Anda di halaman 1dari 3

PATOFISIOLOGI

            Trauma vesikaurinaria terbanyak karena kecelakaan lalu lintas/kecelakaan kerja yang
menyebabkan fragmen patah tulang pelvis mencederai buli-buli. Trauma vesika urinaria
tumpul dapat menyebabkan rupture buli-buli terutama bila kandung kemih penuh atau
terdapat kelainan patelegik sepetrti tuberculosis, tumor atau obstruksi sehingga menyebabkan
rupture. Trauma vesika urinaria tajam akibat luka trusuk atau luka tembak lebih jarang
ditemukan. Luka dapat melalui daerah suprapubik ataupun transperineal dan penyebablain
adalah instrumentasi urologic.Fraktur tulang panggul dapat menimbulkan kontusio atau
rupture kandung kemih, pada kontusio buli-buli hanya terjadi memar pada dinding buli-buli
dengan hematuria tanpa eksravasasi urin. Ruptur kandung kemih dapat bersifat
intraperitoneal atau ekstraperitoneal. Rupture kandung kemih ekstraperitoneal biasanya
akibat tertusuk fragmen fraktur tulang pelvis pada dinding depan kandung kemih yang penuh.
Pada kejadian ini terjadi ekstravasasi urin dari rongga perivesikal.

MANIFESTASI KLINIS

Dapat diduga terjadi cedera uretra dari anamnesis atau trauma yang nyata pada pelvis atau
perineum. Pada penderita yang sadar , riwayat miksi perlu diketahui untuk mengetahui waktu
terakhir miksi, pancaran urine, nyeri saat miksi dan adanya hematuria.

a. Ruptur uretra posterior


Rupture uretra posterior harus dicurigai jika terdapat tanda fraktur pelvis.
1) Perdarahan per uretra
Merupakan tanda utama dari ruptur uretra posterior, ditemukan pada 37%-93%
penderita dengan cedera uretra posterior. Dengan timbulnya darah, setiap
instrumentasi terhadap uretra ditunda sampai keseluruhan uretra sudah dilakukan
pencitraan (uretrografi). Darah di introitus vagina ditemukan pada 80% penderita
perempuan dengan fraktur pelvis dan cedera uretra.
2) Retensi urin
3) Pada pameriksaan Rectal Tuse didapatkan Floating prostat yakni prostat seperti
mengapung karena tidak terfiksasi lagi pada diafragma urogenital.
4) Pada pemeriksaan uretrografi didapatkan ekstravasasi kontras dan terdapat fraktur
pelvis.
b. Ruptur uretra anterior

Trauma uretra anterior yang terdiri dari uretra pars glanularis, pars pendulans, dan pars
bulbosa. Pada ruptur uretra anterior, didapatkan:

- Perdarahan per-uretra/ hematuri.


- Kadang terjadi retensi urine.
- Hematom kupu-kupu/butterfly hematom/ jejas perineum.

Uretra anterior terbungkus di dalam korpus spongiosum penis. Korpus spongiosum bersama
dengan corpora kavernosa penis dibungkus oleh fasia Buck dan fasia Colles. Jika terjadi
ruptur uretra beserta korpus spongiosum darah dan urin keluar dari uretra tetapi masih
terbatas pada fasia Buck, dan secara klinis terlihat hematoma yang terbatas pada penis.
Namun jika fasia Buck ikut robek, ekstravasasi urin dan darah hanya dibatasi oleh fasia
Colles sehingga darah dapat menjalar hingga skrotum atau ke dinding abdomen. Oleh karena
itu robekan ini memberikan gambaran seperti kupu-kupu sehingga disebut butterfly
hematoma atau hematoma kupu-kupu.
Gambar 1. Ruptur uretra pars anterior dengan perdarahan per uretra, dan hematom kupu-kupu

Krisnayanti, Ayu. 2019. Asuhan Keperawatan Kegawatdaruratan Trauma Sistem


Perkemihan. Diakses pada tanggal 28 Maret 2022. "(31-40) Askep Gadar Trauma Sistem
Perkemihan (RUPTUR URETRA) (1).doc - PDFCOFFEE.COM" https://pdfcoffee.com/31-
40-askep-gadar-trauma-sistem-perkemihan-ruptur-uretra-1doc-pdf-free.html

Anda mungkin juga menyukai