Pada usia 2-6 tahun ini emosi anak-anak sangat kuat. Karena emosinya mengalami ketidak seimbangan, hal ini dikarenakan “keluar dari fokus” yang artinya anak mudah tertawa terbahak-bahak, sehingga emosionalnya sulit diarahkan. Jadi tingginya emosi pada anak-anak dimasa awal ini ditandai dengan mudahnya meledakkan emosi, rasa iri yang berlebih dan mudah ketakutan. Saat masa ini anak sangat sulit diarahkan dan dibimbing karena emosi yang menjulur tinggi, jika anak diperingati lebih mudah tersinggung dan bahkan sampai memberontak, penyebabnya karena anak keluar dari jalur fokus mereka. Terkadang beberapa orang tua hanya memperbolehkan anak melakukan hal yang terbatas atau hal-hal yang tertentu saja, padahal mungkin anak bisa dan mampu melakukan hal yang lebih tinggi lagi, akibatnya anak sering melanggar larangan dari orang tua mereka memberontak atau menolak larangan tersebut. Anak akan meledakkan amarah saat melihat apa yang menurutnya mudah dilakukan. Emosi yang menjulur tinggi ini biasanya penyebabnya adalah masalah psikologis. Emosi anak pada tahap ini juga sangat terperinci. Kesadaran kognitif yang sudah meningkat merupakan faktor penyebabnya. Angan-angan dan daya ingatnya mulai meningkat dari lingkungan sekitar. Seorang anak itu selalu dekat dengan dengan pengasuhnya atau yang menjaganya setiap hari faktor ini juga dapat memperluas perkembangan hubungan dengan lingkungannya. Emosi pada anak- anak usia awal menurut Elizabeth B. Hurlock. Amarah, mulai dari yang sangat umum sekali pertengkaran karena memperebutkan mainan, karena keinginanya tidak tercapai akhirnya marah. Takut, kebiasaan meniru dan mengingat dapat menimbulkan rasa takut seperti dari media cerita-cerita, radio maupun televisi dengan adanya unsur yang menakutkan. Iri hati, anak sering iri melihat kemampuan anak lain, atau mungkin iri dengan barang yang dimiliki anak lain. Gembira, anak merasa gembira karena suara, bunyi atau gambar yang tidak disangka-sangka atau tidak diinginkan contohnya gembira karena dapat mengerjakan tugas yang dianggap sulit. Cemburu, anak menjadi cemburu bila perhatian orang tuanya teralihkan dengan orang lain dikeluarganya. Sedih, anak merasa sedih bila sesuatu yang dimilikinya hilang yang dia anggap penting. Inggin tahu, anak punya rasa ingin tahu akan hal yang baru dilihatnya. Kasih sayang, anak suka dan cint terhadap hewan atau orang bahkan benda yang dianggapnya menyenangkan.