Anda di halaman 1dari 2

Perencanaan strategis organisasi pelayanan Kesehatan

Perencanaan strategis dapat memberikan informasi spesifik dan komprehensif untuk


penetapan tujuan strategis organisasi dan membuat keputusan berbagai strategi, program
dan kegiatan yang harus dilakukan organisasi untuk mencapai tujuannya.
Perencanaan strategis begitu penting dibuat untuk memastikan agar kita membuat
perencanaan yang bagus karena kalau kita gagal dalam merencanakan sama saja
dengan merancanakan kegagalan.
Renstra: kemampuan berpikir strategis. Proses penyusunan renstra penting dilakukan
dengan pendekatan CDMG (Consensus Decision Making Group). Syarat peserta
CDMG antara lain adalah menguasai ruang lingkup permasalahan, pakar di bidangnya,
sensitif terhadap aspirasi klien atau masyarakat, visioner, mewakili top management,
pengambil kebijakan, masyarakat atau representasi masyarakat, pihak swasta.
Model manajemen strategis:
Analisis situasional

Pemikiran strategis Formulasi strategi Momentum


strategis

Rencana implementasi

Pelayanan Kesehatan di Indonesia berbeda-beda, banyak terjadi perubahan dalam


kondisi eksternal maupun internal, terdapat tantangan kompetisi, perubahan
sosiodemografi dan keefektifan klinis. Namun dalam situasi saat ini yang diinginkan
adalah:

 Akses (Accessibility)
 Terjangkau (Affordability)
 Tepat (Appropriate “Treatment”)
 Mencerahkan (Education)

Terdapat tiga pertanyaan kunci pada Langkah-langkah proses perencanaan strategis:


1. Berada dimana kita saat ini? Apa yang ingin dilakukan organisasi?
(Analisis situasi)
Proses memahami dan mondokumentasikan situasi organisasi, terdiri dari
analisis eksternal dan internal. Strategi didorong oleh misi dan visi, strategi
terpilih, tujuan jangka Panjang dan tujuan operasional.
Dalam melakukan analisis situasi, siklus “tools”/cara penting yang dipakai
adalah scanning, assessing, forecasting dan monitoring.
2. Kemana kita akan menuju dan kapan? (penetapan tujuan)
3. Bagaimana cara kita mencapai tujuan? (formulasi strategi)
Manfaat Renstra yaitu sebagai berikut:
1. Mendorong proses berpikir strategis, bertindak dan belajar terutama melalui
percakapan strategis dan mencakup pertimbangan beberapa pihak.
2. Meningkatkan ketepatan proses pengambilan keputusan.
3. Meningkatkan efektivitas, daya tanggap, dan ketahanan organisasi.
4. Meningkatkan legitimasi organisasi.
5. Meningkatkan efektivitas jejaring dan Kerjasama sosial yang lebih luas.
6. Menguntungkan orang-orang yang terllibat di dalamnya.
Proses manajemen strategis, tahapannya adalah sebagai berikut:

1. Formulasi strategi, meliputi proses pengembangan visi, misi, identifikasi


peluang dan ancaman eksternal, menentukan kekuatan dan kelemahan internal.
2. Implementasi strategi, merupakan upaya penetapan tujuan tahunan dan pola
kebijakan, kegiatan untuk memotivasi karyawan, dan alokasi dana.
3. Evaluasi strategi, merupakan upaya untuk memperoleh informasi apakah strategi
tertentu tidak berjalan sebagaimana mestinya kegiatan dasarnya berupa menilai
kembali faktor internal dan eksternal, mengukur kinerja dan melakukan tindakan
korektif.

Referensi:
Ayuningtyas, D. 2020. Manajemen strategis organisasi pelayanan Kesehatan. Depok:
Rajawali Pers.

Anda mungkin juga menyukai