Di Susun Oleh :
Prodi : PGMI 4G
TAHUN 2022/2023
Kata Pengantar
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya saya tidak
akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita
nanti-nanti kan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah tugas mata kuliah PEMBELAJARAN FIQIH
Penulis tentu menyadari bahwa ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat
kesalahan serta kekurangan didalam nya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran
dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang
lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon
maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis
Daftar Isi
Kata Pengantar................................................................................................................................
Daftar Isi...........................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.....................................................................................................................
B. Rumusan Masalah ..............................................................................................................
C. Tujuan Masalah...................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
Daftar Pustaka.................................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Guru sebagai tenaga profesional di bidang pendidikan, disamping harus memahami
hal-hal yang bersifat filosofis dan konseptual, juga harus mengetahui dan
melaksanakan hal-hal yang bersifat teknik. Hal-hal yang bersifat teknik ini terutama
mengelola dan melaksanakan interaksi belajar mengajar. Dalam mengelola dan
melaksanakan interaksi belajar mengajar (pembelajaran), guru paling tidak harus
memiliki dua pola dasar yakni kemampuan mendesain program dan keterampilan
mengkomunikasikan program itu kepada anak didik Khusus dengan pembelajaran
pendidikan agama peran guru tidaklah ringan.
Kemampuan belajar anak dibidang agama, tidak saja diukur dengan kemampuan
anak didik dalam memahami agama, tetapi diharapkan lebih dari itu. Anak didik
diharapkan mampu memahami, mengamalkan dan melaksanakan nilai-nilai agama
tersebut dalam kehidupan sehari- hari. Untuk itu, guru pendidikan agama harus
memiliki kompetensi keguruan yang memadai. Kompetensi guru dimaksudkan adalah
kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh seorang guru dalam maningkatkan
kemampuan belajar anak.
Agar guru fiqih berhasil dalam menjalankan tugas sebagai pengajar, maka seorang
guru di tuntut untuk memiliki kompetensi dalam melaksanakan pembelajaran
(metodologi Pembelajaran fiqih). Hal yang paling penting adalah bagaimana seorang
guru itu mampu menerapkan suatu pembelajaran yang menyenangkan bagi peserta
didik, sehingga membuat siswa menjadi aktif dalam proses pembelajaran, artinya
pembelajaran yang diterapkan dapat mencapai tujuan-tujuan dalam pembelajaran.
B. Tujuan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN
Dari pengertian diatas maka pembelajaran fiqih adalah ah jalan yang dilakukan
Secara sadar, terarah dan terancam mengenai hukum-hukum Islam yang berhubungan
1
Oemar Hamalik, kurikulum dan pembelajaran, (Jakarta,Bumi Aksara, 1995), h.57
2
Ahmad,Tafsir Metodologi Pengajaran Islam, (Bandung, Remaja Rosdakarya, 1996), h.96
3
T.M Hasbi Ash-Shidqy, Pengantar Hukum Islam, (Jakarta, Bulan Bintang, 1996),h.29
dengan perbuatan Mukallaf baik bersifat ibadah maupun muamalah yang bertujuan
agar anak didik m engetahui, memahami serta melaksanakan
ibadah sehari-hari.
Dalam pembelajaran fiqih, tidak hanya terjadi proses interaksi antara guru dan anak
didik di dalam Kelas. Namun pembelajaran dilakukan juga dengan berbagai interaksi,
baik di lingkungan kelas maupun mushola sebagai tempat praktek praktek yang
menyangkut ibadah. VCD, film, Atau lainnya yang mendukung dalam pembelajaran
fiqih bisa dijadikan dalam proses pembelajaran Itu sendiri titik termasuk pula
kejadian-kejadian sosial baik yang terjadi di masa sekarang maupun masa lampau
yang bisa dijadikan cerminan dalam perbandingan dan penerapan hukum Islam oleh
peserta didik didik.
Pembelajaran fiqih merupakan bagian dari pendidikan agama Islam yang bertujuan
untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan, melalui pemberian dan
pemupukan pengetahuan penghayatan pengamalan serta pengalaman peserta didik
dalam aspek hukum baik yang berupa ajaran ibadah maupun Muamalah sehingga
menjadi manusia Muslim yang terus berkembang dalam hal keimanan, ketakwaannya
kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala serta berakhlak mulia dalam Kehidupan pribadi,
bermasyarakat, dapat melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
2. Ruang Lingkup
Ruang Lingkup Pembelajaran Fiqih, meliputi :
a. Fiqih ibadah, yang menyangkut: pengenalan dan pemahaman tentang cara
pelaksanaan rukun islam yang baik dan benar, seperti :tata cara thaharah,
shalat, puasa, zakat, dan ibadah haji.
b. Fiqih muamalah, yang menyangkut: pengenalan dan pemahaman ketentuan
makanan dan minuman yang halal dan haram, khitan, kurban, serta tata cara
pelaksanaan jual beli dan pinjam meminjam.4
B. Pengertian Kurikulum
Secara etimologis, istilah kurikulum (curriculum) berasal dari bahasa Yunani,
yaitu curir yang artinya pelari dan curere yang berarti tempat berpacu. Kosa kata
kurikulum telah masuk ke dalam kosa kata bahasa Indonesia, dengan arti susunan
rencana pengajaran. Kosa kata tersebut menurut sebagian ahli berasal dari bahasa
Latin, curriculum yang berarti bahan pengajaran, dan ada pula yang mengatakan
berasal dari bahasa Perancis, courier yang berarti berlari. Dalam bahasa Arab, ada
yang menggunakan kosakata al-manhaj untuk kosa kata kurikulum. Kata-kata
“manhaj” (kurikulum) yang bermakna jalan terang atau jalan terang yang dilalui
manusia pada berbagai bidang kehidupan.
Dari pengertian kurikulum dari segi bahasa dapat diartikan, bahwa kurikulum
adalah rencana atau bahasan pengajaran, sehingga arah kegiatan pendidikan menjadi
jelas dan terang. Pengertian ini terkait dengan hal yang paling menonjol dari isi
kurikulum, yaitu susunan bahan atau mata pelajaran yang akan digunakan sebagai
acuan dalam kegiatan pendidikan.
Sedangkan kurikulum 2013 adalah kurikulum berbasis kompetensi yang
dirancang untuk mengantisipasi kebutuhan kompetensi abad 21. Kurikulum 2013
mempunyai tujuan untuk mendorong peserta didik atau siswa, mampu lebih baik
melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan
(mempresentasikan) apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah menerima
materi pelajaran.
Kurikulm 2013 merupakan tindak lanjut dari Kurikulum Tingkat Satuan
Pembelajaran (KTSP) yang sebelumnya Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
yang pernah diujicobakan pada tahun 2004. KBK atau (Competency Based
Curriculum) dijadikan acuan dan pedoman bagi pelanksanaan pendidikan dalam
mengembangkan kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu,
sebagaimana amanat UU 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada
penjelasan pasal 35, di mana kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan
lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar
nasional yang telah disepakati. Paparan ini merupakan bagian dari uji publik
Kurikulum 2013, yang diharapkan dapat menjaring pendapat dan masukan dari
masyarakat. Kurikulum 2013 yang berbasis karakter dan kompetensi lahir sebagai
jawaban terhadap kurikulum KTSP yang menuai berbagai kritikan, serta sesuai
dengan perkembangan kebutuhan dan dunia kerja. Kurikulum 2013 merupakan salah
satu upaya pemerintah untuk mencapai keunggulan masyarakat bangsa dalam
penguasaan ilmu dan teknologi seperti yang digariskan dalam haluan negara. Serta
menghasilkan insan Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, afektif, melalui
penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi.
Titik berat Kurikulum 2013 adalah bertujuan agar peserta didik atau
siswa memiliki kemampuan yang lebih baik dalam melakukan:
a. Observasi
b. Bertanya (wawancara)
c. Bernalar, dan
d. Mengkomunikasikan (mempresentasikan) apa yang mereka peroleh atau
mereka ketahui setelah menerima materi pelajaran.
Mata pelajaran fiqih di Madrasah Ibtidaiyah bertujuan untuk membekali siswa agar
dapat:
1. Mengetahui dan memahami cara-cara pelaksanaan hukum islam baik yang
menyangkut aspek ibadah maupun muamalah untuk dijadikan pedoman hidup
dalam kehidupan pribadi dan sosial.
2. Melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum islam dengan benar dan
baik,sebagai perwujudan dari ketaatan dalam menjalankan ajaran islam baik
dalam hubungan manusia dengan Allah SWT,dengan diri manusia itu sendiri,
sesama manusia, dan makhluk lainnya maupun hubungan dengan lingkungannya.