Dasar Pemikiran
Kebutuhan akan perumahan bagi pegawai menjadi hal yang penting, mengingat harga rumah semakin
hari semakin tinggi, sedangkan kemampuan membeli pegawai semakin rendah. Oleh karena itu hanyak
instansi yang mengadakan rumah dinas untuk pegawai dengan tujuan menyediakan fasilitas perumahan
untuk pegawainya.
Rumah dinas biasanya digunakan oleh pegawai dengan tingkatan jabatan tertentu dan biasanya
berdomisili bukan dari daerah tempat pegawai tersebut bertugas. Hal ini sangat membantu kelancaran
dalam bekerja, karena pegawai yang harus bekerja di luar wilayahnya tidak perlu kesulitan memikirkan
masalah perumahan.
Permen PU No.45/PRT/M/2007 tentang Pedoman Teknik Pembangunan Bangunan Gedung Negara
menyatakan bahwa rumah dinas termasuk bangunan gedung negara, dimana pengertian bangunan
gedung negara adalah bangunan gedung untuk keperluan dinas yang menjadi/akan menjadi kekayaan
milik negara dan diadakan dengan sumber pembiayaan yang berasal dari dana APBN dan/atau
perolehan Iainnya yang sah.
Pembangunan rumah dinas harus melalui proses pengadaan, dimana pengadaan adalah kegiatan
pengadaan bangunan gedung baik melalui proses pembangunan pembelian hibah tukar menukar
maupun kerjasama pemanfaatan bangun guna serah dan bangun serah guna.
Tabel 2.1
Tabel Tipe Bangunan dan Tingkat Keperluan Pejabat / Golongan
Tipe Untuk Keperluan Pejabat / Golongan
Khusus 1. Menteri Kepala Lembaga Pemerintah Non-Departemen, Kepala
Lembaga Tinggi /Tertinggi Negara
2. Pejabat-pejabat yang jabatannya setingkat dengan 1)
A 1. Sekjen, Dirjen, Irjen, Kepala Badan, Deputi
2. Pejabat-pejabat yang jabatannya setingkat dengan 1)
B 1. Direktur, Kepala Biro, Inspektur, Kakanwil, Asisten Deputi
2. Pejabat-pejabat yang jabatannya setingkat dengan 1)
3. Pegawai Negeri Sipil yang golongannya IV/d dan IV/e
C 1. Kepala Sub Direktorat, Kepala Bagian, Kepada Bidang
2. Pejabat-pejabat yang jabatannya setingkat dengan 1)
3. Pegawai Negeri Sipil yang golongannya IV/a s/d IV/c
D 1. Kepala Seksi, Kepala Sub Bagian, Kepala Sub Bidang
2. Pejabat-pejabat yang jabatannya setingkat dengan 1)
3. Pegawai Negeri Sipil yang golongannya III/a s/d III/d
E 1. Kepala Sub Seksi
2. Pejabat-pejabat yang jabatannya setingkat dengan 1)
3. Pegawai Negeri Sipil yang golongannya II/d ke bawah
Sumber : Permen PU No.45/PRT/M/2007
Untuk jabatan tertentu program ruang dan Iuasan Ruman Negara dapat disesuaikan mengacu pada
tuntutan operasional jabatan.
C. Luasan Rumah Dinas
Sedangkan standar Iuas Rumah Negara ditentukan sesuai dengan tipe peruntukannya, sebagai berikut:
Tabel 2.2
Tabel Tipe Bangunan terhadap Luas Bangunan dan Lahan
Tipe Bangunan Luas Bangunan Luas Lahan *)
Khusus 400 m2 1000 m2
A 250 m2 600 m2
B 150 m2 350 m2
C 70 m2 200 m2
D 50 m2 120 m2
E 36 m2 100 m2
Tabel 2.3
Ketentuan Jenis dan Jumlah Ruang Bangunan Rumah Negara
Tipe Keterangan
Uraian
Khusus A/250 m2 B/120 m2 C/70 m2 D/50 m2 E/36 m2
1 Ruang Tamu 1 1 1 1 1 1 Di dalam hasil rancangan dimung-
2 Ruang Kerja 1 1 1 - - - kinkan adanya penggabungan
3 Ruang Duduk 1 1 1 - - - beberapa fungsi dalam satu ruang,
4 Ruang Niakan 1 1 1 1 1 1 misalnya fungsi ruang duduk dan
5 Ruang Tidur 4 4 3 3 2 2 ruang makan
6 Kamar mandi/WC 2 2 1 1 1 1
7 Dapur 1 1 1 1 1 1
8 Gudang 1 1 1 1 - -
9 Garasi 2 1 1 -
10 Ruang tidur pembantu 2 2 1 - - -
11 Ruang cuci 1 1 1 1 1 1 Tidak dihitung dalam Iuas bangunan
12 Kamar mandi pembantu 1 1 1 - - - standar
Sumber: Permen PU No.45/PRT/M/2007
-[Il] 411 -