Anda di halaman 1dari 4

EMPAT GOLONGAN YANG DIRINDUKAN SURGA

Salah satu tempat penuh kenikmatan, yang kekal dan sempurna dan tidak ada di
dalamnya kekurangan apapun adalah Surga. Tempat itu disediakan oleh Allah SWT bagi
mereka yang mentaati perintah-Nya dan tidak mengingkari kebenaran yang dibawa oleh
Rasul-Nya. Surga juga merupakan tempat bagi orang-orang yang dikaruniai nikmat oleh
Allah SWT dari kalangan para Nabi, Shiddiqin, Syuhada dan orang-orang beriman dan
beramal saleh. Setiap orang pasti rindu dengan surga, dan ingin masuk ke dalamnya,
siapapun orangnya, di mana pun ia tinggal, apalagi bagi orang-orang yang beriman dan
beramal saleh. Namun kali ini, surga juga bukan hanya bisa dirindukan, tetapi justru
sebaliknya, surga sendiri malah yang merindukannya.
Dalam sebuah hadis diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA, Nabi Muhammad SAW
bersada: Aljannatu Musytaqotun Ila Arba’ati Nafarin, Taalil Qur’an, Wa Haafidzii lisan, Wa
Muth’mimul Jii’an Wa Shooimiina Fi Syahri Romadhon .
Artinya: Surga itu merindukan empat golongan manusia, yaitu orang yang gemar
membaca Al-quran, orang yang memelihara lisan dari ucapan keji dan munkar, orang
yang memberi makan kepada orang yang kelaparan, dan orang-orang yang berpuasa di
bulan ramadan. (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)
Berdasarkan hadis di atas ternyata ada empat golongan yang dirindukan oleh Surga,
adalah:
Pertama. Orang yang gemar membaca Al-quran ( Taalil Qur’an). Hampir setiap waktu dan
kesempatan lisannya senantiasa digunakan untuk membaca kalam Allah. Selain dirindukan
oleh surga, orang yang rajin membaca Al-quran, akan memperoleh ketenangan dalam
hatinya. Sebagaimana Firman Allah SWT dalam Surat Ar-Rad ayat 28 : (Yaitu) orang-
orang yang berikan dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah,
hanya dengan mengingat Allah hati akan menjadi tenang.
Berdasarkan ayat di atas, dengan mengingat Allah SWT hati kita menjadi tenang. Dengan
membaca kalam Allah, sejatinya kita senantiasa mengingat Allah yang maha pengasih dan
maha penyang. Perhatikanlah, di zaman sekarang (zaman Now), banyak orang-orang
yang mencari ketenangan di luar, dengan mengunjungi tempat-tempat mewah dengan
dalih agar hatinya lebih tenang. walaupun harus mengeluarkan banyak uang. Alih-alih hati
tenang, justru masih bersedih karena itu bukan solusi terbaik. Padahal kalau kita ingin
maknai lebih dalam, Al-quran adalah obat hati bagi manusia agar hidup bahagia di dunia
dan akhirat. Hal ini terdapat dalam surat Al-Isra : 82, Allah SWT berfirman : “Dan kami
turunkan Al-Qur’an suatu yang menjadi obat penawar dan Rahmat bagi orang-orang yang
beriman”.
Kedua. Orang yang selalu menjaga lisannya dari berkata kotor, mencaci maki, dan
menghujat (Wa Haafidzii lisan). Saat ini, ada sebagian orang yang sering menghina,
mencaci maki dan menyebarkan ujaran kebencian. Tidak peduli apa yang telah
diucapkannya, asalkan tujuannya tercapai. Imam Ghazali dalam kitabnya Ihya Ulumuddin,
mengemukakan empat belas macam bahaya lidah, salah satunya adalah perkataan yang
tidak bermanfaat yang dapat membuat hati kasar.
Olehnya orang yang dapat menjaga lisannya dengan baik, termasuk orang yang beriman.
Hal ini sesuai dengan hadis Nabi Muhammad SAW bersabda dari Abu Hurairah RA:
“Barang siapa yang beriman kepada Allah dari hari akhir  hendaklah dia berkata yang baik,
atau diam. Barang siapa yang beriman kepada Allah dari hari akhir  menghormati
tetangganya. Dan barang siapa yang beriman kepada Allah dari hari akhir, maka
hendaklah dia memuliakan tamunya.”(HR. Bukhari dan Muslim).
Ketiga. Orang yang memberi makan kepada orang yang kelaparan ( Wa Muth’mimul
Jii’an).  Saat ini banyak orang yang membutuhkan bantuan, apalagi dalam kondisi
mewabahnya pandemi Corona Covid-19. Banyak saudara kita yang terkena dampaknya.
Sudah seharusnya kita saling membantu mereka yang saat ini dalam kesusahan. Ingatlah
memberikan makan termasuk amal sosial yang mulia. Allah SWT akan membalas kebaikan
yang kita lakukan.
Rasulullah SAW bersbda : “Siapa pun mukmin memberikan makan mukmin yang
kelaparan, pada hari kiamat nanti Allah akan memberinya makanan dari buah-buahan
surga. Siapa pun mukmin yang memberi minum mukmin yang kehausan, pada hari kiamat
nanti Allah akan memberinya minum dari minuman surga. Siapapun mukmin yang
memberikan pakaian mukmin lainnya supaya tidak telanjang, pada hari kiamat nanti Allah
akan memberinya pakaian dari perhiasan surga” (HR. Tirmidzi)
Keempat. Orang yang berpuasa di bulan Ramadan ( Wa Shooimiina Fi Syahri Romadan ).
Bersyukurlah bagi mereka yang senantiasa melaksanakan puasa di bulan Ramadan.
Kehadiran mereka dirindukan oleh Surga. Bahkan Allah SWT telah menyediakan pintu bagi
orang yang melaksanakan ibadah puasa.
Dalam sebuah hadis dari Sahal RA, Rasulullah SAW bersabda : “Dalam surga ada pintu
pintu yang disebut dengan Ar-royyan, yang pada hari kiamat tidak akan ada orang yang
masuk ke surga melewati pintu itu kecuali orang-orang yang berpuasa. Tidak akan ada
orang pun yang melewati pintu tersebut selain mereka selalu dikatakan kepada mereka:
mana orang-orang yang berpuasa?. Maka orang-orang yang berpuasa berdiri menghadap.
Tidak akan ada seseorang pun yang masuk melewati pintu tersebut selain mereka. Apabila
mereka semua telah masuk semuanya, maka pintu itu ditutup dan tidak akan ada seorang
pun yang masuk melalui pintu tersebut. (HR. Bukhari).
Subhanallah begitu indahnya, Allah SWT telah memberikan balasan kepada orang yang
berpuasa di bulan Ramadan. Bahkan, orang yang berpuasa disediakan pintu khusus
masuk surga yang diberi nama Ar-royyan. Tidak seseorang pun yang dapat memasukinya
selain orang yang berpuasa. Sungguh merugi orang yang masih diberikan kesempatan,
kesehatan dan bertemu dengan bulan Ramadan, namun tidak dimanfaatkan untuk
berpuasa.
Dengan demikian, marilah di bulan suci Ramadan yang penuh berkah ini, kita dapat
maksimalkan dengan kebaikan mulai dari membaca Al-quran, memberikan makan kepada
orang yang lapar, menjaga lisan dari perkataan yang kotor, hingga melaksanakan ibadah
puasa. Teriring salam dan doa, semoga Allah SWT selalu memberikan rahmat dan
hidayah-Nya, agar kita senantiasa dekat dalam lindungan-Nya, dan termasuk orang yang
dirindukan surga. Amin.  Semoga bermanfaat. Wallahu a’lam bisshowab.
3 AMALAN UTAMA DI BULAN SUCI RAMADHAN

1. Meningkatkan shalat
Menambah ibadah shalat dari yang sekedar fardhu ditambah dengan sunnah. 
Amalkan shalat sunnah seperti dhuha, tahajjud, shalat di antara adzan dan iqamah,
tahiyatul masjid, tarawih dan witir.
Termasuk juga 12 rakaat rawatib yaitu 2 rakaat sebelum Subuh, 4 rakaat sebelum dan 2
rakaat sesudah Dzuhur, 2 rakaat sesudah Maghrib, dan 2 rakaat sesudah Isya.
Apabila konsisten melaksanakan 12 rakaat sholat rawatib selama hidup, maka akan
dibangunkan baginya satu rumah di surga.
Sedangkan 4 rakaat sebelum Ashar tidak masuk kedalam rawatib, melainkan mutlak dan
memiliki keutamaan sendiri.

2. Perbanyak interaksi dengan Alquran


Dengan banyak membaca atau qiraah, targetkan untuk mengkhatamkan Alquran selama
Ramadhan. 
Caranya dengan menyelesaikan satu hari satu juz. 
Contoh untuk surat Al Baqarah terdiri dari 141 ayat, bagi ke dalam 5 waktu shalat.
Sebelum shalat membaca empat belas ayat kemudian empat belas ayat lagi sesudah
shalat.
Selanjutnya dengan mengkaji atau melakukan tilawah. Keutamaan melakukan tilawah
antara lain adalah Allah memberikan rahmatNya sehingga doa-doa yang dipanjatkan
segera dikabulkan dan apabila beristighfar akan diampuni. 
Keutamaan lainnya Allah juga memberikan ketenangan ke dalam hati kita.
3. Berinfaq

Nabi Muhammad SAW adalah orang yang sangat dermawan dan lembut. Beliau
bertambah kedermawanannya ketika bulan Ramadhan.
Contohnya berinfaq dengan memfasilitasi bukaan orang sedang berpuasa.
Infakkan apa yang kita punya walau sedikit. 
Semoga Allah SWT memberikan kemuliaan kepada kita semua di bulan Ramadhan ini.

Ada satu doa agar mendapatkan kesehatan, kekuatan dan keselamatan untuk beribadah
saat Ramadhan.

‫اللهم أهله علينا باليمن واإليمان والسالمة واإلسالم ربي وربك هللا‬
"Allahumma ahillahu 'alaina bil yumni, wal iman, was salamati, wal islam. Rabbi wa
rabbukallah."
"Ya Allah, mohon hadirkan awal Ramadan kepada kami, dengan penuh ketenteraman, dan
dengan penuh kekuatan iman. Sehat dan selamat, dan dengan kekuatan Islam. Lakukan
ini karena Tuhanku, dan Tuhanmu juga.

Anda mungkin juga menyukai