Anda di halaman 1dari 4

1.

Ceritakan apa yang memotivasi Anda untuk melamar dalam program Sekolah
Penggerak?

a. Apa kelebihan Anda yang dapat mendukung Anda mengikuti program Sekolah
Penggerak? Upaya apa saja yang telah Anda lakukan untuk dalam memajukan
sekolah tempat Anda bekerja yang menurut Anda sejalan dengan program Sekolah
Penggerak? (Jawaban harus mencakup nama program, contoh implementasi yang
dilakukan) (minimal 150 kata, maksimal 500 kata)

Menurut saya, kelebihan yang saya miliki adalah niat yang besar dan semangat untuk
mengikuti kompetisi Program Sekolah Penggerak. Saya percaya, dengan niat, semangat,
dan percaya diri, insyaallah saya akan mendapat hasil yang maksimal. Adapun upaya
yang telah saya lakukan dalam memajukan sekolah adalah dengan mengenalkan PAUD
kepada masyarakat, khususnya di tempat saya tinggal dan umumnya di desa-desa
tetangga. Bersama rekan-rekan pengajar, kami berusaha menjelaskan kepada masyarakat
mengenai program-program yang ada di PAUD, baik melalui media sosial maupun secara
langsung ke masyarakat.

Alhamdulillah dengan cara tersebut, sekarang sudah ada orang tua dari desa tetangga
yang menitipkan anaknya ke PAUD kami. Di samping itu juga, kami secara aktif
mengadakan program parenting. Dengan adanya kegiatan ini, kecerdaan dan karakter
anak dapat terpantau secara bersama-sama dan optimal sehingga proses belajar mengajar
dapat berjalan sesuai yang diinginkan, baik kami sebagai pihak pendidik dari sekolah
maupun orang tua. Di samping itu juga, dalam proses pembelajaran, kami tidak
melepaskan diri dari kearifan lokal dan pengenalan lingkungan sekitar. Dengan cara ini,
anak-anak tidak hanya mendapat kesempatan berkenalan dengan budaya dan adat
istiadatnya, namun juga (yang terpenting) materi pembelajaran yang lebih mudah dicerna.
(184 kata)
b. Tantangan tersulit apa yang hadapi saat Anda menjalankan peran sebagai seorang
Kepala Sekolah? Bagaimana cara Anda mengatasinya? (minimal 50 kata, maks 150
kata)

Menurut saya, tantangan tersulit adalah proses yang kami lakukan dalam mencari
murid. Pada umumnya, masyarakat belum paham betul pentingnya Pendidikan Anak Usia
Dini. Kebanyakan dari mereka masih beranggapan bahwa kegiatan di PAUD hanyalah
bermain-main. Di sinilah diperlukan kesabaran dan kegigihan untuk menjelaskan kepada
masyarakat bahwa sebenarnya proses belajar mengajar juga terjadi di saat anak-anak
bersenang-senang. Untuk mengatasi hal tersebut, kami bekerja sama dengan Bunda
PAUD setempat, juga kepala desa dan perangkat desa. Salah satu caranya ialah dengan
selalu meberi penyuluhan tentang pentingnya PAUD dan Pendidikan Pra-Sekolah Dasar.
(87 kata)

c. Upaya apa saja yang Anda lakukan untuk tetap menghidupkan semangat sebagai
seorang Kepala Sekolah? (minimal 50 kata, maks 150 kata)

Upaya yang saya lakukan untuk menghidupkan semangat sebagai seorang kepla
sekolah adalah dengan mengikuti pertemuan-pertemuan (misalnya Pertemuan PKG,
HIMPAUDI) dan mengikuti pelatihan-pelatihan serta diklat. Di samping itu juga, menurut
saya aktivitas tukar pendapat (sharing) dengan dewan guru berkenaan dengan ide-ide
maupun program-program baru juga sangat membantu dalam membangun semangat
bersama. Dengan terus saling berpegangan tangan dan memotivasi, saya yakin seberat
apapun tugas dan tanggung jawab sebagai seorang Kepala Sekolah, akan terasa jauh lebih
ringan untuk dihadapi. (76 kata)
2. Tindakan/keputusan strategis apa yang Anda ambil dalam kurun waktu 1 tahun
terakhir yang berdampak siginifikan pada sekolah yang Anda pimpin?

Memperkenalkan PAUD yang saya pimpin ke desa-desa tetangga untuk menyekolahkan


anaknya di sekolah kami. Alhamdulillah pada tahun ini ada peserta didik yang berasal dari
desa-desa tetangga.

3. Ceritakan pengalaman Anda saat melakukan perubahan signifikan di sekolah yang


Anda pimpin

Kami pernah mencari dan mendata anak usia dini yang ada di masyarakat secara door to door,
khususnya di desa tepat saya tinggal. Selain itu, kami bekerja sama dengan Pendamping PKN
agar mau menyekolahkan anaknya di PAUD kami.

4. Ceritakan pengalaman Anda sebagai Kepala Sekolah dalam melakukan pengembangan


dan bimbingan terhadap orang lain dalam rangka mempersiapkannya mengemban peran
yang menantang

Memberi motivasi kepada dewan guru agar dalam memberikan pembelajaran jangan terpaku
dengan APE yang ada di pasaran, namun harus berinovasi menggunakan bahan baku atau
barang-barang bekas yang ada di sekitar kita.

5. Ceritakan pengalaman Anda meningkatkan kesadaran pentingnya untuk terus


mengembangkan kapabilitas diri

Dalam usaha mengembangan kapabilitas diri, menurut saya, tentunya tidak lepas dari kesadaran
diri untuk gemar membaca. Saya sendiri mewajibkan dan menjadwalkan dua jam dalam sehari
untuk membaca buku. Selain itu juga dengan mengikuti pelatihan-pelatihan yang berkaitan
dengan PAUD dan menghadiri pertemuan-pertemuan, serta ikut aktif berorganisasi di
masyarakat.
6. Ceritakan pengalaman Anda membangun kerjasama dengan pihak di luar sekolah yang
mendatangkan manfaat bagi sekolah

Ada beberapa cara yang telah kami lakukan dalam rangka membangun kerjasama dengan pihak
luar, di antaranya dengan membuat MOU (Memorandum of Understanding) bersama pihak
Bunda PAUD Desa dan Kecamatan, pihak Puskesmas, Polsek, dan tokoh masyarakat setempat.

Banyak sekali manfaat yang kami dapatkan. Perkembangan dan kesehatan anak dapat dipantau
(oleh pihak Puskesmas) lebih dini sehingga terhindar dari stunting bagi anak. Bersama Bunda
PAUD Desa dan Kecamatan, kami juga tidak bosan memberi penyuluhan kepada masyarakat
yang memiliki anak usia dini untuk menitipkan putra-putrinya minimal satu tahun sebelum
kemudian masuk Sekolah Dasar (SD). Pihak Polsek setempat turut mendukung dengan menjaga
lingkungan yang kondusif dan aman.

7. Ceritakan pengalaman Anda mengimplementasi rencana program kerja di sekolah yang


Anda pimpin

8. Ceritakan pengalaman Anda mewujudkan lingkungan pembelajaran yang


mengedepankan toleransi dan/atau inklusif

Dalam mewujudkan lingkungan pembelajaran yang mengedepankan inklusivitas, kami


menekankan diri untuk memahami dan merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain. Di
lembaga pendidikan (khususnya PAUD kami), apabila ada anak yang berkebutuhan
khusus, maka terlebih dahulu kita memberi pemahaman kepada pendidik agar dapat
memperlakukan anak tersebut dengan setara seperti anak yang lain, sehingga ia tidak
merasa rendah diri.

Anda mungkin juga menyukai