Anda di halaman 1dari 6

Bulughul Maram – Shalat: Hormati Masjid dengan Shalat Tahiyatul Masjid

 Menu

 Search for

 Home/Belajar Islam/Amalan
Amalan

Istighfar, Sebab Kemudahan Rezeki dan Turunnya


Hujan
Muhammad Abduh Tuasikal, MSc  Follow on TwitterSend an emailFebruary 19, 2014

4 27,485 3 minutes read

Jangan dikira bahwa dengan ucapan yang sederhana saja, rezeki mudah datang dan
hujan mudah Allah turunkan. Ucapan yang sederhana tersebut adalah ucapan istighfar.
Dengan memohon ampun pada Allah dan tinggalkan maksiat, niscaya pintu rezeki akan
terbuka dan hujan pun akan diturunkan dengan deras.

Ayat inilah yang bisa diambil pelajaran,


‫) َويُ ْم ِد ْد ُك ْم‬11( ‫) يُرْ ِس ِل ال َّس َما َء َعلَ ْي ُك ْم ِم ْد َرارًا‬10( ‫ان َغفَّارًا‬ ُ ‫فَقُ ْل‬
َ ‫ت ا ْستَ ْغفِرُوا َربَّ ُك ْم ِإنَّهُ َك‬
)12( ‫ت َويَجْ َعلْ لَ ُك ْم َأ ْنهَارًا‬ ٍ ‫ين َويَجْ َعلْ لَ ُك ْم َجنَّا‬َ ِ‫ال َوبَن‬ٍ ‫بَِأ ْم َو‬

“Maka aku katakan kepada mereka: ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya
Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan
lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-
kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” (QS. Nuh: 10-12)
Syaikh As Sa’di rahimahullah mengatakan mengenai ayat di atas, “Tinggalkanlah dosa,
beristighfarlah pada Allah atas dosa yang kalian perbuat. Sungguh Allah itu Maha
Pengampun. Dosa yang begitu banyak akan dimaafkan oleh Allah. Maka hendaklah
mereka segera memohon ampun pada Allah meraih pahala dan hilanglah musibah. Allah
pun akan memberikan karunia yang disegerakan di dunia dengan istighfar tersebut yaitu
akan diturunkan hujan dengan deras dari langit, juga akan dikarunia harta dan anak yang
diharapkan. Begitu pula akan diberi karunia kebun dan sungai di antara kelezatan dunia.”
(Taisir Al Karimir Rahman, hal. 889). Itulah faedah istighfar dan meninggalkan dosa atau
maksiat.
Terdapat sebuah atsar dari Hasan Al Bashri rahimahullah yang menunjukkan bagaimana
faedah istighfar yang luar biasa.
، ‫ َو َش َكى ِإلَ ْي ِه آ َخر ْالفَ ْقر فَقَا َل اِ ْستَ ْغفِرْ هَّللا‬، ‫َأ َّن َر ُجاًل َش َكى ِإلَ ْي ِه ْال َج ْدب فَقَا َل اِ ْستَ ْغفِرْ هَّللا‬
‫ َو َش َكى ِإلَ ْي ِه آ َخر َع َدم ْال َولَد فَقَا َل‬، ‫َو َش َكى ِإلَ ْي ِه آ َخر َجفَاف بُ ْستَانه فَقَا َل اِ ْستَ ْغفِرْ هَّللا‬
‫ ثُ َّم تَاَل َعلَ ْي ِه ْم هَ ِذ ِه اآْل يَة‬، ‫اِ ْستَ ْغفِرْ هَّللا‬

“Sesungguhnya seseorang pernah mengadukan kepada Al Hasan tentang musim


paceklik yang terjadi. Lalu Al Hasan menasehatkan, “Beristigfarlah (mohon ampunlah)
kepada Allah”.

Kemudian orang lain mengadu lagi kepada beliau tentang kemiskinannya. Lalu Al Hasan
menasehatkan, “Beristigfarlah (mohon ampunlah) kepada Allah”.

Kemudian orang lain mengadu lagi kepada beliau tentang kekeringan pada lahan
(kebunnya). Lalu Al Hasan menasehatkan, “Beristigfarlah (mohon ampunlah) kepada
Allah”.
Kemudian orang lain mengadu lagi kepada beliau karena sampai waktu itu belum
memiliki anak. Lalu Al Hasan menasehatkan, “Beristigfarlah (mohon ampunlah) kepada
Allah”.

Kemudian setelah itu Al Hasan Al Bashri membacakan surat Nuh di atas. (Riwayat ini
disebutkan oleh Al Hafidz Ibnu Hajar di Fathul Bari, 11: 98)
Juga dapat kita lihat dari perkataan sahabat mulia Umar bin Al Khottob berikut.

Dari Asy Sya’bi, ia berkata, “’Umar bin Al Khottob radhiyallahu ‘anhu suatu saat meminta
diturunkannya hujan, namun beliau tidak menambah istighfar hingga beliau kembali, lalu
ada yang mengatakan padanya, ”Kami tidak melihatmu meminta hujan.” ‘Umar pun
mengatakan, “Aku sebenarnya sudah meminta diturunkannya hujan dari langit”.
Kemudian ‘Umar membaca ayat,
‫ يُرْ ِس ِل ال َّس َما َء َعلَ ْي ُك ْم ِم ْد َرارًا‬,‫ان َغفَّارًا‬
َ ‫ا ْستَ ْغفِرُوا َربَّ ُك ْم ِإنَّهُ َك‬

“Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun,


niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat”

Umar pun lantas mengatakan,

‫َويَا قَ ْو ِم ا ْستَ ْغفِرُوا َربَّ ُك ْم ثُ َّم تُوبُوا ِإلَ ْي ِه يُرْ ِس ِل ال َّس َما َء َعلَ ْي ُك ْم ِم ْد َرارًا‬

“Wahai kaumku, mintalah ampun kepada Rabb kalian. Kemudian bertaubatlah kepada-
Nya, niscaya Dia akan menurunkan pada kalian hujan lebat dari langit.” (HR. Al Baihaqi 3:
352)

Ketika menjelaskan surat Nuh di atas, Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan, “Jika kalian


meminta ampun (beristigfar) kepada Allah dan mentaati-Nya, niscaya kalian akan
mendapatkan banyak rizki, akan diberi keberkahan hujan dari langit, juga kalian akan
diberi keberkahan dari tanah dengan ditumbuhkannya berbagai tanaman,
dilimpahkannya air susu, dilapangkannyaharta, serta dikaruniakan anak dan keturunan.
Di samping itu, Allah juga akan memberikan pada kalian kebun-kebun dengan berbagai
buah yang di tengah-tengahnya akan dialirkan sungai-sungai.” (Tafsir Al Qur’an Al
‘Azhim, 7: 388)
Mengenai ayat di atas, Ibnu Katsir juga mengatakan, “Maksud ayat niscaya Dia akan
mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, yaitu Allah akan menurunkan hujan dengan
ucapan istighfar tersebut. Oleh karenanya, dianjurkan ketika shalat istisqa’ (shalat minta
hujan) untuk membaca surat Nuh ini.” (Idem, 7: 387)
Jadi, dengan istighfar dan meninggalkan dosa, musibah akan
terangkat, datang kemudahan rezeki, dan mudah hujan untuk turun.
Semoga Allah memberi taufik untuk terus memperbanyak istighfar.

Disusun saat Allah menyapu abu vulkanik dengan karunia hujan @ Pesantren Darush
Sholihin, Panggang, Gunungkidul, 19 Rabi’uts Tsani 1435 H
Akhukum fillah: Muhammad Abduh Tuasikal

Follow status kami via Facebook Muhammad Abduh Tuasikal, Fans Page Mengenal


Ajaran Islam Lebih Dekat, Twitter RumayshoCom
Akan segera hadir buku Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal terbaru: “Kenapa Masih
Enggan Shalat?” seharga Rp.16.000,-. Silakan lakukan pre order dengan format: Buku
enggan shalat# nama pemesan# alamat# no HP# jumlah buku, kirim ke 0852 00 171 22

Artikel yang Terkait


Doa Sahih Awal Bulan dan Awal Tahun Hijriyah
August 8, 2021

Kaidah Rezeki: Jika Satu Pintu Rezeki Ditutup, Harus Yakin Masih Ada Pintu yang Lain
August 3, 2021

Jazakumullah khoiran katsiron. Kalau boleh saya kembali bertanya. Saya setiap hari pulang pergi
kerja menghabiskan waktu sekitar 4 jam perjalanan. Selama perjalanan saya senang mengisi
dengan zikir. Manakah yang lebih baik saya baca dalam menemani perjalanan saya?
1. Zikir (tasbih, tahmid, takbir, tahlil)
2. Membaca alquran yang saya hafal
3. Istighfar
4. Membaca shalawat.
Terima kasih atas ilmunya.
Assalamualaikum ust, adakah korelasi firman Allah diatas dengan hadits nabi berikut:
“Umat ini diberi kabar gembira dengan kemuliaan, kedudukan, agama dan kekuatan di muka
bumi. Barangsiapa dari umat ini yang melakukan amalan akhirat untuk meraih dunia, maka di
akhirat dia tidak mendapatkan satu bagian pun.” (HR. Ahmad, Ibnu Hibban dalam kitab
Shahihnya, Al Hakim dan Al Baiaqi. Al Hakim mengatakan sanadnya shahih. Syaikh Al Albani
menshahihkan hadits ini dalam Shahih At Targhib wa At Tarhib).
Jujur ada harapan lebih dari sekedar penghapusan dosa pada setiap istighfar saya setelah
membaca artikel antum ini, saya khawatir istighfar saya yang mengharapkan harta dunia akan
menggugurkan inti dari istighfar tersebut yaitu permohonan ampun.
Mohon petunjuk antum

Anda mungkin juga menyukai