Anda di halaman 1dari 12

Pendidikan Madrasah Melalui Total Quality Management

(TQM)
Muhammad Abdan syukra Rusdinal
Universitas Negeri Universitas Negeri Padang Hade Afriansyah
Padangmuhammadabdansyukra@g rusdinal@gmail.com Universita Negeri Padang
mail.com hadeafriansyah@gmail.com

Abtrak : The concept of Total Quality Management (TQM) at MI Salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi oleh
Wahid Hasyim has the following characteristics: focus on bangsa Indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan pada
customers both internal and external customers, has a high setiap jenjang dan satuan pendidikan. Suatu satuan
obsession with quality, uses a scientific approach to decision pendidikan dapat dikatakan berkualitas apabila dapat
making and problem solving, has a long-term commitment,
menghantarkan peserta didik dalam mengembangkan
requires teamwork (teamwork), improve processes continuously,
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
organize education and training, provide controlled freedom, have
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
unity of purpose, and the involvement and empowerment of human
resources. While the implementation of Integrated Quality bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
Improvement Management in Madrasas includes Quality Strategy didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
Planning (vision, mission, goals, long-term institutional strategy, kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
supervision and evaluation), improving process quality berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara
(Curriculum and learning process), improving the quality of yang demokratis serta bertanggung jawab. Hal ini sesuai
Human Resources (HR), improving quality environment,
dengan tujuan pendidikan nasional yang tertuang dalam UU
improving service quality, improving output quality.
No.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
(sisdiknas) pasal 3. Tetapi dalam realitanya yang terjadi di
Keywords --- Quality, Education, Total Quality Management
Indonesia sumber daya manusia sangat rendah, diperparah

Pendahuluan dengan merosotnya moralitas bangsa dengan maraknya

Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan manusia kriminalitas baik di masyarakat maupun para pejabat yang

dalam membangun human capital yang merupakan melakukan korupsi, kolusi dan nepotisme. Oleh karena itu,

pendorong utama sumber daya manusia untuk mencapai pendidikan yang berkualitas harus mampu melahirkan

sebuah tujuan dan memberikan kemampuan siswa. generasi yang unggul dalam IMTAQ (iman dan takwa) dan

Perkembangan dunia pendidikan tidak dapat lepas dari IPTEK (ilmu pengetahuan dan teknologi) dan dapat

perkembangan dunia secara global. Kemajuan teknologi dan memberikan kontribusi bekal nilai moral dan spiritual bagi

informasi yang begitu pesat membawa dampak bagi para peserta didik.

perkembangan pendidikan baik dampak positif maupun Peningkatan kualitas pendidikan merupakan suatu

negatif. Seperti pada saat ini, dunia pendidikan sedang proses yang terintegrasi dengan proses peningkatan kualitas

diguncang oleh berbagai perubahan sesuai dengan tuntutan sumber daya manusia itu sendiri. Menyadari pentingnya

dan kebutuhan masyarakat serta ditantang untuk dapat proses peningkatan kualitas sumber daya manusia, maka

menjawab berbagai permasalahan lokal dan perubahan pemerintah bersama kalangan swasta bersama-sama terus

global yang terjadi begitu pesat. berupaya mewujudkan perbaikan melalui berbagai usaha
pembangunan pendidikan yang lebih berkualitas antara lain

Pendidikan madrasah melalui Totality Quality Menagement 1


melalui pengembangan dan perbaikan kurikulum dan system kepala sekolah untuk ikut terlibat secara aktif dan dinamis
evaluasi, perbaikan sarana pendidikan, pengembangan dan dalam rangka proses peningkatan kualitas pendidikan
pengadaan materi ajar, peningkatan mutu pendidikan serta melalui pengelolaan sumber daya sekolah yang ada.
pelatihan bagi guru dan tenaga kependidikan lainnya. Oleh karena itu, dalam meningkatkan mutu pendidikan
Lembaga pendidikan Islam yang salah satunya adalah Madrasah khususnya Madrasah Ibtidaiyah perlu di lakukan
madrasah Ibtidaiyah mempunyai misi penting untuk analisis dengan Total Quality Management (TQM). Seperti
menyiapkan generasi muda Islam untuk ikut berperan bagi halnya Madrasah Ibtidaiyah Wahid Hasyim selain memiliki
pembangunan umat dan bangsa di masa depan. Madrasah berbagai potensi keunggulan juga memiliki berbagii
sebagai salah satu bagian dari berbagai lembaga pendidikan persoalan yang perlu dianalisa secara mendalam.
Islam yang ada di Indonesia juga memiliki problem yang Diantaranya belum efektifnya identifikasi dan pemenuhan
cukup komplek dalam memberikan pelayanan kepada harapan pelanggan, belum optimalnya pencapaian kompetisi
masyarakat. Bahkan sebagian masyarakat berpandangan dasar peserta didik di setiap jenjang kelas, prestasi akademik
bahwa madrasah adalah lembaga pendidikan yang kumuh, lulusan belum stabil, keterbatasan tenaga ahli khususnya
terbelakang dan kualitas rendah. Anggapan ini mestinya bidang administrasi dan keuangan, serta belum optimalnya
menjadi cambuk positif bagi para pengelola madrasah. pelaksannaa sistem manajemen mutu secara menyeluruh.
Beberapa faktor yang mengakibatkan madrasah Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dirumuskan
dikatakan bermutu rendah adalah SDM yang lemah, beberapa pertanyaan yaitu: (1) apa yang dimaksud dengan
pembelajaran yang monoton/ kurang inovatif, sarana pra mutu?, (2) bagaimana konsep manajemen mutu terpadu atau
sarana yang terbatas bahkan cenderung kurang, minimnya Total Quality Management (TQM) di Madrasah Ibtidaiyah
tingkat kesadaran orang tua/ wali murid yang mensekolahkan Wahid Hasyim?, (3) Bagaimana pelaksanaan konsep TQM di
anak-anaknya di madrasah, perbedaan perlakuan dan fasilitas Madrasah Ibtidaiyah Wahid Hasyim? Tujuan penelitian ini
yang diberikan oleh pemerintah terhadap madrasah dan adalah untuk (1) mengetahui konsep mutu, (2) mengetahui
sekolah, pola pembinaan yang belum terarah dan lain-lain. konsep manajemen mutu terpadu atau Total Quality
Perkembangan masyarakat yang semakin kompetitif Management (TQM) di Madrasah Ibtidaiyah Wahid Hasyim,
menuntut setiap individu maupun kelompok masyarakat (3) mengetahui pelaksanaan konsep TQM di Madrasah
untuk berkompetisi secara sehat. Demikian pula dengan Ibtidaiyah Wahid Hasyim. Sedangkan manfaat dari
madrasah harus berkompetisi untuk merebut kepercayaan penelitian ini adalah secara praktis penelitian ini bisa
masyarakat dengan mengedepankan kualitas dalam proses dijadikan untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia
manajerial dan pembelajarannya. Dalam kaitannya dengan khususnya Madrasah. Secara teoritis penelitian akan
kualitas ini, perlu di terapkan sebuah pendekatan manajemen menambah khazanah pengetahuan dan referensi tentang
mutu terpadu (MMT) yang dikenal dengan Total Quality strategi peningkatan mutu pendidikan melalui Total Quality
Management (TQM). Penerapan manajemen mutu dalam Management (TQM).
pendidikan biasanya dikenal dengan istilah Total Quality
Education (TQE), yang pada dasarnya dikembangkan dari I. METODE PENELITIAN
konsep Total Quality Management (TQM). Secara filosofis,
Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan
konsep ini menekankan pada pencarian secara konsisten
(field research) yaitu penelitian yang didasarkan pada data
terhadap perbaikan yang berkelanjutan untuk mencapai
yang diperoleh langsung dari tempat penelitian untuk
kebutuhan dan kepuasan pelanggan.3 Perkembangan ini
mengetahui bagaimana penerapan Total Quality
berdasarkan kepada suatu keinginan pemberian kemandirian

Pendidikan madrasah melalui Totality Quality Menagement 2


Management dalam meningkatkan mutu pendidikan. Subjek Madrasah Ibtidaiyah Wahid Hasyim dan penyelenggaraan
penelitian ini adalah Kepala Madrasah Ibtidaiyah Wahid pendidikannya diambil alih oleh Yayasan Pondok
Hasyim, staf Tata Usaha (TU), guru serta stakeholder yang Pesantren Wahid Hasyim. Usaha peningkatan
berkaitan dilapangan. Dalam mengumpulkan data, peneliti penyelenggaraan pendidikan MI Wahid Hasyim, baik
menggunakan metode observasi, dokumentasi, dan secara kualitatif maupun kuantitatif, diusahakan secara
wawancara. Data yang diperoleh peneliti kemudian dianalisa terus menerus dan berkesinambungan. Hal ini dapat
secara deskriptif kualitatif yaitu dalam arti diuraikan, dicerminkan antara lain melalui hasil akreditasi yang
dibandingkan, dikategorikan, disintesis lalu disusun atau mengalami peningkatan.
diurutkan.4 Dalam penelitian ini, data yang diperoleh akan Pada tanggal 09 Maret 2000, MI Wahid Hasyim
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau mendapat status Diakui dari Departemen Agama.
lisan dari orang-orang yang menjadi subjek penelitian dan Kemudian menyusul pada hari kamis tanggal 10 Oktober
diolah melalui beberapa tahapan yaitu reduksi data, 2002, melalui surat keputusan Kepala Kantor Agama
triangulasi, display data dan verifikasi. Teknik triangulasi Kabupaten Sleman Nomor: MI.5/5/PP.00/1267a/2002, MI
digunakan bertujuan untuk menjaga keobjektifan dan Wahid Hasyim memperoleh status Disamakan. Pada
keabsahan data dengan cara menyilangkan atau tanggal 03 April 2006 melaui SK Kakanwil Pripinsi DIY
membandingkan informasi data yang diperoleh dari beberapa Nomor: B/Kw.12.4/MI/05/2007 status Madrasah berubah
sumber sehingga diperoleh data yang absah. menjadi Terakreditasi “B”. Tetapi pada tanggal 28
Oktober 2011 melalui SK Badan Akreditasi Propinsi
II. HASIL DAN PEMBAHASAN Sekolah/ Madrasah Nomor: 28.2/BAP/TU/X/2011 tentang
A. Profil Madrasah Ibtidaiyah Wahid Hasyim penetapan hasil akreditasi Sekolah/ Madrasah, MI Wahid
Hasyim memperoleh status Terakreditasi “A”.
1. Sejarah Singkat MI Wahid Hasyim
2. Visi dan Misi
The Comprehensive Islamic Lab. School tingkat
Adapun Visi dan Misi MI Wahid Hasyim adalah:
Madrasah Ibtidaiyah Wahid Hasyim yang selanjutnya
Visi : Menjadi model pendidikan Islami-komprehensif yang
disingkat Islamic Lab adalah lembaga pendidikan tingkat
unggul dan mencetak generasi berakhlak qur‟ani.
dasar yang berada dibawah naungan Yayasan Pondok
Misi : Menyelenggarakan pendidikan, pengajaran, pelatihan
Pesantren Wahid Hasyim Yogyakarta. Islamic Lab
serta pembinaan sistematis dan menyenangkan yang mampu
merupakan bagian sekaligus penyempurnaan dari
menyentuh seluruh dimensi kemanusiaan anak didik, melalui
pendidikan yang sudah ada sebelumnya. Secara
langkah-langkah antara lain:
kronologis, face perkembangan lembaga pendidikan
a. Menanamkan aqidah Islamiyyah dan membiasakan
Islamic Lab dapat diuraikan sebagai berikut: Pada tanggal
akhlakul karimah anak didik
11 April 1966 Yayasan Ma‟arif Nahdhotul Ulama‟ Daerah
Istimewa Yogyakarta, mendirikan Madrasah Ibtidaiyah b. Mengembangkan kecakapan berbahasa Arab dan Inggris
Ma‟arif di lokasi yang kelak menjadi bagian dari Pondok serta pembinaan Tahsin dan Tahfidzul Qur‟an sejak dini
Pesantren Wahid Hasyim. Pendirian tersebut dikukuhkan
c. Mengembangkan kecerdasan anak didik yang meliputi
melalui surat keputusan Ketua Yayasan Ma‟arif NU
kecerdasan intelektual, emosional, maupun spiritual
nomor: LXXV/Y/Mrf/1994. Kurang lebih satu tahun
secara simultan
setelah terbitnya SK, tepatnya mulai 1 November 1995,
nama Madrasah Ibtidaiyah Ma‟arif berubah menjadi

Pendidikan madrasah melalui Totality Quality Menagement 3


d. . Mengembangkan daya kreativitas dan keterampilan a) Olah Raga (Pencak silat, Sepak bola)
anak didik sesuai dengan bakat dan potensi anak
b) English dan Arabic Morning
e. Menanamkan ke dalam diri anak didik sikap toleransi
c) Drumband (Marching Band)
(tasamuh).
d) Seni pesantren, meliputi tilawatil qur‟an (qiro‟ah),

3. Kurikulum kaligrafi, seni rebana/ hadroh

Berdasarkan PP No. 19 tahun 2006 maka sejak tahun


e) Muhadhoroh (pidato 3 bahasa)
2006 MI Wahid Hasyim menerapkan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP). MI Wahid Hasyim merupakan f) Komputer

lembaga pendidikan yang berciri khas Islam yang berintikan g) Melukis/ mewarnai serta menyanyi dan menari
pada upaya penyelenggaraan dan pelayanan pendidikan
menyeluruh yang menyentuh seluruh dimensi kemanusiaan B. Konsep Mutu
anak didik melalui integralisasi kurikulum pendidikan formal Memahami mutu adalah penting sebagai pintu awal
dari Departemen Agama (Depag) dan Departemen untuk memahami Manajemen Mutu Terpadu (MMT) karena
Pendidikan Nasional (Depdiknas) dengan kurikulum lokal mutu merupakan substansi dari adanya MMT yang tujuan
yang berciri khas pesantren. Sehingga lulusan MI Wahid utamanya adalah kepuasan pelanggan. Pelanggan akan
Hasyim bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya mendapatkan kepuasan kalau pelanggan menerima produk
baik negeri maupun swasta. atau layanan yang bermutu yang sesuai dengan harapan
Kurikulum pesantren disusun khusus dan diorientasikan pada mereka. Ide dasar tentang mutu sebenarnya ide yang sifatnya
tercapainya kemampuan (kompetensi) anak didik dalam: naluriah dalam diri manusia. Kita selalu mengharap dan
a) Kemampuan membiasakan Akhlakul Karimah dalam menuntut mutu dari orang lain. Tetapi sebaliknya, orang
pergaulan sehari-hari lainpun mengharapkan mutu dari diri kita. Artinya mutu
merupakan sesuatu yang menjadi harapan dan cita-cita setiap
b) Kemampuan membaca Al-Qur‟an sesuai kaidah tajwid
orang atau lembaga apapun. Mutu merupakan sesuatu yang
(Tahsinul Tilawatil Qur’an)
nyata dan bisa dirasakan oleh setiap orang. Mutu atau sering
c) Dasar-dasar percakapan Bahasa Arab dan Inggris disebut quality hingga saat ini masih mengalami kontradiksi
pemahaman karena disatu sisi bisa diartikan sebuah konsep
d) Kecakapan berpidato menggunakan 3 bahasa (Indonesia,
yang absolut dan disisi lain juga bisa diartikan sebuah konsep
Arab, dan Inggris)
secara relatif.
Kemudian untuk mengembangkan dan
1. Mutu sebagai sebuah konsep yang absolut
mengoptimalkan kemampuan siswa pada bidang akademik,
Mutu dalam konsep yang absolut ini merupakan
MI Wahid Hasyim mengacu pada kurikulum yang ada,
bahwasanya mutu tersebut mempengaruhi satu sama
sedangkan anak didik yang memiliki kemampuan non-
lain pada semua lembaga pendidikan baik lembaga
akademik bisa disalurkan melalui kegiatan ekstrakurikuler di
forma maupun non formal yang teruji keaslian dalam
MI Wahid Hasyim yang disebut UPMB (Unit Pengembangan
kulitas sumber daya manusia
Minat Bakat). Didukung pula oleh kegiatan ko-kurikuler dan
2. Konsep Relatif tentang Mutu
ekstra kurikuler yang disesuaikan dengan minat dan bakat
Mutu dapat juga digunakan sebagai suatu
anak didik, antara lain:
konsep yang relatif. Definisi relatif memandang mutu

Pendidikan madrasah melalui Totality Quality Menagement 4


bukan sebagai suatu atribut produk atau layanan, tetapi memenuhi standar atau belum. Sedangkan jaminan mutu
sesuatu yang dianggap berasal dari produk atau layanan merupakan konsep untuk menjamin bahwa produk atau
tersebut. Sesuatu dapat dikatakan bermutu apabila pelayanan telah memenuhi spesifikasi yang telah ditentukan.
memenuhi spesifikasi yang ada. Definisi relatif tentang Total Quality Management (TQM) merupakan perluasan dan
mutu memiliki dua aspek. Pertama, adalah pengembangan dari jaminan mutu. Dalam konsep ini
menyesuaikan diri dengan spesifikasi. Kedua, adalah pelanggan adalah raja. Definisi mengenai TQM mencakup dua
memenuhi kebutuhan pelanggan. Definisi pertama, komponen, yakni apa dan bagaimana menjalankan TQM. Yang
mutu merupakan sesuatu yang sesuai dengan tujuan dan membedakan dengan pendekatan–pendekatan lain dalam
manfaat atau sesuatu yang sesuai dengan standar atau menjalankan usaha adalah komponen bagaimana tersebut.
spesifikasi tertentu. Definisi tersebut sering disebut TQM hanya dapat dicapai dengan memperhatikan karakteristik
dengan mutu sesungguhnya (quality in fact). sebagai berikut:
Sedangkan definisi kedua, didefinisikan sebagai sesuatu
1. Fokus Pada Pelanggan
yang memuaskan dan melampaui keinginan dan
kebutuhan pelanggan atau yang dikenal dengan mutu Dalam TQM, baik pelanggan internal maupun
sesuai persepsi (quality in perception). Sehingga pihak pelanggan eksternal merupakan driver. Pelanggan eksternal
yang membuat keputusan terhadap mutu adalah menentukan kualitas produk atau jasa yang disampaikan
pelanggan. kepada mereka, sedangkan pelanggan internal berperan besar
dalam menentukan kualitas manusia, proses, dan lingkungan
C. Konsep Manajemen Mutu Terpadu Atau Total Quality
yang berhubungan dengan produk atau jasa. Guru yang
Management (TQM) di MI Wahid Hasyim
merupakan salah satu pelanggan internal untuk dapat
Vincent Gaspersz menyebutkan bahwa pada dasarnya
menghasilkan mutu pendidikan yang baik maka berusaha
MMT sebagai suatu cara meningkatkan performansi secara
semaksimal mungkin untuk mengajar dan mendidik
terus menerus pada setiap level operasi atau proses.7
pelanggan eksternal yang mana dalam hal ini adalah siswa.
Paradigma Total Quality Management ( TQM ) merupakan
Dengan memperhatikan semua yang siswa butuhkan maka
suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang mencoba
akan menghasilkan lulusan yang terbaik pula dan sekolah
untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui
akan mendapat pujian dari lingkungan sekitarnya.
perbaikan terus menerus atas produk, jasa, manusia, proses,
Bahwasanya didalam menajemen mutu pendidikan
pelayanan dan lingkungannya.
fokus pelangan adalah hal yang paling utama dalam
Tujuan utama TQM adalah untuk mereorientasi sistem
menfokuskan pada pelangan atau berpusat pada pelangan
manajemen, perilaku staf, fokus organisasi dan proses-proses
karena pelangan adalah pihak eksternal yang
pengadaan pelayanan sehingga lembaga penyedia pelayanan
memprublikasikan produk yang ada di dalam organisasi
bisa berproduksi lebih baik, pelayanan yang lebih efektif yang
memenuhi kebutuhan, keinginan dan keperluan pelanggan.
2. Obsesi terhadap Kualitas
Sebelum memahami tentang mutu terpadu, ada tiga hal yang
perlu kita pahami perbedaannya yaitu kontrol mutu (quality `Dalam lembaga pendidikan yang menerapkan TQM ,
control), jaminan mutu (quality assurance) dan mutu terpadu penentu akhir kualitas adalah pelanggan internal dan
(total quality). eksternal. Dengan kualitas yang ditetapkan tersebut, lembaga
Kontrol mutu merupakan konsep mutu yang berfungsi pendidikan harus terobsesi untuk memulai atau melebihi apa
untuk memeriksa apakah produk atau pelayanan telah yang ditentukan tersebut. Hal ini berarti bahwa semua warga

Pendidikan madrasah melalui Totality Quality Menagement 5


madrasah pada setiap level berusaha melaksanakan setiap tentang apa yang diharapkan dari sekolah tersebut
aspek pekerjaannya berdasarkan perspektif ”bagaimana kita kedepannya. Untuk itu diperlukan budaya atau aturan yang
dapat melakukannya dengan lebih baik?” bila suatu lembaga dapat merealisasikan rencana tersebut. Semua pihak yang ada
pendidikan terobsesi dengan kualitas, maka berlaku di dalam sekolah tersebut ikut andil demi tercapainya rencana
prinsip‟good enough is never good enough ‟. Baik siswa dari sekolah tersebut. Budaya atau aturan harus bersifat
maupun guru sama-sama memiliki keinginan yang sama yaitu konstan dari waktu ke waktu demi terwujudnya kualitas
untuk meningkatkan mutu pendidikan yang lebih baik lagi. sekolah tersebut.
Dengan bersama-sama meningkatkan kualitas yang ada maka 5. Kerjasama Tim ( Teamwork )
sekolah akan turut memenuhi dan melebihi kualitas yang ada. Dalam organisasi yang dikelola secara tradisional,
Mengutamakan kualitas sebagai pusat dan utama karen seringkali diciptakan persaingan antar departemen yang ada
kulitas dapat meningkatkan esksistensi dalam menajemen dalam organisasi tersebut agar daya saingannya terdongkrak.
suatu organisasi tersebut Akan tetapi persaingan internal tersebut cenderung hanya
3. Pendekatan Ilmiah menggunakan dan menghabiskan energi yang seharusnya
Pendekatan ilmiah sangat di perlukan dalam penerapan dipusatkan pada perbaikan kualitas, yang pada gilirannya
TQM, terutama untuk mendesain pekerjaan dan dalam proses untuk meningkatkan daya saing eksternal. Sementara itu
pengambilan keputusan dan pemecahan masalah yang dalam organisasi yang menerapkan TQM, kerjasama tim,
berkaitan dengan pekerjaan yang didesain tersebut. Dengan kemitraan dan hubungan dijalin dan dibina, baik antar warga
demikian data di perlukan dan dipergunakan dalam menyusun sekolah maupun dengan peserta didik, lembaga – lembaga
patok duga (benchmark), memantau prestasi, dan pemerintah, dan masyarakat sekitarnya. Lingkungan sekolah
melaksanakan perbaikan. memiliki multi unsur yang mana untuk mendapatkan kualitas
Adanya pendekatan ilmiah yang ada pada TQM yang baik maka dibutuhkan kerja sama dari unsur-unsur yang
membuat pihak sekolah dapat mengetahui apa saja yang terkait. Unsur-unsur sekolah yang dimaksud adalah kepala
diperlukan dalam hal pemenuhan kualitas sekolah. Semua hal sekolah, guru, siswa, staf TU, Komite, warga sekitar. Apabila
dalam pendekatan ilmiah dapat digunakan untuk mengetahui mereka saling mendukung satu sama lain maka sekolah dapat
masalah yang ada di sekolah, langkah apa yang dilakukan meningkatkan kualitasnya. Hal ini terbukti dari suksesnya
yang paling tepat untuk menyelesaikan masalah tersebut. pelaksanaan ujian nasional berkat kerjasama dari berbagai
Dengan demikian sekolah dapat membuat rencana untuk pihak.
meningkatkan prestasi siswa dan melakukan perbaikan yang 6. Perbaikan Sistem Secara Berkesinambungan
tepat. Pendekatan ini diperlukan ketika terdapat masalah yang Setiap produk atau jasa dihasilkan dengan memanfaatkan
segera perlu dicarikan solusi yang tepat. Seperti contoh di MI proses – proses tertentu didalam suatu sistem atau lingkungan.
Wahid Hasyim menjelang UKK terdapat beberapa anak yang Oleh karena itu system yang ada perlu diperbaiki secara terus
tertinggal materi yang kemudian diberi solusi pendampingan menerus agar kualitas yang dihasilkan dapat meningkat.
khusus setelah jam pelajaran ketika jam full day. Sekolah memiliki sistem pendidikan yang dipergunakan untuk
4. Komitmen Jangka Panjang menjalankan semua hal tentang pendidikan. Di dalamnya
TQM merupakan suatu paradigma baru dalam melaksanakan terdapat aturan-aturan yang di laksanakan dalam lingkungan
bisnis. Untuk itu dibutuhkan budaya perusahaan yang baru sekolah yang pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan
pula. Oleh karena itu komitmen jangka panjang sangat penting mutu pendidikan. Seiring dengan waktu maka sistem
guna mengadakan perubahan agar penerapan TQM dapat pendidikan pun terkadang menyesuaikan dengan
berjalan dengan sukses. Sekolah memerlukan perencanaan perkembangan zaman. Perkembangan zaman yang meningkat

Pendidikan madrasah melalui Totality Quality Menagement 6


maka masalahpun semakin bervariasi dengan membutuhkan mengeluarkan penyelesain dari ide tersebut. Dengan
pemecahan masalah yang terbaik pula. Sistem pendidikan diterimanya ide dari semua pihak sekolah maka pihak sekolah
harus terus mengalami perbaikan secara berkesinambungan akan merasa lebih peduli terhadap sekolah. Tentunya ide-ide
untuk meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan. yang diterima dan diterapkan adalah ide yang terbaik demi
7. Pendidikan dan Pelatihan kualitas sekolah yang lebih baik.
Dewasa ini masih terdapat perusahaan yang menutup
mata terhadap pentingnya pendidikan dan pelatihan. 9. . Kesatuan Tujuan.
Perusahaan-perusahaan seperti itu hanya akan memberikan Supaya TQM dapat diterapkan dengan baik maka perusahaan
pelatihan-pelatihan yang sekedarnya kepada karyawannya. harus memiliki kesatuan tujuan. Dengan demikian setiap
Hal ini menyebabkan perusahaan tidak berkembang dan sulit usaha dapat diarahkan pada tujuan yang sama. Akan tetapi
bersaing dengan perusahaan lainnya. Sedangkan dalam kesatuan tujuan ini tidak berarti bahwa harus selalu ada
perusahaan yang menerapkan TQM, pendidikan dan pelatihan persetujuan/kesepakatan antara pihak manajemen dan
merupakan faktor yang fundamental. Dalam hal ini berlaku karyawan mengenai upah dan kondisi kerja. Tiap sekolah
prinsip bahwa belajar merupakan proses yang tidak ada memiliki visi dan misi yang masing-masing berbeda satu
akhirnya dan tidak mengenal batas usia. sama lain sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai oleh
Sekolah yang menerapkan TQM akan memberikan atau sekolah tersebut. Dengan visi dan misi yang ada maka pihak
menganjurkan kepada guru-gurunya untuk mengikuti sekolah masing-masing memiliki cara tersendiri untuk
pelatihan dan sekolah lebih tinggi lagi guna meningkatkan menciptakan tujuan yang sama. Pemikiran tujuan yang sama
kemampuan dirinya dan menyampaikan ilmu lebih baik lagi akan menghasilkan kualitas sekolah yang sesuai dengan
kepada siswa. Dengan pelatihan yang di dapat dan pendidikan harapan.
yang dimiliki guru maka akan menyebabkan sekolah tersebut 10. Adanya Keterlibatan dan Pemberdayaan Karyawan
berkembang. Di MI Wahid Hasyim pendidikan dan pelatihan Keterlibatan dan pemberdayaan karyawan merupakan
guru sudah diatur dalam program kerja yayasan sehingga hal yang penting dalam penerapan TQM. Usaha untuk
dalam pelaksanaannya selalu bersama-sama semua guru dari melibatkan karyawan membawa 2 manfaat utama. Pertama,
lembaga-lembaga dibawah naungan Pondok Pesantren Wahid hal ini akan meningkatkan kemungkinan dihasilkannya
Hasyim baik dari MI, MTs, MA, Madin, Ma‟had „Aly dan keputusan yang baik, rencana yang lebih baik, atau perbaikan
sebagainya. yang lebih efektif karena juga mencakup pandangan dan
8. Kebebasan yang Terkendali pemikiran dari pihak-pihak yang langsung berhubungan
Dalam TQM keterlibatan dan pemberdayaan karyawan dengan situasi kerja. Kedua, keterlibatan karyawan juga
dalam pengambilan keputusan dan pemecahan masalah meningkatkan „rasa memiliki” dan tanggung jawab atas
merupakan unsur yang sangat penting. Hal ini dikarenakan keputusan dengan melibatkan orang-orang yang harus
unsur tersebut dapat meningkatkan “ rasa memiliki “ dan melaksanakannya.
tanggung jawab karyawan terhadap keputusan yang telah Pemberdayaan bukan sekedar berarti melibatkan
dibuat. Selain itu unsur ini juga dapat memperkaya wawasan karyawan tetapi juga melibatkan mereka dengan memberikan
dan pandangan dalam suatu keputusan yang diambil, karena pengaruh yang sungguh-sungguh berarti. Salah satu cara yang
pihak yang terlibat lebih banyak. Sekolah yang menggunakan dapat dilakukan adalah dengan menyusun pekerjaan yang
TQM akan memberikan kebebasan kepada siapa saja dari memungkinkan pada karyawan untuk mengambil keputusan
pihak sekolah untuk memberikan sumbangan ide demi mengenai perbaikan proses pekerjaanya dalam parameter
kebaikan sekolah. Selain ide juga diharapkan dapat yang ditetapkan dengan jelas. Pihak sekolah memiliki fungsi

Pendidikan madrasah melalui Totality Quality Menagement 7


dan perannya masing-masing. Dengan adanya pembagian menjamin kelangsungan hidup dan perkembangannya.
tugas buat pihak sekolah maka pihak sekolah tersebut akan Dalam MMT pendidikan, Edward Sallis menjelaskan
bertanggungjawab dari tugasnya. Membuat rencana yang baik bahwa sebuah visi harus singkat, langsung dan
untuk meningkatkan kualitas sekolah dan menyelesaikan menunjukkan tujuan puncak institusi, Seperti MI Wahid
rencana sesuai dengan yang diharapkan atau lebih. Hasyim dalam merumuskan visinya sangat jelas sehingga
dapat memberikan gambaran masa depan yang ingin
D. Pelaksanaan Manajemen Peningkatan Mutu Terpadu di dicapai oleh MI Wahid Hasyim. Adapun visi dari MI
Madrasah Wahid Hasyim adalah: menjadi model pendidikan Islami-
Dalam pelaksanaan manajemen mutu terpadu atau yang dikenal komprehensif yang unggul dan mencetak generasi
dengan Total Quality Management (TQM) ada beberapa hal berakhlak qur‟ani. Visi diatas sangat singkat dan mudah
yang perlu diperhatikan: dihafal serta menggambarkan tujuan dan keinginan MI
Wahid Hasyim menjadi sebuah lembaga pendidikan yang
1. Perencanaan Strategi Mutu mampu mencetak generasi yang unggul dan berakhlak
Perencanaan merupakan aspek penting dalam berbagai qur‟ani. Hal ini adalah wujud keprihatinan madrasah
aktivitas baik individu maupun lembaga pendidikan. tentang merosotnya moralitas bangsa dengan maraknya
Perencanaa memberikan arah bagi perjalanan lembaga ke kriminalitas baik di masyarakat maupun para pejabat yang
depan. Sehingga, perencanaan merupakan kegiatan rasional melakukan korupsi, kolusi dan nepotisme. Selain itu, visi
dan sistemik dalam menetapkan keputusan, kegiatan, atau madrasah juga dibangun atas dasar keluhan dari
langkah-langkah yang akan dilaksanakan di kemudian hari masyarakat tentang akhlak para anak-anaknya yang jauh
dalam rangka usaha mencapai tujuan secara efektif dan dari harapan orang tua.
fisien. Bagian penting dari perencanaan adalah rencana b. Misi
strategis. Rencana strategis berhubungan dengan Misi adalah upaya untuk mewujudkan atau
implementasi suatu visi lembaga. Perencanaan strategis merealisasikan visi. Rumusan misi selalu dalam bentuk
mutu dapat dilihat dari visi, misi, tujuan, strategi kalimat yang menunjukkan “tindakan” dan bukan kalimat
institusional jangka panjang dan bentuk perencanaan yang menunjukkan “keadaan” seperti visi. Misi dirumuskan
strategis mutu (jangka panjang, menengah, pendek) suatu dalam pernyataan yang operasional untuk dapat
lembaga pendidikan didalam perencanaan maka dilakukanya diaplikasikan. Menurut Edward, statemen misi sangat
suatu pengawasn dalam meningkatkan kualitas perencanaan berkaitan dengan visi dan memberikan arahan yang jelas
Menurut Hade Afriasnyah (20015) dalam menajemen mutu baik untuk masa sekarang maupun untuk masa yang akan
terpadu mengatakan bahwa sangat diperlukanya pengawasan datang. Statemen misi membuat visi memperjelas alasan
dan evaluasi, dimana juga diperlukan pengawasan melalui kenapa sebuah institusi berbeda dari institusi-institusi yang
tahap perencanaan, pelaksanaan, pengarahan serta lain.Statemen misi suatu lembaga pendidikan harus
pengawasan sehingga teraksananya kegiatan berjalan sesuai diterjemahkan kedalam langkah-langkah penting yang
dengan jalurnya dibutuhkan dalam memanfaatkan peluang yang ada dalam
institusi. nstitusi-institusi pendidikan seringkali merasa
a. Visi
enggan untuk menyampaikan kepada khalayak umum
Visi bagi sekolah merupakan wawasan yang menjadi
bahwa mereka mencoba untuk menjadi yang terbaik. Ada
sumber arahan bagi sekolah atau merupakan gambaran
sebuah kekhawatiran bahwa jika statemen misi tersebut
masa depan yang diinginkan sekolah, agar sekolah dapat
diungkapkan maka peluang mereka untuk gagal akan

Pendidikan madrasah melalui Totality Quality Menagement 8


meningkat. Akan tetapi, jika statemen misi didukung meningkat. Akan tetapi, jika statemen misi didukung
dengan strategi mutu berjangka panjang yang dengan strategi mutu berjangka panjang yang
diformulasikan dengan baik, maka tujuan tersebut harus diformulasikan dengan baik, maka tujuan tersebut harus
diungkapkan dalam statemen misi. Ada beberapa poin yang diungkapkan dalam statemen misi. Ada beberapa poin yang
harus diingat dalam menyusun statemen misi yaitu: harus diingat dalam menyusun statemen misi yaitu:
1) Harus mudah diingat 1) Harus mudah diingat
2) Harus mudah dikomunikasikan 2) Harus mudah dikomunikasikan
3) Sifat dasar bisnis harus diperjelas 3) Sifat dasar bisnis harus diperjelas
4) Harus ada komitmen terhadap peningkatan mutu 4) Harus ada komitmen terhadap peningkatan mutu
5) Harus berupa statemen tujuan jangka panjang dari 5) Harus berupa statemen tujuan jangka panjang dari sebuah
sebuah organisasi organisasi
6) Harus difokuskan pada pelanggan 6) Harus difokuskan pada pelanggan
7) Harus fleksibel. 7) Harus fleksibel.
c. Tujuan
d. Strategi institusional jangka panjang
Setelah visi dan misi telah ditetapkan, maka harus
Dalam MMT, strategi institusional jangka panjang
diterjemahkan ke dalam tujuan-tujuan yang bisa dicapai.
dikembangkan untuk memberi focus arahan institusi atau
Tujuan juga bisa diekspresikan sebagai sasaran dan cita-cita
spesifikasi wilayah garapan organisasi. Strategi pemasaran
serta metode yang terukur sehingga hasil akhirnya dapat
umum antara lain strategi biaya rendah, strategi pembedaan
dievaluasi dengan metode tersebut dan tujuan harus realistis
yaitu institusi memiliki keunikan dibandingkan yang lain
dan dapat dicapai. Seperti MI Wahid Hasyim yang
dan strategi focus yaitu mencakup konsentrasi pada sebuah
merumuskan secara spesifik karakteristik ideal output
wilayah geografis, kelompok pelanggan atau segmen pasar
peserta didiknya. Karakteristik yang terus diupayakan
tertentu.
kalimat yang menunjukkan “keadaan” seperti visi. Misi
1) Adapun ciri khas dan keunikan dari MI Wahid Hasyim
dirumuskan dalam pernyataan yang operasional untuk dapat
dibandingkan dengan lembaga pendidikan yang lain
diaplikasikan. Menurut Edward, statemen misi sangat
adalah: ) Full day school
berkaitan dengan visi dan memberikan arahan yang jelas
Sistem full day yang dimulai dari pagi sampai sore
baik untuk masa sekarang maupun untuk masa yang akan
merupakan model baru untuk Sekolah Dasar. Sistem ini
datang. Statemen misi membuat visi memperjelas alasan
juga menjadi solusi bagi para orang tua yang bekerja
kenapa sebuah institusi berbeda dari institusi-institusi yang
sampai sore sehingga orang tua tidak perlu khawatir karena
lain.10
mereka berada dalam sekolah yang memiliki lingkungan
Statemen misi suatu lembaga pendidikan harus
edukatif dan islami. Sistem full day akan memberikan
diterjemahkan kedalam langkah-langkah penting yang
pembinaan dan proteksi bagi siswa dari pengaruh luar yang
dibutuhkan dalam memanfaatkan peluang yang ada dalam
tidak edukatif.
institusi. Institusi-institusi pendidikan seringkali merasa
2) Kurikulum terpadu
enggan untuk menyampaikan kepada khalayak umum
Salah satu ciri khas MI Wahid Hasyim adalah kurikulum
bahwa mereka mencoba untuk menjadi yang terbaik. Ada
yang terpadu melalui integralisasi kurikulum pendidikan
sebuah kekhawatiran bahwa jika statemen misi tersebut
formal dari Departemen Agama (Depag) dan Departemen
diungkapkan maka peluang mereka untuk gagal akan
Pendidikan Nasional (Depdiknas) dengan kurikulum lokal
Pendidikan madrasah melalui Totality Quality Menagement 9
yang berciri khas pesantren. Sehingga lulusan MI Wahid a. Kurikulum
Hasyim bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya Menurut Edward Sallis, lembaga pendidikan yang ingin
baik negeri maupun swasta. Kemudian untuk menerapkan MMT pendidikan harus mempunyai kurikulum
mengembangkan dan mengoptimalkan kemampuan siswa yang bermutu. Rancangan kurikulum mencakup tujuan
pada bidang akademik, dapat mengacu pada kurikulum masing-masing program (mata pelajaran) dan spesifikasi
yang ada, sedangkan anak didik yang memiliki masing-masing program yang disusun sistematis. Proses
kemampuan non-akademik bisa disalurkan melalui perancangan kurikulum tidak bisa lepas dari kebutuhan
TA‟LIM : Jurnal Studi Pendidikan Islam Vol.1 No.1 yang diperlukan oleh pelanggan bahkan masukan-masukan
Januari 2018 kegiatan ekstrakurikuler. Didukung pula oleh pelanggan terhadap kurikulum adalah bagian penting dalam
kegiatan ko-kurikuler dan ekstra kurikuler yang sistem mutu.
disesuaikan dengan minat dan bakat anak didik. b. Proses pembelajaan
3) Tahfidzul Qur‟an Ciri utama MMT dalam proses pendidikan adalah
Sebuah lembaga pendidikan harus memiliki program perhatiannya yang focus pada aktivitas utama pendidikan
pembeda dengan lembaga pendidikan lainnya. Salah satu yaitu pembelajaran. Dalam MMT pendidikan, asumsi
ciri khas yang lainnya adalah tahfidzul Qur’an. Lembaga dasar yang dibangun dalam pembelajaran adalah masing-
pendidikan setingkat sekolah dasar pada saat ini sangat masing pelajar mempunyai potensi dan kemampuan
jarang memiliki program tahfidzul Qur‟an, sehingga masing-masing atau berbeda. Sehingga setiap
lembaga pendidikan yang memiliki program ini akan pembelajaran tidak bisa didekati dengan hanya satu
mempunyai nilai plus tersendiri. strategi atau metode. Oleh karena itu, lembaga
e. Pengawasan dan evaluasi pendidikan yang menggunakan prosedur MMT harus
Rencana mutu strategis dan program-program sekolah secara serius menangkap isu gaya (metode) dan
yang telah dibuat kemudian dilakukan pengawasan dan kebutuhan pelajar. MMT menghendaki adanya strategi
evaluasi dalam pelaksanaannya. Proses pengawasan dan atau metode pembelajaran yang bervariasi dan sesuai
evaluasi penting dilakukan untuk mengetahui sejauh mana dengan kebutuhan peserta didik. Menurut Rusdinal
sekolah mampu memenuhi kebutuhan pelanggannya dan (2015) menyatakan belajar yang baik adalah proses
sejauh mana sekolah mencapai visi dan misi dari rencana belajar yang bisa memudahkan siswa dalam memahami
strategis yang telah dibuatnya. Oleh karena itu, lembaga materi pelajaran yang diajarkan. Maka dalam proses
pendidikan harus membuat sarana untuk proses pembelajaran untuk meningkatkan proses belajar yang
pengawasan dan evaluasi dalam sistem mutunya seperti berotientasi mutu pendidikan haruslah memperbaki prises
rapat rutin, pertemuan, pengawasan dan evaluasi non- pembelajaran yang mantap untuk peserta didik.
formal(cultural). Menurut Hade Afriasnyah (20015) dalam
3. Peningkatan mutu Sumber Daya Manusia (SDM)
menajemen mutu terpadu mengatakan bahwa sangat
SDM adalah fakctor terpenting dan unik dalam suatu
diperlukanya pengawasan dan evaluasi, dimana juga
organisasi dan merupakan asset penting dalam organisasi.
diperlukan pengawasan melalui tahap perencanaan,
Jika dalam dunia industrui SDM penting maka dunia
pelaksanaan, pengarahan serta pengawasan sehingga
pendidikan juga karena pendidikan adalah aktivitas mendidik
teraksananya kegiatan berjalan sesuai dengan jalurnya
dan membina manusia untuk mewujudkan manusia yang
2. Peningkatan mutu proses
dicita-citakan.
Ada dua aspek pembahasan dalam manajemen peningkatan
4. Peningkatan Mutu Lingkungan
mutu yaitu kurikulum dan proses pembelajaran

Pendidikan madrasah melalui Totality Quality Menagement 10


peningkatan mutu diatas yaitu aspek proses, lingkungan,
Lingkungan merupakan salah satu komponen penting yang pelayanan dan SDM. Semua upaya sistemik yang dilakukan
mempengaruhi mutu sekolah. Lingkungan yang positif dan dalam empat aspek diatas mempunyai arah utama yang sama
kondusif memberikan gambaran tentang baiknya mutu yaitu mewujudkan output sekolah yang sesuai dengan cita-
sekolah. Semakin kondusif lingkungan, maka semakin cita sekolah dan harapan pelanggan lainnya. Peningkatan
menunjang proses peningkatan mutu sekolah. Lingkungan mutu output disini hanya akan membahas kelas akhir karena
menggambarkan nilai, sikap dan budaya yang dibanguun merupakan kelas yang akan mengikuti ujian akhir dan
masyarakat sekolah. Seperti penanaman budaya sholat menjadi output dari suatu lembaga pendidikan.
berjama‟ah dan sholat dhuhah yang dibangun di MI Wahid
Hasyim yang mencerminkankan lingkungan yang agamis. III. KESIMPULAN
5. Peningkatan Mutu Pelayanan Total Quality Management (TQM) adalah pendekatan
manajemen pada suatu organisasi, berfokus pada kualitas dan
Mengedepankan kualitas pelayanan pendidikan menjadi didasarkan atas partisipasi dari keseluruhan sumber daya
komuitmen yang selalu dijaga oleh suatu lembaga manusia dan ditujukan pada kesuksesan jangka panjang
pendidikan baik terhadap peserta didik, orang tua/ wali, melalui kepuasan pelanggan dan memberikan manfaat pada
dinas-dinas terkait maupun masyarakat secara luas. Dengan anggota, organisasi (sumber daya manusianya) dan
layanan baik tentu akan menimbulkan kepercayaaan terhadap masyarakat. TQM juga diterjemahkan sebagai pendekatan
lembaga pendidikan tersebut. berorientasi pelanggan yang memperkenalkan perubahan
6. Peningkatan Mutu Output manajemen yang sistematik dan perbaikan terus menerus
Mutu sebuah lembaga pendidikan sangat ditentukan terhadap proses, produk, dan pelayanan suatu organisasi.
dari output dari lembaga pendidikan tersebut. Karena Konsep Total Quality Management (TQM) di MI
pendidikan adalah serangaian proses aktivitas mendidik input Wahid Hasyim mempunyai karakteristik sebagai berikut:
dalam waktu tertentu dengan harapan input siswa tersebut fokus pada pelanggan baik pelanggan internal maupun
menjadi manusia yang lebih baik sesuai dengan tujuan yang eksternal, memiliki obsesi yang tinggi terhadap kualitas,
ada. Secara umum, proses peningkatan mutu output menggunakan pendekatan ilmiah dalam pengambilan
sebenarnya sudah tercakup pada penjelasan aspek keputusan dan pemecahan masalah, memiliki komitmen
peningkatan mutu diatas yaitu aspek proses, lingkungan, jangka panjang, membutuhkan kerjasama tim (teamwork),
pelayanan dan SDM. Semua upaya sistemik yang dilakukan memperbaiki proses secara berkesinambungan,
dalam empat aspek diatas mempunyai arah utama yang sama menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan, memberikan
yaitu mewujudkan output sekolah yang sesuai dengan cita- kebebasan yang terkendali, memiliki kesatuan tujuan, dan
cita sekolah dan harapan pelanggan lainnya. Peningkatan adanya keterlibatan dan pemberdayaan SDM. Sedangkan
mutu output disini hanya akan membahas kelas akhir karena pelaksanaan Manajemen Peningkatan Mutu Terpadu di
merupakan kelas yang akan mengikuti ujian akhir dan Madrasah meliputi Perencanaan Strategi Mutu (visi, misi,
menjadi output dari suatu lembaga pendidikan. aktivitas tujuan, strategi institusional jangka panjang, pengawasan dan
mendidik input dalam waktu tertentu dengan harapan input evaluasi), peningkatan mutu proses (Kurikulum dan Proses
siswa tersebut menjadi manusia yang lebih baik sesuai pembelajaan), peningkatan mutu Sumber Daya Manusia
dengan tujuan yang ada. (SDM), peningkatan mutu lingkungan, peningkatan mutu
Secara umum, proses peningkatan mutu output pelayanan, peningkatan mutu output.
sebenarnya sudah tercakup pada penjelasan aspek

Pendidikan madrasah melalui Totality Quality Menagement 11


Daftar Pustaka
Afriansyah, H. 2019. Menajemen Mutu Terpadu
http://doi.org/10.17605/OSF.IO/JXCQY

Andi. 1997. Maleong, Lexi J. Metodologi Kualitatif. Bandung PT Remaja


Rosda Karya. 2001.
Gaspersz, Vincent. Total Quality Management. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama. M2001.
Hardjosoedarmo, Soewarso. Dasar-dasar Total Quality Management.
Yogyakarta:
Mulyono. Manajemen Administrasi Dan Organisasi Pendidikan. Yogyakarta:
Ar-Ruz Media. 2008.
Sallis, Edward. Total Quality Management In Education. Yogyakarta: IRCiSoD.
2006. Sukmadinata, Nana Syaodih. Metode Penelitian Pendidikan.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2006.
Rusdinal, 2015, Efektifitas Layanan informasi yang mengkombinasikan Metode
Ceremah, Sosiodrama dan Diskusi dalam merubah presepsi siswa
tentang disiplin Belajar
Tjiptono, Fandy. Prinsip-prinsip Total Quality Service. Yogyakarta: Andi. 2005.
Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003. Sistem
Pendidikan Nasional.
Bandung: Citra Umbara. 2003.
Widjaja Tunggal, Amin. Manajemen Mutu Terpadu. Jakarta: Rineka Cipta.
1998.

Pendidikan madrasah melalui Totality Quality Menagement 12

Anda mungkin juga menyukai