Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOLOGI & TERAPI

BENTUK SEDIAAN FARMASI

Nama :TjioAndrinantiPradini

NIM :022011133020

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2021
A. Bentuk Sediaan Padat
1. PULVIS

1.1 Definisi Pulvis


Serbuk bebas dari butiran kasar atau campuran kering
Bahan obat yang dihaluskan yang digunakan sebagai obat dalam atau obat luar
1.2 Keuntungan Pulvis
Keuntungan dari sediaan pulvis, yaitu lebih mudah larut dan dapat dikonsumsi oleh
anak-anak maupun orang dewasa yang sukar menelan kapsul atau tablet (Kemenkes
RI).
1.3 Kerugian Pulvis
rasa yang tidak enak tidak tertutupi (pahit, kelat, asam, lengket di lidah), dan hal ini
dapat diperbaiki dengan penambahan corigenssa poris
1.4 Contoh Gambar Pulvis

1.5 Contoh Penulisan Resep


R/Loco Bedak Herocyn 20
S.tdd ue
2. PULVERES

2.1 Definisi Pulveres


Pulveres adalah sediaan serbuk terbagi dalam bobot dan dosis yang sama. Pembuatan
pulveres sering terjadi variasi dalam bobot dan kehomogenan yang berpengaruh pada
ketepatan dosis.
2.2 Keuntungan Pulveres

Pulveres memiliki beberapa keuntungan disbanding bentuk sediaan lainnya yaitu


dosis mudah disesuaikan dengan beratb adan, obat dapat dikombinasikan sesuai
dengan keperluan pasien, cara pemberiannya mudah khususnya bagi pasien yang
belum mampu menelan tablet.
2.3 Kerugian Pulveres

Kekurangan dari sediaan pulveres adalah dapat terjadi ketidak seragaman bobot dan
tidak homogen (Warnida, H., Sukawaty, Y., Aulya, M.A. 2018).
2.4 Contoh Gambar Pulveres

2.5 Contoh Penulisan Resep


R/amoksisilin 100 mg
s. lact q.s
m.f. pulv. dtd. no. XXI
S 3dd pulv l p.c
3. TABLET

3.1 Definisi Tablet


Sediaan padat mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan pengisi. Tablet
berbentuk bulat dengan berat antara 50mg-2g, umumnya sekitar 200-800mg.
3.2 Keuntungan Tablet
Ketersediaan hayati yang lebih baik, melewati proses desintegrasi dan dapat
meningkatkan disolusi, penggunaan yang lebih mudah, rasa manis, dapat digunakan
sebagai pengganti bentuk sediaan cair jika diperlukan onset yang cepat, memiliki
keunikan produk dari sudut pandang pemasaran
3.3 Kerugian Tablet
Kerugian sediaan tablet, yaitu tidak semua obat dapat dikempa atau dicetak menjadi
padat dan sulit dikonsumsi oleh anak-anak maupun dewasa yang sulit menelan
3.4 Contoh Gambar Tablet

3.5 Contoh Penulisan Resep

R/Asam Mefenamat tab mg 500 No.X


S 3 dd tab I
4. KAPSUL

4.1 Definisi Kapsul


Sediaan padat yang terdiri dari satu atau lebih bahan padat dengan atau tanpa
bahan inert yang dimasukkan dalam cangkang yang umumnya dibuat dari gelatin
yang sesuai
4.2 Keuntungan Kapsul
Mencegah bau dan rasa pahit pada obat sehingga sangat popular dikalangan
masyarakat, bahan obat dapat cepat hancur dan larut di dalam perut sehingga dapat
segera diabsorpsi
4.3 Kerugian Kapsul
Tidak dapat digunakan untuk zat-zat yang mudah menguap karena pori-pori kapsul
tidak dapat menahan penguapan, tidak dapat digunakan untuk zat-zat yang
higroskopis (menyerap lembab), tidak dapat digunakan untuk zat-zat yang dapat
bereaksi dengan cangkang kapsul

4.4 Contoh Gambar Kapsul

4.5 Contoh Penulisan Resep

R/Mecobalamin 500 mg XXX

S.2.d.d.1
5. PIL

5.1 Definisi Pil


Pil merupakan bentuk obat sediaan yang berbentuk bulat, padat dan kecil
mengandung bahan obat dan dimaksudkan untuk pemakaian oral.
5.2 Keuntungan Pil
Menutupi rasa obat yang tidak enak, relatif lebih stabil dibanding sediaan lain yang
mudah bereaksi dengan udara dan cahaya, baik untuk obat yang dikehendaki
memberikan aksi yang lambat.
5.3 Kerugian Pil
Kurang cocok untuk obat yang dikehendaki memberikan aksi yang cepat, obat
tertentu dalam larutan pekat dapat mengiritasi lambung.
5.4 Contoh Gambar Pil

5.5 Contoh Penulisan Resep

R/Neorheumacyl 500 mg X XX

S 2.d.d.1
6. SUPPOSITORIA

6.1 Definisi Suppositoria


Sediaan padat dalam berbagai bobot dan bentuk biasanya bentuk peluru yang
diberikan melalui rektal/ anus, vagina atau uretra. Umumnya meleleh, melunak atau
melarut pada suhu tubuh.

6.2 Keuntungan Suppositoria


Dapat menghindari terjadinya iritasi pada lambung , baik bagi pasien yang
mudah muntah dan tidak sadar, obat dapat masuk langsung ke dalam saluran darah
sehingga obat dapat memberikan efek lebih cepat darpada penggunaan obat peroral

6.3 Kerugian Suppositoria


Kerugian sediaan suppositoria adalah cara pakai yang relatif tidak nyaman, tidak
semua obat dapat dibuat dalam bentuk suppositoria.

6.4 Contoh Gambar Suppositoria

6.5 Contoh Penulisan Resep

R. Kalium Permanganat 0,5%

m.f. solution 100 ml

S.u.e
7. OVULA

7.1 Definisi Ovula


Sediaan obat untuk vagina dan anus (ovula dan suppositoria)
disimpan di lemari es karena dalam suhu kamar akan mencair.

7.2 Keuntungan Ovula


Dapat menghindari terjadinya iritasi pada, baik bagi pasien yang mudah muntah
dan tidak sadar, obat dapat masuk langsung ke dalam saluran darah sehingga obat
dapat memberikan efek lebih cepat darpada penggunaan obat peroral

7.3 Kerugian Ovula


Kerugian sediaan ovula, yaitu daerah absorpsinya lebih kecil, pemakaian kurang
praktis, dan tidak dapat digunakan untuk zat yang rusak pada pH rektum.

7.4 Contoh Gambar Ovula

7.5 Contoh Penulisan Resep

R. Flagystatin ovulae 500 mg No. IR


S. 1.dd ovulae intra vag h.d
B. Bentuk Sediaan Setengah Padat
1. SALEP

1.1 Definisi Salep


Sediaan setengah padat mengandung bahan obat harus larut atau terdispersi
homogen dalam dasar salep yang cocok.

1.2 Keuntungan Salep


Keuntungan sediaan salep, yaitu mudah digunakan karena cara penggunannya
cukup dioleskan, dan digunakan sebagai obat luar.

1.3 Kerugian Salep


Sifatnya yang berminyak dapat meninggalkan noda pada pakaian serta sulit tercuci
oleh air sehingga sulit dibersihkan dari permukaan kulit.

1.4 Contoh Gambar Salep

1.5 Contoh Penulisan Resep


R/Garamycin cream
Miconazol e cream aa
m.f.l.a cream
2. KRIM
2.1 Definisi Krim
Sediaan setengah padat mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut atau
terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai. Terdiri atas 2 fase yang sulit bercampur
yaitu fase air dan fase minyak.
2.2 Keuntungan Krim
Sediaan krim mempunyai beberapa keuntungan diantaranya lebih mudah
diaplikasikan, lebih nyaman digunakan pada kulit, tidak lengket dan mudah dicuci
dengan air.
2.3 Kerugian Krim
Mudah kering dan mudah rusak khususnya tipe a/m karena terganggu sistem,
campuran terutama disebabkan oleh perubahan suhu dan perubahan komposisi
disebabkan penambahan salah satu fase secara berlebihan
2.4 Contoh Gambar Krim

2.5 Contoh Penulisan Resep


R/cream ketokonazol 2% tube 10 g No.I
S.u.e. 2dd applic part dol m.et.v
3. PASTA
3.1 Definisi Pasta
Pasta merupakan sediaan semi padat yang mengandung satu atau lebih bahan obat
yang ditujukan untuk pemakaian topikal
3.2 Keuntungan Pasta
Pasta dapat mengikat cairan lebih baik dari pada unguentum (salep), Pasta lebih
melekat pada kulit, Pasta memiliki sifat melindungi, membentuk lapisan yang
dapat menyerap dan menetralkan bahan kimia tertentu yang berbahaya sebelum
mencapai permukaan kulit. Sifat ini karena adanya bahan tak terlarut pada
formulasi pasta.
3.3 Kerugian Pasta
Karena sifat pasta yang kaku dan tidak dapat ditembus, pasta pada umumnya
tidak sesuai untuk pemakaian pada bagian tubuh yang berbulu.
Dapat mengeringkan kulit dan merusak lapisan kulit epidermis
3.4 Contoh Gambar Pasta

3.5 Contoh Penulisan Resep

R/Pasta Lassari 50

S.u.e
4. GEL
4.1 Definisi Gel
Gel merupakan suatu sistem yang dapat diterima untuk pemberian oral, dalam
bentuk sediaan yang tepat, atau sebagai kulit kapsul yang dibuat dari gelatin dan
untuk bentuk sediaan obat long – acting yang diinjeksikan secara intramuskular
4.2 Keuntungan Gel
Untuk hydrogel, efek pendinginan pada kulit saat digunakan; penampilan sediaan
yang jernih dan elegan, pada pemakaian di kulit setelah kering meninggalkan film
tembus pandang, elastis, daya lekat tinggi yang tidak menyumbat pori sehingga
pernapasan pori tidak terganggu, mudah dicuci dengan air; pelepasan obatnya baik,
kemampuan penyebarannya pada kulit baik.
4.3 Kerugian Gel
Untuk hidrogeL, harus menggunakan zat aktif yang larut di dalam air sehingga
diperlukan penggunaan peningkat kelarutan seperti surfaktan agar gel tetap jernih
pada berbagai perubahan temperatur, tetapi gel tersebut sangat mudah dicuci atau
hilang ketika berkeringat, kandungan surfaktan yang tinggi dapat menyebabkan
iritasi dan harga lebih mahal.
4.4 Contoh Gambar Gel

4.5 Contoh Penulisan Resep

R/ Thrombophop Gel c aplikator tube no I

S.u.c
C. Bentuk Sediaan Cair
1. Larutan
1.1 Definisi Larutan
Sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang terlarut, misal
terdispersi secara molekuler dalam pelarut yang sesuai atau campuran pelarut
yang saling bercampur.
1.2 Keuntungan Larutan
lebih mudah ditelan daripada sediaan yang lain, sehingga dapat lebih mudah
digunakan bayi, anak-anak, dewasa, maupun usia lanjut
segera diabsorpsi karena telah berbentuk sediaan cair (tidak mengalami proses
disintegrasi maupun pelarutan seperti pada tablet/pil dsb
obat secara homogen terdistribusi keseluruh bagian sediaan
1.3 Kerugian Larutan
Bersifat voluminous, sehingga kurang menyenangkan untuk dibawa atau
diangkut dan disimpan, lebih berat.
stabilitas dalam bentuk cair kurang baik dibandingkan dalam bentuk sediaan
tablet, kapsul, pil, terutama apabila zat aktif/bahan mudah terhidrolisis
1.4 Contoh Gambar Larutan

1.5 Contoh Penulisan Resep

R/ Insto eyedrops No.I

S. qdd gtt III o.d.s


2. Suspensi
2.1 Definisi Suspensi
Suspensi adalah sediaan yang mengandung bahan obat padat dalam bentuk halus
dan tidak larut, terdispersi dalam cairan pembawa. Zat yang terdispersi harus halus
dan tidak boleh cepat mengendap
2.2 Keuntungan Suspensi
Bisa digunakan partikel/bahan obat yang tidak larut, obat dalam sediaan suspensi
rasanya lebih enak dibandingkan dengan sediaan larutan karena rasa obat yang
tergantung kelarutannya, kerjanya pun lebih cepat dibandingkan sediaan padat
2.3 Kerugian Suspensi
Memiliki kestabilan yang rendah, jika terbentuk caking maka akan sulit terdispersi
kembali, sehingga homogenisitasnya menjadi buruk
aliran yang terlalu kental menyebabkan sediaan sulit untuk dituang
2.4 Contoh Gambar Suspensi

2.5 Contoh Penulisan Resep


R/ Mylanta Syr Fc I
S. 3 dd c 1
3. Emulsi

3. 1 Definisi Emulsi
Emusi adalah emulsi adalah sediaan yang mengandung bahan obat cair atau
larutan obat, terdispersi dalam cairan pembawa, distabilkan dengan zat
pengemulsi atau surfaktan yang cocok
3. 2 Keuntungan Emulsi
Bioavalaibilitas besar, onset lebih cepat, penerimaan pasien mudah diberikan
pada anak-anak, formulasi yang bisa mempertahankan stabilitas obat yang larut
dalam minyak.
3. 3 Kerugian Emulsi
Sulit diformulasikan karena harus mencampur 2 fase yang tidak tercampurkan,
mudah ditumbuhi oleh mikroba karena adanya air, kestabilan fisika dan kimia
terjamin dalam waktu lama.
3. 4 Contoh Gambar Emulsi

3. 5 Contoh Penulisan Resep


R/ Scott emulsion No.I
S. I dd 1C
D. Bentuk Sediaan Gas
1.1 Definisi Sediaan Gas
Sediaan gas merupakan obat dengan bentuk sediaan gas/uap yang biasanya
digunakan untuk pengobatan penyakit pernapasan dan cara pemakaiannya dengan
inhalasi
1.2 Keuntungan Gas
Partikel obat kecil sehingga lebih mudah dan cepat diabsorbsi melalui alveoli
dalam paru-paru dan membran mukus dalam saluran pernapasan
1.3 Kerugian Gas
Kerugian sediaan gas adalah tidak semua kalangan usia dapat menggunakan
sediaan gas
1.4 Contoh Gambar Gas

1.5 Contoh Penulisan Resep


R/ Berotec MDI No. I
S. prn puff. I
DAFTAR PUSAKA
Simatupang, A., DS, M., Kurniaty, L., Wei, T. I., Silaban, H., Tobing, R. L., &
Sitompul, F. (2019). PANDUAN PRAKTIKUM BLOK XX GERONTOLOGI.

Warnida, H., & Sukawaty, Y. (2018). EVALUASI MUTU FISIK SEDIAAN


PULVERES PADA PUSKESMAS DI KOTA BALIKPAPAN. Jurnal Ilmu
Kesehatan, 6(1), 36-43.

Dewi, M. S. UJI KUALITAS SEDIAAN RACIKAN PULVERES CAMPURAN


KETOTIFEN FUMARAT DAN SIPROHEPTADIN HCl SKRIPSI.

Jasmiadi, J. (2013). UJI KESERAGAMAN BOBOT OBAT RACIKAN DALAM


BENTUK SEDIAAN KAPSUL GELATIN KERAS DARI BEBERAPA APOTEK
DI MAKASSAR. Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis, 3(3), 58-63.

Paramita, S., Isnuwardana, R., Nuryanto, M. K., Djalung, R., Rachmawatiningtyas,


D. G., & Jayastri, P. (2017). Pola penggunaan obat bahan alam sebagai terapi
komplementer pada pasien hipertensi di puskesmas. Jurnal Sains dan Kesehatan,
1(7), 367-376.

Yulianto, M. D. (2020). GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN


MASYARAKAT TENTANG DAGUSIBU OBAT DI DESA MERTOYUDAN
KECAMATAN MERTOYUDAN KABUPATEN MAGELANG (Doctoral
dissertation, Tugas Akhir, Universitas Muhammadiyah Magelang).
Kumalasari, E., Mardiah, A., & Sari, A. K. (2020). FORMULASI SEDIAAN
KRIM EKSTRAK DAUN BAWANG DAYAK (Eleutherine palmifolia (L) Merr)
DENGAN BASIS KRIM TIPE A/M DAN BASIS KRIM TIPE M/A. AFAMEDIS,
1(1), 23-33.

FLORENSITA, S. H. (2019). PENGARUH JENIS SUSPENDING AGENT PGA,


PGS DAN TRAGAKAN TERHADAP PRESENTASE WAKTU
REDISPERSIBILITAS PADA SEDIAAN SUSPENSI EKSTRAK DAUN
SALAM (Eugenia polyantha) (Doctoral dissertation, Akademi Farmasi Putera
Indonesia Malang).

Hispratin, Y., Nuwarda, R. F. 2018. Review: Perbedaan Emulsi dan Mikroemulsi


pada Minyak Nabati. Farmaka Suplemen. XVI(1):133-9.

Anda mungkin juga menyukai