Anda di halaman 1dari 47

BAB II

PENYELESAIAN PERSAMAAN
NON LINEAR
➢ Akar-Akar Persamaan
➢ Metode Pencarian Akar Persamaan
Non Linear
➢ Bracketing Method
➢ Open Method

PAGE 1
AKAR-AKAR PERSAMAAN

▪ Masalah (persoalan) matematika


▪ Penyelesaian persoalan matematika
o Secara analitik
o Secara numerik
▪ Metode numerik (metode pemrosesan dari data diskret
menjadi hasil numerik)
▪ Komputasi numerik (penyelesaian masalah menggunakan
metode numerik)
▪ Metode numerik merupakan cara untuk menyelesaikan model
matematika sebagai pendekatan dari penyelesaian secara
eksak.
Dosen Pengampu Analisis Numerik: Siti Muawanah Robial, M.Si PAGE 2
AKAR-AKAR PERSAMAAN

Suatu persamaan non linear 𝑓(𝑥) digambarkan pada koordinat kartesian


𝑥 − 𝑦 seperti disajikan pada gambar berikut. Perpotongan fungsi tersebut
dengan absis sumbu 𝑥 merupakan penyelesaian akar persamaan.

Dosen Pengampu Analisis Numerik: Siti Muawanah Robial, M.Si PAGE 3


AKAR-AKAR PERSAMAAN

▪ Akar atau pembuat nol dari suatu fungsi adalah nilai-nilai


dari variabel bebas yang membuat fungsi bernilai nol.

▪ Dalam masalah mencari akar persamaan fungsi non linear

f(x), yaitu mencari solusi x = x0 terhadap persamaan


f(x) = 0
▪ Contoh persamaan non linear:
a. f (x ) = 4 x 3 − 15 x 2 + 17 x − 6 c. h(x ) = sin (x ) − 2 x 2 + 1
b. j (x ) = xe x d. k (x ) = log 3 (x ) + x
Dosen Pengampu Analisis Numerik: Siti Muawanah Robial, M.Si PAGE 4
AKAR-AKAR PERSAMAAN

Suatu solusi x = x0 terhadap persamaan f(x) = 0


diperlukan dalam banyak konteks, yang kadang
merupakan suatu formulasi langsung dari suatu keadaan
fisik.
Namun demikian, seringkali masalah mencari akar
persamaan hanyalah salah satu tahapan yang harus
dilakukan untuk menyelesaikan masalah yang lebih
besar.
Termasuk dalam masalah ini adalah mencari titik potong
dua buah kurva f(x) dan g(x)

Dosen Pengampu Analisis Numerik: Siti Muawanah Robial, M.Si PAGE 5


AKAR-AKAR PERSAMAAN

Contoh: f(x)=(2x - 6)(x + 1) mempunyai akar persamaan (


pembuat nol fungsi f(x) ) adalah x = 3 dan x = -1
Untuk f(x) = ax + b, dengan a dan b konstanta bilangan
nyata serta a ≠ 0, maka pembuat nol fungsi tersebut
adalah x = -b/a
Dalam beberapa kasus, bentuk fungsi f(x) cukup
kompleks sehingga tidak memungkinkan penentuan akar
persamaan secara langsung

Dosen Pengampu Analisis Numerik: Siti Muawanah Robial, M.Si PAGE 6


AKAR-AKAR PERSAMAAN

▪ Sebagai contoh, penyelesaian analitik untuk


fungsi f (x ) = ax + bx + c = 0
2
kuadratik
diberikan oleh:
− b  b − 4ac
2
x=
2a
▪ Contoh lain, akan tidak mungkin mendapatkan
suatu penyelesaian analitik untuk fungsi:
f (x ) = e x − x = 0
Dosen Pengampu Analisis Numerik: Siti Muawanah Robial, M.Si PAGE 7
METODE PENCARIAN AKAR PERSAMAAN
NON LINEAR

▪ Secara umum, terdapat dua kelompok metode untuk


pencarian akar dari persamaan tak linear:
▪ Metode yang pertama disebut juga metode pengapitan
akar (bracket), oleh karena pencarian akar dilakukan
pada suatu interval tertutup [a,b] sedemikian sehingga
f(a) dan f(b) mempunyai tanda yang berlawanan.
▪ Tebakan akar dalam metode ini selalu berada "dalam
kurung" atau berada pada kedua sisi dari nilai akar.
Karena itu, di sini diperlukan dua tebakan awal untuk
akar.

Dosen Pengampu Analisis Numerik: Siti Muawanah Robial, M.Si PAGE 8


METODE PENCARIAN AKAR PERSAMAAN
NON LINEAR

▪ Bila interval seperti ini ditemukan, maka proses


iterasi dapat diteruskan sampai ditemukan akar
persamaannya.
▪ Metode ini mempunyai suatu keunggulan yaitu
konvergen (makin lama makin mendekati nilai
sebenarnya), dan mempunyai kelemahan yaitu
konvergensinya relatif lambat.
▪ Metode pengapitan akar atau metode pengurung ini
diantaranya yaitu metode bagi dua (bisection)
dan metode Regula Falsi.

Dosen Pengampu Analisis Numerik: Siti Muawanah Robial, M.Si PAGE 9


METODE PENCARIAN AKAR PERSAMAAN
NON LINEAR

▪ Metode yang kedua adalah metode terbuka (Open


Method).
▪ Pencarian dimulai dari suatu nilai tunggal variabel
bebas, atau dua nilai yang tidak perlu mengurung
akar.
▪ Caranya tidak dengan membagi dua interval
tersebut, melainkan membuat suatu interpolasi
linear yang digunakan untuk mendapatkan suatu
titik baru yang diharapkan cukup dekat dengan akar
persamaan yang dicari.

Dosen Pengampu Analisis Numerik: Siti Muawanah Robial, M.Si PAGE 10


METODE PENCARIAN AKAR PERSAMAAN
NON LINEAR

▪ Metode ini mempunyai suatu kelemahan yaitu tidak


selalu konvergen, tetapi mempunyai keunggulam
yaitu jika konvergen maka konvergensinya lebih
cepat dari pada metode pengurung.

▪ Yang termasuk ke dalam metode terbuka ini yaitu


metode iterasi titik tetap (Öxed-point
iteration), metode Newton-Raphson, dan
metode garis potong (secant).
Dosen Pengampu Analisis Numerik: Siti Muawanah Robial, M.Si PAGE 11
BRACKETING METHOD
1. METODE BISECTION

▪ Metode ini mengasumsikan bahwa fungsi f(x)


adalah kontinu pada interval [a1; b1], serta
f(a1) dan f(b1) mempunyai tanda berlawanan,
artinya f(a1) f(b1) < 0.
▪ Karena itu terdapat minimal satu akar pada
interval [a1; b1].
▪ Idenya adalah interval selalu dibagi dua sama
lebar.
Dosen Pengampu Analisis Numerik: Siti Muawanah Robial, M.Si PAGE 12
BRACKETING METHOD
1. METODE BISECTION

▪ Jika fungsi berubah tanda sepanjang suatu


subinterval, maka letak akarnya kemudian
ditentukan ada di tengah-tengah subinterval.

▪ Proses ini diulangi


untuk memperoleh
hampiran yang
diperhalus.
(perhatikan
Gambar berikut).

Dosen Pengampu Analisis Numerik: Siti Muawanah Robial, M.Si PAGE 13


BRACKETING METHOD
1. METODE BISECTION Algoritma

Proses untuk metode bagi dua diberikan seperti dalam Algoritma 1.


Algorithm 1 Algoritma Metode Bagi Dua
▪ Masukan:
‒ fungsi kontinu: f (x)
‒ interval yang mengurung akar: [a1, b1]
‒ maksimum iterasi: N  
‒ toleransi keakuratan:  misalnya  = 10
−5
an + bn
▪ Perhitungan Inti: ketika n   dan  h   , hitung xn = .
2
Tentukan subinterval mana yang akan mengapit akar:
a) Jika f (an )  f ( xn )  0, maka an +1 = an , bn +1 = xn .
b) Jika f (an )  f ( xn )  0, maka an +1 = xn , bn +1 = bn .
c) Jika f (an )  f ( xn ) = 0, maka diperoleh akar = x n .
Berhenti.
Dosen Pengampu Analisis Numerik: Siti Muawanah Robial, M.Si PAGE 14
BRACKETING METHOD
1. METODE BISECTION Algoritma

Kemudian hitung:

xn − xn −1
h = 100%, n  1
xn

Hasil akhir
▪ Akar xn sedemikian sehingga f (xn )  0.

Dosen Pengampu Analisis Numerik: Siti Muawanah Robial, M.Si PAGE 15


BRACKETING METHOD
1. METODE BISECTION Flowchart
Berikut ini adalah flowchart dari
metode Bisection.

Dosen Pengampu Analisis Numerik: Siti Muawanah Robial, M.Si PAGE 16


BRACKETING METHOD
1. METODE BISECTION Contoh. 1 Solusi
Selesaikan persamaan x 2 − 3 = 0 dalam interval [1, 2] menggunakan
metode Bisection sampai lima iterasi.
Penyelesaian:
Iterasi 1: a1 = 1  f (a1 ) = −2
b1 = 2
a + b1 1 + 2
x1 = 1 = = 1,5  f ( x1 ) = −0,75
2 2
Iterasi 2: Diamati bahwa f (a1 )  f ( x1 )  0, maka
a2 = x1 = 1,5  f (a2 ) = −0,75
b2 = b1 = 2
a2 + b2 1,5 + 2
x2 = = = 1,75  f ( x2 ) = 0,0625
2 2
x2 − x1 1,75 − 1,5
2 = 100% = 100% = 14,29%
x2 1,75
Dosen Pengampu Analisis Numerik: Siti Muawanah Robial, M.Si PAGE 17
BRACKETING METHOD
1. METODE BISECTION Contoh. 1 Solusi
Iterasi 3: Diamati bahwa f (a2 )  f ( x2 )  0, maka
a3 = a2 = 1,5  f (a3 ) = −0,75
b3 = x2 = 1,75
a3 + b3 1,5 + 1,75
x3 = = = 1,625  f ( x3 ) = −0,3594
2 2
x − x2 1,625 − 1,5
3 = 3 100% = 100% = 7,69%
x3 1,625
Iterasi 4: Diamati bahwa f (a3 )  f ( x3 )  0, maka
a4 = x3 = 1,625  f (a4 ) = −0,3594
b4 = b3 = 1,75
a4 + b4 1,625 + 1,75
x4 = = = 1,6875  f ( x4 ) = −0,1523
2 2
x −x 1,6875 − 1,625
 4 = 4 2 100% = 100% = 3,7%
x4 1,6875
Dosen Pengampu Analisis Numerik: Siti Muawanah Robial, M.Si PAGE 18
BRACKETING METHOD
1. METODE BISECTION Contoh. 1 Solusi

Iterasi 5: Diamati bahwa f (a4 )  f ( x4 )  0, maka

a5 = x4 = 1,6875  f (a5 ) = −0,1523


b5 = b4 = 1,75
a5 + b5 1,6875 + 1,75
x5 = = = 1,7187  f ( x5 ) = −0,0459
2 2
x5 − x4 1,7187 − 1,6875
5 = 100% = 100% = 1,82%
x5 1,7187

Pada iterasi ke-5 diperoleh akar hampiran x = 1,7187

Dosen Pengampu Analisis Numerik: Siti Muawanah Robial, M.Si PAGE 19


BRACKETING METHOD
2. METODE REGULA FALSI

Mirip dengan metode bagi dua, yang memerlukan


pendugaan interval untuk memulai proses iterasi.

Caranya tidak dengan membagi dua interval tersebut,


melainkan membuat suatu interpolasi linear yang
digunakan untuk mendapatkan suatu titik baru yang
diharapkan cukup dekat dengan akar persamaan yang
dicari.

Dosen Pengampu Analisis Numerik: Siti Muawanah Robial, M.Si PAGE 20


BRACKETING METHOD
2. METODE REGULA FALSI

▪ Sebagai alternatif perbaikan terhadap metode bisection, jika


ternyata f(a)=0 dibanding f(b) maka terlihat akar lebih
mendekati a dibanding b. Untuk itu metode regula falsi
menghubungkan kedua titik a dan b dengan sebuah garis
lurus. Perpotongan garis terhadap sumbu x merupakan
perbaikan taksiran terhadap akar
▪ Metode pencarian akar persamaan dengan memanfaatkan
kemiringan dan selisih tinggi dari dua titik batas interval
yang mengurung akar.
▪ Metode ini merupakan salah satu alternatif untuk
mempercepat konvergensi.

Dosen Pengampu Analisis Numerik: Siti Muawanah Robial, M.Si PAGE 21


BRACKETING METHOD
2. METODE REGULA FALSI

Metode ini
merupakan
salah satu
alternatif
untuk
mempercepat
konvergensi.

Dosen Pengampu Analisis Numerik: Siti Muawanah Robial, M.Si PAGE 22


BRACKETING METHOD
2. METODE REGULA FALSI Algoritma
Proses untuk metode Regula Falsi diberikan seperti dalam
Algoritma 2.
Algorithm 2 Algoritma Metode Regula Falsi
▪ Masukan:
‒ fungsi kontinu: f (x)
‒ interval yang mengurung akar: [a1, b1]
‒ maksimum iterasi: N  
‒ toleransi keakuratan:  misalnya  = 10
−5

▪ Perhitungan Inti: ketika n   dan  h   ,


Hitung: a n  f (bn ) − b n  f (an )
xn =
 f (bn ) −  f (an )
Dosen Pengampu Analisis Numerik: Siti Muawanah Robial, M.Si PAGE 23
BRACKETING METHOD
2. METODE REGULA FALSI Algoritma

Tentukan subinterval mana yang akan mengapit akar:


a) Jika f (an )  f (bn )  0, maka an +1 = an , bn +1 = xn .
b) Jika f (an )  f (bn )  0, maka an +1 = xn , bn +1 = bn .
c) Jika f (an )  f (bn ) = 0, maka diperoleh akar = xn .
Berhenti.
Kemudian hitung:  abs = xn − xn −1
xn − xn −1
 rel = 100%, n  1
xn
Hasil akhir
▪ Akar xn sedemikian sehingga f (xn )  0.
Dosen Pengampu Analisis Numerik: Siti Muawanah Robial, M.Si PAGE 24
BRACKETING METHOD
2. METODE REGULA FALSI Flowchart
Berikut ini adalah flowchart dari
metode Regula Falsi.

Dosen Pengampu Analisis Numerik: Siti Muawanah Robial, M.Si PAGE 25


BRACKETING METHOD
2. METODE REGULA FALSI Contoh. 2 Solusi

Selesaikan persamaan x − 3 = 0 dalam interval [1, 2] menggunakan


2

metode Regula falsi sampai lima iterasi.

Penyelesaian:
Iterasi 1: a1 = 1  f (a1 ) = −2
b1 = 2  f (b1 ) = 1
a  f (b1 ) − b1  f (a1 ) 11 − 2  (− 2)
x1 = 1 = = 1,6667
f (b1 ) − f (a1 ) 1 − (− 2)
f ( x1 ) = (1,667 ) − 3 = −0,2222
2

Iterasi 2: Diamati bahwa f (a1 )  f (b1 )  0, maka


a2 = a1 = 1  f (a2 ) = −2
b2 = x1 = 1,6667  f (b2 ) = −0,2222
Dosen Pengampu Analisis Numerik: Siti Muawanah Robial, M.Si PAGE 26
BRACKETING METHOD
2. METODE REGULA FALSI Contoh. 2 Solusi
a2  f (b2 ) − b2  f (a2 )
x2 =
f (b2 ) − f (a2 )

=
(− 0,2222) 1 − (− 2)  (1,6667 ) = 1,7500
(− 0,2222) − (− 2)
f ( x2 ) = (1,7500) − 3 = 0,0626
2

 2 = x2 − x1 = 1,7500 − 1,6667 = 0,0833


Iterasi 3: Diamati bahwaf (a2 )  f (b2 )  0, maka
a3 = x2 = 1,7500  f (a3 ) = 0,0626
b3 = b2 = 1,6667  f (b3 ) = −0.2222
a3  f (b3 ) − b3  f (a3 )
x3 =
f (b3 ) − f (a3 )
Dosen Pengampu Analisis Numerik: Siti Muawanah Robial, M.Si PAGE 27
BRACKETING METHOD
2. METODE REGULA FALSI Contoh. 2 Solusi

x3 =
(1,7500)  (− 0,2222) − (1,6667 )  (0,0626)
(− 0,2222) − (0,0626)
x3 = 1,7317
f ( x3 ) = (1,7317 ) − 3 = −0,0012
2

 3 = x3 − x2 = 1,7317 − 1,7500 = 0,0183


Iterasi 4: Diamati bahwa f (a1 )  f (b1 )  0, maka
a4 = a3 = 1,7500  f (a3 ) = 0,0626
b4 = x3 = 1,7317  f (b3 ) = −0,0012
a4  f (b4 ) − b4  f (a4 )
x4 =
f (b4 ) − f (a4 )

=
(1,7500)  (− 0,0012) − (1,7317 )  (0,0626)
(− 0,0012) − (0,0626)
Dosen Pengampu Analisis Numerik: Siti Muawanah Robial, M.Si PAGE 28
BRACKETING METHOD
2. METODE REGULA FALSI Contoh. 2 Solusi
x5 = 1,73205
f ( x5 ) = (1,73205) − 3 = −0,000002797
2

 5 = x5 − x4 = 1,73205 − 1,7320 = 0,00005000


Iterasi 5: Diamati bahwa f (a1 )  f (b1 )  0, maka
a5 = a4 = 1,7500  f (a4 ) = 0,0626
b5 = x4 = 1,7320  f (b4 ) = −0,000176
a5  f (b5 ) − b5  f (a5 )
x5 =
f (b5 ) − f (a5 )

=
(1,7500)  (− 0,000176) − (1,7320)  (0,0626)
(− 0,000176) − (0,0626)
x5 = 1,73205
f ( x5 ) = (1,73205) − 3 = −0,000002797
2

 5 = x5 − x4 = 1,73205 − 1,7320 = 0,00005000


Dosen Pengampu Analisis Numerik: Siti Muawanah Robial, M.Si PAGE 29
OPEN METHOD 1
1. METODE NEWTON RAPHSON

▪ Metode ini paling banyak digunakan dalam mencari akar –


akar dari suatu persamaan
▪ Jika perkiraan awal dari akar adalah 𝑥𝑖 , suatu garis singgung
dapat dibuat dari titik 𝑓 𝑥𝑖
▪ Titik dimana garis singgung tersebut memotong sumbu x
biasanya memberikan perkiraan yang lebih dekat dari nilai
akar
▪ Turunan pertama pada Xi adalah ekivalen dengan kemiringan

Dosen Pengampu Analisis Numerik: Siti Muawanah Robial, M.Si PAGE 30


OPEN METHOD 1
1. METODE NEWTON RAPHSON
Garis singgung dy
(tangent)
tangent = = f'
dx
f ( xi ) − 0
f ' ( xi ) =
xi − xi +1
sehingga dapat disusun :
f(xi)
f ( xi )
xi +1 = xi −
f ' ( xi )
Metode pendekatan yang menggunakan satu
titik awal dan mendekatinya dengan
xi+1 xi
memperhatikan slope atau gradien pada titik
tersebut.Titik pendekatan ke n+1 dituliskan dengan :
F ( xn )
xn +1 = xn − '
F ( xn )
Dosen Pengampu Analisis Numerik: Siti Muawanah Robial, M.Si PAGE 31
OPEN METHOD 1
1. METODE NEWTON RAPHSON

Dosen Pengampu Analisis Numerik: Siti Muawanah Robial, M.Si PAGE 32


OPEN METHOD 1
1. METODE NEWTON RAPHSON
Metode ini tidak dapat digunakan ketika titik pendekatannya
berada pada titik ekstrim atau titik puncak, karena pada titik ini
nilai f’(x) = 0 sehingga nilai penyebut dari 𝑓′(𝑥)
𝑓(𝑥)
sama dengan nol,

secara grafis dapat


dilihat sebagai berikut:
Bila titik pendekatan
berada pada titik
puncak, maka titik
selanjutnya akan
berada di tak
berhingga.

Dosen Pengampu Analisis Numerik: Siti Muawanah Robial, M.Si PAGE 33


OPEN METHOD 1
1. METODE NEWTON RAPHSON

Dosen Pengampu Analisis Numerik: Siti Muawanah Robial, M.Si PAGE 34


OPEN METHOD 1
1. METODE NEWTON RAPHSON Algoritma

Proses untuk metode Newton Raphson diberikan seperti dalam


Algoritma 3.
Algorithm 3 Algoritma Metode Newton Raphson
▪ Definisikan fungsi 𝑓 𝑥𝑖 dan 𝑓′ 𝑥𝑖
▪ Tentukan toleransi error (𝜀) dan iterasi maksimum (𝑛)
▪ Tentukan nilai pendekatan awal 𝑥0
▪ Hitung 𝑓 𝑥0 dan 𝑓′ 𝑥0
▪ Untuk iterasi 𝐼 = 1, 2, 3 ⋯ 𝑛 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑓 𝑥𝑖 <𝜀
f (xi )
▪ Hitung 𝑓 𝑥𝑖 dan 𝑓′ 𝑥𝑖 yaitu: xi +1 = xi − '
f (xi )
▪ Akar persamaan adalah nilai 𝑥𝑖 yang terakhir diperoleh.
Dosen Pengampu Analisis Numerik: Siti Muawanah Robial, M.Si PAGE 35
OPEN METHOD 1
1. METODE NEWTON RAPHSON Flowchart
Berikut ini adalah flowchart dari
metode Newton Raphson.

Dosen Pengampu Analisis Numerik: Siti Muawanah Robial, M.Si PAGE 36


OPEN METHOD 1
1. METODE NEWTON RAPHSON Contoh. 3 Solus

Selesaikan persamaan f ( x) : x 2 − 6 x + 8 = 0 menggunakan metode Newton


Raphson. Dengan titik pendekatan awal x0 = 0.

Penyelesaian:
f (x0 )
Iterasi 1: f ( x) = x 2 − 6 x + 8 = 0 x1 = x0 −
f ' (x0 )
f ' ( x) = 2 x − 6
8
x0 = 0 ; f ( x0 ) → 0 − (6  0) + 8 = 8
2 = 0−
−6
f ' ( x0 ) → (2  0) − 6 = −6 = 1,3333
Iterasi 2: f ( x) = x 2 − 6 x + 8 = 0
f ' ( x) = 2 x − 6
x1 = 1,3333 ; f ( x1 ) → (1,3333) − (6 1,3333) + 8 = 1,7778
2

f ' ( x1 ) → (2 1,3333) − 6 = −3,3334


Dosen Pengampu Analisis Numerik: Siti Muawanah Robial, M.Si PAGE 37
OPEN METHOD 1
1. METODE NEWTON RAPHSON Contoh. 3 Solus

Iterasi 3: f ( x) : x 2 − 6 x + 8 = 0
f ' ( x) : 2 x − 6
x2 = 1,8666 ; f ( x2 ) : (1,8666) − (6 1,8666) + 8 = 0,2846
2

f ' ( x2 ) : (2 1,8666) − 6 = −2,2668


f (x ) 0,2846
x3 = x2 − ' 2 = 1,8666 − = 1,9922
f ( x2 ) − 2,2668
 3 = x3 − x2 = 1,9922 − 1,8666 = 0,1256

Iterasi 4: f ( x) : x 2 − 6 x + 8 = 0
f ' ( x) : 2 x − 6
x3 = 1,9922 ; f ( x3 ) : (1,9922) − (6 1,9922) + 8 = 0,0156
2

f ' ( x3 ) : (2 1,9922) − 6 = −2,0156


Dosen Pengampu Analisis Numerik: Siti Muawanah Robial, M.Si PAGE 38
OPEN METHOD 1
2. METODE SECANT

▪ Metode Newton Raphson memerlukan perhitungan turunan


fungsi 𝑓′ 𝑥 .

▪ Tidak semua fungsi mudah dicari turunannya terutama


fungsi yang bentuknya rumit.

▪ Turunan fungsi dapat dihilangkan dengan cara


menggantinya dengan bentuk lain yang ekivalen

▪ Modifikasi metode Newton Raphson dinamakan metode


Secant.
Dosen Pengampu Analisis Numerik: Siti Muawanah Robial, M.Si PAGE 39
OPEN METHOD 1
2. METODE SECANT

y f ( x r ) − f ( xr −1 )
f ' ( x) = =
x x r − xr −1
Dari metode Newton-Raphson diperoleh:
f ( xr )
x r +1 = xr −
f ' ( xr )
f ( x r )( x r − xr −1 )
x r +1 = xr −
f ( x r ) − f ( x r −1 )

x r +1 x r −1 xr

Dosen Pengampu Analisis Numerik: Siti Muawanah Robial, M.Si PAGE 40


OPEN METHOD 1
2. METODE SECANT Algoritma
Proses untuk metode Newton Raphson diberikan seperti dalam Algoritma 4.
Algorithm 4 Algoritma Metode Secant
▪ Definisikan fungsi 𝑓 𝑥𝑖 dan 𝑓′ 𝑥𝑖
▪ Tentukan toleransi error (𝜀) dan iterasi maksimum (𝑛)

▪ Masukkan dua nilai pendekatan awal yang di antaranya terdapat akar yaitu 𝑥0
dan 𝑥𝑖 , sebaiknya gunakan metode tabel atau grafis untuk menjamin titik
pendakatannya adalah titik pendekatan yang konvergensinya pada akar
persamaan yang diharapkan.

▪ Hitung 𝑓 𝑥0 dan 𝑓 𝑥1 sebagai 𝑦0 𝑑𝑎𝑛 𝑦1


▪ Untuk iterasi 𝐼 = 1, 2, 3 ⋯ 𝑛 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑓 𝑥𝑖 <𝜀
f ( x r )( x r − xr −1 )
▪ Hitung 𝑓 𝑥𝑖+1 yaitu: x r +1 = xr −
f ( x r ) − f ( x r −1 )
▪ Akar persamaan adalah nilai 𝑥𝑖 yang terakhir diperoleh.
Dosen Pengampu Analisis Numerik: Siti Muawanah Robial, M.Si PAGE 41
OPEN METHOD 1
2. METODE SECANT Contoh. 4 Solusi

Gunakan metode Secant untuk mencari solusi 𝑥 2 − 6𝑥 + 8 = 0


dengan 𝑥0 = 0 dan 𝑥1 = 1; 𝜀 = 0,001 serta 4 desimal.

Penyelesaian:
Iterasi 1: Iterasi 2:

f (x ) : x 2 − 6 x + 8 = 0 f (x ) : x 2 − 6 x + 8 = 0
x0 = 0 ; f (x0 ) : 0 2 − (6  0) + 8 = 8 x1 = 1 ; f (x1 ) : 12 − (6 1) + 8 = 3
x1 = 1 ; f (x1 ) : 12 − (6 1) + 8 = 3 x2 = 1,6 ; f (x2 ) : (1,6) − (6 1,6) + 8 = 0,96
2

 2 = x2 − x1 = 1,6 − 1 = 0,6 f ( x2 )( x2 − x1 )
x3 = x2 −
f ( x1 )( x1 − x0 ) f ( x2 ) − f ( x1 )
x2 = x1 −
f ( x1 ) − f ( x0 )
x3 = 1,6 −
(0,96) (1,6 − 1) = 1,8824
3  (1 − 0) 0,96 − 3
x2 = 1 − = 1,6
3−8  3 = x3 − x2 = 1,8824 − 1,6 = 0,2824
Dosen Pengampu Analisis Numerik: Siti Muawanah Robial, M.Si PAGE 42
OPEN METHOD 1
2. METODE SECANT Contoh. 4 Solusi

Iterasi 3: f (x ) : x 2 − 6 x + 8 = 0
x2 = 1,6 ; f ( x2 ) : (1,6 ) − (6 1,6 ) + 8 = 0,96
2

x3 = 1,8824 ; f ( x3 ) : (1,8824) − (6 1,8824) + 8 = 0,2490


2

f ( x3 )( x3 − x2 )
x4 = x3 −
f ( x3 ) − f ( x2 )

x4 = 1,8824 −
(0,2490) (1,8824 − 1,6)
= 1,9813
0,2490 − 0,96
 4 = x4 − x3 = 1,9813 − 1,8824 = 0,0989
Iterasi 4: f (x ) : x 2 − 6 x + 8 = 0
x3 = 1,8824 ; f (x3 ) : (1,8824) − (6 1,8824) + 8 = 0,2490
2

x4 = 1,9813 ; f (x4 ) : (1,9813) − (6 1,9813) + 8 = 0,0377


2

Dosen Pengampu Analisis Numerik: Siti Muawanah Robial, M.Si PAGE 43


OPEN METHOD 1
2. METODE SECANT Contoh. 4 Solusi
f ( x4 )( x4 − x3 )
Iterasi 4: x5 = x4 −
f ( x4 ) − f ( x3 )

x5 = 1,9813 −
(0,0377 ) (1,9813 − 1,8824)
= 1,9989
0,0377 − 0,2490
 5 = x5 − x4 = 1,9989 − 1,9813 = 0,0176

Dosen Pengampu Analisis Numerik: Siti Muawanah Robial, M.Si PAGE 44


TUGAS 2
Latihan. 2
1. Suatu balok kayu berukuran 8𝑐𝑚 × 10𝑐𝑚 sepanjang 29𝑚 menopang papann yang
digunakan sebagai tempat penyimpanan batu bata. Batu bata disusun seperti pada
Gambar berikut. Tebal papan adalah 1𝑐𝑚 dan lebar 30𝑐𝑚. Elastisitas kayu
2500 𝑀𝑃𝑎. Defleksi vertical (dalam cm) struktur balok tersebut didekati dengan
persamaan non linear berikut:
𝑣 𝑥 = −0,13533 10−8 𝑥 5 − 0,66722 10−6 𝑥 4 + 0,42493 10−4 𝑥 3 − 0,018507 𝑥
dengan 𝑥 adalah jarak sepanjang balok 𝑚 . Hitunglah defleksi maksimum balok.

Dosen Pengampu Analisis Numerik: Siti Muawanah Robial, M.Si PAGE 45


TUGAS 2
Latihan. 2
2. Suatu bola terapung seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut memiliki berat
jenis 0,6 dan jari-jari 5,5 𝑐𝑚 digunakan sebagai alat pengukur elevasi muka air
dalam sumur uji. Tentukan kedalaman bola yang terendam dalam air, bila
kedalaman bola yang terendam air 𝑥 dinyatakan dengan persamaan berikut.
𝑥 3 − 0,165 𝑥 2 + 3,993 10−4 = 0
a) Gunakan metode Bisection untuk menentukan akar-akar persamaan kedalaman
bola yang terendam air 𝑥. Lakukan tiga kali iterasi untuk memperkirakan akar-
akar persamaan
b) Tentukan nilai absolut dari kesalahan perkiraan relatif pada masing-masing
iterasi, dan jumlah digitnpentingnya

Dosen Pengampu Analisis Numerik: Siti Muawanah Robial, M.Si PAGE 46


َ َ ْ ْ ُ‫ض ُ ه‬
‫ال‬‫ث‬‫َم‬‫اْل‬
Latihan. 1
‫اَّلل‬ ‫ب‬ ِ
‫ر‬ ‫ي‬‫و‬
ْ ََ Pohon itu memberikan

‫ه‬ ِ
‫للنهاس لَ َعل ُه ْم‬ ِ buahnya
musim
pada
dengan
setiap
seizin

‫يَتَ َذ هكُرو َن ۗ تُ ْؤِت‬


Tuhannya. Allah membuat
perumpamaan-

ٍ‫أُ ُكلَ َها ُك هل ِحني‬ perumpamaan itu untuk


manusia supaya mereka

ِ ِ
‫ِِبِ ْذن َرّبَا‬
selalu ingat.” (QS: Ibrahim
Ayat: 25)

Dosen Pengampu Analisis Numerik: Siti Muawanah Robial, M.Si PAGE 47

Anda mungkin juga menyukai