Anda di halaman 1dari 201

-1-

Model Dokumen Pemilihan


(DOKUMEN SELEKSI)

Pengadaan
Jasa Konsultansi Konstruksi
Badan Usaha

Metode Seleksi, Prakualifikasi, Dua File, Kualitas dan Biaya,


Kontrak Lumsum

Paraf I Paraf II Paraf III


-2-

DOKUMEN SELEKSI

Nomor : PB.03.01-Kb27/Pokja 1.1.2 Konsultansi/BPJN-NTB/14

Tanggal : 17 Maret 2022

untuk

Pengadaan Jasa Konsultansi Konstruksi

Inspeksi (Survei) Data Kondisi Jaringan Jalan BPJN NTB

Kelompok Kerja (Pokja) Pemilihan 1.1.2 Pengadaan Jasa Konsultansi di


Lingkungan Balai Pelaksana Pemilihan Jasa Konstruksi Wilayah Nusa
Tenggara Barat Tahun Anggaran 2022
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Tahun Anggaran 2022

Paraf I Paraf II Paraf III


3

DAFTAR ISI

BAB I. UNDANGAN........................................................................................................... - 4 -
BAB II. UMUM .................................................................................................................. - 5 -
BAB III. INSTRUKSI KEPADA PESERTA (IKP) .................................................................... - 8 -
A. UMUM .............................................................................................................................- 8 -
B. DOKUMEN SELEKSI ..................................................................................................... - 10 -
C. PENYIAPAN DOKUMEN PENAWARAN ..................................................................... - 13 -
D. PENYAMPAIAN DOKUMEN PENAWARAN ............................................................... - 15 -
E. PEMBUKAAN, EVALUASI PENAWARAN, DAN PENGUMUMAN PERINGKAT TEKNIS- 16 -
F. PENETAPAN PEMENANG............................................................................................. - 25 -
G. SELEKSI GAGAL DAN TINDAK LANJUT SELEKSI GAGAL ......................................... - 31 -
H. PENUNJUKAN PENYEDIA ........................................................................................... - 32 -
I. PENANDATANGANAN KONTRAK .............................................................................. - 35 -
BAB IV. LEMBAR DATA PEMILIHAN (LDP) ................................................................... - 38 -
BAB V. KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) ...................................................................... - 40 -
BAB VI. LEMBAR KRITERIA EVALUASI ........................................................................... - 43 -
BAB VII. BENTUK DOKUMEN PENAWARAN................................................................. - 49 -
A. BENTUK SURAT PENAWARAN BIAYA ....................................................................... - 60 -
B. BENTUK DAFTAR KELUARAN DAN HARGA .............................................................. - 61 -
C. BENTUK RINCIAN KOMPONEN REMUNERASI PERSONEL ...................................... - 62 -
BAB VIII. RANCANGAN KONTRAK ................................................................................ - 63 -
BAB IX. SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK ................................................................ - 70 -
BAB X. SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK ............................................................. - 104 -
BAB XI. BENTUK DOKUMEN LAIN .............................................................................. - 110 -
BAB XII. KETENTUAN LAIN-LAIN ................................................................................ - 116 -

Paraf I Paraf II Paraf III


-4-

BAB I. UNDANGAN

Peserta yang diundang adalah peserta yang masuk dalam Daftar Pendek (Shortlist)
melalui SPSE

Paraf I Paraf II Paraf III


-5-

BAB II. UMUM

A. Dokumen Seleksi ini disusun berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018
tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah beserta perubahannya dan aturan
turunannya, untuk membantu peserta dalam menyiapkan Dokumen Penawaran.

B. Pokja Pemilihan dapat menyesuaikan Dokumen Seleksi ini sesuai dengan kebutuhan
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.

C. Dalam hal terdapat pertentangan persyaratan yang tertulis pada Dokumen Seleksi
dengan yang tertulis pada Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE), maka yang
digunakan adalah persyaratan yang tertulis pada Dokumen Seleksi.

D. Dalam hal terdapat pertentangan ketentuan yang tertulis pada Lembar Data Pemilihan
(LDP) dengan Instruksi Kepada Peserta (IKP), maka yang digunakan adalah ketentuan
pada Lembar data Pemilihan (LDP).

E. Dalam Dokumen Seleksi ini digunakan pengertian, istilah, dan singkatan sebagai
berikut:

- Seleksi : adalah metode pemilihan untuk mendapatkan Penyedia


Jasa Konsultansi Konstruksi;

- Jasa Konsultansi : adalah layanan keseluruhan atau sebagian kegiatan yang


Konstruksi meliputi pengkajian, perencanaan, perancangan,
pengawasan, dan manajemen penyelenggaraan konstruksi
suatu bangunan;

- Kontrak Lumsum : merupakan kontrak dengan Ruang lingkup, waktu


pelaksanaan pekerjaan, dan produk/keluaran dapat
didefinisikan dengan jelas dengan pembayaran senilai
harga yang dicantumkan dalam Kontrak tanpa
memperhatikan rincian biaya;

- Harga Perkiraan : yang selanjutnya disingkat HPS adalah perkiraan harga


Sendiri (HPS) barang/jasa yang ditetapkan oleh PPK yang telah
memperhitungkan biaya tidak langsung, keuntungan, dan
Pajak Pertambahan Nilai;

- Kerangka Acuan : yang selanjutnya disingkat KAK adalah uraian kegiatan


Kerja (KAK) yang akan dilaksanakan antara lain meliputi latar belakang,
maksud dan tujuan, sumber pendanaan, serta jumlah
tenaga yang diperlukan;

- Kerja Sama : yang selanjutnya disingkat KSO adalah kerja sama usaha
Operasi (KSO) antar pelaku usaha yang masing-masing pihak mempunyai
hak, kewajiban dan tanggung jawab yang jelas berdasarkan
perjanjian tertulis;

- Lembar Data : yang selanjutnya disingkat LDP adalah Lembar Data


Pemilihan (LDP) Pemilihan yang memuat ketentuan dan informasi yang
spesifik sesuai dengan jenis pekerjaan;

- Keselamatan : adalah segala kegiatan keteknikan untuk mendukung


Konstruksi Pekerjaan Konstruksi dalam mewujudkan pemenuhan
standar keamanan, keselamatan, kesehatan dan
keberlanjutan yang menjamin keselamatan keteknikan
Paraf I Paraf II Paraf III
-6-

konstruksi, keselamatan dan kesehatan tenaga kerja,


keselamatan publik dan lingkungan;

- Sistem : yang selanjutnya disebut SMKK adalah bagian dari sistem


Manajemen manajemen pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi dalam
Keselamatan rangka menjamin terwujudnya Keselamatan Konstruksi;
Konstruksi

- Rencana : yang selanjutnya disingkat RKK adalah dokumen lengkap


Keselamatan rencana penerapan SMKK dan merupakan satu kesatuan
Konstruksi dengan dokumen kontrak;

- Ahli K3 : adalah tenaga ahli yang mempunyai kompetensi khusus di


Konstruksi/Ahli bidang K3 Konstruksi dalam merencanakan, melaksanakan
Keselamatan dan mengevaluasi SMKK yang dibuktikan dengan sertifikat
Konstruksi pelatihan dan kompetensi yang diterbitkan oleh lembaga
sertifikasi profesi atau instansi yang berwenang yang
mengacu Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
(SKKNI) dan ketentuan peraturan perundang-undangan;

- Biaya Penerapan : biaya SMKK yang diperlukan untuk menerapkan SMKK


SMKK dalam setiap Pekerjaan Konstruksi;

- Pengguna : yang selanjutnya disingkat PA adalah pejabat pemegang


Anggaran (PA) kewenangan penggunaan anggaran Kementerian
Negara/Lembaga/Perangkat Daerah;

- Kuasa Pengguna : yang selanjutnya disingkat KPA:


Anggaran (KPA) 1. pada Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara adalah adalah pejabat yang memperoleh kuasa
dari PA untuk melaksanakan sebagian kewenangan dan
tanggung jawab penggunaan anggaran pada
Kementerian Negara/Lembaga yang bersangkutan;
2. pada Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah adalah pejabat yang diberi kuasa untuk
melaksanakan sebagian kewenangan pengguna
anggaran dalam melaksanakan sebagian tugas dan
fungsi perangkat daerah.

- Unit Kerja : yang selanjutnya disingkat UKPBJ adalah Unit Kerja


Pengadaan Pengadaan Barang/Jasa di Kementerian/Lembaga/
Barang Jasa Pemerintah Daerah yang menjadi pusat keunggulan
(UKPBJ) Pengadaan Barang/Jasa;

- Pokja Pemilihan : sumber daya manusia yang ditetapkan oleh kepala UKPBJ
untuk mengelola pemilihan Penyedia;

- Pejabat Pembuat : yang selanjutnya disingkat PPK adalah pejabat yang diberi
Komitmen (PPK) kewenangan oleh PA/ KPA untuk mengambil keputusan
dan/ atau melakukan tindakan yang dapat mengakibatkan
pengeluaran anggaran belanja negara/daerah;

- Pejabat yang : yang selanjutnya disebut Pejabat Penandatangan Kontrak


berwenang untuk adalah pejabat yang memiliki kewenangan untuk mengikat
menandatangani perjanjian atau menandatangani Kontrak dengan Penyedia,
Kontrak dapat berasal dari PA, KPA, atau PPK.

Paraf I Paraf II Paraf III


-7-

- Pelaku Usaha : badan usaha atau perseorangan yang melakukan usaha


dan/atau kegiatan pada bidang tertentu;

- Penyedia : Pelaku Usaha yang menyediakan barang/jasa berdasarkan


kontrak;

- Subpenyedia : penyedia yang mengadakan perjanjian kerja dengan


penyedia penanggung jawab kontrak, untuk melaksanakan
sebagian pekerjaan (subkontrak);

- Aparat : yang selanjutnya disingkat APIP adalah aparat yang


Pengawasan melakukan pengawasan melalui audit, reviu, evaluasi,
Intern pemantauan, dan kegiatan pengawasan lain terhadap
Pemerintah penyelenggaraan tugas dan fungsi Pemerintah;
(APIP)

- Surat Penunjukan : yang selanjutnya disingkat SPPBJ adalah Surat Penunjukan


Penyedia Penyedia Barang/Jasa yang diterbitkan oleh Pejabat
Barang/Jasa Penandatangan Kontrak kepada penyedia barang/jasa
(SPPBJ) untuk melaksanakan pekerjaan;

- Layanan : yang selanjutnya disingkat LPSE adalah layanan


Pengadaan Secara pengelolaan teknologi informasi untuk memfasilitasi
Elektronik (LPSE) pelaksanaan Pengadaan jasa konsultansi konstruksi secara
elektronik;

- Keadaan Kahar : Keadaan di luar kehendak para pihak dan tidak dapat
diperkirakan sebelumnya;

- SPSE : Perangkat lunak Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE)


berbasis web yang terpasang di server LPSE yang dapat
diakses melalui website LPSE;

- Pengguna SPSE : Perorangan/badan usaha yang memiliki hak akses kepada


SPSE, direpresentasikan oleh user ID dan password yang
diberikan oleh LPSE.

F. Seleksi ini dapat diikuti oleh Peserta yang ditetapkan dalam daftar pendek peserta
Seleksi.

Paraf I Paraf II Paraf III


-8-

BAB III. INSTRUKSI KEPADA PESERTA (IKP)

A. UMUM

1. Identitas Pokja 1.1 Identitas pokja pemilihan sebagaimana tercantum dalam


dan Lingkup LDP.
Pekerjaan
1.2 Nama paket, uraian singkat dan ruang lingkup pekerjaan,
dan lokasi pekerjaan sebagaimana lingkup pekerjaan yang
tercantum dalam LDP.

1.3 Peserta yang ditunjuk berkewajiban untuk menyelesaikan


pekerjaan dalam jangka waktu yang telah ditentukan,
berdasarkan syarat umum dan syarat khusus kontrak
dengan mutu sesuai Kerangka Acuan Kerja dan biaya sesuai
kontrak.

2. Sumber Dana Pengadaan ini dibiayai dari sumber pendanaan sebagaimana


tercantum dalam LDP.

3. Peserta Seleksi 3.1 Seleksi ini dapat diikuti oleh semua pelaku usaha yang
tercantum dalam Daftar Pendek.

3.2 Peserta KSO dilarang untuk mengubah Keanggotaan KSO


Perjanjian Kerjasama Operasi sampai dengan kontrak
berakhir apabila ditunjuk sebagai Penyedia.

3.3 Perjanjian KSO dapat mengubah Pembagian hak, kewajiban


dan tanggung jawab dalam Perjanjian KSO setelah kontrak
ditandatangani dengan terlebih dahulu mendapat
persetujuan dari Pejabat Penandatangan Kontrak dan
persetujuan bersama dari masing-masing anggota KSO.

4. Pelanggaran 4.1 Peserta berkewajiban untuk mematuhi aturan pengadaan


terhadap dengan tidak melakukan perbuatan sebagai berikut:
Aturan a. menyampaikan dokumen atau keterangan palsu/tidak
Pengadaan benar untuk memenuhi persyaratan yang ditentukan
dalam Dokumen Pemilihan;
b. berusaha mempengaruhi Pokja Pemilihan dalam bentuk
dan cara apapun, untuk memenuhi keinginan peserta
yang bertentangan dengan Dokumen Pemilihan
dan/atau peraturan perundang-undangan;
c. terindikasi melakukan persekongkolan dengan peserta
lain untuk mengatur harga penawaran;
d. terindikasi melakukan korupsi, kolusi, dan/atau
nepotisme dalam pemilihan Penyedia; dan/atau
e. mengundurkan diri dengan alasan yang tidak dapat
diterima oleh Pokja Pemilihan.

4.2 Peserta yang terbukti melakukan perbuatan sebagaimana


dimaksud pada klausul 4.1 dikenakan sanksi sebagai
berikut:
a. sanksi digugurkan dari proses pemilihan atau
pembatalan penetapan pemenang; dan/atau
b. Sanksi Daftar Hitam;

Paraf I Paraf II Paraf III


-9-

4.3 Pengenaan Sanksi dilaporkan oleh Pokja Pemilihan kepada


PA/KPA.

4.4 Pengenaan Sanksi Daftar Hitam oleh PA/KPA atas usulan


Pokja Pemilihan.

5. Larangan 5.1 Para pihak dalam melaksanakan tugas, fungsi dan


Pertentangan perannya, menghindari dan mencegah pertentangan
Kepentingan kepentingan para pihak yang terkait, baik secara langsung
maupun tidak langsung.

5.2 Pertentangan kepentingan sebagaimana dimaksud pada


klausul 5.1 antara lain meliputi:
a. Direksi, Dewan Komisaris, atau personel inti/tenaga
tetap pada suatu badan usaha merangkap sebagai
Direksi, Dewan Komisaris, atau tenaga tetap pada badan
usaha lain yang mengikuti seleksi yang sama;
b. Pengurus/manajer koperasi merangkap sebagai
PPK/Pejabat Penandatangan Kontrak/Pokja Pemilihan
pada pelaksanaan pengadaan di
Kementerian/Lembaga/ Perangkat Daerah;
c. Penyedia yang telah ditunjuk sebagai Konsultan
perancang/pengawas/manajemen konstruksi
bertindak sebagai pelaksana Pekerjaan Konstruksi yang
dirancang/diawasinya;
d. Konsultan manajemen konstruksi berperan sebagai
Konsultan Perancang dan/atau Konsultan Pengawas;
e. PPK/Pejabat Penandatangan Kontrak/Pokja Pemilihan,
baik langsung maupun tidak langsung mengendalikan
atau menjalankan badan usaha peserta;
f. Beberapa badan usaha yang mengikuti Seleksi yang
sama, dikendalikan baik langsung maupun tidak
langsung oleh pihak yang sama, dan/atau kepemilikan
sahamnya lebih dari 50% (lima puluh persen) dikuasai
oleh pemegang saham yang sama.

5.3 Peserta dilarang melibatkan pegawai


Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah sebagai
pimpinan/pengurus badan usaha dan/atau tenaga kerja
kecuali cuti di luar tanggungan Negara.

5.4 Peserta yang terbukti melanggar ketentuan pertentangan


kepentingan, maka digugurkan sebagai peserta.

6. Peserta Sanksi daftar hitam diberikan kepada peserta


Pemilihan/ pemilihan/Penyedia apabila:
Penyedia Yang a. peserta pemilihan menyampaikan dokumen atau
Dikenakan keterangan palsu/tidak benar untuk memenuhi
Sanksi Daftar persyaratan yang ditentukan dalam Dokumen Pemilihan;
Hitam b. peserta pemilihan terindikasi melakukan persekongkolan
dengan peserta lain untuk mengatur harga penawaran;
c. peserta pemilihan terindikasi melakukan korupsi, kolusi,
dan/atau nepotisme dalam pemilihan Penyedia;
d. peserta pemilihan yang mengundurkan diri dengan alasan
yang tidak dapat diterima Pokja Pemilihan;
e. Pemenang Pemilihan mengundurkan diri sebelum
penandatanganan Kontrak dengan alasan yang tidak dapat
diterima oleh PPK/Pejabat Penandatangan Kontrak; atau

Paraf I Paraf II Paraf III


- 10 -

f. Penyedia yang tidak melaksanakan kontrak, tidak


menyelesaikan pekerjaan, atau dilakukan pemutusan
kontrak secara sepihak oleh Pejabat Penandatangan Kontrak
yang disebabkan oleh kesalahan Penyedia Barang/Jasa.

7. Pendayagunaan 7.1 Peserta berkewajiban untuk menyampaikan penawaran


Tenaga Ahli yang mengutamakan tenaga ahli dalam negeri.
dan Produksi
Dalam Negeri 7.2 Dalam pelaksanaan pekerjaan jasa konsultansi
dimungkinkan menggunakan komponen berupa tenaga
ahli dan perangkat lunak yang berasal dari luar negeri
(impor) dengan ketentuan:
a. penggunaan tenaga ahli asing dilakukan semata-mata
untuk mencukupi kebutuhan jenis keahlian yang
belum dapat diperoleh di Indonesia, disusun
berdasarkan keperluan yang nyata, dan diusahakan
secara terencana untuk semaksimal mungkin
terjadinya alih pengalaman/keahlian dari tenaga ahli
asing tersebut ke tenaga Indonesia;
b. komponen berupa perangkat lunak yang diproduksi di
dalam negeri belum memenuhi persyaratan; dan/atau
c. semaksimal mungkin menggunakan jasa pelayanan
yang ada di dalam negeri, seperti jasa asuransi,
angkutan, ekspedisi, perbankan, dan pemeliharaan.

8. Sertifikat 8.1 Setiap tenaga ahli yang akan melaksanakan pekerjaan


Kompetensi wajib memiliki sertifikat kompetensi kerja.
Kerja
8.2 Sertifikat Kompetensi Kerja untuk personel inti Tenaga Ahli
yang ditawarkan dalam dokumen penawaran dibuktikan
saat penyerahan personel setelah penandatanganan
Kontrak.

8.3 Sertifikat Kompetensi Kerja tidak dievaluasi dan tidak


dibuktikan pada saat pemilihan.

8.4 Dalam hal Sertifikat Kompetensi Kerja tidak dapat


dibuktikan sesuai yang disyaratkan dalam KAK untuk
personel inti Tenaga Ahli yang diusulkan dalam Dokumen
Penawaran, maka pada saat penyerahaan lokasi kerja dan
personel:
a. Pejabat Penandatangan Kontrak meminta Penyedia
untuk mengganti dengan personel inti Tenaga Ahli yang
memenuhi persyaratan yang sudah ditentukan.
b. Penyedia wajib mengganti dengan personel inti Tenaga
Ahli yang memenuhi persyaratan yang sudah
ditentukan.

9. Satu Penawaran 9.1 Setiap peserta, tunggal/atas nama sendiri maupun sebagai
Tiap Peserta anggota KSO hanya boleh menyampaikan satu penawaran
untuk satu paket pekerjaan.
9.2 Peserta KSO sebagaimana dimaksud pada angka 9.1 adalah
Peserta yang mendaftar dan memasukkan penawaran.

B. DOKUMEN SELEKSI

Paraf I Paraf II Paraf III


- 11 -

10. Isi Dokumen 10.1 Dokumen Seleksi terdiri dari:


Seleksi a. Undangan
b. Umum;
c. Instruksi Kepada Peserta;
d. Lembar Data Pemilihan;
e. Kerangka Acuan Kerja (KAK);
f. Bentuk Dokumen Penawaran;
a) Penawaran Administrasi dan Teknis (file I);
a) Dokumen Penawaran Administrasi; dan
b) Dokumen Penawaran Teknis.
b) Dokumen Penawaran Biaya (file II).
g. Bentuk Rancangan Kontrak; (sudah dilengkapi isiannya
oleh PPK)
a) Surat Perjanjian;
b) Syarat-Syarat Umum Kontrak;
c) Syarat-Syarat Khusus Kontrak.
h. Daftar Keluaran dan Harga;
i. Contoh Bentuk Dokumen lain:
1) SPPBJ;
2) SPMK;
3) Jaminan Uang Muka (apabila dipersyaratkan).

10.2 Peserta berkewajiban memeriksa keseluruhan isi Dokumen


Seleksi ini. Kelalaian menyampaikan Dokumen Penawaran
yang tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam
Dokumen Seleksi merupakan risiko peserta.

11. Bahasa Dokumen Seleksi beserta seluruh korespondensi tertulis dalam


Dokumen proses pemilihan menggunakan Bahasa Indonesia.
Seleksi

12. Pemberian 12.1 Pemberian penjelasan dilakukan melalui SPSE sesuai


Penjelasan jadwal dalam SPSE.

12.2 Peserta yang tidak aktif/membuka SPSE dan/atau tidak


bertanya pada saat pemberian penjelasan tidak dapat
dijadikan dasar untuk menolak/menggugurkan
penawaran.

12.3 Pokja Pemilihan memberikan informasi yang dianggap


penting terkait dengan Dokumen Seleksi.

12.4 Pokja Pemilihan dapat didampingi oleh PA/KPA/PPK/Tim


Teknis/tim ahli atau tenaga ahli dalam pemberian
penjelasan.

12.5 Apabila diperlukan, Pokja Pemilihan melalui tim atau


tenaga ahli pemberi penjelasan teknis yang ditunjuk dapat
memberikan penjelasan lanjutan dengan cara melakukan
peninjauan lapangan. Biaya yang diperlukan peserta dalam
rangka peninjauan lapangan ditanggung oleh masing-
masing peserta.

12.6 Pokja Pemilihan segera menjawab setiap pertanyaan yang


masuk, kecuali untuk substansi pertanyaan yang telah
dijawab.

Paraf I Paraf II Paraf III


- 12 -

12.7 Apabila diperlukan, Pokja Pemilihan dapat memberikan


penjelasan ulang.

12.8 Apabila diperlukan, Pokja Pemilihan pada saat


berlangsungnya pemberian penjelasan dapat menambah
waktu batas akhir tahapan tersebut sesuai dengan
kebutuhan.

12.9 Dalam hal waktu tahap penjelasan telah berakhir, peserta


tidak dapat mengajukan pertanyaan namun Pokja
Pemilihan masih mempunyai tambahan waktu untuk
menjawab pertanyaan yang masuk pada akhir jadwal.

12.10 Kumpulan tanya jawab pada saat pemberian penjelasan


dalam SPSE merupakan Berita Acara Pemberian Penjelasan
(BAPP).

12.11 Jika dilaksanakan peninjauan lapangan dapat dibuat Berita


Acara Pemberian Penjelasan Lanjutan dan diunggah
melalui SPSE.

12.12 Berita` Acara Pemberian Penjelasan Lapangan menjadi


bagian Berita Acara Pemberian Penjelasan (BAPP).

13. Perubahan 13.1 Apabila pada saat pemberian penjelasan terdapat hal-
Dokumen hal/ketentuan baru atau perubahan yang perlu ditampung,
Seleksi maka Pokja Pemilihan menuangkan ke dalam Adendum
Dokumen Seleksi yang menjadi bagian tidak terpisahkan
dari Dokumen Seleksi.

13.2 Perubahan rancangan kontrak, KAK, gambar dan/atau HPS,


harus mendapatkan persetujuan PPK atau PA/KPA (dalam
hal tidak ditunjuk PPK) sebelum dituangkan dalam
Adendum Dokumen Seleksi.

13.3 Apabila ketentuan baru atau perubahan penting tersebut


tidak dituangkan dalam Adendum Dokumen Seleksi maka
ketentuan baru atau perubahan tersebut dianggap tidak ada
dan ketentuan yang berlaku adalah yang tercantum dalam
Dokumen Seleksi yang awal.

13.4 Setelah Pemberian Penjelasan dan sebelum batas akhir


waktu penyampaian penawaran, Pokja Pemilihan dapat
menetapkan Adendum Dokumen Seleksi, berdasarkan
informasi baru yang mempengaruhi substansi Dokumen
Seleksi.

13.5 Setiap Adendum yang ditetapkan merupakan bagian yang


tidak terpisahkan dari Dokumen Seleksi.

13.6 Pokja Pemilihan mengumumkan Adendum Dokumen Seleksi


dengan cara mengunggah (upload) Adendum Dokumen
Seleksi melalui SPSE paling kurang 3 (tiga) hari kalender,
diakhiri pada hari kerja dan jam kerja, sebelum batas akhir
penyampaian penawaran. Apabila Pokja Pemilihan akan
mengunggah (upload) adendum Dokumen Seleksi kurang
dari 3 (tiga) hari kalender sebelum batas akhir penyampaian
penawaran, maka Pokja Pemilihan wajib memperpanjang

Paraf I Paraf II Paraf III


- 13 -

batas akhir penyampaian penawaran diakhiri pada hari


kerja dan jam kerja.

13.7 Peserta mengunduh (download) Adendum Dokumen Seleksi


yang diunggah (upload) Pokja Pemilihan pada SPSE (apabila
ada).

14. Tambahan Apabila adendum Dokumen Seleksi mengakibatkan kebutuhan


Waktu penambahan waktu penyiapan dokumen penawaran maka Pokja
Penyampaian Pemilihan memperpanjang batas akhir penyampaian penawaran.
Dokumen
Penawaran
C. PENYIAPAN DOKUMEN PENAWARAN

15. Biaya dalam 15.1 Peserta menanggung semua biaya dalam penyiapan dan
Penyiapan penyampaian penawaran.
Penawaran
15.2 Pokja Pemilihan tidak bertanggungjawab atas kerugian
apapun yang ditanggung oleh peserta.

16. Bahasa 16.1 Semua Dokumen Penawaran harus menggunakan Bahasa


Dokumen Indonesia.
Penawaran
16.2 Dokumen penunjang yang terkait dengan Dokumen
Penawaran dapat menggunakan Bahasa Indonesia atau
bahasa asing.

16.3 Dokumen penunjang yang berbahasa asing perlu disertai


terjemahan dalam Bahasa Indonesia. Dalam hal terjadi
perbedaan penafsiran, maka yang berlaku adalah dokumen
penunjang yang berbahasa asing.

17. Dokumen 17.1 Dokumen Penawaran meliputi:


Penawaran a. Penawaran Administrasi dan Teknis (file I); dan
b. Penawaran Biaya (file II).
17.2 Dokumen Penawaran Administrasi dan Teknis meliputi:
a. Dokumen penawaran administrasi, berupa surat
penawaran sesuai pada SPSE;
b. Dokumen Penawaran Teknis yang terdiri atas:
1) Data pengalaman perusahaan, terdiri dari:
a) pengalaman melaksanakan pekerjaan sejenis
dalam kurun waktu 10 (sepuluh) tahun
terakhir;
b) pengalaman melaksanakan pekerjaan di
provinsi lokasi kegiatan dalam kurun waktu
10 (sepuluh) tahun terakhir;
c) nilai pekerjaan sejenis tertinggi dalam kurun
waktu 10 (sepuluh) tahun terakhir.
Dengan ketentuan:
a) Pengalaman perusahaan yang telah dibuktikan
pada saat pembuktian kualifikasi, maka tetap
diperhitungkan meskipun tidak disampaikan
kembali dalam dokumen penawaran;
b) Peserta dapat menyampaikan tambahan
pengalaman perusahaan selain dari yang
sudah dibuktikan pada saat pembuktian
kualifikasi. Tambahan pengalaman
Paraf I Paraf II Paraf III
- 14 -

perusahaan harus dilampiri dengan bukti


kontrak dan bukti serah terima
pekerjaan/referensi dari pemberi kerja/bukti
pembayaran terakhir/bukti potong pajak
pembayaran terakhir. Apabila tidak disertai
bukti kontrak dan/atau bukti serah terima
pekerjaan/referensi dari pemberi kerja/bukti
pembayaran terakhir/bukti potong pajak
pembayaran terakhir maka tidak dinilai.
2) Proposal Teknis, terdiri dari:
a) Pemahaman atas jasa layanan yang tercantum
dalam KAK;
b) Metodologi pelaksanaan pekerjaan;
c) Penyajian Hasil Kerja; dan
d) Gagasan Baru.
3) Kualifikasi tenaga ahli, terdiri dari :
a) Daftar Riwayat Hidup personel yang diusulkan;
b) Kontrak/Referensi dari Pengguna jasa;
c) Surat pernyataan kesediaan untuk ditugaskan;
d) Pindaian (scan) ijazah asli atau legalisir; dan
e) Bukti potong/lapor pajak PPh Pasal 21 Form
1721 atau Form 1721-A1 apabila tenaga ahli
yang diusulkan adalah tenaga ahli tetap.

17.3 Dokumen Penawaran Biaya terdiri atas:


a. Penawaran biaya sesuai pada SPSE;
b. Daftar Keluaran dan Harga;
c. Rincian Komponen Remunerasi Personel.

18. Biaya 18.1 Total biaya penawaran ditulis dalam angka dan huruf,
Penawaran dengan ketentuan:
a. Apabila ada perbedaan penulisan antara angka dan
huruf maka yang diakui adalah tulisan huruf;
b. Apabila nilai yang tertulis dalam angka jelas
sedangkan nilai dalam huruf tidak jelas dan/atau
tidak bermakna dan/atau salah maka yang diakui
adalah yang tertulis dalam angka;
c. Apabila nilai yang tertulis dalam angka dan yang
tertulis dalam huruf tidak jelas dan/atau tidak
bermakna dan/atau salah maka penawaran
dinyatakan gugur.

18.2 Peserta mencantumkan biaya keluaran/output dan biaya


total untuk setiap keluaran/output pekerjaan dalam Daftar
Keluaran dan Harga. Jika harga keluaran/output ditulis nol
atau tidak dicantumkan maka keluaran/output tersebut
dianggap telah termasuk dalam biaya total dan
keluaran/output tersebut tetap harus dilaksanakan.

18.3 Biaya tidak langsung (overhead cost) dan keuntungan serta


semua pajak, bea, retribusi, dan pungutan lain yang sah
harus dibayar oleh penyedia untuk pelaksanaan paket
pekerjaan jasa konsultansi konstruksi ini diperhitungkan
dalam total biaya penawaran.

19. Mata Uang 19.1 Semua biaya dalam penawaran harus dalam bentuk mata
Penawaran uang sebagaimana tercantum dalam LDP.

Paraf I Paraf II Paraf III


- 15 -

dan Cara 19.2 Pembayaran atas prestasi pekerjaan jasa konsultansi


Pembayaran konstruksi ini dilakukan sesuai dengan cara sebagaimana
tercantum dalam LDP dan diuraikan dalam Syarat-Syarat
Umum Kontrak/Syarat-Syarat Khusus Kontrak.

20. Masa Berlaku 20.1 Masa berlaku penawaran dan Jangka waktu pelaksanaan
Penawaran sesuai dengan ketentuan sebagaimana tercantum dalam
dan Jangka LDP.
Waktu
Pelaksanaan 20.2 Apabila evaluasi penawaran belum selesai dilaksanakan,
sebelum akhir masa berlakunya penawaran, Pokja
Pemilihan meminta kepada seluruh peserta secara tertulis
untuk memperpanjang masa berlakunya penawaran dalam
jangka waktu tertentu dan diperhitungkan paling kurang
sampai perkiraan tanggal penandatanganan kontrak.

20.3 Apabila penetapan pemenang telah disampaikan dan tidak


ada sanggah, tetapi DIPA/DPA belum disahkan/ditetapkan,
Pokja Pemilihan meminta secara tertulis kepada pemenang
seleksi untuk memperpanjang masa berlakunya penawaran
dalam jangka waktu tertentu dan diperhitungkan paling
kurang sampai perkiraan tanggal penandatanganan
kontrak.

20.4 Berkaitan dengan klausul 20.2 dan 20.3, maka peserta


dapat:
a. menyetujui permintaan tersebut tanpa mengubah
penawaran;
b. menolak permintaan tersebut dan dapat
mengundurkan diri secara tertulis dengan tidak
dikenakan sanksi.

D. PENYAMPAIAN DOKUMEN PENAWARAN

21. Penyampaian 21.1 Peserta menyampaikan Dokumen Penawaran kepada Pokja


Dokumen Pemilihan, dengan jadwal sebagaimana tercantum dalam
Penawaran SPSE, dengan ketentuan:
a. Peserta Seleksi menyampaikan penawaran file I dan
melampirkan dokumen pendukung. Dokumen
penawaran file I dienkripsi dan dikirim.
b. Selanjutnya, peserta Seleksi menyampaikan penawaran
file II dan melampirkan dokumen pendukung.
Dokumen penawaran file II dienkripsi dan dikirim.

21.2 Peserta dapat mengunggah Dokumen Penawaran secara


berulang sebelum batas akhir waktu pemasukan Dokumen
Penawaran. Dokumen Penawaran terakhir akan
menggantikan Dokumen Penawaran yang telah terkirim
sebelumnya.

21.3 Surat Penawaran dan/atau Dokumen lain sebagai bagian


dari Dokumen Penawaran yang diunggah (upload) ke
dalam SPSE dianggap sah sebagai dokumen elektronik dan
dianggap telah disetujui dan ditandatangani secara
elektronik oleh pemimpin/direktur perusahaan atau kepala
cabang perusahaan yang diangkat oleh kantor pusat yang
dibuktikan dengan dokumen otentik atau pejabat yang
menurut perjanjian kerja sama adalah yang berhak
Paraf I Paraf II Paraf III
- 16 -

mewakili perusahaan yang bekerja sama atau pihak yang


diberi kuasa oleh pemimpin atau direktur perusahaan yang
nama pemberi kuasanya tercantum dalam akta
pendirian/perubahan.

21.4 Pengguna SPSE wajib mengetahui dan melaksanakan


ketentuan penggunaan sistem pengaman dokumen yang
melekat pada SPSE.

21.5 Untuk Peserta yang berbentuk KSO, penyampaian


penawaran dilakukan oleh badan usaha yang ditunjuk
mewakili KSO/leadfirm KSO.

21.6 Dengan menyampaikan penawaran dalam SPSE, maka


peserta menyatakan:
a. telah mematuhi ketentuan terkait standar remunerasi
minimal untuk setiap personel Tenaga Ahli yang
diusulkan. Apabila di kemudian hari ditemukan data
lain/keterangan yang berbeda bersedia dikenakan
sanksi administrasi dan sanksi sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan;
b. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan yang ditawarkan
tidak melebihi jangka waktu sebagaimana tercantum
dalam LDP.

22. Batas Akhir 22.1 Penawaran disampaikan melalui SPSE sesuai jadwal pada
Waktu SPSE.
Penyampaian
Penawaran 22.2 Pokja Pemilihan tidak diperkenankan mengubah waktu
batas akhir penyampaian penawaran kecuali:
a. keadaan kahar;
b. terjadi gangguan teknis SPSE;
c. perubahan Dokumen Seleksi yang mengakibatkan
kebutuhan penambahan waktu penyiapan Dokumen
Penawaran; atau
d. tidak ada peserta yang menyampaikan penawaran
sampai dengan batas akhir penyampaian penawaran.

22.3 Dalam hal Pokja Pemilihan mengubah waktu batas akhir


penyampaian penawaran maka harus
menyampaikan/menginformasikan alasan yang dapat
dipertanggungjawabkan kepada peserta melalui SPSE.

22.4 Dalam hal setelah batas akhir penyampaian penawaran


tidak ada peserta yang menyampaikan penawaran, Pokja
Pemilihan dapat memperpanjang batas akhir jadwal
penyampaian penawaran.

22.5 Perpanjangan batas akhir jadwal penyampaian penawaran


jangka waktu sebagaimana dimaksud pada klausul 22.4
dilakukan pada hari yang sama dengan batas akhir
penyampaian penawaran.

23. Dokumen Dokumen Penawaran yang disampaikan setelah batas akhir


Penawaran waktu penyampaian penawaran tidak diterima.
Terlambat

E. PEMBUKAAN, EVALUASI PENAWARAN, DAN PENGUMUMAN PERINGKAT TEKNIS


Paraf I Paraf II Paraf III
- 17 -

24. Pembukaan 24.1 Ketentuan umum pembukaan dokumen penawaran sebagai


Dokumen berikut:
Penawaran a. Jadwal pembukaan penawaran sebagaimana tercantum
Administrasi dalam SPSE.
dan Teknis b. Pokja Pemilihan mengunduh (download) dan melakukan
(File I) dekripsi file penawaran dengan menggunakan sistem
pengaman dokumen.
c. Pokja Pemilihan menyampaikan file penawaran yang
tidak dapat didekripsi, tidak dapat dibuka, atau rusak
(corrupt) kepada unit kerja yang melaksanakan fungsi
layanan pengadaan secara elektronik untuk mendapat
keterangan dan bila dianggap perlu unit kerja yang
melaksanakan fungsi layanan pengadaan secara
elektronik dapat menyampaikan file penawaran tersebut
kepada LKPP.
d. Apabila berdasarkan keterangan dari unit kerja yang
melaksanakan fungsi layanan pengadaan secara
elektronik atau LKPP file penawaran tidak dapat
didekripsi, tidak dapat dibuka, atau rusak (corrupt) maka
Pokja Pemilihan dapat menetapkan bahwa file penawaran
tersebut tidak memenuhi syarat. Namun apabila
berdasarkan unit kerja yang melaksanakan fungsi
layanan pengadaan secara elektronik atau LKPP file
penawaran dapat dibuka, maka Pokja Pemilihan
melanjutkan proses evaluasi atas dokumen penawaran
tersebut.

24.2 Pokja Pemilihan tidak boleh menggurkan penawaran pada


waktu pembukaan penawaran, kecuali untuk file
penawaran yang sudah dipastikan tidak dapat dibuka
berdasarkan keterangan unit kerja yang melaksanakan
fungsi layanan pengadaan secara elektronik atau LKPP.

24.3 Apabila penawaran yang masuk kurang dari 3 (tiga) peserta


maka proses pemilihan penyedia tetap dilanjutkan.

25. Evaluasi 25.1 Ketentuan umum dalam melakukan evaluasi sebagai berikut:
Administrasi a. Pokja Pemilihan dilarang menambah, mengurangi,
dan Teknis mengganti, dan/atau mengubah kriteria dan persyaratan
(File I) yang telah ditetapkan dalam Dokumen Seleksi ini;
b. Pokja Pemilihan dan/atau peserta dilarang menambah,
mengurangi, mengganti, dan/atau mengubah isi
Dokumen Penawaran;
c. Penawaran yang memenuhi syarat adalah penawaran
yang sesuai dengan ketentuan, syarat-syarat, dan ruang
lingkup serta kualifikasi tenaga ahli yang ditetapkan
dalam Dokumen Seleksi, tanpa ada penyimpangan yang
bersifat penting/pokok atau penawaran bersyarat;
d. Penyimpangan yang bersifat penting/pokok atau
penawaran bersyarat adalah:
1) Penyimpangan Dokumen Penawaran dari Dokumen
Seleksi yang mempengaruhi lingkup, kualitas, dan
hasil/kinerja pekerjaan; dan/atau
2) Penawaran dari peserta dengan persyaratan
tambahan di luar ketentuan Dokumen Seleksi yang
akan menimbulkan persaingan usaha tidak sehat

Paraf I Paraf II Paraf III


- 18 -

dan/atau tidak adil di antara peserta yang memenuhi


syarat.
e. Pokja Pemilihan dilarang menggugurkan penawaran
dengan alasan kesalahan yang tidak substansial, misalnya
kesalahan pengetikan, penyebutan sebagian nama atau
keterangan, surat penawaran tidak berkop perusahaan,
dan/atau tidak berstempel.
f. Para pihak dilarang mempengaruhi atau melakukan
intervensi kepada Pokja Pemilihan selama proses evaluasi.
g. Pokja Pemilihan melakukan pemeriksaan terkait
persaingan usaha yang tidak sehat dan pengaturan
bersama/kolusi/tindakan yang terindikasi
persekongkolan antar peserta pada setiap tahap evaluasi.
h. Indikasi persekongkolan antar peserta sebagaimana
dimaksud pada klausul 25.1 huruf g harus dipenuhi
sekurang-kurangnya 2 (dua) indikasi di bawah ini:
1) Terdapat kesamaan dokumen teknis, antara lain:
metode kerja, bahan, alat, analisa pendekatan
teknis, harga satuan, spesifikasi barang yang
ditawarkan (merk/tipe/jenis) dan/atau dukungan
teknis.
2) para peserta yang terindikasi persekongkolan
memasukkan penawaran dengan nilai penawaran
mendekati HPS dan/atau hampir sama.
3) adanya keikutsertaan beberapa Peserta yang berada
dalam 1 (satu) kendali.
4) adanya kesamaan/kesalahan isi dokumen
penawaran, antara lain kesamaan/kesalahan
pengetikan, susunan, dan format penulisan.
i. Pokja Pemilihan melakukan evaluasi pertentangan
kepentingan sebagaimana dimaksud pada angka 5.2
terhadap pemenang dan pemenang cadangan (apabila
ada) berdasarkan:
1) akta pendirian perusahaan dan perubahan terakhir;
2) Informasi dari PPK/Pejabat Penandatangan Kontrak
terkait penyedia yang menjadi konsultan
perancang/pengawas/manajemen konstruksi;
dan/atau
3) Informasi dari pihak lain yang disampaikan kepada
Pokja Pemilihan (apabila ada).
j. Apabila dalam evaluasi ditemukan bukti adanya
persaingan usaha yang tidak sehat dan/atau terjadi
pengaturan bersama (kolusi/persekongkolan) antara
peserta, Pokja Pemilihan, UKPBJ, PPK/Pejabat
Penandatangan Kontrak dan/atau pihak lain yang
terlibat, dengan tujuan untuk memenangkan salah satu
peserta, maka:
1) peserta yang ditunjuk sebagai calon pemenang dan
peserta lain yang terlibat dikenakan Sanksi Daftar
Hitam;
2) anggota Pokja Pemilihan, PPK/Pejabat
Penandatangan Kontrak dan/atau pihak yang terlibat
persekongkolan dikenakan sanksi sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
3) proses evaluasi tetap dilanjutkan dengan menetapkan
peserta lainnya yang tidak terlibat (apabila ada); dan
4) apabila tidak ada peserta lain sebagaimana dimaksud
pada angka 3), maka seleksi dinyatakan gagal.
Paraf I Paraf II Paraf III
- 19 -

25.2 Evaluasi penawaran dilakukan dengan metode Kualitas dan


Biaya.

25.3 Pokja melakukan evaluasi Dokumen Penawaran


berdasarkan data yang diunggah (upload) dalam SPSE.

25.4 Pokja Pemilihan melakukan evaluasi penawaran file I yang


meliputi:
a. evaluasi administrasi; dan
b. evaluasi teknis.

25.5 Evaluasi Administrasi:


a. evaluasi administrasi meliputi pemeriksaan kelengkapan
dokumen penawaran administrasi dan dokumen
penawaran teknis;
b. penawaran dinyatakan memenuhi persyaratan
administrasi, apabila Penawaran lengkap sesuai yang
diminta/dipersyaratkan;
c. Pokja Pemilihan dapat melakukan klarifikasi terhadap
hal-hal yang kurang jelas dan meragukan namun tidak
boleh mengubah substansi;
d. Evaluasi administrasi menghasilkan dua kesimpulan,
yaitu memenuhi syarat administrasi atau tidak memenuhi
syarat administrasi;
e. Apabila hanya ada 1 (satu) atau 2 (dua) peserta yang
memenuhi persyaratan administrasi maka evaluasi tetap
dilanjutkan dengan evaluasi teknis;
f. Apabila tidak ada peserta yang memenuhi persyaratan
administrasi maka seleksi dinyatakan gagal.

25.6 Evaluasi Teknis:


a. Evaluasi teknis dilakukan terhadap peserta yang
memenuhi persyaratan administrasi.
b. Unsur-unsur yang dievaluasi berdasarkan KAK dan
kriteria evaluasi yang ditetapkan dalam Lembar Kriteria
Evaluasi;
c. Evaluasi teknis dilakukan dengan cara memberikan nilai
angka tertentu pada setiap kriteria yang dinilai
berdasarkan bobot yang telah ditetapkan sebagaimana
tercantum dalam Lembar Kriteria Evaluasi, kemudian
membandingkan jumlah perolehan nilai dari para
peserta, dengan ketentuan:
1) unsur-unsur pokok yang dinilai adalah:
a) pengalaman perusahaan (bobot nilai antara 15%
- 30%);
b) proposal teknis (bobot nilai antara 20% - 35%);
c) kualifikasi tenaga ahli (bobot nilai antara 50-
65%).
d) jumlah pembobotan a)+b)+c) =100%.
2) bobot masing-masing unsur ditetapkan oleh Pokja
Pemilihan berdasarkan jenis pekerjaan yang akan
dilaksanakan.
3) Pokja Pemilihan menentukan ambang batas nilai
teknis (passing grade) untuk masing-masing unsur
kecuali unsur pengalaman perusahaan;

Paraf I Paraf II Paraf III


- 20 -

4) Pokja Pemilihan menentukan ambang batas nilai


teknis (passing grade) dari nilai total;
5) Kriteria evaluasi, nilai ambang batas (passing grade)
sebagaimana tercantum dalam Lembar Kriteria
Evaluasi.
d. Penilaian terhadap unsur Pengalaman Perusahaan
dilakukan dengan ketentuan:
1) Pengalaman perusahaan yang telah dibuktikan pada
saat pembuktian kualifikasi, digunakan dalam
penilaian terhadap pengalaman perusahaan;
2) Apabila terdapat data pengalaman tambahan yang
belum dibuktikan saat pembuktian kualifikasi, maka
harus dilampiri dengan bukti kontrak beserta
adendumnya (apabila ada) dan bukti serah terima
pekerjaan dan/atau bukti serah terima
pekerjaan/referensi dari pemberi kerja/bukti
pembayaran terakhir/bukti potong pajak
pembayaran terakhir. Apabila tidak disertai bukti
kontrak beserta adendumnya (apabila ada) dan/atau
bukti serah terima pekerjaan/referensi dari pemberi
kerja/bukti pembayaran terakhir/bukti potong pajak
pembayaran terakhir maka tidak dinilai;
3) sub unsur Pengalaman Perusahaan yang dinilai
adalah:
a) pengalaman melaksanakan pekerjaan sejenis
dalam kurun waktu 10 (sepuluh) tahun terakhir
(Bobot 7-12%);
b) pengalaman melaksanakan pekerjaan di provinsi
lokasi kegiatan dalam kurun waktu 10 (sepuluh)
tahun terakhir (Bobot 3-8%);
c) nilai pekerjaan sejenis tertinggi dalam kurun
waktu 10 (sepuluh) tahun terakhir (Bobot 5-
10%).
4) bobot masing-masing sub unsur ditetapkan oleh
Pokja Pemilihan berdasarkan jenis pekerjaan yang
akan dilaksanakan sebagaimana tercantum dalam
Lembaga Kriteria Evaluasi.
e. Penilaian terhadap unsur Proposal Teknis dilakukan atas:
1) pemahaman perusahaan peserta atas lingkup
pekerjaan/jasa layanan yang diminta dalam KAK,
pemahaman atas sasaran/tujuan, kualitas
metodologi, dan hasil kerja;
2) sub unsur Proposal teknis yang dinilai adalah:
a) pemahaman atas jasa layanan yang tercantum
dalam KAK dan pemahaman atas
sasaran/tujuan, penilaian terutama meliputi:
pengertian terhadap sasaran/tujuan kegiatan,
lingkup serta jasa konsultansi yang diperlukan
(aspek-aspek utama yang diindikasikan dalam
KAK), dan pengenalan lapangan (bobot 4-9%);
b) kualitas metodologi, penilaian terutama
meliputi: ketepatan menganalisis masalah dan
langkah pemecahan yang diusulkan dengan
tetap mengacu kepada persyaratan KAK,
konsistensi antara metodologi dengan rencana
kerja, tanggapan terhadap KAK khususnya
mengenai data yang tersedia, uraian penugasan
tenaga ahli, jangka waktu pelaksanaan, laporan-

Paraf I Paraf II Paraf III


- 21 -

laporan yang disyaratkan, program kerja, jadwal


pekerjaan, jadwal penugasan, organisasi, dan
kebutuhan fasilitas penunjang (bobot 10-18%);
c) hasil kerja (deliverable), penilaian meliputi
antara lain: analisis, gambar-gambar kerja,
spesifikasi teknis, perhitungan teknis, dan
laporan-laporan (bobot 4-8%);
d) Peserta yang mengajukan gagasan baru yang
meningkatkan kualitas keluaran yang
diinginkan dalam KAK diberikan nilai lebih
(bobot 2%)
3) bobot masing-masing sub unsur ditetapkan oleh
Pokja Pemilihan berdasarkan jenis pekerjaan sesuai
dengan yang tercantum dalam Lembar Kriteria
Evaluasi.
f. Penilaian unsur Kualifikasi Tenaga Ahli dilakukan dengan
ketentuan:
1) penilaian dilakukan terhadap tenaga ahli yang
diusulkan untuk melaksanakan pekerjaan dengan
memperhatikan persyaratan di dalam KAK;
2) seorang Tenaga Ahli hanya dinilai untuk satu jabatan
tertentu yang berkesesuaian dengan karakteristik
pekerjaan dalam periode waktu yang sama;
3) tenaga ahli yang ditawarkan harus dilengkapi
dengan Surat Pernyataan Kesediaan untuk tenaga
ahli yang ditandatangani di atas meterai oleh Tenaga
Ahli yang bersangkutan. Apabila tidak dilengkapi
dan/atau tidak ditandatangani, maka penilaian
tenaga ahli yang bersangkutan diberi nilai 0 (nol).
4) surat pernyataan yang tidak diberi meterai tidak
digugurkan, peserta diminta untuk membayar denda
Bea Meterai pada tahap Klarifikasi dan Negosiasi
apabila telah ditetapkan sebagai pemenang.
5) apabila ditemukan pemalsuan terhadap surat
pernyataan dan/atau dokumen pendukung tenaga
ahli lainnya, maka penawaran dinyatakan gugur,
dan peserta dikenakan Sanksi Daftar Hitam.
6) tenaga Ahli yang ditawarkan tidak boleh berstatus
sebagai ASN aktif (kecuali sedang cuti di luar
tanggungan negara). Apabila Tenaga Ahli tersebut
berstatus sebagai ASN maka Tenaga Ahli yang
bersangkutan diberi nilai 0 (nol);
7) sub unsur yang dinilai pada Tenaga Ahli adalah:
a) tingkat dan jurusan pendidikan, yaitu lulusan
perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi
swasta yang telah diakreditasi, atau perguruan
tinggi luar negeri yang telah diakreditasi, disertai
dengan pindaian ijazah asli atau legalisir (bobot
10-15%).
Apabila tingkat dan jurusan pendidikan Tenaga
Ahli kurang dari yang dipersyaratkan dalam
KAK, atau tidak disertai dengan pindaian (scan)
ijazah asli atau legalisir maka nilai subunsur
pendidikan Tenaga Ahli yang bersangkutan
diberi nilai 0 (nol);
b) pengalaman kerja profesional seperti yang
disyaratkan dalam KAK, didukung dengan
referensi/kontrak sebelumnya. (bobot 30-40%)

Paraf I Paraf II Paraf III


- 22 -

Bagi Tenaga Ahli yang diusulkan sebagai


pemimpin/wakil pemimpin pelaksana pekerjaan
(team leader/co team leader) dinilai pula
pengalaman sebagai pemimpin/ wakil
pemimpin tim. Ketentuan penghitungan
pengalaman kerja profesional dilakukan sebagai
berikut:
(1) Khusus untuk pengalaman yang
menggunakan kontrak harga
satuan/waktu penugasan (time based)
tidak boleh terjadi tumpang tindih
(overlap), bila terjadi overlap yang
dihitung hanya salah satu (yang terbaik
berdasarkan Kesesuaian lingkup pekerjaan
dan posisi pengalaman kerja profesional);
(2) apabila terdapat perhitungan bulan
menurut Pokja Pemilihan lebih kecil dari
yang tertulis dalam penawaran, maka yang
diambil adalah perhitungan Pokja
Pemilihan. Apabila perhitungan Pokja
Pemilihan lebih besar dibandingkan
dengan yang tertulis dalam penawaran,
maka yang diambil adalah yang tertulis
dalam penawaran;
(3) apabila jangka waktu pengalaman kerja
profesional ditulis secara lengkap tanggal,
bulan, dan tahunnya maka pengalaman
kerja akan dihitung secara penuh (kecuali
bila terjadi overlap, maka bulan yang
overlap dihitung satu kali (khusus untuk
pengalaman yang menggunakan kontrak
harga satuan/waktu penugasan (time
based);
(4) apabila jangka waktu pengalaman kerja
profesional ditulis bulan dan tahunnya saja
(tanpa tanggal) maka pengalaman kerja
yang dihitung adalah total bulannya
dikurangi 1 (satu) bulan;
(5) apabila jangka waktu pengalaman kerja
profesional ditulis tahunnya saja (tanpa
tanggal dan bulan) maka pengalaman
kerja yang dihitung hanya 25 % dari total
bulannya;
(6) Kesesuaian lingkup pekerjaan, dan posisi
pengalaman kerja profesional
dibandingkan dengan yang dipersyaratkan
dalam KAK, dinilai dengan kriteria sebagai
berikut:
(a) lingkup pekerjaan:
i. sesuai (nilai 1);
ii. menunjang (nilai 0,75);
iii. terkait (nilai 0,5).
(b) posisi:
i. sesuai (nilai 1);
ii. tidak sesuai (nilai 0,5).
(c) nilai masing-masing kriteria
ditetapkan oleh Pokja dalam Lembar
Kriteria Evaluasi.
Paraf I Paraf II Paraf III
- 23 -

(7) Bulan kerja profesional yang didapatkan


dari angka (2), (3), (4), dan (5) dikalikan
dengan nilai kesesuaian lingkup pekerjaan
dan posisi yang didapatkan dari angka (6);
(8) Total seluruh bulan kerja profesional
dibagi dengan angka 12 (dua belas)
sehingga didapatkan jangka waktu
pengalaman kerja profesional seorang
Tenaga Ahli;
(9) Nilai jangka waktu pengalaman kerja
profesional Tenaga Ahli dicantumkan
dalam Lembar Kriteria Evaluasi;
(10) Dalam hal Tenaga Ahli yang diusulkan
pernah menjabat sebagai ASN, maka
pengalaman kerja semasa menjabat
sebagai ASN yang sesuai dengan lingkup
pekerjaan yang akan dilaksanakan dapat
diperhitungkan, dan dinilai kesesuaiannya
dengan lingkup pekerjaan “MENUNJANG”
dan posisi “TIDAK SESUAI”.
c) Status tenaga ahli yang diusulkan adalah tenaga
ahli tetap atau tenaga ahli tidak tetap, dengan
nilai sesuai dengan yang tercantum pada Lembar
Kriteria Evaluasi (bobot 5%) dengan ketentuan:
(1) Peserta menyampaikan bukti potong/lapor
pajak PPh Pasal 21 Form 1721 atau Form
1721-A1 yang mencantumkan nama jelas
serta nama perusahaan yang sama dengan
nama perusahaan peserta;
(2) Apabila bukti potong/lapor pajak PPh Pasal
21 Form 1721 atau Form 1721-A1 tidak
disampaikan atau tidak sesuai, maka status
tenaga ahli dinilai sebagai tenaga ahli tidak
tetap.
d) lain-lain: penguasaan Bahasa Inggris, Bahasa
Indonesia (bagi konsultan Asing), bahasa
setempat, aspek pengenalan (familiarity) atas
tata-cara, aturan, situasi, dan kondisi (custom)
setempat. Personel yang menguasai/memahami
aspek-aspek tersebut di atas diberikan nilai
secara proporsional (bobot 5%);
8) Bobot masing-masing sub unsur ditetapkan oleh
Pokja Pemilihan berdasarkan jenis pekerjaan yang
akan dilaksanakan sesuai dengan yang tercantum
dalam Lembar Kerja Evaluasi;
9) Kualifikasi dari tenaga ahli yang melebihi dari
kualifikasi yang dipersyaratkan dalam KAK tidak
mendapat tambahan nilai;
g. Penawaran dinyatakan lulus evaluasi teknis apabila
masing-masing unsur dan nilai total keseluruhan unsur
memenuhi ambang batas (passing grade) yang
ditentukan dalam Lembar Kerja Evaluasi;
h. Apabila dalam evaluasi teknis terdapat hal-hal yang
kurang jelas atau meragukan, Pokja Pemilihan
melakukan klarifikasi kepada peserta. Apabila
diperlukan, Pokja Pemilihan dapat meminta Peserta untuk
memperlihatkan dokumen asli pendukung penawaran
teknis. Dalam klarifikasi peserta tidak diperkenankan
Paraf I Paraf II Paraf III
- 24 -

mengubah substansi penawaran. Hasil klarifikasi dapat


menggugurkan penawaran;
i. Dalam hal klarifikasi dilakukan kepada peserta, peserta
yang tidak hadir atau tidak memberikan tanggapan atas
permintaan klarifkasi, maka menggugurkan penawaran;
j. Apabila hanya ada 1 (satu) atau 2 (dua) peserta yang lulus
evaluasi teknis, maka proses seleksi tetap dilanjutkan; dan
k. Apabila tidak ada peserta yang lulus evaluasi teknis maka
seleksi dinyatakan gagal.

25.7 Pokja Pemilihan membuat Berita Acara Hasil Evaluasi File I


yang paling sedikit memuat:
a. Tanggal dibuatnya berita acara;
b. Nama seluruh peserta;
c. Hasil evaluasi penawaran administrasi dan teknis
termasuk alasan ketidaklulusan peserta;
d. Nilai evaluasi teknis diurutkan mulai dari nilai tertinggi;
e. Ambang batas masing-masing unsur dan nilai total
teknis;
f. Jumlah peserta yang lulus dan tidak lulus pada setiap
tahapan evaluasi;
g. Keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu
mengenai pelaksanaan Seleksi; dan
h. Pernyataan bahwa Seleksi gagal apabila tidak ada
penawaran yang memenuhi syarat.

26. Pengumuman 26.1 Pokja Pemilihan menetapkan peringkat teknis dan


Hasil evaluasi menayangkan hasil evaluasi file I pada SPSE.
File I
26.2 Pengumuman peringkat teknis atau hasil evaluasi
administrasi dan teknis sekurang-kurangnya memuat:
a. nama paket pekerjaan;
b. nama dan alamat peserta;
c. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);
d. nilai teknis masing – masing peserta seleksi;
e. Ambang batas masing – masing unsur dan nilai total
teknis; dan
f. hasil evaluasi (kelulusan/ketidaklulusan).

27. Pembukaan 27.1 Pokja Pemilihan membuka penawaran file II milik peserta
Dokumen yang memenuhi persyaratan administrasi dan teknis.
Penawaran File
II 27.2 Pokja Pemilihan tidak boleh menggugurkan penawaran
pada waktu pembukaan Dokumen Penawaran file II, kecuali
penawaran file II tersebut berdasarkan keterangan dari LPSE
atau LKPP tidak dapat dibuka (didekripsi).
28. Evaluasi Biaya 28.1 Total penawaran biaya yang melebihi pagu anggaran tidak
(File II) menggugurkan penawaran sebelum dilakukan negosiasi
biaya.

28.2 Pokja Pemilihan melakukan perhitungan nilai penawaran


biaya terendah diberikan nilai tertinggi, sementara itu untuk
nilai penawaran biaya yang lain secara proporsional. Rumus
yang digunakan adalah sebagai berikut:

Keterangan :

Paraf I Paraf II Paraf III


- 25 -

NPi :Nilai Penawaran Biaya PTi


Biayai :Biaya Penawaran masing-masing peserta

28.3 Pokja Pemilihan menghitung nilai kombinasi antara nilai


penawaran teknis dan nilai penawaran biaya dengan cara
perhitungan sebagai berikut:

NKi = (NTi x bobot teknis) + (NBi x bobot biaya)


Keterangan:
NK = Nilai Kombinasi
NT = Nilai Teknis
NB = Nilai Biaya
28.4 Bobot masing-masing unsur ditetapkan oleh Pokja Pemilihan
berdasarkan jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai
dengan yang tercantum dalam LDP, dengan ketentuan
rentang pembobotan sebagai berikut:
a. bobot penawaran teknis sebesar 60% sampai 80%; atau
b. bobot penawaran biaya sebesar 20% sampai 40%.

28.5 Apabila terdapat 2 (dua) atau lebih peserta mendapatkan


nilai gabungan penawaran teknis dan penawaran biaya
yang sama maka penentuan peringkat peserta didasarkan
pada perolehan nilai teknis yang lebih tinggi dan hal ini
dicatat dalam Berita Acara.

28.6 Apabila berdasarkan perolehan nilai teknis sebagaimana


dimaksud pada klausul 28.5 masih terdapat 2 (dua) atau
lebih peserta mendapatkan nilai teknis yang sama, maka
penentuan peringkat peserta diantara peserta tersebut
selanjutnya didasarkan pada nilai pekerjaan sejenis yang
lebih tinggi dan hal ini dicatat dalam Berita Acara.

28.7 Pokja Pemilihan membuat dan menandatangani Berita Acara


Hasil Evaluasi File II yang paling sedikit memuat:
a. Nama dan alamat seluruh peserta;
b. Besaran penawaran biaya;
c. Hasil evaluasi penawaran biaya;
d. Jumlah peserta yang lulus dan tidak lulus pada evaluasi
biaya;
e. Tanggal dibuatnya berita acara;
f. Keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu; dan
g. Pernyataan bahwa Seleksi gagal apabila tidak ada
penawaran yang memenuhi syarat.

F. PENETAPAN PEMENANG

29. Penetapan 29.1 Penetapan pemenang terdiri dari pemenang, pemenang


Pemenang cadangan 1 (satu), dan pemenang cadangan 2 (dua).
Pemenang cadangan ditetapkan apabila ada.

29.2 Dalam hal peserta mengikuti seleksi beberapa paket


pekerjaan dalam waktu penetapan pemenang bersamaan
dan/atau sedang melaksanakan pekerjaan jasa konsultansi
lain/yang sedang berjalan, maka:
a. Apabila menawarkan Tenaga Ahli yang sama pada paket
pekerjaan lain/yang sedang berjalan, maka hanya dapat
Paraf I Paraf II Paraf III
- 26 -

ditetapkan sebagai pemenang, apabila setelah dilakukan


klarifikasi Tenaga Ahli tersebut tidak terikat/sudah
selesai melaksanakan pekerjaan pada paket tersebut saat
memulai pelaksanaan pekerjaan pada paket yang
sedang diseleksi;
b. Apabila menawarkan Tenaga Ahli yang sama untuk
beberapa seleksi yang diikuti dan dalam evaluasi
memenuhi persyaratan pada masing-masing paket
pekerjaan, maka hanya dapat ditetapkan sebagai
pemenang pada 1 (satu) paket pekerjaan setelah
dilakukan klarifikasi untuk menentukan Tenaga Ahli
tersebut akan ditempatkan, sedangkan untuk paket
pekerjaan lainnya dinyatakan tidak ada Tenaga Ahlinya
dan dinyatakan gugur;
c. ketentuan pada huruf a dan huruf b hanya dapat
ditetapkan sebagai pemenang pada 1 (satu) paket jasa
konsultansi, dikecualikan:
1) apabila Tenaga Ahli yang diusulkan berdasarkan
metode pelaksanaan pekerjaan tidak mengharuskan
untuk hadir setiap saat di lokasi pekerjaan, tidak
tumpang tindih (overlap) dengan kegiatan/paket
pekerjaan lain berdasarkan jadwal pelaksanaan
pekerjaan atau jadwal penugasan;
2) apabila ada personel cadangan yang diusulkan
dalam dokumen penawaran yang memenuhi syarat;
3) pada pekerjaan jasa konsultansi yang
menggunakan kontrak lumsum (paling banyak tiga
paket);
4) pada pekerjaan jasa konsultansi yang
menggunakan kontrak harga satuan/waktu
penugasan dengan ketentuan personel yang
diusulkan penugasannya tidak tumpang tindih
(overlap).

29.3 Penetapan pemenang dengan nilai pagu anggaran paling


banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah)
dilakukan oleh Pokja Pemilihan.

29.4 Untuk penetapan pemenang dengan nilai Pagu Anggaran


paling sedikit di atas Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar
rupiah) maka penetapan pemenang dilakukan dilakukan
oleh PA/KPA untuk pengadaan yang dibiayai APBN atau PA
untuk pengadaan yang dibiayai APBD, dengan tata cara
sebagai berikut :
a. Pokja Pemilihan mengusulkan pemenang pemilihan
kepada PA/KPA untuk ditetapkan melalui UKPBJ yang
ditembuskan kepada PPK/Pejabat Penandatangan
Kontrak dan APIP Kementerian/Lembaga/Pemerintah
Daerah yang bersangkutan.
b. PA/KPA menetapkan pemenang pemilihan berdasarkan
usulan Pokja Pemilihan. Apabila PA/KPA tidak
sependapat dengan usulan Pokja Pemilihan, maka
PA/KPA menolak untuk menetapkan Pemenang
pemilihan dan menyatakan Seleksi gagal.
c. PA/KPA menyampaikan surat penetapan Pemenang
atau penolakan kepada UKPBJ paling lambat 14 (empat
belas) hari kerja setelah usulan penetapan pemenang
diterima. Dalam hal PA/KPA tidak memberikan

Paraf I Paraf II Paraf III


- 27 -

keputusan (penetapan atau penolakan) maka PA/KPA


dianggap menyetujui usulan Pokja Pemilihan.
d. Dalam hal PA/KPA tidak sependapat selanjutnya UKPBJ
memerintahkan Pokja Pemilihan bersangkutan untuk
menindaklanjuti penolakan tersebut.

29.5 Apabila terjadi keterlambatan dalam menetapkan pemenang


dan akan mengakibatkan Surat Penawaran habis masa
berlakunya maka dilakukan konfirmasi kepada calon
pemenang, calon pemenang cadangan 1 dan calon
pemenang cadangan 2 (apabila ada) untuk memperpanjang
masa berlaku surat penawaran secara tertulis sampai
dengan perkiraan jadwal penandatanganan kontrak.

29.6 Calon pemenang, calon pemenang cadangan 1 atau calon


pemenang cadangan 2 (apabila ada) yang tidak bersedia
memperpanjang surat penawaran dianggap mengundurkan
diri dan tidak dikenakan sanksi.

30. Pengumuman Pokja Pemilihan mengumumkan pemenang dan pemenang


Pemenang cadangan 1 dan pemenang cadangan 2 (apabila ada) melalui
SPSE.

31. Sanggah 31.1 Sanggah hanya dari Peserta yang menyampaikan


penawaran.

31.2 Sanggah disampaikan melalui SPSE kepada Pokja Pemilihan


disertai bukti terjadinya penyimpangan sesuai jadwal pada
SPSE.

31.3 Sanggah diajukan oleh peserta apabila terjadi


penyimpangan prosedur meliputi:
a. kesalahan dalam melakukan evaluasi;
b. penyimpangan terhadap ketentuan dan prosedur yang
diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018
tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah beserta
perubahannya dan aturan turunannya serta ketentuan
yang telah ditetapkan dalam Dokumen Seleksi;
c. persekongkolan sehingga menghalangi terjadinya
persaingan usaha yang sehat; dan/atau
d. penyalahgunaan wewenang oleh Pokja Pemilihan,
pimpinan UKPBJ, PPK/Pejabat Penandatangan Kontrak,
PA/KPA, dan/atau kepala daerah.

31.4 Sanggah disampaikan dalam waktu 5 (lima) hari kalender


setelah pengumuman pemenang, diakhiri pada hari kerja
dan jam kerja.

31.5 Pokja Pemilihan wajib memberikan jawaban secara


elektronik atas semua sanggahan paling lambat 3 (tiga) hari
kalender setelah akhir masa sanggah, diakhiri pada hari
kerja dan jam kerja.

31.6 Apabila sanggah dinyatakan benar dan secara substansial


mempengaruhi hasil evaluasi, maka Pokja Pemilihan
menyatakan seleksi gagal.

31.7 Sanggah dianggap sebagai pengaduan, dalam hal:


Paraf I Paraf II Paraf III
- 28 -

a. sanggah disampaikan tidak melalui SPSE, kecuali keadaan


kahar atau gangguan teknis;
b. sanggah ditujukan bukan kepada Pokja Pemilihan; atau
c. sanggah disampaikan diluar masa sanggah.

31.8 Sanggah yang dianggap sebagai pengaduan tetap harus


diproses sebagaimana penanganan pengaduan.

32. Undangan 32.1 Klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya dilakukan secara
Klarifikasi dan daring. Dalam hal diperlukan atau apabila tidak
Negosiasi memungkinkan dilaksanakan secara daring, pelaksanaan
Teknis dan klarifikasi dan negosiasi dapat dilakukan secara luring/tatap
Biaya muka.

32.2 Pokja Pemilihan menyampaikan undangan klarifikasi dan


negosiasi teknis dan biaya dengan mencantumkan
pemberitahuan mekanisme pelaksanaan klarifikasi dan
negosiasi teknis dan biaya kepada peserta yang ditetapkan
sebagai pemenang segera setelah masa sanggah berakhir
(apabila tidak ada sanggah) atau setelah sanggah dijawab.

32.3 Tujuan Klarifikasi dan Negosiasi teknis dan biaya dilakukan


untuk:
a. meyakinkan kejelasan teknis dan biaya, dengan
memperhatikan kesesuaian antara bobot pekerjaan
dengan Tenaga Ahli dan/atau tenaga pendukung yang
ditugaskan, serta mempertimbangkan kebutuhan
perangkat/fasilitas pendukung yang proporsional guna
pencapaian hasil kerja yang optimal; dan
b. memperoleh kesepakatan biaya yang efisien dan efektif
dengan tetap mempertahankan hasil yang ingin dicapai
sesuai dengan penawaran teknis yang diajukan peserta

32.4 Undangan mencantumkan tempat, hari, tanggal, dan waktu


klarifikasi teknis.

32.5 Peserta yang hadir adalah:


a. Direksi yang namanya ada dalam akta
pendirian/perubahan atau pihak yang sah menurut akta
pendirian/perubahan;
b. Penerima kuasa dari direksi yang nama penerima
kuasanya tercantum dalam akta pendirian/perubahan;
c. Pihak lain yang bukan direksi dapat menghadiri selama
berstatus sebagai tenaga kerja tetap (yang dibuktikan
dengan bukti potong/lapor pajak PPh Pasal 21 Form 1721
atau Form 1721-A1) dan memperoleh kuasa dari Direksi
yang namanya ada dalam akta pendirian/perubahan atau
pihak yang sah menurut akta pendirian/perubahan;
d. Kepala Cabang perusahaan yang diangkat oleh kantor
pusat yang dibuktikan dengan dokumen otentik; atau
e. pejabat yang menurut Perjanjian KSO berhak mewakili
KSO.

33. Klarifikasi dan 33.1 Peserta menyampaikan Rincian Komponen Remunerasi


Negosiasi Personel sebagaimana pada klausul 17.3 huruf c.
Teknis dan
Biaya 33.2 Aspek-aspek teknis yang perlu diklarifikasi dan dinegosiasi
terutama mencerminkan kesesuaian dengan KAK:

Paraf I Paraf II Paraf III


- 29 -

a. lingkup dan sasaran jasa konsultansi;


b. metodologi pelaksanaan pekerjaan;
c. kualifikasi Tenaga Ahli, terutama Kualifikasi Tenaga
Ahli inti harus dipastikan ketersediaannya oleh
peserta;
d. organisasi pelaksanaan;
e. program alih pengetahuan;
f. jadwal pelaksanaan pekerjaan;
g. jadwal penugasan personel; dan/atau
h. fasilitas penunjang.

33.3 Aspek-aspek biaya yang perlu diklarifikasi dan dinegosiasi


terutama:
a. Tenaga ahli;
b. kesesuaian rencana kerja, metodologi, dengan jenis
pengeluaran;
c. volume kegiatan dan jenis pengeluaran; dan
d. biaya langsung personel.

33.4 Klarifikasi dan negosiasi terhadap unit biaya personel


(Tenaga Ahli) dilakukan dengan ketentuan:
a. Klarifikasi biaya pada Rincian Komponen Remunerasi
Personel dan Rincian Biaya Langsung Personel
didasarkan pada peraturan perundang-undangan
yang terkait dengan standar remunerasi tenaga ahli.
b. Apabila biaya tenaga ahli lebih rendah dari standar
remunerasi minimal berdasarkan pada peraturan
perundang-undangan yang terkait standar remunerasi
tenaga ahli maka:
1) dilakukan negosiasi sehingga remunerasi tenaga
ahli tersebut sama dengan remunerasi minimal;
2) negosiasi tersebut tanpa menambah nilai
penawaran.
c. Apabila biaya tenaga ahli lebih tinggi dari standar
remunerasi minimal berdasarkan pada peraturan
perundang-undangan yang terkait dengan standar
remunerasi tenaga ahli maka harus dapat dibuktikan
dengan:
1) daftar gaji yang telah diaudit dan/atau bukti setor
pajak penghasilan Tenaga Ahli konsultan yang
bersangkutan, dengan ketentuan: biaya satuan dari
biaya langsung personel, maksimum 4,0 (empat
koma nol) kali gaji dasar yang diterima oleh tenaga
ahli tetap dan/atau maksimum 2,5 (dua koma
lima) kali penghasilan yang diterima oleh Tenaga
Ahli tidak tetap berdasarkan perhitungan dari
daftar gaji yang telah diaudit dan/atau bukti setor
pajak penghasilan tenaga ahli konsultan yang
bersangkutan;
2) indeks/koefisien pengali tenaga kerja terhadap
Upah Minimum Provinsi atau Upah Minimum
Kabupaten/Kota yang ditetapkan oleh Gubernur;
atau
3) kontrak pekerjaan sejenis yang pernah
dilaksanakan sebelumnya.
d. Apabila tidak dapat membuktikan maka dilakukan
negosiasi dengan cara menurunkan nilai biaya tenaga
ahli senilai standar remunerasi minimal tenaga ahli
Paraf I Paraf II Paraf III
- 30 -

berdasarkan pada peraturan perundang-undangan


yang terkait dengan standar remunerasi tenaga ahli.
e. Unit biaya personel dihitung berdasarkan satuan
waktu yang dihitung berdasarkan tingkat kehadiran
dengan ketentuan sebagai berikut:
1) 1 (satu) bulan dihitung minimal 22 (dua puluh
dua) hari kerja; dan
2) 1 (satu) hari kerja dihitung minimal 8 (delapan)
jam kerja.

33.5 Biaya Langsung Non Personel pada prinsipnya tidak


melebihi 40% (empat puluh persen) dari total biaya,
kecuali untuk jenis pekerjaan konsultansi yang bersifat
khusus, seperti: pekerjaan penilaian aset, survei untuk
pemetaan, pemetaan udara, survei lapangan, pengukuran,
penyelidikan tanah, dan lain-lain.

33.6 Negosiasi biaya dilakukan terhadap penawaran biaya yang


melebihi pagu anggaran dengan menggunakan acuan HPS
tanpa mengurangi kualitas penawaran teknis.

33.7 Apabila hasil klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya


tidak ditemukan hal-hal yang tidak wajar, maka total
penawaran biaya dapat diterima sepanjang tidak melebihi
pagu anggaran.

33.8 Klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya tidak harus


mengakibatkan turunnya harga penawaran.

33.9 Apabila klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya tidak


menghasilkan kesepakatan, Pokja Pemilihan melanjutkan
dengan mengundang calon pemenang peringkat kedua
(cadangan pertama) untuk melaksanakan klarifikasi dan
negosiasi teknis dan biaya, dan seterusnya;

33.10 Apabila klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya dengan


calon pemenang dan seluruh calon pemenang cadangan
tidak menghasilkan/tercapai kesepakatan maka Seleksi
dinyatakan gagal.

33.11 Apabila terjadi keterlambatan jadwal sampai dengan


tahapan klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya yang
akan mengakibatkan surat penawaran habis masa
berlakunya maka dilakukan konfirmasi kepada peserta
untuk memperpanjang masa berlaku surat penawaran
secara tertulis sampai dengan perkiraan jadwal
penandatanganan kontrak.

33.12 Apabila peserta tidak bersedia memperpanjang masa


berlaku surat penawaran maka dianggap mengundurkan
diri dan tidak dikenakan sanksi.

33.13 Dalam hal Pertemuan klarifikasi dan negosiasi dilakukan


secara daring melalui media video call, Pokja Pemilihan
mendokumentasikan pertemuan dalam format video
dan/atau foto.

Paraf I Paraf II Paraf III


- 31 -

33.14 Hasil klarifikasi negosiasi teknis dan biaya, termasuk


apabila klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya tidak
menghasilkan kesepakatan sebagaimana dimaksud pada
butir 33.9 dituangkan dalam Berita Acara.

G. SELEKSI GAGAL DAN TINDAK LANJUT SELEKSI GAGAL

34. Seleksi Gagal 34.1 Pokja Pemilihan menyatakan Seleksi gagal, apabila:
a. terdapat kesalahan dalam proses evaluasi;
b. tidak ada peserta yang menyampaikan dokumen
penawaran setelah ada pemberian waktu perpanjangan;
c. tidak ada peserta yang lulus evaluasi penawaran;
d. ditemukan kesalahan dalam Dokumen Pemilihan atau
Dokumen Pemilihan tidak sesuai dengan ketentuan
dalam Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018
beserta perubahannya dan aturan turunannya;
e. seluruh peserta terlibat korupsi, kolusi, dan/atau
nepotisme;
f. seluruh peserta terlibat persaingan usaha tidak sehat;
g. negosiasi biaya pada Seleksi tidak tercapai;
h. tidak menjalankan prosedur berdasarkan dokumen
pemilihan;
i. Pokja Pemilihan/PPK/Pejabat Penandatangan Kontrak
terlibat korupsi, kolusi, dan/atau nepotisme;
j. PA/KPA menyetujui penolakan oleh PPK atas hasil
pemilihan dan/atau:
k. PA/KPA menolak untuk menetapkan pemenang
pemilihan untuk Pengadaan Jasa Konsultansi Konstruksi
dengan nilai Pagu Anggaran paling sedikit diatas
Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah).

34.2 PA/KPA menyatakan Seleksi gagal, apabila Korupsi, Kolusi


dan/atau Nepotisme melibatkan Pokja
Pemilihan/PPK/Pejabat Penandatangan Kontrak/Peserta.

34.3 Setelah Seleksi dinyatakan gagal, Pokja Pemilihan


memberitahukan kepada seluruh peserta melalui SPSE.

35. Tindak Lanjut 35.1 Setelah pengumuman adanya seleksi gagal, Pokja Pemilihan
Seleksi Gagal atau Pokja Pemilihan pengganti (apabila diganti) meneliti
dan menganalisis penyebab terjadinya seleksi gagal,
menentukan pilihan langkah selanjutnya, yaitu antara lain
melakukan:
a. evaluasi ulang atau;
b. seleksi ulang.

35.2 Sebelum melaksanakan tindak lanjut Seleksi gagal, Pokja


Pemilihan atau Pokja Pemilihan pengganti (apabila diganti)
melakukan reviu atas penyebab Seleksi gagal. Hasil reviu
atas penyebab Seleksi gagal menjadi dasar untuk melakukan
perbaikan dalam melaksanakan tindak lanjut Seleksi gagal.

35.3 Pokja pemilihan melakukan evaluasi ulang apabila terdapat


kesalahan dalam evaluasi sebagaimana dimaksud pada
klausul 34.1 huruf a, huruf j, dan huruf k.

Paraf I Paraf II Paraf III


- 32 -

35.4 Pokja Pemilihan melakukan Seleksi ulang dalam hal Seleksi


gagal sebagaimana dimaksud pada klausul 34.1 huruf b
sampai dengan huruf k.

35.5 Dalam hal Seleksi gagal karena tidak ada peserta yang
menyampaikan dokumen penawaran setelah ada pemberian
waktu perpanjangan, Seleksi ulang dapat disyaratkan hanya
untuk Penyedia jasa Konsultansi Konstruksi dengan
kualifikasi usaha satu tingkat di atasnya.

35.6 Dalam hal Seleksi ulang yang disebabkan oleh Korupsi,


kolusi, dan/atau nepotisme yang melibatkan Pokja
Pemilihan/PPK/Pejabat Penandatangan Kontrak, Seleksi
ulang dilakukan oleh Pokja Pemilihan/PPK/Pejabat
Penandatangan Kontrak yang baru.

35.7 Dalam hal tindak lanjut Seleksi gagal sebagaimana dimaksud


pada klausul 35.1 tidak dapat dilaksanakan, maka Pokja
Pemilihan membatalkan proses Seleksi.

35.8 Dalam hal seleksi ulang gagal, Pokja Pemilihan dapat


melakukan penunjukan langsung dengan kriteria:
a. Persetujuan PA/KPA;
b. Kebutuhan tidak dapat ditunda; dan
c. Tidak cukup waktu untuk melaksanakan seleksi.

35.9 PA/KPA, PPK/Pejabat Penandatangan Kontrak, dan/atau


Pokja Pemilihan dilarang memberikan ganti rugi kepada
peserta seleksi apabila penawarannya ditolak atau seleksi
dinyatakan gagal.

H. PENUNJUKAN PENYEDIA

36. Laporan Hasil 36.1 Pokja Pemilihan membuat Berita Acara Hasil Pemilihan
Pemilihan (BAHP) yang paling sedikit memuat:
a. nama seluruh peserta Seleksi yang ikut prakualifikasi;
b. nama peserta Seleksi yang masuk Daftar Pendek;
c. hasil evaluasi penawaran administrasi dan nilai evaluasi
teknis;
d. biaya penawaran dari peserta seleksi yang lulus ambang
batas nilai teknis (passing grade);
e. hasil klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya;
f. pagu anggaran dan HPS;
g. metode evaluasi yang digunakan;
h. unsur-unsur yang dievaluasi;
i. rumus yang dipergunakan;
j. keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu
mengenai hal ikhwal pelaksanaan Seleksi;
k. jumlah peserta yang lulus dan tidak lulus pada setiap
tahapan evaluasi;
l. Berita acara-berita acara yang berkaitan dengan proses
pemilihan;
m. Dokumen penawaran dan data kualifikasi pemenang
serta pemenang cadangan;
n. tanggal dibuatnya Berita Acara; dan

Paraf I Paraf II Paraf III


- 33 -

o. Pernyataan bahwa seleksi gagal apabila tidak ada


penawaran yang memenuhi syarat.

36.2 Pokja Pemilihan menyampaikan laporan hasil pemilihan


kepada PPK dengan tembusan kepada Kepala UKPBJ dengan
melampirkan BAHP, Surat Sanggah dan Jawaban Sanggah,
serta Berita Acara/informasi tambahan lainnya (jika ada).

36.3 Berita Acara/informasi tambahan lainnya sebagaimana


dimaksud pada klausul 36.2 memuat hal-hal yang tidak
difasilitasi SPSE.

36.4 Laporan sebagaimana dimaksud pada klausul 36.2


disampaikan setelah tahapan klarifikasi dan negosiasi teknis
dan biaya.

36.5 PPK melakukan reviu atas laporan hasil pemilihan Penyedia


dari Pokja Pemilihan untuk memastikan:
a. bahwa proses pemilihan Penyedia sudah dilaksanakan
berdasarkan prosedur yang ditetapkan; dan
b. bahwa pemenang pemilihan/calon Penyedia memiliki
kemampuan untuk melaksanakan Kontrak.
36.6 Berdasarkan hasil reviu, PPK memutuskan untuk menerima
atau menolak hasil pemilihan Penyedia tersebut.

36.7 Apabila PPK menerima hasil pemilihan Penyedia,


dilanjutkan dengan SPPBJ sebagaimana klausul 38.

37. Perselisihan 37.1 Dalam hal PPK tidak menyetujui hasil pemilihan, maka:
Pendapat atas a. PPK dapat menyampaikan penolakan apabila:
Hasil 1) dalam Dokumen Pemilihan ditemukan kesalahan
Pemilihan atau Dokumen Pemilihan tidak sesuai dengan
ketentuan dalam Peraturan Perundang-undangan
terkait Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
2) proses pelaksanaan pemilihan tidak sesuai ketentuan
dalam Dokumen Pemilihan; dan/atau
3) dokumen penawaran dan data kualifikasi pemenang
dan/atau pemenang cadangan tidak memenuhi
persyaratan sesuai yang disyaratkan dalam
Dokumen Pemilihan.
b. PPK menyampaikan penolakan tersebut kepada Pokja
Pemilihan disertai alasan dan bukti.
c. PPK melakukan pembahasan bersama Pokja Pemilihan
terkait perbedaan pendapat atas hasil pemilihan
penyedia.
d. Dalam hal tidak tercapai kesepakatan, maka
pengambilan keputusan diserahkan kepada PA/KPA
paling lambat 6 (enam) hari kerja setelah tidak tercapai
kesepakatan.
e. PA/KPA dapat memutuskan:
1) menyetujui penolakan PPK, PA/KPA memerintahkan
Pokja Pemilihan untuk melakukan evaluasi ulang
atau seleksi ulang; atau
2) menyetujui hasil pemilihan penyedia, PA/KPA
memerintahkan PPK untuk menerbitkan SPPBJ
paling lambat 5 (lima) hari kerja.
3) Putusan PA/KPA bersifat final.

Paraf I Paraf II Paraf III


- 34 -

37.2 Dalam hal PA/KPA yang merangkap sebagai PPK tidak


menyetujui hasil pemilihan penyedia, PA/KPA
menyampaikan penolakan tersebut kepada Pokja Pemilihan
disertai alasan dan bukti dan memerintahkan Pokja
Pemilihan untuk melakukan evaluasi ulang atau seleksi
ulang paling lambat 6 (enam) hari kerja setelah hasil
pemilihan penyedia diterima.
38. SPPBJ 38.1 Pejabat Penandatangan Kontrak menerbitkan SPPBJ paling
lambat 5 (lima) hari kerja setelah Pejabat Penandatangan
Kontrak menerima laporan hasil pelaksanaan pemilihan.

38.2 Pejabat Penandatangan Kontrak menginputkan data SPPBJ


dan mengunggah hasil pemindaian SPPBJ yang telah
diterbitkan pada SPSE dan mengirimkan SPPBJ tersebut
melalui SPSE kepada Penyedia yang ditunjuk.

38.3 Penyedia wajib menerima penunjukan tersebut, dengan


ketentuan:
a. apabila yang bersangkutan mengundurkan diri dengan
alasan yang dapat diterima secara obyektif oleh Pejabat
Penandatangan Kontrak dan masa penawarannya masih
berlaku, maka peserta yang bersangkutan tidak
dikenakan sanksi apapun;
b. apabila yang bersangkutan mengundurkan diri dengan
alasan yang tidak dapat diterima secara obyektif oleh
Pejabat Penandatangan Kontrak dan masa
penawarannya masih berlaku, maka peserta dikenakan
sanksi Daftar Hitam; atau
c. apabila yang bersangkutan tidak bersedia ditunjuk
karena masa penawarannya sudah tidak berlaku, maka
peserta yang bersangkutan tidak dikenakan sanksi
apapun.

38.4 Apabila pemenang yang ditunjuk mengundurkan diri, maka


dilakukan kembali proses sebagaimana dimaksud pada 33.9.

38.5 Dalam hal Seleksi dilakukan mendahului tahun anggaran,


SPPBJ dapat ditetapkan setelah persetujuan Rencana Kerja
dan Anggaran sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

38.6 Dalam hal DIPA/DPA atau perubahannya belum terbit,


SPPBJ dapat ditunda diterbitkan sampai batas waktu
penerbitan oleh otoritas yang berwenang.

38.7 SPPBJ ditembuskan kepada APIP.

39. Kerahasiaan 39.1 Proses evaluasi dokumen penawaran bersifat rahasia dan
Proses dilaksanakan oleh Pokja Pemilihan secara independen.

39.2 Informasi yang berhubungan dengan penelitian, evaluasi,


klarifikasi, konfirmasi, dan usulan calon pemenang tidak
boleh diberitahukan kepada peserta, atau orang lain yang
tidak berkepentingan sampai keputusan pemenang
diumumkan.

Paraf I Paraf II Paraf III


- 35 -

39.3 Setiap usaha peserta seleksi mencampuri proses evaluasi


dokumen penawaran atau keputusan pemenang akan
mengakibatkan ditolaknya penawaran yang bersangkutan.

39.4 Evaluasi penawaran yang disimpulkan dalam Berita Acara


Hasil Pemilihan (BAHP) oleh Pokja Pemilihan bersifat rahasia
sampai dengan saat pengumuman pemenang.

I. PENANDATANGANAN KONTRAK

40. Rapat 40.1 Pejabat Penandatangan Kontrak dan Penyedia melaksanakan


Persiapan Rapat Persiapan Penandatanganan Kontrak setelah
Penandatangan diterbitkan SPPBJ.
-an Kontrak
40.2 Kontrak ditandatangani paling lambat 14 (empat belas) hari
kerja setelah diterbitkannya SPPBJ.

40.3 Dalam Rapat Persiapan Penandatanganan Kontrak, paling


sedikit dibahas hal-hal sebagai berikut:
a. Finalisasi rancangan kontrak;
b. Perubahan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan
dikarenakan jadwal pelaksanaan pekerjaan yang
ditetapkan sebelumnya akan melewati batas tahun
anggaran;
c. Rencana penandatanganan Kontrak;
d. Dokumen Kontrak dan kelengkapan;
e. Kelengkapan Rencana Keselamatan Konstruksi;
f. Jaminan Uang Muka (ketentuan, bentuk, isi, waktu
penyerahan);
g. Asuransi; dan
h. hal-hal yang telah diklarifikasi dan dikonfirmasi pada
saat evaluasi penawaran

40.4 Dalam Rapat Persiapan Penandatanganan Kontrak, Pejabat


Penandatangan Kontrak dan Penyedia mengisi substansi
rancangan kontrak dengan informasi yang diperoleh dari
dokumen penawaran penyedia dan perubahannya yang
dinyatakan dalam berita acara hasil pemilihan dengan tidak
mengubah substansi yang ditetapkan dalam dokumen
pemilihan.

40.5 Rapat Persiapan Penandatanganan Kontrak dinyatakan gagal


oleh Pejabat Penandatangan Kontrak, dalam hal:
a. Penyedia tidak menyepakati dengan alasan yang objektif
dan dapat diterima oleh Pejabat Penandatangan
Kontrak, maka Penyedia tidak dikenakan sanksi apapun;
dan
b. Penyedia tidak menyepakati dengan alasan yang tidak
objektif dan tidak dapat diterima oleh Pejabat
Penandatangan Kontrak, maka dikenakan Sanksi Daftar
Hitam.

40.6 Dalam hal Rapat Persiapan Penandatanganan Kontrak


dinyatakan gagal sebagaimana dimaksud pada klausul 40.5,
maka SPPBJ dan penandatanganan kontrak dibatalkan, maka
dilakukan kembali proses sebagaimana dimaksud pada
klausul 33.9.

Paraf I Paraf II Paraf III


- 36 -

41. Penanda- 41.1 Penandatanganan Kontrak dilakukan setelah DIPA/DPA


tanganan ditetapkan.
Kontrak
41.2 Dalam hal penetapan SPPBJ dilakukan sebelum DIPA/DPA
ditetapkan, dan ternyata alokasi anggaran dalam DIPA/DPA
tidak disetujui atau kurang dari rencana nilai Kontrak, maka
penandatanganan Kontrak dapat dilakukan setelah Pagu
Anggaran cukup tersedia melalui revisi DIPA/DPA. Jika
penambahan Pagu Anggaran melalui revisi DIPA/DPA tidak
tercapai maka SPPBJ dibatalkan dan kepada calon Penyedia
Barang/Jasa tidak diberikan ganti rugi.

41.3 Sebelum penandatanganan kontrak, Pejabat Penandatangan


Kontrak wajib memeriksa apakah pernyataan dalam Data
Isian Kualifikasi masih berlaku. Apabila salah satu
pernyataan tersebut sudah tidak terpenuhi, maka
penandatanganan kontrak tidak dapat dilakukan.

41.4 Pejabat Penandatangan Kontrak dan penyedia tidak


diperkenankan mengubah substansi Dokumen Seleksi
sampai dengan penandatanganan Kontrak, kecuali
mempersingkat waktu pelaksanaan pekerjaan dikarenakan
jadwal pelaksanaan pekerjaan yang ditetapkan sebelumnya
akan melewati batas tahun anggaran.

41.5 Pejabat Penandatangan Kontrak dan Penyedia yang


memenuhi ketentuan Rapat Persiapan Penandatanganan
Kontrak mengisi substansi rancangan kontrak dengan
informasi yang diperoleh dari dokumen penawaran
penyedia dan perubahannya yang dinyatakan berita acara
hasil pemilihan dengan tidak mengubah substansi yang
ditetapkan dalam dokumen pemilihan.

41.6 Pejabat Penandatangan Kontrak dan Penyedia yang


memenuhi ketentuan Rapat Persiapan Penandatanganan
Kontrak wajib memeriksa konsep Kontrak meliputi
substansi, bahasa, redaksional, angka dan huruf serta
membubuhkan paraf pada setiap lembar Dokumen Kontrak.

41.7 Banyaknya rangkap kontrak dibuat sesuai kebutuhan, yaitu:


a. paling kurang 2 (dua) Kontrak asli, terdiri dari:
1) kontrak asli pertama untuk Pejabat Penandatangan
Kontrak dibubuhi meterai pada bagian yang
ditandatangani oleh penyedia; dan
2) kontrak asli kedua untuk penyedia dibubuhi
meterai pada bagian yang ditandatangani oleh
Pejabat Penandatangan Kontrak.
b. rangkap kontrak lainnya (apabila diperlukan) tanpa
dibubuhi meterai.

41.8 Pihak yang berwenang menandatangani kontrak atas nama


penyedia adalah direktur utama/pimpinan perusahaan atau
yang disebutkan namanya dalam Akta Pendirian/Anggaran
Dasar, yang telah didaftarkan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.

Paraf I Paraf II Paraf III


- 37 -

41.9 Pejabat Penandatangan Kontrak memasukkan data kontrak


dan mengunggah hasil pemindaian dokumen kontrak yang
telah ditandatangani pada SPSE.

Paraf I Paraf II Paraf III


- 38 -

BAB IV. LEMBAR DATA PEMILIHAN (LDP)

HAL NOMOR IKP KETENTUAN DAN INFORMASI SPESIFIK


A. Identitas 1.1 Identitas Pokja Pemilihan:
Pokja
1. Pokja Pemilihan :
Kelompok Kerja (Pokja) Pemilihan 1.1.2
Pengadaan Jasa Konsultansi di Lingkungan
Balai Pelaksana Pemilihan Jasa Konstruksi
Wilayah Nusa Tenggara Barat Tahun
Anggaran 2022

2. Alamat Pokja Pemilihan:


Jl. Pendidikan No. 26 Dasan Agung Baru,
Selaparang-Mataram

3. Alamat website LPSE : www.pu.go.id

B. Lingkup 1.2 Lingkup Pekerjaan:


Pekerjaan 1. Nama paket pekerjaan:
Inspeksi (Survei) Data Kondisi Jaringan Jalan
BPJN NTB

2. Uraian singkat dan lingkup pekerjaan:


 Survei Inventori Jaringan Jalan (RNI)
 Survei Profil Memanjang Jalan
(Ketidakrataan-IRI)
 Survei Kondisi Perkerasan Jalan (PCI)
 Survei Lalu Lintas (3x24 jam)
 Survei Jembatan

3. Lokasi pekerjaan: NUSA TENGGARA BARAT

C. Sumber Dana 2 1. Pekerjaan ini dibiayai dari sumber pendanaan


APBN Tahun Anggaran 2022

2. Pagu Anggaran: Rp. 5.386.444.000,-


[Lima Milyar Tiga Ratus Delapan Puluh Enam
Juta Empat Ratus Empat Puluh Empat Ribu
Rupiah]
3. Harga Perkiraan Sendiri (HPS): Rp.
3.171.178.000,- [Tiga Milyar Seratus Tujuh
Puluh Satu Juta Seratus Tujuh Puluh Delapan
Ribu Rupiah]

D. Mata Uang 19.1 Mata uang yang digunakan: Rupiah


Penawaran

E. Cara 19.2 Pembayaran dilakukan dengan cara


Pembayaran berdasarkan tahapan penyelesaian pekerjaan
(termin)

Paraf I Paraf II Paraf III


- 39 -

F. Masa Berlaku 20.1 1. Masa berlaku penawaran selama 90 (Sembilan


Penawaran dan Puluh) hari kalender sejak batas akhir
Jangka Waktu penyampaian Dokumen Penawaran
Pelaksanaan
2. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan: 244
(Dua Ratus Empat Puluh Empat) hari kalender.

G. Bobot 28.4 Bobot kombinasi teknis dan biaya ditetapkan:


Penawaran 1. Bobot penawaran teknis sebesar 80%
2. Bobot penawaran biaya sebesar 20%

Paraf I Paraf II Paraf III


- 40 -

BAB V. KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) (Terlampir)


Uraian Pendahuluan1

1. Latar Belakang

2. Maksud dan
Tujuan

3. Sasaran

4. Lokasi
Pekerjaan
5. Sumber Pekerjaan ini dibiayai dari sumber pendanaan:
Pendanaan __________________________

6. Nama dan Nama PPK: __________


Organisasi PPK
Satuan Kerja: __________

Data Penunjang2

7. Data Dasar

8. Standar Teknis

9. Studi-Studi
Terdahulu

10. Referensi
Hukum

Ruang Lingkup

11. Lingkup
Pekerjaan
12. Keluaran3

13. Peralatan,
Material,
Personel dan
Fasilitas dari
PPK

14. Peralatan dan


Material dari
Penyedia Jasa
Konsultansi

1
Uraian Pendahuluan memuat gambaran secara garis besar mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan.
2
Data penunjang terdiri dari data yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan.
3
Dijelaskan pula keterkaitan antara suatu keluaran dengan keluaran lain.
Paraf I Paraf II Paraf III
- 41 -

15. Lingkup
Kewenangan
Penyedia Jasa

16. Jangka Waktu


Penyelesaian
Pekerjaan
17. Personel*) Kualifikasi

Posisi Tingkat
Pengal- Status
Pendidi- Jurusan Keahlian
aman Tenaga Ahli
kan
Tenaga Ahli:

____ ____ ___ ___ ____ ____

Tenaga Pendukung (jika ada):

____ ____ ___ ___ ____ ____

18. Jadwal Tahapan


Pelaksanaan
Pekerjaan

Laporan**)

19. Laporan Laporan Pendahuluan memuat: __________


Pendahuluan
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: __ (__________)
hari kerja/bulan sejak SPMK diterbitkan sebanyak (__________)
buku laporan.

20. Laporan Laporan Bulanan memuat: __________


Bulanan
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: __ (__________)
hari kerja/bulan sejak SPMK diterbitkan sebanyak __
(__________) buku laporan.

21. Laporan Antara Laporan Antara memuat hasil sementara pelaksanaan kegiatan:
__________

Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: __ (__________)


hari kerja/bulan sejak SPMK diterbitkan sebanyak __
(__________) buku laporan.

22. Laporan Akhir Laporan Akhir memuat: __________

Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: __ (__________)


hari kerja/bulan sejak SPMK diterbitkan sebanyak _____
(__________) buku laporan dan media penyimpan data
(compact disc/flashdisk/dll) (jika diperlukan).

Hal-Hal Lain
23. Produksi dalam Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus
Negeri dilakukan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia kecuali
ditetapkan lain dalam angka 4 KAK dengan pertimbangan
keterbatasan kompetensi dalam negeri.
Paraf I Paraf II Paraf III
- 42 -

24. Persyaratan Jika kerja sama dengan penyedia jasa konsultansi lain diperlukan
Kerja sama untuk pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini maka
persyaratan berikut harus dipatuhi:

25. Pedoman Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan


Pengumpulan berikut:
Data Lapangan

26. Alih Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk


Pengetahuan menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka
alih pengetahuan kepada personel satuan kerja PPK berikut:

*) Dalam hal Jasa Konsultansi yang diseleksi merupakan:


1. Jasa Konsultansi Pengawasan/Manajemen Konstruksi, komposisi personel Tenaga Ahli
yang disyaratkan memenuhi ketentuan:
a. Untuk paket pekerjaan konstruksi berisiko keselamatan konstruksi besar/tinggi
terdiri dari:
1) Ahli Utama K3 Konstruksi; atau
2) Ahli Madya K3 Konstruksi dengan pengalaman paling singkat 3 (tiga) tahun.
b. Untuk paket pekerjaan konstruksi berisiko keselamatan konstruksi
sedang/menengah terdiri dari:
1) Ahli Madya K3 Konstruksi; atau
2) Ahli Muda K3 Konstruksi dengan pengalaman paling singkat 3 (tiga) tahun.
c. Untuk paket pekerjaan konstruksi berisiko keselamatan konstruksi kecil terdiri dari
Ahli Muda K3 Konstruksi.

2. Jasa konsultansi Pengkajian/Perencanaan dan Perancangan, komposisi personel


Tenaga Ahli mensyaratkan Tenaga Ahli K3 Konstruksi/Ahli Keselamatan Konstruksi.

**) Untuk kontrak lumsum, maka jenis laporan disesuiakan dengan keluaran.

Paraf I Paraf II Paraf III


- 43 -

BAB VI. LEMBAR KRITERIA EVALUASI

A. Evaluasi Administrasi
Penawaran dinyatakan memenuhi persyaratan administrasi, apabila:
1. Penawaran lengkap sesuai yang diminta/dipersyaratkan, bahwa peserta
menyampaikan:
a. Dokumen penwaran teknis yang terdiri atas:
1) pengalaman perusahaan;
2) proposal teknis; dan
3) kualifikasi tenaga ahli, dengan ketentuan jumlah tenaga ahli yang
ditawarkan tidak kurang dari yang dipersyaratkan.
b. Dokumen penawaran biaya.
2. Tidak terdapat bukti/indikasi persaingan usaha yang tidak sehat dan/atau terjadi
pengaturan bersama/kolusi/persekongkolan antarpeserta.

B. Evaluasi Teknis
Tabel di bawah ini merupakan kriteria evaluasi teknis.
Pokja Pemilihan menetapkan uraian evaluasi, nilai bobot, ambang batas, dan kriteria
penilaian yang disesuaikan dengan jenis pekerjaan.
Ambang Nilai Akhir
Batas (Bobot *
No. Uraian Evaluasi Bobot Kriteria Penilaian
Nilai yang
didapatkan)
Dihitung dengan
menjumlahkan seluruh nilai
yang diperoleh untuk setiap
1. Unsur Pengalaman Perusahaan 20% -
subunsur dari unsur
Pengalaman Perusahaan

a. Pengalaman 10% - pekerjaan sejenis adalah


melaksanakan pekerjaan Inspeksi (Survei) Data Kondisi
sejenis dalam kurun Jaringan Jalan berdasarkan sub
waktu 10 (sepuluh) tahun bidang klasifikasi/ layanan Jasa
terakhir Survey Permukaan Tanah
(SP303)
Jumlah Pengalaman pekerjaan
sejenis:
1) Memiliki ≥ 10 pengalaman
diberi nilai 40;
2) Memiliki 6 s/d 9
pengalaman diberi nilai
30;
3) Memiliki 2 s/d 5
pengalaman diberi nilai
20;
4) 1 kali diberikan nilai 10
5) Memiliki 0 pengalaman
diberi nilai 0;

b. Pengalaman bekerja di 5% - Jumlah Pengalaman di provinsi


provinsi lokasi kegiatan lokasi kegiatan:
dalam kurun waktu 10 1) Memiliki ≥ 10 pengalaman
(sepuluh) tahun terakhir
diberi nilai 40;
2) Memiliki 6 s/d 9
pengalaman diberi nilai
30;
3) Memiliki 2 s/d 5
pengalaman diberi nilai
20;
4) 1 kali diberikan nilai 10
5) Memiliki 0 pengalaman
diberi nilai 0;
Paraf I Paraf II Paraf III
- 44 -

c. Nilai pekerjaan sejenis 5% Rumusan penghitungan


tertinggi dalam kurun sebagai berikut:
waktu 10 (sepuluh) tahun
NPT X
terakhir NP X = x 100 x Bobot Subunsur
NPT Tertinggi

Keterangan:
X : Nama perusahaan
NPT X: Nilai paket tertinggi
perusahaan X
NPT Tertinggi = Nilai paket
tertinggi diatara peserta,
dijadikan pembanding untuk
mendapatkan nilai peserta X

2. Unsur Proposal Teknis 28% 20%

a. Pemahaman atas jasa 5% - ketentuan penilaian:


layanan yang tercantum 1) apabila memberikan
dalam KAK tanggapan dengan sangat
baik yang menggambarkan
pemahaman peserta atas
jasa layanan yang
tercantum dalam KAK,
diberi nilai 100 (seratus);
(deskripsikan yang
dimaksud dengan sangat
baik)
2) apabila memberikan
tanggapan dengan cukup
baik yang menggambarkan
pemahaman peserta atas
jasa layanan yang
tercantum dalam KAK,
diberi nilai 60 (enam
puluh); (deskripsikan yang
dimaksud dengan cukup
baik)
3) apabila memberikan
tanggapan yang kurang
menggambarkan
pemahaman peserta atas
jasa layanan yang
tercantum dalam KAK,
diberi nilai 20 (dua puluh);
(deskripsikan yang
dimaksud kurang)
4) kriteria penilaian selain
“sangat baik”, “cukup
baik”, dan “kurang” dapat
ditambahkan beserta
nilainya.
5) Apabila peserta tidak
memberikan tanggapan
atas jasa layanan yang
tercantum dalam KAK,
maka diberikan nilai 0.

b. Kualitas metodologi yang 16% - Nilai Subunsur Kualitas


menggambarkan : Metodologi dihitung dengan
cara nilai rata-rata komponen
sub unsur dikali bobot
subunsur.

1) Ketepatan analisa yang - -


Kriteria penilaian:
disampaikan dan
Paraf I Paraf II Paraf III
- 45 -

langkah pemecahan 1) sangat baik diberi nilai


yang diusulkan 100;
2) konsistensi antara - - 2) cukup baik diberi nilai 60;
metodologi dengan 3) kurang diberi nilai 20;
rencana kerja 4) tidak menyajikan diberi
3) apresiasi terhadap - - nilai 0.
inovasi
4) dukungan data yang - - deskripsikan secara jelas
tersedia terhadap KAK untuk setiap kriteria sesuai
5) uraian tugas - - dengan tujuan yang akan
6) program kerja, jadwal - - dicapai.
pekerjaan, dan jadwal
penugasan
7) organisasi - -
8) fasilitas penunjang - -
c. hasil kerja (deliverable), 5% - Nilai Subunsur hasil kerja
terdiri atas: (deliverable) dihitung dengan
cara nilai rata-rata komponen
subunsur dikali bobot
subunsur.

1) penyajian analisis dan - - Kriteria penilaian:


gambar-gambar kerja 1) sangat baik diberi nilai
2) penyajian spesifikasi - - 100;
teknis dan perhitungan 2) cukup baik diberi nilai 60;
teknis 3) kurang diberi nilai 20;
3) penyajian laporan- - - 4) tidak menyajikan diberi
laporan nilai 0.

deskripsikan secara jelas


untuk setiap kriteria sesuai
dengan tujuan yang akan
dicapai.

d. gagasan baru yang 2% - Kriteria penilaian:


diajukan oleh peserta 1) sangat baik diberi nilai
untuk meningkatkan 100;
kualitas keluaran yang 2) cukup baik diberi nilai 60;
diinginkan 3) kurang diberi nilai 20;
4) tidak menyajikan diberi
nilai 0.

deskripsikan secara jelas


untuk setiap kriteria sesuai
dengan tujuan yang akan
dicapai.

Unsur Kualifikasi Tenaga Ahli4.


3. Masing-masing tenaga ahli 52% 47%
dihitung dengan subunsur:
a. Tingkat dan jurusan 10% - Kriteria penilaian:
pendidikan 1) tingkat dan jurusan
pendidikan peserta yang
lebih besar atau sama
dengan yang disyaratkan
dalam KAK dan disertai
dengan pindaian (scan)
ijazah asli atau legalisir
diberi nilai 100 (seratus);

4
Dalam hal tenaga ahli yang dinilai lebih dari 1 (satu) maka setiap tenaga ahli harus diberi bobot
tenaga ahli:
1) Tenaga Ahli 1 (Team Leader / Ahli Teknik Jalan), diberi bobot = 25,98%
2) Tenaga Ahli 2 (Ahli Teknik Perkerasan), diberi bobot = 9,23%
3) Tenaga Ahli 3 (Ahli Teknik Lalu Lintas), diberi bobot = 5,54%
4) Tenaga Ahli 4 (Ahli Teknik Jembatan), diberi bobot = 7,00%
5) Tenaga Ahli 5 (Ahli K3), diberi bobot = 4,26%

Paraf I Paraf II Paraf III


- 46 -

2) tingkat dan/atau jurusan


pendidikan peserta yang
berbeda atau lebih kecil
dari yang disyaratkan
dalam KAK atau tidak
disertai dengan pindaian
(scan) ijazah asli atau
legalisir maka nilai unsur
pendidikan, diberi nilai : 0
(nol).

b. pengalaman kerja 32% - Nilai subunsur pengalaman


professional, terdiri atas: kerja profesional dihitung
dengan Nilai Jangka Waktu
Pengalaman Kerja Profesional
dikali Bobot subunsur.

Kriteria penilaian dukungan


referensi/kontrak
sebelumnya:
1) pengalaman kerja diberi
nilai 100 (seratus) jika
melampirkan
referensi/kontrak
sebelumnya.
2) dalam hal terdapat hal
yang meragukan/kurang
jelas terhadap
referensi/kontrak
sebelumnya dan setelah
diklarifikasi/konfirmasi
dengan menghubungi
penerbit referensi/kontrak
sebelumnya, pengalaman
tidak sesuai dan/atau
tidak dapat diklarifikasi
maka diberi nilai 0 (nol);
3) tidak dilengkapi
referensi/kontrak
sebelumnya maka diberi
nilai 0 (nol).

perhitungan bulan kerja


Tenaga Ahli, yang dihitung
berdasarkan ketentuan yang
tercantum dalam IKP.
1) lingkup pekerjaan :
a) sesuai, diberi nilai 1
b) menunjang, diberi
nilai 0,75
c) terkait, diberi nilai 0,5
d) lingkup pekerjaan
yang :
(1) sesuai adalah:
pekerjaan yang
hampir sama
atau mendekati
dengan lingkup
pekerjaan yang
dipersyaratkan
dalam KAK.
(2) menunjang:
pekerjaan yang
kurang sesuai
dengan lingkup
pekerjaan yang
dipersyaratkan
dalam KAK.

Paraf I Paraf II Paraf III


- 47 -

(3) terkait adalah:


pekerjaan yang
sama sekali tidak
sesuai dengan
lingkup
pekerjaan yang
dipersyaratkan
dalam KAK.
2) posisi :
a) sesuai, diberi nilai 1
b) tidak sesuai, diberi
nilai 0,5
c) posisi yang :
(1) sesuai adalah:
sama atau sesuai
dengan posisi
penugasan yang
dipersyaratkan
dalam KAK.
(2) tidak sesuai
adalah : tidak
sama dengan
posisi penugasan
yang
dipersyaratkan.
3) Dalam hal Tenaga Ahli
yang diusulkan pernah
menjabat sebagai ASN,
maka pengalaman semasa
menjabat sebagai ASN
yang sesuai dengan
lingkup pekerjaan yang
akan dilaksanakan dapat
diperhitungkan, dan
dinilai kesesuaiannya
dengan lingkup pekerjaan
“MENUNJANG” dan posisi
“TIDAK SESUAI”.
4) perhitungan bulan kerja
DIKALI nilai lingkup
pekerjaan DIKALI nilai
posisi = jumlah bulan
kerja profesional.
5) nilai total seluruh jumlah
bulan kerja profesional
dibagi angka 12 = jangka
waktu pengalaman kerja
profesional.
6) nilai jangka waktu
pengalaman kerja
profesional :
a) memiliki ≥ ____
tahun pengalaman
kerja profesional,
diberi nilai 100
(seratus);
b) memiliki < ____
tahun pengalaman
kerja profesional,
diberi nilai secara
proporsional terhadap
lama pengalaman
yang disyaratkan,
dengan rumus:
ℎ !
= ( 100
ℎ ! " #$ % &'

c. status tenaga ahli yang 5% - Kriteria penilaian:


diusulkan

Paraf I Paraf II Paraf III


- 48 -

1) Berstatus sebagai tenaga


ahli tetap, diberi nilai
____;
2) Berstatus sebagai tenaga
ahli tidak tetap, diberi
nilai ____;

d. Subunsur lain-lain: 5% -
1) penguasaan bahasa - -
Inggris (apabila
dibutuhkan)

2) penguasaan bahasa - -
setempat (apabila
dibutuhkan)
Penilaian diberikan paling
3) penguasaan Bahasa - - banyak 100 (seratus), dinilai
Indonesia bagi secara proporsional sesuai
konsultan asing dengan banyaknya subunsur
(apabila dibutuhkan) lain yang dinilai.

4) aspek pengenalan - -
(familiarity) atas tata-
cara, aturan, situasi,
dan kondisi (custom)
setempat (apabila
diperlukan)
Peserta Seleksi dinyatakan
lulus evaluasi teknis apabila
Jumlah 100% 67% ____ nilai masing-masing unsur
diatas atau sama dengan
ambang batas.

Paraf I Paraf II Paraf III


- 49 -

BAB VII. BENTUK DOKUMEN PENAWARAN

LAMPIRAN A : DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS (File I)

(i) BENTUK DATA ORGANISASI PERUSAHAAN

CONTOH

DATA ORGANISASI _____________[ PT/CV/Firma/KSO]

[cantumkan uraian ringkas mengenai latar belakang dan organisasi peserta dan
penanggung jawab yang ditugaskan untuk mengelola pekerjaan jasa konsultansi
konstruksi ini].

Paraf I Paraf II Paraf III


- 50 -

(ii) BENTUK DAFTAR PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR


(PENGALAMAN PERUSAHAAN)

CONTOH
DAFTAR PENGALAMAN KERJA SEJENIS
10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR

Pemberi
Pekerjaan/ Nama Paket Lingkup Orang Nilai Mitra
No. Periode
Sumber Pekerjaan Pekerjaan Bulan Kontrak Kerja
Dana
1 2 3 4 5 6 7 8

Keterangan isi kolom :


1. Nomor urut
2. Nama instansi pengguna jasa dan sumber dana
3. Nama paket pekerjaan
4. Jenis lingkup pekerjaan jasa konsultansi
5. Jangka waktu pekerjaan
6. Jumlah orang bulan yang digunakan
7. Nilai kontrak pekerjaan
8. Mitra kerja dan posisinya dalam KSO

Paraf I Paraf II Paraf III


- 51 -

(iii) BENTUK DAFTAR PENGALAMAN KERJA DI PROVINSI LOKASI KEGIATAN 10


(SEPULUH) TAHUN TERAKHIR (PENGALAMAN PERUSAHAAN)

CONTOH

DAFTAR PENGALAMAN KERJA DI PROVINSI LOKASI KEGIATAN


10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR

Pemberi
Nama
Pekerjaan/ Lingkup Orang Nilai Mitra
No. Paket Lokasi Periode
Sumber Pekerjaan Bulan Kontrak Kerja
Pekerjaan
Dana
1 2 3 4 5 6 7 8 9

Keterangan isi kolom :


1. Nomor urut
2. Nama instansi pengguna jasa dan sumber dana
3. Nama paket pekerjaan
4. Jenis lingkup pekerjaan jasa konsultansi
5. Lokasi kegiatan
6. Jangka waktu pekerjaan
7. Jumlah orang bulan yang digunakan
8. Nilai kontrak pekerjaan
9. Mitra kerja dan posisinya dalam KSO

Paraf I Paraf II Paraf III


- 52 -

(iv) BENTUK URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS ATAU PENGALAMAN KERJA DI


PROVINSI LOKASI KEGIATAN 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR (PENGALAMAN
PERUSAHAAN)

CONTOH

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS ATAU PENGALAMAN KERJA DI PROVINSI LOKASI


KEGIATAN 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR

1. Pemberi Pekerjaan :

2. Nama Paket Pekerjaan :

3. Lingkup Produk Utama :

4. Lokasi Kegiatan :

5. Nilai Kontrak :

6. No. Kontrak :

7. Waktu Pelaksanaan :

8. Nama Pemimpin KSO (jika ada) :


Alamat :
Negara Asal :

9. Jumlah tenaga ahli : Tenaga Ahli Asing ___ Orang Bulan


Tenaga Ahli Indonesia ___ Orang Bulan

10. Perusahaan Mitra Kerja Jumlah tenaga ahli


Asing Indonesia
a. (nama perusahaan) ____ Orang Bulan ____ Orang Bulan
b. (nama perusahaan) ____ Orang Bulan ____ Orang Bulan
c. (nama perusahaan) ____ Orang Bulan ____ Orang Bulan
d. (nama perusahaan) ____ Orang Bulan ____ Orang Bulan
dst.

11. Tenaga ahli tetap yang terlibat:


Posisi Keahlian Jumlah Orang Bulan
a. _________________ ___________________ _________________
b. _________________ ___________________ _________________
c. _________________ ___________________ _________________
d. _________________ ___________________ _________________
e. _________________ ___________________ _________________
dst.

Paraf I Paraf II Paraf III


- 53 -

(v) BENTUK PEMAHAMAN DAN SARAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA DAN
PERSONEL/FASILITAS PENDUKUNG DARI PPK

CONTOH

A. PEMAHAMAN DAN SARAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA

[cantumkan dan jelaskan modifikasi atau inovasi yang peserta usulkan terhadap
Kerangka Acuan Kerja untuk meningkatkan kinerja dalam melaksanakan pekerjaan
jasa konsultansi ini, misalnya meniadakan kegiatan yang dianggap tidak perlu, atau
menambahkan kegiatan lain, atau mengusulkan pentahapan kegiatan yang berbeda.
Saran tersebut di atas harus disampaikan secara singkat dan padat.]

B. PEMAHAMAN DAN SARAN TERHADAP PERSONEL/FASILITAS PENDUKUNG DARI


PPK

[tanggapi perihal penyediaan peralatan/material/personel/fasilitas pendukung


oleh PPK sesuai dengan Dokumen seleksi ini meliputi antara lain (jika ada):
dukungan administrasi, ruang kerja, transportasi lokal, peralatan, data, dan lain-
lain]

Paraf I Paraf II Paraf III


- 54 -

(vi) BENTUK URAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI DAN PROGRAM KERJA

CONTOH

[Pendekatan teknis, metodologi dan program kerja adalah kriteria pokok dari Penawaran
Teknis. Peserta disarankan untuk menyajikan detail penawaran teknis, (termasuk gambar
kerja dan diagram) yang dibagi menjadi tiga bab berikut:
a) Pendekatan Teknis dan Metodologi,
b) Program Kerja, dan
c) Organisasi dan Personel
a) Pendekatan Teknis. Dalam bab ini jelaskan pemahaman peserta terhadap tujuan
kegiatan, lingkup serta jasa konsultansi yang diperlukan, metodologi kerja dan uraian
detail mengenai keluaran. Peserta harus menyoroti permasalahan yang sedang
dicarikan jalan keluarnya, dan menjelaskan pendekatan teknis yang akan diadopsi
untuk menyelesaikan permasalahan. Peserta juga harus menjelaskan metodologi yang
diusulkan dan kesesuaian metodologi tersebut dengan pendekatan yang digunakan.
b) Program Kerja. Dalam bab ini usulkan Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK), kegiatan
utama dari pelaksanaan pekerjaan, substansinya dan jangka waktu, pentahapan dan
keterkaitannya, target (termasuk persetujuan sementara dari PPK), dan tanggal jatuh
tempo penyerahan laporan-laporan. Program kerja yang diusulkan harus konsisten
dengan pendekatan teknis dan metodologi, dan menunjukkan pemahaman terhadap
Kerangka Acuan Kerja dan kemampuan untuk menerjemahkannya ke dalam rencana
kerja. Daftar hasil kerja, termasuk laporan, gambar kerja, tabel, harus dicantumkan.
Program kerja ini harus konsisten dengan Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan.
c) Organisasi dan Personel. Dalam bab ini usulkan struktur dan komposisi tim. Peserta
harus menyusun bidang-bidang pokok dari pekerjaan, tenaga ahli inti sebagai
penanggung jawab, dan tenaga pendukung.

Paraf I Paraf II Paraf III


- 55 -

(vii) BENTUK JADWAL WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN

CONTOH

JADWAL WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN

Bulan ke-
Kegiatan Keterangan
o. I II III IV V dst.
1 2 3 4 5 6 7 8 9

Catatan:
1) Kegiatan : Cantumkan semua kegiatan, termasuk penyerahan laporan (misalnya laporan pendahuluan,
laporan antara, dan laporan akhir), dan kegiatan lain yang memerlukan persetujuan PPK. Untuk paket
pekerjaan yang ditahapkan maka kegiatan seperti penyerahan laporan, dan kegiatan lain yang
memerlukan persetujuan dicantumkan secara terpisah berdasarkan tahapannya
2) Bulan ke: Jangka waktu kegiatan dicantumkan dalam bentuk diagram balok.

Paraf I Paraf II Paraf III


- 56 -

(viii) BENTUK KOMPOSISI TIM DAN PENUGASAN

CONTOH
KOMPOSISI TIM DAN PENUGASAN
(DAFTAR PERSONEL)

Tenaga Ahli
(Personel Inti)

Tenaga Ahli Jumlah


Nama Tenaga Ahli Uraian
Tetap/Tidak Posisi Diusulkan Orang
Personel Lokal/Asing Pekerjaan
Tetap Bulan

Tenaga Pendukung
(Personel lainnya)

Tenaga Ahli Jumlah


Nama Tenaga Ahli Uraian
Tetap/Tidak Posisi Diusulkan Orang
Personel Lokal/Asing Pekerjaan
Tetap Bulan

Paraf I Paraf II Paraf III


- 57 -

(ix) BENTUK JADWAL PENUGASAN TENAGA AHLI

CONTOH
JADWAL PENUGASAN TENAGA AHLI

Jabatan/Posisi Masukan Personel (dalam bentuk diagram balok) Orang


No.
Personel 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 n Bulan
Nasional
1
2
n
Subtotal
Asing
1
2
n
Subtotal
Total
Masukan Masukan Paruh-
Penuh- Waktu
Waktu
Keterangan:
Masukan personel dihitung dalam bulan dimulai sejak penugasan.

Paraf I Paraf II Paraf III


- 58 -

(x) BENTUK DAFTAR RIWAYAT HIDUP PERSONEL YANG DIUSULKAN

CONTOH
Daftar Riwayat Hidup

1. Posisi yang diusulkan : __________


2. Nama Perusahaan : __________
3. Nama Personel : __________
4. Tempat/Tanggal Lahir : __________
5. Pendidikan (Lembaga pendidikan,
tempat dan tahun tamat belajar,
dilampirkan rekaman ijazah ) : __________
6. Pendidikan Non Formal : __________
7. Penguasaan Bahasa Inggris
dan bahasa Indonesia : __________
8. Pengalaman Kerja
Tahun ini ____
a. Nama Kegiatan : __________
b. Lokasi Kegiatan : __________
c. Pengguna Jasa : __________
d. Nama Perusahaan : __________
e. Uraian Tugas : __________
f. Waktu Pelaksanaan : __________
g. Posisi Penugasan : __________
h. Status Kepegawaian pada Perusahaan : __________
i. Surat Referensi dari Pengguna Jasa : __________
Tahun sebelumnya
a. Nama Kegiatan : __________
b. Lokasi Kegiatan : __________
c. Pengguna Jasa : __________
d. Nama Perusahaan : __________
e. Uraian Tugas : __________
f. Waktu Pelaksanaan : __________
g. Posisi Penugasan : __________
h. Status Kepegawaian pada Perusahaan : __________
i. Surat Referensi dari Pengguna Jasa : __________
dst.
9. Status kepegawaian pada perusahaan ini : __________

Daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan penuh rasa tanggung jawab. Jika
terdapat pengungkapan keterangan yang tidak benar secara sengaja atau sepatutnya diduga maka
saya siap untuk digugurkan dari proses seleksi atau dikeluarkan jika sudah dipekerjakan.
____________,_____20__

Yang membuat pernyataan,

(__________)
[nama jelas]
Catatan: Setiap pengalaman kerja yang dicantumkan harus disertai dengan referensi dari
pengguna jasa yang bersangkutan

Paraf I Paraf II Paraf III


- 59 -

(xi) BENTUK SURAT PERNYATAAN KESEDIAAN UNTUK DITUGASKAN

CONTOH

PERNYATAAN KESEDIAAN UNTUK DITUGASKAN

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : __________________________________________
Alamat : __________________________________________
No. KTP : __________________________________________
No. NPWP : __________________________________________

Dengan ini menyatakan bahwa saya bersedia untuk melaksanakan paket pekerjaan
jasa konsultansi _____________ untuk Penyedia Jasa Konsultansi _____________
sesuai dengan usulan jadwal penugasan saya dari bulan __________ tahun
__________ sampai dengan bulan__________ tahun __________ dengan posisi
sebagai tenaga ahli _________________.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan penuh rasa
tanggung jawab, apabila di kemudian hari ditemukan data lain/keterangan yang
berbeda dengan surat pernyataan ini, saya bersedia dikenakan sanksi perdata/pidana
sesuai dengan peraturan perudang-undangan.

____________,_____20__

Yang membuat pernyataan,

(__________)
[nama jelas]

Paraf I Paraf II Paraf III


- 60 -

LAMPIRAN B : DOKUMEN PENAWARAN BIAYA (File II)

CONTOH

A. BENTUK SURAT PENAWARAN BIAYA

[KOP SURAT BADAN USAHA]


______________,_____________20__
Nomor : _____________________
Lampiran : _____________________

Kepada Yth.
Pokja_______________UKPBJ_____________________ [K/L]
[diisi oleh Pokja Pemilihan]
di
_______________________________

Perihal : Penawaran Biaya untuk pekerjaan ________________ [nama pekerjaan


diisi oleh Pokja Pemilihan]

Sehubungan dengan Undangan pengambilan Dokumen Seleksi


Nomor_____________tanggal_____________ dan setelah kami pelajari dengan
saksama Dokumen seleksi, Berita Acara Pemberian Penjelasan [dan Adendum
Dokumen seleksi], serta menunjuk Surat Penawaran Administrasi dan Teknis kami
nomor _____________ tanggal _____________ perihal Penawaran Administrasi
dan Teknis_____________________ [nama pekerjaan diisi oleh Pokja Pemilihan],
dengan ini kami mengajukan Penawaran Biaya untuk
pekerjaan_____________________[diisi oleh Pokja Pemilihan] sebesar
Rp______________(____________________________).

Penawaran Biaya ini sudah memperhatikan ketentuan dan persyaratan yang


tercantum dalam Dokumen seleksi untuk melaksanakan pekerjaan tersebut di atas.

Sesuai dengan persyaratan Dokumen seleksi, bersama Surat Penawaran Biaya ini
kami lampirkan:
1. Daftar Keluaran dan Harga;
2. [Dokumen lain yang dipersyaratkan]

Dengan disampaikannya Surat Penawaran ini, maka kami menyatakan sanggup dan
akan tunduk pada semua ketentuan yang tercantum dalam Dokumen seleksi. Apabila
dana dalam dokumen anggaran yang telah disahkan tidak tersedia atau tidak cukup
tersedia dalam DIPA Tahun Anggaran maka Pengadaan Barang/Jasa dapat
dibatalkan dan kami tidak akan menuntut ganti rugi dalam bentuk apapun.

PT/CV/Fa/KSO_________________
[pilih yang sesuai dan cantumkan nama]

…………………….
Jabatan

Paraf I Paraf II Paraf III


- 61 -

B. BENTUK DAFTAR KELUARAN DAN HARGA

CONTOH

REKAPITULASI PENAWARAN BIAYA

Total Harga
No. Uraian Keluaran/Output Satuan Keluaran
(Rp)

I Output 1.........

II Output ......(dst)

Sub-total

PPN 10%

Total

Paraf I Paraf II Paraf III


- 62 -

C. BENTUK RINCIAN KOMPONEN REMUNERASI PERSONEL


CONTOH

RINCIAN KOMPONEN REMUNERASI PERSONEL

Personel Komponen Remunerasi


Jumlah
Gaji Dasar
Beban Beban Waktu Total
(perbulan/ Keuntungan Total
Nama Posisi Biaya Biaya Penugasan (Rp)
minggu/ Perusahaan Remunerasi (OB)
Sosial Umum
hari)
Personel Tenaga Ahli

Personel Tenaga Pendukung

Catatan:
1. Pada isian Nama Personel, untuk Tenaga Ahli pengisian masukan harus mencantumkan nama personel; untuk
Tenaga Subprofesional dan Tenaga Pendukung cukup dicantumkan posisi, misalnya juru gambar, staf
administrasi, dan sebagainya.
2. Rincian Komponen Remunerasi Personel hanya disampaikan pada saat klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya.

Paraf I Paraf II Paraf III


- 63 -

BAB VIII. RANCANGAN KONTRAK

I. SURAT PERJANJIAN CONTOH 1 - PENYEDIA TUNGGAL

SURAT PERJANJIAN
Kontrak Lumsum

Paket Pekerjaan Jasa Konsultansi Konstruksi


Inspeksi (Survei) Data Kondisi Jaringan Jalan BPJN NTB
Nomor : ........................ [diisi nomor Kontrak]

SURAT PERJANJIAN ini berikut semua lampirannya adalah Kontrak Kerja Konstruksi
Lumsum, yang selanjutnya disebut “Kontrak” dibuat dan ditandatangani di ...........
pada hari .......... tanggal ….... bulan ................. tahun .............. [tanggal, bulan dan
tahun diisi dengan huruf], berdasarkan Surat Penetapan Pemenang Nomor.……
tanggal ……., Surat Penunjukan Penyedia Barang/ Jasa (SPPBJ) Nomor …….
tanggal ……., [jika kontrak tahun jamak ditambahkan surat persetujuan pejabat
yang berwenang, misal: “dan Surat Menteri Keuangan (untuk sumber dana APBN)
Nomor ....., tanggal:....., perihal: .....”], antara:
Nama : Deny Purwa Indarsa, ST., MT
NIP : 19841224 201012 1 004
Jabatan : PPK Keterpaduan Pembangunan Infrastruktur Jalan
Berkedudukan di : Jalan DR. Sudjono No. 106 Mataram, Nusa Tenggara Barat

yang bertindak untuk dan atas nama 5*) Pemerintah Indonesia c.q. Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat c.q. Direktorat Jenderal Bina Marga c.q. Satuan Kerja Balai
Pelaksanaan Jalan Nasional Nusa Tenggara Barat berdasarkan Surat Keputusan Menteri
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 57/KPTS/M/2021 tanggal 22 Januari
2021 tentang Pengangkatan Atasan/Atasan Langsung Kuasa Pengguna Anggaran/Barang
dan Pejabat Perbendaharaan Satuan Kerja di Lingkungan Direktorat Jenderal Bina Marga
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat selanjutnya disebut “Pejabat
Penandatangan Kontrak”, dengan:
Nama : ………….. [nama wakil Penyedia]
Jabatan : ………….. [sesuai akta notaris]
Berkedudukan di : ………….. [alamat Penyedia]
Akta Notaris Nomor : ………….. [sesuai akta notaris]
Tanggal : ………….. [tanggal penerbitan akta]
Notaris : ………….. [nama notaris penerbit akta]

yang bertindak untuk dan atas nama ………….. [nama badan usaha] selanjutnya
disebut “Penyedia”.

Dan dengan memperhatikan:


1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi beserta
perubahannya;
2. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Buku III tentang Perikatan);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang – Undang Nomor 2 tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi beserta
perubahannya;
4. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah beserta perubahannya dan aturan turunannya;

)
5
Disesuaikan dengan nama K/L/PD
Paraf I Paraf II Paraf III
- 64 -

5. Peraturan Presiden Nomor 17 Tahun 2019 tentang Pengadaan Barang/Jasa


Pemerintah untuk Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi Papua
dan Provinsi Papua Barat;
PARA PIHAK MENERANGKAN TERLEBIH DAHULU BAHWA:

(a) Telah dilakukan proses pemilihan Penyedia yang telah sesuai dengan Dokumen
Pemilihan;
(b) Pejabat Penandatangan Kontrak telah menunjuk Penyedia menjadi pihak dalam
kontrak ini melalui Surat Penunjukan Penyediaan Barang/ Jasa (SPPBJ) untuk
melaksanakan Pekerjaan Jasa Konsultansi Konstruksi Inspeksi (Survei) Data
Kondisi Jaringan Jalan BPJN NTB sebagaimana diterangkan dalam dokumen
Kontrak ini selanjutnya disebut “Pekerjaan Jasa Konsultansi Konstruksi”;
(c) Penyedia telah menyatakan kepada Pejabat Penandatangan Kontrak, memiliki
keahlian profesional, personel, dan sumber daya teknis, serta telah menyetujui
untuk melaksanakan Jasa Konsultansi Konstruksi sesuai dengan persyaratan dan
ketentuan dalam Kontrak ini;
(d) Pejabat Penandatangan Kontrak dan Penyedia menyatakan memiliki
kewenangan untuk menandatangani Kontrak ini, dan mengikat pihak yang
diwakili;
(e) Pejabat Penandatangan Kontrak dan Penyedia mengakui dan menyatakan bahwa
sehubungan dengan Penandatanganan Kontrak ini masing-masing pihak :
1) telah dan senantiasa diberikan kesempatan untuk didampingi oleh advokat;
2) menandatangani Kontrak ini setelah meneliti secara patut;
3) telah membaca dan memahami secara penuh ketentuan Kontrak ini;
4) telah mendapatkan kesempatan yang memadai untuk memeriksa dan meng
onfirmasikan semua ketentuan dalam Kontrak ini beserta semua fakta dan
kondisi yang terkait.

Maka oleh karena itu, Pejabat Penandatangan Kontrak dan Penyedia dengan ini
bersepakat dan menyetujui untuk membuat perjanjian pelaksanaan paket Pekerjaan
Jasa Konsultansi Konstruksi Inspeksi (Survei) Data Kondisi Jaringan Jalan BPJN NTB
dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut:

Pasal 1
ISTILAH DAN UNGKAPAN

Peristilahan dan ungkapan dalam Surat Perjanjian ini memiliki arti dan makna yang
sama seperti yang tercantum dalam lampiran Surat Perjanjian ini.

Pasal 2
RUANG LINGKUP PEKERJAAN UTAMA

Ruang lingkup pekerjaan utama terdiri dari:


1. ................
2. ................
3. dst.
[Catatan: ruang lingkup pekerjaan utama diisi dengan output dari pekerjaan tersebut
sesuai dengan dokumen identifikasi kebutuhan dalam Renstra]
Pasal 3
HARGA KONTRAK, SUMBER PEMBIAYAAN DAN PEMBAYARAN

(1) Harga Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang diperoleh
berdasarkan total harga penawaran sebagaimana tercantum dalam Daftar
Keluaran dan Harga adalah sebesar Rp. ……….. (……….. ditulis dalam
huruf ……..) dengan kode akun kegiatan ……….
(2) Kontrak ini dibiayai dari ……….. [diisi sumber pembiayaannya]
Paraf I Paraf II Paraf III
- 65 -

(3) Pembayaran untuk kontrak ini dilakukan ke Bank ..... rekening nomor : .............
atas nama Penyedia : ...............;
[Catatan : untuk kontrak tahun jamak agar dicantumkan rincian pendanaan untuk
masing-masing Tahun Anggarannya]
Pasal 4
DOKUMEN KONTRAK

(1) Dokumen-dokumen berikut merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak
terpisahkan dari Kontrak ini:
a. adendum Kontrak (apabila ada);
b. surat perjanjian;
c. surat penawaran;
d. syarat-syarat khusus Kontrak berikut lampirannya yang terdiri atas Daftar
Personel, Daftar SubKontrak, Jadwal Penugasan Personel;
e. syarat-syarat umum Kontrak;
f. Kerangka Acuan Kerja;
g. Daftar Keluaran dan Harga hasil negosiasi dan koreksi aritmatik;
h. Data Teknis selain KAK (contoh; Dokumen Pengkajian, Dokumen Feasibility
Study/Pra Feasibility Study, dll); dan
i. dokumen lainnya seperti: SPPBJ, Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan, Berita Acara
Rapat Persiapan Penandatanganan Kontrak, Berita Acara Rapat Persiapan
Pelaksanaan Kontrak.
(2) Dokumen Kontrak dibuat untuk saling menjelaskan satu sama lain, dan jika
terjadi pertentangan antara ketentuan dalam suatu dokumen dengan ketentuan
dalam dokumen yang lain maka yang berlaku adalah ketentuan dalam dokumen
yang lebih tinggi berdasarkan urutan hierarki sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf a sampai dengan huruf g.

Pasal 5
MASA KONTRAK

(1) Masa kontrak adalah jangka waktu berlakunya Kontrak ini terhitung sejak
tanggal penandatanganan kontrak sampai dengan selesainya pekerjaan dan
terpenuhinya seluruh hak dan kewajiban para pihak.
(2) Masa Pelaksanaan Kontrak ditentukan dalam Syarat-Syarat Khusus Kontrak,
dihitung sejak Tanggal Mulai Kerja yang tercantum dalam SPMK sampai dengan
Tanggal Penyerahan Pekerjaan.

Dengan demikian, Pejabat Penandatangan Kontrak dan Penyedia telah bersepakat


untuk menandatangani Kontrak ini pada tanggal tersebut di atas dan melaksanakan
Kontrak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di Republik
Indonesia dan dibuat dalam 2 (dua) rangkap, masing-masing dibubuhi dengan
meterai, mempunyai kekuatan hukum yang sama dan mengikat bagi para pihak,
rangkap yang lain dapat diperbanyak sesuai kebutuhan tanpa dibubuhi meterai.

Untuk dan atas nama Untuk dan atas nama Pejabat


Penyedia ............. [diisi nama Badan Penandatangan Kontrak ............. [diisi
Usaha) sesuai SK Pengangkatan]

[tanda tangan dan cap (jika salinan asli [tanda tangan dan cap (jika salinan asli
ini untuk Pejabat Penandatangan ini untuk Penyedia maka rekatkan
Kontrak maka rekatkan meterai Rp meterai Rp Rp 10.000,00)]
10.000,00)]
[nama lengkap] [nama lengkap]
[jabatan] NIP. ……………………

Paraf I Paraf II Paraf III


- 66 -

CONTOH 2 - PENYEDIA KSO

SURAT PERJANJIAN
Kontrak Lumsum

Paket Pekerjaan Jasa Konsultansi Konstruksi


Inspeksi (Survei) Data Kondisi Jaringan Jalan BPJN NTB
Nomor : ........................ [diisi nomor Kontrak]

SURAT PERJANJIAN ini berikut semua lampirannya adalah Kontrak Kerja Konstruksi
Lumsum, yang selanjutnya disebut “Kontrak” dibuat dan ditandatangani di ...........
pada hari .......... tanggal ….... bulan ................. tahun .............. [tanggal, bulan dan
tahun diisi dengan huruf], berdasarkan Surat Penetapan Pemenang Nomor.……
tanggal ……., Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) Nomor …….
tanggal ……., [jika kontrak tahun jamak ditambahkan surat persetujuan pejabat
yang berwenang, misal: “dan Surat Menteri Keuangan (untuk sumber dana APBN)
Nomor ....., tanggal:....., perihal: .....”], antara:
Nama : Deny Purwa Indarsa, ST., MT
NIP : 19841224 201012 1 004
Jabatan : PPK Keterpaduan Pembangunan Infrastruktur Jalan
Berkedudukan di : Jalan DR. Sudjono No. 106 Mataram, Nusa Tenggara Barat

yang bertindak untuk dan atas nama6*) Pemerintah Indonesia c.q. Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat c.q. Direktorat Jenderal Bina Marga c.q. Satuan Kerja Balai
Pelaksanaan Jalan Nasional Nusa Tenggara Barat berdasarkan Surat Keputusan Menteri
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 57/KPTS/M/2021 tanggal 22 Januari
2021 tentang Pengangkatan Atasan/Atasan Langsung Kuasa Pengguna Anggaran/Barang
dan Pejabat Perbendaharaan Satuan Kerja di Lingkungan Direktorat Jenderal Bina Marga
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyatselanjutnya disebut “Pejabat
Penandatangan Kontrak”, dengan Kerja Sama Operasi (KSO) yang beranggotakan sebagai
berikut:

1. ......................[nama Penyedia 1]
2. ......................[nama Penyedia 1]
3. dst

yang masing-masing anggotanya bertanggung jawab secara tanggung renteng atas


semua kewajiban terhadap Pejabat Penandatangan Kontrak berdasarkan Kontrak ini
dan telah menunjuk:

Nama : ………….. [nama wakil KSO]


Jabatan : ………….. [sesuai surat perjanjian KSO]
Berkedudukan di : ………….. [alamat wakil KSO]

untuk bertindak atas nama ..................... [nama badan usaha KSO] berdasarkan surat
Perjanjian Kerja Sama Operasi (KSO) Nomor ................ tanggal ........... selanjutnya
disebut “Penyedia”.

Dan dengan memperhatikan:


1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi beserta
perubahannya;
2. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Buku III tentang Perikatan);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang – Undang Nomor 2 tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi beserta
perubahannya;

)
6
Disesuaikan dengan nama K/L/PD
Paraf I Paraf II Paraf III
- 67 -

4. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa


Pemerintah beserta perubahannya dan aturan turunannya;
5. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan
Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
beserta perubahannya dan aturan turunannya;
6. Peraturan Presiden Nomor 17 Tahun 2019 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah untuk Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi Papua
dan Provinsi Papua Barat;
PARA PIHAK MENERANGKAN TERLEBIH DAHULU BAHWA:

(a) Telah dilakukan proses pemilihan Penyedia yang telah sesuai dengan Dokumen
Pemilihan;
(b) Pejabat Penandatangan Kontrak telah menunjuk Penyedia menjadi pihak dalam
kontrak ini melalui Surat Penunjukan Penyediaan Barang/ Jasa (SPPBJ) untuk
melaksanakan Pekerjaan Jasa Konsultansi Konstruksi Inspeksi (Survei) Data
Kondisi Jaringan Jalan BPJN NTB sebagaimana diterangkan dalam dokumen
Kontrak ini selanjutnya disebut “Pekerjaan Jasa Konsultansi Konstruksi”;
(c) Penyedia telah menyatakan kepada Pejabat Penandatangan Kontrak, memiliki
keahlian profesional, personel, dan sumber daya teknis, serta telah menyetujui
untuk melaksanakan Pekerjaan Konstruksi sesuai dengan persyaratan dan
ketentuan dalam Kontrak ini;
(d) Pejabat Penandatangan Kontrak dan Penyedia menyatakan memiliki
kewenangan untuk menandatangani Kontrak ini, dan mengikat pihak yang
diwakili;
(e) Pejabat Penandatangan Kontrak dan Penyedia mengakui dan menyatakan bahwa
sehubungan dengan Penandatanganan Kontrak ini masing-masing pihak :
1) telah dan senantiasa diberikan kesempatan untuk didampingi oleh advokat;
2) menandatangani Kontrak ini setelah meneliti secara patut;
3) telah membaca dan memahami secara penuh ketentuan Kontrak ini;
4) telah mendapatkan kesempatan yang memadai untuk memeriksa dan meng
onfirmasikan semua ketentuan dalam Kontrak ini beserta semua fakta dan
kondisi yang terkait.

Maka oleh karena itu, Pejabat Penandatangan Kontrak dan Penyedia dengan ini
bersepakat dan menyetujui untuk membuat perjanjian pelaksanaan paket
Pekerjaan Jasa Konsultansi Konstruksi Inspeksi (Survei) Data Kondisi Jaringan
Jalan BPJN NTB dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut:

Pasal 1
ISTILAH DAN UNGKAPAN

Peristilahan dan ungkapan dalam Surat Perjanjian ini memiliki arti dan makna yang
sama seperti yang tercantum dalam lampiran Surat Perjanjian ini .

Pasal 2
RUANG LINGKUP PEKERJAAN UTAMA

Ruang lingkup pekerjaan utama terdiri dari:


1. ................
2. ................
3. dst.
[Catatan: ruang lingkup pekerjaan utama diisi dengan output dari pekerjaan tersebut
sesuai dengan dokumen identifikasi kebutuhan dalam Renstra]

Paraf I Paraf II Paraf III


- 68 -

Pasal 3
HARGA KONTRAK, SUMBER PEMBIAYAAN DAN PEMBAYARAN

(1) Harga Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang diperoleh
berdasarkan total harga penawaran sebagaimana tercantum dalam Daftar
Keluaran dan Harga adalah sebesar Rp. ……….. (……….. ditulis dalam
huruf ……..) dengan kode akun kegiatan ……….
(2) Kontrak ini dibiayai dari ……….. [diisi sumber pembiayaannya]
(3) Pembayaran untuk kontrak ini dilakukan ke Bank ..... rekening nomor : .............
atas nama Penyedia : ...............;
[Catatan: untuk kontrak tahun jamak agar dicantumkan rincian pendanaan untuk
masing-masing Tahun Anggarannya]
Pasal 4
DOKUMEN KONTRAK

(1) Dokumen-dokumen berikut merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak
terpisahkan dari Kontrak ini:
a. adendum Kontrak (apabila ada);
b. surat perjanjian;
c. surat penawaran;
d. syarat-syarat khusus Kontrak berikut lampirannya yang terdiri atas Daftar
Personel, Daftar SubKontrak, Jadwal Penugasan Personel;
e. syarat-syarat umum Kontrak;
f. Kerangka Acuan Kerja;
g. Daftar Keluaran dan Harga hasil negosiasi dan koreksi aritmatik;
h. Data Teknis selain KAK (contoh; Dokumen Pengkajian, Dokumen Feasibility
Study/Pra Feasibility Study, dll); dan
i. dokumen lainnya seperti: SPPBJ, Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan, Berita Acara
Rapat Persiapan Penandatanganan Kontrak, Berita Acara Rapat Persiapan
Pelaksanaan Kontrak.
(2) Dokumen Kontrak dibuat untuk saling menjelaskan satu sama lain, dan jika
terjadi pertentangan antara ketentuan dalam suatu dokumen dengan ketentuan
dalam dokumen yang lain maka yang berlaku adalah ketentuan dalam dokumen
yang lebih tinggi berdasarkan urutan hierarki sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf a sampai huruf g.

Pasal 5
MASA KONTRAK

(1) Masa kontrak adalah jangka waktu berlakunya Kontrak ini terhitung sejak
tanggal penandatanganan kontrak sampai dengan selesainya pekerjaan dan
terpenuhinya seluruh hak dan kewajiban para pihak.
(2) Masa Pelaksanaan Kontrak ditentukan dalam Syarat-Syarat Khusus Kontrak,
dihitung sejak Tanggal Mulai Kerja yang tercantum dalam SPMK sampai dengan
Tanggal Penyerahan Pekerjaan.

Dengan demikian, Pejabat Penandatangan Kontrak dan Penyedia telah bersepakat


untuk menandatangani Kontrak ini pada tanggal tersebut di atas dan melaksanakan
Kontrak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di Republik
Indonesia dan dibuat dalam 2 (dua) rangkap, masing-masing dibubuhi dengan
meterai, mempunyai kekuatan hukum yang sama dan mengikat bagi para pihak,
rangkap yang lain dapat diperbanyak sesuai kebutuhan tanpa dibubuhi meterai.

Paraf I Paraf II Paraf III


- 69 -

Untuk dan atas nama Untuk dan atas nama Pejabat


Penyedia ............. [diisi nama KSO] Penandatangan Kontrak ............. [diisi
sesuai SK Pengangkatan]

[tanda tangan dan cap (jika salinan asli


ini untuk Pejabat Penandatangan [tanda tangan dan cap (jika salinan asli
Kontrak maka rekatkan meterai Rp ini untuk Penyedia maka rekatkan
10.000,00)] meterai Rp Rp 10.000,00)]

[nama lengkap]
[nama lengkap] NIP. ……………………
[jabatan]

Paraf I Paraf II Paraf III


- 70 -

BAB IX. SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK

A. KETENTUAN UMUM

1. Definisi Istilah-istilah yang digunakan dalam Syarat-Syarat


Umum Kontrak selanjutnya disebut SSUK harus
mempunyai arti atau tafsiran seperti yang
dimaksudkan sebagai berikut:
1.1 Aparat Pengawas Intern Pemerintah yang
selanjutnya disingkat APIP adalah aparat yang
melakukan pengawasan melalui audit, reviu,
pemantauan, evaluasi, dan kegiatan
pengawasan lain terhadap penyelenggaraan
tugas dan fungsi Pemerintah.
1.2 Bagian pekerjaan yang disubkontrakkan
adalah bagian pekerjaan utama yang
pelaksanaannya diserahkan kepada Penyedia
lain (Subpenyedia) dan disetujui terlebih
dahulu oleh Pejabat Penandatangan Kontrak.
1.3 Tim Pendukung adalah tim atau perorangan
yang ditunjuk/ditetapkan oleh Pejabat
Penandatangan Kontrak yang bertugas untuk
mengawasi pelaksanaan pekerjaan.
1.4 Harga Kontrak adalah total harga pelaksanaan
pekerjaan yang tercantum dalam Kontrak.
1.5 Harga Perkiraan Sendiri yang selanjutnya
disingkat HPS adalah perkiraan harga
barang/jasa yang ditetapkan oleh PPK yang
telah memperhitungkan biaya tidak langsung,
keuntungan, dan Pajak Pertambahan Nilai.
1.6 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan adalah jadwal
yang menunjukkan kebutuhan waktu yang
diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan,
terdiri atas tahap pelaksanaan yang disusun
secara logis, realistis dan dapat dilaksanakan
dan dirincikan sampai ke satuan hari kerja.
Jadwal Pelaksanaan digunakan untuk untuk
menghitung kesesuaian Rincian Komponen
Remunerasi Personel dan Biaya Langsung Non
Personel.
1.7 Kerangka Acuan Kerja yang selanjutnya
disebut KAK adalah yang disusun oleh Pejabat
Penandatangan Kontrak untuk menjelaskan
tujuan, lingkup jasa konsultansi,
produk/output serta input/keahlian yang
diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan
berdasarkan Kontrak ini.
1.8 Keadaan Kahar adalah suatu keadaan yang
terjadi di luar kehendak para pihak dalam
kontrak dan tidak dapat diperkirakan
sebelumnya, sehingga kewajiban yang

Paraf I Paraf II Paraf III


- 71 -

ditentukan dalam Kontrak menjadi tidak


dapat dipenuhi.
1.9 Kerja Sama Operasi yang selanjutnya
disingkat KSO adalah kerja sama usaha antar
Penyedia yang masing-masing pihak
mempunyai hak, kewajiban dan tanggung
jawab yang jelas berdasarkan perjanjian
tertulis;
1.10 Kontrak Kerja Konstruksi selanjutnya disebut
Kontrak adalah keseluruhan dokumen yang
mengatur hubungan hukum antara Pejabat
Penandatangan Kontrak dengan Penyedia
dalam pelaksanaan jasa konsultansi
konstruksi atau pekerjaan konstruksi.
1.11 Kontrak Lumsum adalah Kontrak Jasa
Konsultansi dengan ruang lingkup, waktu
pelaksanaan pekerjaan, dan produk/ keluaran
dapat didefinisikan dengan jelas dengan
pembayaran senilai harga yang dicantumkan
dalam Kontrak tanpa memperhatikan rincian
biaya.
1.12 Kuasa Pengguna Anggaran pada pelaksanaan
APBN yang selanjutnya disingkat KPA adalah
pejabat yang memperoleh kuasa dari PA untuk
melaksanakan sebagian kewenangan dan
tanggung jawab penggunaan anggaran pada
Kementerian Negara/Lembaga yang
bersangkutan.
1.13 Kuasa Pengguna Anggaran pada Pelaksanaan
APBD yang selanjutnya disebut KPA, adalah
pejabat yang diberi kuasa untuk
melaksanakan sebagian kewenangan PA
dalam melaksanakan sebagian tugas dan
fungsi perangkat daerah;
1.14 Masa Kontrak adalah jangka waktu
berlakunya Kontrak ini terhitung sejak
tanggal penandatanganan Kontrak sampai
dengan selesainya pekerjaan dan
terpenuhinya hak dan kewajiban para pihak.
1.15 Masa Pelaksanaan Kontrak adalah jangka
waktu untuk melaksanakan Kontrak, dihitung
sejak Tanggal Mulai Kerja yang tercantum
dalam SPMK sampai dengan Tanggal
Penyerahan Pekerjaan
1.16 Pelaku Usaha adalah setiap orang perorangan
atau badan usaha, baik yang berbentuk badan
hukum maupun bukan badan hukum yang
didirikan dan berkedudukan atau melakukan
kegiatan dalam wilayah hukum negara
Republik Indonesia, baik sendiri maupun
bersama-sama melalui perjanjian
menyelenggarakan kegiatan usaha dalam
berbagai bidang ekonomi.
1.17 Pejabat yang Berwenang untuk
Menandatangani Kontrak yang selanjutnya
Paraf I Paraf II Paraf III
- 72 -

disebut Pejabat Penandatangan Kontrak


adalah pejabat yang memiliki kewenangan
untuk mengikat perjanjian atau
menandatangani Kontrak dengan Penyedia,
dapat berasal dari PA, KPA, atau PPK.
1.18 Pengguna Anggaran yang selanjutnya
disingkat PA adalah pejabat pemegang
kewenangan penggunaan anggaran
Kementerian Negara/Lembaga/perangkat
daerah.
1.19 Penyedia adalah Pelaku Usaha yang
menyediakan barang/jasa berdasarkan
Kontrak.
1.20 Personel Inti adalah orang yang akan
ditempatkan secara penuh sesuai dengan
persyaratan yang ditetapkan dalam Dokumen
Pemilihan serta posisinya dalam manajemen
pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan
organisasi pelaksanaan yang diajukan untuk
melaksanakan pekerjaan.
1.21 Personel Pendukung adalah orang yang akan
ditempatkan secara penuh sesuai dengan
persyaratan yang ditetapkan dalam Dokumen
Pemilihan serta posisinya dalam manajemen
pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan
organisasi pelaksanaan yang diajukan untuk
melaksanakan pekerjaan, namun tidak
dievaluasi dalam proses pemilihan.
1.22 Rincian Biaya Langsung Non Personel adalah
rincian biaya langsung yang diperlukan untuk
menunjang pelaksanaan Kontrak yang dibuat
dengan mempertimbangkan dan berdasarkan
harga pasar yang wajar dan dapat
dipertanggungjawabkan serta sesuai dengan
perkiraan kegiatan. Biaya Non Personel dapat
dibayarkan secara Lumsum, Harga Satuan
dan/atau penggantian biaya sesuai yang
dikeluarkan (at cost).
1.23 Rincian Komponen Remunerasi Personel
adalah rincian biaya langsung yang
diperlukan untuk membayar remunerasi
personel berdasarkan Kontrak. Komponen
Remunerasi Personel telah memperhitungkan
gaji dasar (basic salary), beban biaya sosial
(social charge), beban biaya umum (overhead
cost), dan keuntungan (profit/fee). Biaya
Langsung Personel dapat dihitung menurut
jumlah satuan waktu tertentu (bulan (SBOB),
minggu (SBOM), hari (SBOH), atau jam
(SBOJ))
1.24 Sanksi Daftar Hitam adalah sanksi yang
diberikan kepada Peserta pemilihan/Penyedia
berupa larangan mengikuti Pengadaan
Barang/Jasa di seluruh

Paraf I Paraf II Paraf III


- 73 -

Kementerian/Lembaga dalam jangka waktu


tertentu.
1.25 Subpenyedia adalah Penyedia yang
mengadakan perjanjian kerja tertulis dengan
Penyedia penanggung jawab kontrak, untuk
melaksanakan sebagian pekerjaan
(subkontrak).
1.26 Surat Jaminan yang selanjutnya disebut
Jaminan adalah jaminan tertulis yang
dikeluarkan oleh Bank Umum/ Perusahaan
Penjaminan/Perusahaan Asuransi/lembaga
keuangan khusus yang menjalankan usaha di
bidang pembiayaan, penjaminan, dan
asuransi untuk mendorong ekspor
Indonesia/konsorsium Perusahaan Asuransi
Umum/konsorsium Lembaga
Penjaminan/konsorsium Perusahaan
Penjaminan sesuai dengan ketentuan dalam
peraturan perundang-undangan.
1.27 Surat Perintah Mulai Kerja yang selanjutnya
disingkat SPMK adalah surat yang diterbitkan
oleh Pejabat Penandatangan Kontrak kepada
Penyedia untuk memulai melaksanakan
pekerjaan.
1.28 Tanggal Mulai Kerja adalah tanggal yang
dinyatakan pada SPMK yang diterbitkan oleh
Pejabat Penandatangan Kontrak untuk
memulai melaksanakan pekerjaan.
1.29 Tanggal Penyerahan Pekerjaan adalah tanggal
penyelesaian pekerjaan Jasa Konsultansi ini
oleh Penyedia dan dinyatakan dalam Berita
Acara Serah Terima Pekerjaan yang
diterbitkan oleh Pejabat Penandatangan
Kontrak.
2. Penerapan SSUK diterapkan secara luas dalam pelaksanaan
Pekerjaan Jasa Konsultansi Konstruksi ini tetapi tidak
dapat bertentangan dengan ketentuan-ketentuan
dalam Dokumen Kontrak lain yang lebih tinggi
berdasarkan urutan hierarki dalam Kontrak.
3. Pemisahan Jika salah satu atau beberapa ketentuan dalam
Kontrak ini berdasarkan Hukum yang Berlaku
menjadi tidak sah, tidak berlaku, atau tidak dapat
dilaksanakan maka ketentuan-ketentuan lain tetap
berlaku secara penuh.
4. Bahasa dan Hukum 4.1 Bahasa Kontrak harus dalam Bahasa Indonesia
4.2 Dalam hal Kontrak dilakukan dengan pihak
asing harus dibuat dalam bahasa Indonesia
dan bahasa Inggris. Dalam hal terjadi
perselisihan dengan pihak asing digunakan
Kontrak dalam bahasa Indonesia.
4.3 Hukum yang digunakan adalah hukum yang
berlaku di Indonesia.

Paraf I Paraf II Paraf III


- 74 -

5. Korespondensi Semua pemberitahuan, permohonan, persetujuan,


dan/atau korespondensi lainnya berdasarkan
Kontrak ini harus dibuat secara tertulis dalam
Bahasa Indonesia, dan dianggap telah diberitahukan
kepada Para Pihak atau wakil sah Para Pihak jika
telah disampaikan secara langsung, disampaikan
melalui surat tercatat, e-mail, dan/atau faksimili
sebagaimana tercantum dalam SSKK.
6. Wakil Sah Para Pihak 6.1 Setiap tindakan yang disyaratkan atau
diperbolehkan untuk dilakukan, dan setiap
dokumen yang disyaratkan atau
diperbolehkan untuk dibuat berdasarkan
Kontrak ini oleh Pejabat Penandatangan
Kontrak atau Penyedia hanya dapat dilakukan
atau dibuat oleh Wakil Sah Para Pihak atau
pejabat yang disebutkan dalam SSKK kecuali
untuk melakukan perubahan kontrak.
6.2 Kewenangan Wakil Sah Para Pihak diatur
dalam Surat Keputusan dari Para Pihak dan
harus disampaikan kepada masing-masing
pihak.
7. Larangan Korupsi, 7.1 Berdasarkan etika pengadaan barang/jasa
Kolusi dan/atau pemerintah, para pihak dilarang untuk :
Nepotisme, a. menawarkan, menerima atau
Penyalahgunaan menjanjikan untuk memberi atau
Wewenang serta menerima hadiah atau imbalan berupa
Penipuan apa saja atau melakukan tindakan
lainnya untuk mempengaruhi siapapun
yang diketahui atau patut dapat diduga
berkaitan dengan pengadaan ini;
b. mendorong terjadinya persaingan tidak
sehat; dan/atau
c. membuat dan/atau menyampaikan
secara tidak benar dokumen dan/atau
keterangan lain yang disyaratkan untuk
penyusunan dan pelaksanaan Kontrak
ini.
7.2 Penyedia menjamin bahwa yang
bersangkutan (termasuk semua anggota KSO
apabila berbentuk KSO) dan Subpenyedianya
(jika ada) tidak pernah dan tidak akan
melakukan tindakan yang dilarang di atas.
7.3 Penyedia yang menurut penilaian Pejabat
Penandatangan Kontrak terbukti melakukan
larangan-larangan di atas dapat dikenakan
sanksi-sanksi administratif oleh Pejabat
Penandatangan Kontrak sebagai berikut:
a. pemutusan Kontrak;
b. sisa uang muka harus dilunasi oleh
Penyedia atau Jaminan Uang Muka
dicairkan dan disetorkan sebagaimana
ditetapkan dalam SSKK; dan
c. dikenakan sanksi daftar hitam.
7.4 Pengenaan sanksi administratif di atas
dilaporkan oleh Pejabat Penandatangan
Kontrak kepada PA/KPA.
Paraf I Paraf II Paraf III
- 75 -

7.5 Pejabat Penandatangan Kontrak yang terlibat


dalam korupsi, kolusi, dan/atau nepotisme
dan penipuan dikenakan sanksi berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
8. Pembukuan Penyedia diharapkan untuk melakukan pencatatan
keuangan yang akurat dan sistematis sehubungan
dengan pelaksanaan pekerjaan ini berdasarkan
standar akuntansi yang berlaku.
9. Perpajakan Penyedia, Subpenyedia (jika ada) dan personel, yang
bersangkutan berkewajiban untuk membayar semua
pajak, bea, retribusi, dan pungutan lain yang
dibebankan oleh peraturan perpajakan atas
pelaksanaan Kontrak ini. Semua pengeluaran
perpajakan ini dianggap telah termasuk dalam
Harga Kontrak.
10. Pengalihan dan/atau 10.1 Pengalihan seluruh Kontrak hanya
Subkontrak diperbolehkan dalam hal pergantian nama
Penyedia, baik sebagai akibat peleburan
(merger), konsolidasi, atau pemisahan.
10.2 Penyedia dapat bekerja sama dengan penyedia
lain dengan mensubkontrakkan sebagian
pekerjaan, kecuali pekerjaan utama dalam
kontrak ini sebagaimana diatur dalam SSKK.
10.3 Penyedia hanya boleh mensubkontrakkan
sebagian pekerjaan dan dilarang
mensubkontrakkan seluruh pekerjaan.
10.4 Penyedia hanya boleh mensubkontrakkan
pekerjaan apabila pekerjaan tersebut sejak
awal di dalam Dokumen Seleksi dan dalam
Kontrak diijinkan untuk disubkontrakkan.
10.5 Penyedia hanya boleh mensubkontrakkan
pekerjaan setelah mendapat persetujuan
tertulis dari Pejabat Penandatangan Kontrak.
Penyedia tetap bertanggungjawab atas bagian
pekerjaan yang disubkontrakkan.
10.6 Jika ketentuan di atas dilanggar maka
Penyedia dikenakan sanksi yang diatur dalam
SSKK.
11. Pengabaian Jika terjadi pengabaian oleh satu Pihak terhadap
pelanggaran ketentuan tertentu Kontrak oleh Pihak
yang lain maka pengabaian tersebut tidak menjadi
pengabaian yang terus-menerus selama Masa
Kontrak atau seketika menjadi pengabaian terhadap
pelanggaran ketentuan yang lain. Pengabaian hanya
dapat mengikat jika dapat dibuktikan secara tertulis
dan ditandatangani oleh Wakil Sah Pihak yang
melakukan pengabaian.
12. Penyedia Mandiri Penyedia berdasarkan Kontrak ini bertanggung
jawab penuh terhadap personel dan
Subpenyedianya (jika ada) serta pekerjaan yang
dilakukan oleh mereka.

Paraf I Paraf II Paraf III


- 76 -

13. KSO KSO memberi kuasa kepada salah satu anggota yang
disebut dalam Surat Perjanjian untuk bertindak atas
nama KSO dalam pelaksanaan hak dan kewajiban
terhadap Pejabat Penandatangan Kontrak
berdasarkan Kontrak ini.
14. Pengawasan 14.1 Pejabat Penandatangan Kontrak dapat
Pelaksanaan Pekerjaan mengangkat Tim Pendukung untuk
melakukan pengawasan pelaksanaan
pekerjaan sesuai Kontrak ini.
14.2 Tim Pendukung dapat menggunakan
wewenang yang diberikan kepadanya oleh
Pejabat Penandatangan Kontrak untuk
bertindak sesuai ketentuan Kontrak.
14.3 Dalam melaksanakan kewajibannya, Tim
Pendukung selalu bertindak profesional. Jika
tercantum dalam klausul 6.1 SSKK, Tim
Pendukung dapat bertindak sebagai Wakil
Sah Pejabat Penandatangan Kontrak.

B. PELAKSANAAN, PENYELESAIAN, ADENDUM DAN PEMUTUSAN KONTRAK


15. Masa Kontrak Kontrak ini berlaku efektif sejak penandatanganan
Surat Perjanjian oleh Para Pihak sampai dengan
Tanggal Penyerahan Pekerjaan dan hak dan
kewajiban Para Pihak yang terdapat dalam Kontrak
sudah terpenuhi.

B.1 Pelaksanaan Pekerjaan


16. Penyerahan/Pemberian 16.1 Sebelum penyerahan/pemberian akses
Akses Lokasi Kerja lokasi kerja dilakukan peninjauan lapangan
(apabila diperlukan) bersama.
16.2 Pejabat Penandatangan Kontrak
berkewajiban untuk menyerahkan/memberi
akses lokasi kerja sesuai dengan kebutuhan
Penyedia dan disepakati oleh para pihak
dalam rapat persiapan penandatanganan
Kontrak, untuk melaksanakan pekerjaan
tanpa ada hambatan kepada Penyedia
sebelum SPMK diterbitkan.
16.3 Hasil peninjauan dan penyerahan
dituangkan dalam berita acara penyerahan
lokasi kerja.
16.4 Jika dalam peninjauan lapangan bersama
ditemukan hal-hal yang dapat
mengakibatkan perubahan isi Kontrak maka
perubahan tersebut harus dituangkan dalam
Berita Acara yang selanjutkan dapat
dituangkan dalam adendum Kontrak.
16.5 Jika Pejabat Penandatangan Kontrak tidak
dapat menyerahkan lokasi kerja sesuai
kebutuhan Penyedia untuk mulai bekerja
pada Tanggal Mulai Kerja untuk
melaksanakan pekerjaan dan terbukti
merupakan suatu hambatan yang
Paraf I Paraf II Paraf III
- 77 -

disebabkan oleh Pejabat Penandatangan


Kontrak, maka kondisi ini ditetapkan sebagai
Peristiwa Kompensasi.
17. Surat Perintah Mulai 17.1 Pejabat Penandatangan Kontrak
Kerja (SPMK) menerbitkan SPMK paling lambat 14 (empat
belas) hari kerja sejak tanggal
penandatanganan Kontrak atau 14 (empat
belas) hari kerja sejak
penyerahan/pemberian akses lokasi kerja
(apabila ada).
17.2 Tanggal penandatanganan SPMK oleh
Pejabat Penandatangan Kontrak ditetapkan
sebagai tanggal mulai berlaku efektif
Kontrak.
18. Program Mutu 18.1 Penyedia berkewajiban untuk
mempresentasikan dan menyerahkan
Program Mutu sebagai penjaminan mutu
pelaksanaan pekerjaan pada rapat persiapan
pelaksanaan Kontrak, kemudian dibahas dan
disetujui oleh Pejabat Penandatangan
Kontrak.
18.2 Program Mutu disusun paling sedikit berisi:
a. Informasi mengenai pekerjaan yang
akan dilaksanakan;
b. organisasi kerja Penyedia;
c. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan;
d. jadwal penugasan Personel Inti dan
Personel Pendukung;
e. Prosedur pelaksanaan pekerjaan;
f. Prosedur instruksi kerja; dan
g. Pelaksana kerja.
18.3 Penyedia wajib menerapkan dan
mengendalikan pelaksanaan Program Mutu
secara konsisten untuk mencapai mutu yang
dipersyaratkan pada pelaksanaan pekerjaan
ini.
18.4 Program Mutu dapat direvisi sesuai dengan
kondisi pekerjaan
18.5 Penyedia berkewajiban untuk
memutakhirkan Program Mutu jika terjadi
Adendum Kontrak dan/atau Peristiwa
Kompensasi.
18.6 Pemutakhiran Program Mutu harus
menunjukkan perkembangan kemajuan
setiap pekerjaan dan dampaknya terhadap
penjadwalan sisa pekerjaan, termasuk
perubahan terhadap urutan pekerjaan.
Pemutakhiran Program Mutu harus
mendapatkan persetujuan Pejabat
Penandatangan Kontrak.
18.7 Persetujuan Pejabat Penandatangan Kontrak
terhadap Program Mutu tidak mengubah
kewajiban kontraktual Penyedia.

Paraf I Paraf II Paraf III


- 78 -

19. Rapat Persiapan 19.1 Paling lambat 7 (tujuh) hari kalender sejak
Pelaksanaan Kontrak diterbitkannya SPMK dan sebelum
pelaksanaan pekerjaan, Pejabat
Penandatangan Kontrak, Tim Pendukung
(apabila ada), bersama dengan Penyedia dan
pihak lain yang ditunjuk oleh Pejabat
Penandatangan Kontrak, harus sudah
menyelenggarakan rapat persiapan
pelaksanaan kontrak
19.2 Beberapa hal yang dibahas dan disepakati
dalam rapat persiapan pelaksanaan kontrak
meliputi:
a. Program Mutu;
b. organisasi kerja dan jadwal penugasan
personel;
c. kesesuaian personel dan peralatan
dengan persyaratan Kontrak;
d. tata cara pengaturan pelaksanaan
pekerjaan;
e. Rencana Kerja/ Jadwal Pelaksanaan
Pekerjaan yang memperhatikan
Keselamatan Konstruksi;
f. jadwal mobilisasi peralatan dan
personel;
g. rencana pelaksanaan pemeriksaan dan
pembayaran; dan
h. hal-hal lain yang dianggap perlu.
19.3 Pada tahapan Rapat Persiapan Pelaksanaan
Kontrak, PA/KPA dapat membentuk
Pejabat/Panitia Peneliti Pelaksanaan
Kontrak.
19.4 Hasil rapat persiapan pelaksanaan Kontrak
dituangkan dalam Berita Acara Rapat
Persiapan Pelaksanaan Kontrak dan apabila
mengakibatkan perubahan isi Kontrak, maka
harus dituangkan dalam adendum Kontrak
20. Mobilisasi 20.1 Mobilisasi paling lambat harus sudah mulai
dilaksanakan dalam waktu 30 (tiga puluh)
hari kalender sejak diterbitkan SPMK, atau
sesuai kebutuhan dan Rencana Kerja yang
disepakati saat Rapat Persiapan Pelaksanaan
Kontrak.
20.2 Mobilisasi dilakukan sesuai dengan lingkup
pekerjaan, yaitu :
a. mendatangkan tenaga ahli;
b. mendatangkan tenaga pendukung;
dan/atau
c. menyiapkan peralatan pendukung.
20.3 Mobilisasi peralatan dan personel dapat
dilakukan secara bertahap sesuai dengan
kebutuhan.
20.4 Kendala dalam mobilisasi dilaporkan kepada
Pejabat Penandatangan Kontrak dalam
waktu 7 (tujuh) hari kalender.

Paraf I Paraf II Paraf III


- 79 -

B.2 Pengendalian Waktu


21. Waktu Penyelesaian 21.1 Kecuali Kontrak diputuskan untuk
Pekerjaan dilaksanakan lebih awal, Penyedia
berkewajiban untuk memulai pelaksanaan
pekerjaan pada Tanggal Mulai Kerja, dan
melaksanakan pekerjaan sesuai dengan
Program Mutu, serta menyelesaikan
pekerjaan paling lambat selama Masa
Pelaksanaan Kontrak yang dinyatakan dalam
SSKK.
21.2 Apabila Penyedia berpendapat tidak dapat
menyelesaikan pekerjaan sesuai Masa
Pelaksanaan Kontrak karena di luar
pengendaliannya yang dapat dibuktikan
demikian, dan Penyedia telah melaporkan
kejadian tersebut kepada Pejabat
Penandatangan Kontrak, dengan disertai
bukti-bukti yang dapat disetujui Pejabat
Penandatangan Kontrak, maka Pejabat
Penandatangan Kontrak dapat
memberlakukan peristiwa kompensasi dan
melakukan penjadwalan kembali
pelaksanaan tugas Penyedia dengan
membuat adendum Kontrak.
21.3 Jika pekerjaan tidak selesai sesuai Masa
Pelaksanaan Kontrak bukan akibat Keadaan
Kahar atau Peristiwa Kompensasi atau
karena kesalahan atau kelalaian Penyedia
maka Penyedia dikenakan denda
keterlambatan.
21.4 Tanggal penyelesaian yang dimaksud dalam
klausul ini adalah tanggal penyelesaian
semua pekerjaan.
22. Peringatan Dini 22.1 Penyedia berkewajiban untuk
memperingatkan sedini mungkin Pejabat
Penandatangan Kontrak atas peristiwa atau
kondisi tertentu yang dapat mempengaruhi
mutu pekerjaan, menaikkan Harga Kontrak
atau menunda penyelesaian pekerjaan.
Pejabat Penandatangan Kontrak dapat
memerintahkan Penyedia untuk
menyampaikan secara tertulis perkiraan
dampak peristiwa atau kondisi tersebut di
atas terhadap Harga Kontrak dan Tanggal
Penyerahan Pekerjaan. Pernyataan perkiraan
ini harus sesegera mungkin disampaikan
oleh Penyedia.
22.2 Penyedia berkewajiban untuk bekerja sama
dengan Pejabat Penandatangan Kontrak
untuk mencegah atau mengurangi dampak
peristiwa atau kondisi tersebut.
23. Keterlambatan 23.1 Apabila Penyedia terlambat melaksanakan
Pelaksanaan Pekerjaan pekerjaan sesuai jadwal karena kesalahan
Penyedia, maka Pejabat Penandatangan

Paraf I Paraf II Paraf III


- 80 -

Kontrak harus memberikan peringatan


secara tertulis dan dapat dilakukan
pengenaan denda keterlambatan.
23.2 Apabila Pejabat Penandatangan Kontrak
mengakibatkan/akan mengakibatkan
keterlambatan pekerjaan sesuai jadwal,
maka Penyedia wajib mengingatkan Pejabat
Penandatangan Kontrak ketika Penyedia
menyadari atau seharusnya menyadari
timbulnya keterlambatan tersebut.
23.3 Jika keterlambatan tersebut semata-mata
disebabkan oleh kesalahan atau kelalaian
Pejabat Penandatangan Kontrak, maka
diberlakukan peristiwa Kompensasi.
24. Pemberian Kesempatan 24.1 Dalam hal diperkirakan Penyedia gagal
menyelesaikan pekerjaan sampai Masa
Kontrak berakhir, namun Pejabat
Penandatangan Kontrak menilai bahwa
Penyedia mampu menyelesaikan pekerjaan,
Pejabat Penandatangan Kontrak dapat
memberikan kesempatan kepada Penyedia
untuk menyelesaikan pekerjaan.
24.2 Pemberian kesempatan kepada Penyedia
untuk menyelesaikan pekerjaan dimuat
dalam adendum Kontrak yang didalamnya
mengatur:
a. waktu pemberian kesempatan
penyelesaian pekerjaan;
b. pengenaan sanksi denda
keterlambatan kepada Penyedia; dan
c. sumber dana untuk membiayai
penyelesaian sisa pekerjaan yang akan
dilanjutkan ke Tahun Anggaran
Berikutnya dari DIPA Tahun Anggaran
Berikutnya apabila pemberian
kesempatan melampaui Tahun
Anggaran.
24.3 Pemberian kesempatan kepada Penyedia
menyelesaikan pekerjaan, sejak Tanggal
Penyerahan Pekerjaan semula terlewati.
24.4 Pemberian kesempatan kepada Penyedia
untuk menyelesaikan pekerjaan dapat
melampaui Tahun Anggaran.

B.3 Penyelesaian Kontrak


25. Serah Terima Pekerjaan 25.1 Setelah pekerjaan selesai sesuai dengan
ketentuan dalam Kontrak, Penyedia
mengajukan permintaan secara tertulis
kepada Pejabat Penandatangan Kontrak
untuk serah terima pekerjaan.
25.2 Serah terima hasil pekerjaan dilakukan di
tempat sebagaimana ditetapkan dalam
SSKK.

Paraf I Paraf II Paraf III


- 81 -

25.3 Sebelum dilakukan serah terima, Pejabat


Penandatangan Kontrak melakukan
pemeriksaan terhadap hasil pekerjaan,
yang dapat dibantu oleh pengawas
pekerjaan dan/atau tim teknis.
25.4 Pemeriksaan dilakukan terhadap
kesesuaian hasil pekerjaan terhadap
kriteria/spesifikasi yang tercantum dalam
Kontrak.
25.5 Pejabat Penandatangan Kontrak
berkewajiban untuk memeriksa kebenaran
hasil pekerjaan dan/atau dokumen laporan
pelaksanaan pekerjaan dan
membandingkan kesesuaiannya dengan
Kontrak.
25.6 Pejabat Penandatangan Kontrak menolak
serah terima pekerjaan jika hasil pekerjaan
dan/atau dokumen laporan pelaksanaan
pekerjaan tidak sesuai dengan Kontrak.
25.7 Atas pelaksanaan serah terima hasil
pekerjaan, Pejabat Penandatangan Kontrak
membuat Berita Acara Serah Terima (BAST)
yang ditandatangani bersama dengan
Penyedia.
25.8 Dalam hal Pejabat Penandatangan Kontrak
menolak serah terima pekerjaan maka
dibuat Berita Acara Penolakan Serah Terima
dan segera memerintahkan kepada
Penyedia untuk memperbaiki, mengganti,
dan/atau melengkapi kekurangan
pekerjaan.
25.9 Jika pengoperasian hasil pekerjaan
memerlukan keahlian khusus maka
sebelum pelaksanaan serah terima
pekerjaan Penyedia berkewajiban untuk
melakukan pelatihan (jika dicantumkan
dalam kontrak). Biaya pelatihan termasuk
dalam Nilai Kontrak.
25.10 Pejabat Penandatangan Kontrak menerima
hasil pekerjaan setelah seluruh hasil
pekerjaan yang diserahterimakan sesuai
dengan Kontrak.
25.11 Jika hasil pekerjaan yang diserahterimakan
terlambat melewati batas waktu akhir
kontrak karena kesalahan atau kelalaian
Penyedia atau bukan akibat Keadaan Kahar
maka Penyedia dikenakan denda
keterlambatan.

B.4 Adendum
26. Perubahan Kontrak 26.1 Kontrak hanya dapat diubah melalui
Adendum Kontrak.

Paraf I Paraf II Paraf III


- 82 -

26.2 Perubahan Kontrak dapat dilaksanakan


apabila disetujui oleh para pihak, yang
diakibatkan beberapa hal berikut meliputi:
a. perubahan pekerjaan;
b. perubahan harga Kontrak;
c. perubahan Jadwal Pelaksanaan
Pekerjaan;
d. perubahan Personel Inti; dan/atau
e. perubahan Kontrak yang disebabkan
masalah administrasi;
26.3 Untuk kepentingan perubahan Kontrak,
Pejabat Penandatangan Kontrak dapat
meminta pertimbangan dari Tim Pendukung
dan Pejabat/Panitia Peneliti Pelaksanaan
Kontrak.
26.4 Pejabat/Panitia Peneliti Pelaksanaan Kontrak
meneliti kelayakan perubahan kontrak.
27. Perubahan Pekerjaan 27.1 Dalam hal terdapat perbedaan antara kondisi
pekerjaan pada saat pelaksanaan dengan
Kerangka Acuan Kerja yang ditentukan dalam
dokumen Kontrak, Pejabat Penandatangan
Kontrak bersama Penyedia dapat melakukan
perubahan pekerjaan, yang meliputi:
a. menambah atau mengurangi volume
waktu penugasan yang tercantum dalam
KAK/Kontrak;
b. mengubah lingkup yang tercantum
dalam KAK/ Kontrak;
c. mengurangi atau menambah jenis
pekerjaan yang tercantum dalam
KAK/Kontrak; dan/atau
d. perubahan Jadwal Pelaksanaan
Pekerjaan.
27.2 Dalam hal tidak terjadi perubahan kondisi
lapangan seperti yang dimaksud pada klausul
27.1 namun ada perintah perubahan dari
Pejabat Penandatangan Kontrak, Pejabat
Penandatangan Kontrak bersama Penyedia
dapat menyepakati perubahan pekerjaan
yang meliputi:
a. mengubah lingkup yang tercantum
dalam KAK/ Kontrak
b. mengurangi atau menambah jenis
pekerjaan yang tercantum dalam
KAK/Kontrak; dan/atau
c. perubahan Jadwal Pelaksanaan
Pekerjaan.
27.3 Perintah perubahan pekerjaan dibuat oleh
Pejabat Penandatangan Kontrak secara tertulis
kepada Penyedia kemudian dilanjutkan
dengan negosiasi teknis dan harga dengan
tetap mengacu pada ketentuan yang
tercantum dalam Kontrak awal.

Paraf I Paraf II Paraf III


- 83 -

27.4 Hasil negosiasi tersebut dituangkan dalam


Berita Acara sebagai dasar penyusunan
adendum Kontrak.
27.5 Dalam hal perubahan pekerjaan
mengakibatkan perubahan personel maka
perubahan tersebut harus mengikuti
ketentuan dalam klausul 30.
27.6 Dalam hal perubahan pekerjaan sebagaimana
dimaksud pada klausul 27.1 dan 27.2
mengakibatkan penambahan harga Kontrak,
perubahan Kontrak dilaksanakan dengan
ketentuan penambahan harga Kontrak akhir
tidak melebihi 10% (sepuluh persen) dari
harga yang tercantum dalam Kontrak awal
dan tersedianya anggaran.
28. Perubahan Harga 28.1 Perubahan harga Kontrak dapat diakibatkan
oleh:
a. perubahan pekerjaan; dan/atau
b. peristiwa kompensasi.
28.2 Setiap perubahan harga yang ditimbulkan
oleh perubahan pekerjaan harus terlebih
dahulu melalui pemeriksaan Tim Pendukung
dan dilengkapi dengan data-data pendukung
yang lengkap.
28.3 Perubahan harga diakibatkan
penambahan/pengurangan personel yang
tercantum dalam Kontrak diberlakukan
setelah disepakati para Pihak.
28.4 Ketentuan ganti rugi akibat peristiwa
kompensasi mengacu pada pasal Peristiwa
Kompensasi.
29. Perubahan Jadwal 29.1 Perubahan Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan
Pelaksanaan Pekerjaan dapat diakibatkan oleh:
a. perubahan pekerjaan;
b. perpanjangan Masa Pelaksanaan
Kontrak; dan/atau
c. peristiwa kompensasi
29.2 Perpanjangan Masa Pelaksanaan Kontrak
dapat diberikan oleh Pejabat Penandatangan
Kontrak atas pertimbangan yang layak dan
wajar untuk hal-hal sebagai berikut:
a. perubahan pekerjaan;
b. peristiwa kompensasi; dan/atau
c. Keadaan Kahar.
29.3 Masa Pelaksanaan Kontrak dapat
diperpanjang paling kurang sama dengan
waktu terhentinya Kontrak akibat Keadaan
Kahar atau waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan pekerjaan akibat dari
ketentuan pada klausul 29.2 huruf a dan b.
29.4 Pejabat Penandatangan Kontrak dapat
menyetujui perpanjangan Masa Pelaksanaan
Kontrak setelah melakukan penelitian
terhadap usulan tertulis yang diajukan oleh
Paraf I Paraf II Paraf III
- 84 -

Penyedia sesuai pertimbangan yang wajar


setelah Penyedia meminta perpanjangan. Jika
Penyedia lalai untuk memberikan peringatan
dini atas keterlambatan atau tidak dapat
bekerja sama untuk mencegah keterlambatan
sesegera mungkin, maka keterlambatan
seperti ini tidak dapat dijadikan alasan untuk
memperpanjang Masa Pelaksanaan Kontrak.
29.5 Pejabat Penandatangan Kontrak berdasarkan
pertimbangan Tim Pendukung dan
Pejabat/Panitia Peneliti Pelaksanaan Kontrak
harus telah menetapkan ada tidaknya
perpanjangan dan untuk berapa lama.
29.6 Persetujuan perubahan Jadwal Pelaksanaan
Pekerjaan dan/atau perpanjangan Masa
Pelaksanaan Kontrak dituangkan dalam
Adendum Kontrak.
29.7 Jika terjadi Peristiwa Kompensasi sehingga
penyelesaian pekerjaan akan melampaui
Masa Pelaksanaan Kontrak maka Penyedia
berhak untuk meminta perpanjangan Masa
Pelaksanaan Kontrak berdasarkan data
penunjang. Pejabat Penandatangan Kontrak
berdasarkan pertimbangan Tim Pendukung
memperpanjang Masa Pelaksanaan Kontrak
secara tertulis. Perpanjangan Masa
Pelaksanaan Kontrak harus dilakukan melalui
Adendum Kontrak.
30. Perubahan Personel 30.1 Jika Pejabat Penandatangan Kontrak menilai
Inti bahwa Personel inti :
a. tidak mampu atau tidak dapat melakukan
pekerjaan dengan baik;
b. berkelakuan tidak baik;
c. tidak menerapkan prosedur SMKK;
dan/atau
d. mengabaikan pekerjaan yang menjadi
tugasnya;
maka Penyedia berkewajiban untuk
menyediakan pengganti dan menjamin
Personel Inti tersebut meninggalkan lokasi
kerja dalam waktu 7 (tujuh) hari kalender
sejak diminta oleh Pejabat Penandatangan
Kontrak.
30.2 Dalam hal penggantian Personel Inti akibat
ketentuan pada klausul 30.1 perlu dilakukan,
maka Penyedia berkewajiban untuk
menyediakan pengganti dengan kualifikasi
yang setara atau lebih baik dari tenaga kerja
konstruksi yang digantikan tanpa biaya
tambahan apapun.
30.3 Dalam hal penggantian/penambahan
Personel Inti diusulkan oleh Penyedia akibat
perubahan pekerjaan, Penyedia mengajukan
permohonan terlebih dahulu kepada Pejabat

Paraf I Paraf II Paraf III


- 85 -

Penandatangan Kontrak disertai alasan


penambahan.
30.4 Penggantian dan/ atau penambahan Personel
Inti sebagaimana ketentuan klausul 30.3
diajukan dengan melampirkan riwayat
hidup/pengalaman kerja Personel Inti yang
diusulkan.
30.5 Pejabat Penandatangan Kontrak dapat
menyetujui penggantian dan/atau
penambahan Personel Inti berdasarkan
pemeriksaan terhadap kualifikasi yang
dibutuhkan dengan riwayat
hidup/pengalaman kerja Personel Inti yang
diusulkan.
30.6 Perubahan Personel Inti berupa pengurangan,
penambahan, dan/atau penggantian harus
mendapat persetujuan terlebih dahulu dari
Pejabat Penandatangan Kontrak dan
dituangkan dalam adendum kontrak.
30.7 Perubahan Personel Inti yang dilakukan tidak
memengaruhi mutu pelaksanaan Kontrak.
30.8 Biaya mobilisasi/demobilisasi yang timbul
akibat perubahan Personel Inti menjadi
tanggung jawab Penyedia.

B.5 Keadaan Kahar


31. Keadaan Kahar 31.1 Contoh Keadaan Kahar tidak terbatas pada:
bencana alam, bencana non alam, bencana
sosial, pemogokan, kebakaran, kondisi cuaca
ekstrem, dan gangguan industri lainnya.
31.2 Tidak termasuk Keadaan Kahar adalah hal-
hal merugikan yang disebabkan oleh
perbuatan atau kelalaian para pihak.
31.3 Dalam hal terjadi keadaan kahar, Pejabat
Penandatangan Kontrak atau Penyedia
memberitahukan tentang terjadinya
Keadaan Kahar kepada salah satu pihak
secara tertulis dengan ketentuan :
a. dalam waktu paling lambat 14 (empat
belas) hari kalender sejak menyadari
atau seharusnya menyadari atas
kejadian atau terjadinya Keadaan Kahar;
b. menyertakan bukti keadaan kahar; dan
c. menyerahkan hasil identifikasi
kewajiban dan kinerja pelaksanaan
yang terhambat dan/atau akan
terhambat akibat Keadaan Kahar
tersebut.
31.4 Bukti Keadaan Kahar dapat berupa :
a. pernyataan yang diterbitkan oleh
pihak/instansi yang berwenang sesuai
ketentuan peraturan perundang-
undangan; dan/atau

Paraf I Paraf II Paraf III


- 86 -

b. foto/video dokumentasi Keadaan Kahar


yang telah diverifikasi kebenarannya.
31.5 Hasil identifikasi kewajiban dan kinerja
pelaksanaan dapat berupa:
a. Foto/video dokumentasi pekerjaan yang
terdampak;
b. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan; dan
c. Dokumen pendukung lainnya (apabila
ada).
31.6 Pejabat Penandatangan Kontrak meminta
Tim Pendukung untuk melakukan
penelitian terhadap penyampaian
pemberitahuan Keadaan Kahar dan bukti
serta hasil identifikasi sebagaimana
dimaksud dalam klausul 31.4 dan klausul
31.5
31.7 Dalam hal Keadaan Kahar terbukti,
kegagalan salah satu Pihak untuk memenuhi
kewajibannya yang ditentukan dalam
Kontrak bukan merupakan cidera janji atau
wanprestasi apabila telah dilakukan sesuai
pada klausul 31.3. Kewajiban yang
dimaksud adalah hanya kewajiban dan
kinerja pelaksanaan terhadap
pekerjaan/bagian pekerjaan yang
terdampak dan/atau akan terdampak akibat
dari Keadaan Kahar.
31.8 Dalam hal terjadi Keadaan Kahar terbukti,
pelaksanaan pekerjaan dapat dihentikan.
Penghentian Pekerjaan karena Keadaan
Kahar dapat bersifat:
a. sementara hingga Keadaan Kahar
berakhir apabila akibat Keadaan Kahar
masih memungkinkan
dilanjutkan/diselesaikannya pekerjaan ;
b. permanen apabila akibat Keadaan Kahar
tidak memungkinkan
dilanjutkan/diselesaikannya pekerjaan.
c. Sebagian apabila Keadaan Kahar hanya
berdampak pada bagian Pekerjaan;
dan/atau
d. Seluruhnya apabila Keadaan Kahar
berdampak terhadap keseluruhan
Pekerjaan;
31.9 Penghentian Pekerjaan sesuai klausul 31.8
akibat keadaan kahar dilakukan secara
tertulis oleh Pejabat Penandatangan Kontrak
dengan disertai alasan penghentian
pekerjaan dan dituangkan dalam perubahan
Rencana Kerja penyedia.
31.10 Dalam hal penghentian pekerjaan
mencakup seluruh pekerjaan (baik
sementara ataupun permanen) karena
Keadaan Kahar, maka:
a. Kontrak dihentikan sementara hingga
keadaan kahar berakhir; atau
Paraf I Paraf II Paraf III
- 87 -

b. Kontrak dihentikan permanen apabila


akibat Keadaan Kahar tidak
memungkinkan dilanjutkan/
diselesaikannya pekerjaan.

31.11 Penghentian kontrak sebagaimana klausul


31.10 dilakukan melalui perintah tertulis
oleh Pejabat Penandatangan Kontrak dengan
disertai alasan penghentian kontrak dan
dituangkan dalam adendum kontrak.
31.12 Dalam hal pelaksanaan Kontrak dilanjutkan,
para pihak dapat melakukan perubahan
Kontrak. Masa Pelaksanaan Kontrak dapat
diperpanjang sekurang-kurangnya sama
dengan jangka waktu terhentinya Kontrak
akibat Keadaan Kahar. Perpanjangan waktu
untuk penyelesaian Kontrak dapat melewati
Tahun Anggaran.
31.13 Selama masa Keadaan Kahar, jika Pejabat
Penandatangan Kontrak memerintahkan
secara tertulis kepada Penyedia untuk
sedapat mungkin meneruskan pekerjaan,
maka Penyedia berhak untuk menerima
pembayaran sebagaimana ditentukan dalam
Kontrak dan mendapat penggantian biaya
yang wajar sesuai dengan kondisi yang telah
dikeluarkan untuk bekerja dalam Keadaan
Kahar. Penggantian biaya ini harus diatur
dalam suatu adendum Kontrak.
31.14 Dalam hal pelaksanaan Kontrak dihentikan
permanen, para pihak melakukan
pengakhiran Pekerjaan, Pengakhiran
Kontrak dan menyelesaikan hak dan
kewajiban sesuai Kontrak. Penyedia berhak
untuk menerima pembayaran sesuai dengan
prestasi atau kemajuan hasil pekerjaan yang
telah dicapai setelah dilakukan pemeriksaan
bersama atau berdasarkan hasil audit.

B.6 Penghentian, Pemutusan, dan Berakhirnya Kontrak


32. Penghentian Kontrak Penghentian Kontrak dapat dilakukan karena terjadi
Keadaan Kahar sebagaimana dimaksud pada klausul
31.
33. Pemutusan Kontrak 33.1 Pemutusan Kontrak dapat dilakukan oleh
Pejabat Penandatangan Kontrak atau
Penyedia.
33.2 Pemutusan kontrak dilakukan dengan
terlebih dahulu memberikan surat peringatan
dari salah satu pihak ke pihak yang lain yang
melakukan tindakan wanprestasi kecuali
telah ada putusan pidana.
33.3 Surat peringatan diberikan 3 (tiga) kali
kecuali pelanggaran tersebut berdampak
terhadap kerugian atas konstruksi, jiwa
Paraf I Paraf II Paraf III
- 88 -

manusia, keselamatan publik, dan lingkungan


dan ditindaklanjuti dengan surat pernyataan
wanprestasi dari pihak yang dirugikan.
33.4 Pemutusan kontrak dilakukan sekurang-
kurangnya 14 (empat belas) hari kalender
setelah Pejabat Penandatangan
Kontrak/Penyedia menyampaikan
pemberitahuan rencana Pemutusan Kontrak
secara tertulis kepada Penyedia/Pejabat
Penandatangan Kontrak.
33.5 Dalam hal dilakukan pemutusan Kontrak oleh
salah satu pihak maka Pejabat Penandatangan
Kontrak membayar kepada Penyedia sesuai
dengan pencapaian prestasi pekerjaan yang
telah diterima oleh Pejabat Penandatangan
Kontrak dikurangi denda yang harus dibayar
Penyedia (apabila ada), serta Penyedia
menyerahkan semua hasil pelaksanaan
kepada Pejabat Penandatangan Kontrak dan
selanjutnya menjadi hak milik Pejabat
Penandatangan Kontrak.
34. Pemutusan Kontrak 34.1 Mengesampingkan Pasal 1266 dan 1267
oleh Pejabat Kitab Undang-Undang Hukum Perdata,
Penandatangan Pejabat Penandatangan Kontrak dapat
Kontrak melakukan pemutusan Kontrak apabila:
a. Penyedia terbukti melakukan korupsi,
kolusi, nepotisme, kecurangan dan/atau
pemalsuan dalam proses pengadaan yang
diputuskan oleh Instansi yang
berwenang.
b. Pengaduan tentang penyimpangan
prosedur, dugaan korupsi, kolusi,
nepotisme dan/atau pelanggaran
persaingan sehat dalam pelaksanaan
Pengadaan Barang/Jasa dinyatakan benar
oleh Instansi yang berwenang;
c. Penyedia berada dalam keadaan pailit
yang diputuskan oleh pengadilan;
d. Penyedia terbukti dikenakan Sanksi
Daftar Hitam sebelum penandatanganan
Kontrak;
e. Penyedia gagal memperbaiki kinerja
setelah mendapat Surat Peringatan
sebanyak 3 (tiga) kali;
f. Penyedia lalai/cidera janji dalam
melaksanakan kewajibannya dan tidak
memperbaiki kelalaiannya dalam jangka
waktu yang telah ditetapkan;
g. berdasarkan penelitian Pejabat
Penandatangan Kontrak, Penyedia tidak
akan mampu menyelesaikan keseluruhan
pekerjaan walaupun diberikan
kesempatan sampai dengan 50 (lima
puluh) hari kalender sejak Tanggal
Penyerahan Pekerjaan semula untuk
menyelesaikan pekerjaan;
h. setelah diberikan kesempatan
menyelesaikan pekerjaan sampai dengan
Paraf I Paraf II Paraf III
- 89 -

50 (lima puluh) hari kalender sejak


Tanggal Penyerahan Pekerjaan semula,
Penyedia tidak dapat menyelesaikan
pekerjaan;
i. Penyedia menghentikan pekerjaan selama
28 (dua puluh delapan) hari kalender dan
penghentian ini tidak tercantum dalam
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan serta tanpa
persetujuan Tim Pendukung ; atau
j. Penyedia mengalihkan seluruh Kontrak
bukan dikarenakan pergantian nama.
34.2 Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan
pada Masa Kontrak karena kesalahan
Penyedia, maka:
a. Sisa uang muka harus dilunasi oleh
Penyedia atau Jaminan Uang Muka
terlebih dahulu dicairkan (apabila
diberikan);
b. Penyedia membayar denda (apabila ada);
dan
c. Penyedia dikenakan Sanksi Daftar Hitam
34.3 Pencairan jaminan sebagaimana dimaksud
pada klausul 34.2 di atas, dicairkan senilai
uang muka yang belum dikembalikan dan
disetorkan sesuai ketentuan dalam SSKK.
34.4 Pencairan Jaminan sebagaimana dimaksud
klausul 34.2 disertai dengan:
a. bukti kesalahan penyedia sesuai dengan
ketentuan kontrak; dan
b. dokumen pendukung.
35. Pemutusan Kontrak Mengesampingkan Pasal 1266 dan 1267 Kitab
oleh Penyedia Undang-Undang Hukum Perdata, Penyedia dapat
melakukan pemutusan Kontrak apabila:
a. Pejabat Penandatangan Kontrak menyetujui
Tim Pendukung untuk memerintahkan
Penyedia menunda pelaksanaan pekerjaan yang
bukan disebabkan oleh kesalahan Penyedia, dan
perintah penundaan tersebut tidak ditarik
selama 28 (dua puluh delapan) hari kalender;
b. Pejabat Penandatangan Kontrak tidak
menerbitkan Surat Permintaan Pembayaran
(SPP) untuk pembayaran tagihan angsuran
sesuai dengan yang disepakati sebagaimana
tercantum dalam SSKK.
c. Dalam hal pemutusan Kontrak, maka Pejabat
Penandatangan Kontrak membayar kepada
Penyedia sesuai dengan prestasi pekerjaan yang
telah diterima oleh Pejabat Penandatangan
Kontrak sampai dengan tanggal berlakunya
pemutusan Kontrak dikurangi denda
keterlambatan yang harus dibayar Penyedia
(apabila ada), serta Penyedia menyerahkan
semua hasil pekerjaan kepada Pejabat
Penandatangan Kontrak dan selanjutnya
menjadi milik Pejabat Penandatangan Kontrak.

Paraf I Paraf II Paraf III


- 90 -

36. Pengakhiran Pekerjaan 36.1 Para pihak dapat menyepakati pengakhiran


Pekerjaan dalam hal terjadi
a. penyimpangan prosedur yang diakibatkan
bukan oleh kesalahan para pihak;
b. pelaksanaan kontrak tidak dapat
dilanjutkan akibat keadaan kahar; atau
c. ruang lingkup kontrak sudah terwujud.
36.2 Pengakhiran pekerjaan sesuai pasal 36.1
dituangkan dalam adendum final yang berisi
perubahan akhir dari kontrak.
37. Berakhirnya Kontrak 37.1 Pengakhiran pelaksanaan Kontrak dilakukan
berdasarkan kesepakatan para pihak
37.2 Kontrak berakhir apabila telah dilakukan
pengakhiran pekerjaan dan hak dan
kewajiban para pihak yang terdapat dalam
Kontrak sudah terpenuhi.
37.3 Terpenuhinya hak dan kewajiban para pihak
sebagaimana dimaksud pada klausul 37.2
adalah terkait dengan pembayaran yang
seharusnya dilakukan akibat dari
pelaksanaan kontrak.
38. Peninggalan Semua bahan, perlengkapan, peralatan, hasil
pekerjaan sementara yang masih berada di lokasi
kerja setelah pemutusan Kontrak akibat kelalaian
atau kesalahan Penyedia, dapat dimanfaatkan
sepenuhnya oleh Pejabat Penandatangan Kontrak
tanpa kewajiban perawatan/pemeliharaan.
Pengambilan kembali semua peninggalan tersebut
oleh Penyedia hanya dapat dilakukan setelah
mempertimbangkan kepentingan Pejabat
Penandatangan Kontrak.

C. HAK DAN KEWAJIBAN PENYEDIA


39. Hak dan Kewajiban Hak-hak yang dimiliki serta kewajiban-kewajiban
Penyedia yang harus dilaksanakan oleh Penyedia dalam
melaksanakan Kontrak, meliputi :
a. menerima pembayaran untuk pelaksanaan
pekerjaan sesuai dengan harga dan ketentuan
yang telah ditetapkan dalam Kontrak;
b. meminta fasilitas-fasilitas dalam bentuk sarana
dan prasarana dari Pejabat Penandatangan
Kontrak untuk kelancaran pelaksanaan
pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak;
c. melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara
periodik kepada Pejabat Penandatangan
Kontrak;
d. melaksanakan, menyelesaikan dan
menyerahkan pekerjaan sesuai dengan Jadwal
Pelaksanaan Pekerjaan dan ketentuan yang
telah ditetapkan dalam Kontrak;
e. melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan
secara cermat, akurat dan penuh tanggung
jawab dengan menyediakan tenaga kerja,
bahan-bahan, peralatan, angkutan ke atau dari
lapangan, dan segala pekerjaan yang
diperlukan untuk pelaksanaan, penyelesaian
Paraf I Paraf II Paraf III
- 91 -

dan perbaikan pekerjaan yang dirinci dalam


Kontrak;
f. memberikan keterangan-keterangan yang
diperlukan untuk pemeriksaan pelaksanaan
yang dilakukan Pejabat Penandatangan
Kontrak;
g. mengambil langkah-langkah yang memadai
dalam rangka memberi perlindungan kepada
setiap orang yang berada di tempat kerja
maupun masyarakat dan lingkungan sekitar
yang berhubungan dengan pelaksanaan
pekerjaan;
h. melaksanakan semua perintah Tim Pendukung
yang sesuai dengan kewenangan Tim
Pendukung dalam Kontrak ini; dan
i. hak dan kewajiban lain yang timbul akibat
lingkup pekerjaan ditentukan di SSKK.
40. Tanggung jawab Penyedia bertanggungjawab/berkewajiban untuk
melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai
dengan kualitas, ketepatan volume, ketepatan waktu
pelaksanaan/penyerahan dan ketepatan tempat
pengiriman/penyerahan hasil pekerjaan.
41. Penggunaan Penyedia tidak diperkenankan menggunakan dan
Dokumen-Dokumen menginformasikan dokumen Kontrak atau
Kontrak dan Informasi dokumen lainnya yang berhubungan dengan
Kontrak untuk kepentingan pihak lain, misalnya
KAK dan/atau gambar-gambar, serta informasi lain
yang berkaitan dengan Kontrak, kecuali dengan izin
tertulis dari Pejabat Penandatangan Kontrak sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan.
42. Hak Kekayaan Penyedia wajib melindungi Pejabat Penandatangan
Intelektual Kontrak dari segala tuntutan atau klaim dari pihak
ketiga yang disebabkan penggunaan atau atas
pelanggaran Hak Kekayaan Intelektual oleh
Penyedia.
43. Penanggungan Risiko 43.1 Penyedia berkewajiban untuk melindungi,
membebaskan, dan menanggung tanpa batas
Pejabat Penandatangan Kontrak beserta
instansinya terhadap semua bentuk tuntutan,
tanggung jawab, kewajiban, kehilangan,
kerugian, denda, gugatan atau tuntutan
hukum, proses pemeriksaan hukum, dan
biaya yang dikenakan terhadap Pejabat
Penandatangan Kontrak beserta instansinya
(kecuali kerugian yang mendasari tuntutan
tersebut disebabkan kesalahan atau kelalaian
berat Pejabat Penandatangan Kontrak)
sehubungan dengan klaim yang timbul dari
hal-hal berikut terhitung sejak Tanggal Mulai
Kerja sampai dengan Tanggal Penyerahan
Pekerjaan :
a. kehilangan atau kerusakan peralatan dan
harta benda Penyedia, Subpenyedia (jika
ada), dan personel;
b. cidera tubuh, sakit atau kematian personel;
dan

Paraf I Paraf II Paraf III


- 92 -

c. kehilangan atau kerusakan harta benda,


dan cidera tubuh, sakit atau kematian
pihak ketiga.
43.2 Terhitung sejak Tanggal Mulai Kerja sampai
dengan Tanggal Penyerahan Pekerjaan,
semua risiko kehilangan atau kerusakan hasil
pekerjaan ini, bahan dan perlengkapan
merupakan risiko Penyedia, kecuali kerugian
atau kerusakan tersebut diakibatkan oleh
kesalahan atau kelalaian Pejabat
Penandatangan Kontrak.
43.3 Pertanggungan asuransi yang dimiliki oleh
Penyedia tidak membatasi kewajiban
penanggungan dalam pasal ini. Dalam hal
pertanggungan asuransi tidak mencukupi
maka biaya yang timbul dan/atau selisih
biaya tetap ditanggung oleh Penyedia.
43.4 Kehilangan atau kerusakan terhadap hasil
pekerjaan sejak Tanggal Mulai Kerja sampai
dengan Tanggal Penyerahan Pekerjaan harus
diganti atau diperbaiki oleh Penyedia atas
tanggungannya sendiri jika kehilangan atau
kerusakan tersebut terjadi akibat tindakan
atau kelalaian Penyedia.
44. Perlindungan Tenaga 44.1 Penyedia dan Subpenyedia berkewajiban atas
Kerja biaya sendiri untuk mengikutsertakan
personelnya pada program Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
Ketenagakerjaan serta melunasi kewajiban
pembayaran BPJS tersebut sebagaimana
diatur dalam peraturan perundang-
undangan.
44.2 Penyedia berkewajiban untuk mematuhi dan
memerintahkan personelnya untuk mematuhi
peraturan keselamatan konstruksi. Pada
waktu pelaksanaan pekerjaan, Penyedia
beserta personelnya dianggap telah membaca
dan memahami peraturan keselamatan
konstruksi tersebut.
44.3 Penyedia berkewajiban untuk menyediakan
kepada setiap personelnya (termasuk
personelnya Subpenyedia, jika ada)
perlengkapan keselamatan konstruksi yang
sesuai dan memadai.
44.4 Tanpa mengurangi kewajiban Penyedia untuk
melaporkan kecelakaan berdasarkan hukum
yang berlaku, Penyedia wajib melaporkan
kepada Pejabat Penandatangan Kontrak
mengenai setiap kecelakaan yang timbul
sehubungan dengan pelaksanaan Kontrak ini
dalam waktu 24 (dua puluh empat) jam
setelah kejadian.
45. Pemeliharaan Penyedia berkewajiban untuk mengambil langkah-
Lingkungan langkah yang memadai untuk melindungi
lingkungan baik di dalam maupun di luar tempat
Paraf I Paraf II Paraf III
- 93 -

kerja dan membatasi gangguan lingkungan


terhadap pihak ketiga dan harta bendanya
sehubungan dengan pelaksanaan Kontrak ini, sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang mengatur mengenai pengelolaan lingkungan
hidup.
46. Asuransi 46.1 Apabila disyaratkan, Penyedia menyediakan
asuransi sejak SPMK sampai dengan Tanggal
Penyerahan Pekerjaan untuk semua barang
yang mempunyai risiko tinggi terjadinya
kecelakaan, pelaksanaan pekerjaan, atas
segala risiko terhadap kecelakaan, kerusakan,
kehilangan, serta risiko lain yang tidak dapat
diduga.
46.2 Penyedia wajib menyediakan asuransi bagi
pihak ketiga sebagai akibat kecelakaan di
lokasi kerja.
46.3 Besarnya asuransi sudah diperhitungkan
dalam penawaran dan termasuk dalam harga
kontrak.
47. Tindakan Penyedia 47.1 Penyedia berkewajiban untuk mendapatkan
yang Mensyaratkan lebih dahulu persetujuan tertulis Pejabat
Persetujuan Pejabat Penandatangan Kontrak sebelum melakukan
Penandatangan tindakan-tindakan berikut:
Kontrak a. mensubkontrakkan sebagian pekerjaan
yang belum tercantum dalam Lampiran
SSKK (apabila ada);
b. menunjuk Personel Inti yang namanya
tidak tercantum dalam Lampiran SSKK;
c. mengubah atau memutakhirkan Program
Mutu; atau
d. tindakan lain selain yang diatur dalam
SSUK.
47.2 Tindakan lain dalam klausul 47.1 huruf d
dituangkan dalam SSKK
48. Laporan Hasil 48.1 Pemeriksaan pekerjaan dilakukan selama
Pekerjaan pelaksanaan kontrak untuk menetapkan
volume pekerjaan atau kegiatan yang telah
dilaksanakan guna pembayaran hasil
pekerjaan. Hasil pemeriksaan pekerjaan
dituangkan dalam laporan kemajuan hasil
pekerjaan sesuai ketentuan dalam KAK.
48.2 Untuk kepentingan pengendalian dan
pengawasan pelaksanaan pekerjaan, seluruh
aktivitas kegiatan personel dan pekerjaan di
lokasi pekerjaan dicatat dalam laporan
rencana dan realisasi pekerjaan.
48.3 Laporan hasil pekerjaan dibuat oleh Penyedia,
diperiksa, dan disetujui oleh Pejabat
Penandatangan Kontrak/ pihak Pejabat
Penandatangan Kontrak, dan dapat dibantu
oleh Tim Pendukung.
49. Kepemilikan Dokumen 49.1 Semua rancangan, gambar, spesifikasi, desain,
laporan, dan/atau dokumen-dokumen lain
serta piranti lunak yang dipersiapkan oleh
Paraf I Paraf II Paraf III
- 94 -

Penyedia berdasarkan Kontrak ini sepenuhnya


merupakan hak milik Pejabat Penandatangan
Kontrak.
49.2 Penyedia paling lambat pada waktu
pemutusan atau penghentian atau akhir Masa
Pelaksanaan Kontrak berkewajiban untuk
menyerahkan semua dokumen dan piranti
lunak tersebut beserta daftar rinciannya
kepada Pejabat Penandatangan Kontrak.
49.3 Penyedia dapat menyimpan 1 (satu) buah
salinan tiap dokumen dan piranti lunak
tersebut. Pembatasan (jika ada) mengenai
penggunaan dokumen dan piranti lunak
tersebut di atas di kemudian hari diatur dalam
SSKK.
50. Pembayaran Denda Penyedia berkewajiban untuk membayar sanksi
finansial berupa Denda sebagai akibat wanprestasi
atau cidera janji terhadap kewajiban-kewajiban
Penyedia dalam Kontrak ini. Pejabat Penandatangan
Kontrak mengenakan Denda dengan memotong
angsuran pembayaran prestasi pekerjaan Penyedia.
Pembayaran Denda tidak mengurangi tanggung
jawab kontraktual Penyedia.
51. Jaminan 51.1 Jaminan yang digunakan dalam pelaksanaan
Kontrak ini dapat berupa bank garansi atau
surety bond. Jaminan bersifat tidak bersyarat,
mudah dicairkan, dan harus dicairkan oleh
penerbit jaminan paling lambat 14 (empat
belas) hari kerja setelah surat perintah
pencairan dari Pejabat Penandatangan
Kontrak atau pihak yang diberi kuasa oleh
Pejabat Penandatangan Kontrak diterima.
51.2 Penerbit jaminan selain Bank Umum harus
telah ditetapkan/mendapat rekomendasi dari
Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
51.3 Penggunaan Jaminan Uang Muka sebagai
berikut:
a. paket pekerjaan sampai dengan
Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah)
dapat diterbitkan oleh:
1) Bank Umum;
2) Perusahaan Asuransi;
3) Perusahaan Penjaminan;
4) Lembaga Keuangan Khusus yang
Menjalankan Usaha di Bidang
Pembiayaan, Penjaminan, dan
asuransi untuk mendorong ekspor
Indonesia sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan di
bidang lembaga pembiayaan ekspor
Indonesia; atau
5) Konsorsium Perusahaan Asuransi
Umum/Konsorsium Lembaga
Penjaminan/Konsorsium Perusahaan
Penjaminan yang mempunyai

Paraf I Paraf II Paraf III


- 95 -

program asuransi kerugian


(suretyship).
b. paket pekerjaan di atas
Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah)
dapat diterbitkan oleh:
1) Bank Umum; atau
2) Konsorsium Perusahaan Asuransi
Umum/Konsorsium Lembaga
Penjaminan/ Konsorsium
Perusahaan Penjaminan yang
mempunyai program asuransi
kerugian (suretyship).
51.4 Jaminan Uang Muka diberikan kepada
Pejabat Penandatangan Kontrak dalam
rangka pengambilan uang muka paling
kurang sama dengan besarnya uang muka.
51.5 Nilai Jaminan Uang Muka dapat dikurangi
secara proporsional sesuai dengan sisa uang
muka yang diterima.
51.6 Masa berlakunya Jaminan Uang Muka paling
kurang sejak tanggal persetujuan pemberian
uang muka sampai dengan Tanggal
Penyerahan Pekerjaan.

D. PERSONEL PENYEDIA DAN SUBPENYEDIA


52. Persyaratan Personel 52.1 Personel Inti yang diperkerjakan harus sesuai
dengan kualifikasi dan pengalaman yang
ditawarkan dalam Dokumen Penawaran dan
dibuktikan dalam Rapat Persiapan
Penandatanganan Kontrak serta dituliskan
dalam Lampiran SSKK.
52.2 Penyesuaian terhadap perkiraan Waktu
Penugasan Personel akan dibuat oleh
Penyedia melalui pemberitahuan secara
tertulis kepada Pejabat Penandatangan
Kontrak dan dapat dituangkan dalam
perubahan Kontrak.
52.3 Jika terdapat pekerjaan tambah, maka
perkiraan Waktu Penugasan harus ditentukan
secara tertulis oleh para pihak dan
dituangkan dalam perubahan Kontrak.
53. Personel Inti 53.1 Nama Personel Inti, uraian pekerjaan,
kualifikasi, dan perkiraan Waktu Penugasan
dilampirkan dalam Lampiran SSKK;
53.2 Personel Inti berkewajiban untuk menjaga
kerahasiaan pekerjaannya. Jika diperlukan
oleh Pejabat Penandatangan Kontrak, Personel
Inti dapat sewaktu-waktu disyaratkan untuk
menjaga kerahasiaan pekerjaan di bawah
sumpah.
54. Jam Kerja dan Lembur 54.1 Orang hari standar atau satu hari orang
bekerja adalah 8 (delapan) jam, terdiri atas 7

Paraf I Paraf II Paraf III


- 96 -

(tujuh) jam kerja (efektif) dan 1 (satu) jam


istirahat.
54.2 Pelaksanaan pekerjaan diluar ketentuan
klausul 54.1 dapat diberikan lembur sesuai
dengan ketentuan Menteri yang membidangi
ketenagakerjaan setelah mendapatkan izin
Pejabat Penandatangan Kontrak.
54.3 Personel yang bekerja melebihi batas waktu
lembur yang diizinkan wajib diganti oleh
personel lain dan personel penggantinya
harus mendapatkan izin dari Pejabat
Penandatangan Kontrak dan dapat dibantu
diperiksa oleh Tim Pendukung .
54.4 Waktu kerja tenaga kerja asing yang
dimobilisasi ke Indonesia dihitung sejak
kedatangannya di Indonesia sesuai dengan
surat perintah mobilisasi;
54.5 Personel tidak berhak untuk dibayar atas sakit
atau liburan, karena perhitungan upah sudah
mencakup hal tersebut.
55. Hari Kerja 55.1 Penyedia tidak diperkenankan melakukan
pekerjaan apapun di lokasi kerja pada waktu
yang secara ketentuan peraturan perundang-
undangan dinyatakan sebagai hari libur atau
di luar jam kerja normal, kecuali:
a. dinyatakan lain di dalam Kontrak;
b. Pejabat Penandatangan Kontrak
memberikan izin; atau
c. pekerjaan tidak dapat ditunda, atau untuk
keselamatan/perlindungan masyarakat,
dimana Penyedia harus segera
memberitahukan urgensi pekerjaan
tersebut kepada Tim Pendukung
dan/atau Pejabat Penandatangan
Kontrak.
55.2 Semua personel dibayar selama hari kerja dan
datanya disimpan oleh Penyedia. Daftar
pembayaran masing-masing pekerja dapat
diperiksa oleh Pejabat Penandatangan
Kontrak.
55.3 Untuk pekerjaan yang dilakukan di luar hari
kerja efektif dan jam kerja normal harus
mengikuti ketentuan Menteri yang
membidangi ketenagakerjaan.
55.4 Pelaksanaan pekerjaan di luar hari kerja
efektif dan/atau jam kerja normal harus
diawasi oleh Pejabat Penandatangan Kontrak
dan dapat dibantu diperiksa oleh Tim
Pendukung .
56. Kerjasama Antara 56.1 Penyedia hanya boleh melakukan subkontrak
Penyedia dan sebagian pekerjaan utama kepada Penyedia
Subpenyedia Spesialis.
56.2 Penyedia tetap bertanggung jawab atas bagian
pekerjaan yang disubkontrakkan tersebut.
Paraf I Paraf II Paraf III
- 97 -

56.3 Subpenyedia dilarang mengalihkan atau


mensubkontrakkan pekerjaan.
56.4 Apabila Penyedia yang ditunjuk merupakan
Penyedia Usaha Kecil, maka pekerjaan
tersebut harus dilaksanakan sendiri oleh
Penyedia yang ditunjuk dan dilarang
dialihkan atau disubkontrakkan kepada pihak
lain.
56.5 Penyedia Usaha Non Kecil yang melakukan
kerjasama dengan Subpenyedia hanya boleh
melaksanakan sesuai dengan daftar bagian
pekerjaan yang disubkontrakkan (apabila
ada) yang dituangkan dalam Lampiran SSKK.
56.6 Lampiran SSKK (Daftar Pekerjaan yang
Disubkontrakkan dan Subpenyedia) tidak
boleh diubah kecuali atas persetujuan tertulis
dari Pejabat Penandatangan Kontrak dan
dituangkan dalam adendum Kontrak.
56.7 Pelaksanaan Kerjasama Antara Penyedia dan
Subpenyedia dilaporkan secara periodik
kepada Pejabat Penandatangan Kontrak dan
diawasi oleh Pejabat Penandatangan Kontrak
serta dapat dibantu oleh Tim Pendukung .
56.8 Apabila Penyedia melanggar ketentuan
sebagaimana diatur pada klausul 56.4 atau
56.5 maka akan dikenakan denda senilai
pekerjaan yang disubkontrakkan tersebut.

E. HAK DAN KEWAJIBAN PEJABAT PENANDATANGAN KONTRAK


57. Hak dan Kewajiban Hak-hak yang dimiliki serta kewajiban-kewajiban
Pejabat Penandatangan yang harus dilaksanakan oleh Pejabat
Kontrak Penandatangan Kontrak dalam melaksanakan
Kontrak, meliputi :
a. mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang
dilaksanakan oleh Penyedia;
b. menerima laporan-laporan secara periodik
mengenai pelaksanaan pekerjaan yang
dilaksanakan oleh Penyedia;
c. menerima hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal
penyerahan pekerjaan dan ketentuan yang
telah ditetapkan dalam Kontrak.
d. membayar pekerjaan sesuai dengan Biaya
Langsung Personel dan Biaya Langsung Non
Personel yang tercantum dalam Kontrak yang
telah ditetapkan kepada Penyedia;
e. memberikan fasilitas berupa sarana dan
prasarana yang dibutuhkan oleh Penyedia
untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai
ketentuan Kontrak; dan
f. menilai kinerja Penyedia.
58. Fasilitas Pejabat Penandatangan Kontrak dapat memberikan
fasilitas berupa sarana dan prasarana atau
kemudahan lainnya (jika ada) yang tercantum
dalam SSKK untuk kelancaran pelaksanaan
pekerjaan ini.
Paraf I Paraf II Paraf III
- 98 -

59. Peristiwa Kompensasi 59.1 Peristiwa Kompensasi dapat diberikan kepada


Penyedia yaitu:
a. Pejabat Penandatangan Kontrak
mengubah Jadwal Pelaksanaan
Pekerjaan yang dapat mempengaruhi
pelaksanaan pekerjaan;
b. keterlambatan pembayaran kepada
Penyedia;
c. Pejabat Penandatangan Kontrak tidak
memberikan gambar-gambar, spesifikasi
dan/atau instruksi sesuai jadwal yang
dibutuhkan;
d. Penyedia belum bisa masuk ke lokasi
sesuai jadwal dalam kontrak;
e. Pejabat Penandatangan Kontrak
memerintahkan penundaan pelaksanaan
pekerjaan;
f. Pejabat Penandatangan Kontrak
memerintahkan untuk mengatasi kondisi
tertentu yang tidak dapat diduga
sebelumnya yang disebabkan/tidak
disebabkan oleh Pejabat Penandatangan
Kontrak; dan/atau
g. Ketentuan lain dalam SSKK.
59.2 Jika Peristiwa Kompensasi mengakibatkan
pengeluaran tambahan dan/atau
keterlambatan penyelesaian pekerjaan maka
Pejabat Penandatangan Kontrak berkewajiban
untuk membayar ganti rugi dan/atau
memberikan perpanjangan Masa Pelaksanaan
Kontrak.
59.3 Ganti rugi akibat Peristiwa Kompensasi hanya
dapat dibayarkan jika berdasarkan data
penunjang dan perhitungan kompensasi yang
diajukan oleh Penyedia kepada Pejabat
Penandatangan Kontrak, dapat dibuktikan
kerugian nyata.
59.4 Perpanjangan Masa Pelaksanaan Kontrak
hanya dapat diberikan jika berdasarkan data
penunjang dan perhitungan kompensasi yang
diajukan oleh Penyedia kepada Pejabat
Penandatangan Kontrak, dapat dibuktikan
perlunya tambahan waktu akibat Peristiwa
Kompensasi.
59.5 Penyedia tidak berhak atas ganti rugi
dan/atau perpanjangan Masa Pelaksanaan
Kontrak jika Penyedia gagal atau lalai untuk
memberikan peringatan dini dalam
mengantisipasi atau mengatasi dampak
Peristiwa Kompensasi.

F. PEMBAYARAN KEPADA PENYEDIA


60. Nilai Kontrak 60.1 Pejabat Penandatangan Kontrak membayar
kepada Penyedia atas pelaksanaan pekerjaan
dalam Kontrak sebesar Nilai Kontrak.
Paraf I Paraf II Paraf III
- 99 -

60.2 Nilai Kontrak telah memperhitungkan


meliputi:
a. beban pajak,
b. keuntungan dan biaya overhead (biaya
umum); dan
c. biaya pelaksanaan pekerjaan.
60.3 Rincian Nilai Kontrak sesuai dengan rincian
yang tercantum dalam Rincian Komponen
Remunerasi Personel dan Rincian Biaya
Langsung Non Personel dan dicantumkan di
dalam Kontrak.
60.4 Besaran Nilai Kontrak sesuai dengan
penawaran yang sebagaimana yang telah
diubah terakhir kali sesuai dengan ketentuan
dalam Kontrak.
61. Pembayaran 61.1 Uang Muka
a. Uang Muka dapat diberikan kepada
Penyedia sesuai ketentuan dalam SSKK
untuk:
1) Mobilisasi; dan/atau
2) pekerjaan teknis yang diperlukan
untuk persiapan pelaksanaan
pekerjaan
b. uang muka dapat diberikan paling tinggi
20% (dua puluh persen) dari harga
Kontrak;
c. untuk Kontrak Tahun Jamak, uang muka
dapat diberikan paling tinggi 15% (lima
belas persen) dari harga Kontrak;
d. Besaran uang muka ditentukan dalam
SSKK dan dibayar setelah Penyedia
menyerahkan Jaminan Uang Muka paling
sedikit sebesar uang muka yang diterima;
e. Dalam hal diberikan uang muka, maka
Penyedia harus mengajukan permohonan
pengambilan uang muka secara tertulis
kepada Pejabat Penandatangan Kontrak
disertai dengan rencana penggunaan
uang muka untuk melaksanakan
pekerjaan sesuai Kontrak;
f. Pejabat Penandatangan Kontrak harus
mengajukan Surat Permintaan
Pembayaran (SPP) kepada Pejabat
Penandatanganan Surat Perintah
Membayar (PPSPM) untuk permohonan
tersebut pada huruf f, paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah Jaminan Uang
Muka diterima;
g. Pengembalian uang muka
diperhitungkan berangsur-angsur secara
proporsional pada setiap pembayaran
prestasi pekerjaan dan paling lambat
harus lunas pada saat pekerjaan selesai.
61.2 Prestasi pekerjaan

Paraf I Paraf II Paraf III


- 100 -

Pembayaran prestasi hasil pekerjaan yang


disepakati dilakukan oleh Pejabat
Penandatangan Kontrak, dengan ketentuan:
a. Penyedia telah mengajukan tagihan
disertai laporan kemajuan hasil
pekerjaan;
b. Tagihan yang disampaikan Penyedia
dilampiri dengan Berita Acara
Pemeriksaan Pekerjaan sesuai dengan
KAK, bukti pembayaran, kuitansi, dan
bukti dukung pengeluaran lain sesuai
dengan SSKK
c. pembayaran dilakukan dengan cara
bulanan, termin, atau sekaligus sesuai
dengan ketentuan yang ditetapkan
dalam SSKK.
d. pembayaran harus memperhitungkan
angsuran uang muka, denda (apabila
ada), dan pajak;
e. untuk Kontrak yang mempunyai
subkontrak, permintaan pembayaran
harus dilengkapi bukti pembayaran
kepada seluruh Subpenyedia sesuai
dengan prestasi pekerjaan. Pembayaran
kepada Subpenyedia dilakukan sesuai
prestasi pekerjaan yang selesai
dilaksanakan oleh Subpenyedia tanpa
harus menunggu pembayaran terlebih
dahulu dari Pejabat Penandatangan
Kontrak.
f. pembayaran terakhir dilakukan setelah
Berita Acara Serah Terima Pekerjaan
ditandatangani oleh Pejabat
Penandatangan Kontrak dan Penyedia;
g. Pejabat Penandatangan Kontrak dalam
kurun waktu 7 (tujuh) hari kerja setelah
pengajuan permintaan pembayaran dari
Penyedia diterima harus sudah
mengajukan Surat Permintaan
Pembayaran kepada Pejabat
Penandatanganan Surat Perintah
Membayar (PPSPM); dan
h. Apabila terdapat ketidaksesuaian dalam
perhitungan tagihan, tidak akan
menjadi alasan untuk menunda
pembayaran. Pejabat Penandatangan
Kontrak dapat meminta Penyedia untuk
menyampaikan perhitungan prestasi
sementara dengan mengesampingkan
hal-hal yang sedang menjadi
perselisihan.
61.3 Denda dan Ganti Rugi
a. denda merupakan sanksi finansial yang
dikenakan kepada Penyedia, antara lain:
denda keterlambatan dalam penyelesaian
pelaksanaan pekerjaan dan denda terkait
pelanggaran ketentuan subkontrak;

Paraf I Paraf II Paraf III


- 101 -

b. Ganti rugi merupakan sanksi finansial


yang dikenakan kepada Pejabat
Penandatangan Kontrak maupun
Penyedia karena terjadinya cidera
janji/wanprestasi. Besarnya sanksi ganti
rugi adalah sebesar nilai kerugian yang
ditimbulkan.
c. Besarnya denda keterlambatan yang
dikenakan kepada Penyedia atas
keterlambatan penyelesaian pekerjaan
adalah:
1) 1‰ (satu perseribu) per hari dari
harga bagian Kontrak yang
tercantum dalam kontrak; atau
2) 1‰ (satu perseribu) dari harga
Kontrak (sebelum PPN) untuk setiap
hari keterlambatan;
sesuai yang ditetapkan dalam SSKK;
d. Besaran denda pelanggaran subkontrak
sebesar nilai pekerjaan subkontrak yang
disubkontrakkan tidak sesuai ketentuan.
e. besarnya ganti rugi sebagai akibat
peristiwa kompensasi yang dibayar oleh
Pejabat Penandatangan Kontrak atas
keterlambatan pembayaran adalah
sebesar bunga dari nilai tagihan yang
terlambat dibayar, berdasarkan tingkat
suku bunga yang berlaku pada saat itu
menurut ketetapan Bank Indonesia;
f. pembayaran denda dan/atau ganti rugi
diperhitungkan dalam pembayaran
prestasi pekerjaan;
g. ganti rugi kepada Penyedia dapat
mengubah Harga Kontrak setelah
dituangkan dalam adendum kontrak;
h. pembayaran ganti rugi dilakukan oleh
Pejabat Penandatangan Kontrak, apabila
Penyedia telah mengajukan tagihan
disertai perhitungan dan data-data.
62. Perhitungan Akhir 62.1 Perhitungan akhir nilai pekerjaan
berdasarkan ketentuan dalam Kontrak,
dilaksanakan setelah pekerjaan selesai dan
dituangkan dalam Adendum Kontrak.
62.2 Pembayaran angsuran prestasi pekerjaan
terakhir dilakukan setelah pekerjaan selesai
dan berita acara serah terima pekerjaan telah
ditandatangani oleh kedua belah Pihak.
62.3 Sebelum pembayaran terakhir dilakukan,
Penyedia berkewajiban untuk menyerahkan
kepada Pejabat Penandatangan Kontrak
rincian perhitungan nilai tagihan terakhir
yang jatuh tempo. Pejabat Penandatangan
Kontrak berdasarkan hasil penelitian tagihan,
berkewajiban untuk menerbitkan SPP untuk
pembayaran tagihan angsuran terakhir
paling lambat 7 (tujuh) hari kerja terhitung
sejak tagihan dan dokumen penunjang

Paraf I Paraf II Paraf III


- 102 -

dinyatakan lengkap dan diterima oleh Pejabat


Penandatangan Kontrak.
63. Penangguhan 63.1 Pejabat Penandatangan Kontrak dapat
Pembayaran menangguhkan pembayaran setiap angsuran
prestasi pekerjaan Penyedia jika Penyedia
gagal atau lalai memenuhi kewajiban
kontraktualnya, termasuk penyerahan setiap
Hasil Pekerjaan sesuai dengan waktu yang
telah ditetapkan dalam KAK.
63.2 Pejabat Penandatangan Kontrak secara
tertulis memberitahukan kepada Penyedia
tentang penangguhan hak pembayaran,
disertai alasan-alasan yang jelas mengenai
penangguhan tersebut. Penyedia diberi
kesempatan untuk memperbaiki dalam
jangka waktu tertentu.
63.3 Pembayaran yang ditangguhkan harus
disesuaikan dengan proporsi kegagalan atau
kelalaian Penyedia.
63.4 Jika dipandang perlu oleh Pejabat
Penandatangan Kontrak, penangguhan
pembayaran akibat keterlambatan
penyerahan pekerjaan dapat dilakukan
bersamaan dengan pengenaan denda kepada
Penyedia.

G. PENYELESAIAN PERSELISIHAN
64. Penyelesaian 64.1 Para Pihak berkewajiban untuk berupaya
Perselisihan/ Sengketa sungguh-sungguh menyelesaikan secara
damai semua perselisihan yang timbul dari
atau berhubungan dengan Kontrak ini atau
interpretasinya selama atau setelah
pelaksanaan pekerjaan ini dengan prinsip
dasar musyawarah untuk mencapai
kemufakatan.
64.2 Dalam hal musyawarah para pihak
sebagaimana dimaksud pada klausul 64.1
tidak dapat mencapai suatu kemufakatan,
maka penyelesaian perselisihan atau sengketa
antara para pihak ditempuh melalui tahapan
mediasi, konsiliasi, dan arbitrase.
64.3 Selain ketentuan pada klausul 64.2 para pihak
dapat membentuk dewan sengketa (untuk
menggantikan mediasi dan konsiliasi).
64.4 Dalam hal pilihan yang digunakan dewan
sengketa untuk menggantikan mediasi dan
konsiliasi maka nama anggota dewan
sengketa yang dipilih dan ditetapkan oleh
para pihak sebelum penandatanganan
Kontrak.
65. Itikad Baik 65.1 Para pihak bertindak berdasarkan asas saling
percaya yang disesuaikan dengan hak-hak
yang terdapat dalam Kontrak.

Paraf I Paraf II Paraf III


- 103 -

65.2 Para pihak setuju untuk melaksanakan


perjanjian dengan jujur tanpa menonjolkan
kepentingan masing-masing pihak. Apabila
selama Kontrak, salah satu pihak merasa
dirugikan, maka diupayakan tindakan yang
terbaik untuk mengatasi keadaan tersebut.

Paraf I Paraf II Paraf III


- 104 -

BAB X. SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK

Klausul Ketentuan Data


5 Korespondensi Alamat Para Pihak sebagai berikut:
Satuan Kerja Pejabat Penandatangan Kontrak : PPK
Keterpaduan Pembangunan Infrastruktur Jalan
Nama : Deny Purwa Indarsa, ST., MT.`
Alamat : Jalan DR. Sudjono No. 106
Mataram, Nusa Tenggara Barat
Website : ............... [diisi website Pejabat
Penandatangan Kontrak]
E-mail : ............... [diisi Pejabat
Penandatangan Kontrak]
Faksimili : ............... [diisi nomor faksimili
Pejabat Penandatangan
Kontrak]
Penyedia: ........................ [diisi nama badan
usaha/nama KSO]
Nama : ............... [diisi nama yang ttd
surat perjanjian]
Alamat : ............... [diisi alamat
Penyedia]
E-mail : ............... [diisi email Penyedia]
Faksimili : ............... [diisi nomor faksimili
Penyedia]

6.1 Wakil Sah Para Wakil Sah Para Pihak sebagai berikut:
Pihak
Untuk Pejabat Penandatangan Kontrak:
Nama : …………………………………

Jabatan : …………………………………
…. berdasarkan Surat
Keputusan …… nomor .….
tanggal …….
Untuk Penyedia:
Nama : ………………………………
……
Jabatan : ……………………………..
berdasarkan
Surat Keputusan ……
nomor .…. tanggal …….

7.3.b & Pencairan Jaminan dicairkan dan disetorkan pada .....................


34.3 Jaminan [diisi nama kantor Kas Negara]

10.2, Pengalihan Daftar Bagian Pekerjaan yang disubkontrakkan :


47.1.a, dan/atau 1. __________________________
47.1.b & Subkontrak 2. ___________________________
56.5
3. _______dst
[diisi pada saat finalisasi Kontrak, sesuai dengan
penawaran Penyedia]

Paraf I Paraf II Paraf III


- 105 -

10.6 Sanksi Pelanggaran terhadap ketentuan Pengalihan


dan/atau Subkontrak dikenakan sanksi _________

[diisi dengan memilih salah satu sanksi yang akan


dikenakan:
a. dilakukan pemutusan kontrak; atau
b. membayar 2 (dua) kali lipat selisih harga
didalam kontrak dengan harga yang dibayarkan
kepada Subpenyedia]

21.1 Waktu Masa Pelaksanaan Kontrak selama 244 (Dua Ratus


Penyelesaian Empat Puluh Empat) hari kalender terhitung sejak
Pekerjaan tanggal mulai kerja yang tercantum dalam SPMK.

25.2 Serah Terima Serah terima dilakukan pada: __________


Pekerjaan

35.b Pembayaran Batas akhir waktu yang disepakati untuk penerbitan


Tagihan SPP oleh Pejabat Penandatangan Kontrak untuk
pembayaran tagihan angsuran adalah ........... (......
dalam huruf .........) hari kerja terhitung sejak tagihan
dan kelengkapan dokumen penunjang yang tidak
diperselisihkan diterima oleh Pejabat Penandatangan
Kontrak.
39.i Hak dan Hak dan Kewajiban lain yang timbul akibat dari
Kewajiban lingkup pekerjaan adalah :
Penyedia 1……….
2………..
3………..
[diisi selain yang sudah tercantum dalam SSUK dan
sesuai dengan KAK, apabila ada]

47.2, Tindakan Tindakan lain oleh Penyedia yang memerlukan


56.6 Penyedia yang persetujuan Pejabat Penandatangan Kontrak
Mensyaratkan adalah: .................... [diisi selain yang sudah
Persetujuan tercantum dalam SSUK, apabila ada]
Pejabat
Penandatangan
Kontrak

49 Kepemilikan Penyedia diperbolehkan menggunakan salinan


Dokumen dokumen dan piranti lunak yang dihasilkan dari
Pekerjaan Jasa Konsultansi Konstruksi ini dengan
pembatasan sebagai berikut: .................... [diisi
batasan/ketentuan yang dibolehkan dalam
penggunaannya, misalnya: untuk penelitian/riset
setelah mendapat persetujuan tertulis dari Pejabat
Penandatangan Kontrak]

52.1 Persyaratan Persyaratan Personel:


Personel 1……..
2……..
3…….

53.1 Personel Inti Nama Personel Inti:


Paraf I Paraf II Paraf III
- 106 -

1….
2…
3….
58 Fasilitas Pejabat Penandatangan Kontrak akan memberikan
fasilitas berupa : .................... [diisi fasilitas milik
Pejabat Penandatangan Kontrak yang akan diberikan
kepada Penyedia untuk kelancaran pelaksanan
pekerjaan ini (apabila ada)]

59.1.g Peristiwa Termasuk peristiwa kompensasi yang dapat


Kompensasi diberikan kepada Penyedia adalah ..................... [diisi
apabila ada peristiwa kompensasi lain, selain yang
telah tertuang dalam SSUK]

61.1.a & Besaran Uang Uang muka diberikan paling tinggi sebesar .....%
61.1.e Muka (.....dalam huruf.....) dari Harga Kontrak.

61.2.b & Pembayaran Pembayaran prestasi pekerjaan dilakukan dengan


61.2.c Prestasi cara ...... [bulanan/termin/sekaligus]
Pekerjaan
Dokumen penunjang yang disyaratkan untuk
mengajukan tagihan pembayaran prestasi
pekerjaan:
1. ……….
2. ……….
3. Dst
[diisi dokumen yang disyaratkan]

61.3.c Pembayaran Untuk pekerjaan ini besar denda keterlambatan


Denda untuk setiap hari keterlambatan adalah 1/1000 (satu
Keterlambatan perseribu) dari ................... (sebelum PPN) [diisi
dengan memilih salah satu dari Harga Kontrak atau
harga bagian Kontrak yang tercantum dalam Kontrak
dan belum diserahterimakan apabila ditetapkan
serah terima pekerjaan secara parsial]

Paraf I Paraf II Paraf III


107

LAMPIRAN SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK

DAFTAR PEKERJAAN UTAMA YANG DISUBKONTRAKKAN DAN SUBPENYEDIA


(Apabila Ada)

No Bagian Pekerjaan Nama Alamat Kualifikasi Keterangan


yang Subpenyedia**) Subpenyedia**) Subpenyedia**)
Disubkontrakkan*)
1 ……….. ……….. ……….. ……….. ………..
2 ……….. ……….. ……….. ……….. ………..
3 Dst
Catatan:
*) Wajib diisi oleh PPK sewaktu penyusunan rancangan kontrak
**)Wajib diisi saat rapat persiapan penandatanganan kontrak berdasarkan dokumen penawaran

DAFTAR PERALATAN UTAMA (apabila dipersyaratkan)

No Nama Merk Kapasitas Jumlah Kondisi Status Keterangan


Peralatan dan Kepemilikan
Utama Tipe
1 ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ………..
2 ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ………..
3 Dst
Catatan:
Wajib diisi saat rapat persiapan penandatanganan kontrak berdasarkan dokumen penawaran

REKAP PENUGASAN TENAGA AHLI

Penugasan Personel (dalam bentuk diagram balok)


No Jabatan/Posis Bulan Ke- Orang
. i Personel Inti II I V VI VII XI Bulan
I II V IX X XI n
I V I I I I
Nasional
1
2
n
Subtotal
Asing (apabila ada)
1
2
n
Subtotal
Total

Full time input


Part time input

Paraf I Paraf II Paraf III


108

JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN

Bulan ke-
Kegiatan Keterangan
o. I II III IV V dst.
1 2 3 4 5 6 7 8 9

Catatan:
1) Kegiatan : Cantumkan semua kegiatan, termasuk penyerahan laporan (misalnya laporan pendahuluan,
laporan antara, dan laporan akhir), dan kegiatan lain yang memerlukan persetujuan PPK. Untuk paket
pekerjaan yang ditahapkan maka kegiatan seperti penyerahan laporan, dan kegiatan lain yang memerlukan
persetujuan dicantumkan secara terpisah berdasarkan tahapannya
2) Bulan ke: Jangka waktu kegiatan dicantumkan dalam bentuk diagram balok.

Paraf I Paraf II Paraf III


- 109 -

DAFTAR KELUARAN DAN HARGA

No Total Harga
Keluaran Satuan
. (Rp)

DED 1 dokumen …
1

2 DED 2 dokumen …


2 Dokumen Tender dokumen

3 UKL-UPL dokumen …

4 Spesifikasi Teknis dokumen …

Sub-total …


PPN 10%

Total …

Terbilang:

Paraf I Paraf II Paraf III


- 110 -

BAB XI. BENTUK DOKUMEN LAIN

CONTOH
LAMPIRAN 1 : SURAT PENUNJUKAN PENYEDIA BARANG/JASA (SPPBJ)

[kop surat satuan kerja/KPA]


Nomor : __________ __________, __ __________ 20__
Lampiran : __________

Kepada Yth.
____________
di __________

Perihal : Penunjukan Penyedia Barang/Jasa untuk pelaksanaan


Pekerjaan _______________________________________________

Dengan ini kami beritahukan bahwa penawaran Saudara nomor ____________


tanggal _____________ perihal _____________________ dengan nilai penawaran
setelah dilakukan klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya oleh Pokja ____________
UKPBJ ____________ sebesar Rp__________ (_____________________) termasuk
PPN, telah ditetapkan sebagai pemenang oleh Pokja ____________ UKPBJ
____________.

Selanjutnya kami menunjuk Saudara untuk melaksanakan pekerjaan


______________________________, dan meminta Saudara untuk menandatangani
Surat Perjanjian paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah dikeluarkannya
SPPBJ ini sesuai dengan ketentuan dalam Dokumen Pemilihan.
Kegagalan Saudara untuk menerima penunjukan ini yang disusun berdasarkan
evaluasi terhadap penawaran Saudara akan dikenakan sanksi sesuai dengan
ketentuan yang tercantum dalam Dokumen Pemilihan.

Kegiatan/Satuan Kerja __________


Pejabat Penandatangan Kontrak

[tanda tangan]
Meterai Rp. 10.000,00

[nama lengkap]
[jabatan]
NIP. __________

Paraf I Paraf II Paraf III


- 111 -

LAMPIRAN 2 : SURAT PERINTAH MULAI KERJA


CONTOH
[kop surat satuan kerja/KPA]

SURAT PERINTAH MULAI KERJA (SPMK)

Nomor: __________
Paket Pekerjaan: __________

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : __________[nama Pejabat Penandatangan Kontrak]


Jabatan :__________[jabatan Pejabat Penandatangan Kontrak]
Alamat :__________[alamat kegiatan/satuan kerja Pejabat Penandatangan Kontrak]
selanjutnya disebut sebagai Pejabat Penandatangan Kontrak;

berdasarkan Surat Perjanjian __________ nomor __________ tanggal __________, bersama


ini memerintahkan:

Nama penyedia: __________[nama penyedia]


Alamat :__________[alamat penyedia]
yang dalam hal ini diwakili oleh: __________
selanjutnya disebut sebagai Penyedia Jasa Konsultansi;

untuk segera memulai pelaksanaan pekerjaan dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan


sebagai berikut:
1. Macam pekerjaan: __________;
2. Tanggal mulai kerja: __________;
3. Syarat-syarat pekerjaan: sesuai dengan persyaratan dan ketentuan Kontrak;
4. Waktu penyelesaian: selama ___ (__________) hari kalender/bulan/tahun [pilih
salah satu] dan pekerjaan harus sudah selesai pada tanggal __________
5. Hasil Pekerjaan: __________
6. Sanksi: Terhadap keterlambatan penyerahan hasil kerja dan laporan akhir, Kontrak
Pengadaan Jasa Konsultansi dan pembayaran kepada penyedia dapat dihentikan
sesuai dengan ketentuan dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak.
__________, __ __________ 20__

Untuk dan atas nama __________


Pejabat Penandatangan Kontrak

[tanda tangan]
Meterai Rp. 10.000,00
[nama lengkap]
[jabatan]
NIP: __________

Menerima dan menyetujui:


Untuk dan atas nama __________[nama penyedia]

[tanda tangan]
Meterai Rp. 10.000,00
[nama lengkap wakil sah badan usaha]
[jabatan]
Keterangan:
Arsip I (satu) disimpan oleh Badan Usaha, Arsip II disimpan oleh Pejabat Penandatangan
Kontrak.
Paraf I Paraf II Paraf III
112

LAMPIRAN 3 : JAMINAN UANG MUKA

CONTOH
[Kop Bank Penerbit Jaminan]

GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN UANG MUKA
No. ........................................

Yang bertanda tangan dibawah ini .................................................................. dalam


jabatan selaku .......................................................................................... dalam hal ini
bertindak untuk dan atas nama ............................ [nama bank] berkedudukan
di .................................................................................. [alamat]

untuk selanjutnya disebut : PENJAMIN

dengan ini menyatakan akan membayar kepada:


Nama : ..........................................................[Pejabat Penandatangan Kontrak]
Alamat : ........................................................................................

selanjutnya disebut : PENERIMA JAMINAN

sejumlah uang Rp ......................................................................................


(terbilang ..........................................................................................) sebagai jaminan
Uang Muka
apabila:
Nama : .......................................................... [penyedia Jasa Konsultansi]
Alamat : ...........................................................................................................

selanjutnya disebut : YANG DIJAMIN

ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal batas
waktu berlakunya Garansi Bank ini, lalai/tidak memenuhi kewajibannya kepada
Penerima Jaminan berupa:
Yang Dijamin tidak memenuhi kewajibannya melakukan pembayaran kembali Uang
Muka yang sudah diterima Yang Dijamin kepada Penerima Jaminan sebagaimana
ditentukan dalam Dokumen Kontrak.

Garansi Bank ini dikeluarkan dengan ketentuan sebagai berikut:


1. Garansi Bank berlaku selama …………. (…….…dalam huruf……....) hari
kalender, dari tanggal …………. s.d. …………. untuk
pekerjaan .........................
2. Tuntutan pencairan atau klaim dapat diajukan secara tertulis dengan
melampirkan Surat Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan paling
lambat 14 (empat belas) hari kalender setelah tanggal jatuh tempo Garansi
Bank sebagaimana tercantum dalam butir 1.
3. Penjamin akan membayar kepada Penerima Jaminan sejumlah nilai jaminan
tersebut di atas atau sisa Uang Muka yang belum dikembalikan Yang Dijamin
dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat setelah
menerima tuntutan pencairan dari Penerima Jaminan berdasar Surat
Paraf I Paraf II Paraf III
113

Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan mengenai pengenaan sanksi


akibat Yang Dijamin cidera janji/lalai/tidak memenuhi kewajibannya.
4. Penjamin melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supaya benda-
benda yang diikat sebagai jaminan lebih dahulu disita dan dijual untuk
melunasi hutang Yang Dijamin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata.
5. Garansi Bank ini tidak dapat dipindahtangankan atau dijadikan jaminan
kepada pihak lain.
6. Segala hal yang mungkin timbul sebagai akibat dari Garansi Bank ini, masing-
masing pihak memilih domisili hukum yang umum dan tetap di Kantor
Pengadilan Negeri …………..

Dikeluarkan di : ........................

Pada tanggal
: ......................

Untuk keyakinan, Penerima [Bank]


Jaminan disarankan untuk
mencocokkan Jaminan ini ke
Bank ................ [bank] ........................
Pemimpin

Paraf I Paraf II Paraf III


- 114 -

CONTOH

[Kop Perusahaan Penjaminan/Perusahaan Asuransi, konsorsium perusahaan


asuransi umum/lembaga penjaminan/perusahaan penjaminan]

SURAT JAMINAN UANG MUKA

Nomor Jaminan : ……………………… Nilai : Rp …………………….

1. Dengan ini dinyatakan, bahwa kami : ........................................


[nama], ........................................ [alamat] sebagai Penyedia, selanjutnya disebut
TERJAMIN, dan ........................................ [nama penerbit
jaminan], ........................................ [alamat] sebagai Penjamin, selanjutnya disebut
sebagai PENJAMIN, bertanggung jawab dan dengan tegas terikat
pada ...................................... [nama Pejabat Penandatangan
Kontrak], ........................................ [alamat] sebagai Pemilik Pekerjaan, selanjutnya
disebut PENERIMA JAMINAN atas uang sejumlah
Rp .................................................................. (terbilang ................................. )

2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk
melakukan pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar bilamana
TERJAMIN tidak memenuhi kewajiban dalam melaksanakan
pekerjaan .................. yang telah dipercayakan kepadanya atas dasar Surat
Penunjukan Pemenang Barang/Jasa (SPPBJ) dari PENERIMA JAMINAN
No. ................... tanggal .................................

3. Surat Jaminan ini berlaku selama …….. (............dalam huruf.................) hari


kalender dan efektif mulai dari tanggal ................... sampai dengan
tanggal ........................................

4. Jaminan ini berlaku apabila :


TERJAMIN tidak memenuhi kewajibannya melakukan pembayaran kembali
kepada PENERIMA JAMINAN senilai Uang Muka yang wajib dibayar menurut
Dokumen Kontrak.

5. PENJAMIN akan membayar kepada PENERIMA JAMINAN sejumlah nilai jaminan


tersebut di atas atau sisa Uang Muka yang belum dikembalikan TERJAMIN dalam
waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat setelah menerima
tuntutan pencairan secara tertulis dari PENERIMA JAMINAN berdasar Keputusan
PENERIMA JAMINAN mengenai pengenaan sanksi akibat TERJAMIN cidera janji.

6. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali bahwa
PENJAMIN melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut supaya harta benda
TERJAMIN lebih dahulu disita dan dijual guna dapat melunasi hutangnya
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 KUH Perdata.

Paraf I Paraf II Paraf III


- 115 -

7. Tuntutan pencairan terhadap PENJAMIN berdasarkan Jaminan ini harus sudah


diajukan selambat-lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender
sesudah berakhirnya masa berlaku Jaminan ini.

TERJAMIN PENJAMIN

(..........................................) (..........................................)
Nama Jelas Nama Jelas
Untuk keyakinan, pemegang
Jaminan disarankan untuk
mengkonfirmasi Jaminan ini
ke ………[Penerbit Jaminan]

Paraf I Paraf II Paraf III


- 116 -

BAB XII. KETENTUAN LAIN-LAIN

Para pihak yang terkait dalam pelaksanaan pengadaan Jasa Konsultansi Konstruksi
harus mematuhi ketentuan sebagai berikut:
a. jasa konsultan pengkajian bertanggung jawab menghasilkan data pengkajian
yang aktual dan akurat;
b. jasa konsultan perencanaan bertanggung jawab menghasilkan dokumen
perencanaan yang aktual dan akurat;
c. jasa konsultan perancang bertanggung jawab terhadap hasil perancangan
sekurang-kurangnya sampai produk rancangan tersebut selesai dilaksanakan
pembangunannya, sepanjang lingkup dan/atau kondisi lingkungan masih sesuai
dengan kriteria desain awal;
d. lingkup perancangan konstruksi harus meliputi:
1) penetapan standar perancangan;
2) penetapan metode perancangan, pelaksanaan perancangan dan
perhitungan;
3) penyajian hasil rancangan konstruksi;
4) metode pelaksanaan;
5) kebutuhan sumber daya konstruksi beserta rantai pasoknya;
6) metode pengoperasian dan pemeliharaan bangunan; dan
7) identifikasi dan penetapan pengendalian risiko keselamatan konstruksi
sesuai metode pelaksanaan, metode pengoperasian dan pemeliharaan
bangunan.
e. konsultan perancang yang tidak cermat sehingga hasil desain tidak dapat
dilaksanakan, dikenakan sanksi berupa:
1) keharusan menyusun kembali perancangan dengan beban biaya dari
konsultan perancang yang bersangkutan; atau
2) masuk dalam daftar hitam sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.
f. Penunjukan Langsung dapat dilakukan untuk:
1) pemilihan penyedia jasa konsultansi perencana dan/atau pengawas
konstruksi untuk pekerjaan lanjutan yang secara teknis merupakan kesatuan
konstruksi yang sifat pertanggungannya terhadap kegagalan bangunan
tidak dapat dipecah-pecah dari pekerjaan yang sudah dilaksanakan
sebelumnya;
2) pemilihan Penyedia pengganti yang mampu dan memenuhi syarat untuk
kontrak yang dilakukan pemutusan sepihak oleh Pejabat Penandatangan
Kontrak.

Paraf I Paraf II Paraf III


- 117 -

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Paraf I Paraf II Paraf III


KERANGKA ACUAN KERJA
(TERM OF REFERANCE)
INSPEKSI (SURVEI) DATA KONDISI JARINGAN JALAN BPJN NTB
(KONTRAK LUMPSUM)

KEMENTERIAN NEGARA / : PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


LEMBAGA
UNIT ESELON II/ SATKER : SATUAN KERJA BALAI PELAKSANAAN JALAN
NASIONAL NUSA TENGGARA BARAT
VOLUME KELUARAN : 1
(OUTPUT)
SATUAN KELUARAN : DOKUMEN
(OUTPUT)
SUMBER DANA : APBN TAHUN ANGGARAN 2022 (SYC)

TAHUN ANGGARAN
2022

1
Daftar Isi
1 Latar Belakang 5
2. Maksud dan Tujuan 5
3. Sasaran 5
4. Lokasi Pekerjaan 6
5. Sumber Pendanaan 6
6. Nama dan Organisasi Pejabat Pembuat Komitmen 6
7. Data Dasar 6
8. Standar Teknis 7
9. Studi-Studi Terdahulu 7
10. Referensi Hukum 7
11. Ruang Lingkup 8
11.1 Survei Inventori Jaringan Jalan (RNI) 9
11.1.1 Survei Deskripsi Ruas (link description) dan Titik Referensi Lokasi (LRP) 9
11.1.2 Inventori Penampang Melintang 13
11.1.3 Inventori Drainase 14
11.1.4 Historis Penanganan Perkerasan (bila diperintahkan secara khusus oleh Pengguna
Jasa) 15
11.1.5 Format Data 15
11.1.6 Penerimaan 15
11.2 Survei Profil Memanjang Jalan (Ketidakrataan – IRI) 16
11.2.1 Survei Profil Memanjang (Ketidakrataan – IRI) 16
11.2.2 Peralatan 17
11.2.3 Prosedur 23
11.2.4 Pelaporan 24
11.2.5 Format Data 25
11.2.6 Penerimaan 25
11.3 Survei Kondisi Perkerasan Jalan (PCI) 25
11.3.1 Tujuan 25
11.3.2 Peralatan 25
11.3.3 Prosedur 27
11.3.4 Pelaporan 28
11.3.5 Data Format 28
11.3.6 Penerimaan 28

2
11.4 Survei Lalu Lintas 29
11.4.1 Tujuan 29
11.4.2 Peralatan 29
11.4.2.1 Persyaratan Peralatan 29
11.4.2.2 Jenis Peralatan 29
11.4.3 Prosedur 31
11.4.4 Pelaporan 31
11.4.5 Format Data 31
11.4.6 Penerimaan 31
11.5 Survei Kondisi Jembatan 32
11.5.1 Tujuan 32
11.5.2 Peralatan 32
11.5.3 Prosedur 33
11.5.4 Pelaporan 35
11.5.5 Format Data 35
11.5.6 Penerimaan 36
11.6 Manajemen Mutu 36
11.6.1 Program Mutu 36
11.6.2 Sistem Monitoring 38
11.6.3 Pengamanan Data 38
11.6.4 Validasi Berjalan (On-going Validation) 38
11.6.5 Audit 38
a. Audit oleh PENYEDIA JASA 38
b. Audit oleh Pengguna Jasa 39
c. Audit oleh Direktorat 40
11.6.6 Pelaporan 41
11.6.7 Tindakan Perbaikan 41
11.6.8 Proses QA/QC 42
11.7 Manajemen Lalu lintas dan Keselamatan 46
11.7.1 Rencana Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja 46
11.7.2 Rencana Manajemen lalu-lintas 46
11.8. Kebijakan Kesetaraan Gender dan Inklusi Sosial 47
11.9 Sumber daya yang disediakan oleh Ditjen Bina Marga 47

3
12 Keluaran 47
12.1. Dokumen dan Laporan 47
12.1.1 Manual dan Rencana 47
12.1.2 Data dan laporan 47
12.2. Format 48
12.3. Hak Cipta 48
13. Peralatan, Material, Personel dan Fasilitas dari Pejabat Pembuat Komitmen 48
14. Peralatan dan Material dari Penyedia Jasa 48
15. Lingkup Kewenangan Penyedia Jasa 49
16. Jangka Waktu Penyelesaian Pekerjaan 49
17. Personil 49
18. Jadwal Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan 52
19. Laporan Pendahuluan 52
20. Laporan Bulanan 53
21. Laporan Hasil Survei Semester 53
22. Laporan Akhir 54
23. Operasional Perkantoran 54
24. Produk Dalam Negeri 55
25. Persyaratan Kerja sama 55
26. Pedoman Pengumpulan Data Lapangan 55
27. Alih Pengetahuan 55

4
KERANGKA ACUAN KERJA
INSPEKSI (SURVEI) DATA KONDISI JARINGAN JALAN BPJN NTB
1 Latar Belakang
Data inventori dan kondisi jalan merupakan data utama jaringan jalan untuk mengukur dan
memonitor kondisi jaringan jalan, membuat prakiraan kondisi yang akan datang, dan
membantu dalam proses pengambilan keputusan strategis dalam manajemen jaringan
jalan. Data tersebut juga menjadi data utama dalam perencanaan umum jaringan jalan,
pemrograman dan penganggaran; memonitor kinerja jaringan jalan, pengelolaan
pengadaan kontrak pekerjaan pemeliharaan, menganalisis data kecelakaan lalu lintas.
Dengan demikian, data kondisi jaringan jalan harus bermutu tinggi.
“Data merupakan inti dari setiap sistem informasi dan merupakan sumberdaya utama
setiap organisasi. Pengertian tentang data dan informasi harus dibedakan – data
didefinisikan sebagai rekaman dan gambaran faktual, sedangkan informasi adalah
pengetahuan yang diperoleh dari data.” (Section 2.4, International Infrastructure
Management Manual, Version 5, 2015. IPWEA).
Berbagai teknik dan peralatan dapat digunakan untuk mengukur kondisi jalan, dan Ditjen
Bina Marga menerapkan kebijakan penggunaan teknik dan peralatan yang dapat
memberikan fleksibilitas, kemanfaatan, keandalan, kecepatan, keamanan bagi personil
dan peralatan survei sesuai dengan kondisi geografis.

2. Maksud dan Tujuan


Diperolehnya data kondisi jalan yang akurat, andal, dan konsisten yang kemudian akan
digunakan oleh Ditjen Bina Marga dalam menetapkan kondisi faktual jaringan jalan untuk:
a. Pelaporan data aset jalan yang ada, dan
b. Landasan perencanaan manajemen aset jalan dan strategi investasi
PENYEDIA JASA harus menyerahkan data dalam format yang ditetapkan oleh Pengguna
Jasa dan Pengguna Jasa mengunggahnya ke SMD Jalan.

3. Sasaran
Penyedia Jasa pelaksana Survei Pengumpulan Data Kondisi Jalan dan Jembatan
menggunakan metoda kerja, teknik dan peralatan pengumpulan data kondisi jalan yang
akurat, andal, dan konsisten; antara lain:
a. Mempersiapkan sumber daya manusia terlatih, alat dan bahan pemeriksaan, termasuk
didalamnya manajemen mutu, K3L dan kalibrasi alat;
b. Menyusun rencana kerja pelaksanaan survei;
c. Melakukan Survei Pendahuluan;
d. Melaksanakan pekerjaan survei yang tercakup dalam lingkup pekerjaan;

5
e. Melaksanakan pengolahan data;
f. Melaksanakan seluruh prosedur yang terdapat dalam manajemen mutu pengumpulan
data;
g. Pada Semester I (sampai minggu ke-4 bulan Juni) survei yang harus diselesaikan dan
diterima antara lain:
a. Survei Inventori Jaringan Jalan (RNI);
b. Survei Profil Memanjang Jalan (Ketidakrataan-IRI) / Semester I;
c. Survei Kondisi Perkerasan Jalan ( Pavement Condition Index-PCI);
d. Survei Kondisi Jembatan;
e. Survei Lalu Lintas (3 x 24 jam).
h. Pada Semester II (sampai minggu ke-2 bulan Desember) survei yang harus
diselesaikan dan diterima antara lain:
a. Survei Profil Memanjang Jalan (Ketidakrataan-IRI) / Semester II;
i. Mengunggah data mentah dan data yang telah diverifikasi & divalidasi ke SMD Jalan,
INVIJ

j. Mengunggah dokumentasi video kualitas HD ke youtube lengkap dengan informasi


nomor ruas, nama ruas, tanggal pengambilan data dan sta sehingga memudahkan
dalam proses validasi data, kemudian link video tersebut diunggah ke SMD Jalan
(sesuai prosedur yang dijelaskan di SMD Jalan);

k. Melaporkan kegiatan pelaksanaan pengumpulan data.

4. Lokasi Pekerjaan
Lokasi pekerjaan yang tercakup dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini diberikan pada
Lampiran.

5. Sumber Pendanaan
Pekerjaan ini dibiayai dari sumber pendanaan APBN Tahun Anggaran 2022

6. Nama dan Organisasi Pejabat Pembuat Komitmen


Nama Pejabat Pembuat Komitmen : Deny Purwa Indarsa, S.T., M.T.
Satuan Kerja : Balai Pelaksanaan Jalan Nasional NTB

7. Data Dasar
a. SHP file acuan yg berisi titik awal-akhir ruas dan rute geometrik jalan
(dapat didownload di SMD Jalan);
b. Daftar ruas jalan yang perlu Survei Inventori Jaringan Jalan (RNI) pemutakhiran;
c. Data Pokok Jembatan (data jembatan eksisting tervalidasi: nomor, nama, lokasi
koordinat, panjang jembatan).

6
8. Standar Teknis
a. Permen PU No. 17 Tahun 2007, Pedoman Pelaksanaan Survei Data Titik Referensi
Jalan;
b. RSNI 03-3426-2017, Cara Uji Survei Ketidakrataan Permukaan Perkerasan Jalan
Dengan Alat Tipe Respons;
c. ASTM E1926 – 08 (2015), Standard Practice for Computing International Roughness
Index of Roads from Longitudinal Profile Measurements;
d. ASTM E1364 – 95 (2017), Standard Test Method for Measuring Road Roughness by
Static Level Method;
e. Survei Perhitungan Volume Lalu lintas Jalan (R0, Pusjatan);
f. Pedoman No. 01/P/BM/2022 tentang Pedoman Pemeriksaan Jembatan;
g. Surat Edaran Direktur Jenderal Bina Marga No. 01/SE/Db/2021 tentang Pedoman
Survei Pengumpulan Data Kondisi Jaringan Jalan.

9. Studi-Studi Terdahulu
Laporan Akhir Pelaksanaan Kegiatan Survei Kondisi Jaringan Jalan pada tahun
sebelumnya.

10. Referensi Hukum


a. Undang-Undang RI Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 132, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4444) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun
2022 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang
Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor 12, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6760);
b. Undang-Undang RI Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan;
c. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2021 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 24, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6626);
d. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 86);
e. Peraturan Pemerintah RI Nomor 79 Tahun 2013 tentang Sistem Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan;
f. Peraturan Presiden (PERPRES) Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan atas
Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah;
g. Peraturan Lembaga Nomor 11 Tahun 2021 tentang Pedoman Perencanaan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;

7
h. Peraturan Lembaga Nomor 12 Tahun 2021 tentang Pedoman Pelaksanaan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Melalui Penyedia;
i. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 13/PRT/M/2011
tentang Tata Cara Pemeliharaan dan Penilikan Jalan;
j. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 03/PRT/M/2019
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat;
k. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 248/KPTS/M/2015
tentang Penetapan Ruas Jalan dalam Jaringan Jalan Primer Menurut Fungsinya
sebagai Jalan Arteri (JAP) dan Jalan Kolektor 1 (JKP-1);
l. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
290/KPTS/M/2015 tentang Penetapan Ruas Jalan menurut Statusnya sebagai Jalan
Nasional;
m. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang terkait;
n. SE Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 19/SE/M/2016 tentang
Penentuan Indeks-Kondisi Perkerasan;
o. SE Direktur Jenderal Bina Marga No. 01/SE/Db/2021 tentang Pedoman Survei
Pengumpulan Data Kondisi Jaringan Jalan;
p. SE Direktur Jenderal Bina Marga No. 09/SE/Db/2021 tentang Perencanaan dan
Pemrograman Pekerjaan Preservasi Jaringan Jalan (Bagian dari Manajemen Aset
Prasarana Jalan).

11. Ruang Lingkup


Lingkup pekerjaan menurut Kerangka Acuan Kerja ini, seperti ditunjukkan pada
Gambar 1, mencakup:
a. Survei Inventori Jaringan Jalan (RNI)
b. Survei Profil Memanjang Jalan (Ketidakrataan – IRI)
c. Survei Kondisi Perkerasan Jalan (PCI)
d. Survei Lalu Lintas (3x24 Jam)
e. Survei Jembatan

8
Gambar 1. Lingkup dan Pengorganisasian Pekerjaan

11.1 Survei Inventori Jaringan Jalan (RNI)


Survei inventori jaringan jalan mencakup beberapa komponen berikut:
a. Survei Deskripsi Ruas Jalan (link description) dan Titik referensi Lokasi (Location
Reference Point)
b. Survei Inventori Penampang Melintang Jalan
c. Survei Inventori Drainase
d. Survei Inventori Konstruksi/Pemeliharaan jalan

11.1.1 Survei Deskripsi Ruas (link description) dan Titik Referensi Lokasi (LRP)
Survei Deskripsi Ruas (link description) dan Titik referensi Lokasi (LRP) umumnya dikerjakan
setiap 5 (lima) tahun sekali/jika ada perubahan trase atau awal akhir ruas jalan. Survei yang
dilakukan tahun ini, bila ada, bertujuan untuk pemutakhiran data sebagian jaringan jalan
akibat adanya pekerjaan konstruksi yang baru diselesaikan, seperti pekerjaan konstruksi
pembangunan jalan baru (baik diperkeras maupun tidak diperkeras), pekerjaan relokasi jalan.
Daftar ruas jalan yang perlu pemutakhiran diberikan pada Lampiran A. Informasi yang
diperoleh dari survei ini harus digunakan sebagai acuan untuk survei-survei lainnya baik
dalam pengumpulan datanya maupun dalam pemrosesan datanya.

PENYEDIA JASA harus merekam informasi dari setiap ruas jalan:


a. Nomor Ruas
b. Nama Ruas
c. Panjang Survei
d. Awal Ruas

9
e. Akhir Ruas
f. Trase Ruas Jalan

Maksud – Maksud survei Titik referensi Lokasi (LRP) adalah untuk menetapkan lokasi-lokasi
LRP, jarak antara LRP yang berdekatan dan koordinat GPS semua LRP yang kemudian
membentuk jalan. Ditjen Bina Marga telah menerapkan sistem LRP berdasarkan Patok Km,
jembatan, dan lain sebagainya sebagai referensi jalan.

Pengguna Jasa akan menyiapkan informasi tentang simpul-simpul ruas jalan yang ada dan
LRP termasuk jarak-jaraknya dalam format digital. PENYEDIA JASA harus menggunakan
informasi ini ketika melaksanakan pengumpulan data. PENYEDIA JASA harus selalu
mengukur jarak ke LRP untuk setiap pengumpulan data.

Peralatan – PENYEDIA JASA harus menyediakan informasi rinci mengenai alat yang
digunakan untuk mengukur data referensi lokasi yang telah ditetapkan sebelumnya. Informasi
rinci tersebut mencakup nama alat, fungsi, kapasitas, ketelitian, kondisi, serial number, tahun
perolehan.

a. Pengukur Jarak – pengukuran jarak dapat menggunakan: (1) Odometer; (2)


transducer pengukur jarak harus dipasang pada roda kanan kendaraan survei,
sehingga hasil pengukuran jarak yang dilakukan akan mewakili pengukuran pada
sumbu jalan. Dengan cara seperti ini, akan mengurangi berkurangnya ketelitian akibat
pergerakan kendaraan pada tikungan. Semua jarak harus diukur dengan alat ukur
jarak yang memiliki ketelitian 0,1% panjang pengukuran atau lebih baik; (3)
Pengukuran jarak lapangan atau jarak miring dengan menggunakan Global
Positioning System (GPS) / Global Navigation Satellite System (GNSS). Jarak miring
atau lapangan antara dua titik pengamatan GPS/GNSS diperoleh dengan
menggunakan rumus:

(𝒙𝟐 − 𝒙𝟏)𝟐 + (𝒚𝟐 − 𝒚𝟏)𝟐 + (𝒛𝟐 − 𝒛𝟏)𝟐

Penyedia jasa wajib menyampaikan data pengukuran GPS/GNSS dalam format RAW
dan RINEX beserta tabel perhitungan jarak lapangan atau jarak miring dalam format
XLSX.

Semua posisi LRP dan tanda-tanda penting lainnya (misalnya: persimpangan,


jembatan, gorong-gorong, perlintasan Kereta Api) harus dinyatakan dengan jarak dari
titik acuan sebelumnya. Chainage (sta pengukuran) diukur secara menerus mulai dari
awal ruas hingga akhir ruas. Pada setiap simpul, jarak pengukuran harus di set ulang
ke 0. Dengan cara ini, semua jarak dinyatakan sebagai jarak dari simpul sebelumnya.

10
b. GPS pengukur koordinat – Koordinat spasial setiap simpul, LRP dan sumbu jalan
harus direkam dan dilaporkan. Koordinat harus diukur dengan GPS yang memiliki
ketelitian + 6m pada 90% waktu pengukuran.

Referensi GPS harus dibuat sedekat mungkin dengan sumbu jalan. Referensi altitude
harus dibuat pada permukaan perkerasan jalan, dan PENYEDIA JASA harus
menyerahkan data koordinat dengan interval tidak lebih dari 10 meter pada sumbu
jalan; interval harus cukup untuk menempatkan semua fitur yang diperlukan dan
informasi geometrik jalan pada tingkat ketelitian yang ditetapkan. Bila jalur lalu lintas
terpisah (divided), data lokasi sama seperti yang digunakan untuk menetapkan sumbu
jalan. Semua sumbu jalan harus memenuhi topologi yang benar dan lengkap
(misalnya: persimpangan jalan harus saling bersilangan) dan setiap ruas jalan harus
memiliki sumbu jalan yang unik.

Di dalam Program Mutu kontrak, PENYEDIA JASA harus menjelaskan metodologi


yang akan diterapkan dalam menetapkan sumbu jalan. Penjelasan tersebut harus
mencakup:
1) Tata cara pengumpulan data
2) Metoda Real-time atau post-processed differential correction untuk alat GPS
3) Koreksi terhadap data anomali (misalnya: kehilangan sinyal GPS, gyro drift over
time, satellite downlink DGPS, differences between measured and GPS-derived
lengths, avoidance of obstacles etc.)
4) Pemrosesan data, dan pengintegrasian dengan koordinat hasil survei LRP
c. Kamera yang dilengkapi dengan GPS – untuk merekam semua fitur jalan termasuk
titik-titik referensi lokasi.

Prosedur – Kesalahan pengukuran jarak yang ditoleransi adalah 30 meter per ruas jalan. Bila
PENYEDIA JASA menemukan perbedaan jarak, PENYEDIA JASA dapat mempertimbangkan
2 skenario berikut:

a. Bila terdapat perbedaan hasil pengukuran jarak, namun masih dalam batas kesalahan
yang diijinkan, maka hasil pengukuran dapat dikoreksi secara berkala menyesuaikan
dengan panjang total yang diberikan oleh Pengguna Jasa. Faktor skala harus
ditetapkan untuk setiap ruas jalan dan faktor tersebut harus digunakan untuk
mengoreksi ukuran panjang di ruas tersebut.
b. Bila terdapat perbedaan hasil pengukuran jarak, dan melampaui batasan kesalahan
yang diijinkan, PENYEDIA JASA harus mengukur ulang ruas jalan tersebut. Bila

11
survei kedua mengkonfirmasi hasil survei pertama; maka PENYEDIA JASA harus
segera menginformasikan ke Pengguna Jasa.

Semua lokasi LRP harus ditetapkan, dan umumnya patok Km dapat ditetapkan sebagai LRP
Utama (Primary LRP) atau, bila patok Km hilang, obyek-obyek tetap lainnya seperti jembatan
dapat ditetapkan sebagai LRP Tingkat II (Secondary LRP).

Jarak antar LRP harus diukur dengan tingkat ketelitian 0,1% panjang pengukuran dan
koordinat setiap lokasi LRP diukur dengan GPS (longitude/latitude). Semua LRP harus diberi
tanda yang jelas dan ditempatkan pada posisi yang mudah dilihat oleh tim survei berikutnya.

Arah pergerakan dan jumlah LRP harus bertambah/semakin besar sejalan dengan jumlah
patok Km (chainage) yang dijalani. Bila patok Km tidak dijumpai, LRP ditetapkan sebagai
pertambahan jarak dari titik awal hingga titik akhir ruas jalan.

Untuk penyimpanan dalam geo-database Bina marga, semua data yang dikumpulkan harus
diikat menggunakan Location Referencing System (LRS) berikut:

a. Nomor ruas
b. Referensi jarak (chainage/jarak dari titik awal ruas)
c. Koordinat GPS

Tabel 1. Objek-obyek Referensi Lokasi

GPS
Event Feature Location Description
Coordinates

Awal ruas jalan Lokasi titik Ya Apa yang dihubungkan oleh


awal ruas jalan jalan
Dimulai dari mana
Nama tempat
(persimpangan, pasar, kota,
dsb)

Akhir ruas jalan Titik akhir ruas Ya Dimana jalan berakhir


jalan
Nama tempat
Chainage dari
titik awal ruas (persimpangan, pasar, kota,
jalan dsb)

12
Patok Km Lokasi Patok Ya Chainage dari titik awal ruas
Km jalan
Chainage dari patok km
terakhir
Deskripsi patok Km

Jembatan Chainage dari Ya Deskripsi Jenis, Bentang,


titik awal ruas Lebar Jembatan
jalan

Gorong-gorong Chainage dari Ya Deskripsi Jenis dan dimensi


titik awal ruas gorong-gorong
jalan

Persimpangan Chainage dari Ya Deskripsi jenis persimpangan


jalan (kiri/kanan) titik awal ruas
jalan (persimpangan T, Y, X)

Perlintasan Rel Chainage dari Ya Deskripsi perlintasan Rel KA


KA titik awal ruas (sebidang/tidak sebidang)
jalan
Jumlah lajur rel KA

Dinding Penahan Chainage dari Ya Deskripsi jenis, Panjang,


Tanah titik awal ruas tinggi Dinding Penahan
jalan Tanah

Dsb…

11.1.2 Inventori Penampang Melintang


Maksud survei inventori penampang melintang adalah untuk mendapatkan informasi dasar
tentang obyek, jenis, atribut dan lokasi aset. Informasi ini sangat diperlukan untuk
pengambilan keputusan dalam manajemen aset, dan pelaporan yang diperlukan. Berbagai
elemen dan komponen inventori asset merupakan bagian penting untuk pelaporan aset,
standar pelayanan, pengukuran kinerja aset atau berbagai kegiatan manajemen aset. Survei
ini umumnya dilakukan sekali dalam 5 (lima) tahun, kecuali untuk pemutakhiran setelah
selesainya pekerjaan konstruksi pada ruas tertentu dan diperintahkan secara khusus oleh
Ditjen Bina Marga.

13
Tujuan – adalah mengukur lebar jalur dan lajur lalu lintas, bahu, lajur kendaraan tak bermotor,
median, saluran, dsb, yang merupakan komponen konfigurasi penampang melintang jalan.

Prosedur – Pengumpulan data inventori dapat dilakukan dengan menggunakan gambar


video atau pencatatan electronic secara manual untuk mencatat keberadaan dan lokasi setiap
jenis objek yang ada.

a. Lebar perkerasan, bahu dan ambang pengaman diukur dengan ketelitian hingga 10
cm pada awal ruas dan direkam. Jenis perkerasan dan bahu juga harus direkam.
b. Observasi pada lebar setiap bagian penampang melintang dapat dilakukan melalui
gambar video atau dilakukan secara jalan kaki bila diperlukan. Setiap ada perubahan
pada setiap elemen, lebar setiap elemen pada penampang melintang diukur kembali
dan direkam, termasuk chainage lokasi adanya perubahan.
c. Bila tidak ada perubahan pada setiap elemen penampang melintang, observasi dapat
dilanjutkan hingga akhir ruas jalan.

Atribut data yang dikumpulkan pada survei inventarisasi jalan sebagai berikut:

a. Tipe jalan
b. Jenis Permukaan
c. Lebar perkerasan (m)
d. Lebar median (m)
e. Lebar bahu (m)
f. Lebar saluran samping (m)
g. Jenis Terrain
h. Tata guna lahan
i. Alinyemen: Data RAW GPS yang ada

Kondisi Bahu :

a. 0: TIDAK ADA BAHU


b. 1: BAHU LUNAK
c. 2: BAHU YANG DIPERKERAS

11.1.3 Inventori Drainase


Tujuan – mencatat drainase yang ada di sepanjang ruas jalan. Survei ini cukup dilakukan
sekali dan merupakan bagian dari survei inventori penampang melintang. Survei ini tidak perlu
diulang setiap tahun. Jenis data yang dikumpulkan adalah data seksi/menerus.

Prosedur – observasi terhadap drainase dapat dilakukan melalui gambar video atau dengan
berjalan kaki bila perlu:

14
a. Lebar saluran dan jaraknya dari sumbu jalan diukur hingga ketelitian 10 cm pada awal
ruas jalan dan direkam. Jenis saluran juga direkam.
b. Setiap ada perubahan pada lebar atau jenis saluran, lebar atau jenis saluran yang
baru harus diukur kembali dan direkam, termasuk chainage lokasi adanya perubahan.
c. Bila tidak ada perubahan pada lebar atau jenis saluran pada penampang melintang,
observasi dapat dilanjutkan hingga akhir ruas jalan.

Berikut adalah Jenis Saluran Samping yang umum digunakan:

a. Tanah Terbuka
b. Beton/Pasangan Batu Terbuka
c. Saluran Irigasi
d. Beton/Pasangan Batu Tertutup
e. Tidak Ada

11.1.4 Historis Penanganan Perkerasan (bila diperintahkan secara khusus oleh Pengguna
Jasa)
Tujuan – mengidentifikasi kapan dan bagaimana konstruksi perkerasan awalnya dibangun
dan bentuk pemeliharaan apa yang telah dilakukan sejak selesai dibangun.

Prosedur – beberapa sumber utama untuk mendapatkan data yang relevan, antara lain:

a. Gambar Terbangun (mengindikasikan kapan pelaksanaan konstruksi dilakukan), atau


b. Sumur Uji (test pit) dan/atau pengujian DCP (bila diperlukan)

11.1.5 Format Data


Format data yang diunggah ke SMD Jalan harus sesuai dengan format yang ditetapkan oleh
Ditjen Bina Marga.

11.1.6 Penerimaan
Setelah menerima data dari PENYEDIA JASA, Pengguna Jasa akan melakukan audit data
dan/atau verifikasi & validasi terhadap format, ketelitian, kelengkapan, dan kewajaran data.
PENYEDIA JASA harus memberikan penjelasan dengan disertai bukti-bukti untuk setiap
permasalahan atau isu yang ada pada data yang diserahkan. Apabila hasil audit membuktikan
adanya ketidaksesuaian atau permasalahan lainnya, maka PENYEDIA JASA harus segera
mengambil tindakan perbaikan atau penyelesaian masalah. Tindakan perbaikan dapat
mencakup perbaikan pemrosesan data atau melakukan survei ulang sebagian atau seluruh
ruas jalan yang dipermasalahkan.

15
Bila dianggap perlu, Pengguna Jasa dapat memeriksa ulang data yang telah diserahkan
ulang, semua biaya yang diperlukan Pengguna Jasa untuk pemeriksaan ulang data menjadi
tanggung jawab PENYEDIA JASA.

Setelah format, ketelitian, kelengkapan, dan kewajaran data dapat diterima oleh Pengguna
Jasa, maka Pengguna Jasa akan menerbitkan Berita Acara Penerimaan Data yang dapat
dilakukan secara parsial/bertahap sesuai dengan volume pekerjaan survei yang telah
diselesaikan dan diterima.

Berita Acara Penerimaan Data parsial/bertahap atau akhir harus menjadi salah satu syarat
pembayaran tagihan PENYEDIA JASA untuk perioda waktu yang sesuai.

11.2 Survei Profil Memanjang Jalan (Ketidakrataan – IRI)


11.2.1 Survei Profil Memanjang (Ketidakrataan – IRI)
Tujuannya adalah mengumpulkan data profil memanjang (ketidakrataan) jaringan
jalan yang dapat digunakan untuk:
a. Memberikan gambaran umum kondisi jaringan jalan;
b. Mengembangkan model penurunan kondisi perkerasan;
c. Memberikan masukan dalam optimasi pemeliharaan dan rehabilitasi jaringan
jalan;
d. Memberikan masukan untuk pemodelan dalam mengevaluasi efektifitas standar
perencanaan perkerasan dan kebijakan pemeliharaan, dan menilai bagian biaya
penyelenggaraan jalan dalam menunjang angkutan barang dan jasa.
PENYEDIA JASA harus merekam, melaporkan, dan memproses data profil
memanjang setiap lajur jalan dan menyajikannya dalam satuan International
Roughness Index (IRI) dalam m/km. PENYEDIA JASA harus mendapatkan
persetujuan Pengguna Jasa untuk metoda pengumpulan dan pemrosesan data yang
akan digunakan.
Bila dijumpai kondisi jalan tidak diperkeras, atau permukaan jalan rusak berat, atau
kecepatan operasi survei rendah, atau dianggap tidak praktis serta tidak aman
dilakukan dengan metoda yang diajukan di atas, maka PENYEDIA JASA harus
menyiapkan cara lain untuk menilai ketidakrataan jalan di daerah tersebut, yang
dikalibrasi dengan metoda ASTM E 1364-95 atau metoda lain yang disetujui oleh
Pengguna Jasa.
Kendaraan survei yang digunakan harus dipelihara selama pelaksanaan survei.
Program Mutu harus mencakup secara rinci tentang ketentuan validasi ulang, yang
harus dilakukan:
a. Sesuai dengan ketentuan pada Manajemen Mutu;

16
b. Sebelum melakukan survei pada suatu daerah yang memerlukan waktu lebih dari
dua minggu;
c. Bila dijumpai adanya penurunan kinerja survei;
d. Pada akhir pelaksanaan survei.
Proses dan catatan validasi ulang tersebut harus dilaporkan, dan menjadi bagian dari
dokumen mutu pelaksanaan survei
Semua data yang dikumpulkan harus diikat ke Locational Referencing System (LRS).
Survei profil memanjang jalan (ketidakrataan - IRI) harus memenuhi beberapa
ketentuan berikut:
a. Spesifikasi peralatan yang digunakan;
b. Kalibrasi dan Validasi;
c. Pengendalian Mutu Survei;
d. Prosedur Survei;
e. Pemenuhan terhadap Program Mutu;
f. Format, Kelengkapan, Ketelitian, dan Kewajaran Data;
g. Pelaporan.
Survei Profil Memanjang Jalan (Ketidakrataan – IRI) dilakukan dalam lajur/km pada
ruas-ruas sesuai pada Lampiran B.

11.2.2 Peralatan
Semua peralatan yang digunakan untuk pengumpulan data kondisi jalan harus berfungsi baik
pada kecepatan normal di jalan baik di dalam kota maupun di luar kota, dan dapat digunakan
untuk mengukur perkerasan lentur atau perkerasan kaku. PENYEDIA JASA harus
menyerahkan algoritma yang digunakan untuk memproses dan merekam data ketidakrataan
jalan. Persyaratan minimum peralatan mencakup beberapa aspek seperti tipe instrument,
ketelitian dan interval pencatatan seperti diberikan pada tabel berikut. Menurut ASTM E 950-
94, peralatan pengukur ketidakrataan jalan dapat dikategorikan dalam empat kelompok
menurut tingkat ketelitian dan metoda yang digunakan untuk menetapkan nilai IRI, seperti
pada tabel berikut.

Tabel – 1. Beberapa Contoh Peralatan Pengukur Ketidakrataan Jalan


Kelas Peralatan
Kelas I Laser profilers: Non-contact lightweight profiling
Profilometer Presisi devices and portable laser profilers.
(Peralatan Pengukur Ketidak Rataan Jalan untuk
Pelaksanaan Survei)

17
Kelas Peralatan
Manually operated devices: e.g. TRL beam, Face
Dipstick/ROMDAS Z-250, ARRB Walking Profiler
(Peralatan Pengukur Ketidakrataan Jalan sebagai
alat Kalibrasi)
Kelas II APL profilometer, profilographs (e.g., California,
Metoda Profilometer lainnya Rainhart), optical profilers, and inertial profilers
(GMR)
Kelas III Roadmaster, ROMDAS, Roughometer, Rolling
Nilai IRI diperkirakan berdasarkan straightedge.
rumus-rumus korelasi
Kelas IV Key code rating systems, visual inspection, ride
Penilaian subyektif/ pengukuran tanpa over section
kalibrasi

Profilometer Laser – PENYEDIA JASA sangat disarankan menggunakan alat non-contact


laser profilometer untuk mengukur profil memanjang jalan yang diperkeras (lentur dan kaku).
Profilometer yang digunakan harus memenuhi ketentuan standar ASTM E950-94:
a. Memiliki resolusi kurang dari 0,1 mm. dan
b. Dapat mencapai ketelitian pengukuran kurang dari 0,1 mm
PENYEDIA JASA harus merekam dan melaporkan data profil memanjang dan memproses
data profil memanjang tersebut, serta melaporkan nilai International Roughness Index (IRI) in
m/km untuk setiap lajur lalu-lintas. Nilai ketidakrataan yang dilaporkan untuk setiap lajur
adalah nilai rata-rata pembacaan pada roda kiri dan roda kanan. Dan, data direkam dan
dilaporkan seperti berikut:
a. Jumlah jalur roda: dua per lajur
b. Interval pengambilan data memanjang: tidak lebih dari 50 mm
c. Interval pelaporan Nilai IRI: 100 m
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengukuran ketidakrataan jalan harus dicatat selama
survei dan data dapat dikoreksi. Faktor-faktor tersebut antara lain kecepatan survei di daerah
macet, adanya kegiatan konstruksi jalan, hujan, adanya genangan air pada permukaan
jalan,atau karena adanya hambatan di Jalur lalu lintas kendaraan survei harus melewati jalur
alternatif/darurat.
Beberapa kebiasaan dalam operasi survei, seperti pengereman atau percepatan kendaraan
yang mendadak juga dapat mempengaruhi pada hasil pengukuran ketidakrataan jalan, dan
PENYEDIA JASA harus menghindari hal tersebut. Dalam hal seperti ini dimana data yang

18
diperoleh diragukan mutunya, PENYEDIA JASA harus memberitahu kepada Pengguna Jasa
bagian jalan yang terdampak, menjelaskan alasan terjadinya kegagalan dan mengajukan
usulan tindakan perbaikan. Tindakan perbaikan dapat berupa melakukan penilaian
ketidakrataan secara manual atau melakukan survei ulang terhadap bagian jalan yang
terdampak.
Tabel – 2. Spesifikasi Alat Survey Ketidakrataan

Parameter Sensor Equipment Data Acquisition System

Equipment Type Laser Profiler Not Applicable


Measurement Speed 80 km/h Not Applicable
Resolution 0,05 mm 16 Bit
Longitudinal Sample Interval 50 mm 10 milliseconds
Measuring Range 200 mm > 200 mm
Repeatability 0.1 mm ±1 Least Significant Bit (LSB)
Operating Temperature Range 0°C to 50°C 0°C to 50°C

Tabel – 3. Spesifikasi Alat GPS (Global Positioning Systems)


Parameter Specification

Equipment Type Differentially Corrected Global Positioning System (DGPS)

Ketelitian + 1m pada 90% waktu

Alat Pengukur Ketidakrataan Tipe Respon –


Data ketidakrataan jalan dapat dikumpulkan dengan menggunakan alat pengukur
ketidakrataan jalan tipe respon atau sejenisnya, dengan instrumen yang dikalibrasi
menghasilkan nilai IRI dalam m/km sesuai dengan ASTM E 1448-92/98. Data ketidakrataan
jalan harus dilaporkan dengan interval 100 m, dan kecepatan pada saat survei harus dicatat
untuk keperluan perhitungan nilai IRI dari data mentah.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengukuran ketidakrataan jalan harus dicatat selama
survei dan data dapat dikoreksi. Faktor-faktor tersebut antara lain kecepatan survei di daerah
macet, adanya kegiatan konstruksi jalan, atau karena adanya hambatan di Jalur lalu lintas
kendaraan survei harus melewati jalur alternatif/darurat

19
Kalibrasi Alat –
transduser pengukur jarak harus dikalibrasi sesuai dengan petunjuk pabrik pembuatnya.
Kalibrasi jarak harus dilakukan setiap kali transduser pengukur jarak dipasang pada
kendaraan survei atau segera setelah penggantian transducer atau kendaraan yang dapat
berpengaruh pada hasil kalibrasi terdahulu, misalnya setelah penggantian roda kendaraan.
Accelerometers harus diperiksa dan dikalibrasi sesuai dengan prosedur yang disarankan
pabrik pembuatnya. Transducer laser harus dikalibrasi sesuai dengan petunjuk pabrik
pembuatnya segera setelah adanya penggantian pada transducer laser atau pada setiap
bagian kendaraan survei yang dapat berpengaruh pada hasil kalibrasi terdahulu.
Validasi Alat –
PENYEDIA JASA harus melaksanakan validasi alat sebelum mengusulkan alat yang akan
digunakan atau sebelum memulai melaksanakan survei pengumpulan data. Validasi
pengukuran selanjutnya harus dilaksanakan selama dan setelah survei pengumpulan data
seperti yang ditetapkan pada manajemen mutu survei. Untuk melaksanakan validasi,
diperlukan minimal 3 lokasi dengan panjang masing-masing 300 meter, masing-masing
dengan nilai ketidakrataan <4, 4-6, dan >6. Setiap lokasi harus diukur dengan alat Kelas I
seperti yang ditetapkan pada Tabel 2, yaitu untuk mengukur ketidakrataan pada lajur roda
sepanjang lokasi validasi. Setiap lajur roda harus diukur paling sedikit tiga kali.
Nilai ketidakrataan setiap lajur roda ditetapkan sebagai nilai rata-rata dari hasil pengukuran
setiap lajur roda.
Kemudian, alat yang akan divalidasi digunakan untuk mengukur ketidakrataan sepanjang
lokasi validasi sebanyak lima kali pada tiga kecepatan 40, 50, lebih dari 60 km/jam. Hasil
pembacaan dirata-rata untuk setiap kecepatan.
Selanjutnya dibuat kurva untuk menetapkan garis yang paling mendekati/berimpit antara hasil
pengukuran menggunakan alat referensi dengan hasil pengukuran menggunakan alat yang
divalidasi dengan menggunakan squares regression.
RM = SE x A + B
Dimana:
RM = Pengukuran dengan menggunakan alat referensi
SE = Pengukuran dengan menggunakan alat yang divalidasi
A = Kemiringan garis yang paling mendekati/berimpit
B = intercept of line of best fit (regression offset)
Alat dianggap telah divalidasi bila nilai A dan B, dan R2 berada pada rentang yang diberikan
pada tabel berikut.

20
Tabel – 4. Batas-Batas Penerimaan Validasi
Slope Intercept Correlation Acceptance Limit
(A) (B) R2
0.98–1.02 0,5 IRI min 0.93 <0,3 IRI

Keterulangan (Repeatability) –
adalah standar deviasi pengukuran yang diharapkan dari pengukuran ulang dengan
menggunakan alat survei yang sama pada suatu ruas jalan yang dipilih. Standar deviasi
pengukuran pada setiap segmen harus berada pada batas toleransi yang ditetapkan. Dengan
anggapan distribusi normal maka interval keyakinan (confidence) 95% untuk nilai

ketidakrataan diberikan dengan ..


Validasi Operasional –
Program Mutu PENYEDIA JASA harus mencakup semua rencana dan tindakan yang
menunjukkan keyakinan mutu (QA) pada kegiatan pengumpulan data kondisi jalan. Rencana
dan tindakan tersebut mencakup pelaksanaan validasi operasional secara berkala terhadap
alat pengukur ketidakrataan. Misalnya dengan melakukan survei ulang terhadap seksi jalan
yang baru disurvei, untuk memeriksa bahwa hasil pengukuran ulang tidak jauh berbeda
dengan pengukuran sebelumnya.
Survei Validasi –
sebelum melakukan survei PENYEDIA JASA harus melakukan suatu kajian validasi terhadap
metodologi pengumpulan data sepanjang 10 km untuk memastikan bahwa data yang
diperoleh sesuai dan dapat digunakan pada Geodatabase Bina Marga. Maksud dari survei ini
adalah untuk memastikan kesesuaian antara alat dan metodologi yang digunakan. Setiap
tahapan dari kegiatan pengumpulan data harus divalidasi, termasuk tahap pengiriman data.
Persetujuan Survei –
Sertifikat/Berita Acara Persetujuan Survei diterbitkan setelah PENYEDIA JASA
menyelesaikan dengan baik kegiatan survei validasi pada seksi jalan sepanjang 10 km.
Pengendalian Pengukuran –
Selama melaksanakan survei pengumpulan data, setiap hari PENYEDIA JASA harus
melakukan pemeriksaan untuk memastikan semua prosedur pekerjaan dilaksanakan.
Termasuk diantaranya prosedur kalibrasi ulang peralatan secara berkala untuk memastikan
peralatan yang digunakan masih terkalibrasi dengan baik dan valid, tanpa adanya
penyimpangan dalam pengukuran.
Beberapa aspek yang tercakup pada persyaratan validasi sistem pelaksanaan antara lain:

21
a. Laporan Pra-validasi: sebelum prosedur validasi dimulai, PENYEDIA JASA harus
membuat laporan rencana validasi untuk memastikan terpenuhinya persyaratan untuk
kalibrasi dan terpenuhinya persyaratan alat survei;
b. Semua aspek yang harus diperhatikan yang merupakan bagian dalam proses validasi
harus ditetapkan secara jelas. Misalnya: data ketidakrataan, alat GPS, alat pengukur jarak,
dll;
c. Personil yang terlatih dan berpengalaman sangat berpengaruh pada hasil Survei
Ketidakrataan, sehingga validasi terhadap personil operator kendaraan survei juga harus
dilakukan;
d. Prosedur validasi harus diulang apabila kendaraan survei mengalami kerusakan atau
adanya pergantian personil dalam masa operasi;
e. PENYEDIA JASA harus menjelaskan metoda statistik yang digunakan dalam proses
validasi data, termasuk algoritma pemrosesan atau spreadsheet yang digunakan.

22
11.2.3 Prosedur
Sebelum pekerjaan survei pengumpulan data, peralatan yang akan digunakan harus diperiksa
untuk memastikan peralatan tersebut telah dikalibrasi dan sertifikat/berita acara validasinya
masih berlaku. Setiap hari, sebelum memulai atau setelah melaksanakan survei, harus
dilakukan prosedur validasi operasional yang sering disebut dengan “the bounce test” untuk
memastikan peralatan berfungsi dengan baik.
Dalam melaksanakan pengumpulan data, beberapa hal berikut harus dilaksanakan:
a. Operator, dalam mengoperasikan peralatan, harus mengikuti instruksi pabrik pembuatnya
(mengacu pada manual yang diterbitkan oleh pabrik pembuatnya);
b. Kendaraan dijalankan pada lajur yang umum dilalui;
c. Selama survei kendaraan harus dijalankan secara baik, tanpa percepatan atau
perlambatan yang mendadak, dan harus selalu diusahakan agar kendaraan dijalankan
pada kisaran kecepatan yang disarankan oleh pabrik pembuatnya;
d. Data yang dikumpulkan harus diikat dengan sistem referensi yang ditetapkan sebelumnya,
lokasi setiap titik referensi yang diukur harus dicatat dan dilaporkan. Titik awal survei harus
ditetapkan sebelum survei dimulai;
e. mengikuti petunjuk pada manual pengoperasian yang diterbitkan pabrik pembuatnya,
mengukur ketidakrataan pada lajur roda sepanjang lajur lalu lintas yang diukur,
menjalankan kendaraan pada kecepatan yang konstan;
f. Pengukuran harus dihentikan bila kondisi pekerjaan sulit dikendalikan, misalnya dalam
mempertahankan pengukuran pada lajur roda dan/atau dalam mempertahankan
kecepatan operasional kendaraan pada rentang kecepatan yang ditetapkan; sehingga
hasil pengukuran dianggap tidak valid;
g. Tidak boleh menghindari kerusakan jalan yang ada, kecuali bila dapat menimbulkan
kerusakan pada alat atau ancaman keselamatan;
h. Apabila menggunakan Optical Profilometer (Misal : Hawkeye2000, Mata Garuda),
maka pengukuran tidak boleh dilakukan ketika hujan atau permukaan jalan yang basah.
Bila terdapat permukaan yang basah setempat, harus dicatat dan dilaporkan.
Bila memungkinkan, pengukuran ulang pada bagian jalan tersebut harus dijadwalkan.

PENYEDIA JASA harus mencatat dan melaporkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
proses dan hasil pengukuran ketidakrataan jalan, antara lain:
a. Menyimpang dari lajur yang diukur;
b. Kecepatan tidak sesuai dengan kisaran kecepatan yang ditetapkan, terutama pada
kecepatan sangat rendah;
c. Hentakan pada saat percepatan/perlambatan/berbelok;

23
d. Geometric jalan yang berkelok-kelok dan naik turun;
e. Abutments/expansion joints pada jembatan;
f. Lantai jembatan kayu;
g. Perlintasan dengan rel kereta api;
h. Lumpur, sampah di permukaan jalan;
i. Dsb

11.2.4 Pelaporan
Nilai ketidakrataan yang dilaporkan untuk setiap lajur segmen adalah nilai ketidakrataan Lajur,
IRI (m/km) tidak lebih dari 2 (dua) desimal, dengan interval pelaporan 100 meter per lajur.
Data ketidakrataan yang dilaporkan harus diikat dengan titik referensi yang telah ditetapkan
agar bermanfaat dalam proses pengambilan keputusan. Lokasi spasial segmen jalan yang
diukur harus dicatat menggunakan GPS. Laporan ketidakrataan jalan harus secara jelas
menunjukkan lajur yang diukur, arah pengukuran, kecepatan kendaraan saat mengukur,
tanggal, cuaca saat pengukuran, faktor-faktor yang mengganggu pengukuran, data
hilang/tidak tercatat atau tidak valid termasuk penyebabnya (misalnya: adanya pekerjaan
konstruksi jalan, kemacetan lalu lintas, permukaan yang basah, adanya genangan air di
permukaan jalan, kendaraan berpindah lajur karena hambatan atau menyusul kendaraan lain)
Data yang harus dicatat dan dilaporkan untuk setiap pengukuran ketidakrataan, antara lain:
a) Nomor dan Judul Kontrak;
b) Waktu survei, Tanggal dan Jam;
c) Tanda Pengenal Alat Survei yang digunakan;
d) Nama Operator;
e) Nama Pengemudi;
f) Nomor Ruas dan Titik referensi;
g) Nama Ruas;
h) Arah pengukuran;
i) Lajur yang diukur;
j) Referensi Awal dan Akhir pengukuran;
k) Titik referensi data;
l) Faktor-faktor yang mengganggu proses dan hasil survei;
m) Catatan (event) yang menunjukkan kondisi khusus.

Pada hasil pengukuran harus tercatat:


a) Nilai IRI lajur roda kiri;
b) Nilai IRI lajur roda kanan;
c) Nilai IRI lajur;

24
d) Kecepatan kendaraan survei;
e) Kesalahan dan hambatan;
f) Komentar/catatan operator;
g) Koordinat survei;

11.2.5 Format Data


Format data yang diunggah ke SMD Jalan harus sesuai dengan format yang ditetapkan oleh
Ditjen Bina Marga.

11.2.6 Penerimaan
Setelah menerima data dari PENYEDIA JASA, Pengguna Jasa dapat melakukan audit data
dan/atau verifikasi & validasi terhadap format, ketelitian, kelengkapan, dan kewajaran data.
PENYEDIA JASA harus memberikan penjelasan dengan disertai bukti-bukti untuk setiap
permasalahan atau isu yang ada pada data yang diserahkan. Apabila hasil audit membuktikan
adanya ketidaksesuaian atau permasalahan lainnya, maka PENYEDIA JASA harus segera
mengambil tindakan perbaikan atau penyelesaian masalah. Tindakan perbaikan dapat
mencakup perbaikan pemrosesan data atau melakukan survei ulang sebagian atau seluruh
ruas jalan yang dipermasalahkan.
Bila dianggap perlu, Pengguna Jasa dapat memeriksa ulang data yang telah diserahkan
ulang, semua biaya yang diperlukan Pengguna Jasa untuk pemeriksaan ulang data menjadi
tanggung jawab PENYEDIA JASA.
Setelah format, ketelitian, kelengkapan, dan kewajaran data dapat diterima oleh Pengguna
Jasa, maka Pengguna Jasa akan menerbitkan Berita Acara Penerimaan Data yang dapat
dilakukan secara parsial/bertahap sesuai dengan volume pekerjaan survei yang telah
diselesaikan dan diterima.
Berita Acara Penerimaan Data parsial/bertahap atau ahir harus menjadi salah satu syarat
pembayaran tagihan PENYEDIA JASA untuk perioda waktu yang sesuai.

11.3 Survei Kondisi Perkerasan Jalan (PCI)


11.3.1 Tujuan
Indeks Kondisi Perkerasan (Pavement Condition Index- PCI) – adalah suatu indeks numerik
yang digunakan untuk menyatakan kondisi perkerasan jalan, berdasarkan suatu pengamatan
visual terhadap jenis, tingkat keparahan dan sebaran kerusakan jalan.

11.3.2 Peralatan
Survei kondisi perkerasan jalan (PCI) harus dilakukan dengan menggunakan:
a. seperangkat alat pendeteksi kerusakan otomatis, termasuk pencatatan data dan
analisisnya; atau

25
b. seperangkat alat pendeteksi kerusakan semi-otomatis, pencatatan data dan analisisnya
dilakukan secara manual; atau
c. gambar video atau gambar digital yang berkoordinat, pencatatan data dan analisisnya
dilakukan secara manual (persyaratan minimum).
Dalam hal survei dilakukan dengan menggunakan gambar video atau gambar digital yang
berkoordinat, dan pencatatan data dan analisisnya dilakukan secara manual, maka
PENYEDIA JASA harus memastikan pemenuhan beberapa syarat berikut:
a. Kamera yang digunakan harus dapat menghasilkan gambar digital dengan resolusi
minimum 1280x1920 pixel (setara dengan full HD video);
b. Gambar diambil dari kamera yang menghadap ke depan dengan sudut pandang minimum
120o dari garis depan kendaraan;
c. Interval pengambilan gambar maksimum 10 meter;
d. Setiap gambar yang diambil harus memiliki data koordinat yang dicatat secara menerus
dengan GPS yang mempunyai ketelitian +5 meter pada 90% waktu;
e. Gambar harus dapat ditampilkan dengan perangkat lunak video yang umum dioperasikan
pada sistem operasi Windows;
f. Data kerusakan jalan dapat ditetapkan lokasinya dari gambar, dengan ketelitian 0,1-meter
untuk ukuran dimensi dan jarak, dan +10-meter untuk lokasi;
● Jenis kerusakan yang harus dicatat adalah
Perkerasan Lentur
a. Retak Buaya (Crocodile cracking), (m2)
b. Retak Tepi (Edge cracking), (m)
c. Retak Melintang (Transverse cracking), (m)
d. Retak lainnya (Other cracking), (m2)
e. Lubang (Pothole), (jumlah, luas, kedalaman)
f. Tambalan (Patching), (m2)
g. Alur (rutting) (m2, kedalaman)
h. Keriting (Corrugations), (m2)
i. Sungkur/amblas (Shoving/depression), (m2)
j. Pelapukan/pelepasan butir (Weathering/ravelling) (m2)
k. Kegemukan/licin (Bleeding/slippery surface), (m2)
Perkerasan tanpa penutup
Kondisi baik/sedang/rusak ringan/rusak berat (sesuai Manual Desain Perkerasan).
Bahu Jalan:
a. Ada/Tidak Ada
b. Lebar

26
c. Diperkeras/Tidak diperkeras
d. Lentur/rigid/Agregat
e. Kondisi – baik/sedang/rusak
f. Beda tinggi permukaan Bahu dengan permukaan lajur lalu lintas

11.3.3 Prosedur
Survei Kondisi Perkerasan Jalan (PCI) dilakukan pada ruas-ruas sesuai Lampiran C.
Penilaian kondisi perkerasan dilakukan untuk setiap lajur jalan, dengan arah pengukuran 2
arah. Metoda penilaian kondisi perkerasan secara manual ini mencakup perekaman data
gambar berkoordinat dan penilaian kondisi perkerasan dari gambar. Penilaian kondisi dapat
dilakukan di kantor. Survei dengan metode ini lebih disarankan dibandingkan dengan metoda
survei dengan penilaian langsung di lapangan, karena:
a. Keselamatan – kendaraan survei dijalankan dengan kecepatan normal, tidak
memerlukan manajemen lalu lintas, dan petugas survei tidak terpapar langsung
dengan lalu-lintas maupun cuaca.
b. Cepat – perekaman data gambar di lapangan umumnya dapat mencapai 100 lajur km
per hari dan penilaian per operator umumnya sekitar 30 km per hari
c. Sumberdaya – lebih banyak petugas penilai dapat ditugaskan untuk menilai kondisi
dari gambar yang direkam
d. Dapat diperiksa – gambar-gambar yang digunakan, dan penilaian kondisi dapat
diperiksa (diaudit) setiap saat untuk memeriksa konsistensi antar petugas penilai dan
mutu penilaian.
Semua data gambar harus memiliki koordinat berdasarkan pengukuran GPS, dan harus
memenuhi beberapa persyaratan berikut:
a. Survei hanya dilakukan pada saat cuaca cerah, dan permukaan jalan kering
b. Gambar harus jelas dan tidak terganggu karena adanya debu, butir air, serangga atau
benda lainnya pada lensa kamera
c. Ketika merekam data, kendaraan survei tidak boleh berjalan menghadap sinar
matahari,
d. Bayangan yang tampak pada gambar tidak boleh mengurangi mutu data gambar.

Penilaian Kondisi Perkerasan – dari Data Gambar


PENYEDIA JASA harus memastikan semua petugas penilai kondisi perkerasan telah terlatih.
Kondisi perkerasan dinilai dari data gambar menggunakan perangkat lunak yang sesuai dan
data dicatat dengan format yang ditetapkan. Sistem masukan data harus mencakup jenis
kerusakan, lokasi kerusakan (chainage, latitude, dan longitude), sebaran kerusakan, dan
tingkat keparahan kerusakan; serta mencatat waktu dan tanggal pengambilan data gambar,

27
waktu dan tanggal penilaian dilakukan, dan nama petugas penilai. Disarankan menggunakan
drop-down menu, atau sejenisnya, untuk mempercepat dan memudahkan pencatatan
datanya.
Setiap bingkai data gambar harus dinilai, sehingga terbentuk data kondisi yang menerus untuk
setiap ruas jalan, sehingga cakupan penilaian kondisi mencakup 100% ruas jalan/jaringan
jalan.

11.3.4 Pelaporan
Data kondisi yang dikumpulkan dan dicatat harus dilaporkan lengkap dengan referensi lokasi
yang ditetapkan untuk jaringan jalan, dan harus secara jelas menunjukkan lajur yang disurvei
dan arah bergeraknya kendaraan ketika data diambil, dilengkapi dengan waktu dan tanggal
survei, kondisi cuaca, factor-faktor lain yang berpengaruh pada proses dan hasil survei
Penilaian kondisi dinyatakan dengan nilai skor untuk setiap jenis kerusakan yang dinilai,
tergantung jenis perkerasannya. Jumlah nilai rata-rata bobot untuk setiap jenis kerusakan
yang dinilai digunakan untuk menyatakan nilai skor kondisi ruas jalan yang dinilai.

11.3.5 Data Format


Format data yang diunggah ke SMD Jalan harus sesuai dengan format yang ditetapkan oleh
Ditjen Bina Marga.

11.3.6 Penerimaan
Setelah menerima data dari PENYEDIA JASA, Pengguna Jasa akan melakukan audit data
dan/atau verifikasi & validasi terhadap format, ketelitian, kelengkapan, dan kewajaran data.
PENYEDIA JASA harus memberikan penjelasan dengan disertai bukti-bukti untuk setiap
permasalahan atau isu yang ada pada data yang diserahkan. Apabila hasil audit membuktikan
adanya ketidaksesuaian atau permasalahan lainnya, maka PENYEDIA JASA harus segera
mengambil tindakan perbaikan atau penyelesaian masalah. Tindakan perbaikan dapat
mencakup perbaikan pemrosesan data atau melakukan survei ulang sebagian atau seluruh
ruas jalan yang dipermasalahkan.
Bila dianggap perlu, Pengguna Jasa dapat memeriksa ulang data yang telah diserahkan
ulang, semua biaya yang diperlukan Pengguna Jasa untuk pemeriksaan ulang data menjadi
tanggung jawab PENYEDIA JASA.
Setelah format, ketelitian, kelengkapan, dan kewajaran data dapat diterima oleh Pengguna
Jasa, maka Pengguna Jasa akan menerbitkan Berita Acara Penerimaan Data yang dapat
dilakukan secara parsial/bertahap sesuai dengan volume pekerjaan survei yang telah
diselesaikan dan diterima.
Berita Acara Penerimaan Data parsial/bertahap atau ahir harus menjadi salah satu syarat
pembayaran tagihan PENYEDIA JASA untuk perioda waktu yang sesuai.

28
11.4 Survei Lalu Lintas
Survei pencacahan lalu-lintas dilakukan ruas-ruas yang telah ditentukan sesuai pada
Lampiran D.
11.4.1 Tujuan
Mendapatkan data lalu-lintas harian rata-rata (LHR) untuk digunakan menghitung lalu-lintas
harian rata-rata tahunan (LHRT).

11.4.2 Peralatan
Manual: CCTV/Video/IP Camera

11.4.2.1 Persyaratan Peralatan


a) Persyaratan peralatan pengumpul data volume lalu lintas harus memenuhi:
1) Mampu beroperasi siang-malam dan tahan terhadap cuaca.
2) Berfungsi normal dan terkalibrasi.
3) Mudah dalam mobilisasi, pengoperasian dan pemeliharaan.
4) Suku cadang tersedia di pasar lokal.
5) Untuk metode otomatis harus mampu mengidentifikasi semua kendaraan
b) Pemilihan jenis peralatan pengumpul data harus memperhatikan:
1) Nilai ekonomis
2) Tingkat keahlian yang diperlukan personil pelaksana
3) Kemudahan dalam instalasi dan operasional
4) Kondisi lalu lintas dan komposisi kendaraan
5) Durasi pengumpulan data
6) Konfigurasi jalan
7) Memiliki luaran sesuai dengan kebutuhan survei
c) Penempatan alat harus memperhatikan:
1) Ketersediaan ruang penempatan
2) Kelancaran lalu lintas dan keselamatan pengguna jalan
d) Pemilihan teknologi harus:
1) Memiliki ruang penyimpanan data mandiri
2) Mampu mengirim data waktu nyata (alat pengumpul data otomatis)

11.4.2.2 Jenis Peralatan


Tabel – 5. Jenis Peralatan Survei Lalu Lintas
Jenis Peralatan Uraian Spesifikasi
Peralatan utama Kamera perekam 1. Gambar hasil perekaman jelas
(CCTV atau IP Cam)

29
Jenis Peralatan Uraian Spesifikasi
2. Frame rate minimum 24 frame per
second*
3. Dilengkapi LED infra merah
Tripod 1. Material kokoh dan mampu menahan
beban kamera, rotator dan beban angina
2. Bentuk teleskopik
3. Ketinggian minimum 5 meter
4. Dilengkapi dengan tali pengaku
Braket 1. Dilengkapi universal pole mounting ring
2. Kokoh dan mampu beban kamera
Komputer atau 1. Digunakan dalam setting fungsi kamera,
laptop pengaturan identitas perekaman (lokasi,
arah lalu lintas, waktu pelaksanaan serta
keterangan penting lainnya) dan
penamaan file perekaman
2. Dapat terhubung dan berkomunikasi
dengan kamera perekam
3. Jenis outdoor diutamakan, apabila tidak
tersedia perlu penambahan pelindung
terhadap cuaca
Perangkat 1. Data hasil perekaman dapat disimpan
penyimpan data langsung pada hardisk komputer atau
rekaman laptop
2. Data hasil perekaman dapat disimpan
pada DVR atau NVR
3. Kompresi file H-264/MPEG-4*
4. Resolusi minimum 800 x 600*

Komunikasi kamera 1. Kabel komunikasi jenis coaxial atau


dengan penyimpan kabel LAN
data 2. Nirkabel menggunakan wifi Wireless
Outdoor Access Point for IP Camera
Sumber daya listrik 1. Listrik PLN
2. Generator
3. Panel Surya

30
11.4.3 Prosedur
Metode survei secara manual, yang terdiri atas:
a) Perhitungan dan pencacahan volume lalu lintas langsung di lapangan (in situ):
1) Dilakukan oleh surveyor.
2) Dilakukan berdasarkan arah lalu lintas, lajur lalu lintas dan jenis kendaraan.
b) Perhitungan dan pencacahan volume lalu lintas tidak langsung (off situ):
1) Menggunakan kamera perekam di luar Rumaja dengan sudut dan ketinggian
tertentu untuk dapat mengidentifikasi citra kondisi lalu lintas secara jelas.
2) Dilakukan dengan memutar ulang citra hasil rekaman di laboratorium berdasarkan
arah lalu lintas, lajur lalu lintas dan jenis kendaraan.
Survei Durasi Pendek (3 x 24 jam)
a) Survei durasi pendek, dengan tujuan memperoleh nilai:
1) Lalu lintas harian rata-rata (LHR);
2) komposisi kendaraan;
3) Kinerja lalu lintas (derajat kejenuhan).
b) Survei 3 x 24 jam pada kondisi lalu lintas normal, tidak terdapat kegiatan yang
mengakibatkan kondisi lalu lintas yang tidak normal seperti musim liburan, musim
kampanye, pada bulan puasa, dan lain-lain.
c) Kegiatan pencatatan dimulai pada awal hari (pukul 00.00).

11.4.4 Pelaporan
Sesuai dengan Pedoman Survei Perhitungan Volume Lalu lintas Jalan (R0, Pusjatan)

11.4.5 Format Data


Format data yang diunggah ke SMD Jalan harus sesuai dengan format yang ditetapkan oleh
Ditjen Bina Marga.

11.4.6 Penerimaan
Setelah menerima data dari PENYEDIA JASA, Pengguna Jasa akan melakukan audit data
dan/atau verifikasi & validasi terhadap format, ketelitian, kelengkapan, dan kewajaran data.
PENYEDIA JASA harus memberikan penjelasan dengan disertai bukti-bukti untuk setiap
permasalahan atau isu yang ada pada data yang diserahkan. Apabila hasil audit membuktikan
adanya ketidaksesuaian atau permasalahan lainnya, maka PENYEDIA JASA harus segera
mengambil tindakan perbaikan atau penyelesaian masalah. Tindakan perbaikan dapat
mencakup perbaikan pemrosesan data atau melakukan survei ulang sebagian atau seluruh
ruas jalan yang dipermasalahkan.

31
Bila dianggap perlu, Pengguna Jasa dapat memeriksa ulang data yang telah diserahkan
ulang, semua biaya yang diperlukan Pengguna Jasa untuk pemeriksaan ulang data menjadi
tanggung jawab PENYEDIA JASA.
Setelah format, ketelitian, kelengkapan, dan kewajaran data dapat diterima oleh Pengguna
Jasa, maka Pengguna Jasa akan menerbitkan Berita Acara Penerimaan Data yang dapat
dilakukan secara parsial/bertahap sesuai dengan volume pekerjaan survei yang telah
diselesaikan dan diterima.
Berita Acara Penerimaan Data parsial/bertahap atau ahir harus menjadi salah satu syarat
pembayaran tagihan PENYEDIA JASA untuk perioda waktu yang sesuai.

11.5 Survei Kondisi Jembatan


Survei Kondisi Jembatan dilakukan sebanyak 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun. Data yang
sudah valid harus dilaporkan pada minggu ke-4 bulan Juni. Apabila dilakukan penanganan
setelah periode pemeriksaan detail, maka pada saat PHO (serah terima pekerjaan) perlu
dilakukan pembaharuan database sesuai dengan kondisi jembatan terbaru. Survei Kondisi
Jembatan dilakukan pada jembatan-jembatan yang telah ditentukan sesuai pada
Lampiran E.

11.5.1 Tujuan
Mendapatkan data inventarisasi, kondisi hasil penanganan rutin, kondisi jembatan, kondisi
daerah aliran sungai sekitar jembatan serta rekomendasi untuk pemeriksaan khusus dan
penanganan jembatan.

11.5.2 Peralatan
a. Smartphone (Android)
b. Alat tulis
c. Papan alas tulis
d. Kertas/buku catatan
e. Kamera foto/video
f. Drone
g. GPS
h. Meteran pita pendek dan panjang
i. Meteran roda
j. Alat ukur laser
k. Busur derajat
l. Siku baja
m. Alat Bantu
n. Alat Pelindung Diri (APD)

32
11.5.3 Prosedur
Metode survei yang digunakan menggunakan Invi-J dengan mengacu kepada Pedoman No.
01/P/BM/2022 tentang Pedoman Pemeriksaan Jembatan.
Tabel – 6. Jenis Pemeriksaan Jembatan

Jenis Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan


Pemeriksaan Inventarisasi Rutin Detail Khusus

Waktu Dilaksanakan 1 Dilaksanakan Dilaksanakan Dilaksanakan saat


pelaksanaan kali sesuai setiap tahun dalam rentang diperlukan
ketentuan pada waktu maksimal 5
kategori jembatan tahun sekali, atau
saat diperlukan

Tujuan Untuk mengetahui Untuk mengetahui Untuk mengetahui Untuk mengetahui


dan kondisi jembatan jenis kerusakan, lebih detail terkait
memperbaharui setelah dilakukan tingkat, tingkat kerusakan
data inventaris pemeliharaan kerusakan, dan jembatan untuk
jembatan rutin, dan kondisi jembatan mendapatkan
menjaga agar secara detail pada saran
jembatan selalu setiap elemen penanganan yang
dalam kondisi jembatan lebih akurat

33
Jenis Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan
Pemeriksaan Inventarisasi Rutin Detail Khusus

Kategori ▪ Jembatan Baru Seluruh Jembatan ▪ Jembatan yang Jembatan yang


Jembatan ▪ Jembatan yang belum dilakukan disarankan untuk
baru ditemukan pemeriksaan dilakukan
dan belum dalam kurun pemeriksaan
masuk kedalam waktu 5 tahun khusus sesuai
basis data terakhir dengan
▪ Jembatan yang ▪ Jembatan rekomendasi dari
melakukan Khusus hasil pemeriksaan
penggantian/ (Kompleks) detail
penambahan ▪ Jembatan
elemen dengan Nilai
Kondisi ≥ 3
▪ Jembatan
dengan umur
≥ 50 tahun
▪ Jembatan
dengan tipe
bangunan atas
Rangka Baja
▪ Jembatan
dengan kondisi
sungai tipe
berjalin,
berkelok, dan
atau memiliki
Nilai Kondisi
Daerah Aliran
Sungai ≥ 3
▪ Jalan Arteri dan
Strategis

a. Survei Inventaris – mencakup:


1) Data administrasi;

34
2) Tipe lintasan dan geometri,
3) Data bentang, jenis komponen, data material, dan data kondisi komponen;
4) Lokasi, panjang, jenis konstruksi setiap bentang;
5) Koordinat yang diambil pada abutmen-1 (kepala jembatan).

b. Survei Inventaris Jembatan dilakukan pada:


1) Seluruh jembatan, gorong-gorong lebih besar sama dengan 2 meter, lintas atas (fly-
over, overpass) dan lintas bawah (underpass).
2) Jembatan khusus.
3) Jembatan baru dan lintasan basah.
4) Jembatan lama dan gorong-gorong lama yang belum masuk kedalam basis data.
c. Survei rutin jembatan dilakukan pada seluruh jembatan untuk memastikan jembatan
dalam kondisi layan dan aman untuk dilalui.
d. Survei detail dilakukan untuk mengetahui lokasi dan kondisi jembatan dan elemennya
untuk strategi penanganan setiap individual jembatan dan membuat prioritas jembatan
sesuai jenis penanganannya.
e. Survei detail jembatan dilakukan pada:
1) Jembatan yang belum dilakukan pemeriksaan dalam kurun waktu 5 tahun terakhir
2) Jembatan Khusus (Kompleks)
3) Jembatan dengan Nilai Kondisi ≥ 3
4) Jembatan dengan umur ≥ 50 tahun
5) Jembatan dengan tipe bangunan atas Rangka Baja
6) Jembatan dengan kondisi sungai tipe berjalin, berkelok, memiliki Nilai Kondisi Daerah
Aliran Sungai ≥ 3, dan atau diperkirakan dapat membahayakan jembatan
7) Jalan Arteri dan Strategis
f. Survei khusus jembatan dilakukan untuk mengetahui lebih detail terkait tingkat kerusakan
jembatan untuk mendapatkan saran penanganan yang lebih akurat, sesuai dengan
rekomendasi dari survei detail jembatan.
11.5.4 Pelaporan
Sesuai dengan Pedoman No. 01/P/BM/2022 tentang Pedoman Pemeriksaan Jembatan, dan
mengumpulkan foto udara kondisi di sekitar jembatan hasil rekaman alat drone.

11.5.5 Format Data


Format data yang diunggah ke INVIJ harus sesuai dengan format yang ditetapkan oleh Ditjen
Bina Marga.

35
11.5.6 Penerimaan
Setelah menerima data dari PENYEDIA JASA, Pengguna Jasa akan melakukan audit data
dan/atau verifikasi & validasi terhadap format, ketelitian, kelengkapan, dan kewajaran data.
PENYEDIA JASA harus memberikan penjelasan dengan disertai bukti-bukti untuk setiap
permasalahan atau isu yang ada pada data yang diserahkan. Apabila hasil audit membuktikan
adanya ketidaksesuaian atau permasalahan lainnya, maka PENYEDIA JASA harus segera
mengambil tindakan perbaikan atau penyelesaian masalah. Tindakan perbaikan dapat
mencakup perbaikan pemrosesan data atau melakukan survei ulang sebagian atau seluruh
jembatan yang dipermasalahkan.
Bila dianggap perlu, Pengguna Jasa dapat memeriksa ulang data yang telah diserahkan
ulang, semua biaya yang diperlukan Pengguna Jasa untuk pemeriksaan ulang data menjadi
tanggung jawab PENYEDIA JASA.
Setelah format, ketelitian, kelengkapan, dan kewajaran data dapat diterima oleh Pengguna
Jasa, maka Pengguna Jasa akan menerbitkan Berita Acara Penerimaan Data yang dapat
dilakukan secara parsial/bertahap sesuai dengan volume pekerjaan survei yang telah
diselesaikan dan diterima.
Berita Acara Penerimaan Data parsial/bertahap atau akhir harus menjadi salah satu syarat
pembayaran tagihan PENYEDIA JASA untuk perioda waktu yang sesuai.

11.6 Manajemen Mutu


11.6.1 Program Mutu
a. PENYEDIA JASA harus menyiapkan Program Mutu yang menjelaskan rencana dan
metoda pelaksanaan untuk semua pekerjaan yang tercakup dalam lingkup pekerjaan, dan
memastikan semua persyaratan akan dipenuhi. Beberapa isu yang harus dijelaskan,
antara lain:
1) Informasi Pekerjaan;
2) Organisasi Kerja;
3) Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan;
4) Metode Pelaksanaan;
5) Pengendalian Pekerjaan;
6) Laporan Pekerjaan;
7) Jadwal penyerahan Keluaran;
8) QA/QC, Verifikasi & Validasi sebelum-selama-setelah survei;
9) Tindakan-tindakan perbaikan untuk ketidaksesuaian;
10) Rencana Manajemen Risiko, termasuk rencana kontingensi;
11) Pengorganisasian pekerjaan, personil, tugas & tanggung jawab;
12) Manajemen Informasi;

36
13) Peralatan.

b. Program Mutu juga harus mencakup penjelasan mengenai:


1) Sistem pelaksanaan (peralatan, metoda, spesifikasi, konfigurasi) untuk memenuhi
persyaratan Ditjen Bina Marga;
2) Pemahaman dan penguasaan akses ke penyedia komponen dan service peralatan
sesuai rekomendasi pabrikan;
3) Pemahaman dan penguasaan akses ke Penyedia Jasa pelatihan personil (bila
diperlukan);
4) Mengenali dan mengatasi berbagai bentuk kesalahan (acak, operator, dan sistematis);
5) Memastikan semua peralatan yang digunakan berfungsi baik, melalui pemeriksaan
harian;
6) Prosedur survei, terutama pada jalur jalan yang sempit, kondisi jalan yang rusak berat,
daerah konstruksi pekerjaan jalan, dan kondisi tidak umum lainnya;
7) Prosedur untuk mengatasi survei pada kondisi khusus, seperti cuaca buruk atau pada
volume lalu lintas yang sangat tinggi/macet. Tindakan apa yang akan diambil ketika
kualitas data yang diperoleh tidak baik akibat keterbatasan alat atau pengamatan
untuk mencatat secara teliti pada kondisi tersebut;
8) Prosedur melaksanakan survei ketika arah pergerakan pengamatan menuju km/
chainage yang mengecil (opposite), bagaimana pencatatan dan penggabungan
datanya;
9) Prosedur untuk memastikan penggunaan referensi lokasi yang benar, misalnya dalam
hal tidak adanya patok Km atau ketidakakuratan panjang antara patok Km yang
berdekatan;
10) Rencana kontingensi untuk menjamin kelancaran survei, misalnya akibat adanya
kerusakan alat atau penggantian personil.
c. PENYEDIA JASA harus menjelaskan pemrosesan dan manajemen data:
1) Prosedur pemrosesan data dan algoritmanya;
2) Prosedur untuk keamanan data dan mencegah kerusakan/kehilangan data, virus, atau
permasalahan lainnya yang berkaitan dengan data digital;
3) Prosedur pengumpulan dan penggabungan data, dan media yang digunakan untuk
menampung jumlah/ukuran data yang sangat besar;
4) Versi perangkat lunak yang digunakan, dan pemutakhirannya.
d. PENYEDIA JASA harus menjelaskan Rencana Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja & Lingkungan:
1) Prosedur pemenuhan persyaratan

37
2) Prosedur penanganan kondisi khusus, diantaranya:
a) Mengenali lokasi/kondisi yang berpotensi menimbulkan ancaman
b) Prosedur keadaan darurat pada kondisi tersebut
c) Mencatat setiap kejadian dan insiden

11.6.2 Sistem Monitoring


PENYEDIA JASA harus menjelaskan sistem monitoring pelaksanaan seluruh kegiatan survey
kondisi jalan untuk memastikan semua persiapan, sumberdaya, jadwal, proses,
permasalahan dan tindakan mengatasinya, dan hasil survei memenuhi semua persyaratan
kontrak, antara lain melalui:
a. Display data kemajuan pekerjaan dan hasilnya
b. Pelaporan Mingguan

11.6.3 Pengamanan Data


PENYEDIA JASA harus menerapkan sistem pengamanan data, misalnya:
a. Menetapkan dan menerapkan prosedur pengamanan (backup) data untuk mengurangi
kemungkinan kehilangan data karena berbagai kejadian, seperti pencurian, matinya daya
listrik, dsb
b. Penggunaan beberapa media penyimpanan data untuk menyimpan data mentah dan data
terproses.

11.6.4 Validasi Berjalan (On-going Validation)


Dalam RMK, PENYEDIA JASA harus memasukkan survei keberulangan (repeatability survei)
secara berkala untuk menunjukkan konsistensi datanya, yaitu:
● Melakukan survei ulang (sebanyak 3 – lintasan) pada suatu segmen jalan (dengan panjang
minimal 5 km) setiap 14 hari;
● Menyerahkan data hasil survei ulang kepada Pengguna Jasa untuk memastikan
konsistensi data yang diperoleh.
Ketika Tim PENYEDIA JASA sedang beroperasi di lokasi yang berdekatan dengan fasilitas
validasi alat, sangat disarankan untuk melakukan validasi ulang terhadap alat yang
digunakan.
Pada akhir survei, PENYEDIA JASA harus mengulang pengujian pada lokasi validasi untuk
memastikan bahwa tidak ada perubahan yang berarti pada alat dan proses pengambilan data.

11.6.5 Audit
a. Audit oleh PENYEDIA JASA
Setiap akan menyerahkan data kepada Pengguna Jasa, PENYEDIA JASA harus melakukan
validasi data awal dan audit mutu terhadap proses dan data yang diperoleh, yang mencakup:

38
1) Format Data, Kelengkapan, Ketelitian (ketelitian), dan Kewajaran;
2) Tanggal dan waktu survei;
3) Identifikasi ruas jalan dan arah survei (normal atau opposite);
4) Cuaca pada saat survei, kondisi permukaan (kering, basah, terdapat genangan air);
5) Alat survei yang digunakan;
6) Personil Tim pelaksana survei.
Untuk data kondisi yang diperoleh dari pengamatan visual, validasi dan audit mencakup
pemeriksaan terhadap gambar/video untuk memastikan ke-enam butir tersebut dicatat
dengan baik pada meta data dan memastikan data yang diperoleh dari gambar/video
memenuhi persyaratan survei, antara lain:
1) Survei dilakukan pada cuaca baik, dan permukaan jalan kering;
2) Gambar/video jelas dan terang, tidak terganggu karena adanya benda yang
menempel pada lensa kamera seperti: debu, butir air/embun, serangga, atau benda
asing lainnya;
3) Pada saat survei, arah bergerak kendaraan survei tidak berlawanan dengan arah sinar
matahari;
4) Bayangan yang tampak tidak mengganggu.
Untuk penilaian kondisi permukaan secara visual, setiap 14 hari personil penilai harus
melakukan penilaian ulang terhadap suatu segmen jalan, panjang minimal 1 km, dan
membandingkan hasilnya dengan data hasil penilaian awal. Bila data hasil penilaian ulang
konsisten dengan data hasil penilaian awal, maka data yang diperoleh selama 14 hari dan
dilakukan oleh personil penilai tersebut dapat diterima. Sebaliknya, bila hasilnya tidak
konsisten, data yang diperoleh selama 14 hari oleh personil penilai tersebut harus diperiksa
lebih lanjut dan bila perlu harus diulang sebelum diserahkan ke Pengguna Jasa.

b. Audit oleh Pengguna Jasa


Data yang diterima Pengguna Jasa dari PENYEDIA JASA harus diperiksa lebih lanjut, dengan
proses verifikasi & validasi dan/atau audit mutu data, sebelum diserahkan ke Ditjen Bina
Marga. Pemeriksaan mencakup Format Data, Kelengkapan, Ketelitian (ketelitian), dan
Kewajaran.

Pemeriksaan/verifikasi & validasi/audit oleh Pengguna Jasa juga mencakup penilaian ulang
terhadap maksimum 5% panjang jalan/10% jembatan/10% untuk lereng per jenis keruntuhan
yang dilaporkan. Pemilihan segmen jalan yang dinilai ulang ditetapkan secara acak, dan
petugas penilai ulang tidak boleh diberikan data hasil survei awal. Pemeriksaan/verifikasi &
validasi/audit oleh Pengguna Jasa dapat dilakukan setiap saat selama PENYEDIA JASA

39
melaksanakan kegiatan survei pengumpulan data kondisi jalan, atau pada saat menerima
data dari PENYEDIA JASA.

Pemeriksaan/verifikasi & validasi/audit juga mencakup pemeriksaan secara acak terhadap


gambar/video untuk memastikan pemenuhan persyaratan seperti identifikasi ruas jalan, arah
pergerakan kendaraan survei, dan kualitas gambar/video.

Pemeriksaan/verifikasi & validasi/audit juga termasuk pemeriksaan terhadap proses dan hasil
kalibrasi, verifikasi & validasi yang dilakukan oleh PENYEDIA JASA.

Bila hasil pemeriksaan/verifikasi & validasi/audit oleh Pengguna Jasa menunjukan semua
persyaratan terpenuhi dan didukung dengan dokumentasi proses dan hasil kalibrasi, verifikasi
& validasi yang dilakukan oleh PENYEDIA JASA, dan konsisten dengan data yang diterima
dari PENYEDIA JASA; maka Pengguna Jasa dapat menerima data tersebut dan menerbitkan
Berita Acara/Sertifikat Penerimaan Data.

Penerimaan data dapat dilakukan secara bertahap, sesuai dengan data yang diterima dari
PENYEDIA JASA. Pengguna Jasa akan menerbitkan Berita Acara/Sertifikat Penerimaan Data
Akhir bila semua pekerjaan yang tercakup dalam Kerangka Acuan Kerja telah selesai
dilaksanakan dan datanya diterima.Berita Acara Penerimaan Data parsial/bertahap atau akhir
harus menjadi salah satu syarat pembayaran tagihan PENYEDIA JASA untuk perioda waktu
yang sesuai.

Bila hasil pemeriksaan/verifikasi & validasi/audit oleh Pengguna Jasa menunjukan adanya
ketidaksesuaian pada setiap butir pemeriksaan, dan PENYEDIA JASA gagal memberikan
klarifikasi dan/atau perbaikan, maka Pengguna Jasa akan menolak data yang diterima dari
PENYEDIA JASA. Setiap penolakan Pengguna Jasa terhadap data yang diterima dari
PENYEDIA JASA, harus selalu disertai dengan alasan penolakan

c. Audit oleh Direktorat


Audit terhadap data survei sangat penting untuk keberhasilan program survei pengumpulan
data kondisi jaringan jalan. Oleh karena itu Direktorat dapat melakukan pemeriksaan/verifikasi
& validasi/audit data yang diunggah oleh Pengguna Jasa ke SMD Jalan dan digunakan untuk
analisis jaringan jalan. Pemeriksaan mencakup format data, kelengkapan, ketelitian
(ketelitian), dan kewajaran data.

Pemeriksaan/verifikasi & validasi/audit oleh Direktorat juga mencakup penilaian ulang


terhadap maksimum 1% dari jembatan yang dilaporkan oleh setiap Pengguna Jasa. Pemilihan
segmen jalan yang dinilai ulang ditetapkan secara acak.

40
Bila hasil pemeriksaan/verifikasi & validasi/audit oleh Direktorat menunjukan adanya
ketidaksesuaian pada setiap butir pemeriksaan, dan Pengguna Jasa gagal memberikan
klarifikasi dan/atau perbaikan, maka Direktorat akan menolak data yang diterima dari
Pengguna Jasa. Setiap penolakan Direktorat terhadap data yang diterima dari Pengguna
Jasa, harus selalu disertai dengan alasan penolakan.

11.6.6 Pelaporan
PENYEDIA JASA harus mendokumentasikan semua proses manajemen mutu dengan suatu
sistem dokumentasi yang memudahkan dalam penelusuran dikemudian hari baik untuk
pendalaman atau untuk keperluan perbaikan berkelanjutan.

Dokumen manajemen mutu harus mencakup:


a. Alat dan personil yang digunakan dalam survei
b. Kalibrasi, pemeliharaan, dan isu-isu lain yang berkaitan dengan alat, tindakan
perbaikan yang telah dilakukan,
c. Jadwal dan alasan untuk setiap perubahan,
d. Prosedur dan ketentuan yang digunakan pada survei pengumpulan data
e. Catatan Harian operator yang mencakup pemeriksaan sistem, pengujian, dsb
f. Perubahan prosedur atau metoda pengumpulan data
g. Petunjuk yang digunakan dalam pengumpulan data
h. Pengendalian mutu dan verifikasi di lapangan
i. Kegiatan pengendalian mutu
j. Penilaian terhadap petugas penilai, dengan membandingkan hasil seorang petugas
penilai dengan petugas penilai lainnya
k. Isi-isu pengendalian mutu dan penerimaan pekerjaan, dan tindakan perbaikan yang
telah dilaksanakan
l. Korespondensi

11.6.7 Tindakan Perbaikan


Bila data yang diserahkan oleh PENYEDIA JASA, dan telah diperiksa/verifikasi &
validasi/audit oleh Pengguna Jasa, tidak memenuhi persyaratan mutu yang ditetapkan, maka
PENYEDIA JASA harus segera mengusulkan dan melaksanakan tindakan perbaikan. Metoda
dan prosedur tindakan perbaikan harus dibahas dan disetujui pada rapat Laporan
Pendahuluan sebelum pekerjaan survei dimulai. Beberapa tindakan perbaikan yang mungkin,
antara lain:
a. Survei ulang
b. Penilaian ulang
c. Pelatihan ulang

41
d. Kalibrasi Ulang
e. Penggantian komponen alat yang tidak berfungsi/rusak.

11.6.8 Proses QA/QC


PENYEDIA JASA harus memastikan semua proses QA/QC sebelum-selama-setelah survei
pengumpulan data direncanakan, dilaksanakan, dan didokumentasikan dengan baik. Setiap
penyerahan data hasil survei kepada Pengguna Jasa, PENYEDIA JASA harus selalu
menyertakan dokumen QA/QC yang berkaitan dengan data yang diserahkan, termasuk
semua bentuk tindakan perbaikan (bila ada), untuk memastikan semua data yang diserahkan
telah diperiksa secara mandiri oleh PENYEDIA JASA.

Gambar – 2. Proses QA & QC

Panduan pelaksanaan proses QA/QC:


1. Mulai
a. Konfirmasi lingkup, persyaratan dan jadwal pekerjaan (jenis dan lokasi survei)
b. Menyiapkan personil terlatih
c. Menyiapkan peralatan yang diperlukan, termasuk alat-alat bantu.
d. Pemahaman lokasi pekerjaan (peta, daftar ruas, data terdahulu, …)
e. Jadwal dan metoda kerja setiap jenis survei
2. Kalibrasi
a. Alat
i. Pemeriksaan kelengkapan dan keberfungsian komponen alat
ii. Melakukan kalibrasi referensi atau kalibrasi relatif sesuai dengan rekomendasi
pabrik pembuat dan standar yang relevan.

42
b. Personil Penilai (raters)
i. Terlatih, memahami dan menguasai teknik penilaian (rating)
ii. Membawa pedoman penilaian
3. Validasi Produksi Data
a. Maksud validasi produksi data adalah untuk memastikan alat/personil yang telah
dikalibrasi dan metoda kerja yang digunakan dapat menghasilkan data yang
sesuai dengan kebutuhan Bina Marga.
b. Melaksanakan uji coba survei di lokasi tertentu,
i. Survei Inventori Jaringan Jalan (RNI) : minimal Panjang 5 km
ii. Survei profil memanjang jalan (IRI) : minimal panjang 10 km
iii. Survei kondisi perkerasan jalan (PCI) : minimal panjang 5 km
iv. Survei Jembatan : min. 1 jembatan/tim survei
v. Survei Lalu-lintas : min. 1 lokasi TC (1 x 24 jam)
c. Waktu pelaksanaan uji coba survei untuk setiap jenis survei, disesuaikan dengan
jadwal pelaksanaan survei yang telah disetujui.
4. Pemeriksaan hasil uji coba survei (untuk setiap jenis survei)
a. Data yang diperoleh harus diproses, dan hasil yang diperoleh harus memenuhi
persyaratan,
b. Bila penilaian dilakukan secara visual, maka hasil penilaian (rating) dari seorang
personil penilai harus dinilai oleh personil penilai lain
c. Kesesuaian dan konsistensi semua hasil survei dengan sistem referensi lokasi
(LRS)
d. Bila hasil uji coba survei:
i. Tidak sesuai, maka periksa kembali metoda kerja atau kemampuan personil
dan proses diulangi hingga diperoleh data yang sesuai.
ii. Sesuai, maka Penyedia Jasa segera menyerahkan dokumen kalibrasi dan
validasi produksi data kepada Pengguna Jasa
5. Penerbitan Berita Acara/Sertifikat
a. Pengguna Jasa memeriksa dokumen kalibrasi dan validasi produksi data yang
diajukan oleh Penyedia Jasa.
b. Bila diperlukan, Penyedia Jasa harus menjelaskan proses dan hasil kalibrasi dan
validasi produksi data.
c. Bila semua aspek proses dan hasil kalibrasi dan validasi produksi data terpenuhi,
maka Pengguna Jasa segera menerbitkan Berita Acara/Sertifikat persetujuan
penggunaan alat dan metoda kerja yang digunakan.
6. Pengumpulan Data

43
a. Setelah menerima Berita Acara/Sertifikat persetujuan penggunaan alat dan
metoda kerja yang digunakan,Penyedia Jasa segera melaksanakan survei sesuai
dengan lingkup, metoda kerja dan jadwal yang telah disetujui,
7. Verifikasi & Validasi Data Berkala (Mandiri)
a. Setiap 2 (dua) minggu dalam melaksanakan survei,Penyedia Jasa harus
melakukan verifikasi & validasi terhadap proses dan data yang diperoleh.
b. Tujuannya adalah untuk memastikan konsistensi kinerja alat dan metoda kerja
selama 2 (dua) minggu lalu.
c. Melaksanakan pengujian konsistensi (repeatability) di lokasi tertentu,
i. Survei Inventori Jaringan Jalan (RNI) : minimal panjang 5 km (3x)
ii. Survei profil memanjang jalan (IRI) : min. panjang 10 Km (3x)
iii. Survei kondisi perkerasan jalan (PCI) : min. panjang 5 Km (3x)
iv. Survei Jembatan : min.1 jembatan/tim survei (2x)
v. Survei Lalu-lintas : min. 1 lokasi TC (1 x 24 jam) (2x)
d. Penyedia Jasa harus membuat dokumentasi semua proses verifikasi & validasi
e. Pengguna Jasa dapat melakukan pemeriksaan atas proses dan hasil verifikasi &
validasi yang dilakukan oleh Penyedia Jasa
8. Pemeriksaan
a. Memeriksa kembali apakah semua proses telah dilaksanakan dengan baik dan
konsisten,
b. Memeriksa kelengkapan dan kewajaran data hasil survei
c. Bila dijumpai permasalahan yang berkaitan dengan proses maupun data hasil
survei, maka Penyedia Jasa harus mengidentifikasi penyebab terjadinya
permasalahan dan melakukan tindakan perbaikan.
d. Tindakan perbaikan dapat berupa perbaikan metode kerja, penggantian personil,
atau melakukan survei ulang
e. Bila semua proses dan data hasil survei sesuai, maka Penyedia Jasa dapat
melanjutkan pekerjaan survei.
9. Pengumpulan Data (Lanjutan)
a. Sama dengan butir 6)
10. Verifikasi & Validasi Data Berkala (Mandiri)
a. Sama dengan butir 7)
11. Pemeriksaan
a. Memeriksa kembali apakah semua proses telah dilaksanakan dengan baik dan
konsisten,
b. Memeriksa kelengkapan dan kewajaran data hasil survei

44
c. Bila dijumpai permasalahan yang berkaitan dengan proses maupun data hasil
survei, maka Penyedia Jasa harus mengidentifikasi penyebab terjadinya
permasalahan dan melakukan tindakan perbaikan.
d. Tindakan perbaikan dapat berupa perbaikan metode kerja, penggantian personil,
atau melakukan survei ulang
e. Bila semua proses dan data hasil survei sesuai, maka Penyedia Jasa dapat
melanjutkan dengan penyiapan data.
12. Penyiapan Data
a. Memeriksa format, kelengkapan, ketelitian, dan kewajaran data,
b. Memastikan semua data telah berkoordinat dengan benar,
c. Memeriksa adanya penyimpangan data
d. Menyiapkan semua dokumen mutu survei, antara lain: kalibrasi, validasi, verifikasi
& validasi mandiri, tindakan perbaikan, factor-faktor yang mempengaruhi proses
dan data hasil survei, dsb.
13. Penyerahan Data
a. PENYEDIA JASA menyerahkan seluruh data hasil survei kepada Pengguna Jasa,
yang dilengkapi dengan semua dokumen mutu survei.
14. Verifikasi & Validasi Data
a. Memeriksa semua dokumen mutu survei, antara lain: kalibrasi, validasi, verifikasi
& validasi mandiri, tindakan perbaikan, factor-faktor yang mempengaruhi proses
dan data hasil survei, dsb.
b. Memeriksa format, kelengkapan, ketelitian, dan kewajaran data,
c. Meminta klarifikasi dari PENYEDIA JASA untuk setiap ketidaksesuaian yang
dijumpai
d. Bila perlu, Pengguna Jasa dapat melakukan pemeriksaan ke lapangan.
15. Pemeriksaan
a. Untuk setiap ketidaksesuaian yang tidak dapat diklarifikasi dengan baik atau tidak
dapat diterima oleh Pengguna Jasa, Pengguna Jasa harus memerintahkan
PENYEDIA JASA untuk melakukan tindakan perbaikan.
b. Tindakan perbaikan dapat berupa:
i. Bila data valid, perbaikan pemrosesan/penyajian data yang diserahkan atau
ii. Bila data tidak valid, melakukan survei ulang baik untuk sebagian maupun
seluruh bagian pekerjaan.
c. Apabila tidak dijumpai ketidaksesuaian atau untuk setiap ketidaksesuaian
PENYEDIA JASA dapat memberikan klarifikasi dengan baik dan dapat diterima

45
oleh Pengguna Jasa, Pengguna Jasa harus menyatakan MENERIMA data yang
diserahkan oleh PENYEDIA JASA.
16. Penerimaan Data
a. Setelah format, ketelitian, kelengkapan, dan kewajaran data dapat diterima oleh
Pengguna Jasa, maka Pengguna Jasa akan menerbitkan Berita Acara
Penerimaan Data Akhir.
b. Berita Acara Penerimaan Data parsial/bertahap atau ahir harus menjadi salah
satu syarat pembayaran tagihan PENYEDIA JASA untuk perioda waktu yang
sesuai.

11.7 Manajemen Lalu lintas dan Keselamatan


11.7.1 Rencana Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
PENYEDIA JASA harus menunjukkan komitmen dalam penerapan manajemen keselamatan
dan kesehatan kerja, dan harus menunjukkan pemenuhan terhadap peraturan perundangan
terkait, terutama dalam hal:
a. Pengenalan lokasi kerja yang berpotensi adanya ancaman
b. Mengurangi dampak dari ancaman yang penting, apabila ancaman tersebut tidak
dapat dihilangkan/dihindari
c. Menyiapkan tindakan-tindakan perlindungan yang memadai
d. Menyiapkan prosedur keadaan darurat, yang sesuai untuk pekerjaan
e. Mengenali bentuk ancaman, melakukan proses penilaian, dan menetapkan bentuk-
bentuk dampak dari setiap ancaman terhadap personil.

11.7.2 Rencana Manajemen lalu-lintas


Dalam melaksanakan pekerjaan survei pengumpulan data, PENYEDIA JASA harus
menyiapkan rencana dan melaksanakan manajemen lalu-lintas yaitu untuk meminimalkan
risiko bagi personil survei dan pengguna jalan lainnya selama pelaksanaan survei.
Prosesnya adalah sebagai berikut:
a. PENYEDIA JASA menyiapkan Rencana Manajemen Lalu-lintas dan mengajukannya
kepada Pengguna Jasa untuk mendapatkan persetujuan. Rencana manajemen lalu-
lintas tersebut mencakup semua aspek yang berkaitan dengan pekerjaan (antara lain:
kalibrasi, validasi, dan semua kegiatan di lapangan), dan termasuk pula rincian
hari/jam kerja.
b. Penyerahan Rencana Manajemen Lalu-lintas kepada Pengguna Jasa selambat-
lambatnya satu minggu sebelum memulai kegiatan.

46
11.8. Kebijakan Kesetaraan Gender dan Inklusi Sosial
Ditjen Bina Marga berkomitmen untuk menerapkan dan melaksanakan Kebijakan Kesetaraan
Gender dan Inklusi Sosial, termasuk pada pekerjaan survei pengumpulan data kondisi
jaringan jalan yang tercakup dalam Kerangka Acuan Kerja ini. Oleh karena itu, PENYEDIA
JASA harus:
a. Memastikan diterapkannya kesetaraan bagi perempuan untuk terlibat dalam kegiatan
survei pengumpulan data kondisi jaringan jalan, baik dalam pekerjaan di lapangan
maupun di kantor, termasuk kesetaraan dalam menempati posisi pekerjaan dan
penggajian sesuai dengan posisi/keahliannya.
b. Memastikan tersedianya peluang kerja bagi penyandang difabel yang melamar untuk
bekerja dan memiliki keahlian yang dibutuhkan dalam pekerjaan.
c. Memastikan untuk tidak mempekerjakan anak dibawah umur dalam pekerjaan,
d. Membuat laporan pelaksanaan kebijakan ini dalam pekerjaan, baik di lapangan
maupun di kantor, pada Laporan Bulanan.

11.9 Sumber daya yang disediakan oleh Ditjen Bina Marga


Apabila Ditjen Bina Marga menyediakan alat survei untuk digunakan oleh PENYEDIA JASA
dalam menyelesaikan pekerjaan (Kendaraan survei Hawkeye/ Mata Garuda/ Roughometer)
dengan atau tanpa ACD untuk pengukuran profil jalan dan kondisi jalan,
maka ketentuan dan syarat-syarat kontrak harus mencakup:
a. Bagaimana alat tersebut akan dioperasikan, dengan atau tanpa personil/operator
b. Siapa yang akan mengoperasikan alat tersebut
c. Jadwal waktu penyerahan alat kepada PENYEDIA JASA
d. Pihak yang bertanggung jawab untuk perbaikan dan pemeliharaan alat
e. Penanggung jawab atas mutu data yang dihasilkan
f. Penanggung jawab mobilisasi/demobilisasi alat
g. Biaya sewa alat tidak termasuk dalam Rincian Anggaran Biaya (RAB)

12 Keluaran
12.1. Dokumen dan Laporan
Dokumen berikut harus diserahkan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan menurut kontrak:
12.1.1 Manual dan Rencana
a. Rencana Manajemen Lalu lintas;
b. Program Mutu;
c. RMK3L.
12.1.2 Data dan laporan
a. Kalibrasi dan Validasi Peralatan Survei

47
b. Laporan QA/QC
c. Laporan Data Mentah dan Data Terproses, mencakup:
1) Survey Inventori Jaringan Jalan (RNI)
2) Survey Profil Memanjang Jalan (Ketidakrataan – IRI)
3) Survei Kondisi Perkerasan Jalan (PCI)
4) Survei lalu lintas
5) Survei Jembatan
d. Laporan Kemajuan Bulanan
e. Laporan Akhir.

12.2. Format
Semua luaran harus diserahkan baik dalam bentuk cetakan maupun elektronik, kecuali untuk
data survei harus diserahkan dalam bentuk elektronik (soft copy dengan External Harddisk
untuk masing-masing jenis survei).
Rekaman elektronik dari semua dokumen dan laporan harus disediakan dalam MS Word,
excel atau format asli lainnya sesuai kebutuhannya dan disetujui oleh Pengguna Jasa.
Laporan juga harus disajikan dalam format pdf.
Pengguna Jasa akan menyediakan Format Kode dan Glossary Data agar Pengguna Jasa
pelaksana survei dapat menyiapkan data sesuai format yang ditetapkan.

12.3. Hak Cipta


Semua data, laporan, rencana, manual, proses, dokumen yang secara khusus berkaitan
dengan pekerjaan yang dicakup dalam Kerangka Acuan Kerja ini menjadi milik Ditjen Bina
Marga termasuk kepemilikan hak ciptanya. PENYEDIA JASA dapat menggunakan atau
mengacu pada beberapa dokumen tersebut untuk keperluan pemasaran atau untuk keperluan
proyek lain setelah mendapat persetujuan tertulis dari Ditjen Bina Marga.
Pada akhir pekerjaan, PENYEDIA JASA harus mengembalikan kepada Ditjen Bina Marga
semua peralatan atau dokumen yang disediakan oleh Ditjen Bina Marga untuk membantu
pelaksanaan pekerjaan.

13. Peralatan, Material, Personel dan Fasilitas dari Pejabat Pembuat Komitmen
Staf Pengawas/Pendamping – Pejabat Pembuat Komitmen akan mengangkat petugas atau
wakilnya yang akan bertindak sebagai Tim Pendukung dalam rangka pelaksanaan oleh
Penyedia Jasa.

14. Peralatan dan Material dari Penyedia Jasa


Tidak ada

48
15. Lingkup Kewenangan Penyedia Jasa
-
16. Jangka Waktu Penyelesaian Pekerjaan
244 (Dua ratus empat puluh empat) Hari Kalender

17. Personil
Berikut adalah kebutuhan Personil yang disarankan untuk dialokasikan pada kegiatan survei,
namun jumlah Tenaga Ahli agar disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi di lapangan.

1. Tenaga Ahli Profesional:


1) Ketua Tim
a) Disyaratkan minimal seorang Sarjana Teknik Strata Satu (S1) Jurusan Teknik Sipil
lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah
diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang
telah diakreditasi.
b) Mempunyai sertifikat keahlian (SKA) Ahli Madya Teknik Jalan yang dikeluarkan oleh
Asosiasi Profesi, telah diregistrasi oleh LPJK dan memiliki pengalaman kerja yang
sesuai minimal selama 5 (lima) tahun.
c) Tugas utamanya adalah memimpin dan mengkoordinasi seluruh kegiatan anggota
tim dalam pelaksanaan pekerjaan sampai dengan pekerjaan dinyatakan selesai,
serta bertanggung jawab penuh terhadap produk yang dihasilkan
2) Ahli Teknik Jembatan
a) Tenaga Ahli ini dialokasikan untuk Survey Jembatan
b) Tenaga Ahli yang disyaratkan minimal seorang Sarjana Teknik Strata satu (S1) atau
D-IV Jurusan Teknik Sipil lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan
tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau
perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi
c) Mempunyai sertifikat keahlian (SKA) Ahli Muda Teknik Jembatan yang dikeluarkan
oleh Asosiasi Profesi, telah diregistrasi oleh LPJK dan memiliki pengalaman kerja
yang sesuai minimal selama 2 (dua) tahun.
d) Tugas utamanya adalah
1. Membantu mengkoordinasikan tim pelaksana survei terkait Inspeksi Jembatan
2. Melaksanakan kompilasi data dan melaksanakan validasi data tim lapangan
3. Melakukan pengolahan data sesuai spesifikasi data yang dipersyaratkan
4. Melakukan uji coba peralatan survei khususnya terkait dengan Inspeksi
Jembatan;
5. Melaksanakan kompilasi data dan melaksanakan validasi data mandiri

49
3) Ahli Perkerasan
a) Tenaga Ahli ini dialokasikan untuk Survei Inventori Jaringan Jalan (RNI), Survei Profil
Memanjang Jalan (IRI), dan Survei Kondisi Perkerasan Jalan (PCI)
b) Tenaga Ahli yang disyaratkan minimal seorang Sarjana Teknik Strata satu (S1) atau
D-IV Jurusan Teknik Sipil lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan
tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau
perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi
c) Mempunyai sertifikat keahlian (SKA) Ahli Muda Teknik Jalan yang dikeluarkan oleh
Asosiasi Profesi, telah diregistrasi oleh LPJK dan memiliki pengalaman kerja yang
sesuai minimal selama 2 (dua) tahun.
d) Tugasnya adalah:
1. Melakukan kalibrasi dan uji coba peralatan survei khususnya terkait dengan
pengumpulan data inventori jaringan jalan, ketidakrataan (IRI), dan kondisi
perkerasan jalan (PCI);
2. Melaksanakan kompilasi data dan melaksanakan validasi data mandiri
3. Mengkoordinasikan tim pelaksana survei terkait survei Inventori Jaringan Jalan
(RNI), Ketidakrataan (IRI), dan survei kondisi perkerasan jalan (PCI)
4. Melakukan pengolahan data sesuai spesifikasi data yang dipersyaratkan
4) Ahli Teknik Lalu lintas
a) Tenaga Ahli ini dialokasikan untuk Survei Lalu Lintas
b) Tenaga Ahli yang disyaratkan minimal seorang Sarjana Teknik Strata satu (S1) atau
D-IV Jurusan Teknik Sipil lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan
tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau
perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi
c) Mempunyai sertifikat keahlian (SKA) Ahli Muda Teknik Jalan yang dikeluarkan oleh
Asosiasi Profesi, telah diregistrasi oleh LPJK dan memiliki pengalaman kerja yang
sesuai minimal selama 2 (dua) tahun.
d) Tugasnya adalah:
1. Melakukan kalibrasi dan uji coba peralatan survei khususnya terkait dengan
pengumpulan data volume lalu lintas;
2. Melaksanakan kompilasi data dan melaksanakan validasi data mandiri:
3. Mengkoordinasikan tim pelaksana survei terkait survei volume lalu lintas
4. Melakukan identifikasi lokasi dan penentuan untuk pemasangan alat survei lalu
lintas;
5. Melakukan pengolahan data sesuai spesifikasi data yang dipersyaratkan;

50
5) Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
a) Tenaga Ahli yang disyaratkan minimal seorang S-1/D-IV lulusan universitas/perguruan
tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus
ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi;
b) Mempunyai sertifikat keahlian (SKA) Ahli Muda K3 yang dikeluarkan oleh Badan
Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP), dan
Kementerian Tenaga Kerja (Kemnaker), serta memiliki pengalaman kerja yang sesuai
minimal selama 1 (satu) tahun.
c) Tugasnya adalah:
1. Merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi Sistem Manajemen K3
2. Menjamin prosedur keselamatan dan kesehatan dalam kegiatan survei, hingga
pada akhirnya dapat mencegah dan meminimalisasi kecelakaan kerja.

2. Asisten Tenaga Ahli


1) Asisten Tenaga Ahli Perkerasan (Survei Inventori Jaringan Jalan - RNI)
Untuk membantu kelancaran pekerjaan, tenaga ahli tersebut di atas masing-masing
dibantu tenaga asisten minimal Strata satu (S1) Jurusan Teknik Sipil, telah lulus dan
telah bekerja di bidang jalan minimal 1 (satu) tahun.
2) Asisten Tenaga Ahli Perkerasan (Survei Profil Memanjang (Ketidakrataan - IRI)
Untuk membantu kelancaran pekerjaan, tenaga ahli tersebut di atas masing-masing
dibantu tenaga asisten minimal Strata satu (S1) Jurusan Teknik Sipil, telah lulus dan
telah bekerja di bidang jalan minimal 1 (satu) tahun.
3) Asisten Tenaga Ahli Perkerasan (Survei Kondisi Perkerasan - PCI)
Untuk membantu kelancaran pekerjaan, tenaga ahli tersebut di atas masing-masing
dibantu tenaga asisten minimal Strata satu (S1) Jurusan Teknik Sipil, telah lulus dan
telah bekerja dibidang jalan minimal 1 (satu) tahun.
4) Asisten Tenaga Ahli Analisa Data (Pengolah Data Survei Kondisi Perkerasan -
PCI)
Untuk membantu kelancaran pekerjaan, tenaga ahli tersebut di atas masing-masing
dibantu tenaga asisten minimal Strata satu (S1) Jurusan Teknik Sipil, telah lulus dan
telah bekerja dibidang jalan minimal 1 (satu) tahun.
5) Asisten Tenaga Ahli Lalu lintas (Survei Lalu Lintas 3 x 24 Jam)
Untuk membantu kelancaran pekerjaan, tenaga ahli tersebut di atas masing-masing
dibantu tenaga asisten minimal Strata satu (S1) Jurusan Teknik Sipil, telah lulus dan
telah bekerja dibidang jalan minimal 1 (satu) tahun.
6) Asisten Tenaga Ahli Analisa Data (Pengolah Data Survei Lalu Lintas)

51
Untuk membantu kelancaran pekerjaan, tenaga ahli tersebut di atas masing-masing
dibantu tenaga asisten minimal Strata satu (S1) Jurusan Teknik Sipil, telah lulus dan
telah bekerja dibidang jalan minimal 1 (satu) tahun.

C. Tenaga Pendukung
Selain tenaga-tenaga tersebut di atas, juga diperlukan tenaga-tenaga pendukung/tenaga
lainnya seperti surveyor, teknisi, operator, supir, dan lainnya untuk membantu kelancaran
pelaksanaan kegiatan. Jumlahnya menyesuaikan sesuai dengan kebutuhan dan metode
pelaksanaan kegiatan survei.

18. Jadwal Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan


Tabel – 7. Rencana Pengajuan Termin

Tahapan Termin-1 Termin-2 Termin-3

Persentase / Bobot 10% 50% 40%

Perkiraan Rentang
Juni Agustus Desember
Waktu
1. Mobilisasi 1. Survei Kondisi 1. Survei Profil
2. Kalibrasi dan Perkerasan (PCI) Memanjang (IRI)
Validasi Alat 2. Survei Kondisi 2. Laporan Akhir
3. Survei Jembatan
Pendahuluan 3. Laporan
Output Pekerjaan
4. Survei Inventori Semester-1
Jaringan Jalan
(RNI)
5. Survei Profil
Memanjang (IRI)

19. Laporan Pendahuluan


Kegiatan yang perlu dilakukan sebelum disusunnya Laporan Pendahuluan adalah Survei
Pendahuluan, yang bertujuan untuk: (1) Mengetahui dan mencatat status kegiatan
pekerjaan yang sedang berjalan pada ruas-ruas jalan terkait yang nantinya dapat
mempengaruhi nilai kondisi pada saat survei utama dilaksanakan; (2) Menginventarisasi
lokasi yang memerlukan data detail terkait Lendutan, Resiko Lereng, Kondisi Drainase,
dan Kebutuhan Penanganan Blackspot, sehingga dapat diajukan kajiannya pada Paket
DED (Detailed Engineering Design) terkait di lingkungan Balai;

52
Dalam laporan Pendahuluan memuat antara lain:
a. Pelaksanaan Survei Pendahuluan;
b. Peralatan yang akan digunakan;
c. Sertifikat kalibrasi dan metodologi validasi;
d. Rencana validasi per-200 km panjang jalan;
e. Metodologi survei;
f. Sumber daya dan jadwal kerja;
g. Penyusunan format-format survei;
h. Quality Management Plan;
i. Laporan Pendahuluan Akan memperbaiki metodologi yang diusulkan sesuai
dengan kondisi lapangan.

Laporan Pendahuluan harus dibahas dan diserahkan selambat-lambatnya 30 (tiga


puluh) hari kalender sejak ditetapkannya tanggal mulai pelaksanaan pekerjaan yang
tercantum dalam SPMK. Diterbitkan sebanyak 5 (Lima) buku laporan.

20. Laporan Bulanan


Laporan Bulanan memuat antara lain:
a. Ruas jalan, jembatan dan lereng yang telah disurvei pada bulan tersebut;
b. Kerusakan pada peralatan survei atau kendaraan jika ada, termasuk prosedur untuk
menjamin kualitas data setelah perbaikan;
c. Rincian validasi survei on-going yang selesai pada bulan tersebut (termasuk Berita
Acara);
d. Rincian pelaksanaan Quality Control, Quality Assurance dan Quality Management
Plan;
e. Progres secara keseluruhan termasuk bar chart dll.

Laporan ini memuat outline progress yang telah dicapai dan memberikan pemutakhiran
program pada tiap akhir bulan. Laporan ini harus diserahkan selambat-lambatnya
tanggal 5 pada bulan berikutnya. Diterbitkan sebanyak 5 (Lima) buku laporan.

21. Laporan Hasil Survei Semester


Laporan Hasil Survei Semester I, terdiri dari:
a. Laporan Hasil Survei Inventori Jaringan Jalan (RNI);
b. Laporan Hasil Survei Profil Memanjang Jalan (Ketidakrataan-IRI) Semester 1;
c. Laporan Hasil Survei Kondisi Perkerasan (PCI);
d. Laporan Hasil Survei Lalu Lintas (3x24 jam);
e. Laporan Hasil Survei Kondisi Jembatan;

53
Data hasil survei yang sudah valid harus diserahkan selambat – lambatnya pada minggu
ke-1 Juni 2022 dan Laporan pelaksanaan survei diserahkan selambat-lambatnya pada
minggu ke-4 Bulan Juni 2022.

Laporan Hasil Survei Semester II, terdiri dari Laporan Hasil Survei Profil Memanjang
Jalan (Ketidakrataan-IRI) Semester 2

22. Laporan Akhir


Laporan Akhir memuat:
a. Rincian pelaksanaan kalibrasi dan validasi;
b. Survei lapangan dan backup data dan arsip yang diambil;
c. Statistik survei secara keseluruhan termasuk waktu-waktu terjadi kerusakan;
d. Permasalahan utama dan isu yang dihadapi dan tindakan yang diambil;
e. Statistik data seperti panjang survei harian dalam bentuk bar chart;
f. Pembelajaran yang diambil dan rekomendasi untuk pelaksanaan pengumpulan data
kedepan.
Laporan ini dibahas dan harus diserahkan selambat-lambatnya pada minggu ke-2
Desember 2022 sejak ditetapkannya tanggal mulai pelaksanaan pekerjaan yang
tercantum dalam SPMK, diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku laporan.

23. Operasional Perkantoran


PENYEDIA JASA harus menyediakan operasional perkantoran demi kelancaran
pelaksanaan kegiatan inspeksi (survei) data kondisi jaringan jalan BPJN NTB. Beberapa
hal yang perlu disiapkan adalah sebagai berikut:

a. Personil:
1) Administrator
Memiliki tugas untuk menyiapkan dokumen-dokumen administrasi seperti
dokumen invoice, backup invoice, dan dokumen administrasi lainnya;
2) Operator Komputer
Memiliki tugas untuk mencatat notulensi, membuat berita acara, mengumpulkan
dan merapihkan data sebelum diserahkan kepada PENGGUNA JASA;
3) Pengemudi
Memiliki tugas untuk mengemudikan kendaraan operasional kantor;
4) Office Boy
Memiliki tugas untuk membantu setiap kegiatan yang ada di kantor PENYEDIA
JASA, seperti membersihkan dan merapihkan ruangan kantor, dan lain-lain.
b. Material/ Bahan:

54
Lampiran A,

DAFTAR RUAS JALAN UNTUK PEMUTAKHIRAN DATA INVENTORI


Provinsi:Nusa Tenggara Barat

Nomor
No. Nama Ruas Jalan Panjang Ruas (KM)
Ruas

1 42046 SP. BANGGO - KEMPO 15,89


2 42047 KEMPO - KESI - HODO 26,61
3 42048 HODO - DOROPATI 32,27
4 42049 DOROPATI - LB. KENANGA 34,10
TOTAL 108,87

56
Lampiran B,
DAFTAR LOKASI PEKERJAAN SURVEI PROFIL MEMANJANG (KETIDAKRATAAN –
IRI)
Provinsi:Nusa Tenggara Barat

Nomor Panjang Ruas Panjang Lane


No. Nama Ruas Jalan
Ruas (KM) (KM Lane)

1 42030 KOPANG - BTS. KOTA PRAYA 9,98 19,96


2 4203011 JLN. TGH. LOPAN (PRAYA) 2,50 5,01
3 4203012 JLN. SUDIRMAN (PRAYA) 1,77 7,06
4 42031 PRAYA - SP. PENUNJAK 5,21 20,84
SP. PENUNJAK - TANAH AWU (BANDARA
5 42032 4,47 17,86
INTERNASIONAL LOMBOK)
6 42033 TANAH AWU - SENGKOL 5,03 10,87
7 42034 SENGKOL - KUTA 10,79 25,36
8 42035 GERUNG - KURIPAN 4,82 19,29
9 42036 KURIPAN - SULIN 2,97 11,86
10 42037 SULIN - SP. PENUNJAK 8,38 33,54
11 42041 MATARAM - GERUNG 7,29 57,72
12 42042 AMPENAN - PAMENANG 31,75 63,50
13 42043 PEMENANG - BAYAN 63,54 127,08
14 42044 BAYAN - SEMBALUN BUBUNG 29,98 59,96
15 4200111 JLN. ADI SUCIPTO / AMPENAN - SELAPARANG 3,07 6,68
JLN. ADI SUCIPTO / SELAPARANG - REMBIGA
16 4200211 0,65 1,70
(JLN.SUDIRMAN)
17 4200311 JLN. SUDIRMAN (MATARAM) 2,55 5,10
18 4200312 JLN. JEND. A. YANI (MATARAM) 3,74 14,95
19 4200411 JLN. SALEH SUNGKAR 1 (MATARAM) 0,54 1,07
20 4200412 JLN. ENERGI (MATARAM) 1,46 2,92
21 4200413 JLN. RAYA BANJAR GETAS (MATARAM) 2,06 4,11
22 4200414 JLN. DR. SUJONO (MATARAM) 4,38 17,52
23 4200415 JLN. TM RAIS (MATARAM) 2,10 8,40
24 4200416 JLN. T. ALI BATU (MATARAM) 1,29 5,14
25 4200511 JLN. TEGUH FAISAL (MATARAM) 2,85 10,40
JLN. TGH. SALEH HAMBALI (DASAN CERMIN -
26 4200512 2,44 5,08
BENGKEL)
27 42006 DASAN CERMIN - RUMAK 3,73 7,46
28 42007 RUMAK - BTS. KOTA GERUNG 2,17 4,34
29 4200711 JLN. GATOT SUBROTO 1 (GERUNG) 1,43 3,26
30 4200712 JLN. GATOT SUBROTO 2 (GERUNG) 0,94 1,87
31 42008 BTS. KOTA GERUNG - LEMBAR 6,65 13,51
32 4200811 JLN. A. YANI 1 (GERUNG) 0,93 1,86

57
Nomor Panjang Ruas Panjang Lane
No. Nama Ruas Jalan
Ruas (KM) (KM Lane)

33 4200812 JLN. A. YANI 2 (GERUNG) 0,71 2,43


34 4200911 LINGKAR KOTA GERUNG / JLN. IMAM BONJOL 1,80 3,60
CAKRANEGARA (BTS. KOTA MATARAM) -
35 42010 17,85 35,70
MANTANG
36 4201011 JLN. SINDUBAYA (MATARAM) 2,64 8,08
37 42011 MANTANG - KOPANG 4,09 8,77
38 42012 KOPANG - MASBAGIK 15,17 30,34
39 42013 MASBAGIK - REMPUNG 2,51 5,03
40 42014 REMPUNG - LABUHAN LOMBOK 27,58 55,17
41 42015 LABUHAN LOMBOK - LABUHAN KAYANGAN 3,05 6,11
42 4204211 JLN. SALEH SUNGKAR 2 (MATARAM) 1,59 3,75
43 42016 PL. POTOTANO - SIMPANG NEGARA 10,29 20,57
44 42038 SIMPANG NEGARA - TALIWANG 33,50 70,39
45 42039 TALIWANG - JEREWEH 14,19 28,37
46 42040 JEREWEH - BENETE (PELABUHAN) 12,49 24,99
SIMPANG NEGARA - BTS. KOTA SUMBAWA
47 42017 74,63 149,25
BESAR
48 4201711 JLN. GARUDA (SUMBAWA BESAR) 6,31 15,41
49 4201712 JLN. HASANUDIN (SUMBAWA BESAR) 1,18 2,35
SIMPANG NEGARA/SIMPANG JLN. GARUDA -
50 4201811 9,02 19,29
SERING - SP. TERMINAL
51 42019 JLN. DR. SUTOMO (SP. TERMINAL - PAL IV) 0,65 1,30
52 4201911 JLN. KARTINI (SUMBAWA BESAR) 0,50 0,99
53 4201912 JLN. DR. SUTOMO (SUMBAWA BESAR - PAL IV) 3,57 7,14
54 42020 PAL IV (KM 4.00) - KM 70.00 65,37 130,73
55 42021 KM. 70.00 - BTS. KAB. DOMPU (KM.130. SBW) 60,81 121,62
56 42022 BTS. KAB. DOMPU (KM.130.SBW) - BANGGO 38,07 76,14
57 42023 BANGGO - BTS. KOTA DOMPU 8,39 16,77
58 4202311 JLN. DIPONEGORO/BTS. KOTA (DOMPU) 5,06 10,12
59 4202312 JLN. IMAM BONJOL (DOMPU) 0,64 1,28
60 4202313 JLN. TEUKU UMAR (DOMPU) 4,50 8,99
61 4202314 JLN. HASANUDIN (DOMPU) 1,14 2,27
62 4202315 JLN. SUDIRMAN (DOMPU) 0,34 0,68
63 4202316 JLN. SOEKARNO HATTA (DOMPU) 0,59 1,17
64 4202317 JLN. ACHMAD YANI (DOMPU) 2,57 5,15
65 4202411 JLN. BALIBUNGA - MADAPRAMA (DOMPU) 10,41 20,82
66 4202412 JLN. SYEH MUHAMAD (DOMPU) 3,31 6,62
67 42045 DOMPU - HU'U 34,99 69,98
68 42046 SP. BANGGO - KEMPO 15,89 31,77
69 42047 KEMPO - KESI - HODO 26,61 53,22

58
Nomor Panjang Ruas Panjang Lane
No. Nama Ruas Jalan
Ruas (KM) (KM Lane)

70 42048 HODO - DOROPATI 32,27 64,54


71 42049 DOROPATI - LB. KENANGA 34,10 68,20
72 42024 BTS. KOTA DOMPU - SILA 24,48 48,95
73 42025 SILA - TALABIU 16,63 33,25
74 42026 TALABIU - BTS. KOTA BIMA 15,90 54,00
75 4202611 JLN. SULTAN SALAHUDIN (BIMA) 1,16 4,03
76 4202612 JLN. SULTAN KAHARUDIN (BIMA) 0,65 1,29
77 4202613 JLN. MARTADINATA (BIMA) 1,12 2,25
78 4202711 BIMA - RABA (JL. SOEKARNO HATTA) 5,06 12,31
79 4202811 SONCO TENGGE - KUMBE (BIMA) 7,61 15,23
80 42029 RABA - SAPE (LABUHAN BAJO) 43,96 87,93
81 4202911 JLN. SUTAMI (RABA) 1,62 3,24
TOTAL 937,96 2046,87

59
Lampiran C,

DAFTAR RUAS JALAN UNTUK SURVEI KONDISI PERKERASAN JALAN (PCI)


Provinsi:Nusa Tenggara Barat

Nomor Panjang Ruas Panjang Lane


No. Nama Ruas Jalan
Ruas (KM) (KM Lane)

1 42030 KOPANG - BTS. KOTA PRAYA 9,98 19,96


2 4203011 JLN. TGH. LOPAN (PRAYA) 2,50 5,01
3 4203012 JLN. SUDIRMAN (PRAYA) 1,77 7,06
4 42031 PRAYA - SP. PENUNJAK 5,21 20,84
SP. PENUNJAK - TANAH AWU (BANDARA
5 42032 4,47 17,86
INTERNASIONAL LOMBOK)
6 42033 TANAH AWU - SENGKOL 5,03 10,87
7 42034 SENGKOL - KUTA 10,79 25,36
8 42035 GERUNG - KURIPAN 4,82 19,29
9 42036 KURIPAN - SULIN 2,97 11,86
10 42037 SULIN - SP. PENUNJAK 8,38 33,54
11 42041 MATARAM - GERUNG 7,29 57,72
12 42042 AMPENAN - PAMENANG 31,75 63,50
13 42043 PEMENANG - BAYAN 63,54 127,08
14 42044 BAYAN - SEMBALUN BUBUNG 29,98 59,96
15 4200111 JLN. ADI SUCIPTO / AMPENAN - SELAPARANG 3,07 6,68
JLN. ADI SUCIPTO / SELAPARANG - REMBIGA
16 4200211 0,65 1,70
(JLN.SUDIRMAN)
17 4200311 JLN. SUDIRMAN (MATARAM) 2,55 5,10
18 4200312 JLN. JEND. A. YANI (MATARAM) 3,74 14,95
19 4200411 JLN. SALEH SUNGKAR 1 (MATARAM) 0,54 1,07
20 4200412 JLN. ENERGI (MATARAM) 1,46 2,92
21 4200413 JLN. RAYA BANJAR GETAS (MATARAM) 2,06 4,11
22 4200414 JLN. DR. SUJONO (MATARAM) 4,38 17,52
23 4200415 JLN. TM RAIS (MATARAM) 2,10 8,40
24 4200416 JLN. T. ALI BATU (MATARAM) 1,29 5,14
25 4200511 JLN. TEGUH FAISAL (MATARAM) 2,85 10,40
JLN. TGH. SALEH HAMBALI (DASAN CERMIN -
26 4200512 2,44 5,08
BENGKEL)
27 42006 DASAN CERMIN - RUMAK 3,73 7,46
28 42007 RUMAK - BTS. KOTA GERUNG 2,17 4,34
29 4200711 JLN. GATOT SUBROTO 1 (GERUNG) 1,43 3,26
30 4200712 JLN. GATOT SUBROTO 2 (GERUNG) 0,94 1,87
31 42008 BTS. KOTA GERUNG - LEMBAR 6,65 13,51
32 4200811 JLN. A. YANI 1 (GERUNG) 0,93 1,86
33 4200812 JLN. A. YANI 2 (GERUNG) 0,71 2,43

60
Nomor Panjang Ruas Panjang Lane
No. Nama Ruas Jalan
Ruas (KM) (KM Lane)

34 4200911 LINGKAR KOTA GERUNG / JLN. IMAM BONJOL 1,80 3,60


CAKRANEGARA (BTS. KOTA MATARAM) -
35 42010 17,85 35,70
MANTANG
36 4201011 JLN. SINDUBAYA (MATARAM) 2,64 8,08
37 42011 MANTANG - KOPANG 4,09 8,77
38 42012 KOPANG - MASBAGIK 15,17 30,34
39 42013 MASBAGIK - REMPUNG 2,51 5,03
40 42014 REMPUNG - LABUHAN LOMBOK 27,58 55,17
41 42015 LABUHAN LOMBOK - LABUHAN KAYANGAN 3,05 6,11
42 4204211 JLN. SALEH SUNGKAR 2 (MATARAM) 1,59 3,75
43 42016 PL. POTOTANO - SIMPANG NEGARA 10,29 20,57
44 42038 SIMPANG NEGARA - TALIWANG 33,50 70,39
45 42039 TALIWANG - JEREWEH 14,19 28,37
46 42040 JEREWEH - BENETE (PELABUHAN) 12,49 24,99
SIMPANG NEGARA - BTS. KOTA SUMBAWA
47 42017 74,63 149,25
BESAR
48 4201711 JLN. GARUDA (SUMBAWA BESAR) 6,31 15,41
49 4201712 JLN. HASANUDIN (SUMBAWA BESAR) 1,18 2,35
SIMPANG NEGARA/SIMPANG JLN. GARUDA -
50 4201811 9,02 19,29
SERING - SP. TERMINAL
51 42019 JLN. DR. SUTOMO (SP. TERMINAL - PAL IV) 0,65 1,30
52 4201911 JLN. KARTINI (SUMBAWA BESAR) 0,50 0,99
53 4201912 JLN. DR. SUTOMO (SUMBAWA BESAR - PAL IV) 3,57 7,14
54 42020 PAL IV (KM 4.00) - KM 70.00 65,37 130,73
55 42021 KM. 70.00 - BTS. KAB. DOMPU (KM.130. SBW) 60,81 121,62
56 42022 BTS. KAB. DOMPU (KM.130.SBW) - BANGGO 38,07 76,14
57 42023 BANGGO - BTS. KOTA DOMPU 8,39 16,77
58 4202311 JLN. DIPONEGORO/BTS. KOTA (DOMPU) 5,06 10,12
59 4202312 JLN. IMAM BONJOL (DOMPU) 0,64 1,28
60 4202313 JLN. TEUKU UMAR (DOMPU) 4,50 8,99
61 4202314 JLN. HASANUDIN (DOMPU) 1,14 2,27
62 4202315 JLN. SUDIRMAN (DOMPU) 0,34 0,68
63 4202316 JLN. SOEKARNO HATTA (DOMPU) 0,59 1,17
64 4202317 JLN. ACHMAD YANI (DOMPU) 2,57 5,15
65 4202411 JLN. BALIBUNGA - MADAPRAMA (DOMPU) 10,41 20,82
66 4202412 JLN. SYEH MUHAMAD (DOMPU) 3,31 6,62
67 42045 DOMPU - HU'U 34,99 69,98
68 42046 SP. BANGGO - KEMPO 15,89 31,77
69 42047 KEMPO - KESI - HODO 26,61 53,22
70 42048 HODO - DOROPATI 32,27 64,54

61
Nomor Panjang Ruas Panjang Lane
No. Nama Ruas Jalan
Ruas (KM) (KM Lane)

71 42049 DOROPATI - LB. KENANGA 34,10 68,20


72 42024 BTS. KOTA DOMPU - SILA 24,48 48,95
73 42025 SILA - TALABIU 16,63 33,25
74 42026 TALABIU - BTS. KOTA BIMA 15,90 54,00
75 4202611 JLN. SULTAN SALAHUDIN (BIMA) 1,16 4,03
76 4202612 JLN. SULTAN KAHARUDIN (BIMA) 0,65 1,29
77 4202613 JLN. MARTADINATA (BIMA) 1,12 2,25
78 4202711 BIMA - RABA (JL. SOEKARNO HATTA) 5,06 12,31
79 4202811 SONCO TENGGE - KUMBE (BIMA) 7,61 15,23
80 42029 RABA - SAPE (LABUHAN BAJO) 43,96 87,93
81 4202911 JLN. SUTAMI (RABA) 1,62 3,24
TOTAL 937,96 2046,87

62
Lampiran D,

DAFTAR RUAS JALAN LOKASI SURVEI LALU LINTAS


Provinsi:Nusa Tenggara Barat

Nomor Panjang Ruas Panjang Lane


No. Nama Ruas Jalan
Ruas (KM) (KM Lane)

1 42030 KOPANG - BTS. KOTA PRAYA 9,98 19,96


2 4203011 JLN. TGH. LOPAN (PRAYA) 2,50 5,01
3 4203012 JLN. SUDIRMAN (PRAYA) 1,77 7,06
4 42031 PRAYA - SP. PENUNJAK 5,21 20,84
SP. PENUNJAK - TANAH AWU (BANDARA
5 42032 4,47 17,86
INTERNASIONAL LOMBOK)
6 42033 TANAH AWU - SENGKOL 5,03 10,87
7 42034 SENGKOL - KUTA 10,79 25,36
8 42035 GERUNG - KURIPAN 4,82 19,29
9 42036 KURIPAN - SULIN 2,97 11,86
10 42037 SULIN - SP. PENUNJAK 8,38 33,54
11 42041 MATARAM - GERUNG 7,29 57,72
12 42042 AMPENAN - PAMENANG 31,75 63,50
13 42043 PEMENANG - BAYAN 63,54 127,08
14 42044 BAYAN - SEMBALUN BUBUNG 29,98 59,96
15 4200111 JLN. ADI SUCIPTO / AMPENAN - SELAPARANG 3,07 6,68
JLN. ADI SUCIPTO / SELAPARANG - REMBIGA
16 4200211 0,65 1,70
(JLN.SUDIRMAN)
17 4200311 JLN. SUDIRMAN (MATARAM) 2,55 5,10
18 4200312 JLN. JEND. A. YANI (MATARAM) 3,74 14,95
19 4200411 JLN. SALEH SUNGKAR 1 (MATARAM) 0,54 1,07
20 4200412 JLN. ENERGI (MATARAM) 1,46 2,92
21 4200413 JLN. RAYA BANJAR GETAS (MATARAM) 2,06 4,11
22 4200414 JLN. DR. SUJONO (MATARAM) 4,38 17,52
23 4200415 JLN. TM RAIS (MATARAM) 2,10 8,40
24 4200416 JLN. T. ALI BATU (MATARAM) 1,29 5,14
25 4200511 JLN. TEGUH FAISAL (MATARAM) 2,85 10,40
JLN. TGH. SALEH HAMBALI (DASAN CERMIN -
26 4200512 2,44 5,08
BENGKEL)
27 42006 DASAN CERMIN - RUMAK 3,73 7,46
28 42007 RUMAK - BTS. KOTA GERUNG 2,17 4,34
29 4200711 JLN. GATOT SUBROTO 1 (GERUNG) 1,43 3,26
30 4200712 JLN. GATOT SUBROTO 2 (GERUNG) 0,94 1,87
31 42008 BTS. KOTA GERUNG - LEMBAR 6,65 13,51
32 4200811 JLN. A. YANI 1 (GERUNG) 0,93 1,86
33 4200812 JLN. A. YANI 2 (GERUNG) 0,71 2,43

63
Nomor Panjang Ruas Panjang Lane
No. Nama Ruas Jalan
Ruas (KM) (KM Lane)

34 4200911 LINGKAR KOTA GERUNG / JLN. IMAM BONJOL 1,80 3,60


CAKRANEGARA (BTS. KOTA MATARAM) -
35 42010 17,85 35,70
MANTANG
36 4201011 JLN. SINDUBAYA (MATARAM) 2,64 8,08
37 42011 MANTANG - KOPANG 4,09 8,77
38 42012 KOPANG - MASBAGIK 15,17 30,34
39 42013 MASBAGIK - REMPUNG 2,51 5,03
40 42014 REMPUNG - LABUHAN LOMBOK 27,58 55,17
41 42015 LABUHAN LOMBOK - LABUHAN KAYANGAN 3,05 6,11
42 4204211 JLN. SALEH SUNGKAR 2 (MATARAM) 1,59 3,75
43 42016 PL. POTOTANO - SIMPANG NEGARA 10,29 20,57
44 42038 SIMPANG NEGARA - TALIWANG 33,50 70,39
45 42039 TALIWANG - JEREWEH 14,19 28,37
46 42040 JEREWEH - BENETE (PELABUHAN) 12,49 24,99
SIMPANG NEGARA - BTS. KOTA SUMBAWA
47 42017 74,63 149,25
BESAR
48 4201711 JLN. GARUDA (SUMBAWA BESAR) 6,31 15,41
49 4201712 JLN. HASANUDIN (SUMBAWA BESAR) 1,18 2,35
SIMPANG NEGARA/SIMPANG JLN. GARUDA -
50 4201811 9,02 19,29
SERING - SP. TERMINAL
51 42019 JLN. DR. SUTOMO (SP. TERMINAL - PAL IV) 0,65 1,30
52 4201911 JLN. KARTINI (SUMBAWA BESAR) 0,50 0,99
53 4201912 JLN. DR. SUTOMO (SUMBAWA BESAR - PAL IV) 3,57 7,14
54 42020 PAL IV (KM 4.00) - KM 70.00 65,37 130,73
55 42021 KM. 70.00 - BTS. KAB. DOMPU (KM.130. SBW) 60,81 121,62
56 42022 BTS. KAB. DOMPU (KM.130.SBW) - BANGGO 38,07 76,14
57 42023 BANGGO - BTS. KOTA DOMPU 8,39 16,77
58 4202311 JLN. DIPONEGORO/BTS. KOTA (DOMPU) 5,06 10,12
59 4202312 JLN. IMAM BONJOL (DOMPU) 0,64 1,28
60 4202313 JLN. TEUKU UMAR (DOMPU) 4,50 8,99
61 4202314 JLN. HASANUDIN (DOMPU) 1,14 2,27
62 4202315 JLN. SUDIRMAN (DOMPU) 0,34 0,68
63 4202316 JLN. SOEKARNO HATTA (DOMPU) 0,59 1,17
64 4202317 JLN. ACHMAD YANI (DOMPU) 2,57 5,15
65 4202411 JLN. BALIBUNGA - MADAPRAMA (DOMPU) 10,41 20,82
66 4202412 JLN. SYEH MUHAMAD (DOMPU) 3,31 6,62
67 42045 DOMPU - HU'U 34,99 69,98
68 42046 SP. BANGGO - KEMPO 15,89 31,77
69 42047 KEMPO - KESI - HODO 26,61 53,22
70 42048 HODO - DOROPATI 32,27 64,54

64
Nomor Panjang Ruas Panjang Lane
No. Nama Ruas Jalan
Ruas (KM) (KM Lane)

71 42049 DOROPATI - LB. KENANGA 34,10 68,20


72 42024 BTS. KOTA DOMPU - SILA 24,48 48,95
73 42025 SILA - TALABIU 16,63 33,25
74 42026 TALABIU - BTS. KOTA BIMA 15,90 54,00
75 4202611 JLN. SULTAN SALAHUDIN (BIMA) 1,16 4,03
76 4202612 JLN. SULTAN KAHARUDIN (BIMA) 0,65 1,29
77 4202613 JLN. MARTADINATA (BIMA) 1,12 2,25
78 4202711 BIMA - RABA (JL. SOEKARNO HATTA) 5,06 12,31
79 4202811 SONCO TENGGE - KUMBE (BIMA) 7,61 15,23
80 42029 RABA - SAPE (LABUHAN BAJO) 43,96 87,93
81 4202911 JLN. SUTAMI (RABA) 1,62 3,24
TOTAL 937,96 2046,87

65
Lampiran E,

DAFTAR LOKASI SURVEI DETAIL JEMBATAN


Provinsi:Nusa Tenggara Barat

NOMOR
NO. NO RUAS NAMA JEMBATAN LOKASI
JEMBATAN
1 4203000 42.030.001.0 EYAT SEMPARU PULAU LOMBOK
2 4203000 42.030.002.0 IWAN PULAU LOMBOK
3 4203000 42.030.004.0 JURANG JALER PULAU LOMBOK
4 4203000 42.030.003.0 PARUNG PULAU LOMBOK
5 4203100 42.031.001.A URIP A PULAU LOMBOK
6 4203100 42.031.001.B URIP B PULAU LOMBOK
7 4203200 42.032.001.A BATU JAI A PULAU LOMBOK
8 4203200 42.032.001.B BATU JAI B PULAU LOMBOK
9 4203200 42.032.002.A PENUJAK A PULAU LOMBOK
10 4203200 42.032.002.B PENUJAK B PULAU LOMBOK
11 4203300 42.033.001.0 GOBANG PULAU LOMBOK
12 4203400 42.034.004.0 LENGSER PULAU LOMBOK
13 4203400 42.034.001.0 NGELEDEK PULAU LOMBOK
14 4203400 42.034.002.0 PENGGOROK PULAU LOMBOK
15 4203400 42.034.003.0 PEPE PULAU LOMBOK
16 4203500 42.035.001.A KARANG RUMAK A PULAU LOMBOK
17 4203500 42.035.001.B KARANG RUMAK B PULAU LOMBOK
18 4203500 42.035.005.A KARANG TUMBUK A PULAU LOMBOK
19 4203500 42.035.005.B KARANG TUMBUK B PULAU LOMBOK
20 4203500 42.035.003.A KURIPAN A PULAU LOMBOK
21 4203500 42.035.003.B KURIPAN B PULAU LOMBOK
22 4203500 42.035.006.A TL. KR TUMBUK A PULAU LOMBOK
23 4203500 42.035.006.B TL. KR TUMBUK B PULAU LOMBOK
24 4203500 42.035.004.A TL. KURIPAN A PULAU LOMBOK
25 4203500 42.035.004.B TL. KURIPAN B PULAU LOMBOK
26 4203500 42.035.002.A TL. RUMAK A PULAU LOMBOK
27 4203500 42.035.002.B TL. RUMAK B PULAU LOMBOK
28 4203600 42.036.001.A KARANG SULIN A PULAU LOMBOK
29 4203600 42.036.001.B KARANG SULIN B PULAU LOMBOK

66
NOMOR
NO. NO RUAS NAMA JEMBATAN LOKASI
JEMBATAN
30 4203700 42.037.002.A DAREK A PULAU LOMBOK
31 4203700 42.037.002.B DAREK B PULAU LOMBOK
32 4203700 42.037.001.8 DAREK I PULAU LOMBOK
33 4203700 42.037.001.B ONGGE B PULAU LOMBOK
34 4204100 42.041.007.A BANYU MULEK 1A PULAU LOMBOK
35 4204100 42.041.007.B BANYU MULEK 1B PULAU LOMBOK
36 4204100 42.041.004.A BANYU MULEK 2A PULAU LOMBOK
37 4204100 42.041.004.B BANYU MULEK 2B PULAU LOMBOK
38 4204100 42.041.002.A BANYU MULEK 3A PULAU LOMBOK
39 4204100 42.041.002.B BANYU MULEK 3B PULAU LOMBOK
40 4204100 42.041.005.0 UNDER PASS 3 PULAU LOMBOK
41 4204100 42.041.006.0 UNDER PASS 4 PULAU LOMBOK
42 4204100 42.041.001.0 UNDER PASS I PULAU LOMBOK
43 4204100 42.041.003.0 UNDER PASS II PULAU LOMBOK
44 4203012 42.030.102.0.12 BATU BUI PULAU LOMBOK
45 4203012 42.030.101.A.12 KOKOK DESA A PULAU LOMBOK
46 4203012 42.030.101.B.12 KOKOK DESA B PULAU LOMBOK
47 4203012 42.030.100.A.12 SURABAYA A PULAU LOMBOK
48 4203012 42.030.100.B.12 SURABAYA B PULAU LOMBOK
49 4204200 42.042.005.0 BATU BOLONG PULAU LOMBOK
50 4204200 42.042.003.0 BATU LAYAR PULAU LOMBOK
51 4204200 42.042.004.0 DUDUK PULAU LOMBOK
52 4204200 42.042.008.0 KERANDANGAN PULAU LOMBOK
53 4204200 42.042.011.0 LENDANG LUAR PULAU LOMBOK
54 4204200 42.042.013.0 MALIMBO PULAU LOMBOK
55 4204200 42.042.010.0 MANGKOK LEPANG PULAU LOMBOK
56 4204200 42.042.009.0 MANGSIT PULAU LOMBOK
57 4204200 42.042.014.0 NIPAH PULAU LOMBOK
58 4204200 42.042.015.0 PANDANAN PULAU LOMBOK
59 4204200 42.042.001.0 SANDIK PULAU LOMBOK
60 4204200 42.042.006.0 SENGGIGI I PULAU LOMBOK
61 4204200 42.042.007.0 SENGGIGI II PULAU LOMBOK
62 4204200 42.042.012.0 SETANGGI PULAU LOMBOK

67
NOMOR
NO. NO RUAS NAMA JEMBATAN LOKASI
JEMBATAN
63 4204200 42.042.002.0 TANAH EMBET PULAU LOMBOK
64 4204200 42.042.016.0 TELUK BOROK PULAU LOMBOK
65 4204200 42.042.018.0 TELUK KODOK PULAU LOMBOK
66 4204200 42.042.019.0 TELUK KOMBAL PULAU LOMBOK
67 4204200 42.042.017.0 TELUK NARA PULAU LOMBOK
68 4204300 42.043.052.0 AKAR-AKAR PULAU LOMBOK
69 4204300 42.043.041.0 AMOR - AMOR II PULAU LOMBOK
70 4204300 42.043.040.0 AMOR-AMOR I PULAU LOMBOK
71 4204300 42.043.078.0 BARUNG BIRAK PULAU LOMBOK
72 4204300 42.043.068.0 BAYANSEPIT I PULAU LOMBOK
73 4204300 42.043.001.0 CUPEK I PULAU LOMBOK
74 4204300 42.043.002.0 CUPEK II PULAU LOMBOK
75 4204300 42.043.059.0 DS. KEREPUK I PULAU LOMBOK
76 4204300 42.043.055.0 EMBAR-EMBAR A PULAU LOMBOK
77 4204300 42.043.049.0 EMBULAN AIR PULAU LOMBOK
78 4204300 42.043.076.0 GRENENG PULAU LOMBOK
79 4204300 42.043.011.0 KALI ORONG PULAU LOMBOK
80 4204300 42.043.045.0 KALI PADET PULAU LOMBOK
81 4204300 42.043.075.0 KOKAR AKARLESONG PULAU LOMBOK
82 4204300 42.043.062.0 KOKOK KOANGAN PULAU LOMBOK
83 4204300 42.043.060.0 KOKOK KONDANG PULAU LOMBOK
84 4204300 42.043.083.0 KOKOK PUTIK PULAU LOMBOK
85 4204300 42.043.009.0 KOKOK SEGARA PULAU LOMBOK
86 4204300 42.043.019.0 KOLOH BAGIK DANDAK PULAU LOMBOK
87 4204300 42.043.069.0 KOLOH BIKOK PULAU LOMBOK
88 4204300 42.043.079.0 KOLOH DANGER PULAU LOMBOK
89 4204300 42.043.080.0 KOLOH GELUMPANG PULAU LOMBOK
90 4204300 42.043.077.0 KOLOH GERENENG I PULAU LOMBOK
91 4204300 42.043.030.0 KOLOH JUGIL PULAU LOMBOK
92 4204300 42.043.071.0 KOLOH PEJAGALAN PULAU LOMBOK
93 4204300 42.043.027.0 KOLOH PENGGOLONG PULAU LOMBOK
94 4204300 42.043.058.0 KOLOH PERSANI PULAU LOMBOK
95 4204300 42.043.056.0 KOLOH PETANTANG PULAU LOMBOK

68
NOMOR
NO. NO RUAS NAMA JEMBATAN LOKASI
JEMBATAN
96 4204300 42.043.063.0 LD. MAMBEN I PULAU LOMBOK
97 4204300 42.043.064.0 LD. MAMBEN II PULAU LOMBOK
98 4204300 42.043.065.0 LD. MAMBEN III PULAU LOMBOK
99 4204300 42.043.017.0 LEMPENGE I PULAU LOMBOK
100 4204300 42.043.018.0 LEMPENGE II PULAU LOMBOK
101 4204300 42.043.022.0 LENDANG JARAK PULAU LOMBOK
102 4204300 42.043.021.0 LENDANG PUNTIK PULAU LOMBOK
103 4204300 42.043.020.0 LENDANG REDUI PULAU LOMBOK
104 4204300 42.043.057.0 LOANG LANDAK PULAU LOMBOK
105 4204300 42.043.023.0 LOKEK MALINGREMPEK PULAU LOMBOK
106 4204300 42.043.015.0 LOKOK GITAK PULAU LOMBOK
107 4204300 42.043.051.0 LOKOK LEBAK PULAU LOMBOK
108 4204300 42.043.038.0 LOKOK LEBARI PULAU LOMBOK
109 4204300 42.043.053.0 LOKOK LENGKUKUN PULAU LOMBOK
110 4204300 42.043.067.0 LOKOK MONTOR PULAU LOMBOK
111 4204300 42.043.050.0 LOKOK MUMBUL PULAU LOMBOK
112 4204300 42.043.066.0 LOKOK PASIRAN PULAU LOMBOK
113 4204300 42.043.047.0 LOKOK PRIA PULAU LOMBOK
114 4204300 42.043.037.0 LOKOK RANGAN PULAU LOMBOK
115 4204300 42.043.048.0 LOKOK REBAN PULAU LOMBOK
116 4204300 42.043.016.0 LOKOK RENGKONG PULAU LOMBOK
117 4204300 42.043.061.0 LOKOK SEPET PULAU LOMBOK
118 4204300 42.043.073.0 LOLOAN I PULAU LOMBOK
119 4204300 42.043.074.0 LOLOAN II PULAU LOMBOK
120 4204300 42.043.024.0 LUK I PULAU LOMBOK
121 4204300 42.043.025.0 LUK II PULAU LOMBOK
122 4204300 42.043.081.0 NAWAN PULAU LOMBOK
123 4204300 42.043.032.0 OLOH MATE PULAU LOMBOK
124 4204300 42.043.033.4 OLOH MATE II PULAU LOMBOK
125 4204300 42.043.046.0 PANGGUNG PULAU LOMBOK
126 4204300 42.043.031.0 PIKO PULAU LOMBOK
127 4204300 42.043.082.0 SAMBI ELEN I PULAU LOMBOK
128 4204300 42.043.034.0 SEGUNDI I PULAU LOMBOK

69
NOMOR
NO. NO RUAS NAMA JEMBATAN LOKASI
JEMBATAN
129 4204300 42.043.035.0 SEGUNDI II PULAU LOMBOK
130 4204300 42.043.070.0 SEPIT II PULAU LOMBOK
131 4204300 42.043.033.0 SIDUTAN PULAU LOMBOK
132 4204300 42.043.006.0 SOKONG A PULAU LOMBOK
133 4204300 42.043.044.0 TAMPES PULAU LOMBOK
134 4204300 42.043.072.0 TANAK LILIN PULAU LOMBOK
135 4204300 42.043.007.0 TANJUNG PULAU LOMBOK
136 4204300 42.043.007.4 TANJUNG II PULAU LOMBOK
137 4204300 42.043.003.0 TEMBOBOR PULAU LOMBOK
138 4204300 42.043.039.0 TL. AMOR PULAU LOMBOK
139 4204300 42.043.029.0 TL. BANTENAN PULAU LOMBOK
140 4204300 42.043.008.0 TL. BEBENGAN PULAU LOMBOK
141 4204300 42.043.012.0 TL. BUANGAN PULAU LOMBOK
142 4204300 42.043.026.0 TL. CEMPLUNG PULAU LOMBOK
143 4204300 42.043.054.0 TL. EMBAR-EMBAR PULAU LOMBOK
144 4204300 42.043.042.0 TL. GELUMPANG PULAU LOMBOK
145 4204300 42.043.013.0 TL. GONDANG PULAU LOMBOK
146 4204300 42.043.043.0 TL. JATI PULAU LOMBOK
147 4204300 42.043.014.0 TL. KARANG ANYAR PULAU LOMBOK
148 4204300 42.043.010.0 TL. KARANG KATES PULAU LOMBOK
149 4204300 42.043.028.0 TL. LENDANG NYIUH PULAU LOMBOK
150 4204300 42.043.036.0 TL. RANGAN PULAU LOMBOK
151 4204300 42.043.004.0 TL. TELUK DALAM PULAU LOMBOK
152 4204300 42.043.005.0 TL. TELUK DALAM KEREN PULAU LOMBOK
153 4204400 42.044.005.0 LANTE PULAU LOMBOK
154 4204400 42.044.002.0 LONGKEN PULAU LOMBOK
155 4204400 42.044.004.0 OLOR GEDANG PULAU LOMBOK
156 4204400 42.044.012.0 PESUGULAN II PULAU LOMBOK
157 4204400 42.044.007.0 RINJANI I PULAU LOMBOK
158 4204400 42.044.008.0 RINJANI II PULAU LOMBOK
159 4204400 42.044.001.0 SAJANG PULAU LOMBOK
160 4204400 42.044.009.0 SEMBALUN I PULAU LOMBOK
161 4204400 42.044.010.0 SEMBALUN II PULAU LOMBOK

70
NOMOR
NO. NO RUAS NAMA JEMBATAN LOKASI
JEMBATAN
162 4204400 42.044.011.0 SEMBALUN III PULAU LOMBOK
163 4204400 42.044.003.0 TL. LONGKEN PULAU LOMBOK
164 4204400 42.044.006.0 UNAR PULAU LOMBOK
165 4200600 42.006.004.0 KALI BABAK PULAU LOMBOK
166 4200600 42.006.003.0 LABU API PULAU LOMBOK
167 4200600 42.006.002.0 TELABAH KOTOR PULAU LOMBOK
168 4200600 42.006.001.0 TELABAH TENGAH PULAU LOMBOK
169 4200700 42.007.006.0 BELEKAMENDAGI PULAU LOMBOK
170 4200700 42.007.005.0 BILA TEPONG PULAU LOMBOK
171 4200700 42.007.003.0 LAPAN JANJI I PULAU LOMBOK
172 4200700 42.007.004.0 LAPAN JANJI II PULAU LOMBOK
173 4200700 42.007.001.0 RUMAK I PULAU LOMBOK
174 4200700 42.007.002.0 RUMAK II PULAU LOMBOK
175 4200800 42.008.001.6 BAKONG PULAU LOMBOK
176 4200800 42.008.002.0 BREMI PULAU LOMBOK
177 4200800 42.008.001.0 KETIRI PULAU LOMBOK
178 4201000 42.010.006.0 DARMASABA PULAU LOMBOK
179 4201000 42.010.001.4 DASAN TERENG PULAU LOMBOK
180 4201000 42.010.007.0 EYAT KERU PULAU LOMBOK
181 4201000 42.010.009.0 JURANG SATE PULAU LOMBOK
182 4201000 42.010.010.0 KALI LENEK PULAU LOMBOK
183 4201000 42.010.001.0 KALI PETUNG PULAU LOMBOK
184 4201000 42.010.005.0 KALI SELAT PULAU LOMBOK
185 4201000 42.010.002.0 KEMBAR PULAU LOMBOK
186 4201000 42.010.008.0 PEMEPEK PULAU LOMBOK
187 4201000 42.010.003.0 TANAK TEPONG A PULAU LOMBOK
188 4201000 42.010.004.0 TANAK TEPONG B PULAU LOMBOK
189 4201100 42.011.003.A AIK GERING A PULAU LOMBOK
190 4201100 42.011.003.B AIK GERING B PULAU LOMBOK
191 4201100 42.011.004.0 KOPANG I PULAU LOMBOK
192 4201100 42.011.001.0 MANTANG I PULAU LOMBOK
193 4201100 42.011.002.0 MANTANG II PULAU LOMBOK
194 4201200 42.012.007.0 KERMIT PULAU LOMBOK

71
NOMOR
NO. NO RUAS NAMA JEMBATAN LOKASI
JEMBATAN
195 4201200 42.012.001.0 KOPANG II PULAU LOMBOK
196 4201200 42.012.008.0 MONTONG SIU PULAU LOMBOK
197 4201200 42.012.015.0 PAOK MONTONG PULAU LOMBOK
198 4201200 42.012.006.0 PRAHU BANYAR PULAU LOMBOK
199 4201200 42.012.004.0 RARANG I PULAU LOMBOK
200 4201200 42.012.005.0 RARANG II PULAU LOMBOK
201 4201200 42.012.014.0 REBAN BEMBEK PULAU LOMBOK
202 4201200 42.012.002.0 RENGGUNG I PULAU LOMBOK
203 4201200 42.012.003.0 RENGGUNG II PULAU LOMBOK
204 4201200 42.012.010.0 SIKUR PULAU LOMBOK
205 4201200 42.012.012.0 TERENG BENGKOK PULAU LOMBOK
206 4201200 42.012.016.0 TL.BAHRU PULAU LOMBOK
207 4201200 42.012.009.0 TL.PANCOR PULAU LOMBOK
208 4201200 42.012.013.0 TL.PUNIK PULAU LOMBOK
209 4201200 42.012.011.0 TL.SEKOMAK PULAU LOMBOK
210 4201300 42.013.003.0 AIK AMBUNG PULAU LOMBOK
211 4201300 42.013.002.0 PUNGKANG PULAU LOMBOK
212 4201300 42.013.001.0 REBAN RUGAH PULAU LOMBOK
213 4201400 42.014.012.0 AIKMEL PULAU LOMBOK
214 4201400 42.014.002.0 BELIMBING PULAU LOMBOK
215 4201400 42.014.021.0 BRANG BANTUN PULAU LOMBOK
216 4201400 42.014.014.0 DS.BEMBEKAIK ARE PULAU LOMBOK
217 4201400 42.014.019.0 EYAT KERU PULAU LOMBOK
218 4201400 42.014.003.0 GAPUK I PULAU LOMBOK
219 4201400 42.014.004.0 GAPUK II PULAU LOMBOK
220 4201400 42.014.005.0 GAPUK III PULAU LOMBOK
221 4201400 42.014.018.0 KAWOR LALANG PULAU LOMBOK
222 4201400 42.014.023.0 KESAMBIK PULAU LOMBOK
223 4201400 42.014.020.0 KOKOK DESA PULAU LOMBOK
224 4201400 42.014.007.0 LENEK IGELUMPANG PULAU LOMBOK
225 4201400 42.014.008.0 LENEK II PULAU LOMBOK
226 4201400 42.014.009.0 NYIURBAYA PULAU LOMBOK
227 4201400 42.014.022.0 PETARIK PULAU LOMBOK

72
NOMOR
NO. NO RUAS NAMA JEMBATAN LOKASI
JEMBATAN
228 4201400 42.014.011.0 PUNGKANG PULAU LOMBOK
229 4201400 42.014.010.0 REBAN BULUK PULAU LOMBOK
230 4201400 42.014.006.0 SORDANG PULAU LOMBOK
231 4201400 42.014.015.0 TANGGEK PULAU LOMBOK
232 4201400 42.014.016.0 TANGGEK II PULAU LOMBOK
233 4201400 42.014.013.0 TELABAH PANCOR PULAU LOMBOK
234 4201400 42.014.017.0 TERUTUK PULAU LOMBOK
235 4201400 42.014.001.0 TL REMPUNG PULAU LOMBOK
236 4200812 42.008.100.A.12 DODOKAN A PULAU LOMBOK
237 4200812 42.008.100.B.12 DODOKAN B PULAU LOMBOK
238 4201600 42.016.001.0 TANOI PULAU SUMBAWA
239 4201600 42.016.002.0 T A N O II PULAU SUMBAWA
240 4203800 42.038.010.0 BR.TALIWANG PULAU SUMBAWA
241 4203800 42.038.007.0 BRANG DOYAT PULAU SUMBAWA
242 4203800 42.038.002.0 KOKAR ATAK PULAU SUMBAWA
243 4203800 42.038.008.0 KOKAR DOYAT PULAU SUMBAWA
244 4203800 42.038.004.0 KOKAR KEMBAR I PULAU SUMBAWA
245 4203800 42.038.005.0 KOKAR KEMBAR II PULAU SUMBAWA
246 4203800 42.038.009.0 KOKAR LEPIT PULAU SUMBAWA
247 4203800 42.038.001.0 KOKAR LIAN PULAU SUMBAWA
248 4203800 42.038.006.0 KOKAR SENAYAN PULAU SUMBAWA
249 4203800 42.038.003.0 TANAH LEKAT PULAU SUMBAWA
250 4203800 42.038.008.1 UJUNG RAMUSU PULAU SUMBAWA
251 4203900 42.039.002.0 BERTONG I PULAU SUMBAWA
252 4203900 42.039.003.0 BERTONG II PULAU SUMBAWA
253 4203900 42.039.006.0 BRANG GOA (LR.IV ) PULAU SUMBAWA
254 4203900 42.039.004.0 LALAR I PULAU SUMBAWA
255 4203900 42.039.005.0 LALAR II PULAU SUMBAWA
256 4203900 42.039.001.0 TELAGA BARU PULAU SUMBAWA
257 4204000 42.040.003.0 BENETE I PULAU SUMBAWA
258 4204000 42.040.004.0 BENETE II PULAU SUMBAWA
259 4204000 42.040.002.0 BRANG KODE PULAU SUMBAWA
260 4204000 42.040.001.0 JEREWEH PULAU SUMBAWA

73
NOMOR
NO. NO RUAS NAMA JEMBATAN LOKASI
JEMBATAN
261 4201700 42.017.039.0 AIK JATI PULAU SUMBAWA
262 4201700 42.017.001.0 BADAS PULAU SUMBAWA
263 4201700 42.017.007.0 BERMANG PULAU SUMBAWA
264 4201700 42.017.021.0 BRANG BERU PULAU SUMBAWA
265 4201700 42.017.036.0 BRANG LEKONG PULAU SUMBAWA
266 4201700 42.017.022.0 BRANG LOKA PULAU SUMBAWA
267 4201700 42.017.006.0 BRANG LUK PULAU SUMBAWA
268 4201700 42.017.037.0 BRANG MAPIN PULAU SUMBAWA
269 4201700 42.017.034.0 BRANG ODE PULAU SUMBAWA
270 4201700 42.017.032.0 BRANG PASAR PULAU SUMBAWA
271 4201700 42.017.033.0 BRANG REA PULAU SUMBAWA
272 4201700 42.017.010.A BRANG RHEE A (TDK DIPAKAI PULAU SUMBAWA
273 4201700 42.017.010.B BRANG RHEE B PULAU SUMBAWA
274 4201700 42.017.015.0 BRANG SEMONTE PULAU SUMBAWA
275 4201700 42.017.016.A BRANG UTAN A(TDK DIPAKAI) PULAU SUMBAWA
276 4201700 42.017.016.B BRANG UTAN B PULAU SUMBAWA
277 4201700 42.017.013.0 DALAP PULAU SUMBAWA
278 4201700 42.017.002.0 EMPAN PULAU SUMBAWA
279 4201700 42.017.035.0 GONTAR PULAU SUMBAWA
280 4201700 42.017.003.0 KANAR I PULAU SUMBAWA
281 4201700 42.017.004.0 KANAR II PULAU SUMBAWA
282 4201700 42.017.005.0 KANAR III PULAU SUMBAWA
283 4201700 42.017.038.0 KETUJIR PULAU SUMBAWA
284 4201700 42.017.014.A KOKAR BURUK A PULAU SUMBAWA
285 4201700 42.017.014.B KOKAR BURUK B PULAU SUMBAWA
286 4201700 42.017.019.0 KOKAR LEPO PULAU SUMBAWA
287 4201700 42.017.031.0 KOKAR MATAGANA PULAU SUMBAWA
288 4201700 42.017.011.0 KOKAR MENINI PULAU SUMBAWA
289 4201700 42.017.012.0 KOKAR MENO PULAU SUMBAWA
290 4201700 42.017.020.0 KOKAR PENYEGAR PULAU SUMBAWA
291 4201700 42.017.030.0 KOKAR PUMPUNG PULAU SUMBAWA
292 4201700 42.017.018.0 KOKAR TENONG PULAU SUMBAWA
293 4201700 42.017.029.0 KRAMAT PULAU SUMBAWA

74
NOMOR
NO. NO RUAS NAMA JEMBATAN LOKASI
JEMBATAN
294 4201700 42.017.025.0 LAPAN AJI I PULAU SUMBAWA
295 4201700 42.017.026.0 LAPAN AJI II PULAU SUMBAWA
296 4201700 42.017.017.0 LAPAN REA PULAU SUMBAWA
297 4201700 42.017.024.0 PERENANG PULAU SUMBAWA
298 4201700 42.017.009.0 POTO PEDU PULAU SUMBAWA
299 4201700 42.017.023.0 PR0POK PULAU SUMBAWA
300 4201700 42.017.008.0 SEGARA PULAU SUMBAWA
301 4201700 42.017.027.0 TARUSA I PULAU SUMBAWA
302 4201700 42.017.028.0 TERUSA II PULAU SUMBAWA
303 4201711 42.017.103.0.11 BRANG BANGKONG PULAU SUMBAWA
304 4201711 42.017.102.A.11 BRANG PEMULUNG A PULAU SUMBAWA
305 4201711 42.017.102.B.11 BRANG PEMULUNG B PULAU SUMBAWA
306 4201711 42.017.101.0.11 LABUAN SUMBAWA PULAU SUMBAWA
307 4201711 42.017.100.0.11 PELEMPIT PULAU SUMBAWA
308 4201811 42.018.003.0.11 JOROK I PULAU SUMBAWA
309 4201811 42.018.004.0.11 JOROK II PULAU SUMBAWA
310 4201811 42.018.007.0.11 KARANG DIMA PULAU SUMBAWA
311 4201811 42.018.001.0.11 PUNGKA I PULAU SUMBAWA
312 4201811 42.018.002.0.11 PUNGKA II PULAU SUMBAWA
313 4201811 42.018.005.0.11 SERING I PULAU SUMBAWA
314 4201811 42.018.006.0.11 SERING II PULAU SUMBAWA
315 4202000 42.020.002.0 AIK JATI PULAU SUMBAWA
316 4202000 42.020.003.A AIK PUNTUK A PULAU SUMBAWA
317 4202000 42.020.003.B AIK PUNTUK B PULAU SUMBAWA
318 4202000 42.020.013.0 BANGKOANG PULAU SUMBAWA
319 4202000 42.020.025.0 BRANG KLANUNG PULAU SUMBAWA
320 4202000 42.020.022.0 BRANG KOLONG PULAU SUMBAWA
321 4202000 42.020.009.0 BRANG LAPE PULAU SUMBAWA
322 4202000 42.020.006.0 BRANG LOPOK PULAU SUMBAWA
323 4202000 42.020.031.0 BRANG PLAMPANG I PULAU SUMBAWA
324 4202000 42.020.032.0 BRANG PLAMPANG II PULAU SUMBAWA
325 4202000 42.020.030.0 BRANG SEMAN PULAU SUMBAWA
326 4202000 42.020.019.0 BRANG SIMU PULAU SUMBAWA

75
NOMOR
NO. NO RUAS NAMA JEMBATAN LOKASI
JEMBATAN
327 4202000 42.020.007.0 HIJRAH I PULAU SUMBAWA
328 4202000 42.020.008.0 HIJRAH II PULAU SUMBAWA
329 4202000 42.020.026.0 JOMPONG I PULAU SUMBAWA
330 4202000 42.020.027.0 JOMPONG II PULAU SUMBAWA
331 4202000 42.020.011.0 KOKAR INIL I PULAU SUMBAWA
332 4202000 42.020.012.0 KOKAR INIL II PULAU SUMBAWA
333 4202000 42.020.020.0 MARONGGE I PULAU SUMBAWA
334 4202000 42.020.021.0 MARONGGE II PULAU SUMBAWA
335 4202000 42.020.023.0 MUIR I PULAU SUMBAWA
336 4202000 42.020.024.0 MUIR II PULAU SUMBAWA
337 4202000 42.020.004.A NEMONYONG A PULAU SUMBAWA
338 4202000 42.020.004.B NEMONYONG B PULAU SUMBAWA
339 4202000 42.020.016.0 PEMASAR I PULAU SUMBAWA
340 4202000 42.020.017.0 PEMASAR II PULAU SUMBAWA
341 4202000 42.020.018.0 PEMASAR III PULAU SUMBAWA
342 4202000 42.020.005.0 PENEMUNG PULAU SUMBAWA
343 4202000 42.020.033.0 PRODE I PULAU SUMBAWA
344 4202000 42.020.034.0 PRODE II PULAU SUMBAWA
345 4202000 42.020.035.0 PRODE III PULAU SUMBAWA
346 4202000 42.020.010.0 PUMPUNG PULAU SUMBAWA
347 4202000 42.020.028.0 SEJARI I PULAU SUMBAWA
348 4202000 42.020.029.0 SEJARI II PULAU SUMBAWA
349 4202000 42.020.036.0 SEMPROK PULAU SUMBAWA
350 4202000 42.020.037.0 SEPAYUNG I PULAU SUMBAWA
351 4202000 42.020.001.0 SRADING PULAU SUMBAWA
352 4202000 42.020.015.0 TRUNTUM PULAU SUMBAWA
353 4202000 42.020.014.0 UMA BALONG PULAU SUMBAWA
354 4202100 42.021.014.0 BONTO PULAU SUMBAWA
355 4202100 42.021.004.0 BAKO I PULAU SUMBAWA
356 4202100 42.021.004.1 BAKO II PULAU SUMBAWA
357 4202100 42.021.029.0 BAKO MATE I PULAU SUMBAWA
358 4202100 42.021.030.0 BAKO MATE II PULAU SUMBAWA
359 4202100 42.021.031.0 BAKO RANCA I PULAU SUMBAWA

76
NOMOR
NO. NO RUAS NAMA JEMBATAN LOKASI
JEMBATAN
360 4202100 42.021.032.0 BAKO RANCA II PULAU SUMBAWA
361 4202100 42.021.033.0 BAKO RANCA III PULAU SUMBAWA
362 4202100 42.021.027.0 BAKO ROMO ISORI KUE PULAU SUMBAWA
363 4202100 42.021.028.0 BAKU ROMO II PULAU SUMBAWA
364 4202100 42.021.010.0 BRANG BOAL PULAU SUMBAWA
365 4202100 42.021.024.0 BRANG DANGO PULAU SUMBAWA
366 4202100 42.021.008.0 BRANG GAPIT PULAU SUMBAWA
367 4202100 42.021.007.0 BRANG PENGAT PULAU SUMBAWA
368 4202100 42.021.009.0 BRANG SEMAMPAS PULAU SUMBAWA
369 4202100 42.021.002.0 DUNGGA I PULAU SUMBAWA
370 4202100 42.021.003.0 DUNGGA II PULAU SUMBAWA
371 4202100 42.021.012.0 EMPANG PULAU SUMBAWA
372 4202100 42.021.015.A JAMBU A PULAU SUMBAWA
373 4202100 42.021.015.B JAMBU B PULAU SUMBAWA
374 4202100 42.021.017.0 JEMPLUNG I PULAU SUMBAWA
375 4202100 42.021.018.0 JEMPLUNG II PULAU SUMBAWA
376 4202100 42.021.034.0 KARUNGGU I PULAU SUMBAWA
377 4202100 42.021.035.0 KARUNGGU II PULAU SUMBAWA
378 4202100 42.021.036.0 KARUNGGU III PULAU SUMBAWA
379 4202100 42.021.020.0 KEBO KERONG PULAU SUMBAWA
380 4202100 42.021.013.0 KESAMING PULAU SUMBAWA
381 4202100 42.021.021.0 KUNIL I PULAU SUMBAWA
382 4202100 42.021.022.0 KUNIL II PULAU SUMBAWA
383 4202100 42.021.019.0 LABU RANGGO PULAU SUMBAWA
384 4202100 42.021.011.0 LAMENTA PULAU SUMBAWA
385 4202100 42.021.016.0 MAMAK PULAU SUMBAWA
386 4202100 42.021.006.0 NANGA REAK PULAU SUMBAWA
387 4202100 42.021.005.0 PANDAK TALAS PULAU SUMBAWA
388 4202100 42.021.023.0 PIDANG PULAU SUMBAWA
389 4202100 42.021.025.0 REBONG I PULAU SUMBAWA
390 4202100 42.021.026.0 REBONG II PULAU SUMBAWA
391 4202100 42.021.001.0 SEPAYUNG II PULAU SUMBAWA
392 4202200 42.022.011.0 ANGCUNI I PULAU SUMBAWA

77
NOMOR
NO. NO RUAS NAMA JEMBATAN LOKASI
JEMBATAN
393 4202200 42.022.012.0 ANGCUNI II PULAU SUMBAWA
394 4202200 42.022.013.0 ANGCUNI III PULAU SUMBAWA
395 4202200 42.022.014.0 ANGCUNI IV PULAU SUMBAWA
396 4202200 42.022.015.0 ANGCUNI V PULAU SUMBAWA
397 4202200 42.022.016.0 ANGCUNI VI PULAU SUMBAWA
398 4202200 42.022.004.0 KANTU ALA PULAU SUMBAWA
399 4202200 42.022.017.0 KOWANGKO PULAU SUMBAWA
400 4202200 42.022.009.0 LARA I PULAU SUMBAWA
401 4202200 42.022.010.0 LARA II PULAU SUMBAWA
402 4202200 42.022.008.0 NANGA KEMPO PULAU SUMBAWA
403 4202200 42.022.005.0 NANGA TOMPU PULAU SUMBAWA
404 4202200 42.022.007.0 NAPA BESAR PULAU SUMBAWA
405 4202200 42.022.006.0 NAPA KECIL PULAU SUMBAWA
406 4202200 42.022.018.0 POLI PULAU SUMBAWA
407 4202200 42.022.002.0 SORI DEI I PULAU SUMBAWA
408 4202200 42.022.003.0 SORI DEI II PULAU SUMBAWA
409 4202200 42.022.019.0 SORI KUE PULAU SUMBAWA
410 4202200 42.022.020.0 SORI KUE II PULAU SUMBAWA
411 4202200 42.022.001.0 SORI MEE PULAU SUMBAWA
412 4202200 42.022.021.0 SORI WALA PULAU SUMBAWA
413 4202300 42.023.002.0 BARA I PULAU SUMBAWA
414 4202300 42.023.003.0 BARA II PULAU SUMBAWA
415 4202300 42.023.007.0 KAMPAJA PULAU SUMBAWA
416 4202300 42.023.004.0 SORI BUNA PULAU SUMBAWA
417 4202300 42.023.006.0 SORI JATI PULAU SUMBAWA
418 4202300 42.023.001.0 SORI NOWA PULAU SUMBAWA
419 4202300 42.023.005.0 SORI SABA PULAU SUMBAWA
420 4202300 42.023.008.0 SORI UTU PULAU SUMBAWA
421 4204500 42.045.019.0 ADU I PULAU SUMBAWA
422 4204500 42.045.020.0 ADU II PULAU SUMBAWA
423 4204500 42.045.021.0 ADU III PULAU SUMBAWA
424 4204500 42.045.027.0 DAHA I PULAU SUMBAWA
425 4204500 42.045.028.0 DAHA II PULAU SUMBAWA

78
NOMOR
NO. NO RUAS NAMA JEMBATAN LOKASI
JEMBATAN
426 4204500 42.045.032.0 HUU I PULAU SUMBAWA
427 4204500 42.045.002.0 KAREKE I PULAU SUMBAWA
428 4204500 42.045.003.0 KAREKE II PULAU SUMBAWA
429 4204500 42.045.001.0 LAJU PULAU SUMBAWA
430 4204500 42.045.026.0 LAPOCU PULAU SUMBAWA
431 4204500 42.045.005.0 LEPADI I PULAU SUMBAWA
432 4204500 42.045.006.0 LEPADI II PULAU SUMBAWA
433 4204500 42.045.029.0 MADAWA I PULAU SUMBAWA
434 4204500 42.045.030.0 MADAWA II PULAU SUMBAWA
435 4204500 42.045.031.0 NANGASIA PULAU SUMBAWA
436 4204500 42.045.022.0 PANDA I PULAU SUMBAWA
437 4204500 42.045.023.0 PANDA II PULAU SUMBAWA
438 4204500 42.045.024.0 PANDA III PULAU SUMBAWA
439 4204500 42.045.018.0 POO PULAU SUMBAWA
440 4204500 42.045.008.0 RANGGO I PULAU SUMBAWA
441 4204500 42.045.009.0 RANGGO II PULAU SUMBAWA
442 4204500 42.045.025.0 SAWE PULAU SUMBAWA
443 4204500 42.045.014.0 SORI DEPA I PULAU SUMBAWA
444 4204500 42.045.015.0 SORI DEPA II PULAU SUMBAWA
445 4204500 42.045.016.0 SORI DEPA III PULAU SUMBAWA
446 4204500 42.045.017.0 SORI DEPA IV PULAU SUMBAWA
447 4204500 42.045.012.0 SORI KEHE PULAU SUMBAWA
448 4204500 42.045.011.0 SORI NARI PULAU SUMBAWA
449 4204500 42.045.010.0 SORI RADE PULAU SUMBAWA
450 4204500 42.045.013.0 SORI TEMBA PULAU SUMBAWA
451 4204500 42.045.004.0 SORI WERA PULAU SUMBAWA
452 4204500 42.045.007.0 WADU NAE PULAU SUMBAWA
453 4202312 42.023.013.0.12 RASA NAE PULAU SUMBAWA
454 4202313 42.023.010.0.13 GINTE PULAU SUMBAWA
455 4202313 42.023.011.0.13 KANDAI DUA PULAU SUMBAWA
456 4202313 42.023.012.0.13 RASANGGARO PULAU SUMBAWA
457 4202314 42.023.009.0.14 SIMPASAI PULAU SUMBAWA
458 4202411 42.024.103.0.11 BALIBUNGA I PULAU SUMBAWA

79
NOMOR
NO. NO RUAS NAMA JEMBATAN LOKASI
JEMBATAN
459 4202411 42.024.104.0.11 BALIBUNGA II PULAU SUMBAWA
460 4202412 42.024.102.0.12 MADA PAKUTERMINAL PULAU SUMBAWA
461 4202412 42.024.101.0.12 SAWETE IISORI LAN PULAU SUMBAWA
462 4202412 42.024.100.0.12 SAWETE ISORI SILO PULAU SUMBAWA
463 4204600 42.046.001.0 KEMPO PULAU SUMBAWA
464 4204600 42.046.004.0 SORI MPARA I PULAU SUMBAWA
465 4204600 42.046.005.0 SORI MPARA II PULAU SUMBAWA
466 4204600 42.046.002.0 SORO I PULAU SUMBAWA
467 4204600 42.046.003.0 SORO II PULAU SUMBAWA
468 4204700 42.047.004.0 DIWU KOLO PULAU SUMBAWA
469 4204700 42.047.010.0 HODO I PULAU SUMBAWA
470 4204700 42.047.011.0 HODO II PULAU SUMBAWA
471 4204700 42.047.008.0 KARAMA PULAU SUMBAWA
472 4204700 42.047.002.0 SORI BONTO I PULAU SUMBAWA
473 4204700 42.047.003.0 SORI BONTO II PULAU SUMBAWA
474 4204700 42.047.007.0 SORI BORO PULAU SUMBAWA
475 4204700 42.047.001.0 SORI DUMU PULAU SUMBAWA
476 4204700 42.047.005.0 SORI KALATE I PULAU SUMBAWA
477 4204700 42.047.006.0 SORI KALATE II PULAU SUMBAWA
478 4204700 42.047.009.0 TOMPO PULAU SUMBAWA
479 4204800 42.048.006.0 BENTENG I PULAU SUMBAWA
480 4204800 42.048.007.0 BENTENG II PULAU SUMBAWA
481 4204800 42.048.008.0 BENTENG III PULAU SUMBAWA
482 4204800 42.048.009.0 BENTENG IV PULAU SUMBAWA
483 4204800 42.048.013.0 BENTENG K. II PULAU SUMBAWA
484 4204800 42.048.012.0 BENTENG K.I PULAU SUMBAWA
485 4204800 42.048.013.1 BENTENG K.III PULAU SUMBAWA
486 4204800 42.048.010.0 BENTENG V PULAU SUMBAWA
487 4204800 42.048.011.0 BENTENG VI PULAU SUMBAWA
488 4204800 42.048.014.0 BENTENG VII PULAU SUMBAWA
489 4204800 42.048.015.0 BENTENG VIII PULAU SUMBAWA
490 4204800 42.048.016.0 DORO NCANGA I PULAU SUMBAWA
491 4204800 42.048.017.0 DORO NCANGA II PULAU SUMBAWA

80
NOMOR
NO. NO RUAS NAMA JEMBATAN LOKASI
JEMBATAN
492 4204800 42.048.019.0 DOROMBOHA I PULAU SUMBAWA
493 4204800 42.048.020.0 DOROMBOHA II PULAU SUMBAWA
494 4204800 42.048.021.0 DOROMBOHA III PULAU SUMBAWA
495 4204800 42.048.022.0 DOROMBOHA IV PULAU SUMBAWA
496 4204800 42.048.023.0 DOROMBOHA VI PULAU SUMBAWA
497 4204800 42.048.032.0 DOROPETI PULAU SUMBAWA
498 4204800 42.048.001.0 HODO III PULAU SUMBAWA
499 4204800 42.048.002.0 HODO IV PULAU SUMBAWA
500 4204800 42.048.003.0 HODO V PULAU SUMBAWA
501 4204800 42.048.024.0 LAHADU I PULAU SUMBAWA
502 4204800 42.048.025.0 LAHADU II PULAU SUMBAWA
503 4204800 42.048.026.0 LAHADU III PULAU SUMBAWA
504 4204800 42.048.027.0 LAHADU IV PULAU SUMBAWA
505 4204800 42.048.027.3 LAHADU V PULAU SUMBAWA
506 4204800 42.048.018.0 LAWAJA PULAU SUMBAWA
507 4204800 42.048.030.0 MANGGE PULAU SUMBAWA
508 4204800 42.048.004.0 PRANGGA PANDA I PULAU SUMBAWA
509 4204800 42.048.005.0 PRANGGA PANDA II PULAU SUMBAWA
510 4204800 42.048.005.1 PRANGGA PANDA III PULAU SUMBAWA
511 4204800 42.048.028.0 SORI TULA I PULAU SUMBAWA
512 4204800 42.048.029.0 SORI TULA II PULAU SUMBAWA
513 4204800 42.048.031.0 TATANGGA PULAU SUMBAWA
514 4204900 42.049.001.0 AMA DIJA PULAU SUMBAWA
515 4204900 42.049.006.0 BARA PULAU SUMBAWA
516 4204900 42.049.017.0 CALABAI I PULAU SUMBAWA
517 4204900 42.049.018.0 CALABAI II PULAU SUMBAWA
518 4204900 42.049.010.0 KALO PULAU SUMBAWA
519 4204900 42.049.019.0 KARUMBO PULAU SUMBAWA
520 4204900 42.049.003.0 MPODE PULAU SUMBAWA
521 4204900 42.049.007.0 NAA PULAU SUMBAWA
522 4204900 42.049.005.0 NANGA KARA PULAU SUMBAWA
523 4204900 42.049.020.0 NANGA MIRO I PULAU SUMBAWA
524 4204900 42.049.021.0 NANGA MIRO II PULAU SUMBAWA

81
NOMOR
NO. NO RUAS NAMA JEMBATAN LOKASI
JEMBATAN
525 4204900 42.049.008.0 NOMO PULAU SUMBAWA
526 4204900 42.049.014.0 PEKAT I PULAU SUMBAWA
527 4204900 42.049.015.0 PEKAT II PULAU SUMBAWA
528 4204900 42.049.016.0 PEKAT III PULAU SUMBAWA
529 4204900 42.049.009.0 PETO PULAU SUMBAWA
530 4204900 42.049.002.0 SAPAHU PULAU SUMBAWA
531 4204900 42.049.012.0 SOGA I PULAU SUMBAWA
532 4204900 42.049.013.0 SOGA II PULAU SUMBAWA
533 4204900 42.049.004.0 SONCO WADU PULAU SUMBAWA
534 4204900 42.049.022.0 SORI MILA I PULAU SUMBAWA
535 4204900 42.049.023.0 SORI MILA II PULAU SUMBAWA
536 4204900 42.049.011.0 WILA PULAU SUMBAWA
537 4202400 42.024.003.0 BOLO PULAU SUMBAWA
538 4202400 42.024.009.0 MADALINDU PULAU SUMBAWA
539 4202400 42.024.008.0 MPUJA PULAU SUMBAWA
540 4202400 42.024.006.A NDANO I A PULAU SUMBAWA
541 4202400 42.024.006.A NDANO I B PULAU SUMBAWA
542 4202400 42.024.007.0 NDANO II PULAU SUMBAWA
543 4202400 42.024.001.0 SILA PULAU SUMBAWA
544 4202400 42.024.012.0 SORI KATUA PULAU SUMBAWA
545 4202400 42.024.011.0 SORI KUTA PULAU SUMBAWA
546 4202400 42.024.010.6 SORI KUTA I PULAU SUMBAWA
547 4202400 42.024.004.0 SORI MANGGO I PULAU SUMBAWA
548 4202400 42.024.005.0 SORI MANGGO II PULAU SUMBAWA
549 4202400 42.024.010.0 SORI TOI PULAU SUMBAWA
550 4202400 42.024.002.0 TAMBE PULAU SUMBAWA
551 4202500 42.025.014.0 DARU PULAU SUMBAWA
552 4202500 42.025.004.0 GODO I PULAU SUMBAWA
553 4202500 42.025.005.0 GODO II PULAU SUMBAWA
554 4202500 42.025.006.0 GODO III PULAU SUMBAWA
555 4202500 42.025.007.0 GODO IV PULAU SUMBAWA
556 4202500 42.025.008.0 GODO V PULAU SUMBAWA
557 4202500 42.025.009.0 GODO VI PULAU SUMBAWA

82
NOMOR
NO. NO RUAS NAMA JEMBATAN LOKASI
JEMBATAN
558 4202500 42.025.010.0 GODO VII PULAU SUMBAWA
559 4202500 42.025.001.0 PENAPALI I PULAU SUMBAWA
560 4202500 42.025.002.0 PENAPALI II PULAU SUMBAWA
561 4202500 42.025.003.0 PENAPALI III PULAU SUMBAWA
562 4202500 42.025.011.0 SANOLO PULAU SUMBAWA
563 4202500 42.025.013.0 SONDOSIA PULAU SUMBAWA
564 4202500 42.025.012.0 SORI SONCO PULAU SUMBAWA
565 4202500 42.025.015.0 TIMU PULAU SUMBAWA
566 4202600 42.026.001.A NIU A PULAU SUMBAWA
567 4202600 42.026.001.B NIU B PULAU SUMBAWA
568 4202600 42.026.003.0 PALIBELO I PULAU SUMBAWA
569 4202600 42.026.004.0 PALIBELO II PULAU SUMBAWA
570 4202600 42.026.002.A PANDA A PULAU SUMBAWA
571 4202600 42.026.002.B PANDA B PULAU SUMBAWA
572 4202900 42.029.010.0 BORU PULAU SUMBAWA
573 4202900 42.029.006.0 KAMBILO PULAU SUMBAWA
574 4202900 42.029.001.0 KODO I PULAU SUMBAWA
575 4202900 42.029.002.0 KODO II PULAU SUMBAWA
576 4202900 42.029.003.0 KODO III PULAU SUMBAWA
577 4202900 42.029.004.0 MARIA PULAU SUMBAWA
578 4202900 42.029.018.0 NGGARO NARU PULAU SUMBAWA
579 4202900 42.029.014.0 PAKEL MENU PULAU SUMBAWA
580 4202900 42.029.005.0 PESA PULAU SUMBAWA
581 4202900 42.029.009.0 RABA I SORI RABA I PULAU SUMBAWA
582 4202900 42.029.024.0 SAPE PULAU SUMBAWA
583 4202900 42.029.015.0 SORI BORE PULAU SUMBAWA
584 4202900 42.029.022.0 SORI DEI I PULAU SUMBAWA
585 4202900 42.029.023.0 SORI DEI II PULAU SUMBAWA
586 4202900 42.029.019.0 SORI DUNGGA PULAU SUMBAWA
587 4202900 42.029.020.0 SORI JIA PULAU SUMBAWA
588 4202900 42.029.012.0 SORI KENTU PULAU SUMBAWA
589 4202900 42.029.007.0 SORI KOMBO I PULAU SUMBAWA
590 4202900 42.029.008.0 SORI KOMBO II PULAU SUMBAWA

83
NOMOR
NO. NO RUAS NAMA JEMBATAN LOKASI
JEMBATAN
591 4202900 42.029.011.0 SORI NAE PULAU SUMBAWA
592 4202900 42.029.021.0 SORI PAJI PULAU SUMBAWA
593 4202900 42.029.016.0 SORI RANGGA PULAU SUMBAWA
594 4202900 42.029.017.0 SORI RIDA PULAU SUMBAWA
595 4202900 42.029.013.0 SORI SARI PULAU SUMBAWA
596 4202611 42.026.100.0.11 AMA HAMI PULAU SUMBAWA
597 4202612 42.026.101.0.12 PADOLO PULAU SUMBAWA
598 4202613 42.026.102.0.13 TANJUNG PULAU SUMBAWA
599 4202711 42.027.002.A.11 GUNUNG DUA A PULAU SUMBAWA
600 4202711 42.027.002.B.11 GUNUNG DUA B PULAU SUMBAWA
601 4202711 42.027.001.0.11 PENATOI PULAU SUMBAWA
602 4202811 42.028.001.0.11 KUMBE PULAU SUMBAWA
603 4200312 42.003.002.0.12 SELAGALAS I PULAU SUMBAWA
604 4200312 42.003.003.A.12 SELAGALAS II A PULAU SUMBAWA
605 4200312 42.003.003.B.12 SELAGALAS II B PULAU SUMBAWA
606 4200312 42.003.001.0.12 SWETA PULAU SUMBAWA
607 4200412 42.004.001.0.12 KP. BANJAR PULAU SUMBAWA
608 4200413 42.004.002.0.13 BATU DAWE PULAU SUMBAWA
609 4200413 42.004.003.0.13 TJ. KARANG I PULAU SUMBAWA
610 4200414 42.004.005.A.14 LOANG BALOK A PULAU SUMBAWA
611 4200414 42.004.005.B.14 LOANG BALOK B PULAU SUMBAWA
612 4200414 42.004.004.0.14 TJ. KARANG II PULAU SUMBAWA
613 4200511 42.005.002.0.11 BENGKEL I PULAU SUMBAWA
614 4200511 42.005.003.0.11 BENGKEL II PULAU SUMBAWA
615 4200511 42.005.004.0.11 BENGKEL III PULAU SUMBAWA
616 4200511 42.005.001.0.11 LENDANG LEKONG PULAU SUMBAWA
617 4200512 42.005.006.0.12 REJASI PULAU SUMBAWA
618 4200512 42.005.005.0.12 TELABAH TENGAH PULAU SUMBAWA
619 4204211 42.042.100.A.11 MENINTING A PULAU SUMBAWA
620 4204211 42.042.100.B.11 MENINTING B PULAU SUMBAWA
(Belum di
621 4201711 PELEMPIT (DUPLIKASI) PULAU SUMBAWA
Inventaris)

84

Anda mungkin juga menyukai