Anda di halaman 1dari 5

Vol. 14, No.

1, Maret 2022

IMPROVE
ISSN(e): - / ISSN(p) : 1979-8342

ANALISIS RISIKO IMPLEMENTASI


INDUSTRI 4.0 PT XYZ
Heru Nugroho
Telkom University

heru@tass.telkomuniversity.ac.id

Abstrak— Keberadaan teknologi canggi untuk mendukung masyarakat dan lingkungan. Revolusi Industri berdampak
transformasi digital di era Industri 4.0 membuka ruang muculnya secara sosial, lingkungan, dan ekonomi dalam berbagai
risiko baru dan dampak negatif bagi perusahaan. Resiko dapat cara mulai dari mesin uap dan pabrik yang menandai
memberikan dampak pada capability atau kemampuan organisasi dimulainya era modern produksi mekanis, hingga
dalam mencapai tujuan-tujuan di masa yang dating. Pada
penelitian ini akan diidentifikasi peluang dan risiko implementasi
interkoneksi dan manajemen data yang menandai pabrik
industri 4.0 pada perusahaan XYZ ditinjau dari aspek: nyata / virtual [2].
Connectivity, Vulnerability, Employment, Education, Financial Transformasi digital di era Industri 4.0 melalui
dan Time. Hasil identifikasi menunjukan bahwa perlu adanya penerimaan berbagai teknologi canggih, memungkinkan
perbaikan berkelanjutan pada perusahaan XYZ dengan melihat muculnya risiko baru dan dampak negatifnya terhadap
berbagai peluang dan risiko dari masing – masing aspek tersebut. perusahaan tidak dapat dihindari [3]. Resiko merupakan
Hasil identifkasi tersbut juga dapat dijadikan dasar untuk sesutu yang mungkin berdampak di masa yang datang pada
melakukan penilaian manajemen risiko IT lebih lanjut. Selain itu capability atau kemampuan organisasi dalam mencapai
pada penelitian ini juga diusulkan pemanfaatan digital supply tujuan-tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya [4].
chain risk analytics framework pada perusahaan XYZ.
Ancaman potensial baru terhadap data inheren perusahaan
Kata kunci— Industri 4.0, risiko, penilaian, risiko IT, supply meluncur melalui integrasi berbagai infrastruktur TI.
chain risk analytics Risiko ini termasuk serangan siber, spyware, malware, dan
Abstract— The existence of advanced technology to support hilangnya data yang pada akhirnya dapat secara signifikan
digital transformation in the industry 4.0 era opens space for new mempengaruhi berbagai proses pembuatan. Peretas dan
risks and negative impacts for companies. Risks can have an pembajak dunia maya akan menyerang dokumentasi dan
impact on the capability or ability of the organization to achieve spesifikasi yang berkaitan dengan kegiatan manufaktur dan
future goals. In this study, the opportunities, and risks of pemeliharaan [3].
implementing industry 4.0 in XYZ company will be identified in Industry 4.0 (I4.0) harus dianalisis tidak hanya dari
terms of: Connectivity, Vulnerability, Employment, Education, manfaat yang dapat dihasilkan oleh I4.0 untuk perusahaan
Financial and Time. The identification results indicate that there yang memutuskan untuk mengimplementasikannya, tetapi
is a need for continuous improvement at XYZ company by looking
juga dari dampak (positif atau negatif) yang dapat
at the various opportunities and risks of each of these aspects. The
identification results can also be used as a basis for conducting dihasilkan oleh implementasi tersebut bagi perusahaan,
further IT risk management assessments. In addition, this study masyarakat, dan lingkungan. Banyak penulis memiliki visi
also proposes the use of a digital supply chain risk analytics dan perspektif yang berbeda tentang ruang lingkup I4.0 dan
framework at XYZ company teknologinya, bahkan ada perbedaan antara penamaan dan
Keywords— industry 4.0, risk, assessment, IT risk, supply chain pemilihan teknologi yang memungkinkan, dan
risk analytics kemungkinan masalah yang dapat disebabkan oleh
penerapan teknologi baru tersebut ke dalam shopfloor.
I. PENDAHULUAN Untuk semua alasan ini, tinjauan lengkap diperlukan dalam
Teknologi mengubah kehidupan organisasi secara masif. konteks pemahaman tentang tantangan dan risiko teknologi
Penting untuk mengidentifikasi apakah perubahan tersebut baru I4.0 tersebut [5]. Pada penelitian ini akan diidentifikai
menghasilkan dampak positif atau negatif, jika energi peluang dan risiko implementasi industri 4.0 pada
dikonsumsi secara efisien [1], dalam konteks mana, dan perusahaan XYZ ditinjau dari aspek: Connectivity,
siapa pemangku kepentingan yang terlibat. Jika Vulnerability, Employment, Education, Financial dan
transformasi seperti itu terjadi dalam industri, maka Time.
konteksnya akan difokuskan ke lantai produksi pabrik yang
II. IDENTIFIKASI RISIKO PT XYZ
menjadi proses utama dalam sebuah industri. Selama
bertahun-tahun, industri telah dipengaruhi oleh siklus Tujuan utama identifikasi risiko adalah menghasilkan
teknologi yang berbeda yang telah menyebabkan dampak daftar lengkap potensial risiko. Ini dilakukan atas dasar
yang berbeda tidak hanya di industri tetapi juga di peristiwa yang dapat menurunkan, mencegah,

24
meningkatkan, menunda atau mempercepat proses secara efektif ke dalam sistem Manajemen Risiko
pencapaian tujuan perusahaan yang diinginkan. Risiko Perusahaan.
operasional yang sudah ada terkait dengan area manufaktur
di PT XYZ adalah adalah risiko yang terkait dengan: III. PELUANG DAN RISIKO PT XYZ DALAM
1. Pemeliharaan IMPELEMENTASI INDUSTRI 4.0
2. Sumber Daya Manusia Industri 4.0 terdiri dari digitalisasi proses produktif di
3. Material pabrik melalui sensor dan sistem informasi untuk
4. Lingkungan permesinan mengubahnya dan membuatnya lebih efisien. Keberadaan
5. Metode operasional yang digunakan industri 4.0 melalui digitalisasi dan penggunaan platform
6. Alat dan peralatan yang digunakan yang terhubung (IoT) dapat memberikan beberapa manfaat
7. Proses pembuatan yang digunakan. bagi PT XYZ sebagai berikut:
1. Adaptasi berkelanjutan terhadap permintaan
Risiko potensial yang ada selanjutnya disertai dengan industri
risiko baru yang muncul di era industri 4.0 melalui berbagai 2. Mencakup kebutuhan pelanggan dengan cara yang
ancaman dan kerentanan terkait. Sumber utama risiko yang lebih personal dan spesifik sesuai dengan
muncul di PT XYZ dengan penerapan industri 4.0 adalah keunggulan perusahaan saat ini
sebagai berikut: 3. Menyediakan layanan penjualan yang lebih optimal
1. Kerangka kerja terintegrasi ruang cyber 4. Perancangan dan produksi barang dalam waktu
2. Teknologi manufaktur canggih yang lebih jelas dan optimal.
3. Elemen kompleks 5. Mempercepat waktu penjualan sehingga produk
4. berbagai layanan outsourcing. tidak harus disimpan di gudang terlalu lama.
Keamanan informasi adalah salah satu alasan utama 6. Poduksi yang lebih singkat dan lebih
untuk berbagai risiko operasional di bidang manufaktur. menguntungkan dengan mempertimbangkan life
Tantangan utama terletak pada melindungi lingkungan cycle produk dari mulai desain sampai produk jadi.
manufaktur dari berbagai serangan dunia maya. 7. Keuntungan dari informasi untuk analisis dan
Pencegahan integritas data serta ketersediaan informasi eksploitasi secara real-time
adalah beberapa tantangan terkait lainnya. Tantangannya
dapat dijawab melalui penerapan sistem manajemen Tantangan yang berbeda yang akan dihadapi perusahaan
keamanan informasi yang terutama digunakan oleh sektor dengan penerapan teknologi Industry 4.0 seperti Internet of
TI [3]. Things pada saat pelaksanaannya, serta kemungkinan
Sistem manajemen informasi adalah semua tentang risiko internal dan eksternal yang akan diwakili oleh
pemeliharaan kerahasiaan data yaitu, informasi terkait implementasi tersebut. Mengenai tantangan, investasi
hanya dapat diakses oleh orang-orang yang telah ekonomi yang harus dilakukan oleh perusahaan dan waktu
diotorisasi. Saat ini, di PT XYZ sudah dilakukan dengan yang diperlukan bagi perusahaan untuk mengadopsi
membatasi akses sesuai dengan peran dan tanggung teknologi baru itu adalah yang paling relevan. Mengenai
jawabnya. Namun demikian, aspek penting lainnya yang risiko, pengangguran yang dihasilkan oleh penerapan
telah disorot adalah ketersediaan data dan integritasnya. teknologi baru dan kerentanan data karena manipulasi dan
Ketersediaan memastikan bahwa personel yang berwenang interkoneksi perangkat adalah yang paling relevan [5].
memiliki akses ke informasi sebagaimana dan ketika Berikut adalah peluang dan risko yang di PT XYZ dalam
diperlukan sementara di sisi lain integritas menandakan Impelementasi Industri 4.0 ditinjau dari aspek:
menjaga keakuratan data terkait dan karenanya Connectivity, Vulnerability, Employment, Education,
kelengkapannya. Saat ini di PT XYZ belum ada aturan atau Financial dan Time.
SOP yang mengatur bagaimana data disediakan dan TABEL I
dipertukarakan. PELUANG DAN RISIKO IMPLEMENTASI INDUSTRI 4.0 PT XYZ
Oleh karena itu, ke depan sistem manajamen informasi
harus mencakup fitur karakteristik standar ISO sehingga Aspek Peluang Risiko
dapat menjadi sistem bersertifikat yang memenuhi
persyaratan lingkungan, informasi, dan kualitas Menerapkan sistem Permesinan
manajemen. Saat ini, hal tersebut sudah mulai di multi-sensing yang memiliki
kembangkan oleh divisi TI PT XYZ melalui integrasi memungkinkan ketergantungan
aplikasi melalui platform open source Joget, yaitu aplikasi pengumpulan data dan teknologi yang
Joget Workflow. Hal yang perlu perhatian bagi perusahaan proses pengambilan sangat besar.
adalah belum adanya bagian/unit kerja yang mengelola atu Connectivity keputusan otomatis. Dengan demikian,
bertanggung jawab tentang sistem manajemen risiko Memastikan kebutuhan mesin
perusahaan. Sebagai bagian dari rekomendasi dengan keterlacakan komponen spesifik baru harus
implemetasi industri 4.0, sistem manajemen informasi di seluruh rantai nilai, diidentifikasi dan
harus memiliki kemampuan potensial untuk diintegrasikan aspek penentu untuk dipenuhi sesegera
mengumpulkan mungkin.

25
Aspek Peluang Risiko Aspek Peluang Risiko

informasi yang Konsistensi data Consumer Goods


diperlukan dari setiap produksi dengan (FMCG).
unit yang diproduksi. SAP dan aplikasi Industri 4.0 terdiri dari Tenaga kerja
Saat ini sedang di NoteJs. banyak teknologi baru, dalam proses baru
kembangkan melalui sehingga perusahaan menuju Industri
aplikasi Note-Js membutuhkan pegawai 4.0 perlu lebih
Menghilangkan Tidak semua profesional untuk terspesialisasi, dan
variabilitas untuk perusahaan dapat implementasi Industri tidak akan mudah
memastikan menyesuaikan diri 4.0. Saat ini pegawai untuk mengakses
pengurangan kesalahan, dengan metode yang memiliki profil ini, yang
cacat, dan kegagalan baru, karena kompetensi terkait juga
dalam proses alasan ini banyak untuk mendukung membutuhkan
pengiriman produk. industri implementasi industri remunerasi yang
Saat ini produk cacat menghadapi risiko 4.0 sangat sedikit, lebih tinggi.
masih cukup banyak menjadi usang sehingga peluang Sehingga
terjadi khususnya karena perubahan memberikan pelatihan perusahan
Employment
untuk produk yang cepat. Salah atau melakukan memiliki risiko
packaging dan satu risiko yang rekruitasi pegawai dengan dana
promotion. Selain itu, saat ini menjadi sesuai kompetensi operasional
data produk cacat perhatian adalah industri 4.0 sangat untuk gaji
belum terintegrasi proses praktik dimungkinkan pegawai yang
dengan SAP sehingga manufaktur yang lebih besar.
proses monitoring baik yang menjaga Selain gaji,
terhadap produk yang keselamatan dan kebutuhan
catat masih kebersihan pengeluaran
bergantung pada pelanggan. Oleh untuk pelatihan
operator yang karena itu saat ini dan sertifikasi
menuliskan pada sedang dibangun juga perlu
aplikasi Pro-ST Ruang steril, menjadi
Vulnerability (aplikasi inipun tidak atau cleanroom, perhatian
terintegrasi dengan sebagai ruang Implementasi industri Kemajuan baru
SAP). Aplikasi Note-JS kedap di mana 4.0 membutuhkan yang tiba dengan
yangs edang kontaminan, keahlian khusus di Industri 4.0 dapat
dikembangkan akan partikel, dan banyak bidang memperluas
menjadi salah satu polutan yang ada teknologi. kesenjangan dan
solusi untuk di udara Saat ini keahlian fragmentasi sosial,
permasalahan ini. dikontrol secara spesifik terkait 4.0 termasuk banyak
internal. Ini hanya ada di beberapa pekerjaan yang
sangat penting pegawai saja hilang. Saat ini
dalam industri khususnya yang sebagian besar
plastik, PT XYZ pernah melakukan pegawai yang
mematuhi bancmark ke terdampak
Education
standar perusahaan yang telah dengan adanya
internasional mengimplementasikan industri 4.0
tertinggi serta industri 4.0. Pelaung adalah pegawai
semua cukup terbukan untuk kontrak. Risiko
compliance yang memberikan sosial terhadap
ditetapkan untuk pemhaman melalui keberadaan
Perusahaan inhouse training perusaan yang
Multinasional dengan mengundang biasanya
(MNC) dalam praktisi dan akademisi memanfaatkan
Industri Fast untuk memberikan tenaga kontrak
Moving wawasan kepada untuk kebutuhan
pegawai umunya dan pekerjaan perlu

26
Aspek Peluang Risiko Aspek Peluang Risiko

kepada BOD dipertimbangkan perusahaan yang Risiko yang perlu


khususnya. oleh perusahaan. sifatnya jangka menjadi
Industri 4.0 akan Akan ada panjang (masterplan perhatian
menjadi sumber daya keusangan bisnis dan masterplan perusahaan
saing bagi industri teknologi dan TI) adalah seberapa
dengan: biaya tenaga perusahaan harus besar dukungan
kerja, biaya energi, dan memperhitungkan BOD khususnya
tingkat komitmen dalam setiap Owner terkait
sosial. Saat ini salah proyek awal implementasi
satu yang sedang penghitungan ROI perusahaan
dikembangkan oleh (Pengembalian menuju 4.0.
perusahaan adalah Investasi),
bagaimana efisiensi amortisasi
biaya energi dengan investasi, di antara IV. ANALITIK RISIKO PADA RANTAI PASOK
pengelolaan yang lebih indikator Produk yang berkualitas tidak hanya ditentukan
baik. keuangan lainnya. berdasarkan proses produksi tetapi pengadaan bahan baku
Saat ini sebagian dari supplier hingga proses delivery on time (Rantai Pasok)
besar mesin merupakan beberapa aspek yang tidak kalah penting.
produksi yang Berkembangnya konsep SCM perlu menjadi perhatian
Financial digunakan khusus pagi PT XYZ berkaitan dengan dampak dan risiko
meruapkan dari sebuah supply chain pada sutau perusahaan. Oleh
mesin produksi karena itu, dapat memanfaatkan digital supply chain risk
yang relatif baru analytics framework yang diusulkan dalam penelitian
(pembelian Ivanov dkk, 2019.
tahun 2009)
namun demikian
kebutuhan
produksi yang
lebih spesifik
serta IML yang
mumpuni,
diperlukan
Gambar. 1 Digital SC risk analytics framework [6]
antisipasi adanya
risiko mesin yang
digunakan tidak Dalam penelitian [6] disebutkan bahwa Industri 4.0
mumpuni untuk mempengaruhi pengembangan paradigma, prinsip, dan
digunakan. model baru dalam manajemen rantai pasokan (SCM).
Implementasi banyak Beberapa Internet of Things (IoT), sistem fisik cyber, dan produk
teknologi Industri 4.0 perusahaan akan yang cerdas dan terhubung, memfasilitasi pengembangan
akan bervariasi dari menghadapi rantai pasokan digital (SC) dan operasi cerdas [7]–[13].
jenis dan anggaran masalah dan Identifikasi klasifikasi berbagai teknologi digital dan
perusahaan. terlambat untuk dampaknya terhadap manajemen rantai pasok (SCM)
Adanya anggaran atau implementasi meliputi [14]–[26].
investasi bagi industri industri 4.0. 1. Big data analytics (BDA)
4.0 menjadi tantangan Risiko ini dapat
2. Teknologi manufaktur canggih dengan sensor
3. Kontrol terdesentralisasi yang digerakkan oleh
Time tersendiri bagi diminimalisir
agent
perusahaan saat ini. karea
4. Robot canggih
Hal ini disebabkan perusahaan saat
5. Augmented reality
karena tidak adanyaa ini menjadi salah
6. Teknologi pelacakan dan penelusuran canggih
unit yang berperan satu pilot projet
7. Manufaktur aditif
dalam alokasi dari kementrian
anggaran setiap perindustrian RI Perencanaan dan penjadwalan produksi, tracing produk,
tahunnya karena tidak untuk identifikasi kegagalan produksi, optimasi kinerja mesin
ada perencanaan implementasi 4.0. produksi, predictive maintenance, dan optimasi rute

27
pengiriman, merupakan salah satu contoh bentuk [9] T. Qu dkk., “System dynamics analysis for an Internet-of-Things-
enabled production logistics system,” International Journal of
penerapan simulasi dan optimasi sebagai dampak industri Production Research, 2017, doi:
4.0. Selain itu, penggunaan utama metode optimasi dan 10.1080/00207543.2016.1173738.
simulasi juga dimanfaatkan dalam pengambilan keputusan. [10] F. Strozzi, C. Colicchia, A. Creazza, dan C. Noè, “Literature
Berbagai sumber penghasil data yang ada digunakan review on the ‘smart factory’ concept using bibliometric tools,”
International Journal of Production Research, 2017, doi:
perusahan seperti sistem ERP, RFID, sensor, dan data yang 10.1080/00207543.2017.1326643.
berasal dari media sosial dengan algoritma pembelajaran [11] H. Tran-Dang, N. Krommenacker, dan P. Charpentier,
mesin dan analitik big data dapat dimanfaatkan untuk “Containers monitoring through the Physical Internet: a spatial 3D
mendapatkan pengetahuan sebagai dasar pengambilan model based on wireless sensor networks,” International Journal
of Production Research, 2017, doi:
keputusan pada manajemen rantai pasok. 10.1080/00207543.2016.1206220.
[12] Y. Yang, S. Pan, dan E. Ballot, “Innovative vendor-managed
V. KESIMPULAN inventory strategy exploiting interconnected logistics services in
Kemunculan industri 4.0 diharapkan membawa banyak the Physical Internet,” International Journal of Production
Research, 2017, doi: 10.1080/00207543.2016.1275871.
manfaat bagi penciptaan nilai industri. Namun demikian, [13] S. Minner, D. Battini, dan D. Çelebi, “Innovations in production
risiko yang berkaitan dengan implementasinya di industry economics,” International Journal of Production Economics,
perlu diidentifikasi sejak awal. Aspek connectivity, 2017, doi: 10.1016/j.ijpe.2017.10.017.
vulnerability, employment, education, financial dan time [14] S. I. Shafiq, C. Sanin, E. Szczerbicki, dan C. Toro, “Virtual
engineering object/virtual engineering process: A specialized
perlu di identifikasi bagi perusahan pasa saat akan form of cyber physical system for industrie 4.0,” Procedia
mengadopsi sebuah teknologi sebagai dampak keharusan Computer Science, 2015, doi: 10.1016/j.procs.2015.08.166.
untuk menuju industry 4.0. Perusahaan XYZ saat ini [15] R. Addo-Tenkorang dan P. T. Helo, “Big data applications in
sedang menerapkan konsep industry 4.0 pada sebagian operations/supply-chain management: A literature review,”
Computers and Industrial Engineering, 2016, doi:
besar proses utama khususnya proses produksi. Hasil 10.1016/j.cie.2016.09.023.
identifikasi peluang dan risiko implementasi industry 4.0 [16] R. G. Richey, T. R. Morgan, K. Lindsey-Hall, dan F. G. Adams,
pada PT XYZ menunjukan perlu adanya serangkaian “A global exploration of Big Data in the supply chain: Global
perbaikan berkelanjutan. Hal ini dilakukan sebagai upaya exploration of Big Data,” International Journal of Physical
Distribution and Logistics Management, 2016, doi:
menghadapi dampak yang mungkin muncul akibat risiko 10.1108/IJPDLM-05-2016-0134.
yang terjadi pada saat implementasi industry 4.0. PT XYZ [17] T. D. Oesterreich dan F. Teuteberg, “Understanding the
juga dapat memanfaatkan kerangka analitik risiko pada implications of digitisation and automation in the context of
rantai pasok berkaitan dengan dampak dan risiko dari Industry 4.0: A triangulation approach and elements of a research
agenda for the construction industry,” Computers in Industry,
sebuah supply chain pada sutau perusahaan. 2016, doi: 10.1016/j.compind.2016.09.006.
[18] S. Schrauf dan P. Berttram, “Industry 4.0: How digitization makes
REFERENSI the supply chain more efficient, agile, and customer-focused,”
[1] D. Mora, M. Taisch, dan A. W. Colombo, “Towards an energy 2016.
management system of systems: An industrial case study,” dalam [19] A. Gunasekaran dkk., “Big data and predictive analytics for supply
IECON Proceedings (Industrial Electronics Conference), 2012, chain and organizational performance,” Journal of Business
hlm. 5811–5816. doi: 10.1109/IECON.2012.6389588. Research, 2017, doi: 10.1016/j.jbusres.2016.08.004.
[2] K. Schwab, “The Fourth Industrial Revolution, by Klaus Schwab [20] A. Gunasekaran, M. Kumar Tiwari, R. Dubey, dan S. Fosso
| World Economic Forum,” World Economic Forum, 2017, doi: Wamba, “Big data and predictive analytics applications in supply
978-1-5247-5886-8. chain management,” Computers and Industrial Engineering,
[3] K. Kumar, D. Zindani, dan J. P. Davim, Industry 4.0 2016, doi: 10.1016/j.cie.2016.10.020.
Developments towards the Fourth Industrial Revolution. 2019. [21] T. Nguyen, L. ZHOU, V. Spiegler, P. Ieromonachou, dan Y. Lin,
[4] Heru Nugroho, “Analisis Manajemen Resiko Teknologi Informasi “Big data analytics in supply chain management: A state-of-the-
Menggunakan Kerangka Kerja COBIT 4.1,” dipresentasikan pada art literature review,” Computers and Operations Research, 2018,
Konferensi Nasional ICT-M Politeknik Telkom (KNIP) 2012, doi: 10.1016/j.cor.2017.07.004.
2012. [22] M. Moghaddam dan S. Y. Nof, “Collaborative service-component
[5] D. O. M. Sanchez, “Sustainable development challenges and risks integration in cloud manufacturing,” International Journal of
of industry 4.0: A literature review,” dalam Global IoT Summit, Production Research, 2018, doi:
GIoTS 2019, 2019, hlm. 1–6. doi: 10.1109/GIOTS.2019.8766414. 10.1080/00207543.2017.1374574.
[6] D. Ivanov, A. Dolgui, dan B. Sokolov, “The impact of digital [23] E. Hofmann dan M. Rüsch, “Industry 4.0 and the current status as
technology and Industry 4.0 on the ripple effect and supply chain well as future prospects on logistics,” Computers in Industry,
risk analytics,” International Journal of Production Research, vol. 2017, doi: 10.1016/j.compind.2017.04.002.
57, no. 3, hlm. 829–846, 2019, doi: [24] T. M. Choi, S. W. Wallace, dan Y. Wang, “Big Data Analytics in
10.1080/00207543.2018.1488086. Operations Management,” Production and Operations
[7] M. Fazili, U. Venkatadri, P. Cyrus, dan M. Tajbakhsh, “Physical Management, 2018, doi: 10.1111/poms.12838.
Internet, conventional and hybrid logistic systems: a routing [25] A. Gunasekaran, Y. Y. Yusuf, E. O. Adeleye, dan T.
optimisation-based comparison using the Eastern Canada road Papadopoulos, “Agile manufacturing practices: the role of big
network case study,” International Journal of Production data and business analytics with multiple case studies,”
Research, 2017, doi: 10.1080/00207543.2017.1285075. International Journal of Production Research, 2018, doi:
[8] Y. Liao, F. Deschamps, E. de F. R. Loures, dan L. F. P. Ramos, 10.1080/00207543.2017.1395488.
“Past, present and future of Industry 4.0 - a systematic literature [26] M. Ben-Daya, E. Hassini, dan Z. Bahroun, “Internet of things and
review and research agenda proposal,” International Journal of supply chain management: a literature review,” International
Production Research. 2017. doi: Journal of Production Research, 2019, doi:
10.1080/00207543.2017.1308576. 10.1080/00207543.2017.1402140.

28

Anda mungkin juga menyukai