DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PANGKALAN
Jalan Nyi Gede Cangkring No. 06 Telp (0231) 8293011
Website: www.pkmpangkalan.id Email: uptpuskesmaspangkalan@gmail.com
Desa Pangkalan Kecamatan Plered – Kode Pos 45158
TENTANG
TATA NASKAH DOKUMEN UPT PUSKESMAS PANGKALAN
MEMUTUSKAN
1
Puskesmas Pangkalan meliputi :
1. Kebijakan / Surat Keputusan Kepala Puskesmas;
2. Pedoman / Panduan;
3. Standar Operasional Prosedur / SOP;
4. Kerangka Acuan;
5. Surat Perintah Tugas;
6. Surat Undangan;
7. Surat Pengantar;
8. Surat Keterangan;
9. Surat edaran;
10. Notulen;
11. Daftar hadir pertemuan;
12. Daftar tilik;
13. Manual Mutu;
14. Dokumen Perencanaan Lima Tahun (Rencana Strategis);
15. Rencana Usulan Kegiatan (RUK);
16. Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK);
17. Dokumen lain sesuai kebutuhan.
KEDUA : Pembakuan tata naskah terlampir dalam keputusan ini yang
merupakan bagian tidak terpisahkan.
KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan
ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan
diadakan perbaikan atau perubahan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Pangkalan
PadaTanggal : 20 Januari 2018
KEPALA
UPT PUSKESMAS PANGKALAN
NANA MULYANA
NIP. 19650202 198703 1 011
2
LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS PANGKALAN
3
6. Penomoran dokumen
Penomoran dokumen menggunakan sistem penomoran sebagai berikut :
Nomor kode arsiparis/nomor kode dokumen.jenis dokumen/nama
institusi
Contoh untuk SK : 440/003.SK/PKM.PKL
Contoh untuk SOP : 440/003.SOP/PKM.PKL
Contoh untuk Kerangka Acuan : 440/003.KA/PKM.PKL
a. Nomor kode dibuat berdasarakan nomor kode tata kearsipan
sebagaimana diatur dalam Keputusan Bupati Cirebon Nomor 54
Tahun 2011 Tentang Tata Kearsipan.
b. Nomor urut dokumen adalah nomor urut terbitnya dokumen sesuai
dengan waktu terbitnya dokumen ditulis dengan angka sebanyak
(tiga) digit.
c. Jenis dokumen adalah nama jenis dokumen, ditulis dengan
menyebutkan singkatan dari nama jenis dokumen antara lain :
1) SK : Surat Keputusan
2) SOP : Standar Operasional Prosedur
3) ST : Surat Tugas
4) SE : Surat Edaran
5) SI : Surat Ijin
6) Ped : Pedoman
7) DT : Daftar Tilik
8) KA : Kerangka Acuan
9) SU : Surat Undangan
10) LHK : Laporan Hasil Kegiatan
11) SPW : Surat Pelimpahan Wewenang
12) BAP : Berita Acara Penyerahan
d. Nama Institusi adalah nama unit / bidang / puskesmas yang
mengeluarkan dokumen ditulis dengan menyebutkan singkatan dan
diatur sesuai dengan kesepakatan institusi setempat.
e. Bulan terbit adalah nama waktu penerbitan dokumen ditulis dengan
angka romawi sebagai berikut :
1) I : Januari
2) II : Februari
3) III : Maret
4) IV : April
5) V : Mei
4
6) IV : Juni
7) VII : Juli
8) VIII : Agustus
9) IX : September
10) X : Oktober
11) XI : November
12) XII : Desember
5
a) Memuat uraian singkat tentang pokok-pokok pikiran yang
menjadi latar belakang dan alasan pembuatan keputusan,
b) Huruf awal kata “ menimbang” ditulis dengan huruf kapital
diakhiri dengan tanda baca titik dua ( : ) , dan diletakkan di
bagian kiri,
c) Konsideran menimbang diawali dengan penomoran
menggunakan huruf kecil dan dimulai dengan kata “bahwa”
dengan “b” huruf kecil, dam diakhiri dengan tanda baca (;).
2)Mengingat :
a) Memuat dasar kewenangan dan peraturan perundangan yang
memerintahkan pembuat Peraturan / Surat Keputusan
tersebut,
b) Peraturan perundangan yang menjadi dasar hukum adalah
peraturan yang tingkatannya sederajat atau lebih tinggi,
c) Kata “mengingat” diletakkan di bagian kiri sejajar kata
menimbang,
d) Konsideran yang berupa peraturan perundangan diurutkan
sesuai dengan hirarki tata perundangan dengan tahun yang
lebih awal disebut lebih dulu, diawali dengan nomor 1, 2, dst,
dan diakhiri dengan tanda baca (;).
e) Hirarki Perundangan :
i. Undang – Undang
ii. Perpu
iii. PP
iv. Perpres
v. Kepres
vi. Permenkes
vii. Kepmenkes
viii. Perda
ix. Perbup
c. Diktum :
1) Diktum “MEMUTUSKAN” ditulis simetris di tengah, seluruhnya
dengan huruf kapital;
2) Diktum Menetapkan dicantumkan setelah kata memutuskan
sejajar dengan kata menimbang dan mengingat, huruf awal kata
menetapkan ditulis dengan huruf kapital, dan diakhiri dengan
tanda baca titik dua (:) ;
6
3) Nama keputusan sesuai dengan judul keputusan ( kepala ),
seluruhnya ditulis dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda
baca titik (.).
d. Batang Tubuh.
1) Batang tubuh memuat semua substansi Peraturan / Surat
Keputusan yang dirumuskan dalam diktum-diktum, misalnya:
Kesatu :
Kedua :
dst
2) Dicantumkan saat berlakunya Peraturan / Surat Keputusan,
perubahan,pembatalan,pencabutan ketentuan, dan peraturan
lainnya, dan
3) Materi kebijakan dapat dibuat sebagai lampiran Peraturan / Surat
Keputusan, dan pada halaman terakhir ditandatangani oleh
pejabat yang menetapkan Peraturan / Surat Keputusan.
e. Kaki
Kaki Peraturan / Surat Keputusan merupakan bagian akhir
substansi yang memuat penanda tangan penerapan Peraturan /
Surat Keputusan, pengundangan peraturan / keputusan yang terdiri
dari :
1) Tempat dan tanggal penetapan,
2) Nama jabatan diakhiri dengan tanda koma(,),
3) Tanda tangan pejabat, dan
4) Nama lengkap pejabat yang menanda tangani.
f. Penandatanganan :
Peraturan / Surat Keputusan Kepala FKTP ditandatangani ole Kepala
FKTP, dituliskan nama tanpa gelar.
g. Lampiran Peraturan / Surat Keputusan :
1) Halaman pertama harus dicantumkan nomor dan judul
Peraturan / Surat Keputusan dan ditulis di sebelah kanan atas
kertas,
2) Halaman terakhir harus ditandatangani oleh Kepala FKTP dengan
nama jelas, huruf kapital, tanpa gelar dan NIP.
7
1. Kebijakan yang telah ditetapkan Kepala FKTP hingga adanya kebutuhan
revisi atau pembatalan.
2. Untuk Kebijakan berupa Peraturan, pada Batang Tubuh tidak ditulis
sebagai diktum tetapi dalam bentuk Bab-bab dan Pasal-pasal.
TENTANG
.............................................................................................
.................................................................................
Mengingat : 1. Undang-undang...........................................;
2. Peraturan Pemerintah..................................;
3. Dst................................................................
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di Pangkalan
PadaTanggal ..............................
KEPALA
UPT PUSKESMAS PANGKALAN,
NAMA JELAS
NIP. 19650202 198703 1 011
8
2. Contoh penulisan Lampiran Kebijakan / Surat keputusan adalah
sebagai berikut :
NAMA JELAS
NIP. 19650202 198703 1 011
9
C. PEDOMAN / PANDUAN
Pedoman / Paduan adalah : kumpulan ketentuan dasar yang memberi
arah langkah-langkah yang harus dilakukan. Pedoman merupakan dasar
untuk menetukan dan melaksanakan kegiatan . Panduan adalah petunjuk
dalam melakukan kegiatan, sehingga dapat diartikan pedoman mengatur
beberapa hal, sedangkan panduan hanya mengatur 1 (satu) kegiatan.
Pedoman / Panduan dapat diterapkan dengan baik dan benar melalui
penerapan SOP.
Mengingat sangat bervariasinya bentuk dan isi pedoman / panduan
makan FKTP menyusun / membuat sistematika buku pedoman / panduan
sesuai kebutuhan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk dokumen pedoman atau
panduan yaitu :
1. Setiap pedoman atau panduan harus dilengkapi dengan peraturan atau
keputusan Kepala FKTP untuk pemberlakuan pedoman / panduan
tersebut.
2. Peraturan Kepala FKTP tetap berlaku meskipun terjadi penggantian
Kepala FKTP.
3. Setiap pedoman / panduan sebaiknya dilakukan evaluasi minimal setiap
2-3 tahun sekali.
4. Bila Kementrian Kesehatan telah menerbitkan Pedoman / Panduan
untuk suatu kegiatan / pelayanan tertentu, makan FKTP dalam
membuat pedoman / panduan wajib mengacu pada pedoman / panduan
yang diterbitkan oleh Kementrian Kesehatan.
5. Format baku sistematika pedoman panduan yang lazim digunakan
sebagai berikut :
a. Format Pedoman Pengorganisasian Unit Kerja
Kata pengantar
BAB 1 Pendahuluan
BAB 11 Gambaran Umum FKTP
BAB 111 Visi, Misi, Falsafah, Nilai dan Tujuan FKTP
BAB 1V Struktur Organisasi FKTP
BAB V Struktur Organisasi Unit Kerja
BAB V1 Uraian Jabatan
BAB V11 Tata Hubungan Kerja
BAB V111 Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personil
BAB 1X Kegiatan Orientasi
10
BAB X Pertemuan / Rapat
BAB X1 Pelaporan
1. Laporan Harian
2. Laporan Bulanan
3. Laporan Tahunan
b. Format Pedoman Pelayanan UnitKerja
Kata Pengantar
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Pedoman
C. Sasaran Pedoman
D. Ruang Lingkup Pedoman
E. Batasan Operasional
BAB III
A. Denah Ruang
B. Standar Fasilitas
BAB V LOGISTIK
BAB VI KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN / PROGRAM
BAB VII KESELAMATAN KERJA
BAB VIII PENGENDALIAN MUTU
BAB IX PENUTUP
c. Format Panduan Pelayanan
BAB I DEFINISI
BAB II RUANG LINGKUP
BAB III TATA LAKSANA
BAB IV DOKUMENTASI
11
Sistematika pedoman/panduan pelayanan puskesmas dapat dibuat
sesuai dengan materi/isi pedoman/panduan. Pedoman/panduan
yang harus dibuat adalah pedoman/panduan yang harus dibuat
adalah pedoman/panduan minimal yang harus ada di FKTP yang
dipersyaratkan sebagai dokumen yang diminta dalam elemen
penilaian. Bagi FKTP yang telah menggunakan e-file tetap harus
mempunyai hardcopy pedoman/panduan yang dikelola oleh tim
akreditasi FKTP atau bagian Tata Usaha FKTP.
12
e. Petunjuk pelaksaan disingkat Juklak,
f. Petunjuk pelaksanaan secara teknis, disingkat juknis,
g. Prosedur untuk melakukan tindakan klinis : protokol klinis,
Algoritma/ clinical pathway.
13
dokumen ini.
c. Prinsipnya adalah “Format” SOP yang digunakan dalam satu
institusi harus “SERAGAM”
1) Kop/heading SOP
a) Puskesmas
JUDUL
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :
Nama Nama Ka Puskesmas
Ttd Ka Puskesmas
Puskesmas NIP
b) Jika SOP disusun lebih dari satu halaman, pada halaman kedua dan
seterusnya SOP dibuat tanpa menyertakan kop/heading
2) Komponen SOP
1. Pengertian
2. Tujuan
3.Kebijakan
4.Referensi
5.Prosedur/langkah-langkah
6. Diagram Alir (jika dibutuhkan)
7. Unit Terkait
Penjelasan
Penulisan SOP yang harus tetap di dalam tabel/kotak adalah : nama
14
Puskesmas dan logo, judul SOP, nomor dokumen, tanggal terbit dan
tanda tangan kepala puskesmas, sedangkan untuk pengertian, tujuan,
kebijakan, prosedur/langkah-langkah, dan unit terkait boleh tidak
diberi tabel/kotak.
1) Logo :
a) Bagi puskesmas, logo yang dipakai adalah logo Pemerintah
kabupaten/ kota, dan lambang Puskesmas.
b) Bagi klinik pratama dan tempat praktik mandiri dokter/ tempat
praktik mandiri dokter gigi, logo yang dicantumkan adalah logo
klinik pratama dan tempat praktik mandiri dokter/tempat praktik
mandiri dokter gigi.
2) Kotak Kop/Heading diisi sebagai berikut :
a) Heading dicetak hanya pada halaman pertama
b) Kotak FKTP diberi Logo pemerintah daerah dan nama puskesmas
atau logo dan nama Klinik Pratama tempat praktik mandiri
dokter/tempat praktik mandiri dokter gigi.
c) Kotak Judul diberi Judul /nama SOP sesuai proses kerjanya
d) No. Dokumen : diisi sesuai dengan ketentuan penomeran yang
berlaku puskesmas/FKTP yang bersangkutan, dibuat sistematis
agar ada keseragaman.
e) No. Revisi: diisi dengan status revisi, dapat menggunakan huruf.
Contoh : dokumen baru diberi huruf A, dokumen revisi pertama
diberi huruf B dan seterusnya. Tetapi dapat juga dengan angka,
misalnya untuk dokumen baru dapat diberi nomor 0, sedangkan
dokumen revisi pertama diberi nomor 1, dan seterusnya.
f) Tanggal terbit : diberi tanggal sesuai tanggal terbitnya atau tanggal
diberlakukannya SOP tersebut.
g) Halaman: diisi nomor halaman dengan mencantumkan juga total
halaman untuk SOP tersebut (misalnya1/5). Namun, ditiap
halaman selanjutnya dibuat footer misalnya pada halaman kedua:
2/5, halaman terakhir: 5/5.
h) Ditetapkan Kepala FKTP : diberi tandatangan Kepala FKTP dan
nama jelasnya.
3) Isi SOP
Isi SOP adalah sebagai berikut:
15
a) Pengertian : diisi definisi judul SOP, dan berisi penjelasan dan
atau definisi tentang istilah yang mungkin sulit dipahami atau
menyebabkan salah pengertian/ menimbulkan multi persepsi.
b) Tujuan: berisi tujuan pelaksanaan SOP secara spesifik. Kata
kunci: “ Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk ……”
c) Kebijakan: berisi kebijakan Kepala FKTP yang menjadi dasar
dibuatnya SOP tersebut, misalnya untuk SOP imunisasi pada bayi,
pada kebijakan dituliskan: Keputusan Kepala Puskesmas No
005/2014 tentang Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak.
d) Referensi: berisikan dokumen ekternal sebagai acuan
penyusunan SOP, bisa berbentuk buku, peraturan perundang-
undangan, ataupun bentuk lain sebagai bahan pustaka,
e) Langkah- langkah prosedur : bagian ini merupakan bagian utama
yang menguraikan langkah-langkah kegiatan untuk
menyelesaikan prose kerja tertentu.
f) Unit terkait : berisi unit-unit yang terkait dan atau prosedur
terkait dalam proses kerja tersebut.
Dari keenam isi SOP sebagaiama diuraikan di atas, dapat
ditambahkan antala lain: bagan alir, dokumen terkait,
g) Diagram Alir/ bagan alir (Flow Chart):
Didalam penyusunan prosedur maupun instruksi kerja sebaiknya
dalam langkah- langkah kegiatan dilengkapi dengan diagram
alir/bagan alir untuk memudahkan dalam pemahaman langkah-
langkahnya. Adapun bagan alir secara garis besar dibagi menjadi
dua macam, yaitu diagram alir makro dan diagram alir mikro.
16
(2) Diagram alir mikro, menunjukkan rincian kegiatan-kegiatan dari tiap
tahapan diagram makro, bentuk simbol sebagai berikut:
o Awal kegiatan:
o Akhir kegiatan:
o Keputusan: Ya
?
Tidak
o Penghubung:
o Dokumen: ,
o Arsip :
17
4) SOP jangan menggunakan kalimat majemuk. Subjek, predikat dan
objek SOP harus jelas.
5) SOP harus menggunakan kalimat perintah/instruksi bagi pelaksana
dengan bahasa yang dikenal pemakai.
6) SOP harus jelas, ringkas dan mudah dilaksanakan. Untuk SOP
pelayanan pasien maka harus memperhatikan aspek keselamatan,
keamanan dan kenyamanan pasien. Untuk SOP profesi harus
mengacu kepada standar profesi, standar pelayanan, mengikuti
perkembangan ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) kesehatan,
dan memperhatikan aspek keselamatan pasien.
h. Evaluasi SOP
Evaluasi SOP dilakukan terhadap isi maupun penerapan SOP
1) Evaluasi penerapan/kepatuhan terhadap SOP dapat dilakukan
dengan menilai tingkat kepatuhan terhadap langkah – langkah dalam
SOP. Untuk evaluasi ini dapat dilakukan dengan menggunakan
daftar tilik/checklist:
a) Daftar tilik adalah daftar urutan kerja (actions) yang dikerjakan
secara konsisten, diikuti dalam pelaksanaan suatu rangkaian
kegiatan, untuk diingat, dikerjakan, dan diberi tanda (check-
mark).
b) Daftar tilik merupakan bagian dari sistem manajemen mutu untuk
mendukung standarisasi suatu proses pelayanan.
c) Daftar tilik tidak dapat digunakan untuk SOP yang kompleks.
d) Daftar tilik digunakan untuk mendukung, mempermudah
pelaksanaan dan memonitor SOP, bukan untuk menggantikan
SOP itu sendiri.
e) Langkah – langkah menyusun daftar tilik:
Langkah awal menyusun daftar tilik dengan melakukan
identifikasi prosedur yang membutuhkan daftar tilik untuk
mempermudah pelaksanaan dan monitoringnya.
(1) Gambarkan flow-chart dari prosedur tersebut.
(2) Buat daftar kerja yang harus dilakukan,
(3) Susun urutan kerja yang harus dilakukan,
(4) Masukan daftar tilik sesuai dengan format tertentu,
(5) Lakukan uji coba,
(6) Lakukan perbaikan daftar tilik,
18
(7) Standarisasi daftar tilik.
f) Daftar tilik untuk mengecek kepatuhan terhadap SOP dalam
langkah-langkah kegiatan, dengan rumus sebagai berikut.
19
3. Sistematika Penulisan
Penulisan diawali dengan KOP FKTP, judul kerangka acuan,
dilanjutkan dengan sistematika sebagai berikut :
a. Pendahuluan
b. Latar Belakang
c. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus
d. Kegiatan Pokok dan Rician Kegiatan
e. Cara Melaksanakan Kegiatan
f. Sasaran
g. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
h. Monitoring Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan
i. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan
20
lambang daerah berwarna hitam ditempatkan pada bagian kiri
atas.
4. Contoh naskah dinas Surat Perintah Tugas
Dasar : .....................................................................
.....................................................................
MEMERINTAHKAN
2. Nama : .................................................
1. Pangkat/Gol : .................................................
1. NIP. : .................................................
1. Jabatan : .................................................
Untuk : 1. .........................................................................
2. .........................................................................
3. .........................................................................
Ditetapkan di ............................
Pada Tanggal ............................
KEPALA
UPT PUSKESMAS PANGKALAN,
NAMA JELAS
NIP. 19650202 198703 1 011
21
G. SURAT UNDANGAN
1. Pengertian
Surat undangan adalah naskah dinas dari pejabat berwenang
berisis undangan kepada pejabat / pegawai yang tersebut pada
alamat tujuan untuk menghadiri suatu acara kedinasan.
2. Susunan
a. Kepala Surat Undangan, terdiri atas :
1) Nama tempat, tanggal, bulan dan tahun ditempatkan di
kanan atas;
2) Alamat undangan yang ditujukan ditempatkan dibawah
nama, tempat, tanggal, bulan dan tahun;
3) Nomor, sifat, lampiran dan perihal diketik secara vertikal,
ditempatkan di sebelah kiri atas.
b. Isi Surat Undangan, terdiri atas :
1) Maksud dan Tujuan;
2) Hari penyelenggaraan;
3) Tanggal, waktu dan tempat penyelenggaraan;
4) Acara yang akan diselenggarakan;
5) Tulisan penutup
c. Bagian Akhir Surat Undangan, terdiri atas :
1) Nama Jabatan pengundang;
2) Tanda tangan pejabat pengundang;
3) Nama jelas pejabat, pangkat dan NIP pengundang;
4) Stempel jabatan atau instansi;
5) Catatan yang dianggap perlu.
3. Penandatanganan
Surat Undangan ditandatangani oleh pimpinan atas wewenang
jabatannya dibuat diatas kertas ukuran folio, dengan
menggunakan kop naskah dinas yang bersangkutan dengan
lambang daerah berwarna hitam ditempatkan pada bagian kiri
atas.
4. Contoh naskah dinas surat undangan, sebagai berikut :
22
PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PANGKALAN
Jalan Nyi Gede Cangkring No. 06 Telp (0231) 8293011
Website: www.pkmpangkalan.id Email: uptpuskesmaspangkalan@gmail.com
Desa Pangkalan Kecamatan Plered – Kode Pos 45158
Nomor :
Lampiran : Kepada
Sifat : Yth, ......................................
Hal : Undangan ............................................
di-
...............................
....................................................................................
..............................................................................................................
...................................................
Hari : .................................
Waktu : .................................
Tempat : .................................
Acara : .................................
....................................................................................
..............................................................................................................
...................................................
NAMA JELAS
NIP.
Catatan :
1. .........................................
2. .........................................
23
H. SURAT PENGANTAR
1. Pengertian
Surat pengantar adalah naskah dinas berisi jenis dan jumlah
barang yang berfungsi sebagai tanda terima.
2. Susunan
a. Kepala Surat Pengantar, terdiri dari :
1) Nomor;
2) Pejabat / alamat yang dituju;
3) Tulisan “SURAT PENGANTAR” ditempatkan ditengah lembar
isi naskah.
b. Isi Surat Pengantar, terdiri dari :
1) Kolom nomor urut;
2) Kolom jenis yang dikirim;
3) Kolom banyaknya naskah / barang;
4) Kolom keterangan.
c. Bagian Akhir Surat Pengantar, terdiri dari :
1) Nama tempat;
2) Tanggal, Bulan dan Tahun;
3) Nama jabatan pembuat pengantar;
4) Tanda tangan;
5) Nama, Pangkat dan NIP;
6) Stempel jabatan / instansi;
7) Penerimaan.
3. Cara Pembuatan
Surat pengantar dibuat diatas kertas ukuran folio, dengan
menggunakan Kop Naskah Dinas Perangkat Daerah yang
bersangkutan dengan lambang daerah warna hitam dan
ditempatkan di bagian kiri atas.
4. Bentuk / model naskah dinas Surat Pengantar :
24
PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PANGKALAN
Jalan Nyi Gede Cangkring No. 06 Telp (0231) 8293011
Website: www.pkmpangkalan.id Email: uptpuskesmaspangkalan@gmail.com
Desa Pangkalan Kecamatan Plered – Kode Pos 45158
Lampiran : Kepada
Sifat : Yth, ......................................
di-
....................................
SURAT PENGANTAR
NOMOR: ..........................................................
Penerima Pengirim
Nama Jabatan Nama Jabatan
Nama Nama
Pangkat Pangkat
NIP. NIP.
25
I. SURAT KETERANGAN
1. Pengertian
Surat Keterangan adalah naskah dinas yang berisi pernyataan
tertulis dari pejabat sebagai tanda bukti untuk menerangkan atau
menjelaskan kebenaran susuatu hal.
2. Susunan Surat Keterangan, terdiri atas :
a. Kata “SURAT KETERANGAN” ditempatkan di bagian tengah
lembar naskah;
b. Nomor dan Tahun atau dapat menggunakan Nomor panjang
menurut kebutuhan.
c. Isi Surat Keterangan, terdiri atas :
1) Nama dan Jabatan yang menerangkan;
2) NIP, Pangkat / Golongan, Jabatan;
3) Maksud Keterangan.
d. Bagian Akhir Surat Keterangan, terdiri atas :
1) Nama Tempat;
2) Tanggal, Bulan dan Tahun;
3) Tanda Tangan Pejabat;
4) Nama Jabatan;
5) Nama Jelas Pejabat;
6) Pangkat da NIP;
7) Stempel Jabatan / Instansi.
3. Penandatanganan
Surat Keterngan ditandatangani oleh pimpinan atas wewenang
jabatannya dibuat diatas kertas ukuran folio,dengan
menggunakan kop naskah dinas yang bersangkutan dengan
lambang daerah berwarna hitam ditempatkan pada bagian kiri
atas.
4. Bentuk / Model naskah dinas Surat Keterangan :
26
PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PANGKALAN
Jalan Nyi Gede Cangkring No. 06 Telp (0231) 8293011
Website: www.pkmpangkalan.id Email: uptpuskesmaspangkalan@gmail.com
Desa Pangkalan Kecamatan Plered – Kode Pos 45158
SURAT KETERANGAN
NOMOR: ..........................................................
NAMA JELAS
NIP.
27
J. SURAT EDARAN
1. Pengertian
Surat Edaran adalah naskah dinas yang berisi pemberitahuan,
penjelasan dan atau petunjuk cara melaksanakan hal tertentu
yang dianggap penting dan mendesak.
2. Susunan, terdiri atas :
a. Kepala Surat Edaran, terdiri atas :
1) Nama tempat ditetapkan;
2) Tanggal, Bulan dan tahun;
3) Pejabat / alamat yang dituju;
4) Kata “SURAT EDARAN’ ditempatkan di tengah lembar isi
naskah dinas;
5) Nomor Surat.
b. Isi Surat Edaran dituangkan / dirumuskan dalam bentuk
uraian.
c. Bagian Akhir Surat edaran, terdiri atas :
1) Nama jabatan;
2) Tanda tangan pejabat;
3) Nama, Pangkat, NIP bagi PNS;
4) Stempel Jabatan / Instansi.
3. Penandatanganan
Surat Keterngan ditandatangani oleh pimpinan atas wewenang
jabatannya dibuat diatas kertas ukuran folio,dengan
menggunakan kop naskah dinas yang bersangkutan dengan
lambang daerah berwarna hitam ditempatkan pada bagian kiri
atas.
4. Bentuk / model naskah dinas Surat Edaran :
28
PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PANGKALAN
Jalan Nyi Gede Cangkring No. 06 Telp (0231) 8293011
Website: www.pkmpangkalan.id Email: uptpuskesmaspangkalan@gmail.com
Desa Pangkalan Kecamatan Plered – Kode Pos 45158
Lampiran : Kepada
Sifat : Yth, ......................................
di-
....................................
SURAT EDARAN
NOMOR: .....................................................
TENTANG
...................................................
...........................................................................................
....................................................................................................
....................................................................................................
....................................................................................................
....................................................................................................
NAMA JABATAN
NAMA JELAS
NIP.
29
K. NOTULEN
1. Pengertian
Notulen adalah naskah dinas yang memuat catatan proses sidang
atau rapat.
2. Susunan Notulen, terdiri atas :
a. Kepala notulen terdiri atas tulisan “NOTULEN”, meliputi :
1) Nama Sidang / Rapat;
2) Hari, tanggal;
3) Waktu Sidang / Rapat;
4) Tempat;
5) Acara;
6) Pimpinan Sidang;
7) Ketua / Wakil Ketua;
8) Sekretaris;
9) Pencatat;
10) Peserta Sidang / Rapat.
b. Isi Notulen, terdiri atas :
1) Kata Pembukaan;
2) Pembahasan;
3) Pembacaan Peraturan;
4) Waktu Penutupan.
c. Bagian Akhir Notulen, terdiri atas :
1) Nama Jabatan;
2) Tanda tangan;
3) Nama Pejabat, Pangkat dan NIP.
3. Penandatanganan
Notulen ditandatangani oleh pimpinan atas wewenang jabatannya
dibuat diatas kertas ukuran folio,dengan menggunakan kop
naskah dinas yang bersangkutan dengan lambang daerah
berwarna hitam ditempatkan pada bagian kiri atas.
Notulen juga dapat ditanda tangani oleh :
1) Ketua / Wakil Ketua;
2) Sekretaris;
3) Pencatat yang ditunjuk.
4. Bentuk / Model naskah dinas Notulen :
30
PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PANGKALAN
Jalan Nyi Gede Cangkring No. 06 Telp (0231) 8293011
Website: www.pkmpangkalan.id Email: uptpuskesmaspangkalan@gmail.com
Desa Pangkalan Kecamatan Plered – Kode Pos 45158
NOTULEN
Sidang/Rapat : …………………………………………………………………
Hari/Tanggal : …………………………………………………………………
Waktu Panggilan : …………………………………………………………………
Waktu Sidang/Rapat : …………………………………………………………………
Acara : 1. ……………………………………………………………..
2……………………………………………dan seterusnya
3.Penutup
Pimpinan Sidang/Rapat
Ketua : ………………………………………………………………….
Sekretaris : ………………………………………………………………….
Pencatat : ………………………………………………………………….
31
L. DAFTAR HADIR
1. Pengertian
Daftar Hadir adalah naskah dinas dari pejabat berwenang yang
berisi keterangan atas kehadiran seseorang.
2. Susunan Daftar Hadir, terdiri atas :
a. Kepala daftar Hadir
1) Tulisan “DAFTAR HADIR” ditempatkan di tengah-tengah
lembar naskah;
2) Tempat, Hari, tanggal, Waktu dan acara ditulis dibawah
tulisan daftar Hadir sebelah kiri.
b. Isi Daftar Hadir, terdiri atas :
1) Kolom Nomor Urut;
2) Kolom Nama;
3) Kolom Jabatan / Instansi;
4) Kolom Tanda tangan / Paraf;
5) Kolom Keterangan;
6) Daftar Hadir untuk keperluan kerja (Absensi) dilengkapi
dengan kolom tanggal dalam satu bulan yang terbagi atas
kolom paraf masuk pagi dan siang.
c. Bagian Akhir Daftar Hadir, terdiri atas :
1) Nama Tempat;
2) Tanggal, Bulan dan Tahun;
3) Nama Jabatan penanggungjawab (Pejabat yang
bertanggungjawab atas kegiatan);
4) Tanda tangan pejabat penanggungjawab;
5) Nama, Pangkat dan NIP Pejabat Penanggungjawab;
6) Daftar Hadir tidak perlu dibubuhi stempel instansi.
3. Penandatanganan
Daftar Hadir ditandatangani oleh pimpinan atas wewenang
jabatannya dibuat diatas kertas ukuran folio,dengan
menggunakan kop naskah dinas yang bersangkutan dengan
lambang daerah berwarna hitam ditempatkan pada bagian kiri
atas.
4. Bentuk / Model naskah dinas Daftar Hadir, sebagai berikut :
32
PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PANGKALAN
Jalan Nyi Gede Cangkring No. 06 Telp (0231) 8293011
Website: www.pkmpangkalan.id Email: uptpuskesmaspangkalan@gmail.com
Desa Pangkalan Kecamatan Plered – Kode Pos 45158
Hari : …………………………………………………………………………………..
Tanggal : ………………………………………………………………………………..…
Waktu : ………………………………………………………………………………..…
Tempat : ……………………………………………………………………………………
Acara : ………………………………………………………………………………..…
33
M. DAFTAR TILIK
Daftar Tilik adalah daftar urutan kerja (Action) yang dikerjakan secara
konsisten, diikuti dalam pelaksanaan suatu rangkaiankegiatan, untuk
diingat, dikerjakan dan diberi tanda (check-mark). Daftar tilik untuk
mengecek kepatuhan terhadap SOP.
1. Kertas / Media Penulisan
a. Jenis Kertas : HVS warna putih 70 GSM
b. Ukuran Kertas : F4 (21,5 cm x 330 cm)
c. Margin :
1) Top / Atas :2 cm
2) Bottom / Bawah : 2,5 cm
3) Left / Kiri :3 cm
4) Right / Kanan :2 cm
2. Penulisan
a. Program : Word
b. Jenis Huruf : Arial
c. Ukuran Huruf : 12
d. Spasi :1
3. Sistematika Penulisan
a. Kop Daftar Tilik
1) Kotak heading hanya dibuat di halaman pertama, berisi judul,
nomor dokumen, nomor revisi, tanggal terbit dan halaman
2) Identitas Sasaran
Identitas sasaran adalah nama petugas yang melaksanakan dan
menerapkan SOP, terdiri dari nama petugas, jabatan dan tanggal
kegiatan pemantauan / evaluasi
3) Penelusuran dilakukan dengan melakukan observasi petugas
sesuai dengan pertanyaan yang telah disusun dan menuangkan
hasil pengamatan dalam kolom “YA” atau “TIDAK”
4) Cara Menghitung Compliance Rate / CR
Compliance Rate adalah ukuran tingkat kepatuhan petugas dalam
melakukan kegiatan sesuai dengan SOP yang sudah dibuat. Cara
menghitung CR adalah sebagai berikut :
34
Standar Mutu Kepatuhan Petugas :
a) Patuh apabila nilai CR > 80 %
b) Kurang patuh apabila nilai CR 20 % - 79 %
c) Tidak Patuh apabila nilai CR < 20 %
5) Kotak heading halaman kedua, ketiga dst
Penulisan sama dengan kotak heading halaman pertama, hanya
nomor halaman yang berubah, nama unit, nama petugas dan
tanggal. Pelaksanaan hanya dicantumkan di lembar pertama.
6) Pengisian Rencana Tindak Lanjut (RTL)
Pengisian RTL dilakukan oleh pemantau / petugas evaluasi dalam
bentuk rencana kegiatan
7) Penandatanganan
Daftar tilik ditandatangani oleh pelaksana / auditor yang
melaksanakan pengukuran kepatuhan terhadap SOP dan
diletakkan di halaman terakhir daftar tilik.
8) Bentuk / Naskah Dinas Daftar Tilik :
35
JUDUL
No. Dokumen :
DAFTAR No. Revisi :
TILIK Tanggal Terbit :
Halaman : 1/2
Unit :…………………………………………………………………..
Nama Petugas :…………………………………………………………………..
Tanggal Pelaksanaan :…………………………………………………………………...
36
N. MANUAL MUTU
a. Pengertian.
Manual mutu adalah dokumen yang memberi informasi secara
konsisten baik untuk eksternal maupun internal tentang system
manajemen mutu. Manual mutu disusun, ditetapkan dan
dipelihara oleh organisasi.
b. Susunan penulisan manual mutu.
Kata pengantar
I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Ruang lingkup
C. Tujuan
D. Landasan Hukum dan acuan
E. Istilah dan definsi
II. Sistem Manajemen Mutu dan Sistem Penyelanggaraan
Pelayanan.
A. Persyaratan Umum
B. Pengendalian dokumen
C. Pengendalian rekaman
III. Tanggung jawa manajemen
A. Komitmen manajemen
B. Fokus pada sasaran/pasien
C. Kebijakan Mutu
D. Perencanaan Sistem manajemen Mutu dan Pencapaian
Sasaran Kinerja/Mutu
E. Tanggung jawab, wewenang dan komunikasi
F. Wakil manajemen mutu/Penanggung jawab Manajemen
mutu.
G. Komunikasi Internal
IV. Tinjaun manajemen.
A. Tinjauan Umum
B. Masukan dan Tinjauan Manajemen
C. Luaran tinjauan manajemen
V. Manejemen Sumber Daya.
A. Penyediaan sumber daya
B. Manajemen sumber daya manusia
C. Infrastruktur
37
D. Lingkungan kerja
VI. Penyelenggaraan Pelayanan
A. Upaya Kesehatan Masyarakat
1. Perencanaan Upaya Kesehatan Masyarakat/UKM,
akses dan pengkuran Kinerja (Penilaian Kinerja
Puskesmas/PKP.
2. Proses yang berhubungan dengan sasaran:
a. Penetapan persyaratan sasaran
b. Tinjauan terhadap persyaratan sasaran
c. Komunikasi dengan sasaran
3. Pembelian (jika ada)
4. Penyelenggaraan UKM
a. Pengendalian proses penyelenggaraan upaya
b. Validasi proses penyelenggaraan upaya
c. Identifikasi dan mampu telusur
d. Hak dan kewajiban sasaran
e. Pemeliharaan barang milik pelanggan
f. Manajemen risiko dan keselamatan
5. Pengukuran, analisis dan penyempurnaan sasaran
kinerja UKM
a. Tinjauan umum/pengantar.
b. Pemantauan dan pengukuran:
1) Kepuasan pelanggan
2) Audit internal
3) Penilaian kinerja puskesmas
a) Pematauan dan pengukuran proses
b) Pemantauan dan pengukuran hasil
layanan
c. Pengendalian jika ada hasil yang tidak sesuai
d. Analisis data
e. Peningkatan berkelanjutan
f. Tindakan korekstif
g. Tindakan Preventif
B. Upaya Kesehatan Perseorangan (Pelayanan Klinis):
1. Perencanaan pelayanan klinis
2. Proses yang berhubungan dengan pelanggan
3. Pembelian/pengadaan barang terkait dengan
38
pelayanan klinis:
a. Proses pembelian
b. Verifikasi barang yang dibeli
c. Kontrak dengan pihak ke tiga
4. Penyelenggaraan pelayanan klinis:
a. Pengendalian proses pelayanan
b. Validasi proses pelayanan
c. Identifikasi dan observasi
d. Hak dan kewajiban pasien
e. Pemeliharaan barang milik pelanggan (specimen,
rekam medis dsb)
f. Manajemen risiko dan keselamatan pasien.
5. Peningkatan Mutu Pelayanan Klinis dan Keselamatan
Pasien:
a. Penilaian indicator kinerja klinis
b. Pengukuran pencapaian sasaran keselamatan
pasien
c. Pelaporan insiden keselamatan pasien
d. Analisis dan tindak lanjut
e. Penerapan manajemen risiko
6. Pengukuran, analisis dan penyempurnaan:
a. Tinjauan umum
b. Pemantauan dan pengukuran:
1) Kepuasan pelanggan
2) Audit internal
3) Pemantauan dan pengukuran proses, kinerja
4) Pemantauan dan pengukuran hasil layanan
c. Pengendalian jika ditemukan hasil yang tidak
sesuai
d. Analisis data
e. Peningkatan berkelanjutan
f. Tindakan korektif
g. Tindakan preventif
VII. Penutup
Lampiran (Jika ada)
39
O. RENCANA STRATEGIS/RENCANA LIMA TAHUNAN
a. Pengertian
Rencana strategis/rencana lima tahunan adalah proses
penyusunan perencaan pada lima tahun mendatang secara
sistematis untuk mengatasi masalah kesehatan masyarakat di
wilayah kerjanya sesuai dengan visi, misi, tugas pokok dan fungsi
berdasarkan pada analisis kebutuhan masyarakat akan pelayanan
kesehatan sebagai upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat yang optimal dengan mempertimbangkan dan
memanfaatkan sumberdaya yang tersedia secara berhasil guna
dan berdaya guna
b. Susunan penulisan rencana lima tahunan disusun dengan
sistematika sebagai berikut:
Kata Pengantar
BAB I Pendahuluan
A. Keadaan Umum
B. Tujuan Penyusunan dan masalah
BAB II Kendala Dan Masalah
A. Identisfikasi keadaan dan masalah
1. Tim mempelajari kebijakan, RPJMN, rencana
strategis kementerian kesehatan, standar pelayanan
minimal (SPM) kabupaten/dinas kesehatan
kabupaten, target kinerja lima tahunan yang harus
dicapai oleh Puskesmas.
2. Tim mengumpulkan data
a. Data umum
b. Data wilayah
c. Data penduduk sasaran
d. Data cakupan
e. Data sumber daya
B. Penyusunan rencana
1. Penetapan tujuan dan sasaran
2. Penyusunan rencana
a. Penetapan strategi pelaksanaan
b. Penetapan kegiatan
c. Pengorganisasian
d. Perhitungan sumber daya yang diperlukan
40
C. Penyusunan rencana pelaksanaan (Plan of action)
1. Panjadwalan
2. Pengalokasian sumber daya
3. Pelaksanaan kegiatan
4. Penggerakan sasaran
D. Penyusunan pelengkap dokumen
BAB III Indikator Dan Standar Kinerja Untuk Tiap Upaya Dan
Jenis Pelayanan
Puskesmas menetapkan indicator kinerja capaian tiap
upaya/program dan jenis pelayanan
BAB IV Analisis Kinerja
A. Pencapaian kinerja untuk tiap jenis pelayanan dan
upaya Puskesmas
B. Analisis kinerja: menganalisis factor pendukung dan
penghambat pencapaian kinerja
BAB V Rencana Pencapaian Kinerja Lima Tahun.
A. Program kerja dan kegiatan; berisi program-program
kerja yang akan dilakukan meliputi:
1. Program kerja pengembangan sumber daya manusia
yang dijabarkan dalam kegiatan-kegiatan, misalnya
pelatihan, pengusulan penambahan SDM, seminar,
workshop dsb.
2. Program kerja pengembangan sarana yang
dijabarkan dalam kegiatan-kegiatan pemeliharaan
sarana, pengadaan alat-alat kesehatan dsb.
3. Program kerja pengembangan manajemen
4. Program kerja pengembangan UKM dan UKP
B. Rencana Anggaran
Recana anggaran merupakan rencana biaya yang
dibutuhkan untuk tiap-tiap program kerja dan
kegiatan-kegiatan yang direncanakan secara garis
besar.
BAB VI. Pemantauan dan penilaian
41
BAB VII Penutup
c. Format Rencana Strategis/rencana lima tahunan adalah sebagai
beriktu: (Berdasarkan Permenkes 44 tahun 2016; lampiran
halaman 69)
42
b. Format RUK (berdasarkan Permenkes 44 tahun 2016 halaman 71)
43
b. Format RPK (Berdasarkan Permenkes 44 tahun 2016 halaman
44
P. DOKUMEN LAIN SESUAI KEBUTUHAN
Penulisan dokumen yang diperlukan oleh FKTP, seperti manual mutu,
pedoman, panduan, rencana lima tahunan, rencana tahunan, rekaman
kegiatan dan yang lainnya mengikuti sistem penulisan sebagai berikut :
1. Kertas / Media Penulisan
a. Jenis Kertas : HVS warna putih 70 GSM
b. Ukuran Kertas : F4 (21,5 cm x 33 cm)
c. Margins :
1) Top / Atas :2 cm
2) Bottom / Bawah : 2,5 cm
3) Left / Kiri :3 cm
4) Right / Kanan :2 cm
2. Penulisan
a. Program : Word
b. Jenis Huruf : Arial
c. Ukuran Huruf : 12
d. Spasi : 1,5
3. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan mengacu pada pedoman penyusunan dokumen
akreditasi fasilitas kesehatan tingkat pertama, yang dikeluarkan oleh
Direktorat Jendral Bina Upaya Kesehatan, Direktorat Bina Upaya
Kesehatan Dasar Tahun 2015.
Ditetapkan di : Pangkalan
PadaTanggal : 20 Januari 2018
KEPALA
UPT PUSKESMAS PANGKALAN
NANA MULYANA
NIP. 19650202 198703 1 011
45