Berbeda dengan pendapat yang popular, foto yang bagus bukan di dapat karena
keberuntungan, tapi lebih ke pengambilan keputusan. Banyak hal yang perlu di
pikirkan sebelum membuat sebuah foto. Untuk pemula, sulit rasanya harus
memikirkan begitu banyak langkah. Tapi dengan latihan yang berkesinambungan,
saya yakin kita akan dapat melakukannya secara alami.
Cahaya yang keras (hard light): Biasanya diperoleh dari sumber cahaya yang relatif
kecil / terkonsentrasi. Misalnya: cahaya matahari, lampu kilat kamera, senter.
Cahaya (soft light): Biasanya diperoleh dari sumber cahaya yang relatif besar.
Contohnya soft box, reflektor, permukaan langit-langit.
Yang terakhir adalah cahaya yang menyebar (diffused light). Cahaya model ini berasal
dari sumber cahaya yang relatif sangat besar. Misalnya langit di saat mendung atau
tertutup awan.
Arah cahaya (depan, belakang, samping, atas, bawah) juga merupakan aspek yang
penting untuk memberikan kesan tertentu. Perhatikan baik-baik arah dan kualitas
cahaya.
Cahaya yang keras (hard light) memberikan suasana yang dramatis dan menonjolkan
karakter subjek
Cahaya yang keras (hard light) memberikan suasana yang dramatis dan menonjolkan
karakter subjek
3. Komposisi
Langkah pertama dalam membuat komposisi yang baik adalah memulai dari memilih
latar belakang. Latar belakang yang bersih / polos adalah langkah awal yang baik.
Kemudian posisikan subjek dalam lapisan-lapisan. Aturlah sedemikian rupa sehingga
komposisi foto terlihat menarik.
Jika Anda baru memulai fotografi, Anda selalu bisa mempelajari rumus-rumus
komposisi sebagai acuan. Banyak aturan komposisi yang bisa membantu Anda
membuat komposisi yang menarik seperti rule of thirds, golden rasio, skala dan lain-
lain.
Secara umum untuk foto potret, kita ingin kedalaman fokus yang tipis sehingga potret
tersebut terlihat lebih artistik, sehingga bukaan yang kita pilih seharusnya besar. Tapi
kalau kita foto pemandangan, kita biasanya ingin semua elemen dalam foto terlihat
jelas dan fokus, maka bukaan yang kita pilih seharusnya kecil.
Untuk mencegah blur karena tangan + kamera kita bergoyang, kita juga harus
mengikuti aturan 1 / ukuran fokal lensa. Kemudian kita amati berapa cepat subjek
foto bergerak. Subjek foto yang bergerak dengan kecepatan tinggi membutuhkan
kecepatan rana yang sangat cepat.
Cobalah foto dengan lensa yang berbeda-beda dan fokal lensa yang berbeda-beda
untuk semakin memahami efek-efek yang ditimbulkan tiap-tiap lensa.
Tentukan setting eksposur kamera tergantung dari hasil akhir yang Anda
visualisasikan dengan mode manual atau gunakan fungsi kompensasi ekposur, saat
mengunakan setting otomatis atau semi otomatis (P,S,A)
8. Timing
Putuskan juga apakah waktu dalam pengambilan gambar penting atau tidak. Untuk
foto still life (subjek tidak bergerak), timing mungkin tidak terlalu penting. Tapi untuk
candid terutama foto olahraga, timing menjadi sangat penting. Bila demikian,
berlatihlah untuk bisa mengambil foto dengan timing yang tepat. Latihan antisipasi,
kesabaran dan kuasailah kamera/alat fotografi Anda sehingga bisa mengambil foto
dengan timing yang optimal. (www.infofotografi.com) pics by DS