Anne Hendrata Psikologi A (Resume 1-16)
Anne Hendrata Psikologi A (Resume 1-16)
Npm : 2131060105
Jurusan : Psikologi Islam
Falkultas : Ushuluddin dan Studi Agama
Dosen : Annisa Fitriani S.Psi, MA
RESUME
Psikologi sosial, yang terkenal dengan jargon stimulus-respons (S-R), lebih melihat bagaimana
individu berinteraksi dan berhubungan satu sama lain dalam konteks sosialnya. Dengan kata lain,
psikologi sosial adalah studi ilmiah terhadap perilaku individu dalam setting sosial-budayanya.
Psikologi sosial lebih menekankan perilaku sosial manusia. Kini, berbagai topik kajian psikologi
sosial sudah sangat bervariasi. Dalam kajian psikologi sosial, perilaku sosial dipahami sebagai
produk dari faktor biologis bawaan yang dihasilkan dari evolusi dan faktor budaya yang muncul
dalam perjalanan sejarah. Terdapat semacam interaksi antara dasar-dasar bawaan dan faktor
belajar dari lingkungan sosial budaya individu. Oleh karena tema kajian dan keahliannya
tersebut, psikolog sosial banyak dimanfaatkan sebagai konsultan dalam berbagai bidang
pekerjaan, misalnya dalam pengembangan organisasi sosial, bisnis, dan komunitas nonprofit.
Beberapa contoh pekerjaan yang biasanya ditekuni oleh psikolog sosial antara lain mengurangi
konflik antaretnis, desain komunikasi massa (misalnya, iklan), dan memberi nasihat terkait cara
yang efektif untuk mendidik anak dalam konteks sosial kemasyarakatan yang terus berubah.
Psikolog sosial juga dapat membantu pengobatan pasien kejiwaan dan rehabilitasi narapidana.
Sementara itu, Michener dan Delamater (1986) secara sederhana membagi ruang lingkup
psikologi sosial menjadi:
1. Pengaruh individu terhadap orang lain;
2. Pengaruh kelompok terhadap anggotanya;
3. Pengaruh anggota kelompok terhadap kelompoknya sendiri; dan
4. Pengaruh kelompok terhadap kelompok lainnya.
Norman Triplett, seorang psikolog Amerika di Indiana University, dianggap sebagai orang
pertama yang melakukan penelitian psikologi sosial secara empiris. Pada tahun 1895, Triplett
mengajukan pertanyaan, "How does a person's performance of a task change when other people
are present?" la ingin mencari tahu mengapa kinerja seseorang dapat berubah ketika orang lain
hadir. Pebalap sepeda melaju lebih cepat ketika ia berpacu bersama pebalap lainnya. Pebalap
sepeda itu pun tampak lebih antusias.
Psikolog Inggris William McDougall dan sosiolog Amerika Edward Ross, yang secara terpisah
menerbitkan bukunya di tahun 1908. McDougall menyatakan, manusia berperilaku sosial karena
nalurinya. Sementara itu, Ross menerangkan perilaku sosial dengan teori struktur sosial. Menurut
Ross, manusia berperilaku sosial dikarenakan tata aturan dalam masyarakat yang harus mereka
ikuti. Floyd Henry Allport (1924) mengajukan teori yang berbeda tentang perilaku sosial.
Menurutnya, perilaku sosial tidak semata muncul karena dorongan insting dan bukan juga karena
pengaruh struktur sosial. Perilaku sosial, menurut Allport, terjadi karena berbagai macam faktor.
Perkembangan psikologi sosial mendapatkan kemajuan yang luar biasa sekitar tahun 1970
sampai tahun 1980 dengan berbagai penelitian mengenai atribusi, sikap (attitude), perbedaan
gender, diskriminasi seksual, psikologi lingkungan, psikologi massa, dan sebagainya. Pada
periode ini, penelitian penelitian psikologi sosial terapan juga mulai bermunculan (Baron &
Byrne, 2000)-seperti psikologi kesehatan, psikologi hukum, psikologi politik, psikologi
kepolisian, dan psikologi lingkungan. Pada masa-masa selanjutnya, perkembangan psikologi
sosial lebih bercirikan penelitian kognisi dan penerapannya yang semakin mutakhir dengan
menggunakan perspektif kultural yang multidimensi.
1. Perspektif Sosiokultural
Perspektif sosiokultural adalah konsep budaya, yang secara luas dapat didefinisikan
sebagai keyakinan, kebiasaan, adat istiadat, dan bahasa yang dimiliki bersama oleh
komunitas yang hidup pada waktu dan tempat tertentu. Edward Ross adalah tokoh utama
pada perspektif sosiokultural. Perspektif ini menekankan pengaruh kelompok yang lebih
besar terhadap kecenderungan perilaku seseorang. Contohnya seperti jaman sekarang
banyak anak-anak yang sudah terbiasa dengan telepon genggam, computer tablet, dana
masih banyak lagi. Dikarenakan anak-anak melihat orang tua atau orang dewasa disekitar
mereka selalu sibuk dengan gawai tersebut. Oleh karena itu, sudah tidak heran lagi bila
anak usia TK atau SD saat ini sudah menggunakan telepon genggam.
2. Perspektif Evolusioner
William McDougall adalah bapak perspektif evolusioner. Charles Darwin berpendapat
bahwa perspektif ini juga meyakinkan bahwa perilaku manusia berevolusi sejalan dengan
proses evolusi fisiknya. Perspektif evolusioner lebih focus pada kesamaan yang dimiliki
manusia tidak hanya kesamaan perilaku individu dalam berbagai kebudayaan, tetapi juga
kesamaan yang terdapat pada berbagai spesies binatang. Gagasan pokok dari perspektif
ini adalah selesksi alam (natural selection). Seleksi alam merupakan suatu pandangan
yang menyatakan bahwa setiap spesies memiliki sejumlah karakteristik yang dapat
membantunya untuk tetap bertahan hidup dan mempertahankan kelangsungannya.
4. Perspektif Fenomenologis
Perspektif ini menekankan interpretasi subjektif individu terhadap situasi sosial tertentu.
Perspektif ini juga mempercayai adanya kaitan anatara interpretasi subjektif individu
terhadap situasi dan tujuan individu pada saat terjadinya situasi yang dimaksud.
G. Metode Penelitian
Terdapat 2 metode pengujian hipotesis, yaitu metode eksperimental dan non-eksperimental,
yaitu: