Anda di halaman 1dari 21

PEDOMAN INTERNAL

PERKESMAS
UPT BLUD PUSKESMAS EYAT MAYANG
TAHUN 2022

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK BARAT


DINAS KESEHATAN
UPT BLUD PUSKESMAS EYAT MAYANG
Jln. Raya Sekotong Baru Desa Eyat Mayang .081937144117 Kode Pos. 83364
E-mail : pkmeyatmayang@gmail.com
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran,


kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajad
kesehatan yang optimal.
Puskesmas merupakan ujung tombak penyelenggaraan Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM) maupun Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) di strata pertama
pelayanan kesehatan, dan merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan sebagian tugas
pembangunan kesehatan di Kabupaten/Kota.
Upaya perawatan kesehatan masyarakat (Perkesmas) merupakan upaya
kesehatan penunjang yang terintegrasi dalam semua upaya kesehatan Puskesmas
termasuk dalam upaya kesehatan wajib (Promosi kesehatan, Kesehatan
Lingkungan, KIA/ KB, P2, Gizi dan Pengobatan) tetapi dapat juga sebagai upaya
kesehatan pengembangan yang wajib dilakukan pada daerah tertentu. Dengan
terintegrasinya upaya perkesmas kedalam upaya kesehatan wajib maupun upaya
pengembangan, diharapkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dapat lebih
bermutu karena diberikan secara holistik, komprehensif pada semua tingkat
pencegahan.
Upaya perawatan kesehatan masyarakat adalah pelayanan profesional
yang terintegrasi dengan pelayanan kesehatan di puskesmas yang dilaksanakan
oleh perawat. Perawat puskesmas mempunyai tugas pokok memberikan pelayanan
keperawatan dalam bentuk asuhan keperawatan individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat.
Agar pelayanan perkesmas dapat berjalan dengan baik maka Puskesmas
Eyat Mayang menyusun pedoman penyelenggaraan pelayanan perkesmas di
Puskesmas Eyat Mayang.

B. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Sebagai Acuan dalam melaksanakan Pelayanan Perawatan Kesehatan


Masyarakat (Perkesmas) di Puskesmas Eyat Mayang.

2. Tujuan Khusus

a. Diperolehnya persepsi yang sama dalam penyelenggaraan perawatan


kesehatan masyarakat di Puskesmas Eyat Mayang.
b. Meningkatnya keterpaduan dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan
di Puskemas Eyat Mayang.
c. Meningkatnya efisiensi dan efektifitas pelayanan kesehatan pada
masyarakat, terutama kelompok rentan dan resiko tinggi.
d. Diperolehnya dukungan sumber daya yang memadai dalam
penyelenggaraan upaya perawatan kesehatan masyarakat.

C. SASARAN PEDOMAN
Kepala Puskemas, Kepala Tata Usaha, dan seluruh karyawan Puskesmas Eyat
Mayang.

D. RUANG LINGKUP
Lingkup pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat meliputi
upaya kesehatan perorangan (UKP) maupun upaya kesehatan masyarakat (UKM).
Pelayanan kesehatan yang diberikan lebih difokuskan pada promotif dan preventif
tanpa mengabaikan kuratif dan rehabilitatif. Upaya preventif meliputi pencegahan
tingkat pertama (primary prevention), pencegahan tingkat kedua (secondary
prevention) maupun pencegahan tingkat ketiga (tertiary prevention).

E. BATASAN OPERASIONAL
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. KUALIFIKASI SDM
Untuk dapat menyelenggarakan pelayanan perawatan kesehatan masyarakat
dibutuhkan sumber daya manusia yang mencukupi baik jumlah maupun mutunya.
Adapun tenaga pelayanan perkesmas di Puskesmas Eyat Mayang sebagai berikut :

No JENIS TENAGA KUALIFIKASI JUMLAH


1 Perawat Koordinator Minimal D III Keperawatan + 1
Perkesmas Pelatihan keperawatan kesehatan
komunitas + Pengalaman dalam
pelaksanaan Perkesmas
2 Perawat Pelaksana Minimal D III 18
Perkesmas di Keperawatan
Puskesmas

3 Perawat Minimal D III 4


Penaggungjawab Keperawatan
Desa/Daerah
Binaan

B. DISTRIBUSI SDM
1. Perawat Koordinator Perkesmas
Perawat Kooordinator Perkesmas bertangung jawab kepada Kepala Puskesmas
terhadap keberhasilan upaya perkesmas di puskesmas, mulai dari perencanaan,
pelaksanaan, pemantauan serta penilaian. Koordinator perkesmas ditetapkan
oleh Kepala Puskesmas dengan kualifikasi Minimal D III Keperawatan, telah
mengikuti pelatihan keperawatan kesehatan komunitas dan memiliki
pengalaman dalam pelaksanaan perkesmas.
2. Perawat Pelaksana Perkesmas di Puskesmas
Perawat Pelaksana Perkesmas di Puskesmas adalah semua tenaga fungsional
perawat di puskesmas. Perawat pelaksana perkesmas memberikan
pelayanan/asuhan keperawatan baik kepada individu, keluarga maupun
kelompok. Penilaian kinerja perawat pelaksana menggunakan instrumen
penilaian jabatan fungsional bagi perawat di puskesmas.
3. Perawat Penaggungjawab Desa/Daerah Binaan (Darbin)
Perawat Penaggung jawab Desa/Daerah Binaan (Darbin) merupakan pelaksana
sekaligus membantu perawat koordinator perkesmas dalam merencanakan,
melaksanakan, memantau dan menilai asuhan keperawatan terhadap individu,
keluarga, kelompok, masyarakat di satu atau lebih desa/ daerah binaan yang
menjadi tanggung jawabnya.

C. JADWAL KEGIATAN
Jadwal Kegiatan Pelayanan Perkesmas Kesehatan UPT Puskesmas Eyat
Mayang

No. Jenis pelayanan Waktu Keterangan

1. Perkesmas dalam 07.30 – 12.30 WIB


gedung puskesmas

2. Perkesmas luar Sesuai jadwal bulanan yang -


gedung puskesmas disusun mulai pukul 08.00 –
12.00 WITA ataupun diluar jam
kerja sesuai kesepakatan
BAB III
STANDAR FASILITAS

A. DENAH RUANG

B. STANDAR FASILITAS
No Nama Ruang Keterangan
Ruang Kantor
1. Ruang administrasi
2. Ruang kantor untuk karyawan
3. Ruang Kepala Puskesmas
4. Ruang rapat/diskusi Dapat digunakan untuk kegiatan lain
dalam mendukung pelayanan kesehatan
(ruang multifungsi)

Ruang Pelayanan
5 Ruang pemeriksaan umum
6. Ruang pendaftaran dan rekam Terdapat pemisahan/ prioritas antrian
medis pendaftaran bagi ibu hamil, penyandang
disabilitas dan lansia

7. Ruang tindakan dan gawat


Darurat
8. Ruang KIA, KB dan imunisasi Ruang KIA, KB dan imunisasi juga
digunakan untuk pemeriksaan anak sakit
(pelayanan MTBS) dan pemeriksaan tumbuh
kembang
9. Ruang pemeriksaan khusus Dapat digunakan untuk memeriksa pasien
yang berisiko menularkan penyakit dan
pasien yang memerlukan akses khusus
seperti TB, HIV/AIDS, dan lain-lain.
10. Ruang kesehatan gigi dan
Mulut
11. Ruang Komunikasi Informasi dan Dipergunakan juga untuk konsultasi dan
Edukasi (KIE) Konseling
12. Ruang farmasi Sesuai dengan Standar Pelayanan
Kefarmasiandi Puskesmas
13. Ruang persalinan Pada Puskesmas yang mampu memberikan
pelayanan persalinan normal.
Jumlah tempat tidur berdasarkan analisis
kebutuhan pelayanan persalinan dan
ketersediaan sumber daya
14. Ruang rawat pasca persalinan Pada Puskesmas yang mampu memberikan
pelayanan persalinan normal.
Jumlah tempat tidur berdasarkan analisis
kebutuhan pelayanan persalinan dan
ketersediaan sumber daya
Ibu dan bayi di rawat gabung dalam satu
ruang.
15. Ruang laboratorium Sesuai dengan Standar Pelayanan
Laboratorium di Puskesmas
Ruang Penunjang
16. Ruang tunggu Diprioritaskan untuk ibu hamil,
penyandang
disabilitas dan lansia
17. Ruang ASI
18. Ruang sterilisasi
19. Ruang cuci linen
20. Ruang penyelenggaraan Dapat memiliki fungsi hanya sebagai
makanan (dapur/pantry) tempat penyajian makanan

21. Gudang umum


22. Kamar mandi/WC (laki-laki dan Dikondisikan untuk dapat digunakan oleh
perempuan terpisah) penyandang disabilitas dan lansia.
23. Rumah dinas tenaga kesehatan Merupakan rumah jabatan tenaga
kesehatan dan berjumlah paling sedikit 3
(tiga) unit, sebaiknya di lingkungan
Puskesmas.
24. Parkir kendaraan roda 2 dan 4
serta garasi untuk ambulans
dan Puskesmas keliling
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN

A. LINGKUP KEGIATAN
Kegiatan Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) meliputi kegiatan di
dalam maupun di luar puskesmas baik upaya kesehatan perorangan (UKP) dan
atau upaya kesehatan masyarakat (UKM). Kegiatan Perkesmas dalam gedung
meliputi semua pelayanan kesehatan yang diberikan baik di UGD, KIA/Bersalin
maupun rawat jalan. Kegiatan Perkesmas luar gedung meliputi kegiatan asuhan
kelompok individu/keluarga rawan, asuhan keperawatan daerah binaan dan
pembinaan kelompok rawan.
B. METODE

C. LANGKAH KEGIATAN

1. Kegiatan dalam gedung puskesmas

Merupakan kegiatan keperawatan kesehatan masyarakat yang dilakukan di poli


rawat jalan meliputi:
a. Penemuan kasus baru pada pasien rawat jalan: pneumoni, suspek
campak, dll.
b. Penyuluhan/pendidikan kesehatan.
c. Pemantauan keteraturan berobat.
d. Rujukan kasus/masalah kesehatan kepada tenaga kesehatan lain di
puskesmas.
e. Melaksanakan kegiatan yang merupakan tugas limpah sesuai pelimpahan
wewenang yang diberikan dan atau prosedur yang telah ditetapkan
(pengobatan, penanggulangan kasus gawat darurat, dll)

2. Kegiatan di luar gedung puskesmas

Melakukan kunjungan ke keluarga/kelompok/masyarakat untuk melakukan


asuhan keperawatan di keluarga/kelompok/masyarakat.
a. Asuhan keperawatan kasus yang memerlukan tindak lanjut di rumah
(individu dalam konteks keluarga).
Merupakan asuhan keperawatan individu di rumah dengan melibatkan
peran serta aktif keluarga. Kegiatan yang dilakukan antara lain:
1) Penemuan suspek/kasus kontak serumah.
2) Penyuluhan/pendidikan kesehatan kepada individu dan keluarganya.
3) Pemantauan keteraturan berobat sesuai program pengobatan.
4) Kunjungan rumah (home visit/home health nursing) sesuai rencana.
5) Pelayanan keperawatan dasar langsung (direct care) maupun tidak
langsung (indirect care).
6) Pemberian nasehat (konseling) kesehatan/keperawatan.
7) Dokumentasi keperawatan
b. Asuhan keperawatan keluarga.
Merupakan asuhan keperawatan yang ditujukan kepada keluarga rawan
kesehatan/keluarga miskin yang mempunyai masalah kesehatan yang
ditemukan di masyarakat dan dilakukan di lakukan di rumah keluarga.
Kegiatannya antara lain:
1) Identifikasi keluarga rawan kesehatan/keluarga miskin dengan masalah
kesehatan di masyarakat.
2) Penemuan dini supek/kasus kontak serumah.
3) Pendidikan/penyuluhan kesehatan terhadap keluarga (lingkup
keluarga).
4) Kunjungan rumah (home visit/home health nursing) sesuai rencana.
5) Pelayanan keperawatan dasar langsung (direct care) maupun tidak
langsung (indirect care).
6) Pelayanan kesehatan sesuai rencana, misalnya memantau
keteraturan berobat pasien dengan pengobatan jangka panjang.
7) Pemberian nasehat (konseling) kesehatan/ keperawatan di rumah.
8) Dokumentasi keperawatan.
c. Asuhan keperawatan kelompok khusus.
Merupakan asuhan keperawatan pada kelompok masyarakat rawan
kesehatan yang memerlukan perhatian khusus, baik dalam suatu instansi
maupun non instansi. Kegiatannya antara lain:
1) Identifikasi faktor – faktor resiko terjadinya masalah kesehatan di
kelompok.
2) Pendidikan/ penyuluhan kesehatan sesuai kebutuhan
3) Pelayanan keperawatan keperawatan langsung (direct care) pada
penghuni yang memerlukan keperawatan.
4) Memotivasi pembentukan, membimbing dan memantau kader–kader
kesehatan sesuai jenis kelompoknya.
5) Dokumentasi keperawatan.
d. Asuhan keperawatan di daerah binaan.
Merupakan asuhan keperawatan yang ditujukan pada masyarakat yang
rentan atau mempunyai resiko tinggi terhadap timbulnya masalah
kesehatan. Kegiatannya meliputi kegiatan kunjungan ke daerah binaan
untuk:
1) Identifikasi masalah kesehatan yang terjadi di suatu daerah dengan
masalah kesehatan spesifik.
2) Meningkatkan partisipasi melalui kegiatan memotivasi masyarakat
untuk membentuk upaya kesehatan berbasis masyarakat.
3) Pendidikan/ penyuluhan kesehatan masyarakat.
4) Memotivasi pembentukan, mengembangkan dan memantau kader –
kader kesehatan di masyarakat.
5) Ikut serta melaksanakan dan memonitor kegiatan PHBS.
6) Dokumentasi keperawatan
BAB V
LOGISTIK

Kebutuhan logistik untuk pelaksanaan penyelenggaraan pelayanan Perawatan


Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) Puskesmas Eyat Mayang direncanakan melalui
RUK Puskesmas. Pengadaan logistik berasal dari Dinas Kesehatan Kabupaten dan
pengadaan sendiri oleh melalui dana BLUD Puskesmas.
BAB VI
KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN/PROGRAM

Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan kegiatan Perawatan


Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) perlu diperhatikan keselamatan sasaran
kegiatan/program dengan melakukan identifikasi resiko terhadap segala kemungkinan
yang dapat terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan. Upaya pencegahan resiko
terhadap sasaran kegiatan harus dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan yang akan
dilaksanakan. Pelaksanaan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi yang wajib
dilaksanakan oleh tenaga pelayanan Perkesmas meliputi:
A. Penerapan Kewaspadaan Isolasi
1. Kewaspadaan Standar
a. Kebersihan tangan
b. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
c. Manajemen limbah dan benda tajam
d. Manajemen lingkungan
e. Peralatan perawatan pasien
f. Perlindungan kesehatan karyawan
g. Penyuntikan yang aman
h. Etika batuk
2. Kewaspadaan berdasarkan transmisi
a. Transmisi airborne/udara
b. Transmisi droplet/percikan
c. Transmisi kontak
B. Surveilans
C. Pendidikan dan Pelatihan
BAB VII
KESELAMATAN KERJA

Setiap kegiatan Perkesmas yang dilakukan dapat menimbulkan bahaya/resiko


terhadap petugas yang berada di dalam ruang maupun lingkungan sekitarnya. Untuk
mengurangi / mencegah bahaya yang terjadi, setiap petugas Perkesmas harus
melaksanakan tugas sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Kegiatan tersebut
merupakan upaya kesehatan dan keselamatan kerja Perkesmas. Beberapa hal yang
perlu diperhatikan :

A. Di tempat kerja dan lingkungan kerja

1. Desain tempat kerja yang menunjang K3

a. Ruang pelayanan Perkesmas dalam gedung dirancang khusus untuk


memudahkan proses kerja.
b. Tempat kerja disesuaikan dengan posisi atau cara kerja

c. Pencahayaan cukup dan nyaman

d. Ventilasi cukup dan sesuai

e. Prosedur kerja tersedia di setiap ruangan dan mudah di jangkau jika


diperlukan.
2. Sanitasi lingkungan

a. Semua ruangan harus bersih


b. Sediakan tempat sampah yang sebelah dalamnya dilapisi dengan
kantong plastik dan diberi tanda khusus.
c. Tata ruang pelayanan Perkesmas dalam gedung harus baik sehingga
tidak dapat dimasuki/ menjadi sarang serangga atau binatang pengerat.
d. Sediakan tempat cuci tangan dengan air yang mengalir dan dibersihkan
secara teratur.
e. Pengelolaan bahan kimia yang benar
1) Semua petugas harus mengetahui cara pengelolaan bahan kimia
yang benar (antara lain penggolongan bahan kimia, bahan kimia
yang tidak boleh tercampur, efek toksik dan persyaratan
penyimpanannya)
2) Setiap petugas harus mengenal bahaya bahan kimia dan
mempunyai pengetahuan serta ketrampilan untuk menangani
kecelakaan.
3) Semua bahan kimia yang ada, harus diberi label/etiket dan tanda
limbah cair. Limbah cair terdiri dari limbah cair umum/domestik,
limbah cair infeksius dan limbah cair kimia.
Cara menangani limbah cair :
a) Limbah cair umum/domestik dialirkan masuk ke dalam septik
tank
b) Limbah cair infeksius dan kimia dikelola sesuai dengan
prosedur dan peraturan yang berlaku
B. Perlindungan Kesehatan Karyawan

1. Imunisasi

Tenaga pelayanan Perkesmas harus diberikan imunisasi atau


memperoleh booster terhadap infeksi yang umum terjadi: tetanus, difteri,
poliomyelitis, tifoid, meningococcal, hepatitis A, hepatitis B, rubella,
tuberkulosis, measles, batuk rejan, mumps, dan mendokumentasikan
imunisasi yang telah dilakukan.

2. Manajemen pasca pajanan

3. Pencegahan pajanan darah dan bahan infeksius lainnya


a. Tempatkan limbah tajam dalam kontainer tahan tusuk, tahan air, dan anti
bocor
b. Jangan memanipulasi jarum syringe atau benda tajam setelah digunakan
c. Jangan membengkokkan, mematahkan atau melepas jarum setelah
digunakan
d. Gunakan tehnik satu tangan atau peralatan lain jika harus menutup
kembali jarum setelah digunakan
e. Jangan pernah menerima limbah jarum atau benda tajam dari orang lain

4. Pencegahan Kecelakaan kerja

Instrumen tajam yang digunakan dalam memberikan pelayanan Perkesmas


(misalnya:sonde, jarum dan ampul anestesi yang telah digunakan) memiliki
potensi mengakibatkan luka dan menyebarkan penyakit menular:
a. Penanganan minimal jarum, syringe dan instrumen tajam lainnya setelah
penggunaan
b. Tangani instrumen tajam dengan hati-hati
c. Buang instrumen/alat tajam dalam wadah yang tidak dapat robek segera
setelah digunakan. Apabila wadah tersebut penuh, keluarkan isinya dan
bakar atau diisi dengan semen selanjutnya dikubur
d. Selalu gunakan utility gloves ketika mencuci instrumen yang tajam
e. Apabila instrumen tajam harus diberikan dari aisten ke operator selama
perawatan maka instrumen tersebut tidak boleh dipegang secara
bersamaan oleh keduanya. Asisten meletakkan instrumen tajam dalam
baskom atau baki yang telah didisinfeksi, beritahukan pada operator
bahwa instrumen tersebut telah siap untuk digunakan
f. Gunakan “tehnik satu-tangan” apabila perlu menutup kembali jarum
suntik. Letakkan tutup jarum suntik di atas permukaan datar. Dengan satu
tangan memegang syringe dan jarum dimasukkan ke tutupnya. Apabila
tutup jarum suntik telah menutup jarum, tekan tutup jarum suntik pada
permukaan datar jangan menggunakan tangan yang lainnya untuk
mengencangkan tutup.
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Pengendalian mutu (quality control) dalam manajemen mutu merupakan suatu


sistem kegiatan teknis yang bersifat rutin yang dirancang untuk mengukur dan menilai
mutu produk atau jasa yang diberikan kepada sasaran. Pengendalian mutu pada unit
pelayanan Perkesmas UPT Puskesmas Eyat Mayang diperlukan agar terjaga
kualitasnya sehingga memuaskan masyarakat sebagai sasaran. Penjaminan mutu
pelayanan kesehatan dapat diselenggarakan melalui berbagai model manajemen
kendali mutu. Salah satu model manajemen yang dapat digunakan adalah model
PDCA (Plan, Do, Check, Action) yang akan menghasilkan pengembangan
berkelanjutan (continuous improvement) atau kaizen mutu pelayanan promosi
kesehatan.
Yoseph M. Juran terkenal dengan konsep "Trilogy" mutu dan
mengidentifikasikannya dalam tiga kegiatan:
1. Perencanaan mutu meliputi: siapa pelanggan, apa kebutuhannya,
meningkatkan produk sesuai kebutuhan, dan merencanakan proses untuk
suatu produksi,
2. Pengendalian mutu: mengevaluasi kinerja untuk mengidentifikasi
perbedaan antara kinerja aktual dan tujuan,
3. Peningkatan mutu: membentuk infrastruktur dan team untuk melaksanakan
peningkatan mutu.
Setiap kegiatan dijabarkan dalam langkah-Iangkah yang semuanya mengacu pada
upaya peningkatan mutu. Untuk standar mutu kegiatan perkesmas disusun melalui
kegaiatn Rapat Tinjauan Manajemen setiap tahunnya.
BAB IX
PENUTUP

Pedoman Penyelenggaraan pelayanan kesehatan Perkesmas Puskesmas Eyat


Mayang ini digunakan sebagai acuan dalam perencanaan, upaya pengembangan, dan
peningkatan pelayanan serta mutu pelayanan Perawatan Kesehatan Masyarakat di
Puskesmas.
Hal-hal tesebut diatas semaksimal mungkin akan dilaksanakan yang pada
akhirnya tujuan kepuasan pelanggan akan tercapai.
Gambar 1.
Cara mencuci tangan yang tepat dengan air mengalir
Gambar 2.
Cara mencuci tangan dengan menggunakan handsrub

Gambar 3.
Alat Pelindung Diri (APD)
Gambar 4.
Wadah pembuangan instrumen tajam disposible

Gambar 5.

Menutup jarum suntik dengan teknik satu tangan


DAFTAR PUSTAKA

Ikatan Perawat Kesehatan Komunitas Indonesia, Penetapan Standar Asuhan


Keperawatan; Individu, Keluarga dan Kelompok/ Komunitas di Idonesia dengan
Pendekatan NANDA/ ICNP, NIC, NOC, 2014

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 279/


MENKES/SK/IV/2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Upaya
Keperawatan Kesehatan Masyarakat di Puskesmas

Nurarif, A.H, Kusuma H. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa


Medis dan Nanda NIC – NOC, Edisi Revisi, 2015

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 tahun 2014,Tentang Pusat


Kesehatan Masyarakat

Anda mungkin juga menyukai