Anda di halaman 1dari 5

NAMA : TOPAN ALDI SUKMA

NIM : 230202000078
MATA KULIAH : MANAJEMEN STRATEGIK
DOSEN : TIARA NOVE RIA, S.Pd., M.Pd.
PRODI : S1 MANAJEMEN

Analisis perusahaan PT. Nusantara Building Industries (bergerak dibidang


manufaktur) melalui faktor internal dan eksternal

PT. Nusantara Building Industries (PT. NBI) adalah perusahaan swasta nasional
dengan fasilitas PMDN yang bergerak dalam kegiatan industri bahan bangunan. PT.
NBI mulai beroperasi untuk pertama kalinya pada pertengahan 2003, berlokasi di Jl.
Raya Semarang – Demak Km. 17 Desa Wonokerto, Kecamatan Karang Tengah,
Kabupaten Demak dengan kantor pusat dan pabriknya berada di satu lokasi.

PT. NBI memproduksi produk bahan bangunan dalam bentuk lembaran serat krisotil
semen bergelombang simetris dengan merek Nusa 6, Nusa 11 dan Nusa 14. Pada
tahun 2005, PT. NBI membuat inovasi dengan memproduksi produk-produk non-asbes
dalam bentuk lembaran datar Kalsium Silikat di bawah merek Nusaboard dan
Nusaplank, dan pada 2009, perusahaan berinovasi kembali dengan memproduksi
Tekstur Kalsium Silikat pertama di Indonesia, yang bernama Nusalux.
Perusahaan tersebut memiliki visi dan misi :

Visi
Menjadi Perusahaan Bahan Bangunan Berbasis Fiber Semen Terbaik Di Indonesia

Misi
1. Menghasilkan Produk Bahan Bangunan Berbasis Fiber Semen Berkualitas Prima
Dengan Melaksanakan Sistem Produksi yang Terstandart dan SDM yang
Berkompeten Untuk Meningkatkan Kepuasan pelanggan
2. Memanfaatkan Dan Mengembangkan Teknologi Tepat Guna Untuk Mendukung
Inovasi Produk
3. Melaksanakan Tata Kelola SDM secara Profesional, Menjunjung Tinggi nilai dan
Tata Perilaku Perusahaan serta Membangun Lingkungan Kerja yang Kondusif
4. Memberikan Nilai Tambah Terbaik Bagi Pemilik, Karyawan Dan Pemangku
Kepentingan Lain nya
5. Mengelola Hubungan Yang Baik Dengan Lingkungan Dan Masyarakat Sekitar

Setelah melakukan analisis melalui faktor internal dapat disimpulkan sesuai dengan
kekuatan dan kelemahan
BAGIAN 1 :

Identifikasi kekuatan perusahaan PT. NBI dapat dilihat dari :


a. Kekeluargaan
Yang dimaksud kekeluargan tersebut yaitu tim membangun kepedulian dan rasa
memiliki bersama. Saling peduli, membagi dan menghargai atas keberhasilan
bersama.
b. Profesional
Tim berkomitmen untuk mengutamakan kompentensi dan kejujuran. Saling
bertanggung jawab atas lingkungan kerja, saling mengutamakan kemampuan
untuk mewujudkan SDM yang inovatif dan tangguh.
c. Komunikasi
Tim saling menjalin komunikasi dan koordinasi secara aktif dengan melakukan
evaluasi melalui monitorin, briefing, dan controlling secara terus menerus untuk
mewujukan citra unggul
d. Etika kerja
Tim saling percaya dan bersikap santun, senyum, salam, sapa serta
membiasakan terimakasih dan meminta maaf. Untuk mewujudkan SDM yang
tangguh dan mencapai optimalisasi kinerja

Identifikasi kelemahan perusahaan PT. NBI dapat dilihat dari :


a. Jaringan distribusi masih belum merata seluruh indonesia
b. Produksi barang masih belum stabil
c. Branding produk belum merata

Analisis SWOT PT. Nusantara Building Industries sebagai berikut :


Kekuatan (Strengths):
1. Pengalaman dan Keahlian
Merupakan perusahaan yang telah lama berdiri dan bergerak di bidang bahan
bangunan, tentu Sudah memiliki begitu banyak pengalaman serta memiliki
kualitas produk yang teruji.
2. Reputasi yang Baik
Sudah dipasarkan di berbagi daerah di jawa tengah,dan sudah mendapat
kepercayaan dari konsumen.
3. Jaringan dan Koneksi
Telah mempunyai mitra bisnis mulai dari skala besar sampai skala kecil, seperti
toko-toko bangunan di berbagai daerah.

Kelemahan (Weaknesses):
1. Ketergantungan pada Kondisi Ekonomi
Kondisi ekonomi di Indonesia khususnya di jawa tengah masih sangat
berpengaruh terhadap pemasaran, terutama dari konsumen/mitra menengah
kebawah.
2. Keterbatasan Pemasaran
Hal tersebut tentunya dipengaruhi letak PT Nusantara Building Industries yang
berada dikabupaten Demak, sehingga memerlukan waktu dan biaya yang besar
untuk pengiriman barang ke luar daerah atau luar pulau.
3. Kualitas dan Masalah Keandalan
Walaupun sudah berstandar SNI, masih banyak produk dari perusahaan yang
lebih besar yang memiliki kualitas produk lebih baik dan lebih awet.

Peluang (Opportunities):
1. Pertumbuhan Industri Konstruks
2. Inovasi Teknologi
3. Ekspansi Pasar

Ancaman (Threats):
1. Persaingan yang Tinggi
2. Perubahan Regulasi
3. Risiko Proyek

BAGIAN 2 :

Analisis PESTEL pada PT. Nusantara Building Industries


Politik
Dalam segi politik, pemerintah secara tidak langsung turut mendukung industry bahan
bangunan. Hal ini daoat dilihat dari berbagai program yang telah diluncurkan oleh
pemerintah, antara lain, Rumah subsidi, potongan ppn untuk pembelian rumah, dll.

Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi yang mencapai 4,98 % di jawa tengah pada tahun 2023, turut
berdampak positif pada industry bahan bangunan tidak terkecuali PT. Nusantara
Building Industries.

Sosial
PT. Nusantara Building Industries beralamat di Kabupaten Demak, Jawa tengah, dan
memasok bahan bangunan hingga beberapa daerah di jawa tengah. Melansir data
kependudukan dari e-database Kemendagri “satu data” pada data pada september
tahun 2023 Jawa tengah merupakan provinsi dengan penduduk terbanyak ketiga di
Indonesia, dengan 37,9 juta jiwa, hal itu membuat kebutuhan rumah/tempat tinggal
yang terus meningkat, dimana hal tersebut berdampak positif pada industry bahan
bangunan rumah.

Teknologi
Pengolahan produk bahan bangunan di masa mendatang dituntut untuk lebih ramah
lingkungan, hal tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi PT. Nusantara Building
Industries, mampukah beradaptasi dengan perubahan kebutuhan pasar di masa
mendatang.

Legal Faktor
Faktor ini mencakup beberapa kebijakan pemerintah diantaranya melalui undang-
undang hak cipta, undang-undang perlindungan konsumen serta undang-undang
kesehatan dan keselamatan. Dalam hal kesehatan, telah diamanatkan pada undang-
undang RI nomor 28 tahun 2002 diantaranya meliputi system pengawasan,
pencahayaan, sanitasi, dan penggunanaan bahan bangunan gedung. Selain itu
terdapat juga referensi yang dapat digunakan untuk menunjang kesehatan bangunan
gedung, yaitu Standar Nasional Indonesia (SNI). Dalam hal ini, produk yang dihasilkan
oleh PT. Nusantara Building Industries sudah sesuai dengan Standar Nasional
Indonesia (SNI), hal ini dapat menjaga kepercayaan dari konsumen.

Faktor Lingkungan
Dalam proses produksi yang dilakukan PT. Nusantara Building Industries menimbulkan
debu dan kebisingan, hal ini tentu berdampak terhadap lingkungan sekitar, terutama
kepada para pekerja, tentu pihak perusahaan harus memperhatikan kesehatan dan
keselamatan pekerja. Selain itu juga pihak perusahaan harus aktif dalam membangun
hubungan baik dengan warga sekitar, terutama dalam pengelolaan limbah produksi.

Analisis Trend industry yang berpengaruh terhadap PT. Nusantara Building Industries
sebagai berikut :

Dilansir dari SindoNews.com, sector property dan konstruksi dongkrak pertmbuhan


industry bahan bangunan. Kebutuhan bahan bangunan terus meningkat seiring dengan
perbaikan sector property dan konstruksi pasca pandemic. Menurut data dari Direktorat
Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (Ditjen IKMA) Kementrian Perindustrian
(Kemenperin), sector real estate dan konstruksi sebagai pengguna produksi bahan
bangunan di tahun 2022 dapat tumbuh masing-masing 2,78% dan 2,81%. Hal ini
merupakan angina segar bagi pelaku industry bahan bangunan tak terkecuali PT.
Nusantara Building Industries.

Analisis FIVE FORCE PORTER pada PT. Nusantara Building Industries :


Persaingan industri
a. diferensiasi bahan baku mayoritas perusahaan masih sama. (persaingan rendah)
b. peningkatan jumlah pesaing setiap 4 tahun 1-2 perusahaan. (persaingan rendah)
c. jumlah pesaing yang ada diwilayah demak dan semarang sekitar kurang lebih 15
perusahaan dan yang potensial sebanyak kurang dari 10 perusahaan.
(persaingan sedang)
d. dampak pertumbuhan penduduk berdampak pada daya beli tiap tahun
meningkat. (persaingan tinggi)
Pendatang baru
a. Kebutuhan modal untuk industri bahan bangunan tergolong mahal, minat
investor dalam mencukupi kebutuhan modal tergolong rendah, tingkat loyalitas
pelanggan yang dinamis dipengaruhi oleh inovasi dari bahan bangunan.
(ancaman rendah)
b. Akses ke saluran distribusi yang masih dipengaruhi jumlah pesanan, dan
kebutuhan biaya distribusi yang fluktuatif. (ancaman sedang)
c. Kebijakan pemerintah seperti halnya membuat inovasi semurah mungkin
sebagai bahan produk subsidi dan dampak dari kebijakan-kebijakan itu sendiri.
(ancaman tinggi)
Daya tawar pemasok
a. pemasok tidak didominasi oleh satu pemasok. (kekuatan penawaran pemasok
rendah)
b. tingkat kualitas produk pemasok tergolong baik karena perusahaan memiliki
standar yang harus dipenuhi pemasok. (kekuatan penawaran pemasok rendah)
c. besarnya biaya beralih ke pemasok lain tergantung dari pemasok mana yang
digunakan. (kekuatan penawaran pemasok rendah)
d. pemasok bersaing harga dengan menaikkan harga pada saat limbah sedikit.
(kekuatan penawaran pemasok sedang)
Daya tawar pelanggan
a. pembeli didominasi oleh produsen alat rumah tangga. (kekuatan tawar pembeli
menawar tinggi)
b. tingkat kejelasan informasi produk atas dukungan sales yang kompeten.
(kekuatan tawar menawar tinggi)
c. pertumbuhan pangsa pasar pembeli tiap tahun. (kekuatan tawar menawar tinggi)
Produk substitusi
a. tingkat kebutuhan terhadap produk pengganti tidaklah terlalu tinggi karena
konsumen hanya membutuhkan beberapa produk pengganti. (ancaman rendah)
b. kemudahan mendapatkan produk pengganti tidaklah mudah karena dimensi
bahan bangunan yang realtif besar dan membutuhkan biaya transportasi.
(ancaman rendah)

Anda mungkin juga menyukai