Upaya Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) serta Keluarga Berencana (KB)
BAB 1
Pendahuluan
Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP) adalah upaya untuk meningkatkan usia pada
perkawinan pertama, sehingga mencapai usia minimal pada saat perkawinan yaitu
20 tahun bagi wanita dan 25 tahun bagi pria. PUP adalah bagian dari program
Keluarga Berencana Nasional. Program PUP memberikan dampak pada peningkatan
umur kawin pertama yang pada gilirannya akan menurunkan Total Fertility Rate
(TFR). PUP bukan sekedar menunda sampai usia tertentu saja tetapi mengusahakan
agar kehamilan pertamapun terjadi pada usia yang cukup dewasa. Bahkan harus
diusahakan apabila seseorang gagal mendewasakan usia perkawinannya, maka
penundaan kelahiran anak pertama harus dilakukan. Tujuan program pendewasaan
usia perkawinan adalah memberikan pengertian dan kesadaran kepada remaja agar
didalam merencanakan keluarga, mereka dapat mempertimbangkan berbagai aspek
berkaitan dengan kehidupan berkeluarga, kesiapan fisik, mental, emosional,
pendidikan, sosial, ekonomi serta menentukan jumlah dan jarak kelahiran. Tujuan
PUP seperti ini berimplikasi pada perlunya peningkatan usia kawin yang lebih
dewasa. Program Pendewasaan Usia kawin dan Perencanaan Keluarga merupakan
kerangka dari program pendewasaan usia perkawinan (BKKBN, 2012).
15
setelah menarche. Maka jika pada usia yang dini tersebut telah menikah maka
percepatan perkawinan juga berarti percepatan usia untuk hamil dan melahirkan
sehingga pada usia 18 tahun sudah ada yang mempunyai 4 orang anak. Data ini
menunjukkan bahwa undang-undang tersebut tidak dipatuhi oleh sebagian
masyarakat di Indonesia karena berbagai alasan menyangkut, sosial, ekonomi,
budaya, dan agama. Faktor yang mempengaruhi terjadinya pernikahan usia dini
diantaranya adalah keadaan ekonomi menengah kebawah, rendahnya tingkat
pendidikan masyarakat, faktor orang tua yang bersifat otoriter, faktor yang datang
dari diri sendiri yaitu tidak punya otoriter atas diri sendiri dan faktor budaya yaitu
nikah muda atau ditunangkan.
Permasalahan di Masyarakat
Pernikahan pada usia dini di Rambipuji masih cukup banyak, melihat fenomena ini
dirasa dibutuhkan penyuluhan kepada siswa dan orang tua mengenai perkawinan
usia muda yang dipandang dari berbagai sisi dan dampak-dampak negatifnya
sehingga diharapkan agar para orang tua dan remaja memahami mengenai
perkawinan usia muda serta dampak-dampak negatifnya.
Tujuan Kegiatan :
16
Target Kegiatan :
Melalui kegiatan penyuluhan ini diharapkan remaja usia pranikah (15-18 th)
memahami dampak dari menikah muda berupa gangguuan nutrisi anak sehingga
mampu mempersiapkan pernikahannya pada umur yang sesuai yakni wanita 20
tahun dan pria 25 tahun.
17
BAB 2
Promosi kesehatan tentang pengertian, batasan usia, resiko komplikasi yang dapat
2.2 Narasumber
18
BAB 3
Pelaksanaan Intervensi
19
BAB 4
Dokumentasi
20
21
22