Abstrak: Sejumlah tenaga ahli konstruksi yang berkompeten tentu menjadi ujung tombak dalam
memajukan perkembangan infrastruktur Indonesia di era revolusi industri 4.0. Selain hard skill
atau kemampuan teknis, soft skill yang merupakan kemampuan non-teknis sangat berperan besar
dalam membentuk kompetensi seorang tenaga ahli konstruksi. Sebagai penghasil lulusan yang
kelak berkontribusi di dunia konstruksi profesional, setiap perguruan tinggi yang memiliki
program studi teknik sipil bertanggung-jawab dalam mempersiapkan pelatihan kompetensi yang
berfokus pada soft skill mahasiswa. Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan dengan mengkaji
berbagai literatur dan pengumpulan data, yang berbasis kuesioner terhadap pihak pelaku
konstruksi baik kontraktor maupun konsultan dan wawancara terhadap kalangan akademisi. Data
yang diperoleh selanjutnya akan diolah dan dianalisis menggunakan metode Relative Important
Index (RII) dan koding tua siklus untuk mendapatkan hasil berupa kebutuhan soft skill dari pasar
konstruksi dan kondisi kurikulum teknik sipil eksisting. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tiga
soft skill yang paling dibutuhkan oleh kontraktor adalah berkolaborasi, kepemimpinan, dan
kemampuan mengatur waktu, dan untuk konsultan perencana adalah kemauan belajar hal baru,
berpikir praktis, dan kreativitas untuk menyesuaikan.
Kata kunci: soft skill, kurikulum teknik sipil, lulusan teknik sipil
Identifying The Need of Soft Skills for Civil Engineering Fresh Graduates Based on the
Perspective of Construction Industry Players
Program Studi Teknik Sipil · Fakultas Teknik · Univrsitas Udayana · Kampus Bukit Jimbaran – Bali 75
Klasifikasi Kebutuhan Soft Skill Bagi Lulusan Sarjana Teknik ............................................................................Venandra dan Wimala
Program Studi Teknik Sipil · Fakultas Teknik · Univrsitas Udayana · Kampus Bukit Jimbaran – Bali 76
ISSN: 1411-1292
JURNAL ILMIAH TEKNIK SIPIL · A SCIENTIFIC JOURNAL OF CIVIL ENGINEERING· Vol. 26 No. 1 Januari 2022
E-ISSN: 2541-5484
Program Studi Teknik Sipil · Fakultas Teknik · Univrsitas Udayana · Kampus Bukit Jimbaran – Bali 77
Klasifikasi Kebutuhan Soft Skill Bagi Lulusan Sarjana Teknik ............................................................................Venandra dan Wimala
Program Studi Teknik Sipil · Fakultas Teknik · Univrsitas Udayana · Kampus Bukit Jimbaran – Bali 78
ISSN: 1411-1292
JURNAL ILMIAH TEKNIK SIPIL · A SCIENTIFIC JOURNAL OF CIVIL ENGINEERING· Vol. 26 No. 1 Januari 2022
E-ISSN: 2541-5484
Program Studi Teknik Sipil · Fakultas Teknik · Univrsitas Udayana · Kampus Bukit Jimbaran – Bali 79
Klasifikasi Kebutuhan Soft Skill Bagi Lulusan Sarjana Teknik ............................................................................Venandra dan Wimala
Program Studi Teknik Sipil · Fakultas Teknik · Univrsitas Udayana · Kampus Bukit Jimbaran – Bali 80
ISSN: 1411-1292
JURNAL ILMIAH TEKNIK SIPIL · A SCIENTIFIC JOURNAL OF CIVIL ENGINEERING· Vol. 26 No. 1 Januari 2022
E-ISSN: 2541-5484
absensi dan keterlambatan sebagai hal yang zaman dan menerapkan tugas yang bersifat
lumrah. Konsekuensi atas hal ini adalah aplikatif sebagai standar penilaian.
tanggapan dari pihak akademisi dan pengajar Mengingat peran dari konsultan perencana
untuk menyesuaikan kondisi dan kebutuhan yang erat hubungannya dengan desain, maka
peserta didik, salah satunya dengan kebutuhan untuk mau belajar hal yang baru
memberlakukan sanksi. tentunya sangat penting. Teknologi
Bagi pelaku konstruksi dari kalangan konstruksi yang berkembang dengan pesat
kontraktor selaku pengguna lulusan, tentunya akan dapat diadaptasi ke dalam
kebutuhan akan berkolaborasi tentunya desain gambar konstruksi sebagai inovasi.
sangat esensial. Karena sebuah proyek Lalu soft skill berpikir praktis timbul dari
konstruksi harus dikerjakan dalam beberapa kebutuhan seorang konsultan perencana
tim dan memiliki durasi pengerjaan yang untuk cekatan dalam mempertanggung-
cukup lama, maka kemampuan jawabkan revisi desain yang praktis dan
berkolaborasi ini menjadi prioritas. dapat diaplikasikan segera. Tentunya,
Kemudian, kebutuhan kontraktor akan soft kemungkinan gambar kerja yang dibuat pada
skill kepemimpinan tentunya tidak lepas dari awal pengerjaan konstruksi direvisi di
dibutuhkannya seorang pemimpin untuk tengah jalan sangat besar menimbang
mengambil keputusan yang penting terkait fluktuasi keadaan di proyek konstruksi yang
kelangsungan proyek. Di dalam kuesioner, tidak dapat sepenuhnya diprediksi. Ketiga,
sekitar sepertiga responden menjawab kebutuhan untuk kreativitas sangatlah
bahwa masalah terkait kepemimpinan dan berhubungan dengan kemauan untuk belajar
pengambil keputusan sering dijumpai pada hal baru. Bagi seorang konsultan perencana,
lulusan muda yang direkrut. Terakhir, bagaimana sebuah perkembangan teknologi
kebutuhan untuk mengatur waktu dengan dapat diadaptasi ke dalam proyek yang
baik dibutuhkan sebagai bentuk dikerjakan bergantung pada kreativitasnya.
kedisiplinan, karena proyek konstruksi harus Melalui pertimbangan hasil dari code
bekerja sesuai jadwal yang ditetapkan. weaving, maka sebuah teori formatif dapat
Pada bidang konsultan perencana, kebutuhan dijabarkan sebagai rumusan konsekuensi
dari soft skill kemauan belajar hal baru yang menjawab intervensi. Teori ini dapat
didasari dengan kondisi intervensi bahwa disebut sebagai Inisiasi Program 3P:
mahasiswa cenderung sulit untuk keluar dari pembenahan terhadap kurikulum eksisting,
zona nyamannya. Konsekuensi atas hal ini penyetaraan antara proporsi tiap-tiap mata
adalah untuk menginformasikan korelasi kuliah, dan metode perancangan yang
antara suatu skill tertentu dengan bersifat aplikatif bagi mahasiswa sebagai
kegunaannya dalam industri konstruksi wadah untuk melatih soft skill mereka.
profesional. Lalu untuk soft skill berpikir Sebuah konsep yang menyatukan dan
praktis, kebutuhannya timbul dari intervensi merealisasikan Program 3P tersebut dapat
bahwa beberapa mata kuliah di dalam berupa sebagai Interactive Graded
kurikulum teknik sipil sendiri belum Workshop (IGW). Program ini merupakan
membiasakan pemberdayaan mahasiswa sebuah program suplementif yang dapat
untuk berpikir praktis. Konsekuensi atas hal diartikan sebagai sebuah wadah pelatihan
ini adalah untuk menambah variasi pilihan yang interaktif dan dilaksanakan secara
mata kuliah yang bersifat praktis dan bertahap sebagai suatu bentuk komunitas
aplikatif. Terakhir untuk soft skill pembelajaran. Mengingat perlunya sebuah
kreativitas, kebutuhannya didasari dengan model pembelajaran yang mendukung
kondisi intervensi bahwa seringkali acuan perancangan, maka IGW ini dapat
pengajaran terlalu terpaku pada standar dilaksanakan dengan mengadaptasi flipped
kurikulum sehingga metode ajarnya kurang learning method. Metode yang telah populer
fleksibel. Konsekuensi atas hal ini adalah dan digunakan di berbagai negara ini pada
untuk memperkaya materi pengajaran dasarnya merupakan cara untuk “memutar-
dengan hal-hal yang berkembang seiring balikkan” alur pembelajaran. Jika pada
sistem belajar konvensional materi akan
Program Studi Teknik Sipil · Fakultas Teknik · Univrsitas Udayana · Kampus Bukit Jimbaran – Bali 81
Klasifikasi Kebutuhan Soft Skill Bagi Lulusan Sarjana Teknik ............................................................................Venandra dan Wimala
diberikan terlebih dahulu dan kemudian calon lulusan untuk dapat dipergunakan
dinilai melalui tugas, flipped learning di dalam dunia profesional kelak.
method mengutamakan pemberian tugas
terlebih dahulu kepada pelajar untuk diteliti Jika wadah pelatihan IGW dapat berhasil
dan dikerjakan, dan kemudian akan dibahas diimplementasikan ke dalam kurikulum
secara mendalam dan aplikatif pada sesi sebuah perguruan tinggi, maka proses
diskusi yang telah ditentukan setelahnya. kegiatan pembelajaran akan berubah dari
yang semula berbasis teacher-centered
SIMPULAN menjadi student-centered. Melalui
Keterkaitan pelatihan soft skill dengan pengadaptasian flipped learning method,
kebutuhannya pada sektor konstruksi pembelajaran yang berbasis student-centered
profesional tentunya tidak dapat dipisahkan. akan lebih mudah menjangkau kebutuhan
Masing-masing perusahaan konstruksi, baik mahasiswa dan membuka peluang untuk
mereka yang bergerak di bidang kontraktor mengembangkan soft skill yang telah
maupun konsultan perencana memiliki dimiliki. Pada akhirnya, seiring
ekspektasi dan kebutuhan soft skill yang perkembangan studi mahasiswa di dalam
berbeda dari calon karyawannya. perguruan tinggi selama tiga hingga empat
Merangkum hasil analisis yang telah tahun, komponen soft skill yang memang
dilakukan sebelumnya, maka kesimpulan semestinya dimiliki oleh tiap-tiap mahasiswa
untuk penelitian ini adalah: akan terbentuk dengan baik dan siap untuk
digunakan di dalam dunia kerja profesional.
1. Kebutuhan soft skill bagi kontraktor
meliputi berkolaborasi, kepemimpinan,
DAFTAR PUSTAKA
dan kemampuan mengatur waktu dengan
Bhattacharjee, S., Ghosh, S., Young-Corbett,
baik. Di lain sisi, kemauan untuk belajar
D.E., Fiori, C.M., 2013. Comparison of
hal baru, berpikir praktis, dan kreativitas
Industry Expectations and Student
adalah kebutuhan soft skill yang
Perceptions of Knowledge and Skills
menempati ekspektasi teratas yang
Required for Construction Career
diinginkan oleh konsultan perencana.
Success. Int. J. Constr. Educ. Res. 9, 19–
Masing-masing kebutuhan ini memiliki
38.
korelasi yang erat dengan tugas dari
https://doi.org/10.1080/15578771.2011.6
kedua bidang profesi yang diteliti.
47248
2. Proses belajar mengajar di dalam
Dean, S.A., East, J.I., 2019. Soft Skills
perguruan tinggi harus menyesuaikan
Needed for the 21st-Century Workforce.
dengan kebutuhan Kurikulum Merdeka
Int. J. Appl. Manag. Technol. 18, 17–32.
Belajar – Kampus Merdeka (MBKM)
https://doi.org/10.5590/ijamt.2019.18.1.0
yang dimana mahasiswa dapat terjun
2
langsung ke dalam dunia kerja sehingga
Gay, L.R., Diehl, P.L., 1992. Research
mendapatkan pengalaman yang lebih
Method for Business and Management.
banyak.
Macmillan Publishing Company.
3. Sebuah wadah pelatihan yang disebut
Hager, P., Crowley, S., Garrick, J., 2000.
sebagai Interactive Graded Workshop
Soft Skills in the Construction Industry :
(IGW) dapat menjadi pertimbangan
How Can the Generic Competencies
untuk dijadikan program suplementif
Assist Continuous Improvement? AARE
yang mendukung kebutuhan akan
Annu. Conf. 1–11.
pembenahan kurikulum, penyetaraan
Kementerian Pekerjaan Umum dan
materi pengajaran, dan pengayaan tugas
Perumahan Rakyat, 2019. Dirjen Bina
berbasis perancangan untuk menjawab
Konstruksi: Pelaksana Pengadaan Harus
kebutuhan akan soft skill terkait. Program
Pahami Peraturan Pengadaan
yang mengadaptasi flipped learning
Barang/Jasa Konstruksi [WWW
method akan mengubah alur
Document]. Direktorat Jenderal Bina
pembelajaran yang berfokus pada
Konstr. URL
perkembangan kemampuan soft skill para
https://binakonstruksi.pu.go.id/informasi-
terkini/sekretariat-direktorat-
Program Studi Teknik Sipil · Fakultas Teknik · Univrsitas Udayana · Kampus Bukit Jimbaran – Bali 82
ISSN: 1411-1292
JURNAL ILMIAH TEKNIK SIPIL · A SCIENTIFIC JOURNAL OF CIVIL ENGINEERING· Vol. 26 No. 1 Januari 2022
E-ISSN: 2541-5484
jenderal/dirjen-bina-konstruksi-
pelaksana-pengadaan-harus-pahami-
peraturan-pengadaan-barang-jasa-
konstruksi/
Kementerian Perindustrian, 2018. Tumbuh
5,14 Persen, Industri Masih Kontributor
Terbesar PDB Nasional. Kementerian.
Perindustrian Republik Indonesia.
Kenton, W., 2020. Soft Skills
https://www.investopedia.com/terms/s/so
ft-skills.asp.
Lemus Aguilar, I., Mosso Vallejo, E., 2007.
Identifying the Skills for Consultants
Working in Project-Based Organizations.
A Glimpse into the Mexican Consulting
Industry. January 2008, 84.
Majid, S., Liming, Z., Tong, S., Raihana, S.,
2012. Importance of Soft Skills for
Education and Career Success. Int. J.
Cross-Disciplinary Subj. Educ. 2, 1036–
1042.
https://doi.org/10.20533/ijcdse.2042.6364
.2012.0147
Schieg, M., 2009. Model for Integrated
Project Management. J. Bus. Econ.
Manag. 10, 149–160.
https://doi.org/10.3846/1611-
1699.2009.10.149-160
Sundari, C., 2019. Revolusi Industri 4.0
Merupakan Peluang dan Tantangan
Bisnis Bagi Generasi Milenial Di
Indonesia, di: Prosiding Seminar
Nasional Fakultas Ekonomi Untidar. pp.
555–563.
Troukens, K., 2013. Sharpen Your Soft Skills
in This Workshop of Underestimated
Project Management Tools
https://www.pmi.org/learning/library/skil
ls-underestimated-project-management-
tools-5918.. Proj. Manag. Inst.
Vasanthakumari, S., 2019. Soft Skills and Its
Application In Work Place. World J.
Adv. Res. Rev. 7.
https://www.researchgate.net/publication/
337181806_Soft_skills_and_its_applicati
on_in_work_place
World Bank, 2021. The Human Capital
Index 2020 Update: Human Capital in
the Time of Covid-19. Creative Commons
Attribution, Washington, DC.
https://doi.org/978-1-4648-1552-2
Program Studi Teknik Sipil · Fakultas Teknik · Univrsitas Udayana · Kampus Bukit Jimbaran – Bali 83