Anda di halaman 1dari 5

1.

Perihal Manajemen operasional

Jawab :

Manajemen Operasional (MO) merupakan upaya dalam pengelolaan secara maksimal atas penggunan
seluruh faktor produksi yang ada baik itu tenaga kerja, mesin, peralatan, bahan baku dan faktor lain di
suatu perusahaan.

Ruang Lingkup Manajemen Operasional meliputi tiga bagian utama.


3 (Tiga) bagian itu adalah

1.Perencanaan Sistem Produksi, Pengendalian

2.Produksi dan

3.Sistem Informasi Produksi.

Tujuan Manajemen Operasional

1. Efficiency (meningkatkan efisiensi), Untuk meningkatkan efisiensi dalam perusahaan.

2. Productivity (meningkatkan efektivitas), Untuk meningkatkan efektivitas dalam perusahaan.

3. Economy (Mengurangi Biaya), Untuk mengurangi biaya dalam kegiatan perusahaan.

4. Quality (Meningkatkan Kualitas), Untuk menigkatkan kualitas didalam perusahaan.

5. Reduced processing time (Mengurangi waktu proses produksi), Untuk mengurangi waktu proses
produksi didalam sebuah perusahaan.

2. Produk di bidang jasa dan produk di bidang produksi

Produk Jasa terkait dengan interaksi konsumen, baik pada tahap desain maupun tahap penyerahan
produk. Bagian besar dari biaya dan mutu jasa didefinisikan pada tahap desain yang menurunkan biaya
dan meningkatkan mutu produk.

(Opsional)

Pendekatan-pendekatan pada produksi bidang jasa :

 Pendekatan pertama, desain produk sedemikian rupa sehingga penyesuaian produk dengan
keinginan konsumen yg dapat dilakukan belakangan.
 Pendekatan kedua, membuat modul produk agar penyesuaian dilakukan dengan cara
membolakbalik modul tersebut.
 Pendekatan ketiga, mendesain produk dengan membagi jasa menjadi bagian-bagian kecil dab
mengidentifikasikan menjadi bagian yang bisa diotomatisasikan atau dikurangi interaksinya
dengan konsumen.
 Pendekatan keempat, memfokuskan desain pada titik-titik terkesan (moment of truth): saat yang
menunjukkan kesan mendalam yang bisa  meningkatkan atau mengurangi harapan konsumen.

Produk di bidang produksi adalah barang yang dapat dilihat dan disentuh secara langsung oleh
konsumen. Produk dirancang agar fungsi yang dapat dimanfaatkan konsumen dapat dicapai dengan
maksimal.

3. Manajemen mutu

Manajemen Mutu (kualitas) adalah aspek-aspek dari fungsi manajemen keseluruhan yang menetapkan
dan menjalankan kebijakan mutu suatu perusahaan/organisasi. Dalam rangka mencukupkan kebutuhan
pelanggan dan ketepatan waktu dengan anggaran yang hemat dan ekonomis, seorang manager proyek
harus memasukkan dan mengadakan pelatihan management kualitas.

Hal - hal yang menyangkut kualitas yang di maksud diatas adalah :

 Produk/pelayanan/prosespelaksanaan.
 Proses management proyek itu sendiri.

4. Manajemen persediaan

Persediaan/ Inventori (Inventory) adalah persediaan atau stok berbagai item atau sumber-sumber yang
digunakan dalam organisasi. Sistem Inventori adalah seperangkat kebijakan dan pengendalian yang
memantau tingkat persediaan dan menentukan berapa tingkat persediaan yang harus dijaga, kapan
persediaan harus ditambah, dan seberapa besar pesanan harus dibuat.
Persediaan didefinisikan sebagai barang, bahan-bahan, atau asset yang dimiliki oleh perusahaan untuk
digunakan di masa yang akan datang. Kebijakan di bidang persediaan dapat dipandang sebagai masalah
taktis (tactical problem), sehingga perencanaan kebutuhan persediaan direncanakan dalam kontek jangka
waktu menengah selaras dengan keseluruhan rencana produksi, strategi pemasaran dan distribusi.

5. Inventory

Jenis-Jenis Persediaan
1. Persediaan komponen

2. Persediaan barang dalam proses

3. Persediaan barang jadi

4. Persediaan supplies

Tujuan Persediaan/ Inventori


 1. Untuk menjaga variasi/fluktuasi permintaan produk.

Oleh karena, dalam banyak hal, permintaan tidak dapat diperkiraan dengan sangat tepat, maka untuk
dapat mengantisipasinya diperlukan adanya persediaan pengamanan (safety/buffer stock).

2. Memungkinkan fleksibilitas dalam pembuatan skedul  produksi.

Dengan adanya persediaan perusahaan dapat menentukan jadwal produksi sesuai permintaan.
3. Memberikan kemanan terhadap variasi waktu pengantaran bahan.

Waktu datangnya pesanan bisa saja tertunda yang penyebabnya banyak misalnya adanya kecelakaan,
kemacetan lalu lintas, pemogokan atau bencana alam, dll. Dengan adanya persediaan perusahaan dapat
meminimalisasi pengaruh keterlambatan tersebut terhadap kelancaran operasi.

4. Mendapatkan keuntungan ekonomis dari jumlah pembelian yang lebih besar.

Misalnya adanya diskon/potongan harga untuk pembelian dengan jumlah besar tertentu.

6. Sistem produksi

Perencanaan Sistem produksi adalah bertujuan untuk menciptakan rencana untuk menghasilkan barang
atau jasa yang dikehendaki yang sesuai dengan kebutuhan para konsumen, baik itu mengenai kuantitas,
kualitas, harga dan waktu.

Pengendalian Produksi

1. Pengendalian Bahan Baku


2. Pengendalian Biaya Produksi
3. Pengendalian Tenaga Kerja
4. Pengendalian Kualitas
5. Pemeliharaan

Sistem Informasi Produksi umumnya terdiri dari 3 (tiga) bagian :

1.Struktur Organisasi,

2.Produksi Atas Dasar Pesanan dan

3.Produksi Untuk Pasar

7. Kapasitas produksi

Kapasitas (capacity) adalah hasil produksi atau jumlah unit yang dapat ditahan, diterima, disimpan, atau
diproduksi oleh sebuah fasilitas dalam suatu periode waktu tertentu. Dapat pula diartikan sebagai
kemampuan pembatas dari unit produksi untuk berproduksi dalam waktu tertentu, dan biasanya
dinyatakan dalam bentuk keluaran (output) per satuan waktu.

Dalam produksi dan manajemen operasi, terdapat 3 (tiga) tipe dari kapasitas yaitu:

1) Potential Capacity (potensi kapasitas)

Kapasitas yang dapat dibentuk untuk membantu pimpinan untuk mengambil keputusan. Ini
merupakan inti dari keputusan jangka panjang yang tidak akan terpengaruh oleh manajemen produksi per
hari.
2) Immediate Capacity (kapasitas segera)

Jumlah dari kapasitas produksi yang dapat dibentuk menjadi tersedia dalam jangka waktu yang
singkat. Ini merupakan kapasitas maksimum dari kapasitas Potensial (diasumsikan digunakan secara
produktif).

3) Effective capacity (kapasitas efektif)

Merupakan suatu konsep penting. Tidak seluruh kapasitas produksi sesungguhnya dapat
digunakan atau terbuang. Ini merupakan hal penting untuk seorang manager produksi untuk apakah
kapasitas sesungguhnya dapat tercapai.

8. Lokasi poduksi

Tahap-tahap dalam pemilihan lokasi adalah:


Tahap pertama: melihat kemungkinan daerah-daerah mana yang dapat ditentukan sebagai daerah-daerah
alternative.
Tahap kedua: melihat pengalaman orang lain atau pengalaman kita sendiri dalam menentukan lokasi
pabrik.
Tahap ketiga: mempertimbangkan dan menilai masyarakat-masyarakat dari daerah-daerah yang pada
tahap kedua telah dipilih untuk lokasi pabrik karena dianggap paling menguntungkan.

Faktor-Faktor Pokok Penentu Pemilihan Lokasi


1.Letak dari sumber bahan mentah untuk produksi
2.Letak dari pasar konsumen
3.Ketersediaan tenaga kerja
4.Ketersediaan pengangkutan atau transportasi
5.Ketersediaan energi

Berdasarkan aspek teknis-ekonomis, ada beberapa hal yang perlu dilihat dari lokasi usaha yang
direncanakan, yaitu:
1. Biaya transportasi
Biaya ini menyangkut transportasi, baik itu dari lokasi usaha dengan tempat penyedia bahan produksi,
ataupun lokasi usaha dengan tempat pemasaran.
2. Sarana jalan
Sarana jalan tidak kalah penting. Bila aspek ini tidak diperhatikan, terkadang bisa menaikkan biaya
pengangkutan sehingga akan terjadi penambahan biaya operasional. Tidak jarang suatu lokasi harus
dibuatkan sarana jalannya terlebih dahulu karena sangat sulit dijangkau.
3. Harga tanah
Perlu dicari lokasi dengan harga atau sewa tanah yang ringan. Tujuannya untuk mengantisipasi adanya
kemungkinan pengembangan usaha di masa yang akan datang.
4. Sarana listrik dan irigasi
Listrik sangat diperlukan dalam menjalankan usaha. Selain untuk sarana penerangan, listrik ndiperlukan
utuk menjalankan sarana elektronik lain.

Anda mungkin juga menyukai