THEORY
Apa Itu Analisa Fundamental ?
–
Contoh Data Kualitatif dan Kuantitatif
Kualitatif Kuantitatif
Rekam Jejak
Laporan Keuangan
Direksi dan Komisaris
Pengakuan Merk Produk Gross Domestic Product
(Brand Equity) (GDP)
Model Bisnis Exchange Rate
Good Corporate Governance
Interest Rate
(GCG)
Regulasi / Peraturan
Commodity Price
Pemerintah
–
Mengapa Analisa Fundamental Itu Penting ?
Analisis Fundamental saham ini ibarat membeli sapi, kita perlu
mengamati bentuk badan, bulu, bobot, kesehatan, hingga ke kondisi
kandang dan kesehatan sapinya sebelum membelinya.
Demikian pula ketika membeli sebuah saham, kita perlu menganalisis
semua aspek penting yang menentukan prospek sebuah perusahaan
dan memperkirakan nilainya.
–
Opini Dari Investor Sukses
- Warren Buffet -
- Lo Kheng Hong -
–
Prinsip Dasar Analisa Fundamental
Salah satu prinsip dasar dalam berinvestasi adalah :
“Buy what you know, and know what you buy”
“Belilah yang Anda ketahui, dan ketahuilah yang Anda beli”
Artinya dalam berinvestasi, jangan pernah sekalipun membeli
produk investasi yang tidak kita kenali, dan tidak kita ketahui
perkiraan nilainya.
–
Fungsi Analisa Fundamental
–
Kekurangan Analisa Fundamental
–
COMPONENTS
Makroekonomi
Makroekonomi adalah cabang ilmu ekonomi yang mempelajari dan
mengamati kinerja perekonomian secara keseluruhan dan
komprehensif atau dapat dikatakan gambaran umum kinerja
perekonomian.
–
Industri / Sektoral
Analisa industri adalah
analisa terhadap sector -
sektor tertentu dalam
pasar modal. Contohnya
sektor perbankan, sektor
pertambangan, sektor
pangan, sektor properti,
dan banyak lagi lainnya.
Dalam hal ini analisa yang dilakukan cukup melihat apakah sektor
tersebut sedang bearish atau bullish. Bearish bullishnya kondisi
industri akan berdampak pada pergerakan setiap saham perusahaan.
Dapat juga dengan melihat berita-berita terbaru terhadap sektor
tersebut. Perhatikan juga regulasi atau aturan pemerintah terhadap
suatu sektor. Jika perusahaan tersebut memiliki produk yang menjadi
komoditas, amati pergerakan harga komoditas tersebut
–
Manajemen Perusahaan
Menurut Teguh Hidayat, untuk menilai suatu manajemen perusahaan
dapat dilihat dari 3 “work”, yaitu :
–
Laporan Keuangan Perusahaan
–
Rasio Keuangan Perusahaan
Rasio
Keuangan
PER ROE
DER
PBV ROA
–
Merupakan rasio Harga Saham
PER
terhadap Laba Bersih per Saham
Price to Earning Ratio PER semakin rendah semakin baik
Merupakan rasio dari Harga Saham
PBV terhadap Nilai Buku
Price to Book Value PBV semakin rendah semakin baik
Merupakan rasio Jumlah Utang terhadap
DER Jumlah Ekuitas
Debt to Equity Ratio DER semakin rendah semakin baik
Merupakan rasio Laba Bersih terhadap
ROA Jumlah Asset
Return on Asset ROA semakin tinggi semakin baik
Merupakan rasio Laba Bersih terhadap
ROE Jumlah Ekuitas
Return on Equity ROE semakin tinggi semakin baik
–
STRATEGY
Top to Down Approach
Makroekonomi
Industri /
Sektoral
Emiten
–
MAKROEKONOMI
Indonesia 2030 Versi Mc Kinsey
–
Indonesia 2030 Versi Pricewaterhouse Coopers (PwC)
–
Indonesia 2030 Versi Standard Chartered
–
Makroekonomi Gross Domestic Product (GDP)
Grafik Pertumbuhan GDP (%)
5.27
5.21
5.19
5.17 5.18
2016 (AVG 5.03) 2017 (AVG 5.07) 2018 (AVG 5.17) 2019 (AVG 5.02) 2020 (Proyeksi Q1)
Q1 Q2 Q3 Q4
Sumber: Laju Pertumbuhan Y on Y Produk Domestik Bruto Menurut Lapangan Usaha (Persen), 2016 – 2019, Badan Pusat Statistik
–
Makroekonomi Inflasi
Inflasi
4
3.61
3.5
3.13
3.02 3
3 2.72
2.5
1.5
0.5
0
2016 2017 2018 2019 Target BI 2020
Sumber: Indeks Harga Konsumen dan Inflasi Bulanan Indonesia, 2006-2020, Badan Pusat Statistik
–
Makroekonomi Lainnya
2016 2017 2018 2019 2020
• Nilai Tukar 16,410
13,436 13,548 14,481 13,901
(JISDOR IDR/USD) JISDOR 7/4/2020
–
INDUSTRI / SEKTORAL
Industri / Sektoral Perbankan
–
Industri / Sektoral Perbankan
Pada 2019, di sektor keuangan terutama sektor perbankan menghadapi
beberapa persoalan antara lain masalah likuiditas. Kondisi tersebut tercermin
dari Loan to Deposit Ratio (LDR) yang secara agregat telah menyentuh
94.3%. Penyebabnya adalah pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang tidak
mampu mengimbangi tinggi pertumbuhan penyaluran kredit perbankan.
Sejak awal 2019 hingga triwulan ke-3 2019, pertumbuhan kredit perbankan
di Indonesia mengalami perlambatan ditengah stagnasi pertumbuhan DPK.
Bank Indonesia sudah menurunkan suku bunga secara agresif, namun belum
mampu menurunkan suku bunga kredit. Hal ini disebabkan karena dana
masyarakat juga diserapkan oleh obligasi pemerintah yang yield nya cukup
tinggi, sehingga sebagian bank harus memberikan bunga yang tinggi juga.
–
Industri / Sektoral Properti
- Relaksasi kebijakan rasio kredit terhadap nilai atau Loan to Value (LTV)
yang memungkinkan nasabah mencicil rumah dengan DP 0%
tergantung credit score nasabah tsb.
- Pemerintah mengeluarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor
113/PMK.03/2014 tentang peningkatan batas tidak kena pajak
pertambahan nilai (PPN) untuk rumah sederhana berdasarkan daerah
masing-masing.
- Tarif pajak penghasilan (PPh) pasal 22 hunian mewah pun akan
diturunkan dari 5% menjadi 1%.
- Validasi PPh penjualan tanah, juga akan disederhanakan oleh
pemerintah.
- Rumah mewah di bawah Rp 30 miliar pun bebas pajak penjualan atas
barang mewah (PPnBM). Sebelumnya, batasan tersebut berada di
kisaran Rp 5 miliar sampai dengan Rp 10 miliar.
–
Industri / Sektoral Lainnya
- Diperkirakan bahwa harga minyak WTI masih akan begerak mixed.
- Perkiraan harga batubara global akan menguat karena produksi batubara
Tiongkok yang lebih rendah pada bulan februari 2020 dan perkiraan yang lebih
tinggi untuk pembakaran rata-rata batubara mingguan pembangkit listrik utama
China. Produksi batubara februari 2020 Tiongkok turun 6,3% YoY menjadi 490juta
ton.
- Logam mulia berpotensi menguat. Konsensus memperkirakan bahwa CPI Tahunan
AS YoY akan melambat menjadi 1,6% YoY, dari bulan sebelumnya sebesar 2,3% YoY.
Selain itu, konsensus memperkirakan bahwa klaim pengangguran awal AS untuk 4
April akan berkurang menjadi 5,0 juta orang, dibandingkan minggu sebelumnya
sebesar 6,6 juta orang. Secara keseluruhan, harga emas global diprediksi akan
menguat.
- Rilis data CPO Malaysia maret menurut konsensus, inventori CPO Malaysia Maret
akan turun menjadi 1,65juta ton, dari bulan sebelumnya sebesar 1,68juta ton karena
pemerintah telah menerapkan Lockdown sejak pertengahan Maret untuk mencegah
penyebaran luas dari coronavirus. Secara keseluruhan, diperkirakan bahwa harga
CPO global akan menguat, mengingat perkiraan yang lebih rendah untuk
inventaris CPO Malaysia untuk minggu ini.
–
EMITEN
Emiten Laporan Keuangan (Balance Sheet & Income St)
–
Emiten Laporan Keuangan (Cashflow)
–
Emiten Rasio Keuangan
–
Emiten Rasio Keuangan
Scoring
BBCA BBRI BMRI BBNI
PER 28.7 16.5 14.2 11.1
PBV 4.6 (Sc 1) 2.8 (Sc 2) 2.0 (Sc 3) 1.5 (Sc 4)
DER 4.5 (Sc 4) 5.8 (Sc 2) 5.6 (Sc 3) 6.4 (Sc 1)
ROA 3.0 (Sc 4) 2.5 (Sc 3) 2.1 (Sc 2) 1.8 (Sc 1)
ROE 16.1 (Sc 3) 17.1 (Sc 4) 14.2 (Sc 2) 13.4 (Sc 1)
TOTAL SCORE 12 11 10 7
Dari hasil Scoring di sektor perbankan, BBCA mendapat score paling besar
yaitu 12, sehingga kita dapat memilih BBCA sebagai pilihan saham untuk
dimasukan ke dalam portofolio investasi.
–
Emiten Manajemen
–
Emiten Manajemen (Board of Commisioner & Director)
–
Emiten Manajemen (Products & Services)
–
Emiten Manajemen (Other Details)
–
Bandung Charian F. & Anggi E.
21 Desember 2019 Analisa Fundamental Dasar
Nama Lengkap Anda 6 Digit Angka ID Nasabah
Nomor HP Anda Alamat Email Anda