KHALEIYARA (200204029)
Dosen pengampu:
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah
ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik pikiran maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi kami sebagai penyusun merasa
bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman Kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 4
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................................1
DAFTAR ISI.................................................................................................................................................2
BAB I..........................................................................................................................................................2
PENDAHULUAN.........................................................................................................................................2
LATAR BELAKANG..................................................................................................................................2
TUJUAN.................................................................................................................................................3
BAB II.........................................................................................................................................................3
PENJELASAN..............................................................................................................................................3
BAB III......................................................................................................................................................14
PENUTUP.................................................................................................................................................14
KESIMPULAN.......................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Gagal Ginjal Kronik (GGK) merupakan gangguan fungsi renal yang progresif dan ireversibel
dimana tubuh mengalami kegagalan untuk mempertahankan metabolisme, keseimbangan cairan
dan elektrolit, sehingga menyebabkan uremia. Hemodialisis adalah sebuah usaha atau tindakan
membersihkan darah dari bahan-bahan beracun yang tidak dapat dikeluarkan oleh ginjal dari dalam
tubuh. Dampak gagal ginjal kronik jika tidak segera ditangani adalah hipertensi, anemia, edema
paru, tamponade jantung, proteinuria, hematuria, penurunan sel darah putih, gangguan
perdarahan, fetor uremik, osteodistrofi ginjal, gejala psikotik kejang dan koma, memar, eksoriasi,
menstruasi tidak teratur. Tujuan penulisan diharapkan mahasiswa dapat memperoleh
pengalaman secara nyata dalam memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan gagal
ginjal kronik on HD. Metode penelitian adalah metode deskriptif dan studi kepustakaan. Hasil
dari karya tulis ilmiah ini adalah mahasiswa memperoleh pengalaman nyata tentang
memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan gagal ginjal kronik on HD. Masalah
keperawatan berupa bersihan jalan nafas tidak efektif, pola nafas tidak efektif, risiko kerusakan
pertukaran gas, risiko tinggi penurunan curah jantung, kelebihan volume cairan, risiko gangguan
nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, risiko infeksi.
TUJUAN
Tujuan umum dari penelitian ini yaitu diperolehnya pengalaman secara nyata dalam
memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan gagal ginjal kronik on HD.
BAB II
PENJELASAN
Ginjal merupakan organ penting yang berfungsi menjaga komposisi darah dengan
mencegah menumpuknya limbah serta mengendalikan keseimbangan cairan dalam tubuh,
menjaga keseimbangan elektrolit seperti sodium, potassium, dan fosfat tetap stabil, serta
memproduksi hormone dan enzim yang membantu dalam mengendalikan tekanan darah,
membuat sel darah merah dan menjaga tulang tetap kuat. Penyakit Ginjal Kronik (PGK)
merupakan masalah kesehatan masyarakat global dengan prevalensi dan insiden gagal ginjal
yang meningkat, prognosis yang buruk dan biaya yang tinggi. Prevalensi penyakit ginjal
kronik meningkat seiring meningkatnya jumlah penduduk usia lanjut dan kejadian penyakit
diabetes mellitus serta hipertensi. (Infodatin, 2017)
Secara definisi, gagal ginjal kronis (GGK) disebut juga sebagai Chronic Kidney
Disease (CKD). Gagal ginjal kronis atau penyakit gagal ginjal stadium akhir adalah gangguan
fungsi renal yang progresif dan irreversible dimana kemapuan tubuh gagal untuk
mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan serta elektrolit sehingga
menyebabkan uremia yaitu retensi urea dan sampah nitrogen lain dalam darah (Smeltzer &
Bare, 2013).
Gagal ginjal kronis merupakan penyakit pada ginjal yang perisisten (berlangsung
lebih dari 3 bulan) dengan kerusakan ginjal dan kerusakan Glomerular Fitration Rate (GRF)
dengan angka GRF lebih dari 60 ml/menit/1.73 m2 (Prabowo & Pranata, 2014).
Sindrom uremik adalah suatu kompleks gejala yang terjadi akibat atau berkaitan
dengan retensi metabolik nitrogen karena ginjal. Manisfestasi pada saluran cerna dari uremia
dapat menyebabkan pasien sangat terganggu. Anoreksia, mual dan muntah merupakan gejala
yang seringkali menjadi gejala-gejala awal penyakit. Gejala-gejala ini ikut bertanggung
jawab atas penurunan berat badan yang cukup besar pada pasien gagal ginjal kronik. Nausea
adalah perasaan tidak nyaman pada bagian belakang tenggorokan atau lambung yang dapat
mengakibatkan muntah.
Penyakit ginjal kronik merupakan masalah kesehatan dunia dengan peningkatan
insidensi, prevalensi serta tingkat morbiditas dan mortalitas. Prevalensi global telah
meningkat setiap tahunnya. Menurut data World Health Organization (WHO), penyakit ginjal
kronik telah menyebabkan kematian pada 850.000 orang setiap tahunnya. Angka tersebut
menunjukkan bahwa penyakit ginjal kronik menduduki peringkat ke-12 tertinggi sebagai
penyebab angka kematian dunia. (Rajiv, 2016)
Penyakit ginjal kronik adalah suatu proses patofisiologis dengan etiologi yang beragam,
mengakibatkan penurunan fungsi ginjal yang progresif, dan pada umumnya berakhir dengan
gagal ginjal. Selanjutnya, gagal ginjal adalah suatu keadaan klinis yang ditandai dengan
penurunan fungsi ginjal yang ireversibel, pada suatu derajat yang memerlukan terapi
pengganti ginjal yang tetap, berupa dialisis atau transplantasi ginjal.Uremia adalah suatu
sindrom klinik dan laboratorik yang terjadi pada semua organ, akibat penurunan fungsi ginjal
pada penyakit ginjal kronik (Suwitra, 2015).
Yang dimaksud dengan pengertian makna rencana keperawatan adalah semua tindakan yang
dilakukan oleh perawat untuk membantu klien beralih dari status kesehatan saat ini kestatus
kesehatan yang di uraikan dalam hasil yang di harapkan. Rencana asuhan keperawatan
tertulis mengatur pertukaran informasi oleh perawat dalam laporan pertukaran dinas. Rencana
perawatan tertulis juga mencakup kebutuhan klien jangka panjang [ CITATION fer12 \l 1057
]. Menurut Hunt Jeniffer dan Mark, rencana asuhan keperawatan adalah catatan yang berisi
tentang intervensi dan rencana keperawatan.
2. Prioritas Sedang : prioritas ini menggambarkan situasi yang tidak gawat dan
tidak mengancam kehidupan klien
Tujuan keperawatan harus mewakili status yang diinginkan yang dapat dicapai atau
dipertahankan melalui program intervensi keperawatan (mandiri). Sasaran merupakan
tujuan umum (yang merupakan akhir yang dituju dengan semua usaha). Tujuan
merupakan pernyataan spesifik tentang hasil yang diharapkan dari tindakan keperawatan
yang terdiri dari jangka panjang dan jangka pendek.
a. Tujuan jangka panjang adalah target dari kegiatan atau hasil akhir yang
diharapkan dari rangkaian proses penyelesaian masalah keperawatan (penyelesaian satu
diagnosa atau masalah) dan biasanyaberorientasi pada perilaku seperti pengetahuan ,sikap
dan pengetahuan.
b. Tujuan jangka pendek merupakan hasil yang di harapkan dari setiap akhir
kegiatan yang di lakukan pada waktu tertentu di sesuaikan dengan penjabaran jangka
panjang. Pada tujuan juga perlu ditentukan rencana evaluasi yang merupakan kriteria
(tanda/ indikator yang mengukur pencapaian tujuan dan tolak ukur dari kegiatan tertentu)
dan standar tingkat penampilan sesuai tolak ukur yang ada. (Susanto, 2012).
Kriteria hasil untuk diagnosa keperawatan mewakili status kesehatan klien yagn dapat
dicapai atau dipertahankan melalui rencana tindakan yang mandiri, sehingga dapat
membedakan antara diagnosa keperawatan dan masalah kolaburatif. Menurut
Gordon(1994), komponen kriteria hasil yang penting dalam kriteria hasil adalah
apakah intervensi keperawatan dapat dicapai. Pedoman penulisan kriteria hasil :
Kriteria hasil harus dapat dicapai sesuai dengan sarana dan prasarana yang tersedia,
meliputi : biaya, peralatan, fasilitas, tingkat pengetahuan, affek emosi dan kondisi
fisik. Jumlah staf perawat harus menjadi satu pertimbangan dalam penyusunan tujuan dan
kriteria hasil.
1. Klasifikasi SIKI
(SIKI) terdiri dari 5 kategori dan 14 Subkategori dengan urutan sebagai berikut:
a. Fisiologis
1) Respirasi
2) Sirkulasi
4) Eliminasi
6) Neurosensori
Kategori yang ditujukan untuk mendukung proses mental yang terdiri atas:
1) Kebersihan diri
2) Penyuluhan dan pembelajaran d.
Relasional
1) Interaksi sosial e.
Lingkungan
b. Defenisi c.
Tindakan
Tindakan-tindakan pada intervensi keperawatan terdiri dari observasi,
terapeutik, edukasi dan kolaborasi
d. Kemampuan perawat
Perawat diharapkan mengetahui rasionalisasi ilmiah terkait intervensi keperawatan
yang dilakukan dan memiliki keterampilan psikomotorik yang diperlukan untuk
mengimplementasikan intervensi keperawatan tersebut.
e. Penerimaan pasien
Intervensi keperawatan yang dipilih harus dapat diterima oleh pasien sesuai
dengan nilai-nilai dan budaya yang dianut oleh pasien
f. Hasil penelitian
Bukti penelitian akan menunjukan efektifitas intervensi keperawatan pada pasien
tertentu. Jika penelitian belum tersedia, maka perawat dapat menggunakan prinsip
ilmiah atau berkonsultasi dengan perawat spesialis dalam menentukan pilihan
intervensi keperawatan.
f. Pengertian implementasi keperawatan
d. Pendekatan Body System (B1 sd B6) Pendekatan Body System (B1-B6) melibatkan
pada fungsi sistem tubuh.Dalam pendekatan ini, fungsi pernapasan menjadi prioritas
pertama karena gangguan pada fungsi ini dapat mengancam jiwa pasien. Prioritas terakhir
pada sistem kulit, selaput lendir dan tulang. Pendekatan Body System (B1- B6)
meliputi B1:Breathing (jalan napas dan pernapasan), B2: Blood (darah dan sirkulasi
darah),B3: Brain (kesadaran), B4: Bladder (perkemihan), B5:Bowel (pencernaan) dan
B6: Bone (kulit, selaput lendir dan tulang). Pengurutan prioritas akan dipengaruhi
oleh faktor-faktor persepsi pasien terhadap prioritas, untuk itu menanyakan kepada pasien
tentang apa yang dirasakannya merupakan hal yang penting. Perawat dapat menggunakan
salah satu dari beberapa pendekatan di atas atau dapat mempertimbangkan beberapa
pendekatan sekaligus dengan memperhatikan respon pasien. Namun, dalam keadaan
tertentu seperti gawat darurat, perawat dapat mengacu pada penetapan skala yang rasional
(Rohmah dan Walid, 2012).
2. Menuliskan tujuan
Kriteria tujuan terdiri atas rumusan singkat dan jelas, disusun berdasarkan diagnosis
keperawatan, spesifik, dapat diukur/diobservasi, realistis/dapat dicapai, terdiri dari
subjek, perilaku pasien, kondisi dan kriteria tujuan (Rohmah dan Walid, 2012).
Saat merumuskan tujuan, ada beberapa petunjuk umum yang perlu diperhatikan menurut
Manurung (2011), yaitu :
a. Tujuan dinyatakan dengan istilah hasil yang ingin dicapai, bukan tindakan
keperawatannya.
b. Tujuan keperawatan harus menggambarkan perilaku pasien yang dapat diamati dan
diukur.
kriteria hasil adalah pernyataan satu hal yang spesifik, kriteria harus sekonkret mungkin
untuk memudahkan pengukuran, kriteria cukup besar atau dapat diukur, dan kriteria
menggunakan kata-kata positif bukan menggunakan kata negatif (Dermawan,
2012). Adapun pedoman penulisan kriteria hasil menurut Setiadi (2012) adalah berfokus
pada pasien, singkat dan jelas, dapat diobservasi dan dapat diukur, ada batas waktu,
ditentukan oleh perawat dan pasien.
d. Rujukan : Jenis ini menggambarkan peran perawat sebagai koordinator dan manajer
dalam perawatan pasien dan anggota tim kesehatan.
b. Diagnosis keperawatan
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Butar-Butar, J., & Simamora, R. H. (2016). Hubungan Mutu Pelayanan Keperawatan dengan
Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap di RSUD Pandan Kabupaten Tapanuli
Tengah. Jurnal Ners Indonesia, 6(1), 50-63.
Dermawan, D. (2012). Proses Keperawatan Penerapan Konsep & Kerangka Kerja (1st ed.).
ferrynurse. (2012, Desember 23). Rencana Asuhan Keperawatan. Dipetik Oktober 30, 2020,
dari Blog Keperawatan: https://askep-net.blogspot.com/2012/02/rencana-asuhan-
keperawatan.html
Infodatin. (2017). Situasi Penyakit Ginjal Kronis. Diunduh pada tanggal 1 November 2020
http://www.depkes.go.id/download.php?file=download/pusdatin/infodatin/
infodatin%20ginjal%202017.pdf
NANDA (2015). Diagnosis Keperawatan : Definisi & Klasifikasi 2015-2017. Edisi 10.
Jakarta : EGC
Rajiv, Saran. (2016). The State of Kidney Disease in the US: New Findings & High Impact
Practices Linked to Improved Patient Outcomes. Jurnal USRDS. Vol.2. Diunduh
pada tanggal 2 November 2020
http://www.usrds.org/2016/pres/The_State_of_Kidney_Disease_in_US.pdf