0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
23 tayangan11 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang tantangan MSDM yang dihadapi industri konstruksi di Indonesia masa depan versus masa lalu, elemen-elemen yang mendorong pengelolaan SDM yang efektif di industri konstruksi, dan tantangan-tantangan lainnya pada proyek konstruksi dibandingkan industri berbasis proyek lainnya. Tantangan utama yang disebutkan adalah perkembangan teknologi, globalisasi, sertifikasi tenaga kerja, dan isu lingkungan seperti perub
Dokumen tersebut membahas tentang tantangan MSDM yang dihadapi industri konstruksi di Indonesia masa depan versus masa lalu, elemen-elemen yang mendorong pengelolaan SDM yang efektif di industri konstruksi, dan tantangan-tantangan lainnya pada proyek konstruksi dibandingkan industri berbasis proyek lainnya. Tantangan utama yang disebutkan adalah perkembangan teknologi, globalisasi, sertifikasi tenaga kerja, dan isu lingkungan seperti perub
Dokumen tersebut membahas tentang tantangan MSDM yang dihadapi industri konstruksi di Indonesia masa depan versus masa lalu, elemen-elemen yang mendorong pengelolaan SDM yang efektif di industri konstruksi, dan tantangan-tantangan lainnya pada proyek konstruksi dibandingkan industri berbasis proyek lainnya. Tantangan utama yang disebutkan adalah perkembangan teknologi, globalisasi, sertifikasi tenaga kerja, dan isu lingkungan seperti perub
PERSENTASI Stella Samderubun (1953050010) (DISKUSI KELOMPOK ONLINE) Bambang E F Sitinjak (1953050022) Isai Haga Harita (1953050025) TOPIK DISKUSI 1. Tantangan MSDM yang dihadapi industri konstruksi di masa depan, khususnya di Indonesia. Apa bedanya dengan di masa lalu? 2. Elemenelemen dari struktur industri, budayanya dan operasionalnya yang dapat mendorong efektifnya pengelolaan dan pengembangan SDMpada ind ustri konstruksi? 3. Tantangan lainnya yang terdapat pada proyek konstruksi dibandingkan dengan sektor industri berbasis proyek lainnya? TANTANGAN MSDM YANG DIHADAPI INDUSTRI KONSTRUKSI DI MASA DEPAN, KHUSUSNYA DI INDONESIA. APA BEDANYA 1. DENGAN DI MASA LALU? Perkembangan Teknologi Konstruksi Perkembangan teknologi konstruksi khususnya teknologi di bidang digitalisasi konstruksi berkembang pesat dari tahun ke tahun. Era digitalisasi konstruksi sendiri merupakan era yang mendigitalkan semua pekerjaan konstruksi untuk mempermudah koordinasi pada suatu pekerjaan. Digitalisasi konstruksi ditandai dengan semakin banyak dan variatifnya aplikasi penyelenggaraan infrastruktur, yang awalnya bersifat closed standalone hingga akhirnya teknologi yang menerapkan prinsip kolaboratif seperti BIM. BIM (Building Information Modeling) sendiri merupakan teknologi dalam bidang AEC (Architecture, Engineering, and Construction) yang mampu mensimulasikan semua informasi dalam proyek konstruksi ke dalam model 3D. 2. Globalisasi Pesatnya perkembangan teknologi membuat proses globalisasi dalam bidang industri konstruksi pun semakin cepat di berbagai negara, bergitu juga di Indonesia. Sebagai hasil globalisasi industri konstruksi di Indonesia, banyak negara yang mendirikan BUJK di Indonesia. Kementrian PUPR mencatat setidaknya ada 388 BUJK asing yang beroperasi di Indonesia tahun 2020. Banyaknya BUJK asing di Indonesia ini menunjukkan bahwa Indonesia merupakan suatu pasar jasa konstruksi yang sangat menjanjikan bagi para pelaku konstruksi asing. 3. Sertifikat Kompetensi Kerja Undang-Undang Jasa Konstruksi Nomor 2Tahun 2017 Pasal 70 mengatur bahwa setiap pekerja konstruksi wajib memiliki sertifikat kompertensi kerja. Sertifikat kompetensi kerja merupakan bukti bahwa yang bersangkutan adalah tenaga kerja yang kompeten untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan bidang kompetensinya. Tenaga kerja yang memiliki sertifikat kompetensi kerja mendapatkan beberapa manfaat, diantaranya adalah mendapatkan jaminan kejelasan besaran imbalan/gaji sesuai dengan standar yang ditetapkan pemerintah dan memberikan perlindungan hukum pada profesi. ELEMEN ELEMEN DARI STRUKTUR INDUSTRI, BUDAYANYA DAN OPERASIONALNYA YANG DAPAT MENDORONG EFEKTIFNYA PENGELOLAHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PADA INDUSTRI KONSTRUKSI 5 Elemen dari Struktut Industri 1. Threat of new entrants (Ancaman Pendatang Baru) Ancaman ini menentukan seberapa mudah atau sulitnya untuk masuk ke industri tertentu. Ancaman pendatang baru dalam industri serupa mengakibatkan semakin ketatnya persaingan yang berdampak pada penurunan laba. Tingkat ancaman pendatang baru diukur berdasarkan kemampuan pendatang baru untuk masuk dan berkompetisi dengan perusahaan lain yang sejenis. ELEMEN ELEMEN DARI STRUKTUR INDUSTRI, BUDAYANYA DAN OPERASIONALNYA YANG DAPAT MENDORONG EFEKTIFNYA PENGELOLAHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PADA INDUSTRI 2. Bargaining KONSTRUKSI power of suppliers (Daya Tawar Pemasok) Daya tawar pemasok yang kuat memungkinkan pemasok untuk menjual bahan baku pada harga yang tinggi ataupun menjual bahan baku yang berkualitas rendah kepada pembelinya. Ketergantungan perusahaan terhadap pemasok berakibat terhadap ancaman bagi perusahaan itu sendiri. Untuk itu perusahaan perlu memilih pemasok yang tepat dari sisi kualitas dan harga. 3. Bargaining power of buyers (Daya Tawar Pembeli) ) Kekuatan ini menilai daya tawar atau kekuatan penawaran dari pembeli/konsumen, semakin tinggi daya tawar pembeli dalam menuntut harga yang lebih rendah ataupun kualitas produk yang lebih tinggi, semakin rendah profit atau laba yang akan didapatkan oleh perusahaan ELEMEN ELEMEN DARI STRUKTUR INDUSTRI, BUDAYANYA DAN OPERASIONALNYA YANG DAPAT MENDORONG EFEKTIFNYA PENGELOLAHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PADA INDUSTRI KONSTRUKSI 4. Threat of substitutes (Ancaman Produk Pengganti) Hambatan atau ancaman ini terjadi apabila pembeli/konsumen berhadapan dengan produk pengganti yang lebih murah atau produk pengganti yang memiliki kualitas lebih baik dengan biaya pengalihan yang rendah (Widayani,. Hal ini menyebabkan semakin banyaknya ragam produk dalam industri yang dapat mempengaruhi pendapatan perusahaan 5. Rivalry among existing competitors (Persaingan dengan Kompetitor Sejenis) Dalam model ini, persaingan dengan kompetitor sejenis inilah yang menjadi faktor utama dalam persaingan bisnis. Persaingan bisnis yang kian ketat terjadi jika banyaknya perusahaan pesaing yang merebutkan pangsa pasar yang sejenis. Segala aspek diperlukan untuk mengoptimalkan posisi seperti halnya dengan taktik persaingan harga, promosi, dan peningkatan pelayanan atau jaminan kepada pelanggan. ELEMEN ELEMEN DARI STRUKTUR INDUSTRI, BUDAYANYA DAN OPERASIONALNYA YANG DAPAT MENDORONG EFEKTIFNYA PENGELOLAHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PADA INDUSTRI KONSTRUKSI Cara PUPR dalam Meningkatkan Jasa Konstruksi Untuk meningkatkan kompetensi SDM dan mengurangi gap, Kemenetrian PUPR melakukan beberapa upaya. Pertama, bekerja sama dengan perguruan tinggi, membuat politeknik PU untuk mencetak lulusan D3 guna mengisi middle level management. Kemudian menyelenggarakan program Magister Super Spesialis. Kedua, kolaborasi dengan Badan Usaha Jasa Konstruksi (BUJK) nasional maupun asing, dengan memanfaatkan berbagai proyek infrastruktur yang menggunakan teknologi terkini sebagai training ground bagi SDM konstruksi nasional. Ketiga, percepatan sertifikasi tenaga kerja konstruksi, dengan memperluas, mempercepat dan memodernisasi layanan sertifikasi APA SAJA TANTANGAN YANG TERDAPAT PADA PROYEK KONSTRUKSI DIBANDINGKAN 1. DENGAN SEKTOR INDUSTRI BERBASIS PROYEK Issue lingkungan Di antara semua industri, industri konstruksi merupakan konsumen bahan baku terbesar. LAINNYA Industri ini menyumbang 20 sampai 40% dari emisi karbon. Ini menunjukkan bahwa konsumsi sumber daya semacam itu tidak seharusnya berkelanjutan membawa lingkungan ke risiko besar. Dua tantangan utama untuk industri konstruksi dalam pandangan lingkungan adalah perubahan iklim dan pengelolaan air. Industri konstruksi terutama di China dan India menghadapi tantangan besar untuk mengurangi emisi karbon dioksida ke tingkat yang aman. 2. Issue kekurangan SDM Diprediksi dalam periode antara 2015-2025 Indonesia akan mengalami kekurangan insinyur sebanyak 10.000/tahun, dan kemungkinan gap ini akan dimanfaatkan oleh tenaga teknik dari negara lain khususnya dari ASEAN. 3. Kurangnya komunikasi antar pekerja Saat ini kita berada di era dimana kita memiliki semua jenis metode untuk menjalani komunikasi yang baik. Jika semua orang dalam sebuah proyek dikomunikasikan dan semua tentang proyek tentang rincian perencanaan, rincian penyelidikan, keraguan dan klarifikasi, izin untuk permulaan kerja, sebuah masalah besar karena kesalahan kecil dapat dihindari dengan mudah. 4. Kurangnya Tenaga Kerja Konstruksi Terampil Industri konstruksi telah mengalami pertumbuhan yang berkesinambungan selama beberapa tahun terakhir dan terus menunjukkan pertumbuhan yang besar di tahun 2017. Tetapi kontraktor konstruksi berpendapat bahwa mereka merasa sulit mendapatkan pekerja dan pekerja berkualitas untuk melakukan pekerjaan konstruksi tertentu. Masalah konstruksi ini mengharuskan organisasi atau perusahaan konstruksi untuk membelanjakan dan berinvestasi untuk melatih orang-orang untuk pekerjaan yang dibutuhkan bersamaan dengan pemberian pembayaran tambahan. TERIMAKAS IH