Anda di halaman 1dari 14

Nama : Jana Muldani

NPM : 0219104008

Kelas : A Reguler B2

Tugas Manajemen Keuangan Jasa

1. Jelaskan aktivitas bank secara umum!

Kegiatan usaha yang dapat dilaksanakan oleh Bank Umum: Menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan berupa giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan, dan atau bentuk lainnya
yang dipersamakan dengan itu. Memberikan kredit. Menerbitkan surat pengakuan utang.

2. Sebutkan produk-produk bank secara umum!

A. Kegiatan Bank Umum dalam Menghimpun Dana (Funding)


 Simpanan Giro
 Simpanan Tabungan
 Simpanan Deposito

B. Menyalurkan Dana

 Kredit Investasi
 Kredit Konsumtif
 Kredit Profesi
 Kedit Modal Kerja
 Kredit Perdagangan
 Kredit Produktif

C. Jasa Layanan dan Produk Bank Lainnya

 Kiriman Uang (Transfer)


 Kliring (Clearing)
 Inkaso (Collection)
 Safe Deposit Box
 Bank Card (Kartu kredit)
 Bank Notes

 Bank Draft
 Letter of Credit (L/C)
 Cek Wisata (Travellers Cheque)
 Menerima setoran-setoran
 Pembayaran pajak
 Pembayaran telepon
 Pembayaran air
 Pembayaran listrik
 Pembayaran uang kuliah
 Melayani pembayaran-pembayaran
 Membayar Gaji/Pensiun/honorarium
 Pembayaran deviden
 Pembayaran kupon
 Pembayaran bonus/hadiah
 Bermain di dalam pasar modal

Bank juga berperan dalam berbagai kegiatan dipasar modal seperti bermain surat-surat berharga.

3. Sebutkan produk jasa apa saja dalam perbankan konvensional dan jelaskan!

 Kiriman Uang (Transfer)

Kiriman uang adalah jasa pengiriman uang lewat bank. Pengiriman uang dapat dilakukan pada bank yang
sama atau pada bank yang berlainan. Pengiriman juga bisa dilakukan dengan tujuan dalam kota, luar kota
atau luar negeri Khusus pengiriman ke luar negeri harus melalui bank devisa.
 Kliring (Clearing)

Kliring adalah penagihan warkat (surat berharga seperti cek dan bilyet giro) yang berasal dari dalam kota.
Proses penagihan biasanya hanya membutukan waktu 1 (satu) hari saja. Besarnya biaya penagihan juga
tergantung kebijakan bank yang bersangkutan.

 Inkaso (Collection)

Inkaso adalah penagihan warkat (surat-surat berharga seperti cek, bilyet giro) yang berasal dari luar kota
atau luar negeri. Proses penagihan inkaso biasanya membutuhkan waktu 1 (satu) minggu sampai 1 (satu)
bulan, tergantung dari jarak lokasi penagihan. Biaya penagihan tergantung kebijakan kepada bank yang
bersangkutan.

 Safe Deposit Box

Safe Deposit Box adalah pelayanan jasa bank yang memberikan layanan penyewaan box (tempat)
menyimpan barang-barang atau surat berharga milik nasabah suatu bank. Barang-barang berharga yang
dititipkan dengan menggunakan safe deposit box akan aman dari bahaya pencurian atau kebakaran.
Nasabah yang menggunakan jasa ini akan dikenakan biaya sewa yang jumlahnya tergantung kebijakan
pihak bank.

 Bank Card (Kartu kredit)

Bank card atau lebih populer dengan sebutan kartu kredit atau juga uang plastik adalah kartu yang dapat
digunakan untuk mengambil uang tunai atau digunakan untuk membayar sejumlah barang yang dibeli
biasanya pada supermarket. Nasabah yang menggunakan jasa layanan ini harus membayar iutan tahunan
yang jumlahnya sesuai dengan perjanjian dengan pihak bank. Setiap pembelanjaan memiliki tenggang
waktu pelunasan dan dikenakan bunga dari jumlah uang yang telah dibelanjakan apabila melewati waktu
yang telah ditentukan.

 Bank Notes

Bank notes adalah jasa penukaran valuta asing. Jadi, dalam jual beli bank notes, bank mengacu pada kurs
(nilai tukar rupiah dengan mata uang asing).

 Bank Garansi

Bank garansi adalah jaminan bank yang diberikan kepada nasabah guna membiayai suatu usaha. Dengan
menggunakan jaminan bank ini, pengusaha mendapat fasilitas untuk melaksanakan kegiatan usahanya.
Besarnya jaminan yang dikeluarkan oleh bank sebelumnya telah ditaksir terlebih dahulu dengan
mengetahui kredibilitas dan prospek dari usaha nasabahnya.

 Bank Draft

Bank draft adalah wesel yang dikeluarkan oleh bank kepada para nasabahnya. Wesel ini dapat
diperjualbelikan oleh nasabah saat membutuhkan uang tunai.

 Letter of Credit (L/C)

Letter of Credit (L/C) adalah surat kredit yang diberikan bank kepada importir dan eksportir yang
digunakan untuk melakukan pembayaran atas transakso ekspor dan impor yang mereka lakukan.

Terdapat berbagai macam jenis L/C, jadi nasabah dapat memilih sesuai dengan kebutuhan nasabah.

 Cek Wisata (Travellers Cheque)

Cek Wisata adalah alat yang dapat digunakan untuk pembayaran di berbagai lokasi wisata perbelanjaan
atau hiburan. Contohnya hotel dan supermarket. Cek Wisata juga bisa digunakan sebagai hadiah kepada
para relasinya.

 Menerima setoran-setoran

Jenis layanan ini adalah yang paling sering dimanfaatkan oleh nasabah, keuntungannya adalah lebih
praktis dan aman. Dalam hal ini bank membantu nasabah dalam rangka menampung setoran dari berbagai
tempat diantaranya:

 Pembayaran pajak
 Pembayaran telepon
 Pembayaran air
 Pembayaran listrik
 Pembayaran uang kuliah

 Melayani pembayaran-pembayaran
Sama halnya dengan menerima setoran, bank juga melayani pembayaran seperti yang diperintahkan oleh
nasabanya seperti

 Membayar Gaji/Pensiun/honorarium
 Pembayaran deviden
 Pembayaran kupon
 Pembayaran bonus/hadiah

 Bermain di dalam pasar modal

Bank juga berperan dalam berbagai kegiatan dipasar modal seperti bermain surat-surat berharga.

4. Jelaskan pengertian produk dan jasa perbankan syariah!

Produk umum perbankan syariah merupakan penggabungan berkenaan cara penghimpunan dan
penyaluran dana yang dilakukan oleh Bank Syariah. Produk-produk yang secara umum diaplikasikan
untuk melayani kebutuhan warga masyarakat. Produk-produk dimaksud secara teknis telah mendapat
rekomendasi dari para ulama, atau dalam hal ini telah mendapat persetujuan dari Dewan Syariah
Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSM MUI) yang berwenang mengawasi berbagai bentuk dan
produk perbankan syariah sampai pada tingkat operasionalnya. Hasil produk umum perbankan
syariah dimaksud, yang kemudian dilaporkan kepada Dewan Syariah Nasional Laporan itu
mempertanyakan apakah telah sesuai dengan ketentuan syariah, atau telah menyimpang.
Sebagaimana telah dipraktikkan di beberapa negara yang mayoritas berpenduduk muslim.

5. Sebutkan produk-produk yang ditawarkan dalam perbankan syariah, dan produk yang diharamkan
dalam bank syariah!

Beberapa produk jasa yang disediakan oleh bank berbasis syariah antara lain:

 Titipan atau simpanan


 Al-Wadi'ah (jasa penitipan), adalah jasa penitipan dana dimana penitip dapat mengambil
dana tersebut sewaktu-waktu. Dengan sistem wadiah Bank tidak berkewajiban, namun
diperbolehkan, untuk memberikan bonus kepada nasabah. Bank Muamalat Indonesia-
Shahibul Maal.
 Deposito Mudharabah, nasabah menyimpan dana di Bank dalam kurun waktu yang
tertentu. Keuntungan dari investasi terhadap dana nasabah yang dilakukan bank akan
dibagikan antara bank dan nasabah dengan nisbah bagi hasil tertentu.
 Bagi hasil
 Al-Musyarakah (Joint Venture), konsep ini diterapkan pada model partnership atau joint
venture. Keuntungan yang diraih akan dibagi dalam rasio yang disepakati sementara
kerugian akan dibagi berdasarkan rasio ekuitas yang dimiliki masing-masing pihak.
Perbedaan mendasar dengan mudharabah ialah dalam konsep ini ada campur tangan
pengelolaan manajemennya sedangkan mudharabah tidak ada campur tangan
 Al-Mudharabah, adalah perjanjian antara penyedia modal dengan pengusaha. Setiap
keuntungan yang diraih akan dibagi menurut rasio tertentu yang disepakati diawal. Risiko
kerugian ditanggung penuh oleh pihak Bank kecuali kerugian yang diakibatkan oleh
kesalahan pengelolaan, kelalaian dan penyimpangan pihak nasabah seperti
penyelewengan, kecurangan dan penyalahgunaan.
 Al-Muzara'ah, adalah bank memberikan pembiayaan bagi nasabah yang bergerak dalam
bidang pertanian/perkebunan atas dasar bagi hasil dari hasil panen.
 Al-Musaqah, adalah bentuk lebih yang sederhana dari muzara'ah, di mana nasabah hanya
bertanggung-jawab atas penyiramaan dan pemeliharaan, dan sebagai imbalannya nasabah
berhak atas nisbah tertentu dari hasil panen.

 Jual beli

 Bai' Al-Murabahah, adalah penyaluran dana dalam bentuk jual beli. Bank akan
membelikan barang yang dibutuhkan pengguna jasa kemudian menjualnya kembali ke
pengguna jasa dengan harga yang dinaikkan sesuai margin keuntungan yang ditetapkan
bank, dan pengguna jasa dapat mengangsur barang tersebut. Besarnya angsuran flat sesuai
akad diawal dan besarnya angsuran=harga pokok ditambah margin yang disepakati.
Contoh: harga rumah 500 juta, margin bank/keuntungan bank 100 jt, maka yang dibayar
nasabah peminjam ialah 600 juta dan diangsur selama waktu yang disepakati diawal antara
Bank dan Nasabah.

 Bai' As-Salam, Bank akan membelikan barang yang dibutuhkan di kemudian hari,
sedangkan pembayaran dilakukan di muka. Barang yang dibeli harus diukur dan
ditimbang secara jelas dan spesifik, dan penetapan harga beli berdasarkan keridhaan yang
utuh antara kedua belah pihak. Contoh: Pembiayaan bagi petani dalam jangka waktu yang
pendek (2-6 bulan). Karena barang yang dibeli (misalnya padi, jagung, cabai) tidak
dimaksudkan sebagai inventori, maka bank melakukan akad bai' as-salam kepada pembeli
kedua (misalnya Bulog, pedagang pasar induk, grosir). Contoh lain misalnya pada produk
garmen, yaitu antara penjual, bank, dan rekanan yang direkomendasikan penjual.

 Bai' Al-Istishna', merupakan bentuk As-Salam khusus di mana harga barang bisa dibayar
saat kontrak, dibayar secara angsuran, atau dibayar di kemudian hari. Bank mengikat
masing-masing kepada pembeli dan penjual secara terpisah, tidak seperti As-Salam di
mana semua pihak diikat secara bersama sejak semula. Dengan demikian, bank sebagai
pihak yang mengadakan barang bertanggung-jawab kepada nasabah atas kesalahan
pelaksanaan pekerjaan dan jaminan yang timbul dari transaksi tersebut.

 Al-Ijarah adalah akad pemindahan hak guna atas barang dan jasa melalui pembayaran
upah sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan atas barang itu sendiri.

 Al-Ijarah Al-Muntahia Bit-Tamlik sama dengan ijarah adalah akad pemindahan hak guna
atas barang dan jasa melalui pembayaran upah sewa, namun dimasa akhir sewa terjadi
pemindahan kepemilikan atas barang sewa.

 Jasa

 Al-Wakalah adalah suatu akad pada transaksi perbankan syariah, yang merupakan akad
(perwakilan) yang sesuai dengan prinsip prinsip yang di terapkan dalam syariat islam.
 Al-Kafalah adalah memberikan jaminan yang diberikan oleh penanggung kepada pihak
ketiga untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau yang ditanggung, dengan kata lain
mengalihkan tanggung jawab seorang yang dijamin dengan berpegang pada tanggung
jawab orang lain sebagai jaminan.
 Al-Hawalah adalah akad perpindahan dimana dalam praktiknya memindahkan hutang
dari tanggungan orang yang berhutang menjadi tanggungan orang yang berkewajiban
membayar hutang (contoh: lembaga pengambilalihan hutang).
 Ar-Rahn, adalah suatu akad pada transaksi perbankan syariah, yang merupakan
akad gadai yang sesuai dengan syariah.
 Al-Qardh adalah salah satu akad yang terdapat pada sistem perbankan syariah yang tidak
lain adalah memberikan pinjaman baik berupa uang ataupun lainnya tanpa mengharapkan
imbalan atau bunga ( riba . secara tidak langsung berniat untuk tolong menolong bukan
komersial.

Sedangkan transaski yang dilarang antara lain :

 Riba

 Gharar

 Maysir

 Risywah

 Ihtikar

 Bay Najasy

 Terjadinya 2 in 1

Two in one adalah kondisi dimana suatu transaksi diwadahi/dilakukan oleh dua akas sekaligus, sehigga
terjadi suatu ketidakpastian (gharar) mengenai akad mana yang harus digunakan terlebih dahulu. Two in
one terjadi bila semua dari ketiga faktor di bawah ini terpenuhi yaitu:

 Objek sama
 Pelaku sama
 Jangka waktu sama

Bila salah satu dari faktor di atas tidak terpenuhi, maka two in one tidak terjadi, dengan demikian akad
menjadi sah.

 Jual Beli Utang Piutang (Bay Ad Dain)

 Jual Beli ‘inah (Bay Al-‘inah)

 Dana / Objek Akad Yang Tidak Halal


6. Sebutkan dan jelaskan produk penghimpunan dana pada bank syariah dan bedanya dengan bank
umum konvensional!
 Bank Konvensional

Menghimpun dana dalam bentuk simpanan seperti: giro, deposito berjangka, sertifikat deposito,
tabungan

 Bank syariah

Menghimpun dana dalam bentuk simpanan seperti: giro dan tabungan dengan akad wadiah, serta
deposito dan tabungan dengan akad mudharabah

7. Sebutkan dan jelaskan produk pembiayaan pada bank syariah dan bedanya dengan bank umum
konvensional!
 Bank konvensional

Menyalurkan dana berarti melemparkan kembali dana yang telah dihimpun melalui simpanan giro,
tabungan dan deposito kepada masyarakat dalam bentuk pinjaman (kredit). Tinggi rendahnya tingkat
bunga pinjaman tergantung oleh tinggi rendahnya tingkat bunga simpanan. Semakin tinggi tingkat
bunga simpanan, maka semakin tinggi pula tingkat bunga pinjaman dan sebaliknya.

Produk kredit bank antara lain berbentuk:

a. Kredit Modal Kerja. Kredit dari bank yang digunakan untuk membiayai kebutuhan modal kerja
jangka pendek nasabah seperti kebutuhan aktiva lancar.

b. Kredit Investasi. Kredit yang digunakan untuk membiayai kebutuhan modal kerja jangka panjang
untuk kegiatan usaha nasabah berupa aktiva tetap.

c. Kredit Konsumsi (Kredit Multiguna). Kredit yang digunakan dalam rangka pengadaan barang atau
jasa untuk tujuan konsumsi, dan bukan sebagai barang modal dalam kegiatan usaha nasabah.
Wujudnya berupa pembelian mobil, rumah, dan barang konsumsi lain.

 Bank syariah

Berdasarkan UU no 7 tahun 1992, yang dimaksud pembiayaan adalah penyediaan uang atau tagihan
atau yang dapat dipersamakan dengna itu berdasarkan tujuan atau kesepakatan pinjam meminjam
antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah
jangka waktu tertentu ditambah dengan sejumlah bunga, imbalan atau pembagian hasil.
Berikut ini adalah jenis prosuk pada penyaluran dana: a. Pembiayaan dengan Prinsip Jual Beli
Pembiayaan bedasarkan prinsip jual beli merupakan penyediaan barang modal maupun investasi
untuk pemenuhan kebutuhan modal kerja maupun investasi. Pembiayaan dengan prinsip jual beli
mempunyai jenis-jenis sebagai berikut:

 Pembiayaan Murabahah, murabahah adalah penyaluran dana dalam bentuk jual beli. Bank akan
membelikan barang yang dibutuhkan pengguna jasa kemudian menjualnya kembali kepengguna jasa
dengan harga dinaikkan sesuai margin keuntungan yang ditetapkan bank, dan pengguna jasa dapat
mengangsur barang tersebut. Besarnya angsuran flat sesuai akad diawal dan besarnya angsuran –
harga pokok ditambah margin yang disepakati. Contoh: harga rumah, 500 juta, margin
bank/keuntungan 100 juta, maka yang dibayar nasabah peminjam ialah 600juta dan diangsur selama
waktu yang disepakati diawal angsuran Bank dan Nasabah Bank bertindak sebagai penjual dan
nasabah sebagai pembeli.

 Pembiayaan As-Salam, as-salam adalah transaksi jual beli dimana barang yang diperjualbelikan
belum ada. Oleh karena itu, barang diserahkan secara tangguh sementara pembayaran dilakukan
tunai. Bank bertindak sebagai pembeli, sementara nasabah sebagai penjual. Sekilas transaksi mirip
jual beli ijon, namun dalam transaksi ini kuantitas, kualitas, harga dan waktu penyerahan barang
harus ditentukan secara pasti. Dalam praktik perbankan, ketika barang telah diserahkan kepada bank,
maka bank akan menjualnya kepada rekanan nasabah atau kepada nasabah itu sendiri secara tunai
atau secara cicilan. Harga jual yang ditetapkan oleh bank adalah harga beli bank dari nasabah
ditambah keuntungan. Dalam hal bank menjualnya secara tunai biasanya disebut
pembiayaantalangan. Sedangkan dalam hal bank menjualnya secara cicilan, kedua pihak harus
menyepakati harga jual dan jangka waktu pembayaran. Harga jual dicantumkan dalam akad jual beli
dan jika telah disepakati tidak dapat berubah selama berakunya akad. Umumnya transaksi ini
diterapkan dalam pembiayaan barang yang belum ada sepeti pembelian komoditi pertanian oleh bank
untuk kemudian dijual kembali secara tunai atau secara cicilan.

 Pembiayaan Istishna’, menyerupai produk salam, tapi dalam istishna’ pembayaran dapat dilakukan
oleh bank dalam beberapa kali (termin) pembayaran. Skim istishna’ dalam bank syariah umumnya
diaplikasikan pada pembiayaan manufaktur dan kontruksi. Ketentuan pembiayaan istisna’ adalah
spesifikasi barang pesanan harus jelas seperti jenis, macam ukuran, mutu dan jumlahnya. Harga jual
yang telah disepakati dicantumkan dalam akad istishna’ dan tidak boleh berubah selama berlakunya
akad. Jika terjadi perubahan dari kriteria pesanan dan terjadi peubahan harga setelah akad
ditandatangani, seluruh biaya tambahan tetap ditanggung nasabah. b. Pembiayaan dengan prinsip
sewa (ijarah). Transaksi ijarah dilandasi adanya perpindahan manfaat. Jadi pada dasarnya prinsip
ijarah sama saja dengan prinsip jual beli, tapi bedanya terletak pada objek transaksinya. Bila pada
jual-beli objek transaksinya adalah barang, pada ijarah objek transaksinya adalah jasa.

c. Pembiayaan dengan prinsip bagi hasil (syirkah). Produk pembiayaan syariah yang didasarkan atas
prinsip bagi hasil adalah sebagai berikut:

 Pembiayaan Musyarakah, bentuk umum dari usaha bagi hasil adalah musyarakah. Transaksi
musyarakah dilandasi adanya keinginan para pihak yang bekerja sama untuk meningkatkan nilai aset
yang mereka miliki secara bersamasama.

 Pembiayaan Mudharabah, terdapat bentuk musyarakah yang populer dalam bentuk perbankan
syariah yaitu mudharabah. Mudharabah adalah bentuk kerja sama antara dua atau lebih pihak dimana
pemilik modal (shahib al-maal) mempercayakan sejumlah modal kepada pengelola (mudharib)
dengan suatu perjanjian pembagian keuntungan. Perbedaan yang esensial dari musyarakah dan
mudharabah terletak pada besarnya kontribusi atas manajemen dan keuangan atau salah satu di antara
itu. Dalam mudharabah, modal hanya beasal dari satu pihak, sedangkan dalam musyarakah modal
berasal dari dua pihak atau lebih.

8. Sebutkan dan jelaskan akad pelengkap pada perbankan syariah!

Akad pelengkap Untuk mempermudah pelaksanaan pembiayaan, biasanya diperlukan juga akad
pelengkap. Akad pelengkap ini tidak ditujukan untuk mencari keuntungan, tapi ditujukan untuk
mempermudah pelaksanaan pembiayaan. Meskipun tidak ditujukan untuk mecari keuntungan, dalam akad
pelengkap ini diperbolehkan untuk meminta pengganti biaya-biaya yang dikeluarkan untuk melaksanakan
akad ini.

 Hiwalah (Alih Utang-Piutang), tujuan fasilitas hiwalah adalah untuk membantu supplier mendapatkan
modal tunai agar dapat melanjutkan produksinya. Bank medapat gantibiaya atas jasa pemindahan piutang.
Untuk mengantisipasi resiko kerugian yang akan timbul, bank perlu melakukan penelitian atas
kemampuan pihak yang berutang dan kebenaran transaksi antara yang memindahkan piutang dengan
yang berutang.

 Rahn (Gadai), tujuan akad rahn adalah untuk memberikan jaminan pembayaran kembali kepada bank
dalam memberikan pembiayaan. Atas izin bank, nasabah dapat menggunakan barang tertentu yang
digadaikan dengan tidak mengurangi nilai dan merusak barang yang digadaikan. Apabila barang yang
digadaikan rusak atau cacat, nasabah harus bertanggung jawab.
 Qardh, qardh adalah pinjaman uang. Aplikasi Qardh sebagai pinjaman talangan haji, dimana nasabah
calon haji diberikan pinjaman talangan untuk memenuhi syarat penyetoran biaya perjalanan haji. Nasabah
akan melunasinya sebelum keberangkatannya ke haji. Sebagai pinjamna tunai (cash advanced) dari
produk kartu kredit syariah, dimana nasabah diberi keleluasaan untuk menarik uang tunai milik bank
melalui ATM. Nasabah akan mengembaklikannya sesuai waktu yang ditentukan.

 Wakalah (Perwakilan), dalam aplikasi perbankan terjadi apabila nasabah memberikan kuasa kepada
bank untuk mewakili dirinya melakukan pekerjaan jasa tertentu, seperti pembukuan L/C, inkarso dan
transfer uang.

 Kafalah (Garansi Bank), garansi bank dapat diberikan dengan tujuan untuk menjamin pembayaran suatu
kewajiban pembayaran. Bank dapat mensyaratkan nasabah untuk menempatkan sejumlah dana untuk
fasilitas ini sebagai rahn. Bank dapat pula menerima dana tersebut dengan prinsip wadi’ah. Untuk jasajasa
ini, bank mendapatkan pengganti biaya atas jasa yang diberikan

9. Sebutkan dan jelaskan kegiatan usaha bank dan bedanya antara bank umum konvensional, bank
umum syariah, bpr dan bpr syariah!

Dalam prakteknya kegiatan bank dibedakan sesuai dengan jenis bank tersebut. Setiap jenis bank
memilki ciri dan tugas tersendiri dalam melakkukan kegiatannya, misalnya dilihat dari segi fungsi
bank, yaitu antara kegiatan bank umum denga kegiatan Bank Perkreditan Rakyat, jelas memiliki
tugas atau kegiatan yang berbeda. Kegiatan bank umum lebih luas dari Bank Perkreditan Rakyat.
Artinya produk ditawarkan oleh bank umum lebh beragam. Hal ini disebabkan bank umum
mempunyai kebebasan unutk menentukan produk dan jasanya. Sedangkan Bank Perkreditan Rakyat
mempunyai keterbatasan tertentu, sehingga kegiatannya lebih sempit. Untuk lebih jelasnya berikut ini
akan dijelaskan kegiatan masingmasing jenis bank dilihat dari segi fungsinya.

Bank umum atau yang lebih dikenal dengan nama bank konvensional merupakan bank yang paling
banyak beredar di Indonesia. Bank umum juga memiliki berbagai keunggulan jika dibandingkan
dengan BPR, baik dalam bidang ragam pelayanan maupun jangkauan wilayah operasinya. Artinya
bank umum memiliki kegiatan pemberian jasa yang paling lengkap dan dapat beroperasi di seluruh
wilayah Indonesia. Dalam prakteknya ragam produk tergantung dari status bank yang bersangkutan.
Menurut status bank umum dibagi ke dalam dua jenis, yaitu bank umum devisa dan bank umum non-
devisa. Masing-masing status memberikan pelayanan yang berbeda. Bank umum devisa misalnya
memiliki jumlah layanan jasa yang paling lengkap seperti dapat melakukan kegiatan yang
berhubungan dengan jasa luar negeri. Sedangkan bank umum non-devisa sebaliknya tidak dapat
melayani jasa yang berhubungan dengan luar negeri. Kegiatan BPR pada dasarnya sama dengan
kegiatan bank umum, hanya yang menjadi perbedaan adalah jumlah jasa bank yang dilakukan BPR
jauh lebih sempit. BPR dibatasi oleh berbagai persyaratan, sehingga tidak dapat berbuat seleluasa
bank umum. Keterbatasan kegiatan BPR juuga dikaitkan dengan misi pendirian BPR itu sendiri.

10. Jelaskan arti perbankan itu untuk masyarakat, dari masyarakat dan kembali ke masyarakat!

Kegiatan perbankan dari masyarakat kembali ke masyarakat, di mana bank sebagai perantara dapat
dijelaskan sebagai berikut.

 Nasabah (masyarakat) yang kelebihan dana menyimpan uangnya di bank dalam bentuk simpanan
giro, tabungan atau deposito. Bagi bank, dana yang disimpan oleh masyarakat adalah sama
artinya dengan membeli dana. Dalam hal ini nasabah sebagai penyimpan dan bank sebagai
penerima titipan simpanan. Nasabah akan memilih sendiri untuk menyimpan dana apakah dalam
bentuk Giro, Tabungan atau Deposito.
 Nasabah penyimpan akan memperoleh balas jasa dari bank berupa bunga bagi bank konvensional
dan bagi hasil bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah. Besarnya jasa bunga dan bagi hasil
tergantung dari besar kecilnya dana yang disimpan dan faktor lainnya.
 Kemudian oleh bank, dana yang disimpan oleh nasabah di bank yang bersangkutan disalurkan
kembali (dijual) kepada masyarakat yang kekurangan atau membutuhkan dana dalam bentuk
pinjaman/kredit.
 Bagi masyarakat yang memperoleh pinjaman atau kredit dari bank, diwajibkan kembali untuk
mengembalikan pinjaman tersebut beserta bunga bagi bank konvensional dan bagi hasil atau
margin keuntungan bagi bank syariah yang telah ditetapkan sesuai perjanjian antara bank dengan
nasabah. Besar kecilnya bunga kredit sangat dipengaruhi oleh besar kecilnya bunga simpanan.
Semakin besar atau semakin mahal bunga simpanan, semakin besar pula bunga pinjaman dan
demikian sebaliknya. Di samping bunga simpanan, pengaruh besar kecil bunga pinjaman juga
dipengaruhi oleh keuntungan yang diambil, biaya operasi yang dikeluarkan, cadangan risiko
kredit macet, pajak serta pengaruh lainnya.

Anda mungkin juga menyukai