Disusun Oleh :
Aquino Celizia (1953050006)
Stella Samderubun (1953050010)
Bambang E F Sitinjak (1953050022)
Isai Haga Harita (1953050025)
Dosen Pembimbing
Candra Christianti P..S.T.,M.T.
1.3 Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui keterkaitan MSDM dengan industri konstruksi
2. Untuk mengetahui tantangan-tantangan MSDM yang dihadapi industri konstruksi
3. Untuk mengetahui elemen-elemen dari struktur industri, budayanya dan
operasionalnya yang dapat mendorong efektifnya pengelolan dan pengembangan
SDM pada industri konstruksi
4. Untuk mengetahui tantangan yang terdapat pada proyek konstruksi dibandingkan
dengan sektor industri berbasis proyek lainnya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Tantangan MSDM yang dihadapi Industri Konstruksi di Masa Depan, Khususnya di
Indonesia. Bedanya dengan Masa Lalu ?
Sebagai salah satu industri yang paling dinamis dibandingkan dengan industri lainnya,
industri konstruksi membutuhkan Manejemen SDM yang baik. Namun MSDM di
Indonesia mempunyai tantangan-tantangan yang harus dihadapi untuk dapat
menghasilkan SDM yang berkualitas. Tantangan-tantangan tersebut adalah :
Ancaman ini menentukan seberapa mudah atau sulitnya untuk masuk ke industri
tertentu. Ancaman pendatang baru dalam industri serupa mengakibatkan semakin
ketatnya persaingan yang berdampak pada penurunan laba. Tingkat ancaman pendatang
baru diukur berdasarkan kemampuan pendatang baru untuk masuk dan berkompetisi
dengan perusahaan lain yang sejenis.
Daya tawar pemasok yang kuat memungkinkan pemasok untuk menjual bahan baku
pada harga yang tinggi ataupun menjual bahan baku yang berkualitas rendah kepada
pembelinya. Ketergantungan perusahaan terhadap pemasok berakibat terhadap ancaman
bagi perusahaan itu sendiri. Untuk itu perusahaan perlu memilih pemasok yang tepat
dari sisi kualitas dan harga.
Pembangunan SDM merupakan salah satu pilar Visi Indonesia 2045 dan juga agenda
Presiden Joko Widodo bersama Wapres Maruf Amin 5 tahun ke depan. Terkait hal tersebut,
kami menyoroti tiga hal terpenting. Pertama, pemenuhan sumber daya manusia konstruksi,
baik secara kuantitas dan kualitas. Kedua, pengembangan industri konstruksi yang berbasis
SDM spesialis dan teknologi konstruksi. Ketiga, penguatan kelembagaan, melalui Lembaga
Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) dan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP),” kata
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono pada
Webinar Roadmap Jasa Konstruksi 2045 dan Kualitas SDM Jasa Konstruksi yang
diselenggarakan oleh Institut Teknologi Bandung (ITB) melalui telekonferensi, Senin
(15/3/2021).
Dari sisi kuantitas SDM, terdapat gap untuk mendukung pembangunan infrastruktur PUPR
sebesar lebih dari 700.000 orang. Ini belum termasuk kebutuhan SDM untuk pembangunan
infrastruktur di daerah, swasta dan sektor lainnya. Sementara secara kualitas, komposisi SDM
konstruksi masih belum ideal di mana 72% tenaga kerja konstruksi adalah lulusan SMA
kebawah. Di samping itu, baru 10% dari total 8 juta orang tenaga kerja konstruksi yang
bersertifikat.
“Untuk meningkatkan kompetensi SDM dan mengurangi gap, Kemenetrian PUPR melakukan
beberapa upaya. Pertama, bekerja sama dengan perguruan tinggi. Kami membuat politeknik
PU untuk mencetak lulusan D3 guna mengisi middle level management. Kemudian kami juga
menyelenggarakan program Magister Super Spesialis,” ucap Menteri Basuki.
Kedua, kolaborasi dengan Badan Usaha Jasa Konstruksi (BUJK) nasional maupun asing,
dengan memanfaatkan berbagai proyek infrastruktur yang menggunakan teknologi terkini
sebagai training ground bagi SDM konstruksi nasional. Ketiga, percepatan sertifikasi tenaga
kerja konstruksi, dengan memperluas, mempercepat dan memodernisasi layanan sertifikasi.
Dari sisi penguatan kelembagaan, lahirnya LPJK diharapkan dapat memperkuat industri jasa
konstruksi melalui akreditasi asosiasi profesi dan registrasi tenaga kerja konstruksi nasional.
“Dari sisi pemerintah kami sangat mendorong bahkan sangat berharap lahirnya asosiasi
profesi yang benar-benar mampu mewadahi pengembangan SDM konstruksi spesialis
tersebut,” pungkas Menteri Basuki.
berbasis proyek
terbesar. Industri ini menyumbang 20 sampai 40% dari emisi karbon. Ini
adalah perubahan iklim dan pengelolaan air. Industri konstruksi terutama di China
dan India menghadapi tantangan besar untuk mengurangi emisi karbon dioksida
dimanfaatkan oleh tenaga teknik dari negara lain khususnya dari ASEAN.
Masalah atau masalah yang dihadapi dalam industri konstruksi karena beberapa
saat ini kita berada di era dimana kita memiliki semua jenis metode untuk
menjalani komunikasi yang baik. Jika semua orang dalam sebuah proyek
beberapa tahun terakhir dan terus menunjukkan pertumbuhan yang besar di tahun
konstruksi tertentu.
Hal ini disebabkan misalignment yang dinaikkan antara jumlah tenaga kerja
terampil yang tersedia dan jumlah pekerjaan yang tersedia. Inilah salah satu
Studi dan pendapat yang diambil dari para insinyur lapangan dan para kontraktor
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
berkembang pesat dari tahun ke tahun. Era digitalisasi konstruksi sendiri merupakan era yang
pekerjaan.
Ada lima elemen yang harus diperhatikan kedepannya dalam bidang konstruksi iyalah,
ancaman pendatang baru, daya tawar pemasok, daya tawar pembeli, ancaman produk
pengganti, persaingan dengan competitor sejenis.
Ada tiga cara untuk mengembangkan SDM, Pertama, pemenuhan sumber daya manusia
konstruksi, baik secara kuantitas dan kualitas, . Kedua, pengembangan industri konstruksi
yang berbasis SDM spesialis dan teknologi konstruksi. Ketiga, penguatan kelembagaan,
melalui Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) dan Lembaga Sertifikasi Profesi
(LSP)
3.2. SARAN
Semakin berkembang zaman maka akan semakin banyak perubahan yang dimana sekarang
adalah era 5.0 yang dimana segala sesuatu diciptkan untuk, melayani kita manusia sama
halnya dengan menciptakan robot. Terutama dibidang konstruksi akan semakin banyak lagi
alat-alat dibidang konstruksi yang lebih canggih. Jadi kita sebagai SDM yang berkualitas dan
bermutu harus bisa mengikuti semua perkembangan dan kalua bis akita harus bisa
mengoperasikan juga nantinya kedepan dalam bidang konstruksi khususnya di Indonesia.
Daftar Pustaka
https://dinaspupr.bandaacehkota.go.id/2020/07/29/era-digitalisasi-konstruksi-
part-1-tantangan/
http://bim.pu.go.id/berita/baca/46/tantangan-digitalisasi-konstruksi-untuk-
milenial-teknik-sipil-indonesia.html
https://dinaspupr.bandaacehkota.go.id/2020/07/29/era-digitalisasi-konstruksi-
part-1-tantangan/
https://www.piranusa.com/apa-itu-aplikasi-bim/
https://media.neliti.com/media/publications/109827-ID-perbandingan-efisiensi-
waktu-biaya-dan-s.pdf
https://biblus.accasoftware.com/en/8d-bim-what-is-it-and-what-are-its-benefits/
https://ugm.ac.id/id/berita/21928-implementasi-building-information-modeling-
untuk-percepatan-pembangunan
https://www.pu.go.id/berita/tingkatkan-kualitas-jasa-konstruksi-kementerian-
pupr-fokus-pada-tiga-hal