Anda di halaman 1dari 14

PANDUAN

PEMBELAJARAN TATAP MUKA MASA


PANDEMI COVID-19 SDN 1 SENDANG
KALINYAMATAN
TAHUN PELAJARAN 2021/2022

DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA


KABUPATEN SD NEGERI 1 SENDANG
KECAMATAN KALINYAMTAN KABUPATEN JEPARA
TAHUN 2021
LEMBAR PENGESAHAN

PANDUAN
PEMBELAJARAN TATAP MUKA (PTM) MASA PANDEMI
COVID-19 SDN 1 SENDANG KALINYAMATAN
TAHUN PELAJARAN 2021/2022

Telah ditetapkan untuk menjadi pedoman atas persetujuan ketua komite.

Ditetapkan di : Jepara
Pada Tanggal : 21 Aguatus 2021

Menyetujui Kepala Sekolah,


Ketua Komite,

ABDUL GHOFUR,S.Pd. ARBAINAH, S.Pd.SD


NIP 196308271986082002

Koordinator Satkordik
Kecamatan Kalinyamatan,

SUYANTO, SE.
NIP.
PANDUAN
PEMBELAJARAN TATAM MUKA (PTM) MASA PANDEMI
COVID-19 SDN 1 SENDANG KALINYAMATAN
TAHUN PELAJARAN 2021/2022

A. Latar Belakang
Sebagai upaya Peningkatan Kesiapsiagaan dan Pencegahan Corona Virus Disease
(Covid-19) pada Satuan Pendidikan di Wilayah Kabupaten maka melalui SE
Kadindikpora Nomor T/00675/443.26/2020 tanggal 14 Maret 2020, terhitung
mulai 16 Maret 2019 penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan di
Kabupaten dilakukan dengan cara Pembelajaran di Rumah atau Pembelajaran
Jarak Jauh (PJJ). Ini berarti sampai sekarang PJJ telah berlangsung selama satu
setengah tahun.

Selama kurun waktu pembelajaran jarak jauh tersebut teridentifikasi sejumlah


kendala yang dihadapi guru, siswa, maupun orang tua. Kendala yang dihadapi
guru antara lain (1) kesulitan mengelola PJJ dan cenderung fokus pada
penuntasan kurikulum, (2) waktu pembelajaran berkurang sehingga guru tidak
mungkin memenuhi beban jam mengajar, (3) guru kesulitan berkomunikasi
dengan orang tua sebagai mitra di rumah. Kendala yang dihadapi siswa antara lain
(1) kesulitan konsentrasi belajar dari rumah dan mengeluhkan beban berat
menyelesaikan tugas dari guru, (2) adanya peningkatan rasa stres dan jenuh
akibat isolasi berkelanjutan berpotensi menimbulkan rasa cemas dan depresi.
Kendala yang dihadapi orang tua antara lain (1) tidak semua orang tua mampu
mendampingi anak belajar di rumah, (2) kesulitan memahami pelajaran dan
memotivasi anak saat mendampingi belajar di rumah. Selain itu, kendala lainnya
adalah kesulitan akses belajar, baik karena masalah jangkauan listrik, internet,
maupun dana untuk aksesnya.

Dampak lainnya dari kelangsungan PJJ yang berkepanjangan yaitu akan


menimbulkan setidaknya tiga potensi negatif. Pertama, ancaman putus sekolah.
Hal ini disebabkan karena anak “terpaksa” harus bekerja membantu keuangan
keluarga di tengah krisis pandemi covid-19. Persepsi sebagian besar orang tua
bahwa sekolah tidak memiliki peran dalam proses belajar-mengajar apabila proses
pembelajaran tidak dilakukan secara tatap muka. Kedua, adanya penurunan
capaian belajar. Hal ini terjadi karena adanya kesenjangan capaian belajar akibat
perbedaan akses selama PJJ, terutama untuk anak dari sosio-ekonomi berbeda.
Selain itu, studi membuktikan bahwa PTM menghasilkan pencapaian akademik
yang lebih baik daripada PJJ Ketiga, Kekerasan pada anak dan riisko eksternal.
Tanpa sekolah, banyak anak yang terjebak pada
kekerasan rumah tanpa terdeteksi guru. Ketika anak tidak lagi datang ke sekolah,
terdapat peningkatan resiko untuk pernikahan dini, eksploitasi anak terutama
perempuan, dan kehamilan remaja.

Terhadap permasalah tersebut dan mengingat wilayah umumnya dan Jepara


khususnya termasuk kategori hijau dari pandemi Covid-19 maka penyelenggaraan
pendidikan di SDN 1 SENDANG lebih efektif difokuskan pada Pembelajaran Tatap
Muka. Tentu saja dalam pelaksanaannya tetap mengutamakan protokol
kesehatan yang ketat, patuh, dan disiplin,

B. Dasar Hukum

1. SKB Empat Mentri No.01/KB/2020, 516/2020,


HK.03.01/Menkes/363/2020,No 440- 882 Tentang Penyelerasan
Pembelajaran Tahun Pelajaran 2020-2021 dan Tahun Akademik 2020-
2021 Di Masa Pandemi Corona Virus Disease (Covid-19)
2. Instruksi Mendagri Nomor 30 tahun 2021 tanggal 9 Agustus 2021 tentang
pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat level 4, level 3 dan level 2
corona virus disease 2019 diwilayah Jawa dan Bali.
3. Surat Edaran Bupati Jepara nomor 800/2857 tanggal 18 Agustus 2021 tentang
perpanjangan pelaksanaan bekerja dari rumah (WFH) ASN dalam rangka
pengendalian penyebaran corona virus disease (covid 19).

C. Tujuan Pelaksanaan PTM


1. Memastikan setiap anak mendapatkan kesempatan pembelajaran yang berkualitas
di satuan pendidikan.
2. Mencegah terjadinya penyebaran dan penularan COVID-19 di satuan
pendidikan.
D. Prinsip Pelaksanaan PTM
1. Kesehatan dan keselamatan peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan,
keluarga, dan masyarakat merupakan prioritas utama dalam menetapkan
kebijakan pembelajaran.
2. Tumbuh kembang peserta didik dan kondisi psikososial juga menjadi
pertimbangan dalam pemenuhan layanan pendidikan selama masa pandemi
Covid- 19.

E. Syarat Pelaksanaan PTM


1. sekolah berada di kawasan level 3,
2. ada izin pembukaan sekolah dari pemerintah daerah,
3. ada persetujuan orang tua/wali murid,
4. memenuhi daftar periksa, yaitu (a) ketersediaan sarana sanitasi dan
kebersihan, seperti toilet bersih, sarana cuci tangan atau hand sanitizer, dan
disinfektan, (b) mampu mengakses fasilitas layanan kesehatan seperti
pusksemas, klinik, rumah sakit, dan lainnya, (c) menerapkan area wajib
masker atau pelindung wajah (face shield), (d) memiliki thermogun, (e)
pemetaan warga sekolah yang tidak boleh melakukan kegiatan ( memiliki
kondisi medis penyerta (comorbidity) yang tidak terkontrol, tidak memiliki
akses transportasi yang memungkinkan penerapan jaga jarak memiliki riwayat
perjalanan dari zona oranye dan merah atau riwayat kontak dengan orang
terkonfirmasi positif, dan (f) membuat kesepakatan bersama komite terkait
kesiapan melakukan PTM.

F. Rancangan Pelaksanaan PTM


1. Mempersiapkan sarana dan prasarana preventif (thermal scaner, masker,
hand sanitizer, tempat cuci tangan dengan air mengalir, sabun, dll).
2. Jarak tempat duduk dalam kelas minimal 1,5 meter dan maksimal 18 peserta
didik.
3. Setiap rombongan belajar yang lebih dari 18 peserta didik dibagi menjadi
kelompok belajar (shift), yaitu
a. kelompok atas (shift 1) : nomor absen 1-10,
b. kelompok bawah (shift 2) : nomor absen 11-20,
4. Pembelajaran dilakukan menggunakan 2 (dua) shift dengan durasi setiap shift
maksimal 120 menit
a. Shift 1 : Pukul 07.00 – 09.00,
b. Shift 2 : Pukul 09.00 – 11.00,
5. Setiap shift beralokasi waktu maksimal 120 menit.
6. Pada saat jam istirahat, siswa tetap berada di dalam kelas

7. Tidak ada pembelajaran di luar ruang kelas.


8. Tidak membuka kantin, disarankan membawa makanan/minuman sendiri
dengan menu gizi seimbang.
9. Semua warga sekolah wajib berperilaku (a) menggunakan masker, (b) cuci
tangan pakai sabun dengan air mengalir atau cairan pembersih tangan
(hand sanitizer), (c) menjaga jarak minimal 1,5 m dan tidak melakukan
kontak fisik seperti bersalaman, cium tangan, dan (d) menerapkan etika
batuk/bersin sesuai protokol kesehatan.
10. Warga sekolah dalam kondisi sehat dan jika mengidap penyakit penyerta
(comorbid)) harus dalam kondisi terkontrol.
11. Orang tua pengantar/penjemput tidak diperkenankan memasuki areal sekolah.

G. Protokoler Kesehatan Pembelajaran Tatap Muka


1. Satuan Pendidikan
a. Sebelum Pembelajaran
(1) Melakukan penyemprotan disinfektan ruang belajar, selasar
sekolah, dan sarana prasarana sekolah.
(2) Memastikan kecukupan sabun cuci tangan, air bersih di setiap fasilitas
CTPS dan cairan pembersih tangan ( hand sanitizer).
(3) Memastikan ketersediaan masker.
(4) Memastikan thermo gun berfungsi dengan BAIK.
(5) Melakukan pemantauan kesehatan warga sekolah berkenaan dengan
suhu tubuh dan menanyakan adanya gejala batuk, pilek, sakit
tenggorokan, dan sesak nafas.
b. Setelah Pembelajaran
(1) melakukan disinfeksi sarana prasarana dan lingkungan sekolah,
(2) memeriksa ketersediaan cairan disinfektan, sabun cuci tangan, dan
hand sanitizer,
(3) memeriksa ketersediaan masker, memastikan thermogun berfungsi
dengan baik,
(4) melaporkan hasil pemantauan kesehatan warga sekolah kepada kepala
sekolah atau yang diberi kewenangan.
2. Warga Sekolah
a. Sebelum berangkat
(1) Sarapan/konsumsi gizi seimbang,
(2) memastikan kondisi sehat dan tidak memiliki gejala: suhu di atas
37,3° C, atau keluhan batuk, pilek, sakit tenggorokan,
dan/atau sesak nafas,
(3) memastikan memakai masker,
(4) sebaiknya membawa cairan pembersih tangan (hand
sanitizer),
(5) membawa makanan beserta alat makan dan air minum sesuai
kebutuhan,
(6) wajib membawa perlengkapan alat belajar sendiiri sehingga
tidak meminjam kepada yang lain.
b. Saat Memasuki Gerbang Sekolah sampai Ruang Kelas
(1) Orang tua siswa mengantar sampai depan gerbang sekolah (tidak
diperbolehkan masuk ke dalam lingkungan sekolah).
(2) Masuk dengan memakai masker dan antri dengan tetap
menjaga jarak minimal 1,5 m.
(3) Pemeriksaaan suhu tubuh, bagi yang terindikasi suhu di atas 37,3 C
diminta untuk kembali ke rumah untuk istirahat atau cek kesehatan
ke puskesmas.
(4) Siswa diarahkan menuju kelas dengan jalur yang sudah ditentukan.
(5) Cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir yang telah tersedia
di tempat-tempat strategis atau di depan kelas, atau membasuh
dengan hand sanitizer.
(6) Siswa disapa/disambut oleh guru dengan salam covid (salam tanpa
jabat tangan).
c. Selama Pembelajaran
(1) Proses pembelajaran berlangsung dengan tetap memperhatikan jarak
antar siswa.
(2) Menggunakan masker dan menerapkan jaga jarak minimal
1,5 m.
(3) Menggunakan alat belajar pribadi; dilarang pinjam-meminjam.
(4) Menyampaikan pengumuman secara berulang dan intensif
terkait penggunaaan masker, cuci tangan pakai sabun
(CTPS), dan jaga jarak serta gerakan masyarakat hidup sehat
(Germas).
(5) Melakukan pengamatan/pemantauan kesehatan warga sekolah.
d. Setelah Pembelajaran
(1) keluar ruang kelas dengan berbaris antri sambil tetap menerapkan
jaga jarak,
(2) tetap menggunakan masker dan cuci tangan pakai Sabun sebelum
meninggalkan ruang kelas,
(3) Siswa diarahkan langsung menuju tempat parkir untuk mengambil
sepeda jika menggunakan sepeda atau langsung keluar lingkungan
sekolah menemui penjemput (jika dijemput).
e. Sesampai di Rumah
(1) Cuci tangan atau membersihkan dengan hand sanitizer.
(2) Melepas alas kaki/sepatu, meletakan barang- barang
yang dibawa di luar ruangan dan melakukan disinfeksi terhadap
barang-barang tersebut, misalnya sepatu, tas, jaket,
dan lainnya.
(3) Membersihkan diri (mandi) dan mengganti pakaian
sebelum berinteraksi fisik dengan orang lain di dalam rumah.
(4) Tetap melakukan CTPS dan PHBS secara rutin.
(5) Jika warga satuan pendidikan mengalami gejala umum seperti
suhu tubuh di atas 37,3°C, atau keluhan batuk, pilek,
sakit tenggorokan, dan/atau sesak nafas segera
memeriksakan diri melaporkan pada pihak sekolah.
H. Penutup
Panduan ini dibuat sebagai acuan bagi warga sekolah dalam melaksanakan
Pembelajaran Tatap Muka di SDN 1 SENDANG pada masa pandemi covid-19 tahun
pelajaran 2021/2022.
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kekuatan, kesehatan, dan
perlindungan kepada kita dalam menjalani proses pendidikan ini.
Jepara, 21 Agustus 2021
Menyetujui Kepala Sekolah,
Ketua Komite,

ABDUL GHOFUR,S,Pd ARBAINAH, S.Pd.SD


NIP 196308271986082002
SURAT DINAS KESEHATAN
SURAT DARI DINAS DIKPORA
SURAT PERNYATAAN ORANG TUA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : «Nama_Ayah»
Pekerjaan : «Pekerjaan_Ayah»
Alamat : «Alamat»

Orangtua/wali peserta didik dari:

Nama : «Nama_pd»
Kelas : «KELAS»
Alamat : «Alamat»

Menyatakan dengan ini *MEMBERIKAN IZIN / TIDAK MEMBERIKAN IZIN*


kepada anak saya untuk mengikuti kegiatan pembelajaran dengan sistem tatap
muka pada masa PPKM Darurat level 3 di SDN 1 SENDANG, Kecamatan
Kalinyamatan, Kabupaten terhitung mulai hari Senin tanggal 23 Agustus 2021.

Demikian surat pernyataan ini saya buat tanpa ada tekanan dari pihak mana pun,
dan untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.

*) Pilih salah satu.


Jepara, 21 Agustus 2021
Yang membuat pernyataan,

(«Nama_Ayah»)
SURAT PERNYATAAN/IZIN KOMITE SEKOLAH SDN 1
SENDANGKECAMATAN KALINYAMATAN KABUPATEN JEPARA
TENTANG
PEMBELAJARAN TATAP MUKA MASA RELAKSASI
TATANAN KENORMALAN BARU SEKOLAH

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : ABDUL GHOFUR


Pekerjaan : Guru
Alamat : Jepara, Jepara,
selaku ketua komite SDN 1 SENDANG, Kecamatan Kalinyamatan, Kabubaten
menyatakan dan mendukung sepenuhnya pelaksanaan pembelajaran tatap muka di SDN
1 SENDANG pada masa transisi dan masa kenormalan baru di sekolah dengan mematuhi
SOP yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah dan mentaati protokol kesehatan,
terhitung mulai hari Senin tanggal 23 Agustus 2021 sampai batas waktu ada pencabutan
pernyataan/izin ini di kemudian hari.

Demikian surat pernyataan/izin ini saya buat tanpa ada tekanan dari pihak mana pun,
dan untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Jepara, 20 Agustus 2021


Ketua Komite SDN 1 SENDANG,

ABDUL GHOFUR
KESIAPAN PROSES BELAJAR MENGAJAR SATUAN PENDIDIKAN DI
MASA PANDEMI COVID-19
SDN 1 SENDANG

TIDAK
VARIABEL/SUB VARIABEL TERSEDIA
TERSEDIA
1 Ketersediaan sarana sanitasi dan kebersihan
1.1. Toilet atau kamar mandi bersih
1.2. Sarana cuci tangan dengan air mengalir menggunakan sabun atau
cairan pembersih tangan (hand sanitizer)
1.3. Disinfektan
2 Ketersediaan fasilitas kesehatan
2.1. Mampu mengakses fasilitas pelayanan kesehatan, seperti
Puskesmas, klinik, rumah sakit, dan lainnya
2.2. Menerapkan area wajib masker kain atau masker tembus pandang
bagi yang memiliki peserta didik disabilitas rungu

2.3. Thermogun (pengukur suhu tubuh)


3 Pemetaan warga satuan pendidikan yang tidak boleh
melakukan kegiatan di satuan Pendidikan
3.1 Data warga satuan pendidikan yang memiliki memiliki kondisi medis
comorbid yang tidak terkontrol
3.2. Data warga satuan pendidikan tidak memiliki akses
transportasi yang memungkinkan penerapan jaga jarak
3.3 Data warga satuan pendidikan yang memiliki riwayat
perjalanan dari ZONA ORANYE, MERAH dan belum
menyelesaikan isolasi mandiri selama 14 (empat belas) hari
3.4. Data warga satuan pendidikan yang memiliki riwayat kontak dengan
orang terkonfirmasi positif COVID-19 dan belum menyelesaikan
isolasi mandiri selama 14 (empat belas) hari
4 Membuat kesepakatan bersama komite sekolah dengan tetap
menerapkan protokol kesehatan, terkait kesiapan melakukan
pembelajaran tatap muka di satuan pendidikan

Anda mungkin juga menyukai