Anda di halaman 1dari 9

Psikologi

Pada Masa Yunani Kuno


Disusun Oleh;
Anne Hendrata (2131060105)
Azzura Mutiara Hastha Ersya (2131060217)
Fani Aturohma (2131060127)
Galuh Maharani (2131060093)
Reinada Afifa Febriyanti (2131060167)
Pemikiran mengenai isu-isu yang berhubungan
dengan psikologi seperti mengenai hubungan
Psikologi Pada
antara jiwa raga, kebahagiaan, kesadaran, pikiran,
persepsi, dll. sebenarnya sudah lama dibahas oleh
para filsuf ataupun para pemuka agama.
Masa Yunani
Sejarah perkembangan pemikiran psiklogi dari
zaman Yunani Kuno disebut-sebut memberikan
Kuno
landasan yang cukup kuat bagi berkembangnya
ilmu pengetahuan, termasuk ilmu psikologi.
Thales Heraclitus
(625-547 SM) (540-480 SM)
Menurut Thales "segala sesuatu
Dunia ini dianggapnya seperti sungai yang
yang ada di dunia ini terdiri dari
terus mengalir. Setiap melihat aliran sungai, pasti
substansi yang sifatnya alamiah,
dan dikendalikan oleh prinsip- berbeda dari satu waktu ke waktu lainnya.
prinsip alamiah tersebut" Baginya, tidak ada suatu peristiwa pun yang
(Hargenhahn, 2009:31). konstan dan terjadi dua kali, "it is impossible to
step twice into the same river" (Waterfield,
2000:41).

Thales termasuk yang pertama kali


memperkenalkan cara berpikir ilmiah. Dalam
mencari kebenaran, ia menyampaikan spekulasi
pemikirannya, dan membiarkan orang lain untuk
menyampaikan penolakan dan kritiknya
(Greenwood, 2009).
Empedocles Parmenides
(492-435 SM) (540-470 SM)
Menurutnya terdapat 4 elemen Bagi Permenides , “realitas yang sesungguhnya itu ,
penting yang tidak dapat apa pun itu, mestinya bersifat abadi, tidak berubah,
direduksi,dan menjadi dasar dan eksistensi yang seperti itu tidak akan pernah
dari semua hal,yaitu api, bisa dipahami oleh indra.”
udara, air, dan tanah.
Rasionalitas merupakan
instrumen yang bisa dipakai
untuk mendapatkan
Kekuatan Universal merupakan kekuatan yang pengetahuan yang pasti,
menggabungkan dan memisahkan ke-4 elemen sedangkan pengalaman
tersebut adalah cinta dan kebencian atau indrawi dianggap sebagai
pertengkaran , kedua kekuatan ini bersifat abadi tipuan . Indra hanya bisa
dan akan senantiasa hadir dalam memengaruhi menangkap keberagaman dan
keseimbangan alam dan jiwa manusia .Menurut perubahan sedangkan untuk
Hergenhahn Empedocles merupakan filsuf menangkap prinsip umum
pertama yang bicara tentang teori persepsi. yang mendasarinya hanya bisa
dilakukan oleh rasio.
Phythagoras Hippocrates
(580-500 SM) (460-377 SM)
Pythagoras membedakan dua realitas yang
Hippocrates menjelaskan semua penyakit , baik
berbeda [ontology], sekaligus bagaimana mental maupun fisik, disebabkan oleh factor
memahaminya [epistemology]. Ada objek yang alamiah, bukan karena factor supernatural,
bersifat abstrak, yaitu matematik yang hanya bisa penyebabnya adalah factor alamiah, maka cara
dipahami oleh rasio, objek fisik yang bersifat pengobatannya pun harus menggunakan metode
konkret, yaitu alam yang hanya bisa dipahami. ilmiah.
Begitu juga manusia Kesehatan seseorang dipengaruhi
dianggap terdiri dari jiwa [mind] oleh keseimbangan diantara
keempat cairan tersebut. Bagi
dan tubuh [ body] yang satu sama
Hippocrates , tubuh itu memiliki
lain terpisah. Jiwa merupakan kemampuan mengobati dirinya
sesuatu yang bersifat abstrak , sendiri.
tetap dan dapat diketahui oleh
rasio, sedangkan tubuh merupakan
sesuatu yang empiris, berubah
ubah dan dapat diketahui oleh
indra
Pemikiran Psikologi Kaum
Sofis

Sofis (sophist) sendiri berasal dari bahasa Yunani yang


berarti bijaksana (Sophia). Kaum sofis umumnya
adalah guru profesional dalam bidang public speaking.
Mereka mengajari akan muda dengan kemampuan
orasi dan public speaking, yang pada saat itu dianggap
sebuah keutamaan.
Protagoras Socrates
(485-410 SM) (470-399 SM)
Protagoras merupakan seorang sofis. Ia Salah satu nilai keutamaan yang
seorang yang sangat meyakini bahwa semua dianggapnya penting adalah mengenali diri
pengetahuan diperoleh melalui pengalaman sendiri atau “Know Thyself” (King &
indrawi, dan karena pengalaman indrawi itu Viney, 2003). Berkaitan dengan kaitan
bersifat unik, personal, dan berubah seiring antara keutamaan dan pengetahuan terdapat
bertambah usia, maka pengetahuan pun
tiga kesimpulan yang disampaikan Socrates
menjadi individual (Malone,2009).
(Barten, 1999), yaitu:
a. Kesalahan yang dilakukan manusia bukanlah disebabkan
unsur kesengaaan, tapi karena ketidaktahuan.
b. Keutamaan itu satu. Artinya, orang yang memiliki
keutamaan yang sesungguhnya berarti memiliki nilai-nilai
keutamaan seluruhnya.
c. Keutamaan itu bisa diajarkan. Walaupun itu tidak sama
dengan pengetahuan, bagi Socrates pendidikan tetap
penting untuk memperoleh pengetahuan, dan pengetahuan
dapat meningkatkan keutamaan.
Plato Aristoteles
(427-347 SM) (384-322 SM)
Plato terkenal dengan Aristoteles merupakan
pengajarannya mengenai ide murid Plato yang sangat
pengembangan dari ajaran cerdas. Aristoteles bisa
gurunya mengenai esensi. Bagi dikatakan seorang penganut
Plato esensi mempunyai realitas rasionalisme dan empirisme
yang terlepas dari fakta – fakta sekaligus.
yang bersifat konkret dan apa 1. Teologisme. Memiliki tujuan yang sifatnya entelechy,yang
yang ada di dunia nyata menyebabkan segala sesuatu berkembang sampai potensi
merupakan manifestasi dari maksimal tercapai. Ada 3 hal antara lain, material causes,
idea ini. formal cause, effisient causes
Pandangan plato mengenai jiwa 2. Jiwa. Terdapat 3 jiwa yang bersifat hireaksi yaitu, A
dipengaruhi oleh Phytagoras vegetatif atau nutritive soul (jiwa vegetatif), A sensitve
yang bersifat dualism. Plato soul (jiwa binatang), A rasional soul (jiwa manusia)
menyebutkan bahwa jiwa 3. Persepsi dan ingatan. Mengetahui indrawi dengan adanya
mempunyai 3 unsur yaitu, pengetahuan yang diperoleh melalui dari indra. Ada 4
reason, passion, dan appetite. hukum yang menghubungkan pengetahuan indrawi yaitu
law of countiguity, law of smiliarity law of contrast, dan
law of freguency.
Kesimpulan

Secara spesifik mengenai psikologi pada masa Yunani Kuno bukanlah


sesuatu yang mudah. Namun, terdapat beberapa filsuf yang pemikirannya,
langsung dan/tidak langsung, mempunyai kaitan dengan perkembangan
psikogogi sebagai ilmu pengetahuan.Para filsuf tersebut antara lain Thales ,
Heraclitus , Permenides , Empedocles , Pythagoras , dan lain-lain. Pemikiran
mereka memang tidak srcara spesifik membahas topik-topik yang selama ini
dibahas dalam psikologi. Selain Thales ada Heraclitus yang menganggap
bahwa realitas itu dalam proses menjadi-becoming. Baginya yang pasti ada
perubahan. Sedangkan Permenides justru menganggap bahwa segala
perubahan adalah ilusi. Permenides meyakini bahwa rasiolah yang dapat
menyampaikan pada kebenaran. Pandangan ini disebut dengan dualisme.
Hipocrates kemudian berspekulasi tentang empat elemen dasar yaitu
darah,empedu kuning,empedu hitam,dan lendir dan berpengaruh terhadap
kesehatan mental dan fisik. Setelah muncul kaum sofis yang pesimis
terhadap kemampuan manusia mencapai kebenaran ojbektif, Yunani kuno
memasuki masa emasnya di era Socrates,Plato, dan Aristoteles

Anda mungkin juga menyukai