Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirrahim
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat, hidayah serta kekuatan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini
dengan judul “Mineral, Proses dan Terbentuknya Batuan Beku".
Terwujudnya makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak yang
telah mendorong dan membimbing penulis, baik tenaga, ide-ide, maupun
pemikiran. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bambang Edison, S.Pd, MT selaku dosen pengampu mata kuliah rekayasa
geologi yang telah menyediakan waktu untuk membimbing dan
memberikan ilmu kepada penulis sampai dengan selesainya pembuatan
makalah ini.
2. Seluruh teman teman Program Studi Teknik Sipil Universitas Pasir
Pengaraian Angkatan 2021 yang selalu mendo’akan, mendukung dan
memotivasi selama ini sampai sekarang penyusunan makalah.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu kritik saran yang membangun dari berbagai pihak sangat penulis
harapkan demi perbaikan-perbaikan ke depan. Semoga segala bantuan yang tidak
ternilai harganya ini mendapat imbalan di sisi Allah SWT sebagai amal ibadah,
Amin.

Pasir Pengaraian, Oktober 2021

Tim Penulis

i
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
1.1. Latar Belakang ...............................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah..........................................................................................2
1.3. Tujuan Penulisan............................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................3


2.1. Mineral Batuan Beku......................................................................................3
2.2. Proses Terbentuknya Batuan Beku.................................................................5
2.3. Jenis Batuan Beku..........................................................................................6
2.4. Karakteristik Batuan Beku.............................................................................8

BAB III PENUTUP.............................................................................................11


3.1. Kesimpulan.....................................................................................................11
3.2. Saran...............................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latarbelakang
Batuan beku adalah batuan yang terbentuk sebagai hasil dari
pembekuan magma. Magma adalah bahan cair pijar didalam bumi berasal dari
bagian atas selubung bumi atau bagian kerak bumi, bersuhu 900 sampai 1300 °C.
Proses pembentukan magma akan menghasilkan Kristal-kristal mineral primer
atau gelas. Proses pembentukan magma akan sangat berpengaruh terhadap tekstur
dan struktur primer batuan, sedangkan komposisi batuan sangat di pengaruhi oleh
sifat magma asal.
Seperti namanya, batuan “beku”. Dia terbentuk karena adanya proses
pembekuan tepatnya pendinginan atau lebih tepatnya penurunan suhu dari larutan
pijar yaitu MAGMA. Batuan beku sendiri berdasarkan diagenensanya dibagi
menjadi 2 macam yaitu batuan beku intrusive dan batuan beku ekstrusive. Batuan
beku intrusive berarti dia terbentuk di dalam bumi. Artinya dia tidak berinteraksi
dengan permukaan bumi dan dia membeku di dalam bumi. Batuan jenis ini
biasanya punya tekstur mineral yang besar (faneritik) karena proses
pembentukkan mineral tersebut berlangsung lama. Artinya penurunan suhu yang
terjadi pada magma tersebut dapat memungkinkan sebuah mineral untuk bias
tumbuh secara optimal pada saat tertentu. Biasanya faneritik itu ukurannya lebih
dari 2 mm. magma bias menyusup melalui rekahan-rekahan batuan disekitarnya
dan dapat juga memotong perlapisan. Bentuk-bentuk yang memotong struktur
batuan disekitarnya disebut diskordan dan yang searah mendatar disebut
konkordan.
Pada saat penurunan suhu akan melewati tahapan perubahan dari fase
cair ke padat. Apabila pada saat itu terdapat cukup energy pembentukan Kristal
maka akan terbentuk Kristal-kristal mineral berukuran besar. Sedangkan bila
energy pembentukan rendah maka akan terbentuk Kristal yang berukuran halus.
Bila pendinginan berlangsung sangat cepat maka Kristal tidak akan terbentuk dan
cairan magma menjadi gelas

1
1.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara dan asal terbentuknya mineral batuan beku?
2. Apa saja jenis batuan beku?
3. Bagaimana karakteristik batuan beku?

1.3. Tujuan Penulisan


a. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah rekayasa geologi
pada Program Studi Teknik Sipil Universitas Pasir Pengaraian.
b. Makalah ini disusun sebagai bentuk kegiatan menambah pengetahuan bagi
mahasiswa Program Studi Teknik Sipil Universitas Pasir Pengaraian.
c. Makalah ini disusun sebagai unsur pemenuhan UJian Tengah Semester
untuk Mata Kuliah Rekayasa Geologi Program Studi Teknik Sipil
Universitas Pasir Pengaraian tahun 2021.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Mineral Batuan Beku


Mineral merupakan benda padat dan homogen yang ditemukan secara
alami, mempunyai sifat fisik dan kimia tertentu, biasanya ditemukan dalam
bentuk kristalin, dan merupakan zat anorganik. Keterdapatan mineral di bumi ini
dapat membentuk batuan atau berasosiasi dengan mineral lain dalam membentuk
batuan.
Mineral pada umumnya merupakan zat anorganik, dapat disimpulkan
bahwa mineral pembentuk batuan adalah bahan anorganik yang terbentuk secara
alamiah, mempunyai komposisi kimia yang tetap, dan bentuk hablur (Struktur
kristal) yang beraturan, umumnya seragam pada batas volumenya.Mineral-mineral
penyusun batuan pada dasarnya mudah dikenali baik secara kasat mata maupun
mikroskopis.
Untuk menentukan komposisi mineral pada batuan beku cukup dengan
mempergunakan indeks warna dari batuan Kristal Atas dasar warna, mineral
sebagai penyusun batuan beku dapat di kelompokkan menjadi dua yaitu:

 Mineral felsik, yaitu mineral yang berwarna terang, terutama terdiri dari
mineral kuarsa, feldspar, feldspatoid dan muskovit.
 Mineral mafik, yaitu mineral yang berwarna gelap, terutama biotit,
piroksen, amfibol dan olivin.

Menurut ahli Walter T. Huang, 1962. Komposisi mineral dalam suatu batuan beku
dapat dikelompokkan kedalam tiga kelompok mineral, yaitu:
1.kelompok Mineral Utama,
2. kelompok Mineral Sekunder
3. dan kelompok Mineral Tambahan atau biasa disebut Accessory Mineral

3
 Kelompok Mineral Utama

Kelompok mineral FELSIC ( mineral berwarna terang , dengan densitas rata-


rata 2,5 - 2, 7 ), yaitu:

 Mineral Kwarsa ( Si O)
 Feldspar grup , yang terdiri dari kelompok Alkali Feldspar ( terdiri dari
mineral sanidin , mineral an orthoklas , mineral orthoklas , mineral
adularia , dan mineral mikroklin )
 Feldsfatoid grup , ( Na, K, Alumina silikat ) terdiri dari mineral nefelin
mineral sodalit dan mineral Leusit
 Kelompok Seri Plagioklas ( terdiri dari mineral Anortit, mineral Bytownit,
mineral Labradorit , mineral Andesin , mineral Oligoklas dan mineral
Albit )

Kelompok mineral Mafi ( mineral mineral feromagnesia dengan warna-warna


gelap dan densitas rata rata 3,0 - 3, 6, yaitu :

 Olivin grup ( Fayalite dan Forsterite )


- Piroksin grup ( Enstatite , Hiperstein , Augit , Pigeonit , Diopsid )
- Mika grup ( Biotit , Muscovit , Plogopit )
- Amphibole grup ( Anthoflit, Cumingtonit,Hornblenda,
Rieberckit ,Tremolite Aktinolit ,Glaucofan)
 Kelompok Mineral Sekunder
Merupakan mineral mineral ubahan dari mineral utama, dapat dari hasil
pelapukan, reaksi hidrothermal maupun hasil metamorfsme terhadap
mineral mineral utama
 Mineral sekunder terdiri dari :
Kelompok Kalsit ( mineral kalsit , dolomit , magnesit , siderit )
dapat
 juga terbentuk dari hasil ubahan mineral Plagioklas grup
Kelompok Serpentin ( Antigorit dan Krisotil ) umumnya terbentuk
dari hasil ubahan mineral mafc terutama kelompok olivin dan
piroksin .

4
 Kelompok Klorit ( Proklor ,Penin ,Talk ) , umumnya terbentuk dari
hasil ubahan mineral kelompok plagioklas grup
 Kelompok Serisit ( lempung ) sebagai ubahan dari mineral
plagioklas
 Kelompok Kaolin ( Kaolin ,Haloysite ) umumnya ditemukan
sebagai hasil ubahan batuan beku

 Kelompok Mineral Tambahan (Accesory Mineral)

Merupakan mineral mineral yang terbentuk pada kristalisasi magma , pada


umumnya terdapat dalam jumlah yang sedikit dalam batuan
 Yang termasuk kedalam golongan mineral tambahan ini
adalah : mineral Hematit, Kromit, Sphene , Rutile ,
Magnetit , Apatit , Zeoloit

2.2. Proses Terbentuknya Batuan Beku

Batuan beku terbentuk dari pendinginan dan kristalisasi magma. Namun


proses pembentukan yang berbeda akan menghasilkan batu yang berbeda
misalnya batuan beku dalam atau batuan plutonik terbentuk karena pembekuan
yang terjadi di dalam dapur magma secara perlahan-lahan sekali sehingga tubuh
batuan terdiri dari kristal-kristal besar contohnya adalah batuan granit, batuan
peridotim dan batuan gabro.

Sedangkan batuan beku gang atau korok yang proses pembentukannya


terjadi pada celah-celah antar lapisan di dalam kulit bumi. Proses pembekuan ini
berjalan cepat sehingga di samping kristal bersar terdapat juga kristal kecil,
contoh dari batuan ini adalah batu granit porfir.
Kemudian ada proses pembentukan pada batuan beku luar atau batuan lelehan
yang prosesnya terjadi melalui semburan lava cair pijar. Pembekuan ini tidak
hanya terjadi di sekitar kawah gunung api saja, namun juga di udara. Proses
pembekuan ini berlangsung singkat dan hampir tidak mengandung kristal
(armorf).

5
Batuan beku ini  terjadi dari magma yang mengeras karena pembekuan.
Magma yang ada ini adalah yang berasal dari batuan agak cair ataupun oleh
batuan yang sudah ada sebelumnya. Batuan itu berada di mantel maupun di kerak
bumi.  Kemudian salah satu proses dari kenaikan temperatur, penurunan tekanan,
ataupun perubahan komposisi mempengaruhi proses pelelehan tersebut. Untuk
batuan beku dalam terbentuk karena terjadi pembekuan di dalam dapur magma
dengan sangat pelan sekali. Tubuh dari batuan itu terdiri dari kristal- kristal besar.

2.3. Jenis-Jenis Batuan Beku

1. Batuan Apung

Batuan apung terbentuk dari pendinginan magma yang bergelembung-


gelembung gas. Ciri-ciri batuan apung adalah memiliki warna abu abu , berpori-
pori, bergelembung, beratnya  ringan serta terapung  didalam air.Kegunaan batuan
apung antara lain dapat digunakan untuk mengamplas untuk menghaluskan
sebuah kayu, selanjutnya juga digunakan sebagai bahan pengisi dan isolator
temperatur tinggi dalam sebuah bidang industri.

2. Batuan Obsidian

Batuan obsidian terbentuk dari lava permukaan yang mendingin dengan


cepat. Ciri-ciri batuan obsidian yaitu memiliki warna hitam, terlihat seperti kaca
dan tidak ada kristal-kristal. Pada masa purbakala, batuan obsidian dapat
digunakan untuk alat pemotong atau ujung tombak. Kini kegunaan batuan
obsidian bisa dijadikan sebagai bahan kerajinan.

3. Batuan Granit

Batuan granit terbentuk dari pendinginan magma yang terjadi dengan


lambat di bawah permukaan bumi. Ciri-ciri batuan granit terdiri atas kristal-kristal
yang kasar dan berwarna putih sampai abu-abu, kadang-kadang jingga.

6
Batuan ini banyak ditemukan di daerah pinggiran pantai dan di pinggiran
sungai besar ataupun di dasar sungai. Kegunaan batuan granit dapat digunakan
sebagai bahan bangunan.

4. Batuan Basalt

Batuan basalt terbentuk dari pendinginan lava yanng mengandung gas


tetapi gasnya telah menguap. Ciri-ciri batuan basalt terdiri atas kristal-kristal yang
sangat kecil, berwarna hijau abu abu dan berlubang-lubang. Kegunaan batuan
basalt dapat digunakan sebagai bahan baku dalam industri poles, bahan bangunan
dan juga sebagai pondasi bangunan seperti gedung,  jalan,  jembatan dan
sebagainya.

5. Batuan Diorit

Batuan diorit akan terbentuk dari hasil sebuah peleburan lantai samudra
yang bersifat mafik pada  suatu zone subduction, biasanya diproduksi pada busur
lingkaran vulkanis dan akan membentuk suatu gunung di dalam sebuah
cordilleran. Ciri-ciri batuan diorit adalah berwarna kelabu bercampur putih atau
hitam bercampur putih. Kegunaan batuan diorit sebagai batu ornamen dinding
maupun lantai bangunan gedung dan sebagai hiasan bahan bangunan.

6. Batuan Gabro

Batuan gabro terbentuk dari magma yang membeku di dalam gunung.


Ciri-ciri dari batuan gabro adalah berwarna hitam, hijau, dan abu-abu gelap.
Struktur batuan ini adalah massive, tidak terdapat rongga atau lubang udara
maupun retakan-retakan.Batuan ini memiliki tekstur fanerik karena mineralnya
dapat dilihat langsung secara kasat mata dan bentuk mineralnya besar-besar.
Kegunaan batuan gabro yaitu sebagai penghasil pelapis dinding dan sebagai
marmer dinding.

7
7. Batuan Andesit

Batuan andesit terbentuk berasal dari lelehan lava gunung berapi yang
meletus, selanjutnya akan terbentuk dan membeku ketika temperatur lava yang
meleleh turun antara 900 sampai dengan 1,100 derajat Celsius. Ciri-ciri batuan
andesit yaitu memiliki tekstur halus, berwarna abu-abu hijau tetapi sering merah
atau jingga. Kegunaan batuan andesit adalah digunakan sebagai batu nisan
kuburan, cobek, arca untuk hiasan serta sebagai batuan pembuat candi.

8. Batuan Liparit

Batuan liparit juga menjadi salah satu dari jenis batuan beku. Batuan
liparit terbentuk dari berbagai macam mineral antara lain mineral feldspar, kuarsa,
biotit dan mineral-mineral lainnya yang berwarna gelap.

2.4. Karakteristik Batuan Beku

Batuan memiliki karakteristik yang berbeda dari batuan lainya, berikut


karakteristik batuan beku:

1. Warna Batuan Beku

Warna batuan beku bervariasi dari hitam, abu-abu dan putih cerah. Warna
ini sangat dipengaruhi oleh komposisi mineral penyusun batuan beku ini.
Pencampuran warna mineral merupakan faktor utama pewarnaan batuan beku.
Contohnya ketika terjadi pencampuran mineral hitam pekat dengan putih maka
biasanya akan terbentuk batuan beku hitam berbintik putih.

2. Tekstur Batuan Beku

Tekstur dari batuan juga terggantung kepada jenis mineralnya. Komposisi dari
mineral tersebut akan berhubungan dengan ukuran butir, tingkat kristalilasi, dan
bentuk kristal.

8
3. Tingkat Keseragaman Butir

 Equigranular. Apabila kristal penyusunnya berukuran relatif seragam.


Butir-butir penyusun batu tersebut ukurannya hampir sama antara yang
satu dengan lainnya.
 Inequigranular. Jika ukuran butir kristal penyusunnya tidak sama.

4. Bentuk Kristal

 Euhedral. Jika kristal berbentuk sempurna, dengan dibatasi oleh bidang


kristal yang ideal (tegas, jelas teratur).
 Subhedral. Kristalnya dibatasi oleh bidang-bidang kristal yang tidak begitu
jelas, sebagian teratur, sebagian tidak.
 Anhedral. Kristalnya dibatasi oleh bidang-bidang kristal yang tidak teratur.

5. Visualisasi Granularitas

Berdasarkan pengamatan dengan mata telanjang atau dengan kaca pembesar,


batuan beku memiliki 2 jenis granulitas, yaitu :

 Afanitik
Batuan beku berbutir sangat halus, sehingga mineral atau kristal
penyusunnya tidak dapat diamati dengan mata telanjang atau kaca
pembesar.
 Fenerik
Batuan beku yang dapat diamati mineral penyusunnya, baik itu dalam
bentuk kristal, ukuran butir, atau hubungan antar butir.

6. Tingkat Kristalisasi

 Holokristalin
Batuan tersusun semuanya oleh kristal.
 Holohialin
Batuan seluruhnya tersusun oleh gelas atau kaca.

9
 Hipokristalin
Tersusun oleh sebagiannya kaca dan sebagiannya lagi oleh kristal.

10
BAB III
PENUTUPAN

3.1. Kesimpulan

Mineral merupakan benda padat dan homogen yang ditemukan secara alami,
mempunyai sifat fisik dan kimia tertentu, biasanya ditemukan dalam bentuk
kristalin, dan merupakan zat anorganik. Keterdapatan mineral di bumi ini dapat
membentuk batuan atau berasosiasi dengan mineral lain dalam membentuk
batuan.
Batuan beku terbentuk dari pendinginan dan kristalisasi magma. Namun
proses pembentukan yang berbeda akan menghasilkan batu yang berbeda
misalnya batuan beku dalam atau batuan plutonik terbentuk karena pembekuan
yang terjadi di dalam dapur magma secara perlahan-lahan sekali sehingga tubuh
batuan terdiri dari kristal-kristal besar contohnya adalah batuan granit, batuan
peridotim dan batuan gabro.

3.2. Saran

Adapun saran yang disampaikan setelah pembuatan makalah ini dibuat adalah
semoga dengan mempelajari makalah ini kita dapat mengetahui dan memahami
Mineral, Proses dan Terbentuknya Batuan Beku. Penulis menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik saran yang
membangun dari berbagai pihak sangat penulis harapkan demi perbaikan-
perbaikan ke depan.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Batuan_beku

https://kumparan.com/berita-update/batuan-beku-pengertian-proses-
pembentukan-dan-contohnya-1vrTaF24s19

https://brainly.co.id/tugas/13983255

https://batuukirjogja.com/jenis-jenis-batuan-beku/

https://petroleum.id/karakteristik-batuan-beku/

12

Anda mungkin juga menyukai