Anda di halaman 1dari 15

PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, PENERAPAN

SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH, DAN PENERAPAN


STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN TERHADAP
KUALITAS LAPORAN KEUANGAN DAERAH
(Studi Empiris Pada SKPD Provinsi Riau)

Oleh :
Dicky Rahman
Pembimbing: Hardi dan Volta Diyanto

Faculty of Economics Riau University, Pekanbaru Indonesia


e-mail : dickyrahman78@yahoo.co.id

The ,PSDFW RI 8WLOL]DWLRQ RI ,QIRUPDWLRQ 7HFKQRORJL WKH $SSOLFDWLRQ RI 5HJLRQ¶V


Financial Accounting System and Application of the Government Accounting
6WDQGDUGV RQ WKH 4XDOLW\ RI 5HJLRQ¶V )LQDQFLDO 5HSRUWLng
(Empirical Study at Department in Riau Province)

ABSTRACT

This research aim to analyze the impact of empirical utilization of


LQIRUPDWLRQ WHFKQRORJ\ WKH DSSOLFDWLRQ RI UHJLRQ¶V )LQDQFLDO $FFRXQWLQJ 6\VWHP
and application of the government accounting standards on the quality of
UHJLRQ¶V ILQDQFLDO UHSRUWLQJ DUHD LQ 5LDX SURYLQFH 'DWD DQDO\VLV PHWKRG XVHG LQ
this research is multiple regression with the help of SPSS Version 20.0.
Population in this research is the all of Echelon III and IV Unit in the Riau
provincial government amounting to 1063 people. Respondents of this research is
some have maintained echelon III and IV in each SKPD(satuan kerja perangkat
daerah) Riau Province. Echelon III and IV chosen as respondents with a reason
to look at managerial performance in the quality of financial reporting area.
Results of this research is the utilization of information technology,
,PSOHPHQWDWLRQ RI 5HJLRQ¶V )LQDQFLDO $FFRXQWLQJ 6\VWHP ,PSOHPHQWDWLRQ RI WKH
Government Accounting Standards positive significantly affects the quality of the
region's financial reporting can be viewed by t> t table.

Keywords: Information Technology, Accounting, Government, Quality and


Reporting.

PENDAHULUAN pemerintah. Sebagai salah satu bentuk


akuntabilitas, terutama akuntabilitas
Pelaksanaan otonomi ternyata finansial, pemerintah daerah
memberikan dampak yang luas bertanggung jawab untuk
terhadap pelayanan pemerintah kepada mempublikasikan laporan keuangan
masyarakat (publik). Kondisi ini akan kepada para pemangku kepentingan.
semakin menguatkan tuntutan Laporan keuangan sektor publik
akuntabilitas atas organisasi merupakan representasi posisi

Jom FEKON Vol. 2 Nomor. 2 Oktober 2015 1


keuangan dari transaksi-transaksi yang belum menyajikan data-data yang
dilakukan oleh suatu entitas sektor sesuai dengan peraturan dan masih
publik. Tujuan umum pelaporan banyak penyimpangan-penyimpangan
keuangan adalah memberikan yang berhasil ditemukan oleh Badan
informasi mengenai posisi keuangan , Pemeriksa Keuangan (BPK) dalam
kinerja, dan arus kas suatu entitas yang pelaksanaan audit laporan keuangan
berguna bagi sejumlah besar pemakai pemerintah membuat tuntutan
untuk membuat dan mengevaluasi masyarakat terhadap penyelenggaraan
keputusan mengenai alokasi sumber pemerintahan yang baik (good
daya yang dipakai suatu entitas dalam governance government) meningkat.
aktivitasnya guna mencapai tujuan Laporan keuangan merupakan
(Bastian, 2010:297) . media bagi sebuah entitas dalam hal ini
Laporan Keuangan Pemerintah pemerintah untuk mempertanggung
Daerah (LKPD) setiap tahunnya jawabkan kinerja keuangannya kepada
mendapat penilaian berupa Opini dari publik. Pemerintah harus mampu
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). menyajikan laporan keuangan yang
Ketika BPK memberikan Opini Wajar mengandung informasi keuangan yang
Tanpa Pengecualian (WTP) terhadap berkualitas. Dalam Standar Akuntansi
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Pemerintahan (SAP) dijelaskan bahwa
(LKPD), artinya dapat dikatakan laporan keuangan berkualitas itu
bahwa laporan keuangan suatu entitas memenuhi karakteristik Relevan,
pemerintah daerah tersebut disajikan Andal, Dapat dibandingkan, dan Dapat
dan diungkapkan secara wajar dan dipahami.
berkualitas. Terdapat lima opini yang Hal pertama yang mungkin
diberikan pemeriksa yaitu : Opini mempengaruhi kualitas pelaporan
Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), keuangan suatu entitas sektor publik
Opini Wajar Tanpa Pengecualian adalah pemanfaatan teknologi
Dengan Paragraf Penjelas (WTP-DPP), informasi yang dilakukan oleh suatu
Opini Wajar Dengan Pengecualian entitas tersebut. Tersedianya teknologi
(WDP), Opini Tidak Wajar (TW), dan informasi diharapkan dapat membantu
Pernyataan Menolak memberi Opini dalam proses pelaporan keuangan
atau Tidak Memberi Pendapat (TMP). sehingga dapat menghasilkan laporan
Fenomena pelaporan keuangan keuangan yang handal dan tepat waktu.
pemerintah di Indonesia merupakan Selain itu, hal kedua yang
sesuatu hal yang menarik untuk dikaji mendasar mempengaruhi kualitas
lebih lanjut. Dari berbagai tulisan dapat laporan keuangan pemerintah daerah
diketahui bahwa , ternyata di dalam adalah manfaat Penerapan Sistem
laporan keuangan pemerintah masih Akuntansi Keuangan Daerah. Bastian
banyak disajikan data-data yang tidak (2010: 4) mengungkapkan bahwa jika
sesuai. Selain itu juga masih banyak belum memahami sistem akuntansi,
penyimpangan-penyimpangan yang maka belum memahami penyusunan
berhasil ditemukan oleh Badan laporan keuangan, karena akuntansi
Pemeriksa Keuangan dalam pada dasarnya merupakan sistem
pelaksanaan audit laporan keuangan pengolahan informasi yang
pemerintah. menghasilkan keluaran berupa
Masih banyaknya fenomena informasi akuntansi atau laporan
laporan keuangan pemerintah yang keuangan.

Jom FEKON Vol. 2 Nomor. 2 Oktober 2015 2


Hal ketiga yang mempengaruhi Pemerintah Provinsi Riau? 2) Apakah
kualitas laporan keuangan pemerintah Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan
daerah adalah penerapan Standar Daerah pada Perangkat SKPD secara
Akuntansi Pemerintahan pada entitas parsial berpengaruh positif terhadap
tersebut. Berdasarkan Peraturan Kualitas Laporan Keuangan Daerah
Pemerintah No 71 Tahun 2010, Standar Pada Pemerintah Provinsi Riau? 3)
akuntansi pemerintahan diartikan Apakah Penerapan Standar Akuntansi
sebagai prinsip-prinsip akuntansi dalam Pemerintah (SAP) pada Perangkat
penyusunan dan penyajian laporan SKPD secara parsial berpengaruh
keuangan pemerintah dalam bentuk positif terhadap Kualitas Laporan
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Daerah Pada Pemerintah
Pemerintahan (PSAP), serta disusun Provinsi Riau?
dengan mengacu kepada Kerangka Berdasarkan rumusan masalah di
Konseptual Akuntansi Pemerintahan. atas, maka tujuan dari penelitian ini
Dengan diterapkannya standar adalah: 1) Untuk memberikan bukti
akuntansi pemerintahan yang baik, empiris bahwa Pemanfaatan Teknologi
maka pemerintah daerah akan memiliki Informasi pada Perangkat SKPD secara
kualitas informasi yang baik, karena parsial berpengaruh positif terhadap
laporan keuangan pemerintah daerah Kualitas Laporan Keuangan Daerah
harus sesuai dengan standar akuntansi Pada Pemerintah Provinsi Riau. 2)
pemerintahan. Untuk memberikan bukti empiris
Penelitian ini mengacu pada bahwa Penerapan Sistem Akuntansi
penelitian yang dilakukan oleh Keuangan Daerah pada Perangkat
Botutihe (2013) dan Nurhayati (2013) SKPD secara parsial berpengaruh
dan menambah variabel pemanfaatan positif terhadap Kualitas Laporan
teknologi informasi dari penelitian Keuangan Daerah Pada Pemerintah
yang dilakukan Yosefrinaldi (2013), Provinsi Riau. 3) Untuk memberikan
serta mengganti sampel atau objek bukti empiris bahwa Penerapan Standar
penelitian pada SKPD Provinsi Riau. Akuntansi Pemerintahan pada
Penulis lebih memilih variabel perangkat SKPD secara parsial
pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif terhadap Kualitas
karena apabila teknologi informasi Laporan Keuangan Daerah Pada
yang ada tidak dimanfaatakan oleh Pemerintah Provinsi Riau.
pemakainya dengan maksimal, maka
akan menjadi faktor kurang TELAAH PUSTAKA
berkualitasnya laporan keuangan.
Alasan penulis mengangkat judul ini Pemanfaatan Teknologi Informasi
kembali selain untuk menguji Teknologi merupakan sisi supply
konsistensi hasil penelitian terdahulu dari kebutuhan akan sarana pengolahan
juga untuk mengembangkan penelitian data dan komunikasi yang cepat dan
yang telah dilakukan sebelumnya. murah (Hariningsih, 2005:4).
Adapun rumusan masalah Sedangkan menurut Simarmata
penelitian ini adalah: 1) Apakah (2006:2), teknologi dapat dipahami
Pemanfaatan Teknologi Informasi pada sebagai upaya untuk mendapatkan
Perangkat SKPD secara parsial suatu produk yang dilakukan oleh
berpengaruh positif terhadap Kualitas manusia dengan memanfaatkan
Laporan Keuangan Daerah Pada peralatan, proses dan sumber daya.

Jom FEKON Vol. 2 Nomor. 2 Oktober 2015 3


Teknologi informasi mengacu pada Menurut PP 71 tahun 2010,
suatu item yang bermacam-macam dan laporan keuangan yang harus dibuat
kemampuan yang digunakan dalam oleh SKPD adalah :
pembuatan, penyimpanan, dan a. Neraca
penyebaran data serta informasi. b. Laporan Realisasi Anggaran dan,
Komponen utamanya ada tiga yaitu c. Laporan arus kas
komputer, komunikasi dan d. Catatan atas laporan keuangan
keterampilan (Simarmata, 2006:3). e. Laporan perubahan saldo anggaran
Pemanfaatan Teknologi informasi lebih
merupakan pengguanaan secara f. Laporan operasional
optimal komputer (mainframe, mini, g. Laporan perubahan ekuitas
micro), perangkat lunak (software),
database, jaringan (internet, intranet), Penerepan Standar Akuntansi
electronic commerce, dan jenis lainnya Pemerintah (SAP)
yang berhubungan dengan teknologi Berdasarkan Peraturan Pemerintah
(Wilkinson et al., 2000 dalam No 71 Tahun 2010, Standar akuntansi
Yosefrinaldi, 2012). Teknologi pemerintahan diartikan sebagai prinsip-
informasi selain sebagai teknologi prinsip akuntansi dalam penyusunan
komputer (hardware dan software) dan penyajian laporan keuangan
untuk pemrosesan dan penyimpanan pemerintah dalam bentuk Pernyataan
informasi, juga berfungsi sebagai Standar Akuntansi Pemerintahan
teknologi komunikasi untuk (PSAP), serta disusun dengan mengacu
penyebaran informasi. kepada Kerangka Konseptual
Akuntansi Pemerintahan.
Penerepan Sistem Akuntansi SAP Berbasis Akrual adalah SAP
Keuangan Daerah yang mengakui pendapatan, beban,
Permendagri Nomor 59 Tahun aset, utang, dan ekuitas dalam
2007 juga dijelaskan Bahwa sistem pelaporan finansial berbasis akrual,
akuntansi keuangan daerah serta mengakui pendapatan, belanja,
didefinisikan sebagai, serangkaian dan pembiayaan dalam pelaporan
prosedur mulai dari proses pelaksanaan anggaran berdasarkan
pengumpulan data, pencatatan, basis yang ditetapkan dalam
pengikhtisaran, sampai dengan APBN/APBD (PP No 71 tahun 2010).
pelaporan keuangan dalam rangka Peraturan Pemerintah No 71 Tahun
pertanggung jawaban pelaksanaan 2010 menjelaskan bahwa SAP
APBD yang dapat dilakukan secara diperlukan untuk menyusun laporan
manual atau menggunakan aplikasi pertanggungjawaban pelaksanaan
komputer. APBN/ APBD berupa laporan
Halim, (2012: 84) Menjelaskan keuangan pemerintah daerah. Hal ini
sistem akutansi pemerintah daerah diperlukan untuk merencanakan biaya-
secara garis besar terdiri atas empat biaya yang digunakan dalam kegiatan
prosedur akuntansi yaitu akuntansi pemerintahan, serta memprediksi
penerimaan kas, akuntansi pengeluaran kondisi ekonomi setelah kegiatan
kas, akuntasi selain kas, dan akuntansi pemerintahan dilaksanakan.
asset. Berdasarkan Peraturan Pemerintah
No.71 tahun 2010 Tentang Standar

Jom FEKON Vol. 2 Nomor. 2 Oktober 2015 4


Akuntansi Pemerintahan memuat dua 40 SKPD. Untuk penelitian ini akan
belas pernyataan, yaitu: dilakukan pada seluruh SKPD
1. PSAP Nomor 01 tentang Penyajian pemerintah Provinsi Riau. Alasan
Laporan Keuangan; penulis memilih keseluruhan SKPD
2. PSAP Nomor 02 tentang Laporan adalah untuk memperluas jawaban
Realisasi Anggaran; terhadap apa yang akan diteliti.
3. PSAP Nomor 03 tentang Laporan Responden dari penelitian ini adalah
Arus Kas; seagian pejabat eselon III dan IVdi
4. PSAP Nomor 04 tentang Catatan setiap SKPD Provinsi Riau. Pejabat
atas Laporan Keuangan; eselon III dan IV dipilih sebagai
5. PSAP Nomor 05 tentang Akuntansi responden dengan alasan untuk melihat
Persediaan; kinerja manajerial dalam kualitas
6. PSAP Nomor 06 tentang Akuntansi laporan keuangan daera. Dari setiap
Investasi; SKPD akan diambil 3 responden,
7. PSAP Nomor 07 tentang Akuntansi sehingga sampel yang diambil dalam
Aset Tetap; penelitian ini berjumlah 120
8. PSAP Nomor 08 tentang Akuntansi responden.
Konstruksi Dalam Pekerjaan; Sumber data penelitian ini adalah
9. PSAP Nomor 09 tentang Akuntansi data primer yaitu sumber data
Kewajiban; penelitian yang diperoleh secara
10.PSAP Nomor 10 tentang Koreksi langsung dari sumber ahli. Kuisiner
Kesalahan, Perubahan Kebijakan dalam penelitian ini mengacu pada
Akuntansi dan Peristiwa Luar Biasa kuisioner penelitian sebelumnya yaitu
11.PSAP Nomor 11 tentang Laporan diambil dari penelitian As Syifa
Keuangan Konsolidasian; Nurillah (2014) dan Riany Nurhayati
12.PSAP Nomor 12 tentang Laporan (2013). Seluruh Variabel dalam
Operasional penelitian ini diukur dengan skala likert
1-5 yaitu mengukur sikap dengan
METODOLOGI PENELITIAN mengatakan setuju atau tidak setuju
terhadap pertanyaan yang diajukan
Populasi adalah wilayah dengan skor 5 (SS= Sangat Setuju),
generalisasi yang terdiri atas objek atau skor 4 (S= Setuju), skor 3 (N= Netral),
subjek yang mempunyai kualitas dan skor 2 (TS= Tidak Setuju), dan skor 1
karakteristik tertentu yang ditetapkan (STS= Sangat Tidak Setuju).
oleh peneliti untuk dipelajari, Teknik pengumpulan data yang
kemudian ditarik kesimpulannya digunakan dalam penelitian ini yang
(Sugiyono, 2014:61). Populasi adalah Penelitian Lapangan, yaitu
mengacu pada keseluruhan kelompok pengumpulan data primer dengan cara
orang, kejadian atau hal minat yang memberikan surat yang berisikan
ingin peneliti investigasi (Sekaran, pernyataan kepada instansi terkait
2006:121). Populasi dalam penelitian melalui peninjauan secara langsung.
ini adalah Seluruh Pejabat Eselon III Metode analisis data yang
dan IV Satuan Kerja Perangkat Daerah digunakan dalam penelitian ini adalah
(SKPD) di lingkungan pemerintah regresi berganda (multiple regression)
Provinsi Riau yang berjumlah 1063 dengan bantuan komputer melalui
orang. Satuan Kerja Perangkat Daerah program SPSS 20.0 for Windows.
di lingkungan Provinsi Riau berjumlah

Jom FEKON Vol. 2 Nomor. 2 Oktober 2015 5


Adapun uji yang digunakan dalam b) Uji Multikolinearitas, Uji
penelitian ini sebagai berikut: multikolinieritas merupakan uji
1) Statistik Deskriptif, Uji statistik yang ditujukan untuk menguji
deskriptif digunakan untuk apakah model regresi
menyajikan dan menganalisis data ditemukan adanya korelasi
disertai perhitungan agar dapat antar variabel bebas (variabel
memperjelas keadaan atau indenpenden).
karakteristik data. Statistik c) Uji Heteros Kedastisitas, Uji
deskriptif memberikan gambaran heterokedastisitas bertujuan
mengenai data melalui rata-rata, menguji apakah dalam model
standar deviasi, maksimum dan regresi terjadi ketidaksamaan
minimum. variance dari residual satu
2) Uji Kualitas Data, uji kualitas data pengamatan ke pengamatan
digunakan untuk menentukan lain.
apakah data yang diperoleh 4) Uji Model, terdiri dari:
dikatakan sesuai. Uji kualitas data a) Uji Koefisien Determinasi,
dalam penelitian ini terbagi 2 yaitu; Koefisien Determinasi (R2)
a) Uji reliabilitas , Menurut adalah sebuah koefisien yang
Ghozali (2013:47), reliabilitas menunjukkan persentase
adalah alat untuk mengukur pengaruh semua variabel
suatu kuesioner yang independen terhadap variabel
merupakan indikator dari dependen. Persentase tersebut
variabel atau konstruk. Suatu menujukkan seberapa besar
kuesioner dikatakan reliable variabel independen dapat
atau handal jika jawaban menjelaskan variabel
seseorang terhadap pernyataan dependennya (Ghozali 2011
adalah konsisten atau stabil dari dalam Zaliarti 2013).
waktu ke waktu. b) Uji Hipotesis, Pengujian
b) Uji Validitas, Uji validitas hipotesis dalam penelitian ini
digunakan untuk mengukur sah diuji dengan menggunakan uji t.
atau valid tidaknya suatu Uji t digunakan untuk
kuesioner. Suatu kuesioner mengetahui apakah variabel
dikatakan valid jika pertanyaan independen secara parsial
pada kuesioner mampu untuk berpengaruh terhadap variabel
mengungkapkan sesuatu yang dependen (Ghozali 2011 dalam
akan diukur oleh kuesioner Zaliarti 2013). Apabila t
tersebut (Ghozali, 2013:52). hitung> t tabel maka Ha
3) Uji Asumsi Klasik, uji asumsi klasik diterima dan Ho ditolak, dan
dalam penelitian ini ada 3 yaitu: Apabila t hitung< t tabel maka
a) Uji Normalitas, Uji normalitas Ha ditolak dan Ho diterima.
dilakukan untuk melihat apakah c) Uji Analisis Regresi Berganda,
dalam model regresi variabel Analisis regresi berganda akan
terikat dan variabel bebas dilakukan bila jumlah variabel
keduanya mempunyai distribusi Independennya minimal 2.
normal ataukah tidak (Ghozali, Bentuk umum persamaan
2013:160). regresi dirumuskan sebagai
berikut:

Jom FEKON Vol. 2 Nomor. 2 Oktober 2015 6


KLKD = a + b1PTI + dengan instrumen yang dikembangkan
b2PSAKD + b3PSAP +e dalam penelitian Nurillah (2014),
Keterangan: dengan 8 item pernyataan.
A = Konstanta
b1,2,3 = Koefisien Regresi Pemanfaatan Teknologi Informasi
Parsial (X1)
e = Variabel Pengangguan Teknologi informasi dapat
(error) diartikan sebagai suatu teknologi yang
PTI = Pemanfaatan digunakan untuk mengolah data,
Teknologi Informasi termasuk memproses, mendapatkan,
PSAKD = Penerapan menyusun, menyimpan, memanipulasi
Sistem Akuntansi Keuangan data dalam berbagai cara untuk
Daerah menghasilkan informasi yang
PSAP = Penerapan berkualitas, yaitu informasi yang
Standar Akuntansi Pemerintah relevan, akurat dan tepat waktu, yang
(SAP) digunakan untuk keperluan pribadi,
KLKD = Kualitas bisnis, dan pemerintahan dan
Laporan Keuangan Daerah merupakan informasi yang strategis
untuk pengambilan keputusan.
Variabel Penelitian dan Definisi Pemanfaatan Teknologi informasi
Operasional merupakan pengguanaan secara
Variabel-variabel dalam optimal komputer (mainframe, mini,
penilitian ini adalah variabel micro), perangkat lunak (software),
independen dan variabel database, jaringan (internet, intranet),
dependen.Variabel independen adalah electronic commerce, dan jenis lainnya
Pemanfaatan Teknologi Informasi, yang berhubungan dengan teknologi
Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan (Wilkinson et al , 2000 dalam
Daerah, dan Penerapan Standar Yosefrinaldi , 2012). Variabel
Akuntansi Pemerintah pemanfaatan teknologi informasi
(SAP).Sedangkan variabel dependen diukur dengan instrumen yang
adalah Kualitas Laporan Keuangan digunakan dalam penelitian Nurillah
Daerah. Untuk lebih jelas, masing- (2014), dengan 6 item pernyataan.
masing variabel dijelaskan sebagai
berikut : Penerapan Sistem Akuntansi
Keuangan Daerah (X2)
Kualitas Laporan Keuangan Daerah Sistem akuntansi keuangan daerah
(Y) yaitu sistem akuntansi yang meliputi
Variabel dependen dalam proses pencatatan, pengelolaan,
Penelitian ini adalah Kualitas Laporan penafsiran, peringkasan transaksi atau
Keuangan Daerah. Kualitas laporan kejadian keuangan serta pelaporan
keuangan adalah karakteristik kualitatif keuangannya dalam rangka
yang dimiliki laporan keuangan (PP pelaksanaan APBD, dilaksanakan
No.71 Tahun 2010). Karakteristik sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi
kualitatif tersebut adalah Relevan, yang berterima umum (Kepmendagri
andal, dapat dibandingkan, dan dapat nomor 29 Tahun 2002). Menurut
dipahami. Variabel kualitas laporan Halim (2012:56) sistem akuntansi
keuangan daerah ini akan diukur pemerintah daerah adalah Serangkaian

Jom FEKON Vol. 2 Nomor. 2 Oktober 2015 7


sistematik dari prosedur, Tabel 1
Jumlah sampel dan Tingkat pengembalian
penyelenggara,peralatan dan elemen kuisioner
lain untuk mewujudkan fungsi Keterangan Jumlah Persentase
akuntansi sejak analisis transaksi (%)
Kuisioner yang 120 100%
sampai dengan pelaporan keuangan disebar
dilingkungan organisasi pemerintahan. Kuisioner yang (12) 10
Variabel Penerapan sistim tidak kembali
akuntansi keuangan daerah ini diukur Kuisioner yang (3) 2,5
tidak dapat
dengan instrument yang digunakan dianalisis
dalam penelitian Nurillah (2014) Kuisioner yang 105 87,5
dengan 8 item pernyataan. dapat dianalisis
Sumber: Data olahan

Penerapan Standar Akuntansi Berdasarkan tabel 1 diatas,


Pemerintah (X3) dapat dilihat bahwa kuisioner yang
Berdasarkan Peraturan Pemerintah disebar berjumlah 120 kuisioner,
No 71 Tahun 2010, Standar akuntansi sedangkan yang bisa dianalisis adalah
pemerintahan diartikan sebagai prinsip- 105 kuisioner.
prinsip akuntansi dalam penyusunan
dan penyajian laporan keuangan Hasil Statistik Deskriptive
pemerintah dalam bentuk Pernyataan Statistik deskriptif ini
Standar Akuntansi Pemerintahan memberikan gambaran mengenai nilai
(PSAP), serta disusun dengan mengacu minimum, nilai maksimum, nilai rata-
kepada Kerangka Konseptual. rata dan standart deviation (simpangan
Variabel penerapan standar baku) data yang digunakan dalam
akuntansi pemerintahan ini diukur penelitian.
dengan instrument yang digunakan Tabel 2
Statistik Descriptive
dalam penelitian Nurhayati (2013) N Min Max Mean Std.
dengan 15 item pernyataan. Deviation

HASIL PENELITIAN DAN KLKD 105 24,00 40,00 33,4762 3,70316


PEMBAHASAN
PTI 105 17,00 30,00 24,7714 3,01042

Pengembalian Kuisioner PSAKD 105 19,00 40,00 33,3714 3,53351


Kuisioner diberikan kepada 40 PSAP 105 52,00 73,00 62,6381 4,44437
Satuan Kerja Perangkat Daerah
Valid N
Provinsi Riau.Masing-masing SKPD (listwise)
105
diberikan tiga kuisioner kepada bagian
keuangan. Jumlah kuisioner yang diisi Sumber : Data Olahan SPSS
dan dikembalikan sebanyak 105 buah
Berdasarkan tabel 2 diatas,
dengan tingkat respon 87,5 %. Semua
semua variabel yaitu pemanfaatan
total kuisioner dapat digunakan karena
teknologi informasi, penerapan sistem
telah sesuai dengan yang diinginkan
akuntansi keuangan daerah, dan
penulis. Tingkat pengembalian
penerapan standar akuntansi
kuisioner dapat dilihat pada tabel
pemerintahan disajikan dalam bentuk
berikut:
descriptive statistic yang menunjukkan

Jom FEKON Vol. 2 Nomor. 2 Oktober 2015 8


nilai minimum, maksimum, rata-rata, dependen, variabel independen atau
dan juga standar deviasi. keduanya mempunyai distribusi yang
normal.
Hasil Pengujian Kualitas Data Gambar 1
Normal Prosbability Plot
Hasil Uji Validitas

Uji validitas digunakan dengan


membandingkan nilai r hitung dengan r
tabel untuk degree of freedom (df)= n-2
dengan alpha 0.05, n adalah jumlah
sampel. Dalam penelitian ini df= n-2
(105-2)=103 sehingga didapat r tabel
untuk df 103 adalah 0,1918.
Berdasarkan hasil uji validitas di atas Sumber : Data Olahan SPSS
dapat dilihat bahwa r hitung > r tabel
maka keseluruhan instrumen Berdasarkan gambar 1 diatas,
pernyataan yang digunakan dalam terlihat titik-titik menyebar disekitar
penelitian ini dinyatakan valid. garis diagonal, serta penyebarannya
mendekati garis diagonal. Maka model
Hasil Uji Reliabilitas regresi ini memenuhi asumsi
Pengujian realibitas atau normalitas.
keandalan instrument dilakukan dengan
menggunakan rumus Alpha Cronbach. b. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Batasan minimum adalah 0,6. Variabel Model regresi yang baik adalah
dikatakan reliable jika nilai cronbach yang homoskedastisitas atau tidak
alpha > 0,6. terjadi heteroskedastisitas.
Tabel 3 Gambar 2
Hasil Uji Reliabilitas Uji Heteroskedastisitas
Variabel Batas Reliabilitas
Pemanfaatan Teknologi 0,809
Informasi
Penerapan Sistim 0,726
Akuntansi Keuangan
Daerah
Penerapan Standar 0,753
Akuntansi Pemerintahan
KualitasLaporan 0,800
Keuangan Daerah Sumber : Data Olahan SPSS
Sumber : Data Olahan SPSS
Berdasarkan gambar 2 diatas,
Berdasarkan tabel 3 diatas, dapat disimpulkan bahwa model regresi
semua variabel yang digunakan dalam tidak terjadi heteroskedastisitas.
penelitian ini adalah reliable, karena Dengan kata lain terjadi kesamaan
diketahui bahwa nilai cronbach alpha varian dari residual dari satu
keseluruhan variabel > 0,6. pengamatan ke pengamatan yang lain.
Kesimpulan ini diperoleh dengan
Hasil Uji Asumsi Klasik melihat penyebaran titik-titik yang
a. Hasil Uji Normalitas menyebar secara acak, tidak
Digunakan untuk menguji membentuk sebuah pola tertentu yang
apakah dalam model regresi, variabel jelas, serta tersebar baik diatas maupun

Jom FEKON Vol. 2 Nomor. 2 Oktober 2015 9


dibawah angka 0 pada sumbu Y. Maka Dalam penelitian ini, hipotesis
dapat dikatakan tidak terjadi diuji dengan model regresi linier
heteroskedastisitas. berganda untuk memperoleh gambaran
menyeluruh mengenai pengaruh
c. Hasil Uji Multikoleniaritas variable independen dan dependen.
Uji multikolinearitas bertujuan
untuk membuktikan atau menguji Dari tabel 5 didapatkan bahwa:
apakah dalam suatu model regresi ./.' . 37, 36$.'
ditemukan adanya korelasi antar PSAP + e
variabel bebas (independen). Keterangan :
Tabel 4 KLKD = Kualitas Laporan Keuangan
Uji Gejala Multikolinearitas Daerah
No Variabel Tolerance VIF
1 Pemanfaatan 0,886 1,128 PTI =Pemanfaatan Teknologi
Teknologi Informasi
Informasi
2 Penerapan sistem 0,837 1,194 PSAKD =Penerapan Sistem Akuntansi
Akuntansi Keuangan Daerah
Keuangan daerah
3 Penerapan Standar 0,896 1,116
PSAP = Penerapan Standar Akuntansi
Akuntansi Pemerintahan
pemerintahan
Sumber : Data Olahan SPSS
. = Konstanta
.RHILVLHQ 5HJUHVL
Berdasarkan tabel diatas dapat e = Error
dilihat bahwa, nilai tolerance yang
dihasilkan berkisar antara 0,1 sampai Hasil Uji Hipotesis
1,0 dan nilai VIF untuk semua variabel Berdasarkan hasil perhitungan
memiliki nilai diantara 1 sampai 10, maka didapatkan persamaan regesi
maka dapat disimpulkan tidak terdapat linier berganda sebagai berikut:
gejala multikolinearitas antar variabel KLKD= -5,820 + 0,210PTI +
independen. 0,448PSAKD + 0.306PSAP + e
Berdasarkan persamaan di atas
Hasil Analisis Regresi Berganda maka pemanfaatan teknologi informasi
memiliki tingkat pengaruh sebesar
Tabel 5
Uji Regresi Berganda 0,210, penerapan Sistem Akuntansi
Model Unstandardized Standar t Sig.
Keuangan Daerah (SAKD) sebesar
Coefficients dized 0,448, penerapan Standar Akuntansi
Coeffici
ents
Pemerintahan sebesar 0,306. Artinya
B Std. Beta jika pemanfaatan teknologi berubah
Error sebesar 1 satuan misalnya, maka
kualitas laporan keuangan daerah akan
(Constant) -5,820 4,037 -1,442 ,153
meningkat sebesar 0,210 satuan. Model
regresi ini mempunyai konstanta
PTI ,210 ,091 ,170 2,310 ,023
sebesar -5,820, yang artinya jika
PSAKD ,448 ,080 ,427 5,628 ,000 pemanfaatan teknologi informasi,
sistem akuntansi keuangan daerah,
PSAP ,306 ,061 ,367 5,008 ,000
standar akuntansi pemerintah memiliki
Sumber:Data Olahan SPSS nilai nol (konstan) maka kualitas
laporan keuangan daerah akan
meningkat sebesar -5,820 satuan.

Jom FEKON Vol. 2 Nomor. 2 Oktober 2015 10


Untuk menguji signifikansi bahwa penerapan sistem akuntansi
koefisien regresi digunakan uji-t, sesuai keuangan daerah berpengaruh dan
dengan hipotesis yang telah diajukan signifikan terhadap kualitas laporan
sebelumnya maka diperoleh hasil keuangan daerah.
pengujian sebagai berikut :
Pengujian Hipotesis Ketiga (H3)
Pengujian Hipotesis Pertama (H1) Hasil pengolahan data
Dari hasil pengolahan data menunjukkan bahwa t hitung variabel
menunjukkan bahwa t hitung variabel sistem akuntansi pemerintah adalah
pemanfaatan teknologi informasi 5,008 dan t tabel adalah 1,984 sehingga
adalah 2,310 dan t tabel adalah 1,984 diperoleh kesimpulan t hitung > t table
sehingga diperoleh kesimpulan t hitung dan P value<., maka Ho ditolak dan H3
> t tabel dan P value<., maka H1 diterima. Sementara itu tingkat
diterima. Sementara itu tingkat signifikansi sebesar 0,000 yang lebih
signifikansi sebesar 0,023 yang lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti SAP
kecil dari 0,05. Hal ini berarti memiliki pengaruh signifikan terhadap
pemanfaatan teknologi informasi kualitas laporan keuangan. Sehingga
memiliki pengaruh signifikan positif hipotesis ketiga (H3) dapat dibuktikan
terhadap kualitas laporan keuangan atau dengan kata lain H3 diterima.
daerah Provinsi Riau. Sehingga Penelitian ini sejalan dengan
hipotesis pertama (H1) dapat penelitian yang dilakukan oleh
dibuktikan. Nurhayati (2013) yang menyatakan
Hasil penelitian ini mendukung bahwa SAP berpengaruh dan signifikan
penelitian terdahulu dari Nurillah terhadap kualitas laporan keuangan
(2014) yang mengemukakan bahwa daerah Kabupaten Tasikmalaya.
pemanfaatan teknologi informasi
berpengaruh terhadap kualitas laporan Hasil Uji Koefisien Determinasi
keuangan daerah kota Depok. (Adj. R2)
Analisis koefisien determinasi
Pengujian Hipotesis Kedua (H2) dilakukan untuk melihat seberapa besar
Dari hasil pengolahan data presentase pengaruh variabel
menunjukkan bahwa t hitung variabel pemanfaatan teknologi informasi,
Sistem Akuntansi Keuangan Daerah penerapan sistem akuntansi keuangan
adalah 5,628 dan t tabel adalah 1,984 daerah, dan penerapan standar
sehingga diperoleh kesimpulan t hitung akuntansi pemerintahan terhadap
> t tabel dan P value<., maka Ho kualitas laporan keuangan daerah.
ditolak dan H2 diterima. Sementara itu Berikut akan dijelaskan dalam bentuk
tingkat signifikansi sebesar 0,000 < tabel.
0,05. Hal ini berarti sistem akuntansi Tabel 6
Hasil uji koefisien determinasi
keuangan daerah memiliki pengaruh
Model R R Square Adjusted R Std. Error of
signifikan positif terhadap kualitas Square the Estimate
laporan keuangan daerah Provinsi 1 ,716a ,513 ,499 2,62192
Riau. Sehingga hipotesis kedua (H2) Sumber: Data olahan SPSS
dapat dibuktikan.
Berdasarkan tabel 6 diatas,
Penelitian ini sejalan dengan
tingkat koefisien determinasi yang
penelitian yang dilakukan oleh
diperoleh adalah sebesar Adj. R2=
Botutihe (2013) yang menyatakan

Jom FEKON Vol. 2 Nomor. 2 Oktober 2015 11


0,499. Hal ini berarti kualitas laporan tersebut karena dari tiga variabel yang
keuangan pemerintah Provinsi Riau diteliti ketiga variabel berpengaruh
dipengaruhi oleh variabel pemanfaatan kuat terhadap Kualitas Laporan
teknologi informasi, sistem akuntansi Keuangan Daerah Provinsi Riau.
keuangan daerah, standar akuntansi
pemerintah sebesar 49,9%. Sementara Pemanfaatan Teknologi Informasi
sekitar 50,1% dipengaruhi oleh Hasil penelitian ini menyatakan
variabel lain yang tidak ditekliti dalam bahwa pemanfaatan teknologi
peneliltian ini. Hal ini mengindikasikan informasi (X1) berpengaruh terhadap
bahwa variabel kualitas laporan Kualitas Laporan Keuangan Daerah
keuangan dipengaruhi pemanfaatan Provinsi Riau. Penelitian ini sejalan
teknologi informasi, system akuntansi dengan penelitian terdahulu yaitu
keuangan daerah, standar akuntansi Penelitian ini sejalan dengan penelitian
pemerintah. Tingkat Adj. R2 yang Nurillah (2014) yang juga
diperoleh tergolong tinggi, hal ini menunjukkan bahwa pemanfaatan
disebabkan karena dari 3 variabel yang teknologi informasi berpengaruh
diteliti ternyata seluruh variabel terhadap Kualitas Laporan Keuangan
berpengaruh secara signifikan terhadap Daerah.
kualitas laporan keuangan, selain itu
pengaruh masing-masing variabel Penerapan Sistem Akuntansi
independen juga tergolong tinggi. Keuangan Daerah
Variabel yang paling dominan adalah Hasil penelitian ini menyatakan
penerapan Sistem Akuntansi Keuangan bahwa Penerapan Sistem Akuntansi
Daerah (SAKD) sebesar 0,448 disusul Keuangan Daerah (X2) berpengaruh
kemudian penerapan Standar terhadap Kualitas Laporan Keuangan
Akuntansi Pemerintahan sebesar 0,306. Daerah Provinsi Riau. Penelitian ini
sejalan dengan penelitian yang
Pembahasan dilakukan oleh Botutihe (2013) yang
Berdasarkan hasil penelitian menyatakan bahwa penerapan sistem
diketahui bahwa variabel pemanfaatan akuntansi keuangan daerah
teknologi informasi (X1), penerapan berpengaruh dan signifikan terhadap
sistem Akuntansi Keuangan Daerah kualitas laporan keuangan daerah.
(X2) dan penerapan Standar Akuntansi
Pemerintah (SAP) berpengaruh Penerapan Standar Akuntansi
terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah
Daerah Provinsi Riau. Pengaruh Hasil penelitian ini menyatakan
variabel Pemanfaatan Teknologi bahwa Penerapan Standar Akuntansi
Informasi (X1), Penerapan Sistem Pemerintah (SAP) (X3) berpengaruh
Akuntansi Keuangan Daerah (X2) dan terhadap Kualitas Laporan Keuangan
Penerapan Standar Akuntansi Daerah Provinsi Riau. Penelitian ini
Pemerintah (SAP) berpengaruh sejalan dengan penelitian yang
terhadap Kualitas Laporan Keuangan dilakukan oleh Nurhayati (2013) yang
Daerah Provinsi Riau adalah sebesar menyatakan bahwa SAP berpengaruh
0,499 atau 49,9%. Sedangkan sisanya dan signifikan terhadap kualitas
sebesar 50,1% dipengaruhi variabel laporan keuangan daerah Kabupaten
lain yang tidak diteliti dalam penelitian Tasikmalaya. Begitu juga Lasoma
ini. Tingginya pengaruh ketiga variabel (2013) yang menyatakan bahwa

Jom FEKON Vol. 2 Nomor. 2 Oktober 2015 12


penerapan standar akuntansi kekeliruan dalam pengukurannya
pemerintahan pada Kabupaten karena belum tentu menggambarkan
Gorontalo Utara juga berpengaruh keadaan yang sama pada objek
signifikan terhadap terwujudnya peneliti sebelumnya.
laporan keuangan yang berkualitas. 2) Penelitian ini hanya menggunakan
obyek penelitian satuan kerja
SIMPULAN DAN SARAN perangkat daerah dalam satu daerah
sehingga belum dapat memberikan
Simpulan gambaran yang lebih jelas mengenai
pemanfaatan teknologi informasi,
1) Pemanfaaatan Teknologi Informasi Penerapan Sistim Akuntansi
berpengaruh signifikan positif Keuangan Daerah dan Penerapan
terhadap kualitas laporan keuangan Standar Akuntansi Pemerintah
daerah Provinsi Riau. Dimana, (SAP) berpengaruh terhadap
semakin tinggi pemanfaatan Kualitas Laporan Keuangan Daerah
teknologi informasi maka semakin Provinsi Riau.
tinggi pula pengaruhnya terhadap 3) Karena memiliki banyak kesibukan
kualitas laporan keuangan daerah dan keterbatasan waktu, responden
Provinsi Riau . meminta kuisionernya ditinggalkan
2) Penerapan Sistem Akuntansi yang berdampak pada peneliti tidak
Keuangan Daerah berpengaruh bisa mendampingi responden pada
signifikan positif terhadap kualitas saat menjawab. Akibatnya jawaban
laporan keuangan daerah Provinsi yang diberikan belum tentu
Riau. Dimana, semakin tinggi menggambarkan keadaan yang
penerapan sistem akuntansi sebenarnya.
keuangan daerah maka semakin 4) Penelitian ini hanya menggunakan
tinggi pula pengaruhnya terhadap variabel Pemanfaatan Teknologi
kualitas laporan keuangan daerah Informasi, Penerapan Sistim
Provinsi Riau. Akuntansi Keuangan Daerah dan
3) Penerapan Standar Akuntansi Penerapan Standar Akuntansi
Pemerintah berpengaruh signifikan Pemerintah (SAP) sedangkan masih
positif terhadap kualitas laporan banyak variabel lain yang
keuangan daerah Provinsi Riau. mempengaruhi Kualitas Laporan
Dimana, semakin tinggi penerapan Keuangan Daerah Provinsi Riau.
standar akuntansi pemerintahan
maka semakin tinggi pula Saran
pengaruhnya terhadap kualitas
laporan keuangan daerah Provinsi 1) Bagi peneliti selanjutnya agar dapat
Riau. melakukan pengujian dengan
menambahkan variabel lain seperti
Keterbatasan Penelitian sarana dan prasarana, komitmen
pegawai, kompetensi sumber daya
1) Dalam penelitian ini, penggunaan manusia, budaya organisasi, sistem
kuisioner sebagian besar masih pengendalian internal dan lain
menggunakan kuisioner yang sebagainya.
dipakai peneliti sebelumnya, 2) Setiap satuan kerja hendaknya
sehingga kemungkinan terjadinya memiliki teknologi informasi yang

Jom FEKON Vol. 2 Nomor. 2 Oktober 2015 13


baik dalam menjalankan tugas-
tugas terutama dalam penerapan Halim, Abdul. 2012. Akuntansi Sektor
Sistem Akuntansi Keuangan Daerah Publik Akuntansi Keuangan
dan Standar Akuntansi Daerah Edisi keempat, Salemba
Pemerintahan karena berdasarkan empat, Jakarta.
hasil penelitian kebanyakan pegawai
yang menjadi responden penelitian Hariningsih. 2005. TeknolgiInformasi.
mengeluhkan masalah kurangnya Graha Ilmu:Yogyakarta.
pemahaman tentang sistim akuntansi
keuangan daerah dan standar Kepmendagri No 29 Tahun 2002
akuntansi pemerintahan. tentang Pedoman Pengurusan,
3) Bagi peneliti selanjutnya hendaknya Pertanggungjawaban dan
membuat kuisioner yang baru dan Pengawasan Keuangan Daerah
disesuaikan dengan kondisi daerah Serta Tata Cara Penyusunan
yang diteliti sehingga dapat Anggaran Pendapatan Dan
menggambarkan permasalahan yang Belanja Daerah, Pelaksanaan
sebenarnya. Tata Usaha Keuangan Daerah
4) Untuk penelitian selanjutnya Dan Penyusunan Perhitungan
disarankan untuk menambahkan Anggaran Pendapatan Dan
metode lain selain kuisioner seperti Belanja Daerah.
wawancara langsung sehingga
peneliti dapat meyakini jawaban Lasoma, Vicky Agustiawan. 2013.
yang diberikan responden Pengaruh Penerapan Standar
menggambarkan keadaan yang Akuntansi pemerintah Terhadap
sebenarnya. Kualitas Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah Pada Dinas
DAFTAR PUSTAKA Pendapatan dan Pengelolaan
Kuangan dan Asset Daerah
Bastian, Indra. 2010. Akuntansi Sektor Kabupaten Gorontalo Utara.
Publik Edisi ketiga: Suatu Jurnal Ekonomi Akuntansi,
Pengantar, Penerbit Erlangga, Universitas Negeri Gorontalo.
Jakarta.
Nurhayati, Riani. 2013. Pengaruh
Botutihe, Tutun Hermawanto. 2013. Penerapan Standar Akuntansi
Pengaruh Penerepan Sistem Pemerintahan Terhadap
Akuntansi Keuangan Daerah Kualitas Laporan Keuangan
terhadap Kualitas Laporan Daerah. Jurnal Ekonomi
Keuangan Pemerintahan Kota Akuntansi, Universitas Sliwangi
Gorontalo. Jurnal Ekonomi Tasikmalaya.
Akuntansi, Universitas Negeri
Gorontalo. Nurillah, As Syifa. 2014. Pengaruh
Kompetensi Sumber Daya
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Manusia, Penerapan Sistim
Multivariate dengan Program Akuntansi Keuangan Daerah,
SPSS 21. Badan Penerbit Pemanfaatan Teknologi
Universitas Informasi , dan Sistem
Diponegoro:Semarang. Pengendalian Intern Terhadap

Jom FEKON Vol. 2 Nomor. 2 Oktober 2015 14


Kualitas Laporan Keuangan Manusia dan Pemanfaatan
Pemerintah Daerah. Jurnal Teknologi Informasi Terhadap
Ekonomi Akuntansi, Kualitas Laporan Keuangan
Universitas Diponegoro. Pemerintah Daerah Dengan
Variabel Intervening Sistem
Pemerintah Republik Indonesia. Pengendalian Intern
Peraturan Pemerintah No 71 Pemerintah. Jurnal Ekonomi
Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi,Universitas Negeri
Akuntansi Pemerintahan. Padang.

Peraturan Menteri Dalam Negeri No 59 Zaliarti. 2013. Pengaruh Kapasitas


Tahun 2007 tentang Pedoman Sumber Daya Manusia,
Pengelolaan Keuangan Daerah. Pemanfaatan Teknologi
Informasi, dan Pengendalian
Sekaran, Uma.2006. Metodologi Intern Akuntansi terhadap Nilai
Penelitian untuk Bisnis. Jilid 2. Informasi Pelaporan Keuangan
Edisi 4. Salemba Empat, Pemerintah Daerah. Jurnal
Jakarta. Ekonomi Akuntansi,
Universitas Muria Kudus.
Simarmata, Janner. 2006. Pengenalan
Teknologi Komputer dan
Indormasi. Andi:Yogyakarta.

Sugiyono. 2014. Statistika Untuk


Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Yosefrinaldi. 2013. Pengaruh


Kapasitas Sumber Daya

Jom FEKON Vol. 2 Nomor. 2 Oktober 2015 15

Anda mungkin juga menyukai