Anda di halaman 1dari 10

TRY OUT SUPER INTENSIF

TES KOMPETENSI AKADEMIK SOSHUM KE-4 (KODE 512)


KETERANGAN: GEOGRAFI Nomor 41 sampai dengan nomor 60
DURASI 18 MENIT

GEOGRAFI

Petunjuk A dipergunakan untuk menjawab soal 45. Jalur pegunungan lipatan sebelah utara jalur
nomor 41 sampai dengan nomor 60. gunung api di Pulau Jawa mempunyai
41. Faktor utama yang mendorong pesatnya potensi tambang, yaitu
perkembangan teknologi penginderaan jauh (A) tembaga dan emas.
pada era sekarang ini adalah (B) perak dan tembaga.
(A) keterbatasan untuk mengamati daerah (C) nikel dan bauksit.
yang sulit dijangkau. (D) minyak dan gas bumi.
(B) perkembangan teknologi (E) timah dan marmer.
kedirgantaraan dan antariksa.
(C) keterbatasan untuk memetakan 46. Faktor yang menyebabkan terbentuknya
permukaan bumi yang luas. lahan marginal di daerah dataran rendah
(D) perkembangan teknologi fotografi yang beriklim basah adalah
untuk mengenali objek. (A) tingginya curah hujan.
(E) standarnya perkembangan proses (B) seringnya daerah itu tergenang.
teknologi konvensional dalam (C) tingginya erosi tebing sungai.
komunikasi verbal. (D) seringnya daerah itu terkena luapan banjir.
(E) intensifnya proses sedimentasi.
42. Apa tujuan petani melakukan pembajakan
tanah sebelum melakukan penanaman? 47. Sistem pertanian tanaman pangan di
(A) meningkatkan kadar air tanah. Provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah yang
(B) memperbaiki tekstur tanah.
menggunakan penanaman berganda
(C) memperbaiki struktur tanah.
(multiple cropping) mempunyai keuntungan
(D) meningkatkan kesuburan tanah.
(E) menurunkan kadar racun tanah. (A) intensitas penggunaan tanah tinggi.
(B) banjir dan genangan berkurang.
43. Apa tujuan pemanfaatan citra multitemporal (C) unsur hara pada tanah tidak hilang.
dalam aplikasi penginderaan jauh pada (D) penghematan dalam pemupukan.
fenomena geografis (E) memungkinkan panen sepanjang tahun
(A) menentukan karakteristik objek pada
saat tertentu. 48. Dampak negatif yang timbul akibat revolusi
(B) mengidentifikasi periode perekaman hijau di sektor pertanian adalah
objek bumi. (A) peningkatan urbanisasi dan ekstensifikasi.
(C) mengetahui jeda waktu perekaman (B) peningkatan penggunaan pupuk organik.
objek bumi. (C) penurunan produksi dan pengangguran.
(D) membedakan waktu perekaman objek (D) peningkatan transmigrasi dan jumlah
bumi. petani.
(E) menganalisis perubahan objek bumi. (E) penurunan keanekaragaman hayati dan
44. Sekitar 60% penduduk Indonesia tinggal di ketergantungan tanaman terhadap pupuk.
Pulau Jawa yang wilayahnya hanya 7% dari 49. Ciri-ciri tumbuhan di Indonesia bagian barat
luas Indonesia. Permasalahan lingkungan
dengan iklim Af adalah
yang timbul di Pulau Jawa adalah
(A) kepadatan penduduk sangat tinggi. (A) daunnya bergugur pada musim kemarau.
(B) penurunan produktifitas pertanian. (B) didominasi oleh padang rumput.
(C) harga lahan meningkat secara drastis. (C) didominasi oleh pohon berdaun lebat.
(D) adanya persaingan penggunaan lahan. (D) ranting-ranting bertunas pada musim
(E) tekanan penduduk terhadap lahan hujan.
tinggi. (E) flora homogen dengan ketinggian
pohon < 60 meter.

Halaman 1 dari 3 halaman


Kode: 512 Program: TKA Soshum – TP 2018/2019

50. Kejadian banjir dan longsor yang terjadi di 52. Strategi yang dilakukan untuk
Manado berkaitan dengan daerah hutan di meningkatkan perekonomian masyarakat
wilayah hulu yang sudah gundul. Prinsip pesisir di Indonesia bagian timur khususnya
geografi yang diterapkan untuk menjelaskan Kepulauan Aru dengan cara
fenomena tersebut adalah (A) modernisasi sektor pertanian dan
(A) distribusi. (D) korelasi. industri perikanan.
(B) korologi. (E) deskripsi. (B) optimalisasi sawah pasang-surut.
(C) interelasi. (C) normalisasi sempadan sungai.
51. Danau Batur di Bali dan Danau Kalimutu di (D) peningkatan ekstensifikasi lahan untuk
Flores NTT merupakan contoh danau yang perkebunan teh.
terbentuk karena peristiwa (E) optimalisasi dan modernisasi sektor
(A) tektonik. (D) pelarutan. perikanan.
(B) vulkanik. (E) lipatan.
(C) patahan.

Bacaaan untuk menjawab soal nomor 53 sampai dengan nomor 55

Gabungan Tim LAPAN, ITB, dan AIT Thailand berhasil menghitung lebih dari 5000 bangunan
rusak akibat gempa yang terjadi di Palu dan Donggala. Tim baru menghitung sebagian wilayah yang
terpotret citra satelit. Data satelit yang digunakan adalah Satelit Pleiades tanggal 6 Juli 2018 (sebelum
gempa) yang diterima oleh Stasiun Bumi LAPAN di Parepare dan tanggal 30 September 2018 (setelah
gempa) yang diterima oleh Internasional Disaster Charter.
Metode yang digunakan adalah interpretasi visual dengan membandingkan data citra satelit sebelum
dan sesudah gempa. Hasil perhitungan menunjukkan adanya 418 rusak di Kabupaten Donggala, dan 2403
di Palu. Sedang yang kemungkinan rusak adalah 315 di Donggala dan 2010 di Palu. Data kerusakan
kemungkinan lebih banyak lagi karena belum seluruh wilayah dampak gempa terpotret dari citra satelit.
Dari total 5146 bangunan rusak yang terdata, 1045 bangunan terdapat di Perumnas Balaroa yang amblas
dengan luasan sekitar 47.8 Ha.
Tim gabungan ini masih terus bekerja dengan data-data satelit lainnya dan terus berkomunikasi
dengan komunitas internasional disaster charter.
Sumber: https://www.lapan.go.id/

53. Dari pemaparan di atas, karakteristik spasial tematik yang akan dirilis sebagai data
yang bisa membedakan antara bangunan keluaran terbaru mengenai kawasan yang
yang rusak dengan yang tidak rusak itu terlampir dalam bacaan di atas adalah
dapat diinterpretasi dari ciri (A) jalur lintasan material gunung api,
(A) warna dan bentuk. batas administrasi, letak koordinat, dan
(B) asosiasi dan gelap-terang objek. sebaran air artesis.
(C) tekstur dan bentuk. (B) jalur PDAM, persebaran gunung api,
(D) bayangan dan pantulan objek. jejak pergeseran lempeng, dan garis
(E) rona dan warna. astronomi.
(C) pola aliran sungai, persebaran
54. Dari data analisis sementara hasil permukiman, jenis penggunaan lahan,
penginderaan jauh tersebut, dari informasi dan jembatan penghubung.
tersebut dapat disimpulkan bahwa kejadian (D) jalur sesar, alur sungai, jenis tanah,
gempa yang membentuk likuifaksi ini batas administrasi, garis astronomi, dan
kerusakan yang paling parah terjadi di bentuk teluk.
(A) Donggala. (D) Gorontalo. (E) letak koordinat, batas administrasi,
(B) Palu. (E) Gowa. garis astronomi, dan persebaran
(C) Balaroa. permukiman.
55. Dalam proses kerja pada Sistem Informasi
Geografi, pengolahan data yang perlu
diperbaharui sebagai proses update peta

Halaman 2 dari 3 halaman


Program: TKA Soshum – TP 2018/2019 Kode: 512

56. Jenis tanah di Kalimantan didominasi oleh 60. Karakteristik biofisik daerah patahan
tanah gambut yang proses terjadinya Lembang dapat diinterpretasikan dengan
terbentuk dari material penampang
(A) vulkanik. (D) bed rock. (A) tanah datar dominan tanah aluvial.
(B) kapur. (E) sand dunes. (B) air sungai mengalir deras dengan pola
(C) organik. pinate.
(C) fauna yang beragam sebagai wilayah
57. Salah satu faktor yang memengaruhi sifat
Wallacea.
kimia tanah adalah
(A) tekstur tanah. (D) kerapatan flora yang rendah dengan
(B) struktur tanah. flora tipe muson tropis.
(C) mineral penyusun akuifer. (E) tanah subur tetapi berpotensi longsor
(D) infiltrasi air. dan gempa.
(E) suhu udara.

58. Prinsip geografi yang digunakan untuk


menganalisis produktivitas padi yang tinggi
pada tanah aluvial, ketinggian 500 mdpl,
dan curah hujan 2.000 mm/th adalah
(A) deskripsi dan spasial.
(B) interelasi dan deskripsi.
(C) distribusi dan ekologi.
(D) persebaran dan pola.
(E) korologi dan ekologi.

59. Berikut ini yang termasuk ke dalam


kategori SDA mineral organik adalah
(A) emas dan intan.
(B) intan dan nikel.
(C) batu mulia dan batu bara.
(D) minyak bumi dan batu bara.
(E) tembaga dan besi.
D:\LalaPo\TP 18-19\tryout\semester 2\soal\sma\512 (tkd soshum 200419)SI-4.doc

Halaman 3 dari 3 halaman


REVIEW UTBK 2019
GEOGRAFI
PAKET 2
1. Kesamaan unsur interpretasi pada citra resolusi 4 Potensi bencana yang terdapat pada bentuk
tinggi berwarna asli yang digunakan untuk morfologi berupa lereng terjal adalah
mendeteksi objek berupa hutan rawa dan hutan (A) abrasi.
pinus adalah (B) erosi.
(A) kesamaan rona dan tekstur. (C) amblesan.
(B) kesamaan rona, tekstur dan warna. (D) longsor.
(C) kesamaan bayangan, asosiasi dan situs. (E) rayapan tanah.
(D) kesamaan bayangan, bentuk, dan ukuran.
(E) kesamaan warna, ukuran, dan bentuk 5. Penempatan konservasi satwa di kawasan
gunung merapi Jogjakarta dianggap kurang
2. Untuk kegiatan eksplorasi sumber daya alam, tepat dikarenakan satwa akan terganggu oleh
SIG dapat menunjukkan lokasi berdasarkan (A) suhu udara.
informasi dari peta (B) erupsi.
(A) tata guna lahan, distribusi bahan tambang, (C) awan panas.
dan tutupan lahan. (D) suara.
(B) tutupan lahan, geologi, dan topografi. (E) hujan abu vulkanik.
(C) tata guna lahan, distribusi bahan tambang,
dan geologi
(D) geologi, topografi, dan tata guna lahan.
(E) tata guna lahan, tutupan lahan, dan
topografi.

3. Faktor yang mempengaruhi terbentuknya


densitas air laut adalah
(A) suhu dan tekanan air laut.
(B) tekanan dan kadar garam air laut
(C) suhu dan kadar garam air laut
(D) kadar garam dan topografi air laut
(E) topografi dan suhu udara di atas permukaan
laut.

1
REVIEW UTBK 2019
GEOGRAFI
PAKET 3

Hujan yang turun diwilayah utara D.I.Y dapat 4. Jenis batuan dengan permukaan kasar yang
mengakibatkan banjir dan tanah longsor di sejumlah tidak terbentuk dari material non vulkanik
titik di Daerah Istimewa Yogyakarta terutama di disebabkan oleh
daerah yang telah mengalami deforestasi hutan akibat (A) kristal
erupsi gunung merapi. (B) pembekuan
Sejumlah titik teridentifikasi bencana banjir dan (C) sedimentasi
longsor itu tersebar di wilayah Kabupaten Bantul, (D) pengaruh suhu
Kabupaten Gunung Kidul, dan Kulon Progo. (E) tekanan udara
Di Kabupaten Bantul, bencana longsor terjadi di
Imogiri, tepatnya di kawasan arah menuju Dlingo. 5. Penggunaan foto udara pankromatik untuk
objek hutan di perbukitan dapat dideteksi
1. Wilayah keraton Yogyakarta tidak rawan akan dengan menggunakan unsur interpretasi
terjadinya bencana yang berupa banjir dan (A) rona objek hutan lebih gelap dibanding
longsor karna tanah
(A) keruangan pusat kota. (B) situs objek hutan lebih terdistribusi di
(B) daerah bencana alam. lembah-lembah bukit dengan warna terang
(C) berada di luar kawasan bencana. (C) pola hutan lebih teratur
(D) memiliki tingkat curah hujan tinggi (D) warna hutan lebih cerah
(E) dataran rendah (E) asosiasi hutan berupa pemukiman
2. Tujuan dari dikembangkannya pemukiman
sepanjang lereng bukit sejajar dengan lembah
sungai di pedesaan adalah
(A) menghindari bukit longsor.
(B) menghindari letusan gunung merapi.
(C) menghindari banjir
(D) mendapatkan air bersih
(E) pembuangan limbah

3. Bentang alam di pantai berupa tebing pantai


terbentuk karena pengaruh
(A) pasang surut air laut
(B) gelombang air laut rendah
(C) pergerakan lempeng
(D) sedimentasi
(E) abrasi dan pengangkatan

1
REVIEW UTBK 2019
GEOGRAFI KE-4

1. Salah satu contoh dari Batuan beku


yang memiliki Kristal sempurna adalah 5. Pendekatan geografi yang tepat untuk
A. Pualam. D. Topaz. menganalisis terjadinya perubahan debit
B. Coal. E. Diroit. air sungai Ci Sadane akibat alih fungsi
C. Saphire. lahan dan penggunaan lahan yang
kurang memerhatikan lingkungan
2. Angin yang berhembus dapat mengikis adalah
permukaan daratan, sehingga ketika A. Ekologi
terdapat batuan penyusun yang dominan B. Spasial
menghalangi, mengalami pengelupasan, C. Regional
membentuk tiang–tiang yang mudah D. Keruangan
ambruk. Proses eksogenik yang E. Morfologi
dilakukan oleh angin tersebut
merupakan jenis
A. Orogenesa.
B. Sedimentasi.
C. Deflasi.
D. Denudasi.
E. Subduksi.

3. Suku Maya yang tinggal di


Semenanjung Yucatan terletak di
Negara
A. Panama.
B. Meksiko.
C. Kolumbia.
D. Nikaragua.
E. Kosta Rika.

4. Di daerah Lingkar kutub utara dan


selatan terdapat tumbuhan kerdil sejenis
lumut merupakan Bioma …
A. Taiga.
B. Stepa.
C. Tundra.
D. Sabana.
E. Konifer.

Ganesha Operation 1
REVIEW UTBK
GEOGRAFI
2019 KE-5

Gempa Lombok yang terjadi ditahun 2018 2. Upaya pemerintah dalam menangani gempa
merupakan fenomena yang langka dan menarik bumi di Lombok diantaranya yaitu dengan
perilakunya. Pola seismisitas yang naik turun membangun rumah yang bersifat tahan gempa.
memberikan kepanikan dan kebingungan, terutama Dalam mitigasi bencana termasuk jenis
masyarakat yang bermukim di Lombok, Bali, dan (A) mitigasi struktural.
Sumbawa setidaknya ada 6 kejadian gempa bumi (B) mitigasi non struktural.
yang memiliki magnitudo lebih dari 5,5. Gempa bumi (C) mitigasi fisik.
dengan magnitudo 6,4 yang terjadi pada 29 Juli 2018 (D) mitigasi gempa bumi.
merupakan awal dari rangkaian gempa Lombok (E) pertolongan bencana.
secara mekanisme kejadian gempa ini dipicu oleh
adanya aktivitas sesar naik di utara Lombok. 3. Prinsip geografi yang tepat digunakan untuk
Berdasarkan laporan awal BNPB pada tanggal menjelaskan fenomena yang tertulis di paragraf
30 Juli 2018 dari kejadian gempa ini terdapat korban ke-2 pada bacaan tersebut adalah
jiwa 16 orang dan lebih dari 10000 bangunan rusak. (A) deskripsi. (D) korologi.
Secara keseluruhan kerusakan tersebut meliputi (B) distribusi. (E) kompleks wilayah.
71.962 unit rumah rusak, 671 fasilitas pendidikan (C) interelasi.
rusak, 52 unit fasilitas kesehatan rusak, dan 128 unit
fasilitas peribadatan rusak. 4. Contoh bentukan alam yang terdapat di wilayah
Kawasan Bali dan Nusa Tenggara memiliki karst adalah
tatanan tektonik yang rumit dan aktif keberadaan (A) stalaktit dan delta.
zona subduksi dibagian selatan merupakan zona (B) sungai di bawah tanah dan oxbow lake.
tumbukan antara lempeng Indo–Australia dengan (C) dolina dan uvala.
lempeng Eurasia sedangkan dibagian Utara Bali dan (D) delta dan oxbow lake.
Nusa Tenggara kondisi tektoniknya dipengaruhi oleh (E) uvala dan delta.
adanya aktivitas pada busur belakang Flores.
5. Temperatur harian pada saat pagi, siang, dan
sore hari mengalami perbedaan. Atmosfer
1. Faktor penyebab terjadinya gempa bumi di sendiri memiliki ketebalan, sehingga faktor
Lombok, lebih disebabkan oleh adanya yang menyebabkan keadaan temperatur harian
tumbukan lempeng tersebut berbeda, yaitu karena atmosfer
(A) Eurasia dan Pasifik. melakukan proses
(B) Pasifik dan Indo–Australia. (A) absorpsi. (D) evaporasi.
(C) Eurasia dan Indo–Australia. (B) difraksi. (E) refleksi.
(D) Pasifik dan Philipina. (C) dikresi.
(E) Philipina dan Indo–Australia.

Pengetik: Tri

1
SOLUSI REVIEW UTBK 2019
GEOGRAFI
PAKET 2
1. Jawaban : (B) .
Dalam interpretasi citra beresolusi tinggi
berwarna asli dalam mendeteksi objek berupa
hutan rawa dan hutan pinus, maka akan
memiliki kesamaan unsur rona, tekstur, dan
warna.

2. Jawaban : (C) .
Sistem Informasi Geografi (SIG) dalam
eksplorasi sumber daya alam dapat
menunjukkan suatu lokasi keberadaan sumber
daya alam berdasarkan informasi dari peta tata
guna lahan, distribusi bahan tambang, dan
geologi.

3. Jawaban : (C)
Faktor yang memengaruhi densitas air laut yaitu
suhu/temperatur dan kadar garam.

4. Jawaban : (D)
Potensi bencana yang akan terjadi pada wilayah
yang berlereng terjal yaitu terjadinya longsor.

5. Jawaban : (C)
Penempatan konservasi satwa di kawasan
gunung merapi di Jogyakarta dianggap kurang
tepat dikarenakan satwa akan terganggu oleh
adanya awan panas.

1
SOLUSI REVIEW UTBK 2019
GEOGRAFI PAKET 3

1. Jawaban : C
Yogya cenderung aman dari bencana banjir
dan longsor karena berada di luar kawasan
bencana

2. Jawaban : C
Di pedesaan pemukiman di bangun di
sepanjang lereng bukit, sejajar dengan
lembah sungai bertujuan untuk menghindari
banjir.

3. Jawaban : E
Abrasi dan pengangkatan dapat
memengaruhi terbentuknya bentang alam
tebing pantai.

4. Jawaban : C
ketika suatu jenis batuan yang
permukaannya kasar dengan keadaan tidak
dibentuk dari material non vulkanik berarti
hal tersebut dipengaruhi oleh proses
sedimentasi.

5. Jawaban : A
Penggunaan foto udara pankromatik untuk
objek diperbukitan dapat dideteksi dengan
unsur rona dengan objek hutan nampak
lebih gelap dibandingkan tanah.

1
SOLUSI REVIEW UTBK
GEOGRAF
2019 KE-5
I
1. Jawaban: C 4. Jawaban: C
Lombok merupakan zona tumbukan antara Di wiayah karst, bentukan alamnya dapat
lempeng Eurasia dengan Indo-Australia, dan berupa, stalaktit, stalakmit, dolina, dan uvala.
penyebab terjadinya gempa bumi pada bacaan
tersebut dipengaruhi oleh tumbukan antara 5. Jawaban: A
kedua lempeng tersebut. Temperatur harian pada saat pagi, siang, dan
sore hari memiliki perbedaan, faktor
2. Jawaban: A penyebabnya yaitu karena atmosfer melakukan
Mitigasi struktural contohnya membangun proses absorpsi. Atmosfer memiliki ketebalan
rumah yang bersifat tahan gempa. yang praktis sama pada saat pagi dan sore hari,
sudut datang sinar Matahari miring, sehingga
3. Jawaban: A sinar Matahari perlu melintasi ketebalan
Prinsip deskripsi merupakan prinsip yang atmosfer dari pada siang hari. Semakin tebal
menjelaskan, memaparkan, mendeskripsikan atmosfer yang dilintasi, maka semakin banyak
terjadinya suatu fenomena energi Matahari yang diserap oleh atmosfer.
Dampaknya saat pagi dan sore hari permukaan
Bumi sedikit menerima energi Matahari dari
pada siang hari.

Pengetik: Tri

Anda mungkin juga menyukai