Anda di halaman 1dari 9

SOP

PENGAMBILAN SAMPEL AIR UNTUK UJI BAKTERIOLOGIS

Tanggal Ditetapkan Disusun Oleh : Ditetapkan


KEPALA PUSKESMAS
Penanggung jawab Program SELAT
02 Juni 2015 Kesehatan Lingkungan
Puskesmas selat

AKHYAR
Pengertian Mengambil sampel air bersih / air minum untuk pemeriksaan bakteriologis
Tujuan Untuk mendapatkan sampel air yang sesuai untuk pemeriksaan bakteriologis
Kebijakan Sebagai acuan petugas sanitasi dalam pengambilan sampel air untuk pemeriksaan
bakteriologis
Standar Tenaga Petugas adalah sanitarian
Standar Sarana 1. Botol steril
dan Prasarana 2. Lampu bunsen
3. Alkohol 70%
4. Kapas steril
5. Pinset
6. Korek api
7. Kertas label dan ballpoint
8. Tempat untuk botol sampel
Reagen -
Prosedur Tetap 1. Persiapan petugas
2. Persiapan alat dan bahan
3. Melaksanakan pengambilan sampel air untuk pemeriksaan bakteriologis sesuai
SOP
Cara 1. Kran dibuka, biarkan air mengalir selama 2 – 3 menit lalu kran ditutup kembali
Melaksanakan 2. Panaskan mulut kran dengan bunsen sehingga uap air keluar dari mulut kran atau
Tiap Kegiatan bersihkan mulut kran dengan alkohol 70%
3. Kran dibuka kembali dan biarkan air mengalir beberapa saat, ambil botol sampel
dan lewatkan mulut botol pada bunsen kemudian isi dengan sampel air sebanyak
100 ml
4. Lewatkan mulut botol pada bunsen, tutup botol kembali dan beri label
5. Botol disimpan pada tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung
6. Segera kirim ke laboratorium
Catatan -
SOP
PELAYANAN KLINIK SANITASI

Disusun Oleh : Ditetapkan


Tanggal Ditetapkan KEPALA PUSKESMAS
Penanggung jawab Program SELAT
02 Juni 2015 Kesehatan Lingkungan
Puskesmas selat

AKHYAR
Pengertian Pelayanan kesehatan lingkungan di Klinik Sanitasi
Tujuan Sebagai Pedoman kerja bagi petugas dalam memberikan pelayanan Klinik Sanitasi di
Puskesmas
Kebijakan Sebagai acuan petugas saat memberikan pelayanan kepada pasien/klien di Klinik
Sanitasi agar dapat melaksanakan analisa masalah dengan tepat sesuai dengan
informasi dari pasien/klien
Standar Tenaga Petugas adalah sanitarian
Standar Sarana 1. Panduan wawancara sesuai dengan masalah yang dihadapi pasien/klien
dan Prasarana 2. Sarana penyuluhan (Leaflet/lembar balik, dll)
3. Alat untuk pencatatan dan pelaporan (buku notulen dan ballpoint)
Reagen -
Prosedur Tetap 1. Persiapan petugas
2. Persiapan alat dan bahan
3. Melaksanakan pelayanan klinik sanitasi sesuai SOP
Cara 1. Petugas menerima pasien/klien dari loket pendaftaran / klinik umum
Melaksanakan 2. Wawancara terhadap pasien (identitas pribadi dan anggota keluarga, masalah yang
Tiap Kegiatan sedang dihadapi / yang mau dikonsulkan, keadaan lingkungan tempat tinggal
(sarana air bersih, jamban keluarga, tempat pembuangan / pengelolaan sampah,
TTU, TPM). Keadaan rumah tempat tinggal (lantai, dinding, atap, luas ruangan,
pencahayaan, ventilasi, dll)
3. Petugas melaksanakan analisa masalah berdasarkan informasi dari pasien/klien
4. Petugas melakukan konseling dan penyuluhan atas masalah yang dihadapi
pasien/klien
5. Petugas memberikan alternatif pemecahan masalah dan mendiskusikannya dengan
pasien/klien alternatif mana yang bisa dikerjakan oleh pasien/klien
6. Bila diperlukan, membuat kesepakatan dengan pasien/klien tentang jadual
kunjungan lapangan/rumah
7. Petugas melakukan pencatatan dan pelaporan hasil pelayanan klinik sanitasi yang
telah dilakukannya
Catatan Kriteria utama penderita penyakit berbasis lingkungan yang dirujuk ke klinik sanitasi
:
1. Pasien menderita penyakit yang diduga kuat berkaitan dengan faktor lingkungan :
Diare, DBD, Malaria, Penyakit kulit, Penyakit Kecacingan, TB Paru
2. Pada kunjungan sebelumnya pasien pernah menderita penyakit yang sama
(berulang)
3. Dalam 1 keluarga terdapat 2 orang atau lebih menderita penyakit yang sama.
Khusus untuk penderita TB Paru BTA +, Malaria dan DBD harus dirujuk ke
klinik sanitasi
4. Adanya kecendrungan jumlah penderita meningkat atau potensial KLB
SOP
INSPEKSI SANITASI SARANA AIR BERSIH (SAB)

Tanggal Ditetapkan Disusun Oleh : Ditetapkan


KEPALA PUSKESMAS
02 Juni 2015 Penanggung jawab Program SELAT
Kesehatan Lingkungan
Puskesmas selat

AKHYAR
Pengertian Pemantauan / pengawasan sarana air bersih (perpipaan maupun non perpipaan) yang
digunakan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari, dengan cara
pengamatan serta penilaian kualitas fisik dan faktor resikonya
Tujuan Mengetahui kualitas fisik dan faktor resiko sarana air bersih yang digunakan
masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari
Kebijakan Sebagai acuan bagi petugas dalam pelaksanaan kegiatan inspeksi sanitasi sarana air
bersih serta pembinaan kepada masyarakat pengguna sarana air bersih
Standar Tenaga Petugas adalah sanitarian
Standar Sarana 1. Data kepemilikan dan pemanfaatan sarana air bersih
dan Prasarana 2. Form inspeksi sanitasi sarana air bersih
3. Buku dan alat tulis
Reagen -
Prosedur Tetap 1. Melaksanakan pendataan kepemilikan dan pemanfaatan SAB
2. Melaksanakan inspeksi sanitasi SAB
3. Melaksanakan pembinaan kepada pemilik / pengguna SAB
4. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan
Cara 1. Lakukan pendataan mengenai kepemilikan dan pemanfaatan SAB
Melaksanakan 2. Tentukan lokasi dan jenis SAB yang akan diinspeksi (perpipaan atau non
Tiap Kegiatan perpipaan)
3. Lakukan inspeksi SAB sesuai dengan jenisnya
4. Catat hasil inspeksi pada form inspeksi
5. Kemudian tentukan faktor resikonya (rendah, sedang, tinggi, amat tinggi)
6. Sampaikan hasil inspeksi SAB kepada pemilik / pengguna SAB
7. Jika hasil inspeksi tinggi / amat tinggi beri pengarahan / saran perbaikan kepada
pemilik / pengguna SAB
8. Catat hasil kegiatan ke dalam buku register dan laporkan hasil kegiatan kepada
kepala puskesmas / dinas kesehatan
Catatan -
SOP
PENYEHATAN TEMPAT – TEMPAT UMUM (TTU)

Tanggal Ditetapkan Disusun Oleh : Ditetapkan


KEPALA PUSKESMAS
02 Juni 2015 Penanggung jawab Program SELAT
Kesehatan Lingkungan
Puskesmas selat

AKHYAR
Pengertian 1. Penyehatan TTU merupakan kegiatan pengawasan terhadap TTU agar tercipta
kondisi TTU yang memenuhi syarat kesehatan, bebas dari faktor resiko penyakit
dan kecelakaan terhadap masyarakat di dalam TTU maupun terhadap masyarakat
di sekitar / di luar TTU tersebut
2. Tempat – tempat umum (TTU) adalah tempat kegiatan bagi umum yang
dilaksanakan oleh badan pemerintah, swasta maupun perorangan yang langsung
digunakan oleh masyarakat serta memiliki fasilitas. Yang termasuk ke dalam TTU
adalah sarana pendidikan, sarana ibadah, perkatoran, hotel, sarana kesehatan,
tempat rekreasi, pasar, terminal, dll
Tujuan Melaksanakan pemeriksaan dan pembinaan terhadap masyarakat dan pengelola TTU
sehingga tercipta kondisi TTU yang memenuhi syarat kesehatan
Kebijakan Sebagai acuan bagi petugas dalam pelaksanaan kegiatan inspeksi sanitasi serta
pembinaan kepada masyarakat dan pengelola TTU
Standar Tenaga Petugas adalah sanitarian
Standar Sarana 1. Form inspeksi sanitasi/checklist TTU
dan Prasarana 2. Buku dan alat tulis
Reagen -
Prosedur Tetap 1. Melakukan pengumpulan data TTU
2. Melakukan pengawasan terhadap TTU
3. Melakukan pembinaan terhadap TTU yang diperiksa
4. Pencatatan dan pelaporan
Cara 1. Lakukan pendataan TTU yang ada di wilayah kerja
Melaksanakan 2. Tentukan lokasi TTU yang akan diawasi / dibina
Tiap Kegiatan 3. Lakukan inspeksi sanitasi TTU dan lingkungan sekitarnya
4. Catat hasil inspeksi pada form inspeksi
5. Sampaikan hasil inspeksi kepada pengelola TTU (pembinaan / penyuluhan)
6. Catat hasil kegiatan ke dalam buku register dan laporkan hasil kegiatan kepada
kepala puskesmas / dinas kesehatan
Catatan -
SOP
PENYEHATAN TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN DAN MINUMAN
(TPM)
Tanggal Ditetapkan Disusun Oleh : Ditetapkan
KEPALA PUSKESMAS
02 Juni 2015 Penanggung jawab Program SELAT
Kesehatan Lingkungan
Puskesmas selat

AKHYAR
Pengertian Penyehatan TPM merupakan kegiatan pengawasan terhadap tempat pengelolaan
makanan dan minuman agar memenuhi persyaratan kesehatan baik dari segi lokasi,
konstruksi, cara pengelolaan, penyiapan, pengemasan dan pengedarannya serta
perilaku hygiene penjamahnya.
Tujuan Melaksanakan pemeriksaan dan pembinaan terhadap masyarakat dan pengelola TPM
sehingga tercipta kondisi TPM yang memenuhi syarat kesehatan
Kebijakan Sebagai acuan bagi petugas dalam pelaksanaan kegiatan inspeksi sanitasi serta
pembinaan kepada masyarakat dan pengelola TPM
Standar Tenaga Petugas adalah sanitarian
Standar Sarana 1. Form inspeksi sanitasi/checklist pemeriksaan TPM
dan Prasarana 2. Buku dan alat tulis
Reagen -
Prosedur Tetap 1. Melakukan pengumpulan data mengenai TPM
2. Melakukan pengawasan terhadap TPM
3. Melakukan pembinaan terhadap TPM yang diperiksa
4. Pencatatan dan pelaporan
Cara 1. Lakukan pendataan TPM yang ada di wilayah kerja
Melaksanakan 2. Tentukan lokasi TPM yang akan diawasi / dibina
Tiap Kegiatan 3. Lakukan inspeksi sanitasi TPM dan lingkungan sekitarnya
4. Catat hasil inspeksi pada form inspeksi
5. Sampaikan hasil inspeksi kepada pengelola TPM (pembinaan / penyuluhan)
6. Catat hasil kegiatan ke dalam buku register dan laporkan hasil kegiatan kepada
kepala puskesmas / dinas kesehatan
Catatan -
SOP
PENCATATAN DAN PELAPORAN
KEGIATAN KESEHATAN LINGKUNGAN

Tanggal Ditetapkan Disusun Oleh : Ditetapkan


KEPALA PUSKESMAS
02 Juni 2015 Penanggung jawab Program SELAT
Kesehatan Lingkungan
Puskesmas selat

AKHYAR
Pengertian Rangkaian pencatatan, pendokumentasian sampai pelaporan kegiatan kesehatan
lingkungan
Tujuan Untuk mengetahui dan menganalisa pencapaian kegiatan kesehatan lingkungan
Kebijakan Sebagai acuan dalam melaksanakan pencatatan dan pelaporan kegiatan kesehatan
lingkungan
Standar Tenaga Petugas adalah sanitarian
Standar Sarana 1. Form laporan bulanan kesehatan lingkungan
dan Prasarana 2. Form hasil inspeksi kegiatan kesehatan lingkungan
3. Buku dan alat tulis
Reagen -
Prosedur Tetap Persiapan petugas (sesuai SOP)
Persiapan alat dan bahan (sesuai SOP)
Cara 1. Tulis hasil kegiatan harian inspeksi sanitasi ke dalam buku kegiatan harian
Melaksanakan 2. Rekap hasil kegiatan inspeksi sanitasi yang dilakukan selama 1 bulan
Tiap Kegiatan 3. Salin hasil rekap kegiatan ke form laporan bulanan kesehatan lingkungan
4. Buat salinan laporan rangkap 2 (untuk disetor ke Seksi Penyehatan Lingkungan
Dinas Kesehatan dan untuk arsip puskesmas)
Catatan Laporan bulanan dikirim ke Dinas Kesehatan paling lambat tanggal 10
1.PENGERTIAN LINEN :

Adalah bahan / kain yang digunakan di rumah sakit untuk kebutuhan pembungkus kasur, bantal, guling
dan alat instrument steril lainnya.

2.TUJUAN ALUR LINEN :

A. Mencegah tertukarnya linen dari bagian yang satu kebagian yang lain.
B. Stock linen untuk ruang dialysis terpenuhi .
C. Menjaga kualitas dan kebersihan linen agar tetap tahan lama.
D. Mengurangi komplain dari pasien,seperti : kusut, robek, luntur dsb.

3.TUGAS LAUNDRY ( HOUSE KEEPING ) :

a. Mengambil linen kotor dari ruang dialysis .


b. Mengantar linen bersih ke ruang dialysis sesuai dengan stock.
c. Mencocokan jumlah permintaan tambahan dengan stock yang tersedia.
d. Menyediakan tempat untuk linen umum dengan linen terinfeksi.(Bedakan warna kantong plastik).

4.CARA KERJA :
Ruang laundry ( linen room )
a. Linen kotor.
•Jumlah linen dihitung sesuai dengan jenisnya dan dicatat .
•Proses pencucian linen dipisahkan antara umum dengan terinfeksi.

b. Linen bersih .
•Disetrika sambil perhatikan ada bercak atau robek pada linen.
•Dilipat rapih sesuai kebutuhan.
•Linen disusun sesuai kebutuhan.

Ruang Dialysis
1. Linen diantar ke ruang dialysis setiap pagi hari, sebelum pasien dilakukan tindakan dialysis.
2. Masukan linen kedalam ruang linen, disusun dan diatur sesuai tempatnya.
3. Menghitung linen bersamaan dengan saat memasukan linen kedalam rak/ lemari.(Jumlah linen yang
diberikan sesuai dengan jumlah linen kotor)= stock.
4.Menyerahkan tanda bukti jumlah linen yang telah dikirim kepada petugas dialysis.
5.Perhitungan stock dilakukan bersama dengan petugas dialysis.
6.Jika tidak sesuai dengan stock, dicari penyebabnya.
7.Linen yang telah dipakai pasien dibawa ke ruang disposal dan dimasukan ke dalam kantong plastik
yang telah dibedakan warnanya, dan dipisahkan dengan yang terkontaminasi.
8.Linen kotor dikumpulkan di ruang disposal dan keesokan harinya diambil oleh petugas laundry 2x
sehari ( pagi dan sore ).
SOP
PEMICUAN STBM

Tanggal Ditetapkan Disusun Oleh : Ditetapkan


KEPALA PUSKESMAS
02 Juni 2015 Penanggung jawab Program SELAT
Kesehatan Lingkungan
Puskesmas selat

AKHYAR
Pengertian Strategi dalam pencapaian STBM melalui pendekatan perubahan perilaku hygiene
dan sanitasi secara kolektif melalui pemberdayaan masyarakat dengan metoda
pemicuan
Tujuan meningkatkan akses terhadap sarana sanitasi yang difasilitasi oleh pihak diluar
komunitas sehingga masyarakat dapat mengambil keputusan untuk meningkatkan
akses terhadap sarana jamban berdasarkan analisa kondisi lingkungan tempat tinggal
dan resiko yang dihadapinya
Kebijakan Sebagai acuan bagi petugas dalam pelaksanaan kegiatan pemicuan STBM
Standar Tenaga Minimal 1 petugas kesling dan 1 petugas Promkes
Standar Sarana 1. Peta wilayah
dan Prasarana 2. Buku dan alat tulis
3. Alat Peraga Pemicuan
Prosedur Tetap 1. Tidak adanya subsidi yang diberikan kepada masyarakat, tidak terkecuali untuk
kelompok miskin untuk penyediaan fasilitas sanitasi dasar.
2. Meningkatkan ketersediaan sarana sanitasi yang sesuai dengan kemampuan dan
kebutuhan masyarakat sasaran.
3. Menciptakan prilaku masyarakat yang higienis dan saniter untuk mendukung
terciptanya sanitasi total.
4. Masyarakat sebagai pemimpin dan seluruh masyarakat terlibat dalam analisa
permasalahan, perencanaan, pelaksanaan serta pemanfaatan dan pemeliharaan.
5. Melibatkan masyarakat dalam kegiatan pemantauan dan evaluasi.
Cara 1. Perkenalan
Melaksanakan 2. Sampaikan maksud dan tujuan
Tiap Kegiatan 3. Pencairan suasana
4. Minta ijin ke masyarakat bahwa kita boleh belajar
5. Pemetaan
6. Penelusuran lokasi pilar STBM
7. Alur kontaminasi
8. Simulasi kontaminasi
9. Diskusi kelompok
10. Pemicuan bagi yang berubah dibuat kesepakatan pelaksanaan
11. Membentuk komite dan merumuskan rencana tindak lanjut pemicuan
12. Penutup

Catatan -

Anda mungkin juga menyukai