Anda di halaman 1dari 11

MANAJEMEN OPERASI DALAM PERUSAHAAN AGRIBISNIS

TUGAS TM 5

Strategi Lokasi dan Merancang Tata Letak

Disusun oleh :

Kelompok 6
Intan Nur Izzaty Taufik Putri 205040100111019
Muhammad Hamdani 205040100111031
Vernanda Natalia br.Sembiring 205040100111155
Heres Ikhsanurijal 205040100111177
Fadilla Badjabir 205040101111129
Hafiz Silmi Wisnumurti 205040107111117
Shafira Nurizqi 205040107111128

Kelas H

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2022
PROPAGASI STRATEGI LOKASI

JAWABAN :
a. Metode Pojok Kiri-Atas

 Biaya Total (Total Cost)


TC = ($6x50) + ($18x50) + ($13x30) + ($19x30) + ($24x40)
TC = $300 + $900 + $390 + $570 + $960
TC = $3120
b. Pendekatan Biaya Terendah Intuitif

c. Metode Batu Loncatan


Setelah mencari solusi awal menggunakan metode pojok kiri atas, maka
selanjutnya mencari solusi optimum menggunakan metode batu loncatan
(stepping stone)
Ke
Los Angeles Calgary Panama City Pasokan
Dari
6 18 8 100
Mexico City
50 50 X
17 13 19 60
Detroit
X 30 30
20 10 24 40
Ottawa
X X 40

Permintaan
50 80 70
Evaluasi sel-sel yang kosong:
Mexico City – Panama City= 8-18+13-19= -16
Detroit – Los Angeles= 17-13+18-6= 16
Ottawa – Los Angles= 20-24+19-13+18-6= 14
Ottawa – Calgary= 10-24+19-13= -8
Karena masih ada nilai negatif, maka dipilih negatif terbesar yaitu -16 (Mexico
City – Panama City)
Pilih unit terkecil dari biaya yang dinegatifkan pada jalur Mexico City – Panama
City, yaitu pada -19 sebesar 30 unit.
50(-30) X(+30) 20 30
Menjadi
30(+30) 30(-30) 60 X
Sehingga tabel berubah menjadi:
Ke
Los Angeles Calgary Panama City Pasokan
Dari
6 18 8 100
Mexico City
50 20 30
17 13 19 60
Detroit
X 60 X
20 10 24 40
Ottawa
X X 40

Permintaan
50 80 70
Evaluasi sel-sel kosong:
Detroit – Los Angeles= 17-13+18-6= 16
Detroit- Panama City= 19-8+18-13= 16
Ottawa – Los Angeles= 20-24+8-6= -2
Ottawa – Calgary= 10-24+8-18= -24
Karena masih ada nilai negatif, maka dipilih negatif terbesar yaitu -24 (Ottawa –
Calgary)
Pilih unit terkecil dari biaya yang dinegatifkan pada jalur Ottawa – Calgary, yaitu
pada -18 sebesar 20 unit
20(-20) 30(+20) X 50
Menjadi
X(+20) 40(-20) 20 20
Sehingga tabel berubah menjadi:
Ke
Los Angeles Calgary Panama City Pasokan
Dari
6 18 8 100
Mexico City
50 X 50
17 13 19 60
Detroit
X 60 X
20 10 24 40
Ottawa
X 20 20

Permintaan
50 80 70
Evaluasi sel-sel kosong:
Mexico City – Calgary= 18-10+24-8= 24
Detroit – Los Angeles= 17-13+10-24+8-6= -8
Detroit – Panama City= 19-13+10-24= -8
Ottawa – Los Angeles= 20-24+8-6= -2
Karena masih ada nilai negatif, maka dipilih negatif terbesar yaitu -8 (Detroit –
Panama City)
Pilih unit terkecil dari biaya yang dinegatifkan pada jalur Detroit – Panama City,
yaitu pada -24 sebesar 20
60(-20) X(+20) 40 20
Menjadi
20(+20) 20(-20) 40 X
Sehingga tabel berubah menjadi:
Ke
Los Angeles Calgary Panama City Pasokan
Dari
6 18 8 100
Mexico City
50 X 50
17 13 19 60
Detroit
X 40 20
20 10 24 40
Ottawa
X 40 X

Permintaan
50 80 70
Evaluasi sel-sel kosong:
Mexico City – Calgary= 18-13+19-8= 16
Detroit – Los Angeles= 17-19+8-6= 0
Ottawa – Los Angeles= 20-10+13-19+8-6= 6
Ottawa – Panama City= 24-19+13-10= 8
Karena sudah tidak ada nilai negatif pada evaluasi sel kosong, maka dapat
dikatakan tabel sudah optimal dan dapat dihitung biayanya sebagai berikut:
Mexico City – Los Angeles= 50 x 6= $300
Mexico City – Panama City= 50 x 8= $400
Detroit – Calgary= 40 x 13= $520
Detroit – Panama City= 20 x 19= $380
Ottawa – Calgary= 40 x 10= $400
Maka, total biayanya adalah $300 + $400 + $520 + $380 + $400= $2000
Jadi, total biaya total yang dihasilkan dari metode batu loncatan sebesar $2000, ini
jauh lebih rendah dibandingkan hanya dengan metode NWC Corner yang
menghasilkan total biaya sebesar $3120. Artinya, metode batu loncatan dapat
menjadi solusi optimal untuk menekan biaya transportasi.
PROPAGASI MATERI TATA LETAK
1. Setiap kelompok memilih 2 (dua) jenis tata letak di bawah ini. Jelaskan
konsep,kelebihan, dan kekurangan dari setiap tata letak tersebut. Berikan
contoh kasusuntuk setiap jenis tata letak yang dipilih (dapat berupa artikel
ilmiah, majalah,berita, dan lainnya).
a. Tata letak kantor
b. Tata letak toko eceran
c. Tata letak gudang
d. Tata letak dengan posisi tetap
e. Tata letak berorientasi proses
f. Tata letak sel kerja
g. Tata letak berorientasi produk
JAWABAN :
A. Konsep Tata Letak
1. Tata Letak Kantor
Tata ruang kantor adalah pengaturan ruangan kantor serta penyusunan
alat-alat dan perabotan kantor sesuai dengan luas lantai dan ruangan
kantor yang tersedia untuk memberikan sarana bagi pegawai. Yang
berarti Layout kantor ini berguna sebagai penunjang kinerja karyawan
karena sebagai pengatur dalam penggunaan ruangan sehingga para
karyawan dapat bekerja secara optimal dengan Layout Kantor yang baik
(Zain, 2021).
2. Tata Letak Proses
Dalam perancangan tata-letak berorientasi proses, taktik yang paling
umum adalah mendekatkan departemen-departemen yang mempunyai
interaksi tinggi sehingga meminimumkan biaya penanganan bahan atau
material. Dalam tata letak ini, biaya penanganan bahan bergantung pada
jumlah muatan atau tenaga kerja yang harus dipindahkan di antara dua
departemen dalam suatu waktu dan biaya memindahkan muatan atau
tenaga kerja yang berkaitan dengan jarak antar departemen (Maheswari
et al., 2015).
B. Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan dan Kekurangan dari tata letak
1. Tata Letak Kantor
Manfaat dari tata ruang kantor yang efektif :
 Pengunaan ruang dapat dilakukan dengan cara yang optimal dan
efektif
 Adanya lingkungan kerja yang sehat dan nyaman
 Menjamin efisensi dalam hal pengawasan dan arus kerja
perusahaan
 Meningkatkan semangat kerja, kepuasan dan produktivitas kerja
para pegawai
 memberikan kesan yang positif terhadap konsumen atau tamu
yang dating
Terdapat beberapa jenis tata ruang kantor
a. Tata ruang kantor berkamar/ tertutup
Keuntungan dari tata ruang kantor berkamar :
 Kerja menjadi lebih konsen.
 Apabila terdapat pekerjaan yang memiliki bentuk rahasia,
akan lebih aman dan terlindungi.
 Untuk menambah jiwa kewibawaan, misalnya pejabat yang
akan selalu terpelihara kewibawaannya sebagai pemimpin.
Kerugian dari tata ruang tertutup ini yaitu:
 Tidak dapat melakukan komunikasi langsung dengan para
pegawai, sehingga komunikasi menjadi berkurang.
 Biaya yang diperlukan akan lebih besar, karena untuk
pemeliharaan ruangan, pengaturan penerangan, dan biaya
peralatan lainnya.
 Sangat diperlukan ruangan yang luas.
 Pengawasan menjadi sulit
b. Tata ruang kantor terbuka
Keuntungan :
 Dalam pengawasan dan pengaturan peralatan kerja menjadi
sangat mudah.
 Mempermudah dalam berhubungan/ komunikasi langsung
dengan para pekerja dan pembagian kerja.
 Biaya yang dikeluarkan lebih hemat untuk pemeliharaan
ruangan kerja, kelengkapan peralatan, dan lain sebagainya
 Kalau terjadi penambahan pegawai atau alat-alat kantor
ataupun perubahan mengenai proses penyelesaian sesuatu
pekerjaan, tata ruang yang terbuka lebih mudah
menampungnya
 Lebih memudahkan tersebarnya cahaya dan peredaran udara
Kerugian :
 Apabila terdapat pekerjaan yang bersifat rahasia,
keamanannya akan berkurang.
 Semangat kerja menjadi turun karena tidak memiliki privasi.
 Ketidaksesuaian dengan struktur organisasi yang birokratis
atau kultur budaya yang cenderung otokratis
c. Tata ruang berhias atau berpanorama
Kelebihan dan kekurangan pada tata ruang panorama ini hamper
sama dengan tata ruang terbuka, tetapi pada tata ruang panorama
ini memakan biaya yang cukup besar. Namun, dapat
meningkatkan semangat kerja dan mengurangi terjadinya
perpindahan tenaga kerja.
Sumber : Isnaeni, M.R., 2017. Implementasi tata ruang kantor
dalam mewujudkan efisiensi kerja pegawai di Dinas Pendidikan
kota Surakarta.
2. Tata Letak Proses
Kelebihan :
 Memerlukan utilitas yang tinggi untuk penggunaan mesin
 Kemungkinan menggunakan mesin yang memiliki multiguna
untuk mengikuti perubahan yang terjadi pada jenis produksi.
 Apabila terjadi kerusakan mesin proses produksi kemungkinan
kecil akan terhenti.
 Sangat fleksibel dalam mengalokasikan peralatan dan personel.
 Terjadinya investasi yang rendah akan membuat pengurangan
dalam duplikasi peralatan.
 Kemungkinan adanya spesialisasi supervise
Kelemahan :
 Kebutuhan material handling mengalami peningkatan karena
aliran proses sangat beragam dan tidak dapat menggunakan ban
berjalan.
 Lebih sulit dalam pengawasan produksi.
 Mengalami peningkatan persediaan barang dalam proses.
 Mengalami waktu yang lebih lama dalam produksi per unit.
 Skill yang tinggi diperlukan dalam proses produksi.
 Setiap adanya orderan baru harus dilakukan perencanaan dan
perhitungan kembali, hal ini membuat pekerjaan routing,
 Penjadwalan, dan akunting biaya lebih sulit
C. Contoh Kasus
1. Contoh Kasus Pada Kantor DIKPORA Boyolali
Penataan ruang dari Gedung ini tidak memiliki patokan yang
ditentukan dari Kepala DIKPORA Boyolali. Tata ruang kantornya
hanya disusun sesuai pengalaman para pegawai yang ditata seadanya
sehingga menyerupai ruangan kantor kerja, namun tidak memikirkan
teori-teori dalam penataan tata ruang kantor. Dengan 14 ruangan
yang berada didalamnya. Pencahyaan di ruanganruangan sudah
cukup baik dikarenakan desain dari setiap ruangan yang memiliki
jendelajendela besar dan hampir memenuhi sebagian sisi di setiap
ruangan agar cahaya matahari dapat langsung masuk ke ruangan,
sehingga tanpa bantuan lampu neon ruangan-ruangan di DIKPORA
Boyolali tetap bisa terang. Hambatan yang ada di Gedung ini adalah
kurangnya fasilitas tempat penyimpanan arsip, sehingga tidak ada
pengelolaan arsip secara benar yang mengakibatkan dalam pencarian
dokumen menjadi lebih sulit karena dokumen yang tidak tertata
dengan baik. Kantor DIKPORA Kabupaten Boyolali dalam
memenuhi prinsip- prinsip tata ruang kantor sudah cukup baik.
Ditandai dengan adanya ruang pimpinan yang dibuatkan ruangan
sendiri agar dapat dipandang sebagai pusat konsentrasi pemikiran
seluruh organisasi.
2. Contoh Kasus Tata Letak Berorientasi Proses
Contoh kasus dari tata letak ii adalah pada pabrik bakpia pathuk
Yogyakarta. Tata letak di pabrik tersebut masih kurang ergonomis
karena dalam satu pabrik terebut sekaligus menjadi tempat penjualan
dari produk tersebut dimana kegiatan tersebut akan mengganggu dari
proses lalu lintas produksi, mulai dari awal sampai akhir produksi.
Tata letak pabrik ini di bedakan dari proses awal sampai akhir yaitu
pada proses pengovenan sampai pengepakan bakpia tersebut.

2. Jelaskan tentang sistem material handling, sebutkan sumbernya !


JAWABAN :
Sistem material handling merupakan sistem pergerakan, penyimpanan
perlindungan, pengendalian material dalam suatu proses mulai dari
manufaktur dan distribusi termasuk pemakaian dan pembuangannya
(Rochman et al., 2010). Ditinjau dari segi kegiatan, proses produksi
memerlukan adanya kegiatan pemindahan material, hal ini disebut dengan
material handling. Tujuan dari sistem material handling menurut Meyers
(1993, dalam Patriansyah, 2007), sebagai berikut:
a. Menjaga kualitas produk tetap baik
b. Meningkatkan keamanan
c. Meningkatkan produktivitas
d. Meningkatkan penggunaan fasilitas
e. Mengawasi persediaan
Menurut Meyers dan Stephens (2005, dalam Judha et al., 2015), tujuan
dari material handling adalah untuk memindahkan material pada tempat,
waktu, jumlah dan urutan yang tepat sesuai dengan kondisi yang diinginkan
agar biaya produksi tidak meningkat. Material handling memerlukan 25%
tenaga kerja dari seluruh pekerjanya, 55% ruangan dari seluruh ruangan, 87%
dari waktu produksi serta biaya material memerlukan > 50% biaya produksi
(Purnomo, 2004 dalam Judha et al., 2015).
Menurut Patriansyah (2007), peralatan material handling memiliki peran
penting dalam sistem material handling, dimana peralatan ini dikelompokkan
menjadi tiga tipe utama, antara lain:
a. Truk, alat ini dapat memindahkan material dalam berbagai jalur.
b. Conveyors, digunakan untuk memindahkan material pada jalur tetap
c. Cranes dan hoists, alat yang digunakan untuk memindahkan material
secara terputus- putus
Sistem material handling dilakukan untuk memindahkan material dari satu
tempat ke tempat lain agar menjadi lebih efektif dan efisien. Efisiensi ini akan
terwujud jika sistem dan peralatan digunakan dengan benar.
DAFTAR PUSTAKA
Judha, O. C. Partiwi, S. G. Rahman, A. 2015. Analisis Perancangan Sistem
Material Handling dengan Mempertimbangkan Risiko Bahaya pada PG
Rejo Agung Baru. Jurnal Teknik ITS 4(1): 1 – 8.
Maheswari, H., & Firdauzy, A. D. 2015. Evaluasi Tata Letak Fasilitas Produksi
Untuk Meningkatkan Efisiensi Kerja Pada PT. Nusa Multilaksana. Jurnal
Ilmiah Manajemen dan Bisnis, 1(3), 97078.
Patriansyah, R. 2007. Perancangan Ulang Alat Penanganan Material Handlifter
Untuk Produk Kemasan Berbentuk Roll Dengan Pendekatan Antropometri
Di PT. Tomoko Daya Perkasa. Skripsi. Jurusan Teknik Industri Fakultas
Teknik. Universitas Sebelas Maret: Surakarta.
Rochman, T. Astuti, R. D. Patriansyah, R. 2010. Peningkatan Produktivitas Kerja
Operator melalui Perbaikan Alat Material Handling dengan Pendekatan
Ergonomi. Jurnal Performa 9(1): 1 – 10.
Wahjono, S. I. Marina, A. Maro’ah, S. 2020. Pengantar Bisnis. Jakarta:
Prenadamedia, hlm. 16.
Zain, M. R. 2021. Pengaruh Layout Kantor Terhadap Kinerja Karyawan.

Anda mungkin juga menyukai