Anda di halaman 1dari 3

NAMA : LINDA A SIREGAR

NPM : 1901010242
Grup : PG. A5
Mata Kuliah : Kajian Kurikulum Matematika
Dosen : D. Yuliana Sinaga, M.Pd.

1. Jelaskan hakikat dan pergertian kurikulum matematika di SD.


2. Jelaskan landasan, prinsip dan pendekatan dalam pengembangan kurikulum matematika di
SD

JAWAB :

1.
Hakikat Matematika di SD
Proses pembelajaran pada setiap satuan pendidikan baik itu pendidikan dasar maupun
pendidikan menengah hendaknya merupakan pembelajaran yang interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan
bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

Belajar matematika artinya membangun pemahaman tentang konsep-konsep, fakta, prosedur,


dan gagasan matematika. Makna memahami adalah membuat pengaitan antara gagasan, fakta,
dan prosedur. Mengenalkan gaya belajar kepada peserta didik dan mengadaptasi berbagai
macam strategi pembelajaran akan memudahkan peserta didik memahami konsep-konsep
matematika. Hal ini didukung pengenalan gaya belajar matematika dan mengadaptasi strategi
pembelajaran matematika yang berbeda dapat memfasilitasi peserta didik belajar.

Dengan pemahaman seperti itu, memungkinkan seorang guru untuk dapat berupaya
memberikan inspirasi kepada peserta didik dengangagasan-gagasan matematika yang
menantang dan menyenangkan yang dikemas dalam pembelajaran matematika yang
interaktif. Dengan demikian, peserta didik dapatmenciptakan atau menemukan konsep-konsep
matematika yang sebelumnya telah ditemukan para pendahulunya secara kreatif. Dengan
adanya ruang gerak untuk prosespenemuan bagi peserta didik, memungkinkan peserta didik
memiliki prakarsa dan kreativitas.

Pengertian Kurikulum Matematika di SD


Matematika adalah suatu alat untuk mengembangkan cara berpikir, karena itu matematika
sangat diperlukan baik untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari maupun
untuk menunjang kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (Offirston, 2014:1). Ini berarti
ahwa belajar matematika untuk mempersiapkan siswa agar mampu menggunakan pola pikir
matematika dalam kehidupan kesehariannya dan dalam mempelajari ilmu pengetahuan lain.
Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern,
mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia
(Depdiknas, 2006:147).Sedangkan pembelajaran diartikan sebagai suatu usaha yang sengaja
melibatkan dan menggunakan pengetahuan profesional yang dimiliki guru untuk menjadikan
seseorang bisa mencapai tujuan kurikulum (Kosasih, 2014:11). Suatu pembelajaran
berlangsung secara efektif apabila tujuannya tercapai sesuai dengan yang telah direncanakan.

Pembelajaran matematika adalah membentuk logika berpikir bukan sekedar pendai berhitung.
Berhitung dapat dilakukan dengan alat bantu, seperti kalkulator dan komputer, namun
menyelesaikan masalah perlu logika berpikir dan analisis (Fatimah, 2009:8). Oleh karena itu,
siswa dalam belajar matematika harus memiliki pemahaman yan benar dan lengkap sesuai
tahapan, melalui cara dan media yang menyenangkan dengan menjalankan prinsip
matematika.
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika di
sekolah dasar merupakan salah satu kajian yang penting untuk diberikan kepada semua siswa
mulai dari sekolah dasar untuk membekali siswa dengan kemampuan menghitung dan
mengolah data. Kompetensi tersebut diperlukan agar siswa dapat memiliki kemampuan
memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan
yang selalu berubah, tidak pasti dan kompetitif. Pembelajaran matematika juga dapat
digunakan untuk sarana dalam pemecahan masalah dan mengomunikasikan ide atau gagasan
dengan menggunakan simbol, tabel, diagram, dan media lain.

2.
Landasan Pengembangan Kurikulum
1. Landasan Filosofis
Landasan pengembangan kurikulum yang pertama adalah landasan filosofis, yang berkaitan
dengan hakikat dari filsafat dan juga pendidikan. Filsafat atau pandangan hidup dalam dunia
pendidikan bertujuan untuk memberikan arah bagi peserta didik dalam belajar.

2. Landasan Psikologis
Perilaku merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari belajar. Interaksi antar individu
akan terjadi dalam lingkungan belajar yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial.
Perubahan akan tercipta pada individu untuk mencapai kedewasaan dalam hidup mulai dari
kedewasaan fisik, emosional, mental, intelektual, sosial, dan moral. Pendidikan memang
proses untuk mengubah perilaku individu agar lebih baik, tetapi tidak semua perubahan itu
terjadi karena adanya pembelajaran.

3. Landasan Sosiologis
Apa yang menjadi alasan mengapa pengembangan kurikulum harus dilandaskan pada faktor
sosiologis? Hal ini dikarenakan peserta didik merupakan individu sosial yang erat kaitannya
dengan interaksi di lingkungan sosial sekitarnya berupa masyarakat. Nilai-nilai yang
didapatkan selama proses belajar mengajar harus sesuai dengan nilai-nilai yang berkembang
dalam masyarakat dalam membangun kehidupan.

4. Landasan Ilmu Pengetahuan dan Teknologis


Dewasa ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah mengalami banyak
perubahan dibandingkan dengan waktu pertama kali berkembang beberapa abad lalu. Ilmu
pengetahuan dan teknologi saat ini banyak didasari oleh penemuan pada abad pertengahan
oleh tokoh-tokoh terkenal dibidang-bidang tertentu.

Prinsip Pengembangan Kurikulum

Dalam pengembangan kurikulum, ada tujuh prinsip yang harus dipenuhi dalam
pelaksanaannya. Ketujuh prinsip yang dimaksud adalah sebagai berikut.

 Kurikulum disusun berdasarkan prinsip untuk menemukan potensi dalam diri peserta
didik agar dapat mencapai kemampuan terbaiknya. Selain itu juga harus
memperhatikan kepentingan dan kebutuhan serta tuntutan dari lingkungan.
 Memperhatikan karakteristik peserta didik yang beragam mulai dari agama, sosial
budaya, adat istiadat, jenis kelamin, dan lain sebagainya. Tidak ada pembedaan atas
keragaman tersebut.
 Menyesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi agar dapat
menyesuaikan dengan perubahan yang ada.
 Mampu memenuhi kebutuhan masyarakat sebagai pemecah berbagai permasalahan
yang dihadapi dalam kehidupan.
 Menyeluruh dan berkesinambungan, maksudnya setiap pelajaran yang diberikan
kepada peserta didik sesuai dengan tingkat pendidikannya dan berkelanjutan sampai
ditingkat yang lebih tinggi.
 Kurikulum disusun agar manusia dapat belajar sepanjang hayat. Hal ini dimaksudkan
agar manusia tidak berhenti untuk mempelajari hal-hal baru yang berguna untuk
kehidupan dan perkembangan zaman.
 Kepentingan nasional harus seimbangan dengan kepentingan daerah. Maksudnya
tidak boleh ada tujuan yang berbenturan antar pihak sesuai dengan cita-cita negara.

Pendekatan Pengembangan Kurikulum


Yang dimaksudkan pendekatan adalah cara kerja dengan menerapkan strategi dan metode
yang tepat dengan mengikuti langkah-langkah pengembangan yang sistematis agar
memperoleh kurikulum yang lebih baik. Setidak-tidaknya ada 4 pendekatan dalam
pengembangan kurikulum di antaranya, yaitu: pendekatan subjek akademik, pendekatan
humanistik, pendekatan teknologi, dan pendekatan rekonstruksi social, Namun disini kami
akan menguraikan tiga pendekatan yakni pendekatan subyek akademik, pendekatan
humanistic, dan pendekatan teknologi.

- Pendekatan Subjek Akademis


Pendekatan subyek akademis adalah bentuk atau model tertua diantara model lainnya,
dan biasanya suatu lembaga pendidikan atau sekolah sampai sekarang tidak bisa lepas
dari pendekatan ini.

- Pendekatan Humanistis
Pendidikan Humanis juga berpegang pada teori Gestalt yang memandang bahwa anak
adalah merupakan satu kesatuan yang menyeluruh.

-Pendekatan Teknologis
Pendekatan ini memiliki kesamaan dengan pendekatan subyek akademis yang
menekankan pada isi dan materi kurikulum.

Anda mungkin juga menyukai