Seorang pria bernama Tn.D berusia 25tahun dirawat di RSJ Maju dengan diagnose medis
Skyzophrenia paranoid. Saat dikaji, data yang didapatkan yaitu Tn.D nampak berbicara dan
ketawa sendiri. Pasien mengutarakan bahwa Tn.D sering mendengarkan suara seseorang yang
mengajaknya berbicara. Tn.D lebih banyak berdiam diri di kamarnya dibandingkan dengan
bersosialisasi dengan teman kamar lainnya.
I. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien (Berikan gambaran kondisi klien pada saat terakhir bertemu)
Data Objektif :
Pasien nampak berbicara dan ketawa sendiri.
Data Subjektif :
Keluarga pasien mengutarakan Tn.D sering mendengarkan suara seseorang yang
mengajaknya berbicara
1. Diagnosa keperawatan (tuliskan diagnosa keperawatan yang akan diatasi pada pertemuan
ini berdasarkan diagnosa diatas)
Gangguan persepsi sensori : halusinasi
2. Tujuan Keperawatan (Tuliskan tujuan keperawatan, yang akan capai pada pertemuan ini
sesuai dengan diagnosa diatas)
Tujuan umum :
Pasien mampu mengontrol halusinasi yang dialami
Tujuan husus :
Mencari atau melakukan pengkajian yang menjadi penyebab halusinasi yang di alami pasien
3. Tindakan keperawatan (Tuliskan keperawatan secara teoritis dari tujuan di atas yang akan
diselesaikan pada pertemuan ini)
Bantu pasien untuk mengenali halusinasi nya isi prekuensi,waktu,situasi,dan perasaan
saat terjadi halusinasi
Memperkenalkan diri
’’Perkenalkan saya perawat asep yang kemarin berkomunikasi dengan bapk apakah bapak
masih mengingat nya?’’
1. Kerja (Penjabaran tindakan keperawatan yang akan dilakukan pada pertemuan, ditulis
dengan kalimat langsung).
’’apakah bapak sering mendengar suara tanpa ada wujudnya? Apa yang di katakan suara
tersebut? Apakah bapak mendengar suara itu terus menerus? Pada waktu kapan sjara itu
muncul? Apa yang bapak rasakan pada saat mendengar suara tersebut? Apa yang bapak
lakukan setelah mendengar suara tersebut?’’
2. Terminasi
Evaluasi perasaan klien setelah berbincang-bincang
’’Bagai mana perasan bapak stelah berbincang sama saya?’’
Tindak lanjut/PR untuk klien (ditulis dalam kalimat langsung, diberikan berdasarkan hasil
evaluasi terhadap klien jika klien belum bisa menyebutkan atau belum mengerti berikan PR
untuk mengingat/memahami topik yang dibahas pada pertemuan ini. Namun jika klien sudah
mengerti maka beri PR yang berkaitan dengan topik yang akan dibahas pada pertemuan
selanjutnya)
’’Baik bapak saya akan menanyakan kembali pertanyaan kemarin yang belum bapakjawab
apakah bapak sudah bisa menjawabnya? Kalo belum besok saya akan menanyakan nyalagi’’