyek pada umumnya
menggunakan data sungguhan dari lapangan. Tugas kelompok dapat
terkait dengan ranah psikomotor.
f. Ulangan blok
Bentuk soal yang dipakai dalam ulangan blok, bagian dari semester
dapat berupa PG, uraian, atau campuran PG dan uraian. Materi yang
diujikan harus berdasarkan kisi-kisi soal. Tingkat berpikir yang terlibat
dari ranah pemahaman sampai dengan evaluasi.
g. Laporan kerja praktek atau laporan praktikum
Bentuk ini dipakai untuk mata pelajaran yang ada kegiatan
praktikumnya, seperti: Fisika, Kimia, Biologi. Peserta didik bisa diminta
untuk mengamati suatu gejala dan melaporkannya.
h. Responsi atau ujian praktek
Bentuk ini dipakai untuk mata pelajaran yang ada kegiatan
praktikumnya seperti Fisika, Kimia, Biologi, yaitu untuk mengetahui
penguasaan akhir baik ranah kognitif maupun psikomotor. Ujian responsi
dapat dilakukan di awal praktek atau setelah melakukan praktek. Ujian
yang dilakukan sebelum praktek bertujuan untuk mengetahui kesiapan
peserta didik melakukan praktek di laboratorium. Sedangkan bila
dilakukan setalah praktek bertujuan untuk mengetahui kompetensi dasar
praktek yang dicapai peserta didik dan yang belum.
2. Instrument Penilaian
Instrumen adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur dalam
rangka pengumpulan data. Misalnya timbangan adalah instrumen alat ukur
yang digunakan untuk mengumpulkan data berat dengan cara melakukan
penimbangan.
Dalam pendidikan Instrumen alat ukur yang digunakan untuk
mengumpulkan data dapat berupa tes atau nontes. Tes atau penilaian
merupakan alat ukur pengumpulan data yang mendorong peserta
memberikan penampilan maksimal.sedangkan Instruman nonotes
merupakan alat ukur yang mendorong peserta untuk memberikan
penampilan tipikal, yaitu melaporkan keadaan dirinya dengan memberikan
respons secara jujur sesuai dengan pikiran dan perasaannya.
Sebagai sebuah penilaian, Tes Hasil Belajar (THB) merupakan
salah satu alat ukur yang mengukur penampilan maksimal. Dalam
pengukuran siswa peserta tes di dorong mengeluarakan segenap
kemampuan yang dimilkinya untuk menyelesaikan soal yang diberika
dalam Tes Hasil Belajar. Hasil belajar siswa dapat diketahui dengan
mencatat skor atas jawaban yang telah diberikan masing-masing siswa.
Tes Hasil Belajar mengukur penguasaan siswa terhadap materi
yang di ajarakan oleh guru dan di pelajari oleh siswa. Penguasaan hasil
belajar mencerminkan perubahan perilaku yang di capai siswa setelah
mengikuti proses belajar mengajar. Mengajar adalah usaha siswa yang
menimbulkan aktivitas belajar siswa sedangkan Belajar adalah usaha siswa
yang menimbulkan perubahan perilaku dalam dirinya.
a. Fungsi penilaian dalam proses belajar mengajar
1) Untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan pengajaran.
2) Untuk mengetahui keefektifan proses belajar mengajar
yang telah dilakukan guru.
Dengan fungsi ini guru dapat mengetahui behasil tidaknya ia
mengajar. Rendahnya hasil belajar yang dicapai siswa tidak semata-mata
disebabkan kemampuan siswa tetapi juga bisa disebabkan kurang
berhasilnya guru mengajar. Melalui penilaian, berarti menilai kemampuan
guru itu sendiri dan hasilnya dapat di jadikan bahan dalam memperbaiki
usahanya yakni tindakan mengajar berikutnya. Dengan demikian fungsi
penilaian dalam proses belajar mengajar bermanfaat ganda, yakin bagi
siswa dan guru.
b. Macam-macam Instrumen penilaian dalam Pendidikan
Instrumen alat ukur dalam pendidikan sangat berhubungan dengan
variabel yang hendak di ukur. Berdasarkan perlu tidaknya alat ukur dapat
dibakukan, variabel dapat di bagi menjadi dua yaitu variabel faktual dan
variabel konseptual.
Variabel faktual adalah variabel yang terdapat faktanya. Oleh
karena bersifat faktual, bila terdapat kesalahan dalam data maka kesalahan
bukan terletak pada instrumen alat ukurnya, tetapi responden memberikan
jawaban yang tidak jujur. Alat ukur untuk mengukur variabel faktual tidak
perlu di bakukan. Termasuk variabel faktual adalah jenis kelamin, agama,
pendidikan, usia, asal sekolah, pekerjaan, status perkawinan, asal tempat
tinggal dan sebagainya.
Sedangkan Variabel Konseptual adalah variabel yang tidak terlihat
dalam fakta tetapi tersembunyi dalam konsep, maka kesalahan data dapat
disebabkan oleh kesalahan konsep pad alat ukur yang digunakan. Untuk
memastikan alat ukur tidak salah konsep maka sebelum digunakan untuk
mengukur variabel konsep, alat ukur dibakukan terlebih dulu. Termasuk
dalam variabel konsep adalah motovasi belajar, bakat minat menjadi guru,
prestasi belajar, kecerdasan, bakat musik, konsep diri dan sebagainya.
Kesalahan data variabel “kecerdasan” misalnya kemungkinan di sebabkan
oleh alat ukur pengumpulan data kecerdasan yang salah konsep.

B. Syarat-syarat Penyusunan Jenis Tagihan dan Instrumen Penilaian


Agar memperoleh hasil yang cermat dan mengukur apa yang
seharusnya diukur, jenis tagihan dan instrument penilaian hendaknya
memenuhi beberapa kriteria, sebagai berikut:
1. Relevansi

Ujian yang baik harus memiliki sifat relevansi, artinya mengukur


hal yang seharusnya diukur. Apabila pengajar hendak mengukur
kemampuan murid tingkat rendah dalam bidang matematika misalnya
dalam hal penjumlahan, maka soal yang dibuat tidak benar jika
dirumuskan dalam bentuk soal cerita yang panjang. Dengan demikian alat
ujian dikatak relevan apabila mengukur apa yang hendak diukur.
2. Efektivitas dan Efisiensi

Suatu evaluasi dikatakan efektiv dan efisien apabila alat evaluasi


memberikan informasi secara lengkap dari waktu yang disediakan untuk
menyelesaikan soal yang disajikan. Suatu contoh, ketika kita ingin
menguji 100 orang siswa mengenai sejauh mana penguasaan mereka
tentang suatu bacaan, dan ktia membuat ujian tersebut secara lisan. Hal in
dilihat tidak efisien dari segi waktu dan tenaga. Suatu alat evaluasi
dikatakan cocok apabila alat tersebut kurang bekerja secara efisien dan
efetivitas.
3. Keseimbangan

Suatu soal dikatakan seimbang apabila soal yang dibuat mencakup


seluruh materi yang dipelajari. Apabila soal tersebut hanya mengambil
sebagian dari materi yang dipelajari maka soal tersebut dikatakn tidak
seimbang. Jadi, pertanyaan uyang dibuat hendaklah merata.
4. Objektivitas

Suatu alat evaluasi yang objektivitas adalah jika jawaban yang


diberikan oleh murid hanya benar atau salah saja tidak mengkombinasikan
alat evaluasi lainnya.
5. Tingkat kesulitan

Pertanyaan atau soal ujian hendaknya disesuaikan dengan umur


dan taraf berfikir anak. Artinya soal yang dibuat sesuai jangkauan berfikir
anak.
6. Dapat dipercaya

Alat evaluasi dikatakan terpercaya apabila soal yang dibuat dan


dikerjakan oleh dua kelompok murid pada tingkat yang sama
menunjukkan hasil yang sama.
7. Kejujuran

Suatu alat evaluasi dikatakan memilki kejujuran apabila setiap


murid berhak mendapat nilai yang terbaik sebagai hasil usahanya. Jadi,
setiap murid memperoleh kesempatan menunjukan siapa mreka/dirinya.
8. Waktu

Salah satu syarat alat evaluasi adalah apabila terdapat


perbandingan yang serasi antara soal yang dibuat dengan waktu yang
tersedia. Misalnya, disajikan soal objekctive sebanyak 100 butir dalam
pilihan ganda. Waktu yang disediakan hanya 25 menit atau bahkan kurang
dari itu maka soal tersebut dikatakn kurang baik.

C. Menyusun Berbagai Jenis Tagihan dan Bentuk Instrumen Penilaian


Salah satu syarat alat evaluasi adalah apabila terdapat
perbandingan yang serasi antara soal yang dibuat dengan waktu yang
tersedia. Misalnya, disajikan soal objekctive sebanyak 100 butir dalam
pilihan ganda. Waktu yang disediakan hanya 25 menit atau bahkan kurang
dari itu maka soal tersebut dikatakn kurang baik.
Bentuk instrument dapat dikategorikan menjadi dua yaitu tes, dan
nontes. Bentuk instrument tes meliputi : pilihan ganda, uraian objektif,
uraian non-objektif, jawaban singkat, menjodohkan benar salah, untuk
kerja dan portofolio. Sedangkan bentuk istrumen nontes meliputi :
wawancara, inventori, dan pengamatan.
Para guru diharapkan menggunakan instrument yang bervariasi
agar diperoleh data tentang pencapaian belajar siswa yang akurat dalam
semua ranah. Beberapa bentuk instrumen tes yang dapat digunakan, antara
lain :
1. Pilihan Ganda
Bentuk ini bisa mencakup banyak materi pelajaran, objektif dan
bisa dikoreksi dengan mudah. Tingkat berpikir yang terlibat bisa dari
tingkat pengetahuan sampai tingkat sintesis dan analisis.
2. Uraian Objektif
Jawaban uraian objektif sudah pasti. Uraian objektif lebih tepat
digunakan untuk bidang Ilmu Alam. Agar hasil penskorannya objektif,
diperlukan pedoman penskoran. Hasil penilaian pensekorannya objektif.
Hasil penilaian terhadap suatu lembar jawaban akan sama walaupun
diperiksa oleh orang yang berbeda. Tingkat berfikir yang diukur bisa
sampai pada tingkat yang tinggi.
3. Uraian Non-objektif/ Uraian Bebas
Uraian bebas dicirikan dengan adanya jawaban yang bebas. Namun
demikian, sebaiknya dibuatkan kriteria penskoran yang jelas. Agar
penilaiannya objektif. Tingkat berpikir yang diukur bisa tinggi.
4. Jawaban Singkat atau Isian singkat
Bentuk ini digunakan untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan
pemehaman siswa. Meteri yang diuji bisa banyak, namun tingkat berfikir
yang diukur cenderung rendah.
5. Menjodohkan
Bentuk ini cocok untuk mengetahui pemahaman atas fakta dan
konsep. Cakupan materi bisa banyak, namun tingkat berfikir yang terlibat
cenderung rendah.
6. Performans
Bentuk ini cocok untuk mengukur kompetemsi siswa dalam
melakukan tugas tertentu, seperti praktik pengukuran tanah atau membuat
peta.
7. Fortofolio
Bentuk ini cocok untuk mengetahui perkembangan kerja siswa,
dengan menilai kumpulan karya-karya ini dipilih dan kemudian dinilai,
sehingga dapat dilihat perkembangan kemampuan siswa.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Tagihan adalah cara ujian atau penilaian yang dilaksanakan.
Tagihan penilaian Merupakan bahan yang digunakan untuk
mengumpulkan informasi olehguru tentang perkembangan dan pencapaian
pembelajaran yang dilakukan anakdidik melalui berbagai teknik yang
mampu mengungkapkan, membuktikan atau menunjukkan secara tepat
bahwa tujuan pembelajaran dan kemampuan (kompetensi) telah benar-
benar dikuasai dan dicapai. Bentuk tagihan berkaitan era tdengan tujuan,
kompetensi dasar, hasil belajar, dan indicator hasil belajar yang
ingindicapai. Sebagai bagian dari kegiatan pembelajaran, tagihan
merupakan tuntutan kegiatan yang harus dilakukan atau ditampilkan siswa.
Jenis tagihan belajar sangat ditentukan oleh topic materi yang
dikemas. Secara umum tagihan belajar ini harus menjawab ranah belajar
yang dikembangkan pada kompetensi dan indikator. Misalnya ketika kita
ingin meminta tagihan belajar pada ranah kognitif, maka tagihan belajar
hatus menyangkut hal-hal yang berkenaan dengan pengetahuan dan
pemahaman.
Instrumen adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur dalam
rangka pengumpulan data. Misalnya timbangan adalah instrumen alat ukur
yang digunakan untuk mengumpulkan data berat dengan cara melakukan
penimbangan.

B. Saran
Menyadari bahwa kelompok kami masih jauh dari kata
sempurna, selanjutnya kelompok kami akan lebih fokus dan details
dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber-sumber
yang lebih banyak dan tentunya dapat dipertanggung jawabkan.
Daftar Pustaka

Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip dan Teknik, Jakarta: PT Remaja Rosdakarya,


2004
Arikunto, Suharsimi, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi), Jakarta:
Bumi
Aksara, 2008
Mulyadi, Evaluasi Pendidikan, Malang: Bumi Aksara. 2010
Noehi, Nasution, Materi Pokok Evaluasi Pengajaran, Jakarta: Universitas
Terbuka, 1993
Sudijono, Anas, Strategi Penilaian Hasil Belajar Afektif pada pembelajaran
Pendidikan Agama Islam, Journal Yogyakarta, 2003
Azwar, Syaifuddin, Tes Prestasi, Fungsi dan pengembangan Pengukuran prestasi
belajar, Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2005.
Departemen Agama RI, Penilaian Berbasis kelas, Jakarta, Direktorat Madrasah
dan Pendidikan Agama Islam di Sekolah Umum, 2003
Raka Joni, T., Penilaian Pencapaian Siswa-Mahasiswa, Penataran Lokakarya
Tahap II, Proyek Pengembangan Pendidikan Guru, Dep. P&K, Jakarta 1980

Anda mungkin juga menyukai